Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL JURNAL RIVIEW

ANATOMI OTOT MANUSIA

Nama : Rinaldi Pasaribu


Kelas : PJKR 1-E 2021
Nim : 6213311078
Dosen Pengampu : Dr. Sanusi Hasibuan, M. Kes

ILMU KEOLAHRAGAAN
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrahim. Puji syukur saya panjatkan atas ke hadirat


Allah, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat
menyusun makalah Critical Jurnal Report Anatomi Manusisa. dengan isi yang
sangat sederhana ini. Critical jurnal revew ini saya buat guna memenuhi
penyelesaian tugas pada mata kuliah anatomi manusia, semoga critical jurnal
revew ini dapat menambah wawasan dan pengatahuan bagi para pembaca.

Dalam penulisan critical jurnal revew ini, saya tentu saja tidak dapat
menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, saya
mengucapkan terimakasih kepada:

1. Kedua orang tua saya yang selalu mendoakan


2. Kepada dosen pengampu, Dr. Sanusi Hasibuan, M. Kes, AIFO

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada


makalah yang saya kerjakan ini. Oleh karena itu saya harapkan kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun  demi kesempurnaan tugas ini.Akhir
kata, saya sampaikan terima kasih, dan semoga makalah ini memberikan banyak
manfaat untuk kita.

Medan, 11 oktober 2021

Rinaldi Pasaribu
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
Bab I   PENDAHULUAN...................................................................................1
Latar Belakang Masalah............................................................................1
Tujuan Penulisan Makalah........................................................................2
Manfaat Penulisan Makalah......................................................................2
BAB II. ISI ANALISIS JURNAL......................................................................3
Identitas Jurnal..........................................................................................3
Ringkasan Isi Jurnal..................................................................................4
BAB III. PEMBAHASAN...................................................................................10
Keunggulan...............................................................................................10
Kelemahan.................................................................................................10
BAB IV   PENUTUP...........................................................................................11
Kesimpulan................................................................................................11
Saran..........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Kehidupan manusia tidak bisa lepas dari aktivitas. Dalam aktivitasnya,


tubuh mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dalam waktu yang lama
dam mempunyai daya tahan terhadap kelelahan. Tetapi kemampuan ini
mempunyai nilai ambang batas, sehingga dalam keadaan tertentu dapat berkurang
atau tidak dapat dipertahankan lagi. Misalnya, jika aktivitas dilakukan terus
menerus dengan beban yang tinggi atau dalam waktu lama, maka akan timbul
lelah.
Otot adalah salah satu organ yang terpenting dalam tubuh manusia,
terutama untuk melakukan pekerjaan fisik. Otot bekerja dengan jalan kontraksti
dan relaksasi. Kontraksi otot yang kuat dan lama mengakibatkan pembuluh-
pembuluh darah diantara serat-serat otot menjadi terjepit, sehingga peredaran
darah dan juga pertukaran bahan nutrisi terganggu
Otot Dapa berkontraksi dan berelaksasi karena Tersedianya energi dari
sistem energi. Melalui kontraksi otot, tubuh manusia Mampu melakukan kerja
seperti mesin. Dengan kata lain, otot merupakan mesin Pengubah energi kimia
menjadi energi Mekanik, yang terwujud dalam Suatu kerja Atau aktivitas fisik.

Otot rangka/Skelet Tersusun oleh kumpulan serabut (sel) Otot Bergaris


(muscle fiber/skeletal myocyte), Mempunyai banyak inti yang terletak di Tepi.
Dinding atau membran sel disebut Sarkolemma mempunyai kemampuan
Menghantarkan impuls (potensial aksi) Kesemua arah temasuk melanjutkan
Penghantaran sepanjang dinding tubulus Transversalis (transvere
tubule/Ttub).Sitoplasma serabut otot atau sarkoplasma Mengandung struktur
kontraktil (Suatu Cytoskeleton) yang berperanan terhadap Fungsi utama otot
rangka yaitu fungsi Kontraksi.
Tujuan Penulisan Makala

Critical Jurnal Report ini bertujuan :

1. Mengulas isi sebuah jurnal yang berjudul ; Kontraksi Otot Dan


Kelelahan

2. Mengetahui apa makna dari Pengertian kelelahan pada otot Untuk


mengetahui fungsi kontraksi otot, faktor-faktor kelelahan, penyebab
kelelahan,dan juga mengetahui efek-efek dari kontraksi otot dan
kelelahan,dan terakhir adalah menundah kelelahan atlit pada saat
bertanding.

3. Dapat membandingkan antara jurnal kontraksi otot dan kelelahan yang


satu dengan lainnya.

