Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahiim. 

Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh. 

Alhamdulillahi robbil alamiin, puji dan syukur kita ucapkan


atas  kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala dimana kita masih diberi
nikmat iman,  islam, ihsan maupun nikmat sehatnya fisik dan akal
pikiran sehingga penulis  dapat menyelesaikan tugas laporan penelitian
ini. Sholawat beriringkan salam kita  hadirkan kepada junjungan kita
nabi Muhammad Shalllahu Alaihi Wassalam,  dimana kita akan
mendapatkan syafaat beliau di hari akhir nanti.  

Laporan penelitian ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah


Fisiologi Tumbuhan dan semoga makalah ini memberi manfaat dalam
proses  pembelajaran dan bagi pembaca. Penulis menyadari bahwa
banyak ditemui  kesalahan pada makalah ini, baik dari segi penyusunan
dan lainnya. Maka dari  itu penulis perlu kritik dan saran untuk
membuat makalah ini menjadi lebih  baik lagi.  Kemudian, apabila ada
kesalahan penulisan pada makalah ini, penulis  memohon maaf yang
sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan  terimakasih kepada
semua pihak yang sudah membantu menyelesaikan tugas  makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini bermanfaat.  

Wassalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh. 

Medan, 14 Oktober 2021 

Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kangkung merupakan tanaman holtikura yang sangat digemari
oleh masyarakat Indonesia. Tanaman ini merupakan kelompok tanaman
yang semusim dan berumur pendek dan tidak memerlukan area yang
terlalu luas untuk membudidayakannya sehingga memungkinkan untuk
dibudayakan di kota dengan lahan yang terbatas.1

Tanaman Azolla merupakan tanaman ganggang yang bisa


digunakan sebagai pupuk organik khususnya untuk kegiatan budidaya
tanaman padi. Tanaman azolla segar mengandung 94-96% air.2 Azolla
dapat digunakan sebagai pupuk organik yang bisa memenuhi kebutuhan
hara terutama N bagi tanaman. Kemampuan azolla menyediakan N bagi
tanaman adalah karena pada azolla terdapat Cyanobacteria yang kemudian
keduanta melakukan simbiosis mutualisme.

Pupuk kandang kotoran kambing memiliki 0,97 % N, 0,69% P dan


1,66% K. Pupuk kandang kambing memiliki peran seperti menambah
unsur hara seperti fosfor, nitrogen, sulfur dan kalium. Meningkatkan
kapasitas tukar kation tanah.

Pupuk organik cair yang berasal dari urin kelinci mempunyai


kandungan unsur hara yang cukup tinggi yaitu : N 4%, P2O5 2,8% dan K2O
1,2% relatif lebih tinggi dari kandungan unsur hara pada sapi (N 1,21%,
P2O5 0,65%, K2O 1,6%) dan kambing (N 1,47%, P2O5 0,05%, K2O 1,96%).
Pupuk kelinci mempunyai kandungan bahan organik C/N: (10-12%) dan
pH 6,47-7,52. Manfaat pupuk organik dari urin kelinci yaitu membantu
meningkatkan kesuburan tanah serta meningkatkan produktivitas tanaman.

1
Nanda Mayani. 2015. “Pertumbuhan Tanaman Kangkung Darat Akibat Perbedaan
Dosis Kompis Jerami Dekomposisi Mol Keong Mas”. Vol 15 No 13. Hal 1.
2
Indriati Meilina Sari. 2015. “Pemberian Kompos Azolla microphylla pada
Pertumbuhan Bibit Karet”. Vol 4 No 2. Hal 111.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman

Kangkung pada Media Tanaman Azzolla?

2. Bagaimana proses Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman

Kangkung dalam pemberian Pupuk Kandang Kambing?

3. Bagaimana proses Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman

Kangkung dalam pemberian Pupuk Kandang Kelinci?

4. Bagaimana proses Pertumbuhan Tanaman Kangkung pada

Media Tanaman Azzola, Pupuk Kandang Kambing, dan

Kelinci?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman

Kangkung pada Media Tanaman Azzola.

2. Untuk mengetahui Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman

Kangkung dalam pemberian Pupuk Kandang Kambing.

3. Untuk mengetahui Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman

Kangkung dalam pemberian Pupuk Kandang Kelinci.

4. Untuk mengetahui perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan

Tanaman Kangkung pada Media Azolla, Pemberian Pupuk

Kandang Kambing, dan Kelinci.

