ILMU KEOLAHRAGAAN
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Dalam penulisan critical jurnal revew ini, saya tentu saja tidak dapat
menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, saya
mengucapkan terimakasih kepada:
Rinaldi Pasaribu
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
Bab I PENDAHULUAN...................................................................................1
Latar Belakang Masalah............................................................................1
Tujuan Penulisan Makalah........................................................................2
Manfaat Penulisan Makalah......................................................................2
BAB II. ISI ANALISIS JURNAL......................................................................3
Identitas Jurnal..........................................................................................3
Ringkasan Isi Jurnal..................................................................................4
BAB III. PEMBAHASAN...................................................................................10
Keunggulan...............................................................................................10
Kelemahan.................................................................................................10
BAB IV PENUTUP...........................................................................................11
Kesimpulan................................................................................................11
Saran..........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Identitas jurnal :
Jurnal I Jurnal II
Judul Kontraksi Otot Dan Pengaruh Kelelahan Otot
Terhadap Ketelitian Kerja
Kelelahan
Jurnal Jurnal ILARA Stomatognatic (J.K.G.
Unej)
Download Digilib.unm.ac.id Download.portalgaruda.org
Volume, No dan Volume I, Nomor 2, Vol. 7 No. 3 Hal: 49-52
Halaman hlm. 58 – 60
Tahun Desember 2010 2010
Penulis Sarifin G Tecky Indriana
Reviewer Sarah Nurfaddilla Sarah Nurfaddilla
Tanggal 24 november 2018 24 November 2018
Jurnal I Jurnal II
1. Mekanisme Kontraksi Otot Kelelahan ada dua jenis,
Struktur kontraktil didalam yaitu kelelahan otot dan kelelahan
serabut otot rangka adalah miofibril umum. Kelelahan umum ditandai
terdiri dari 2 filamen yaitu actin dengan berkurangnya kemampuan
filament (filament tipis) dan Myosin untuk bekerja yang penyebabnya
filament (filamen tebal). Pada adalah perasaan atau psikis.
gambaran mikroskopis terlihat Sedangkan kelelahan otot adalah
garis-garis gelap dan terang, yaitu I ketidak mampuan otot untuk
band, A band, H zone dan Z line. berkontraksi dan memetabolisme
Antara dua Z lines disebut bahan-bahan yang dibutuhkan
Sarcomere. untuk menghasilkan pengeluaran
Pada dasarnya garis gelap kerja yang sama, walaupun impuls
akibat adanya filament tebal dan saraf berjalan secara normal dan
tipis, gambaran terang oleh karena potensial aksi menyebar ke serat
hanya ada filamen tipis. Actin otot.
filament tersusun oleh kumpulan
Kelelahan otot dapat timbul
molekul actin yang membentuk
akibat kontraksi otot yang kuat dan
pilinan (helix) ganda, kumpulan
lama. Kelelahan dapat
molekul tropomyosin juga
menghasilkan keadaan yang
membentuk pilinan ganda dan
berbeda-beda, tetapi semuanya
troponin molekul. Troponin
berakibat pada pengurangan
mempunyai 3 bagian yaitu T,I dan
kapasitas kerja dan ketahanan
C.
tubuh. Otot adalah salah satu organ
yang terpenting dalam tubuh
2. Kelelahan Otot
manusia, terutama untuk
Kelelahan Otot Yang Bersifat
melakukan pekerjaan fisik. Otot
Lokal
bekerja dengan jalan kontraksti dan
Kelelahan otot lokal (local
relaksasi.
muscular fatigue) mengikuti latihan
fisik berintensitas tinggi dan Kontraksi otot yang kuat dan
berlansung singkat disebabkan oleh lama mengakibatkan pembuluh-
akumulasi produksi asam laktat di
pembuluh darah diantara serat-
dalam otot dan darah. Hal ini
serat otot menjadi terjepit, sehingga
berhubungan dengan mekanisme
peredaran darah dan juga
resintesa energi (ATP) selama
pertukaran bahan nutrisi terganggu.
proses kontraksi-kontraksi otot di
Hal tersebut menjadi sebab
dalam serabut otot FT (fast-twitch)
berkurangnya energi pada
yang lebih banyak berperan pada
kelelahan otot. Kerja terus menerus
aktivitas fisik atau olahraga yang
dari suatu otot, sekalipun bersifat
berintensitas tinggi.
dinamik, dapat mengakibatkan
kelelahan sehingga otot
Kelelahan Yang Menyertai
memerlukan istirahat untuk
Olahraga Endurans
pemulihan.
