Anda di halaman 1dari 17

MINIRISET

AGAMA ISLAM
S1 PENDIDIKAN TEKNIK
ELEKTRO

Skor Nilai:

MINIRISET

“PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT CENTER TERHADAP


MINAT BELAJAR SISWA DI MTS PARMIYATU WASSA’ADAH KELAS VII
TAHUN AJARAN 2017/2018.”

NAMA : ALFI SYAHRIN


NIM : 5191131008
DOSEN : Drs. Ramli., M.A.
MK : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PROGRAM S-1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEI 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah memberikan
kami kesehatan dan kesempatan untuk dapat menyusun laporan mini riset tentang
Pengaruh Model Pembelajaran Student Center Terhadap Minat Belajar Siswa di
MTS Parmiyatu Wassa’adah Kelas VII Tahun Ajaran 2017/2018 ini sebagaimana
mestinya. Selawat dan salam tak lupa pula kami haturkan kepada Nabi Muhammad
SAW, yang telah menjadi pencerah dunia. Adapun tujuan kami menyusun laporan
mini riset ini adalah agar kami bisa lebih cekatan dalam hal menyusun sebuah karya
ilmiah, dan agar tulisan ini bisa digunakan serta dimanfaatkan bagi siapa saja yang
membutuhkannya.
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan Indonesia, sebagai
mahasiswa sekaligus generasi penerus bangsa, kami bertekad bahwa kami harus
bisa menjadi seorang mahasiswa taat asas terhadap semua kewajiban yang
diberikan kepada. Tujuannya adalah agar nantinya kami bisa berguna bagi bangsa
dan negara dalam mencapai masa depan yang lebih baik.

Medan, 20 Mei 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang Masalah........................................................................ 1
1. 2. Rumusan Masalah ................................................................................. 1
1. 3. Tujuan Penulisan................................................................................... 2
1. 4. Manfaat Penulisan................................................................................. 2
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN/GAMBARAN UMUM
2. 1. Uraian Permasalahan............................................................................. 3
2. 2. Subyek Penelitian.................................................................................. 4
2. 3. Assesmen Data...................................................................................... 4
BAB III METODELOGI PENELITIAN
3. 1. Metode Penelitian ................................................................................. 5
3. 2. Langkah Penelitian................................................................................ 5
3. 3. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4. 1. Analisa Pembahasan/Penyelesaian Masalah .......................................... 7
4. 2. Kekuatan Penelitian .............................................................................. 9
4. 3. Kelemahan Penelitian............................................................................ 9
BAB V PENUTUP
5. 1. Kesimpulan Penelitian........................................................................... 10
5. 2. Saran Penulis ........................................................................................ 10
Daftar Pustaka .............................................................................................. 11
Dokumentasi Penelitian ................................................................................ 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang Masalah

Latar belakang permasalahan dari lembaga pendidikan yang kami amati dan teliti ini
bersumber dari ketidaksesuaian desain pembelajaran dengan gaya belajar peserta didik yang
ada di satuan pendidikan tersebut. Desain pembelajaran merupakan hal yang penting
dilakukan oleh pendidik agar model pembelajaran yang digunakan sesuai dengan gaya belajar
peserta didik yang sedang sedang diajarkan. Desain pembelajaran juga memilki pengaruh
yang besar dalam menentukan keberhasilan proses belajar-mengajar. Hal ini dikarenakan
desain pembelajaran memiliki tahapan-tahapan penting dalam pelaksanaannya.
Banyak permasalahan mengenai gaya belajar peserta didik yang tidak disesuaikan
dengan desain dan model pembelajaran yang cocok yang terjadi di MTS Parmiyatu
Wassa’adah Kelas VII Tahun Ajaran 2017/2018. Hal ini terlihat dari beberapa peserta didik
yang kurang nyaman saat proses belajar mengajar. Hal ini dapat mengganggu dan mengurangi
konsentrasi mereka dalam menyerap materi pembelajaran, diakibatkan oleh pemilihan desain
dan model pembelajaran yang tidak sesuai dengan gaya belajar mereka sendiri.