D. Manfaat

Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa Tanaman

Azolla memiliki kemampuan mengikat oksigen yang

mengakibatkan tanaman di atasnya tumbuh dengan baik. Selain

itu, menyadarkan kepada masyarakat bahwa pemberian pupuk

kandang atau organik sangat bermanfaat dalam menjaga


kesuburan tanah serta menghemat biaya dalam proses bertani

karena mudah untuk diperoleh.


BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Kajian Keislaman Terintegritas

Artinya : “Dengan (air hujan) itu Dia menumbuhkan untuk kamu


tanam-tanaman, zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan.
Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran
Allah) bagi orang yang berpikir.”

Tafsir
Dengan air hujan itu pula Dia menumbuhkan untuk kamu beragam
tanam-tanaman yang dapat kamu manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
kamu. Dengan air hujan itu pula Dia menumbuhkan pohonpohon
penghasil buah, seperti zaitun, kurma, anggur, dan segala macam buah-
buahan dari pohon-pohon yang tidak disebutkan. Sungguh, pada yang
demikian itu, yakni turunnya hujan dan kenikmatan yang ditimbulkannya,
benar-benar terdapat tanda yang nyata mengenai kebesaran, keagungan,
dan kekuasaan Allah bagi orang yang berpikir. (Lihat: Surah ar-Ra'd/13:
4).
Dengan hujan itu pula, Allah swt menumbuhkan tanam-tanaman
yang buahnya dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dari jenis
rumput-rumputan, manusia memperoleh bahan makanan bagi ternak
mereka, dari zaitun mereka memperoleh minyak yang diperlukan oleh
tubuh, dan dari kurma dan anggur mereka dapat memperoleh buah-buahan
sebagai penambah gizi makanan mereka.
Kemudian disebut pula segala macam buah-buahan, agar manusia
dapat mengetahui kekuasaan-Nya yang tidak terbatas. Dari air yang sama,
Allah swt berkuasa menumbuhkan tanam-tanaman yang beraneka ragam
dan mengeluarkan buah-buahan yang beraneka ragam bentuk, warna, dan
rasanya. Segala macam tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan bahan yang
dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka adalah nikmat yang diberikan
oleh Allah dan sekaligus sebagai bukti keesaan-Nya bagi orang yang
mengingkari-Nya.
Pada akhir ayat ini dijelaskan bahwa segala macam nikmat yang
diturunkan baik secara langsung ataupun tidak langsung merupakan bukti
kebenaran bahwa sesungguhnya tidak ada tuhan kecuali Allah. Bukti-bukti
itu dapat diketahui oleh orang-orang yang memperhatikan dan memikirkan
tanda-tanda kekuasaan Allah serta memikirkan hukum-hukum yang
berlaku di dalamnya.
Bukti-bukti kekuasaan Allah yang terdapat di alam ini cukup
memberikan kepuasan pada orang yang benar-benar memperhatikan
kekuasaan-Nya dan mempercayai keesaan-Nya. Sebagai contoh,
perhatikanlah biji-bijian, baik biji tunggal ataupun berkeping dua, yang
terletak di permukaan tanah yang dibasahi air hujan. Lama kelamaan biji
itu merekah dan akarnya keluar menembus permukaan tanah. Kemudian
tumbuh batang dan dedaunan, lalu berkembang menjadi besar, berbunga,
dan berbuah.
Satu hal yang menarik perhatian ialah biji-bijian yang hampir sama
bentuknya menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam dan
menghasilkan buah-buahan yang bermacam-macam bentuk, warna, dan
rasanya. Orang yang menyaksikan hal tersebut tentu akan melihat bahwa
pencipta dari segala macam tumbuh-tumbuhan itu pasti Zat Yang
Mahasempurna yang tidak bisa disaingi oleh zat-zat yang lain. Dialah yang
berhak dipertuhan dan disembah.3

B. Tanaman Kangkung

Klasifikasi Kangkung:

3
kemenag.go.id. diakses pada tanggal 14 Oktober 2021, pukul 12:00 Wib melalui
link https://kalam.sindonews.com/ayat/11/16/an-nahl-ayat-11
Kingdom (Kerajaan) :  Plantae

Divisi : Tracheophyta

Class (Kelas) : Magnoliopsida

Ordo : Solanales

Famili : Convolvulaceae

Genus : Ipomoea L

Spesies : Ipomoea Aquatica Forsk (Kangkung Air)

Ipomea Reptans Poir (Kangkung Darat)

Morfologi Tanmanan Kangkung:

 Akar
Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dengan
cabang-cabangnya banyak menyebar ke berbagai arah. Kangkung sendiri
merupakan salah satu tanaman yang waktu tumbuhnya tergolong lama.
Akar kangkung sendiri dapat menembus kedalaman tanah hingga
60 – 100 cm, dan dapat pula melebar secara horizontal hingga mencapai
jarak 150 cm, terutama untuk jenis kangkung air.

