Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI PUTIH


( Brassica juncea L. )

Nama Anggota :

o Afiana Latifah (02)


o Bilbina Iqlima Putri (09)
o Irma Awaliah (16)
o Siti Atikah (32)

Kelas : XII IPS 3

SMA NEGERI 4 KABUPATEN TANGERANG


Tahun Pelajaran 2020 - 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat illahi yang telah memberikan kita rahmat dan hidayahnya
sehinga kami bisa menyelesaikan makalah laporan penelitian yang berjudul “Pengaruh
Faktor Lingkungan Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi”. kami sebagai
peyusunun laporan ini dapat menyelasaikannya secara sederhana dan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas praktek Mata Pelajaran Biologi. Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang pertumbuhan dan
perkembangan tanaman sawi. Kami menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan, baik dari segi isi maupun tulisan. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca.

Tangerang, 14 Maret 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………...

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………………………………...
B. Tujuan……………………………………………………………………………………….
C. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………..
D. Hipotesis…………………………………………………………………………………….

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Klasifikasi Tanaman Sawi…………………………………………………………………..


B. Morfologi Tanaman Sawi…………………………………………………………………...
C. Jenis – Jenis Tanaman Sawi…………………………………………………………………
D. Syarat Tumbuh……………………………………………………………………………...

BAB III PELAKSANAAN PENANAMAN

A. Waktu dan Tempat…………………………………………………………………………...

B. Alat Dan Bahan………………………………………………………………………………

C. Tahapan Penanaman………………………………………………………………………….

BAB IV HASIL PENANAMAN

A. Hasil Laporan Penelitian……………………………………………………………………


B. Variabel Penelitian………………………………………………………………………….

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………………………………………
B. Saran ………………………………………………………………………..........................

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sawi putih (Brassica juncea L.) merupakan tanaman yang berasal dari China. Sawi putih
berasal dari persilangan antara beberapa jenis Pak choi yang terjadi secara alami. Terdapat
beberapa varietas sawi putih yang berbeda ditemukan sejak 600 tahun yang lalu di China.
Siemonsma and Piluek (1994) menyatakan bahwa sawi putih banyak ditemukan tumbuh
hampir diseluruh dunia dan merupakan tanaman sayuran dengan iklim sub-tropis, Namun
mampu beradaptasi dengan baik pada iklim tropis.

Saat ini, kebutuhan akan sawi putih semakin lama semakin meningkat seiring dengan
peningkatan populasi manusia dan manfaat mengkonsumsi bagi kesehatan. Rukmana (1994)
menyatakan sawi putih mempunyai nilai ekonomi tinggi setelah kubis crop, kubis bunga dan
brokoli. Sebagai sayuran, sawi putih mengandung berbagai khasiat bagi kesehatan. Kandungan
yang terdapat pada sawi putih adalah protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A,
Vitamin B dan Vitamin C. Masa panen sawi yang singkat dan pasar yang terbuka luas
merupakan daya tarik untuk mengusahakan caisim. Daya tarik lainnya adalah harga yang
relatif stabil dan mudah diusahakan (Hapsari, 2002).

Menurut Margiyanto (2008) manfaat sawi putih atau sawi bakso sangat baik untuk
menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk, penyembuh sakit kepala,
bahan pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan memperlancar
pencernaan. Daun B. juncea berkhasiat untuk peluruh air seni, akarnya berkhasiat sebagai obat
batuk, obat nyeri pada tenggorokan dan peluruh air susu, bijinya berkhasiat sebagai obat sakit
kepala.

B. Tujuan
o Mengetahui faktor lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan
sawi putih
o Mengetahui cara budidaya sawi yang baik
o Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mengelola usaha di bidang
pertanian khususnya tanaman sawi putih.
o Melatih dan mendidik kemandirian siswa

1
o Melatih siswa dalam mengembangkan sikap dan keterampilan dalam
bidang pertanian
o Menanamkan sikap kerja sama dalam setiap pekerjaan

C. Rumusan Masalah
o Bagaimana kandungan protein pada tanaman sawi dengan pemberian
pupuk ?
o Bagaimanakah pengaruh air terhadap pertumbuhan sawi ?
o Bagaimanakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan sawi ?
o Bagaimanakah pengaruh unsur hara tertentu terhadap pertumbuhan ?