1. 2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dapat kami ajukan dari penyusunan laporan mini riset
ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah gaya belajar peserta didik yang ada di berbagai sekolah, yang memang
harus memiliki model khusus?
2. Bagaimanakah desain pembelajaran yang bagus untuk mengatasi permasalah gaya
belajar siswa MTS?
3. Apakah hubungan saling mempengaruhi antara desain pembelajaran dan gaya belajar
siswa dapat mempengaruhi proses belajar juga?
4. Bagaimanakah hasil penelitian yang bersangkutan dengan gaya belajar peerta didik
serta bagaimanakah cara kita memberikan solusi atau saran dan kritikan agar masalah-
masalah yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik dan sesuai keadaan yang
memungkinkan?

1. 3. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui dan memahami gaya belajar peserta didik yang ada di berbagai sekolah,
yang memang harus memiliki model pembelajaran;
2. Mengetahui dan memahami desain pembelajaran yang bagus untuk mengattasi
permasalah gaya belajar siswa MTS;
3. Mengetahui dan memahami hubungan saling mempengaruhi antara desain
pembelajaran dan gaya belajar siswa dapat mempengaruhi proses belajar;
4. Mencarikan solusi yang baik bagi permasalahan yang ada.

1. 4. Manfaat Penulisan

Manfaat yang dapat diambil dari penulisan laporan mini riset ini adalah sebagai
berikut:
1. Agar para pembaca menjadikan laporan mini riset ini sebagai bahan belajar untuk
mengetahui dan memahami apa itu model dan gaya belajar;
2. Agar para pembaca memahami tentang permasalahan dalam gaya belajar peserta didik
MTS;
3. Agar para pembaca memahami dan mampu mengimplementasikan hubungan gaya
belajar dan desain dan model pembelajaran;
4. Agar para pembaca dapat turut serta memberikan sumbangsihnya dalam memberikan
solusi terkait permasalahan yang ada.
BAB II

KERANGKA PEMIKIRAN/GAMBARAN UMUM

2. 1. Uraian Permasalahan

Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh individu untuk suatu
perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak memiliki sikap menjadi bersikap benar,
dari tidak terampil menjadi terampil melakukan sesuatu. Belajar tidak hanya sekedar
memetakan pengetahuan atau informasi yang disampaikan.
Namun bagaimana melibatkan individu secara aktif membuat atau pun merevisi hasil
belajar yang diterimanya menjadi suatu pengalamaan yang bermanfaat bagi
pribadinya. Pembelajaran merupakan sistim yang membantu individu belajar dan berinteraksi
dengan sumber belajar dan lingkungan.
Teori adalah seperangkat azaz yang tersusun tentang kejadian-kejadian tertentu dalam
dunia nyata dinyatakan oleh Mc. Keachie dalam grendel (1991: 5) (Hamzah Uno,
2006:4). Sedangkan Hamzah (2003: 26) menyatakan bahwa teori merupakan seperangkat
preposisi yang didalamnya memuat tentang ide, konsep, prosedur dan prinsip yang terdiri dari
satu atau lebih variable yang saling berhubungan satu sama lainnya dan dapat dipelajari,
dianalisis dan diuji serta dibuktikan kebenarannya.
Dari dua pendapat diatas teori adalah seperangkat azaz tentang kejadian-kejadian yang
didalamnnya memuat ide, konsep, prosedur dan prinsip yang dapat dipelajari, dianalisis dan
diuji kebenarannya. Teori belajar adalah suatu teori yang di dalamnya terdapat tata cara
pengaplikasian kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa, perancangan metode
pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas maupun di luar kelas.
Menurut De Porter dan Hernacki (2002), gaya belajar adalah kombinasi dari
menyerap, mengatur, dan mengolah informasi. Terdapat tiga jenis gaya belajar berdasarkan
modalitas yang digunakan individu dalam memproses informasi (perceptual modality).
Sedangkan, desain pembelajaran adalah praktik penyusunan media teknologi komunikasi dan
isi untuk membantu agar dapat terjadi transfer p engetahuan secara efektif antara g uru dan p
eserta didik.
Proses ini berisi penentuan status awal dari pemahaman peserta didik, perumusan
tujuan pembelajaran, dan merancang "perlakuan" berbasis media untuk membantu terjadinya
transisi. Idealnya proses ini berdasar pada informasi dari teori belajar yang sudah teruji
secara pedagogis dan dapat terjadi hanya pada siswa, dipandu oleh guru, atau dalam latar
berbasis komunitas. Hasil dari pembelajaran ini dapat diamati secara langsung dan dapat
diukur secara ilmiah atau benar-benar tersembunyi dan hanya berupa asumsi.
Sebagai suatu disiplin, desain pembelajaran secara historis dan tradisional berakar
pada p sikologi kognitif dan p erilaku. Namun istilah ini sering dihubungkan dengan istilah
yang berbeda dalam bidang lain, misalnya dengan istilah desain grafis. Walaupun desain
grafis (dari perspektif kognitif) dapat memainkan peran penting dalam desain pembelajaran,
namun keduanya adalah konsep yang terpisah.