Manfaat Penulisan Makala

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah anatomi manusia ;

2. Belajar cara menganalisis dan mengkritik sebuah jurnal ; dan

3. Dapat menambah wawasan mengenai kontraksi otot dan kelelahan, dan


memahami pengaruh kelelahan otot terhadap keetelitian kerja.
BAB II

ISI ANALISIS JURNAL

Identitas jurnal :
Jurnal I Jurnal II
Judul Kontraksi Otot Dan Pengaruh Kelelahan Otot
Terhadap Ketelitian Kerja
Kelelahan
Jurnal Jurnal ILARA Stomatognatic (J.K.G.
Unej)
Download Digilib.unm.ac.id Download.portalgaruda.org
Volume, No dan Volume I, Nomor 2, Vol. 7 No. 3 Hal: 49-52
Halaman hlm. 58 – 60
Tahun Desember 2010 2010
Penulis Sarifin G Tecky Indriana
Reviewer Sarah Nurfaddilla Sarah Nurfaddilla
Tanggal 24 november 2018 24 November 2018

Ringkasan Isi Jurnal

Jurnal I Jurnal II
1. Mekanisme Kontraksi Otot Kelelahan ada dua jenis,
Struktur kontraktil didalam yaitu kelelahan otot dan kelelahan
serabut otot rangka adalah miofibril umum. Kelelahan umum ditandai
terdiri dari 2 filamen yaitu actin dengan berkurangnya kemampuan
filament (filament tipis) dan Myosin untuk bekerja yang penyebabnya
filament (filamen tebal). Pada adalah perasaan atau psikis.
gambaran mikroskopis terlihat Sedangkan kelelahan otot adalah
garis-garis gelap dan terang, yaitu I ketidak mampuan otot untuk
band, A band, H zone dan Z line. berkontraksi dan memetabolisme
Antara dua Z lines disebut bahan-bahan yang dibutuhkan
Sarcomere. untuk menghasilkan pengeluaran
Pada dasarnya garis gelap kerja yang sama, walaupun impuls
akibat adanya filament tebal dan saraf berjalan secara normal dan
tipis, gambaran terang oleh karena potensial aksi menyebar ke serat
hanya ada filamen tipis. Actin otot.
filament tersusun oleh kumpulan
Kelelahan otot dapat timbul
molekul actin yang membentuk
akibat kontraksi otot yang kuat dan
pilinan (helix) ganda, kumpulan
lama. Kelelahan dapat
molekul tropomyosin juga
menghasilkan keadaan yang
membentuk pilinan ganda dan
berbeda-beda, tetapi semuanya
troponin molekul. Troponin
berakibat pada pengurangan
mempunyai 3 bagian yaitu T,I dan
kapasitas kerja dan ketahanan
C.
tubuh. Otot adalah salah satu organ
yang terpenting dalam tubuh
2. Kelelahan Otot
manusia, terutama untuk
Kelelahan Otot Yang Bersifat
melakukan pekerjaan fisik. Otot
Lokal
bekerja dengan jalan kontraksti dan
Kelelahan otot lokal (local
relaksasi.
muscular fatigue) mengikuti latihan
fisik berintensitas tinggi dan Kontraksi otot yang kuat dan
berlansung singkat disebabkan oleh lama mengakibatkan pembuluh-
akumulasi produksi asam laktat di
pembuluh darah diantara serat-
dalam otot dan darah. Hal ini
serat otot menjadi terjepit, sehingga
berhubungan dengan mekanisme
peredaran darah dan juga
resintesa energi (ATP) selama
pertukaran bahan nutrisi terganggu.
proses kontraksi-kontraksi otot di
Hal tersebut menjadi sebab
dalam serabut otot FT (fast-twitch)
berkurangnya energi pada
yang lebih banyak berperan pada
kelelahan otot. Kerja terus menerus
aktivitas fisik atau olahraga yang
dari suatu otot, sekalipun bersifat
berintensitas tinggi.
dinamik, dapat mengakibatkan
kelelahan sehingga otot
Kelelahan Yang Menyertai
memerlukan istirahat untuk
Olahraga Endurans
pemulihan.
Kelelahan yang mengikuti
olahraga atau latihan endurans Atas dasar itu, waktu
(endurance exercise) tidak istirahat setelah bekerja adalah
disebabkan oleh karena akumulasi sangat penting. Ketelitian
produksi asam laktat. Kelelahan ini merupakan kemampuan psikomotor
disebabkan selain oleh karena yang bersifat ketrampilan.
terjadinya kelelahan pada otot
Tujuan dari penelitian ini
(komponen lokal), juga karena
adalah untuk mengetahui pengaruh
faktor diluar otot (komponen tubuh
kelelahan terhadap ketelitian kerja
lainnya). Kelelahan karena faktor
pada mahasiswa FKG Universitas
komponen lokal, disebabkan
Jember. Kelelahan otot meningkat
terkurasnya cadangan glikogen otot
hampir berbanding langsung
baik pada serabut otot FT maupun
dengan kecepatan penurunan
ST, sedangkan kelelahan karena
glikogen otot. Pada kontraksi otot
komponen tubuh lainnya.
rangka yang kuat dan lama, proses
metabolisme tidak mampu lagi
Kelelahan dan Kinerja Olahraga
meneruskan suplai energi yang
Mestinya, yang menjadi
dibutuhkan serta untuk membuang
perhatian utama adalah bagaimana
menunda kelelahan. Menunda hasil metabolit, khususnya asam
kelelahan akan memberikan lakta.
kesempatan kepada seorang atlet Akibat kontraksi otot yang
untuk menyelesaikan suatu kuat dan lama, otot dapat menekan
perlombaan, permainan, atau pembuluh darah sehingga aliran
pertandingan yang darah yang membawa oksigen
memerlukanupaya keras, dimana semakin terbatas, ketika aliran
pada saat yang sama upaya atlet darah menurun, metabolit akan
selama bagaian awal dan terakumulasi dan suplai oksigen
pertengahan tidak dikompromikan. otot akan berkurang cepat.
Idealnya adalah menunda kelelahan
seharusnya mengisinkan seorang
atlet untuk mempertahankan atau
meningkatkan kinerjanya pada
bagian awal dan pertengahan dari
pertandingan penting dan masih
menyediakan tenaga yang besar
untuk menyelesaikan pertandingan.
Pelatihan fisik (physical
training) memberikan perubahan-
perubahan fisiologis tubuh yang
akan menjadi alat untuk menunda
kelelahan. Sebagai contoh, atlet
yang telah menyelesaikan suatu
pelatihan dapat melakukan kerja
yang lebih berat tanpa
menyebabkan produksi asam laktat
yang berlebihan sebagaimana
sebelumnya.
BAB III
PEMBAHASAN