D. Hipotesis

Sawi kemungkinan dapat tumbuh dengan baik dan optimal apabila disimpan di
tempat yang cukup cahaya matahari dan pada ruangan dengan suhu memadai dan
pada faktor air, apabila tersedia air murni yang cukup, kemungkinan tanaman sawi
dapat tumbuh lebih subur daripada dengan air yang diberi campuran zat kimia.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Klasifikasi Tanaman Sawi Putih


o Klasifikasi Kingdom : Plantae
o Sub kingdom : Tracheobionta
o Super divisi : Angiospermae
o Divisi : Spermatophyta
o Kelas : Dicotyledonae
o Sub kelas : Angiospermae
o Ordo : Rhoeadales
o Family : Cruciferae
o Genus : Brassica
o Species : Brassica juncea L

Sawi putih dikenal sebagai sayuran olahan dalam masakan Tionghoa. Karena
itu disebut juga sawi cina. Sebutan lainnya adalah petsai. Disebut sawi putih
karena daunnya yang cenderung kuning pucat dan tangkai daunnya putih.

Sawi putih (Brassica pekinensia L) memiliki banyak varietas, diantaranya ada


yang berbulu dan tidak berbulu. Varietas yang berbulu memiliki ciri-ciri daun
kasar, berkerut-kerut, berbulu halus sampai kasar, bentuk krop bulat, bulat
memanjang, atau variasi bentuk lainnya yang umumnya kompak atau padat.
Misalnya, Varietas yokohama, superking, Eikun, Deli-3, Okinawa, summer bright,
Early Spring,dan lain sebagainya. Sedangkan varietas yang tidak berbulu memiliki
ciri-ciri daun mulus, berkerut-kerut, tidak berbulu, bentuk krop bulat, bulat
memanjang atau variasi bentuk lainnya yang umumnya kompak atau padat.
Misalnya, varietas LUI, SP8-IQ, jade crown, fine zone, Whire sun, dan lain
sebagainya.

3
B. Morfologi Tanaman Sawi Putih
Seperti tanaman lainnya, tanaman sawi memiliki bagian - bagian tanaman
seperti akar, batang, daun, bunga, buah dan biji.

1. Akar
Sistem perakaran sawi menurut Rukmana (1994) memiliki akar tunggang
(Radix Primaria) dan cabang-cabang akar yang bentuknya bulat panjang
(silindris) menyebar ke semua arah pada kedalaman antara 30 - 50 cm. Akar ini
berfungsi antara lain menyerap air dan zat makanan dari dalam tanah, serta
menguatkan berdirinya batang tanaman. Sedangkan menurut Cahyono (2003)
sawi berakar serabut yang tumbuh dan berkembang secara menyebar ke semua
arah di sekitar permukaan tanah, perakaranya sangat dangkal pada kedalaman
sekitar 5 cm.

2. Batang
Batang sawi menurut Rukmana (1994) pendek sekali dan beruas-ruas,
sehingga hampir tidak kelihatan. Batang ini berfungsi sebagai alat pembentuk
dan penopang daun. Cahyono (2003) menambahkan bahwa sawi memiliki
batang sejati pendek dan tegap terletak pada bagian dasar yang berada di dalam
tanah. Batang sejati bersifat tidak keras dan berwarna kehijauan atau keputih -
putihan.

3. Daun
Daun sawi menurut Cahyono (2003) berbentuk bulat atau bulat panjang
(lonjong) ada yang lebar dan ada yang sempit, ada yang berkerut-kerut
(keriting), tidak berbulu, berwarna hijau muda, hijau keputih - putihan sampai
hijau tua. Daun memiliki tangkai daun panjang atau pendek, sempit atau lebar
berwarna putih sampai hijau, bersifat kuat, dan halus. Pelepah - pelepah daun
tersusun saling membungkus dengan pelepah - pelepah daun yang lebih muda,
tetapi membuka. Di samping itu, daun juga memiliki tulang - tulang daun yang
menyirip dan bercabang-cabang. Haryanto et al. (1995) menambahkan bahwa
secara umum sawi biasanya mempunyai daun lonjong, halus, tidak berbulu.

4. Bunga
Struktur bunga sawi tersusun dalam tangkai bunga (Inflorescentia) yang
tumbuh memanjang (tinggi) dan bercabang banyak. Tiap kuntum bunga terdiri

4
atas empat helai kelopak daun, empat helai daun mahkota bunga berwarna
kuning - cerah, empat helai benang sari, dan satu buah putik yang berongga dua
(Rukmana, 1994).

5. Buah dan Biji


Buah sawi menurut Rukmana (1994) termasuk tipe buah polong, yaitu
bentuknya memanjang dan berongga. Tiap buah (polong) berisi 2 – 8 butir biji.
Biji sawi berbentuk bulat kecil berwarna coklat atau coklat kehitam - hitaman.
Cahyono (2003) menambahkan, biji sawi berbentuk bulat, berukuran kecil,
permukaannya licin mengkilap, agak keras, dan berwarna putih kekuningan.