 Batang
Batangnya berbentuk bulat dan berlubang serta banyak sekali
mengandung air, sekalipun pada jenis kangkung darat. bersifat berbuku-
buku dan dari buku-bukunya inilah biasa keluar akar serabut yang bisa
berwarna putih atau cokelat tua.
Memiliki percabangan yang sangat banyak, dan setelah tumbuh
lumayan lama, batangnya tanaman umumnya akan menjalar, terutama
pada kangkung air. Sedangkan untuk kangkung darat umumnya tumbuh
tegak seperti tanaman darat lainnya.

 Daun
Terletak pada bagian buku-buku batangnya. Pada bagian ketiak
daun kangkung ini terdapat mata tunas, yang mana mata tunas ini bisa
tumbuh menjadi percabangan baru.
Umumnya bentuk tanaman kangkung adalah meruncing seperti
jenis kangkung darat, namun adapula yang tumpul layaknya kangkung air.
Pada bagian permukaan atas daun, memiliki warna hijau tua,
sedangkan untuk bagian permukaan bawahnya memiliki warna hijau
muda. Daunnya sendiri memiliki warna hijau keputih-putihan.
Kangkung air memiliki struktur bentuk daun yang melebar dan
berwarna hijau lebih muda bila dibandingkan dengan kangkung darat.

 Bunga
Secara umum bunga yang dimiliki tanaman kangkung bentuknya
menyerupai bentuk terompet. Pada mahkota bunganya memiliki warna
putih dan merah.

 Buah
Memiliki buah dengan bentuk oval dan memiliki 3 butir biji di
bagian dalamnya, seolah-olah buahnya itu menempel pada bijinya. Ketika
masih berusia muda, buah kangkung memiliki warna hijau dan akan
berubah menjadi hitam ketika sudah memasuki usia tua. Buahnya sendiri
memiliki usia yang tidak lama dan cenderung berukurang kecil, hanya
sekitar 10 mm.

 Biji
Memiliki bentuk yang bulat dan bersegi-segi. Warna dari bijinya
cokelat kehitam-hitaman ketika sudah tua, dan memiliki warna hijau pada
saat usia muda. Biji pada tanaman kangkung ini termasuk pada jenis
dikotil, atau biji berkeping dua. Untuk jenis kangkung darat, biji tanaman
ini berfungsi sebagai alat perbanyakan tanaman yang dilakukan secara

generative.
Kangkung merupakan tanaman holtikura yang sangat digemari
oleh masyarakat Indonesia. Tanaman ini merupakan kelompok tanaman
yang semusim dan berumur pendek dan tidak memerlukan area yang
terlalu luas untuk membudidayakannya sehingga memungkinkan untuk
dibudayakan di kota dengan lahan yang terbatas.4

Tanaman kangkung memiliki batang yang tegak atau menjalar


dengan percabangan yang banyak. Sistem perakarannya tunggang (ciri
dikotil) dengan cabang akar menyebar ke semua arah. Akar dapat
menembus tanah mendatar atau menembus kedalam sampai 100/150 cm.
Tangkai daunnya melekat pada buku-buku batang dan disekitar ketiak
daun memiliki mata tunas yang dapat tumbuh menjadi cabang baru.

Pada umumnya bentuk daun seperti jantung hati, ujung daun


runcing dan ada juga tumpul, permukaan daun atas lebih hijau tua
dibanding permukaan bawah. Tanaman ini juga berbunga, berbuah dan
berbiji terutama pada kangkung darat. Bentuk bunganya seperti terompet
dan daun mahkota berwarna putih atau merah. Selain itu, kangkung darat
dan kangkung air juga memiliki perbedaan. Jika kangkung darat berbunga
putih bersih sedangkan kangkung air berbunga putih kemerah-merahan.
Batang kangkung darat lebih kecil daripada batang kangkung air.
Kangkung darat memiliki batang yang berwarna hijau keputih-putihan
sedangkan kangkung air memiliki batang berwarna hijau. Dan kangkung
darat juga lebih banyak bijinya daripada kangkung air.5

C. Tanaman Azolla

Klasifikasi Tanaman Azolla:

