Mata Kuliah :
Disusun Oleh :
NIM:
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan Karunia – Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan critical journal
report berjudul “Sikap Remaja terhadap Keperawanan dan Perilaku dalam Berpacaran”
ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pembimbing dan semua pihak yang
membantu penulis dalam menyelesaikan critical journal report ini sejak awal sampai
selesai.
Tujuan penulisan critical journal report adalah sebagai salah satu syarat dalam
kegiatan Magister Kesehatan Universitas Prima Indonesia . Penulis menyadari bahwa
penulisan critical journal report ini masih jauh dari sempurna.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungannya,
semoga penulisan critical journal report ini dapat bermanfaat bagi semua.
Penulis
Daftar Isi
KATA PENGANTAR............................................................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................... 1
BAB II RINGKASAN............................................................................................................................ 2
BAB III KELEBIHAN........................................................................................................................... 5
BAB IV KEKURANGAN..................................................................................................................... 6
BAB V PENUTUP................................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................. 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1. Mengetahui kelebihan dan kekurangan jurnal yang di review
2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas,
menganalisa dan membandingkan serta memberi kritik pada
jurnal
3. Mengetahui latar belakang dan alasan jurnal tersebut di
terbitkan
1.3. Manfaat
1. Sebagai rujukan bagaimana cara menyempurnakan sebuah
jurnal dan mencari sumber bacaan yang relevan
2. Membuat saya sebagai penulis dan mahasiswa lebih terarah
dalam mengkritisi sebuah jurnal
BAB II
RINGKASAN
fisik, emosi, dan psikis.17 Dalam perkembangan emosi remaja memiliki rasa
ingin tahu yang besar sehingga bermanifestasi menjadi suka menco- ba-coba hal
baru, misalnya berpacaran dan melakukan aktivitas seksual yang pada akhirnya
mengarah pada perilaku berisiko.17 Kondisi ini tidak lepas dari pengaruh
lingkungan, di antaranya globalisasi informasi melalui media yang telah
menyebabkan perubahan perilaku seksual remaja. Eksploitasi seksual dalam
televisi, majalah, video klip, media online dan film banyak memengaruhi remaja
melakukan aktivitas seks secara bebas. Pengumbaran adegan seks melalui
tayangan media tersebut menimbulkan persepsi bahwa kegiatan seks bebas boleh
dilakukan oleh siapapun dan dimanapun tanpa memandang sisi etika, terlebih
remaja belum memiliki kemampuan social.
Kondisi tersebut tergambarkan dari hasil penelitian ini yang menunjukan
25,2% remaja memiliki perilaku seksual berisiko. Penelitian serupa menunjukkan
se- banyak 55,2% remaja Indonesia memiliki perilaku sek- sual berisiko. 18
Kemudian, berdasarkan penelitian lain- nya yang dilakukan di Nigeria, diketahui
remaja telah terlibat dalam perilaku seksual yang tidak sehat, di antaranya usia
yang masih terlalu muda saat melakukan hubungan seksual dan terlibat dalam
BAB IV
KEKURANGAN
5.1. Kekurangan Jurnal
1. Pada bagian judul sebaiknya dicantumkan sampel yang diambil dalam
penelitian ini agar lebih terfokus dan spesidik. Sehingga judul yang di
maksud menjadi “Sikap Remaja terhadap Keperawanan dan Perilaku
dalam Berpacaran Berdasarkan SDKI Tahun 2012”
2. Secara keseluruhan jurnal ini memang dapat dikategorikan kedalam jurnal yang
baik sebab penulis mampu menyampaikan materinya didalam jurnal ini dengan
sistematis dan terstruktur. Namun data yang digunakan adalah data sekunder dari
SDKI tahun 2012, sehingga dapat saja terjadi bias informasi (recall bias)
walaupun sudah dilakukan pelatihan pencacah SDKI 2012 selama 12 hari untuk
pencacah remaja dan 7 hari untuk pencacah laki-laki tidak kawin dan diikuti oleh
922 peserta.
3. Pada jurnal ini, penulis juga meragukan jawaban responden yang memilih
jawaban setuju untuk pertanyaan sikap terhadap pentingnya menjaga
keperawanan bagi seorang perempuan karena jawaban tersebut (setuju) dinilai
sebagai jawaban yang aman dibandingkan dengan jawaban lainnya.
BAB V
PENUTUP
5.2. Kesimpulan
Pada jurnal ini yang berjudul “Sikap Remaja terhadap Keperawanan dan
Perilaku dalam Berpacaran” membahas mengenai hasil penelitian berdasarkan
laporan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2012 yang bertujuan
untuk membuktikan adanya hubungan antara sikap remaja terhadap keperawanan
dengan perilaku seksual dalam berpacaran dengan melibatkan usia, jenis kelamin,
pendidikan, tempat tinggal, usia pertama kali pacaran, pengetahuan dan pengaruh
teman sebaya sebagai variabel perancu yang dianalisis secara univariat, bivariat
dan multivariat dengan complex samples. Populasi penelitian adalah remaja
berusia 15 – 24 tahun, belum menikah, pernah atau sedang berpacaran saat survei
di lakukan. Sample berjumlah 13.013 yang terdiri dari 7.329 laki-laki dan 5.684
perempuan.
Berdasarkan hasil penelitian didapati 1,1% remaja tidak setuju terhadap
pentingnya menjaga keperawanan dan 25,2% remaja memiliki perilaku seksual
beresiko. Terhadap hubungan antara sikap, usia, jenis kelamin, pengetahuan dan
pengaruh teman sebaya dengan perilaku seksual. Tidak terdapat interaksi antara
sikap dengan usia, jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan dan pengaruh teman
sebaya. Variabel pengaruh teman sebaya merupakan variabel perancu yang
memengaruhi hubungan antara sikap dengan perilaku seksual.