C. Jenis-Jenis Tanaman Sawi


Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang dimanfaatkan
daun atau bunganya sebagai bahan pangan, baik segar maupun diolah. Sawi
mencakup beberapa spesies Brassica yang kadang-kadang mirip satu sama lain.
Di Indonesia penyebutan sawi biasanya mengacu pada sawi hijau (disebut juga
sawi bakso, caisim, atau caisin). Selain itu, terdapat pula sawi putih (disebut juga
petsai atau sawi cina) yang biasa dibuat sup atau diolah menjadi asinan. Jenis lain
yang kadang-kadang disebut sebagai sawi hijau adalah sawi hijau india (untuk
membedakannya dengan caisim) (Anonim, 2007).

Menurut Haryanto et al. (1995) jenis-jenis tanaman sawi diantaranya adalah:


1. Sawi Putih atau Sawi Jabung
Tanaman sawi jenis ini adalah tanaman sawi yang paling banyak dikonsumsi
oleh masyarakat, karena memiliki rasa yang paling enak di antara sawi jenis
lainnya. Tanaman ini dapat dibudidayakan di tempat yang kering. Sawi jenis
ini bila sudah dewasa memiliki daun yang lebar dan berwarna hijau tua.
Tangkainya panjang, tetapi lemas dan halus. Batangnya pendek tetapi tegap dan
bersayap.

2. Sawi Hijau atau Sawi Asin


Tanaman sawi jenis ini berukuran lebih kecil dari pada sawi jabung atau sawi
putih. Daun sawi jenis ini juga lebar seperti daun sawi putih tetapi warnanya
5
lebih hijau tua. Sawi jenis ini batangnya agak pendek tetapi tegap. Tangkai
daunnya agak pipih, sedikit berliku, tetapi kuat. Varietas sawi hijau ini banyak
dibudidayakan di lahan yang kering tetapi cukup pengairannya.

3. Sawi Huma
Disebut sawi huma karena jenis ini akan tumbuh baik jika ditanam di tempat
- tempat yang kering, seperti tegalan dan huma. Tanaman ini biasanya ditanam,
setelah musim penghujan, karena sifatnya yang tidak tahan terhadap genangan
air. Tanaman sawi jenis ini daunnya sempit, panjang dan berwarna hijau
keputih - putihan. Tidak seperti sawi putih atau jabung dan sawi hijau, jenis
sawi huma mempunyai batang yang kecil namun panjang. Tangkainya
berukuran sedang serta bersayap.

4. Caisim alias Sawi Bakso


Caisim alias sawi bakso (ada juga yang menamakannya sawi Cina)
merupakan jenis sawi yang paling banyak dijajakan di pasar - pasar dewasa ini.
Tangkai daunnya panjang, langsing, berwarna putih kehijauan. Daunnya lebar
memanjang, tipis, dan berwana hijau. Rasanya yang renyah, segar, dengan
sedikit sekali rasa pahit, membuatnya banyak dinikmati. Selain enak ditumis
atau dioseng, caisim banyak dibutuhkan oleh pedagang mie bakso, mie ayam,
atau restoran masakan Cina sehingga permintaannya setiap hari amat tinggi.

5. Sawi Keriting
Ciri khas sawi ini adalah daunnya yang keriting. Selain itu bagian daun
yang hijau sudah mulai tumbuh dari pangkal tangkai daun. Tangkai daunnya
sendiri berwarna putih. Selain daunnya yang keriting boleh dikatakan jenis
sawi ini amat mirip dengan sawi hijau biasa.

6. Sawi Monumen
Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi
jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran
agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri
berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara
jenis sawi lainnya
6
D. Syarat Tumbuh Tanaman Sawi

Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai
berikut:

1. Iklim
Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa
yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat
berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga.

2. Ketinggian Tempat
Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl. Tanaman sawi
bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur.

3. Tanah
Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup
menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah
tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan
pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7.

4. Suhu
Suhu udara yang cocok untuk pertumbuhan sawi putih ini yaitu antara19°C -
21°C. suhu udara yang terlalu tinggi dari batas yang telahditentukan akan
berpengaruh besar terhadap pertumbuhan tanaman sawidan tidak akan tumbuh
dengan sempurna.

5. Kelembaban
Kelembaban udara yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman sawi putihyang
optimal berkisar antara 80% - 90%. Kelembaban udara diatas 90% akan
berdapat negative terhadap tanaman sawi putihaa,tanaman akan mengalami
pertumbuhan yang tidak sempurna, tinamantidak subur, kualitas daun jelek, dan
apabila pemnanam ditujukan untuk pembenihan maka produksi biji pun
rendah.Curah hujan yang baik untuk tanaman sawi putih ini ialah 1000-
1500mm/tahun, dan perlu diketahui, bahwa tanaman sawi tidak menyukai
airyang berlebihan atau menggenang.

7
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat


Kami menanam benih sawi di pot yang diletakan dihalaman rumah salah
satu kelompok kami tepatnya di Desa Talagasari. Kami mulai menanam
pada Rabu, 9 Maret 2022.