Kingdom : Plantae

Divisi : Pteridophyta
4
Nanda Mayani. 2015. “Pertumbuhan Tanaman Kangkung Darat Akibat Perbedaan
Dosis Kompis Jerami Dekomposisi Mol Keong Mas”. Vol 15 No 13. Hal 1.
5
Sunardi. 2013. “Pengaruh Tingkat Pemberian ZPT Terhadap Pertumbuhan Vegetatif
Tanaman Kangkung Air Pada Sistem Hidroponik. Vol 4 No 1. Hal 35-36.
Kelas : Pteridopsida

Ordo : Salviniales

Famili : Salviniaceae

Genus : Azolla Lam

Spesies : A.Filiculoides

Morfologi tanaman Azolla:

 Akar
Azolla merupakan tanaman kecil yang keberadaannya mengapung
di air dan bentuknya seperti segitiga atau segiempat. Azolla adalah
tanaman dengan ukuran panjang sekitar 2 sampai dengan 4 cm dan
lebarnya 1 cm.
Akar tanaman azolla merupakan akar rhizome dan memiliki
cabang. Selain itu arti akar pada tanaman ini juga ada yang
dinamakan sebagai akar soliter dimana jenis akar ini biasanya
menggantung di air, berbulu dan memiliki panjang kira-kira 1 hingga
5 cm. Struktur akar ini membentuk suatu kelompok 3 hingga 6
rambut
 Daun
Selain akar, tanaman azola juga memiliki morfologi lain yaitu
bagian daunnya. Daun pada tumbuhan azolla berukuran kecil-kecil
dan biasanya membetuk 2 barisan. Tanaman ini memiliki daun yang
saling bertumpukan satu sama lain. Daun memiliki permukaan yang
berwarna hijau kemerah-merahan dan semakin lama akan berubah
menjadi warna yang sedikit kuning.

Azolla merupakan tanaman ganggang yang bisa digunakan sebagai


pupuk organik khususnya untuk kegiatan budidaya tanaman padi. Azolla
adalah tanaman air yang berdaun kecil dan pada saat-saat tertentu tumbuh
sangat banyak dan merupakan satu-satunya genus dari paku air
mengapung suku Azollaceae. Tanaman azolla segar mengandung 94-96%
air.6Azolla dapat digunakan sebagai pupuk organic yang bisa memenuhi
kebutuhan hara terutama N bagi tanaman. Kemampuan azolla
menyediakan N bagi tanaman adalah karena pada azolla terdapat
Cyanobacteria yang kemudian keduanta melakukan simbiosis mutualisme.

Azolla sering ditemukan di lingkungan lahan pertanian terutama


pada sawah-sawah yang biasa digenangi. Pertumbuhan azolla dilahan
sawah pada masa produksi tanaman padi lebih dianggap sebagai tanaman
penganggu, sehingga penanganan azolla dilakukan sebagaimana terhadap
penganggu lainnya.7

Azolla merupakan tanaman paku air yang mungkin masih belum


terlalu dikenal masyarakat luas. Namun sebenarnya, tanaman paku ini
berada di dalam genus Azollaceae ini memiliki beragam manfaat terutama
di bidang pertanian yaitu untuk pakan unggas, ikan, dan bahkan dijadikan
pupuk.

Azolla yang sehat berwarna hijau bersih seperti rumput yang indah,
mirip karpet tebal. Kelebihan unusr hara pada azolla akan membuat
warnanya menjadi hijau tua dan kekurangan akan menyebabkan daunnya
menjadi tipis berwarna kekuningan dengan pinggiran daun pucat berwarna
putih. Kekurangan sinar matahari akan membuat azolla menjadi kerdil,
mengkerut dan akhirnya mati. Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh
azolla untuk membuatnya tumbuh subur dan gemuk.8

D. Pupuk Kandang Kambing

Pupuk kandang kambing berasal dari hasil pembusukkan kotoran


kambing berbentuk padat sehingga warna, rupa, tekstur, bau dan kadar
airnya tidak lagi seperti aslinya. Pupuk kandang kotoran kambing
memiliki 0,97 % N, 0,69% P dan 1,66% K. Pupuk kandang kambing

