Anda di halaman 1dari 20

Mata Kuliah Filsafat & Sejarah IPA

Aliran Berpikir
Pragmatisme
AMANDA PUTRI LISTIA (2021016011)
POKOK MATERI PEMBAHASAN

Sejarah Munculnya Pengaruh Aliran

Tokoh yang Berperan Contoh Pengaruh Aliran

Perkembangan Aliran Kesimpulan


Sejarah Aliran Berpikir Pragmatisme

Secara etimologis, kata pragmatisme


berasal dari bahasa Yunani “pragma”
yang berarti Tindakan atau perbuatan
dan “isme” yang berarti paham atau
ajaran.

Filsafat pragmatisme menyatakan


bahwa benar tidaknya suatu teori
bergantung pada berfaat atau
tidaknya teori itu bagi manusia
dalam kehidupannya. Dengan Istilah lain dqari Pragmatisme adalah
demikian, ukuran untuk segala Instrumentalisme dan
Eksperimentalisme
perbuatan adalah manfaatnya dalam
praktik dan hasil yang memajukan
hidup manusia.
Pandangan / Landasan Paham Pragmatisme

Realitas adalah apa yang dapat


dialami dan diamati secara
Ontologis
inderawi

tujuan berfikir adalah


kemajuan hidup, yaitu untuk
Epistimologi memajukan dan
memperbanyak capital dengan
cara sepragtis mungkin.

Pendekatan pragmatisme terhadap nilai


Aksiolog benar salah, baik buruk itu didasarkan
i pada kemanfaatan dalam kehidupan
masyarakat dan bukan didasarkan pada
teori.
Tokoh dalam Pragmatisme

1 2 3

Charles S. William James


Pierce (1842-1910) John Dewey
(1839-1914) (1859-1952)
(Fase
(Fase awal) Perkembangan (Fae Radikal)
)
Charles S. Pierce (1839-
1914)

Pierce berpendapat bahwa apapun yang


berpengaruh bila dikatan praktis. Di Pierce berhasrat untuk mendirikan
beberapa waktu yang lain, beliau juga filsafat atas dasar ilmiah dan untuk
mengutarakan bahwa pragmatisme menganggap teori-teori sebagai
bukanlah sebuah filsafat, bukan teori hipotesa yang berlaku. Ia menamakan
kebenaran, dan bukan metafisika, pendekatan-pendekatannya itu
melainkan adalah suatu cara untuk pragmatisme.
manusia dalam memecahkan masalah.
William James (1842-1910)

Dalam bukunya mengenai Pragmatism, James mempertentangkan rasionalis yang lunak yang biasanya mempunyai pandangan
yang idealis dan optimis, dengan empiris yang keras, yang suka kepada fakta, dan yang biasanya merupakan seorang materialis
dan pesimis.

Empirisme Teori Kebenaran Kemauan Untuk


Radikal William James Percaya
Empirisme Radikal

James berkata: "Aku menyajikan pragmatisme, James mendefinisikan istilah empirisme radikal
suatu aliran yang namanya aneh, sebagai suatu sebagai berikut: "Aku mengatakan empirisme oleh
filsafat yang dapat memuaskan dua macam karena empirisme merasa puas untuk menganggap
kebutuhan. Pragmatisme dapat tetap bersifat religius hasil pekerjaannya dalam bidang materi hanya
seperti rasionalisme, tetapi pada waktu yang sama, sebagai hipotesa yang dapat diubah menurut
pragtisme sangat memperhatikan fakta sebagaimana pengalaman di kemudian hari".
aliran empirisme".
Jadi, Pragmatisme merupakan sebuah tindakan menengok terhadap hasil-hasil dari fakta-fakta, dan bukan terhadap prinsip-prinsip dan juga
kategori.
Teori Kebenaran William James

Teori Kebenaran William James James memberikan James adalah sosok pembela yang kuat bagi
suatu pernyataan yang membingungkan yaitu truth kemerdekaan moral dan indeterminisme. James percaya
happens to an ideas (kebenaran itu terjadi kepada suatu bahwa determinisme merupakan sebuah pemalsuan
ide). intelektual dan pengalaman. Beliau juga mendukung

Suatu ide itu benar jika ide tersebut dapat berhasil atau meliorisme, bahwa dunia itu tidak seluruhnya jahat dan

memberikan akibat-akibat yang memuaskan. Kebenaran tidak seluruhnya baik, akan tetapi dapat diperbaiki.

itu relatif, kebenaran juga berkembang. Kebenaran Usaha manusia untuk memperbaiki dunia adalah dengan

(truth) adalah yang menjadikan berhasil dalam cara kita menjadi berharga dan berfaedah, dan adanya

berpikir dan kebenaran (right) adalah yang menjadikan kecondongan evolusi biologi dan sosial adalah ke arah

berhasil cara kita bertindak perbaikan.