2. 2. Subyek Penelitian

Adapun subyek penelitian dalam mealakukan pengamatan ini adalah mereka siswa-
siswi MTS Parmiyatu Wassa’adah Kelas VII Tahun Ajaran 2017/2018. Mereka kami jadikan
subyek dalam penelitan kami dikarenakan mereka memiliki minat belajar yang kurang. Nah,
disini kami melakukan pengamatan pada hubungan model pembelajaran yang ditetapkan
guru, khususnya model pembelajaran student center dengan teori belajar dan gaya belajar
peserta didik yang bersangkutan serta pengaruhnya terhadap minat belajar mereka.

2. 3. Assesment Data

Secara umum analisis data yang kami gunakan adalah secara kualitatif yaitu analisis
yang tidak didasarkan pada perhitungan statistika yang berbentuk kuantitatif (jumlah), tetapi
dalam bentuk pernyataan dan uraian yang selanjutnya akan kami susun secara sistematis
dalam bentuk laporan. Dalam penulisan laporan mini riset ini teknik analisis data yang kami
gunakan adalah analisis kualitatif deskriptif. Kami menggunakan metode deskriptif untuk
memperoleh gambaran dan data secara sistematis tentang berbagai hal yang berkaitan dengan
model pembelajaran dan minat belajar, sehingga kami dapat mengolah dan menyajikan data
yang sistematis, akurat serta dapat dipertanggungjawabakan.
BAB III

METODE PENELITIAN

3. 1. Metode Penelitian

Dalam penulisan laporan mini riset ini teknik analisis data yang kami gunakan adalah
analisis kualitatif deskriptif. Kami menggunakan metode deskriptif untuk memperoleh
gambaran dan data secara sistematis tentang berbagai hal yang berkaitan dengan model
pembelajaran dan minat belajar, sehingga kami dapat mengolah dan menyajikan data yang
sistematis, aktual dan akurat serta dapat dipertanggung-jawabkan kebenarannya.

3. 2. Langkah-langkah Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan kualitatif observasi dan


metode kepustakaan dengan mengumpulkan berbagai sumber. Adapun langkah-langkah
penelitian dengan metode kepustakaan ialah sebagai berikut: (1) Tahap studi pendahuluan,
yaitu mengumpulkan berbagai sumber teori; (2) Tahap studi pengembangan, yaitu
mengaitkan beberapa teori yang berbeda sumber; dan (3) Tahap Evaluasi (Model Akhir).

3. 3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data diperoleh di lokasi penelitian untuk mencari hal-hal yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti melalui:
1. Wawancara

Metode wawancara adalah salah satu metode pengumpulan data dengan cara
berdialog dengan orang yang sedang diamati. Dalam proses perolehan data, saya
menggunakan salah satu jenis metode wawancara yaitu wawancara terstruktur dan tanya
jawab langsung dengan narasumber. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang
dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya kepada
orang yang sedang diamati. Sedangkan tanya jawab langsung merupakan metode wawancara
yang dilakukan secara langsung dalam keadaan informal.
2. Kajian Pustaka

Kajian pustaka adalah metode dengan mengumpulkan berbagai teori pendukung


melalui analisis pustaka yang saya lakukan agar penelitian yang kami laksanakan juga
memiliki berbagai teori pendukung dari segi konsep dan teorinya. Adapun langkah-langkah
yang kami lakukan dalam melakukan mini riset ini adalah dengan melakukan berbagai
pengamatan mengenai Pengaruh Model Pembelajaran Student Center Terhadap Minat Belajar
Siswa di MTS Parmiyatu Wassa’adah Kelas VII Tahun Ajaran 2017/2018.

3. Lokasi dan Waktu

Lokasi penelitian yang kami lakukan ini berada di dalam wilayah kota Medan. Lokasi
khusus dalam melakukan penelitian ini bertempat di MTS Parmiyatu Wassa’adah, jalan
Makmur No 133 Desa Sambirejo Timur. Waktu penelitian kami lakukan pada Sabtu, 04
November 2017 mulai jam 11.00 s.d 15.00.