6
Indriati Meilina Sari. 2015. “Pemberian Kompos Azolla microphylla pada
Pertumbuhan Bibit Karet”. Vol 4 No 2. Hal 111.
7
Briljan Sudjana. 2014. “Penggunaan Azolla untuk Pertanian Berkelanjutan”. Vol 1 No
2. Hal 2.
8
Irwan Effendi. 2019. “Teknik Budidaya Azolla Pada Media Ember dan Kolam Terpal”.
Vol 1 No 1. Hal 67-68.
memiliki peran seperti menambah unsur hara seperti fosfor, nitrogen,
sulfur dan kalium. Meningkatkan kapasitas tukar kation tanah. Semakin
banyak bahan organic yang terkandung dalam pupuk kandang kambing,
semakin banyak pula nutrisi yang diserap tanaman untuk pertumbuhannya
terutama untuk pemanjangan daun. Nutrisi yang diserap akan terakumulasi
dibagian meristem daun. Dengan semakin panjang daun, maka proses
fotosintesis yang terjadi pada titik tumbuh juga akan menjadi lebih baik
karena cahaya dan air yang dapat lebih banyak diserap oleh daun tanpa
adanya kompetisi berarti.9

E. Pupuk Kandang Kelinci

Pupuk urin dari hewan ternak bermacam-macam, salah satunya


adalah urine kelinci. Kelinci dapat menghasilkan feses atau kotoran dan
urin dalam jumlah yang cukup banyak namun tidak banyak digunakan
oleh peternak kelinci. Feses dan urine kelinci lebih baik diolah menjadi
pupuk organic daripada terbuang begitu saja. Penggunaan urine kelinci
sebagai bahan organic cair selain bermanfaat untuk meningkatkan
kesuburan tanah, juga dapat mengurangi biaya yang harus dikeluarkan
dalam kegiatan usaha tani bahkan dapat menambah pendapatan peternak.

Pupuk organik cair yang berasal dari urin kelinci mempunyai


kandungan unsur hara yang cukup tinggi yaitu : N 4%, P2O5 2,8% dan K2O
1,2% relatif lebih tinggi dari kandungan unsur hara pada sapi (N 1,21%,
P2O5 0,65%, K2O 1,6%) dan kambing (N 1,47%, P2O5 0,05%, K2O 1,96%).
Pupuk kelinci mempunyai kandungan bahan organik C/N: (10-12%) dan
pH 6,47-7,52. Manfaat pupuk organik dari urin kelinci yaitu membantu
meningkatkan kesuburan tanah serta meningkatkan produktivitas tanaman.
Pupuk organik yang berasal dari kelinci dapat menyediakan N total yang
lebih tinggi dibandingkan dengan unsur hara lainnya.10

F. Pertumbuhan dan Perkembangan Kangkung


9
Sheila Rezta Kania. 2018. “Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Kambing dan Waktu
Aplikasi PGPR terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah”. Vol 6 No 3. Hal 408.
10
Agustinus Tamot. 2019. “Pengaruh Pupuk Kandang Kelinci dan Jumlah Bibit Per
Polibag terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah”. Vol 10 No 2. Hal 80.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman merupakan proses yang
penting dalam kehidupan dan perkembangan suatu spesies. Pertumbuhan
dan perkembangan berlangsung secara terus-menerus sepanjang daur
hidup, bergantung pada tersedianya meristem, hasil asimilasi, hormon dan
substansi pertumbuhan lainnya serta juga dengan lingkungan yang
mendukung. Pada komponen pertumbuhan dan perkembangan tanaman
kangkung menyatakan bahwa air sangat berpengaruh pada pertumbuhan
tinggi tanaman dan banyaknya daun pada tanaman tersebut.

Kondisi defisit air dapat menurunkan turgiditas sel tanaman.


Menurunnya turgiditas pada sel tanaman dapat mengakibatkan
terhambatnya penggandaan dan pembesaran sel tanaman. Pemberian air
yang dibawah kondisi optimum bagi pertumbuhan tanaman, akan
berakibat pada tanaman yaitu terhambatnya pertumbuhan tanaman
tersebut. Selain itu, kekurangan air pada tanaman akan mengakibatkan
terhambatnya pertumbuhan tajuk dan akar. Air merupakan komponen
yang sangat penting pada pertumbuhan tanaman.

Semakin lama interval pemberian air, maka tingkat ketersediaan air


didalam tanah semakin berkurang. Cekaman kekeringan pada tanaman
dapat disebabkan oleh kekurangan suplai air di daerah perakaran dan
permintaan air yang berlebihan oleh daun akibat laju evapontranspirasi
yang melebihi laju absorpsi air walaupun keaadaan air tanah tersedia
dengan cukup. Kekurangan air merupakan salah satu faktor abiotic yang
dapat menjadi faktor pembatas dalam pertumbuhan tanaman.11

11
Hardi Yanto Wibowo. 2017. “Respon Tanaman Kangkung Darat dengan Interval
Penyiraman pada Pipa Vertikal”. Vol 2 No 2. Hal 149.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 14 Oktober 2021 di

Dusun i, Desa Telaga Jernih, Kecamatan Secanggang, Kabupaten

Langkat, kode pos 20855, Sumatera Utara.