Kemauan Untuk Percaya

Doktrin James tentang kehendak untuk percaya di mana Seperti telah diketahui, James terpengaruh oleh hal-hal yang
suatu pengambilan keputusan diharuskan oleh situasi. baru, kemerdekaan, kemauan individualitas dan
ketidakseragaman yang bersifat inheren dalam alam ini.
Akibatnya ia menekankan pendapat bahwa Tuhan itu terbatas.
Jika kemauan untuk percaya mendorong kepada kepada
pengambilan keputusan dan bertindak, kemauan tersebut
Oleh karena dalam dunia ini terdapat kemungkinan-
membawa kita kepada penemuan dan keyakinan atau
kemungkinan yang riil baik untuk kejahatan atau untuk
kepada kebenaran dan nilai, hanya karena fakta bahwa
kebaikan, maka tak mungkin ada Tuhan yang maha baik dan
ada kemauan.
maha kuasa yang menciptakan dunia sebagai yang kita
ketahui. Walaupun begitu Tuhan itu bermoral dan bersikap
bersahabat dan manusia dapat bekerja sama dengan Tuhan
dalam perjuangan menciptakan suatu dunia yang lebih baik.
John Dewey (1859-1952)
Dewey adalah sosok yang bersifat kritis secara serius dan terus menerus terhadap jenis-jenis filsafat
klasik dan tradisional dengan usaha untuk mencari realitas yang tertinggi dan menemukan zat yang tetap
(immutable).

Tujuan filsafat adalah untuk mengatur kehidupan dan aktivitas manusia


secara lebih baik, untuk di dunia, dan sekarang. Filsafat memberikan
pengarahan dan filsafat tidak diperkenankan kebawa arus dalam ide-ide
metafisis yang tidak praktis.

Dalam menerapkan konsep pragmatism secara


eksperimental, dalam memecahkan masalah
melalui 5 tahapan:
1. Indeterminate situation
2. Diagnosis
3. Hypothesis
4. Hypothesisi Testing
5. Evaluation
Konsep Filsafat Pragmatisme

Realitas

Pengetahuan Nilai
Ciri-Ciri Paham Pragtisme
George R. Knight,
1982
Memusatkan perhatian pada
hal-hal dalam jangkauan 01
pengalaman indera manusia

Apa yang dipandang benar


adalah apa yang berguna atau 02
berfungsi

Manusia bertanggung jawab


atas nilai-nilai dalam 03
masyarakat
Aliran-Aliran Pemikiran Yang Mempengaruhi Paham Pragmatisme

Nominalisme
Positivisme
Pragmatisme tidak menjelaskan gagasan melalui ideide
abstrak dan universal, melainkan melalui konsekuensi- hanya menyakini pengalaman dan
konsekuensi praktis dari suatu gagasan. pengetahuan inderawi.

1 3 5

2 4

Herakleitos Empirisme Utilitarianisme


mengenai Gerak Empirisme radikal
Utilitarianisme menyatakan nilai moral
tindakan manusia tergantung pada
Herakleitos (hidup sekitar tahun 500 SM) (William James) konsekuensi atau hasilnya bagi kesejahteraan
telah menyatakan bahwa tidak ada yang
manusia.
betul-betul ada, semuanya terjadi.
Pragmatisme dalam perkembangannya memiliki
perbedaan kesimpulan walaupun dari gagasan yang
sama
Ada 3 patokan yang disetujui :

Menolak
Menolak segala Menolak
intelektualisme meremehkan
absolutisme logika formal

1 2 3
Ketiga filosof Pragmatism memiliki ciri khas, baik dalam
segi metodologi maupun kesimpulan