4. Populasi dan Sample

Populasi penelitian ini adalah mereka para siswa MTS Parmiyatu Wassa’adah Kelas
VII Tahun Ajaran 2017/2018, jalan Makmur No 133 Desa Sambirejo Timur tersebut. Sampel
yang kami ambil ialah kelas VII2 sebanyak 40 orang siswa dari total seluruh kelas yang ada di
sekolah tersebut.

5. Instrument

Instrument yang digunakan untuk kelancaran mini reseach kali ini adalah: (1) Surat
pengantar mini research yang ditanda tangani langsung oleh ketua jurusan Pendidikan Luar
Sekolah dan juga Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan; (2)
Buku dan pulpen untuk mencatat hal–hal yang penting saat proses wawancara berlangsung;
(3) Handphone untuk merekam suara hasil wawancara oleh narasumber dan juga sebagai alat
untuk mengabadikan foto tanda bukti telah melakukan mini research di Desa Ujung Serdang;
dan (4) Satu bungkus kue brownies sebagai tanda terima kasih karena telah memberikan
waktu luang mereka dalam melaksanakan mini riset kami.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4. 1. Analisa Pembahasan/Penyelesaian Masalah

Student Center Learning (SCL) yang merupakan salah satu pendekatan pembelajaran
yang sangat populer di dunia pendidikan saat ini. SCL dipercaya sangat efektif dalam
meningkatkan proses pembelajaran guna meraih hasil belajar secara optimal. Biasanya yang
menerapkan SCL ialah sekolah yang memiliki kurikulum 2013. Tetapi, banyak juga sekolah
yang menekankan SCL tetapi tidak memakai kurikulum 2013 sendiri. Dalam arti, bahwa
murid dituntut untuk aktif dengan mencari sumber belajar di internet, buku, perpustakaan
ataupun lingkungan sekitar.
Pada observasi yang kami lakukan di MTs. Parmiyatu Wassa’adah kelas VII tahun
ajaran 2017/2018 bahwasannya pengaruh model pembelajaran kurang efektif dilaksanakan
untuk siswa kelas VII. Sebab, dari observasi siswa sendiri belum tahu bagaimana mencari
sumber informasi di internet, tidak pandainya mengoperasikan komputer.
Masih proses peralihan dari masa sekolah dasar/madrasah ibtidayah sehingga siswa
sulit untuk melakukannya. Selain itu, faktor lain yaitu ketika di warung internet anak/siswa itu
sendiri hanya tau bermain game. Kurangnya pengetahuan dan wawasan siswa sehingga
menimbulkan kurangnya minat mereka dalam belajar. Hanya saja dalam kegiatan diskusi atau
berkelompok siswa itu sangat aktif. Karena adanya tempat untuk menukar pendapat antar
sesama temannya. Penyelesaian masalah yang digunakan seharusnya, yaitu:
a. Sebelum menerapkan student center learning guru harus memberikan pengetahuan
tentang bagaimana mengeporesikan komputer untuk membantu menyelesaikan tugas
siswa;
b. Perlunya kerja sama guru dan orang tua siswa dalam proses pembelajaran;

c. Seharusnya juga sekolah menyediakan perpustakaan untuk para murid belajar atau
mencari referensi untuk tugas;
d. Guru juga harus memantau para siswanya ketika model pembelajaran student center
learning diterapkan.
Perlu kita ketahui bahwa, desain pembelajaran berhubungan sangan erat dengan teori
dan gaya belajar. Saat seorang tutor melakukan/membuat desain pembelajaran, maka tutor
tersebut harus menyesuaikan desain pembelajarannya dengan teori dan gaya belajar warga
belajar yang akan diajarkannya. Hal ini bertujuan agar proses belajar-mengajar dapat berjalan
dengan baik dan sesuai harapan bersama.
Hubungan antara desain pembelajaran dan gaya belajar serta teori belajar diibaratkan
hubungan dua sejoli yang satu sama lainnya saling mempengaruhi bak sebuah sistem yang
apabila salah satu komponen dari sistem tersebut rusak maka tujuan awal proses pembelajaran
tidak bisa tercapai sesuai target dan harapan yang menjadi visi dan misi atau dasar dari
berdirinya lembaga tersebut. Hubungan ketiganya dapat tergambar dari beberapa bagan
berikut:

4. 2. Kekuatan Peneltian

Kekuatan penelitian ini dilihat dari teknik penelitian yang menggunakan teknik
kualitatif, yaitu kami langsung terjun lapangan melihat keadan sekitar yang terjadi. Sehingga
kami dapat menilai langsung apa saja yang menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi
pendidikan disana, dan bagaimana karakteristik siswa-siswi disana, serta bagaimana kedaaan
lingkungan yang terjadi.
Selain itu kegiatan pengamatan yang kami lakukan juga menggunakan materi dan
pedoman yang cukup baik. Materi-materi yang kami ambil cukup meluas tapi sederhana
sesuai dengan daya minat dan pola pikir siswa disana. Kemudian kami juga menyampaikan
solusi- solusi dari permasalahan pembelajaran ada.