B. Alat dan Bahan

1. Pollybag

2. Saringan nasi bekas

3. Baskom bekas

4. Cangkul

5. Bibit Kangkung

6. Tanaman Azolla

7. Pupuk Kandang Kotoran Kambing

8. Pupuk Kandang Kotoran Kelinci

C. Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan metode Rancangan Acak

Lengkap yang terdiri dari 3 perlakuan dan setiap perlakuan

diulang sebanyak 1 kali sehingga diperoleh 2 satuan percobaan

(polybag) dan 1 percobaan diair. Perlakuan pada penelitian ini

adalah:

K = Kontrol TA= Tanaman Azolla

PK = Pupuk Kambing

PK = Pupuk Kelinci
Pemberian pupuk dilakukan seminggu sekali pada MST.

Variabel pengamatan terdiri dari; tinggi tanaman; jumlah

daun dan berat basah/segar tanaman. Data yang diperoleh

keragamannya mengikuti sidik ragam Rancangan Acak Lengkap.

Jika F hitung nyata (F hitung > F tabel) maka dilanjutkan dengan uji

beda nyata terkecil (BNT).

D. Prosedur Kerja

1. Cuci bersih biji kangkung terlebih dahulu untuk mengetahui

bibit yang bagus. Jika ada biji yang mengapung ke atas maka di

buang. Setelah itu, rendam biji kangkung selama 1 hari.

2. Kemudian, letakan biji kangkung pada polybag yang telah diisi

tanah. Tunggu sampai beberapa hari sampai kecambah

kangkung muncul.

3. Berikan pupuk kendang kambing sebanyak 2 genggam pada

polybag yang pertama dan berikan pupuk kendang kelinci pada

polybag yang satu lagi dilakukan setiap seminggu sekali.

E. Teknik Pengumpulan Data

Menggunakan Teknik studi pustaka, Observasi tidak

berstruktur, studi kasus, dan dokumentasi.

F. Analisis Data
Seluruh data diperoleh dianalisis dengan ragam ANOVA. Jika nilai
signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis ditolak. Sebaliknya jika nilai
signifikannya ≥ 0,05 maka hipotesis diterima. Jika hipotesis ditolak atau
signifikan ≤ 0,05 maka dilanjutkan dengan uji DMRT dengan taraf
signifikan 5% untuk mengetahui perlakuan baik.
BAB IV HASIL

PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
B. Saran
DOKUMENTASI

Gambar 1: Biji Kangkung

Gambar 2: Proses pencucian dan perendaman biji kangkung


DAFTAR PUSTAKA
Nanda Mayani. 2015. “Pertumbuhan Tanaman Kangkung Darat Akibat
Perbedaan Dosis Kompis Jerami Dekomposisi Mol Keong
Mas”. Vol 15 No 13. Hal 1.
Sunardi. 2013. “Pengaruh Tingkat Pemberian ZPT Terhadap
Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Kangkung Air Pada Sistem
Hidroponik. Vol 4 No 1. Hal 35-36.
Indriati Meilina Sari. 2015. “Pemberian Kompos Azolla microphylla pada
Pertumbuhan Bibit Karet”. Vol 4 No 2. Hal 111.
Briljan Sudjana. 2014. “Penggunaan Azolla untuk Pertanian
Berkelanjutan”. Vol 1 No 2. Hal 2.
Irwan Effendi. 2019. “Teknik Budidaya Azolla Pada Media Ember dan
Kolam Terpal”. Vol 1 No 1. Hal 67-68.
Sheila Rezta Kania. 2018. “Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Kambing
dan Waktu Aplikasi PGPR terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Bawang Merah”. Vol 6 No 3. Hal 408.
Agustinus Tamot. 2019. “Pengaruh Pupuk Kandang Kelinci dan Jumlah
Bibit Per Polibag terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman
Bawang Merah”. Vol 10 No 2. Hal 80.
Hardi Yanto Wibowo. 2017. “Respon Tanaman Kangkung Darat dengan
Interval Penyiraman pada Pipa Vertikal”. Vol 2 No 2. Hal 149.

Anda mungkin juga menyukai