5.3. Saran
Setelah me-review isi dari junal ini maka penulis dapat memberi saran
bahwa kelebihan jurnal agar dipertahankan dan mengenai kekurangan jurnal agar
diteliti lebih lanjut lagi untuk mencapai hasil yang lebih maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
1. Maryati S. Dinamika pengangguran terdidik: tantangan menuju bonus demografi
di indonesia. Jurnal Economica Research of Economic and Economic Education.
2015: 3 (2): 124-36.
2. Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia. Modul untuk fasilitator proses
belajar aktif kesehatan reproduksi remaja untuk orang tua remaja dan guru
SLTP/SMU. Jakarta: BKKBN; 2004.
3. Badan Pusat Statistik, BKKBN, Departemen Kesehatan. Survei demo- grafi dan
kesehatan Indonesia 2012. Jakarta: Badan Pusat Statistik; 2013.
4. Badan Pusat Statistik, BKKBN, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Survei demografi dan kesehatan Indonesia 2007. Jakarta: Badan Pusat Statistik;
2008.
5. Notoatmojdo S. Promosi kesehatan teori dan aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta;
2010.
6. Nursal DGA. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual murid
SMU Negeri di Kota Padang tahun 2007. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2008; 2
(2): 175-80.
7. Putri BD. Peran faktor keluarga dan karakteristik remaja terhadap pe- rilaku
seksual pranikah. Jurnal Biometrika dan Kependudukan. 2014; 7 (2): 8-19.
8. Rahyani KY, Utarini A, Wilopo SA, Hakimi M. Perilaku seks pranikah remaja.
Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2012; 7 (4): 180-5.
9. Pawestri, Wardani RS, Sonna. Pengetahuan, sikap dan perilaku remaja tentang
seks pra nikah. Jurnal Keperawatan Maternitas. 2013; 1 (1): 46-54.
10. Rosdarni, Dasuki D, Sumarni DW. Faktor personal berpengaruh terhadap
perilaku seksual pranikah pada remaja di Kota Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2015; 9 (3): 214-21.
11. Gultom JA, Lubis RM, Fitria M. Faktor-faktor yang berhubungan de- ngan
seksual pranikah pada remaja putri yang tinggal di kost lingkung- an Kelurahan
Padang Bulan Kecematan Medan Baru tahun 2013. Jurnal Gizi, Kesehatan
Reproduksi dan Epidemiologi. 2014; 1 (2): 1-9.
12. Lestari IA, Fibriana AI, Prameswari GN. Faktor-faktor yang berhu- bungan
dengan perilaku seks pranikah pada mahasiswa Unnes. Unnes Journal of Public
Health. 2014: 3 (4): 27-38.
13. Darmayanti Y, Lestari Y, & Ramadani M. Peran teman sebaya terhadap perilaku
seksual pranikah siswa SLTA Kotabukit Tinggi. Jurnal Kesehatan Masyarakat.
2014; 1 (3): 24-7.
14. Kotchick B, Shaffer A, Forehand R, Miller K. Adolescent sexual risk be- havior:
a multi-system perspective. Clinical Psychology Review. 2001; 21 (4): 493-519.
15. Samino. Analisis perilaku sex remaja SMAN 14 Bandar Lampung 2011. Jurnal
Dunia Kesmas. 2012; 1 (4): 175-83.
16. Mitchell C. The value of virginity. The Journal of Clinical Ethics. 2015; 26 (2):
152.
17. Sarwono S. Psikologi remaja. Jakarta: Rajawali Pers; 2010.
18. Lestary H, Sugiharti. Perilaku berisiko remaja di Indonesia menurut Survey
Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) tahun 2007. Jurnal Kesehatan
Reproduksi. 2011; 1 (3): 136-44.
19. Aji J, Aji MO, Ifeadike CO, Emelumadu OF, Ubajaka C, Nwabueze SA, et al.
Adolescent sexual behaviour and practices in Nigeria: a twelve year review.
Afrimedic Journal. 2013; 4 (1): 10-5.
20. Bersamin, MM, Walker S, Waiters ED, Fisher DA, Grube JW. Promising to wait:
virginity pledges and adolescent sexual behaviour. Journal of Adolescent Health.
2005; 36 (5): 428-36.
21. Musthofa SB, Winarti P. Faktor yang mempengaruhi perilaku seks pranikah
mahasiswa di Pekalongan tahun 2009-2010. Jurnal Kesehatan Repoduksi. 2010;
1 (1): 33-41.
22. Miller BC, McCoy JK, Olson TD. Dating age and stage as correlates of
adolescent sexual attitudes and behavior. Journal of Adolescent Research. 1986; 1
(3).
23. Kartika RC, Kamidah. Hubungan pengetahuan remaja tentang kese- hatan
reproduksi dengan perilaku seks pranikah pada siswa kelas XI di SMAN
Colomadu. Jurnal Ilmu Kesehatan. 2013; 10 (1): 77-84.
24. Kirana U, Yusad Y, Mutiara E. Pengaruh akses situs porno dan teman se- baya
terhadap perilaku seksual remaja di SMA Yayasan Perguruan Kesatria Medan
tahun 2014. Jurnal Gizi, Kesehatan Reproduksi dan Epidemiologi. 2014; 1 (4): 1-
8.