keunggulan Kelemahan
Jurnal I Jurnal ini memberikan Jurnal ini abstraknya
penjelasan yang tidak menggunakan
singkat dan padat, bahasa inggris, tidak
mudah di mengerti. memiliki tujuan yang
jelas.
Jurnal II Langkah penelitiannya Jurnal ini abstraknya
lengkap dan teratur, tidak menggunakan
tujuannya jelas, bahasa indonesia.
kalimatnya singkron dan
mudah dipahami.

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan
Otot rangka/skelet tersusun oleh kumpulan serabut (sel) otot
bergaris (muscle fiber/skeletal myocyte), mempunyai banyak inti yang
terletak di tepi. Dinding atau membran sel disebut sarkolemma
mempunyai kemampuan menghantarkan impuls (potensialaksi) kesemua
arah temasuk melanjutkan penghantaran sepanjang dinding tubulus
transversalis (transvere tubule/Ttub).
Sitoplasma serabut otot atau sarkoplasma mengandung struktur
kontraktil (suatu cytoskeleton) yang berperanan terhadap fungsi utama
otot rangka yaitu fungsi kontraksi. pencegahan kelelahan selama kinerja
olahraga yang harus menjadi perhatian seorang atlit atau pelatih, karena
bagaimanapun juga, seorang atlet yang tidak lelah pada titik akhir suatu
kinerja olahraga (perlombaan) dapat saja tidak mengalami kelelahan
karena kemungkinan tidak mengaerahkan seluruh tenaganya. Pelatihan
fisik (physical training) memberikan perubahan-perubahan fisiologis tubuh
yang akan menjadi alat untuk menunda kelelahan.

Saran
Agar otot rangka dapat berkontraksi, diperlukan pelayanan/inervasi
sistem saraf motorik somatik. Dan otot perlu banyak dilatih untuk
mengurangi rasa kelelahan pada otot. Untuk itu otot juga perlu relaksi
agar dapat beristirahat.
pencegahan kelelahan selama kinerja olahraga yang harus menjadi
perhatian seorang atlit atau pelatih, karena bagaimanapun juga, seorang
atlet yang tidak lelah pada titik akhir suatu kinerja olahraga (perlombaan)
dapat saja tidak mengalami kelelahan karena kemungkinan tidak
menggairahkan seluruh tenaganya. Pelatihan fisik (physical training)
memberikan perubahan-perubahan fisiologis tubuh yang akan menjadi
alat untuk menunda kelelahan.
Daftar pustaka
G, Sarifin. (2010). Kontraksi Otot Dan Kelelahan. Jurnal ILARA, 1(2)
58-60.
Indriana, T. (2010). Pengaruh Kelelahan Otot Terhadap Ketelitian
Kerja. 7(3) 49-52.

Anda mungkin juga menyukai