Kelelahan yang mengikuti
olahraga atau latihan endurans Atas dasar itu, waktu
(endurance exercise) tidak istirahat setelah bekerja adalah
disebabkan oleh karena akumulasi sangat penting. Ketelitian
produksi asam laktat. Kelelahan ini merupakan kemampuan psikomotor
disebabkan selain oleh karena yang bersifat ketrampilan.
terjadinya kelelahan pada otot
Tujuan dari penelitian ini
(komponen lokal), juga karena
adalah untuk mengetahui pengaruh
faktor diluar otot (komponen tubuh
kelelahan terhadap ketelitian kerja
lainnya). Kelelahan karena faktor
pada mahasiswa FKG Universitas
komponen lokal, disebabkan
Jember. Kelelahan otot meningkat
terkurasnya cadangan glikogen otot
hampir berbanding langsung
baik pada serabut otot FT maupun
dengan kecepatan penurunan
ST, sedangkan kelelahan karena
glikogen otot. Pada kontraksi otot
komponen tubuh lainnya.
rangka yang kuat dan lama, proses
metabolisme tidak mampu lagi
Kelelahan dan Kinerja Olahraga
meneruskan suplai energi yang
Mestinya, yang menjadi
dibutuhkan serta untuk membuang
perhatian utama adalah bagaimana
menunda kelelahan. Menunda hasil metabolit, khususnya asam
kelelahan akan memberikan lakta.
kesempatan kepada seorang atlet Akibat kontraksi otot yang
untuk menyelesaikan suatu kuat dan lama, otot dapat menekan
perlombaan, permainan, atau pembuluh darah sehingga aliran
pertandingan yang darah yang membawa oksigen
memerlukanupaya keras, dimana semakin terbatas, ketika aliran
pada saat yang sama upaya atlet darah menurun, metabolit akan
selama bagaian awal dan terakumulasi dan suplai oksigen
pertengahan tidak dikompromikan. otot akan berkurang cepat.
Idealnya adalah menunda kelelahan
seharusnya mengisinkan seorang
atlet untuk mempertahankan atau
meningkatkan kinerjanya pada
bagian awal dan pertengahan dari
pertandingan penting dan masih
menyediakan tenaga yang besar
untuk menyelesaikan pertandingan.
Pelatihan fisik (physical
training) memberikan perubahan-
perubahan fisiologis tubuh yang
akan menjadi alat untuk menunda
kelelahan. Sebagai contoh, atlet
yang telah menyelesaikan suatu
pelatihan dapat melakukan kerja
yang lebih berat tanpa
menyebabkan produksi asam laktat
yang berlebihan sebagaimana
sebelumnya.
BAB III
PEMBAHASAN
keunggulan Kelemahan
Jurnal I Jurnal ini memberikan Jurnal ini abstraknya
penjelasan yang tidak menggunakan
singkat dan padat, bahasa inggris, tidak
mudah di mengerti. memiliki tujuan yang
jelas.
Jurnal II Langkah penelitiannya Jurnal ini abstraknya
lengkap dan teratur, tidak menggunakan
tujuannya jelas, bahasa indonesia.
kalimatnya singkron dan
mudah dipahami.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Otot rangka/skelet tersusun oleh kumpulan serabut (sel) otot
bergaris (muscle fiber/skeletal myocyte), mempunyai banyak inti yang
terletak di tepi. Dinding atau membran sel disebut sarkolemma
mempunyai kemampuan menghantarkan impuls (potensialaksi) kesemua
arah temasuk melanjutkan penghantaran sepanjang dinding tubulus
transversalis (transvere tubule/Ttub).
Sitoplasma serabut otot atau sarkoplasma mengandung struktur
kontraktil (suatu cytoskeleton) yang berperanan terhadap fungsi utama
otot rangka yaitu fungsi kontraksi. pencegahan kelelahan selama kinerja
olahraga yang harus menjadi perhatian seorang atlit atau pelatih, karena
bagaimanapun juga, seorang atlet yang tidak lelah pada titik akhir suatu
kinerja olahraga (perlombaan) dapat saja tidak mengalami kelelahan
karena kemungkinan tidak mengaerahkan seluruh tenaganya. Pelatihan
fisik (physical training) memberikan perubahan-perubahan fisiologis tubuh
yang akan menjadi alat untuk menunda kelelahan.
Saran
Agar otot rangka dapat berkontraksi, diperlukan pelayanan/inervasi
sistem saraf motorik somatik. Dan otot perlu banyak dilatih untuk
mengurangi rasa kelelahan pada otot. Untuk itu otot juga perlu relaksi
agar dapat beristirahat.
pencegahan kelelahan selama kinerja olahraga yang harus menjadi
perhatian seorang atlit atau pelatih, karena bagaimanapun juga, seorang
atlet yang tidak lelah pada titik akhir suatu kinerja olahraga (perlombaan)
dapat saja tidak mengalami kelelahan karena kemungkinan tidak
menggairahkan seluruh tenaganya. Pelatihan fisik (physical training)
memberikan perubahan-perubahan fisiologis tubuh yang akan menjadi
alat untuk menunda kelelahan.
Daftar pustaka
G, Sarifin. (2010). Kontraksi Otot Dan Kelelahan. Jurnal ILARA, 1(2)
58-60.
Indriana, T. (2010). Pengaruh Kelelahan Otot Terhadap Ketelitian
Kerja. 7(3) 49-52.