4. 3. Kelemahan Penelitian

Kelemahan penelitian ini dilihat dari susahnya mencari informasi sekitar pembelajaran
dikarenakan banyak guru yang tidak mau proses pembelajarannya diobservasi. Hanya
sebagian kecil guru yang mengizinkan kegiatan pembelajarannya di observasi, itupun hanya
sekedarnya saja.
Selain itu pencarian tempat untuk pengamatan sedikit sulit menggingat susahnya
memasuki sekolah yang bersangkutan. Banyak persyaratan dan prosedur yang harus dipenuhi.
Terlebih lagi guru disana yang bersikap seakan tidak senang jika ada mahasiswa yang
melakukan observasi di sekolah mereka. Padahal, observasi merupakan sumbangsih
mahasiswa yang nantinya dapat membantu mereka untuk memperbaiki model
pembelajarannya. Hal ini menjadi kendala kami saat menyampaikan penjelasan tujuan dan
saat melakukan pengamatan karena tempatnya yang kurang memadai dan masih riuh dengan
kegiatan-kegiatan renovasi gedung.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1. Kesimpulan Penelitian

 Kesimpulan yang dapat saya sampaikan dalam laporan hasil mini riset ini adalah
bahwa lembaga pendidikan MTS Parmiyatu Wassa’adah masih memiliki banyak
kekurangan dari segi berbagai kelengkapan belajarnya, seperti rencana desain
pembelajaran, model pembelajaran dan juga sarana dan prasarana belajar dan mengajar
yang disediakan untuk peserta didiknya.
 Masalah yang dihadapi oleh MTS Parmiyatu Wassa’adah ini adalah pada bagian
fasilitas. Fasilitas di sekolah ini kurang memadai, seperti sarana dan prasarana,
terutama yang menyangkut dengan penggunaan model pembelajaran.
 Akibat adanya keterbatasan media pembelajaran dan ketidaksesuaian penggunaannya,
hal ini sangat berpengaruh terhadap minat belajar siswa-siswi disana. Berdasarkan
hasil observasi kami, banyak siswa yang memilki minat belajar rendah akibat dari
model pembelajaran yang diterapakan dalam proses pembelajaran setiap harinya.
 Berdasarkan data pengamatan yang diperoleh, masih diperlukan adanya perbaikan-
perbaikan dari aspek kelengkapan proses belajar seperti media pembelajaran. Untuk
itu, saran dari saya adalah agar keadaan sarana dan prasarana di lembaga pendidikan
ini lebih diperhatikan, mengingat pentingnya sarana dan prasarana dalam mendukung
proses pembelajaran dan menunjang motivasi siswa agar belajar lebih giat.

5. 2. Saran Penulis

Saran untuk pembaca laporan hasil mini riset ini adalah: dalam penyusunan laporan ini
masih terdapat berbagi kekurangan dan kesalahan, baik dari segi penulisan maupun dari segi
penyusunan kalimatnya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kepada para pembaca
makalah ini agar dapat memberikan kritikan dan masukan yang bersifat membangun.
DAFTAR PUSTAKA

Seels, Barbara B. & Richey, Rita C. 1994. Teknologi Pembelajaran: Definisi dan
Kawasannya. Penerjemah Dewi S. Prawiradilaga dkk. Jakarta: Kerjasama IPTPI
LPTK UNJ.
Suryadi. 2009. Manajemen Mutu Berbasis Sarana Pendidikan. Bandung: PT. Sarana Panca
Karya Nusa.
Terry Anderson & Fathi Elloumi (Eds.). 2004. Theory and Practice of Online Learning.
Canada: Athabasca University.
Yusnadi dan Mariah, Silvia. 2013. Konsep Dasar, Sejarah, dan Asas Pendidikan Luar
Sekolah. Medan: Unimed Press.

Anda mungkin juga menyukai