Pragmatisme menurut Pierce dilandasi oleh fisika


1 dan matematika

Pragmatisme menurut Dewey dilandasi oleh


2 sains-sains sosial dan biologi

Pragmatism
e
Pragmatisme menurut James lebih menekankan
3 pada personal, psikologis, dan religius
Implikasi Paham Pragmatisme Terhadap Pelaksaan
Pendidikan
Memberi pengalaman untuk penemuan hal-
Tujuan Pendidikan hal baru dalam hidup sosial dan pribadi

Berisi pengalaman yang teruji dan dapat


diubah Kurikulum

Dapat menerapkan metode aktif yakni


Metode Learning by doing

Mengawasi dan membimbing pengalaman belajar


siswa, tanpa mengganggu minat serta Peran Pendidik
kebuhtuhannya
Contoh Paham Pragmatisme Bagi Siswa

Dengan menerapkan paham pragmatism, maka Siswa akan


mampu merekonstruksi setiap pengalaman yang ia dapatkan
secara kronologis selama hidup bermasyarakat serta
berinteraksi dengan manusia dan alam di sekitarnya mau itu
di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat.

Setiap pengalaman yang siswa tersebut dapatkan nantinya


akan menjadi suatu pertimbangan terutama dalam
menyelesaikan suatu masalah baik yang berhubungan
dengan dirinya maupun orang lain.
Kesimpulan
Pragmatisme adalah aliran filsafat yang mengajarkan bahwa yang dimaksud
dengan kebenaran adalah jika melihat kepada akibat-akibatnya atau hasil yang
bermanfaat dan secara praktis.

Jadi, teori pragmatisme ini melihat kebenaran bukan berdasarkan segi yang
objektif dalam pengetahuan, melainkan meilihat bagaimana penggunaan praktis
dari pengetahuan tersebut kepada seseorang.

Terdapat tiga fase perkembangan teori pragmatisme yaitu fase awal menurut
Charles S. Pierce, fase perkembangan menurut John Dewey, dan fase radikal
menurut William James.

Pragmatisme menurut Pierce dilandasi oleh fisika dan matematika,


Pragmatisme menurut Dewey dilandasi oleh sains-sains sosial dan biologi,
serta Pragmatisme menurut James lebih menekankan pada personal, psikologis,
dan religius
Daftar Pustaka
Albertine Minderop. 2005. Pragmatisme Amerika. Jakarta: Obor.
Bertens. 1998. Ringkasan Sejarah Filsafat. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Dardiri, Achmad. 2007. IMPLIKASI PANDANGAN FILSAFAT PRAGMATISME
RICHARD RORTY TENTANG EPISTEMOLOGI DALAM BIDANG
PENDIDIKAN. FIP Universitas Negeri·Yogyakarta Cakrawala Pendidikan, Juni. Th. XXVI,
No.2
Keraf A, S. 1987. Pragmatisme Menurut William Jan1es. Yogyakarta: Kanisius.
Meiyani, Neni.2013. Penerapan Aliran Filsafat Pragmatisme dalam Orientasi dan Mobilitas
Anak Tunanetra. Universitas Pendidikan Indonesia JMJl_Anakku »Volume 12:2.
Staf pengajar Progdi PPKn FKIP-Universitas Kristen Satya Wacana Satya Widya, Vol. 28,
No.2. Desember 2012: 175-189
Sudarsono. (1993)J/ww Filsafat -Suatu Pengantar. Jakarta:PT Rineka Cipta.
Wasitohadi.PRAGMATISME, HUMANISME DAN IMPLIKASINYA BAGI DUNIA
PENDIDIKAN DI INDONESIA Wijaya, Putut.30 Maret 2021. Pragmatis Adalah: Arti,
Contoh, Teori dan Fase Pragmatisme
https://www.ukulele.co.nz/pragmatis-adalah/#Teori_Pragmatisme
Burhanudin, Afid. 2013. PENERAPAN FILSAFAT PRAGMATISME DALAM
PEMBELAJARAN
.https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/11/21/penerapan-filsafat-
pragmatisme-dalam-pembelajaran-3
4 Prinsip Pendidikan menurut John Dewey https://www.youtube.com/watch?
v=y3fm6wNzK70&pp=ugMICgJpZBABGAE%3D

Anda mungkin juga menyukai