Adapun waktu yang tepat uuntuk penanaman sawi putih ketika mulai
penanamannya pada akhir musim penghujan dan memasuki musim kemarau,
biasanya bertepatan pada bulan Maret – April. Apabila penanaman dilakukan
pada mmusim penghujan, hal tersebut rentan terhadap serangan hama dan
penyakit.

Bibit tanaman sawi putih dapat ditanam dilahan terbuka atau kebun padaumur
21-30 hari, sedangkan persiapan tanah persemaian 15 hari. Maka,
persiapan tanah persemaian harus dilakukan lebih awal berselisih 36-45 hari
dari jadwal saat tanam di kebun. Sehingga waktu tanam akan tepat.

B. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum Budidaya Tanaman Sawi
Putih (Brassica juncea L.) adalah sekop, pot, arit, ember, dan plastik.
Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum tersebut yaitu bibit tanaman
sawi, pupuk urea, pupuk kandang, dan air.

C. Tahapan Penanaman
1. Pembibitan/penanaman
Pada tahap ini kami menyiapkan tanah kompos dan pupuk tanaman lalu
untuk menambah zat hara dalam media tanam kami campurkan tanah kompos
dan pupuk tanaman kedalam pot, disini kami menanam di dalam pot agar
memudahkan dalam memantau perkembangan dan pertumbuhannya. Lalu,
semai bibit diatas tanah yang sudah di campur, setelah itu sirami dengan air
secukupnya secara teratur.

8
2. Pemeliharaan
Dalam pemeliharaan dibutuhkan kesabaran dan ketekunan dalam merawat
tanaman, agar tanaman tumbuh dengan baik dibutuhkan sinar matahari dan air
yang cukup serta suhu yang sesuai. Berikut beberapa hal yang kami lakukan
dalam pemeliharaan tanaman sawi putih yang kami tanam:
 Pengairan
Pada fase awal pertumbuhan, dilakukan 1-2 kali sehari terutama
pada musim kemarau dan berangsur-angsur dikurangi. Waktu
penyiraman pagi atau sore hari dengan selang atau gayung.

 Pengukuran Pertumbuhan
Setiap hari dimulai dari tanggal 9 Maret 2022 kami melakukan
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan tanaman sawi yang telah
kami tanam, setiap hari kami mengkukur tinggi tanaman dan mengambil
gambar pada tiap perkembangannya.

9
BAB IV
HASIL PENANAMAN

A. Hasil Laporan Penelitian

Tabel Perkembangan Tanaman Sawi Putih

Hari Hari, Ukuran Keterangan Lampiran


Ke- Tanggal
1. 9 Maret - Bibit berkembang
2022 menjadi lebih
besar

2. 10 - Bibit mulai
Maret berkecambah dan
2022 mengeluarkan
akar kecil

10
3. 11 0,1-0,2 Bibit yang
Maret cm berkecambah
2022 mulai berkembang
dan membesar

4. 12 0,5-0,6 Kecambah tumbuh


Maret cm dan berkembang
2022 menjadi daun
kecil

5. 13 0,8-0,9 Daun kecil mulai


Maret cm berkembang
2022

11
6. 14 0,5 - Daun lebih besar
Maret 1,3 cm dari sebelumnya
2022

7. 15 0,7-1,4 Daun tumbuh


Maret cm membesar dan
2022 tumbuhnya
kecambah baru
pada biji yang
belum
berkembang

8. 16 1,5 cm Daun mulai


Maret berkembang,
2022 terlihat bentuk
daun yang lebih
jelas dan lebih
besar

12
B. Variable Penelitian
a. Variabel Bebas : Jenis pupuk yang digunakan
b. Variabel Terikat : Pertumbuhan tanaman sawi putih
c. Variabel Kontrol : Media, Sinar Matahari, Air, Bibit, dan Tanah

13
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada penelitian ini dapat disimpulkan perlakuan yang baik dalam
rekayasa media tanam yaitu pada media BNO dan BNP karena pada media
ini digunakan media yang penuh bahan organik dan juga dilakukan
pemupukan sehingga dengan posisi yang tertera pada label pupuk sehingga
tanaman tidak akan keracunan dan juga pemupukan harus dilakukan jauh
dari akar tanaman agar pupuk dapat diiurkan menjadi ion sehingga dapat
dimanfaatkan oleh akar tanaman.

B. Saran
Untuk melakukan pratikum ini perlu diperhatikan pemupukan dan
dosis pupuk yang diberikan. Pemberian dosis air yang diberikan pada
tanaman harusdiperhatikan agar tanaman tidak terjadi kebusukan pada akar
tanaman karenakelebihan air yang diberikan pada setiap media tanam

14
DAFTAR PUSTAKA

Putri, Bilbina.I, dkk. 2022. “Pengaruh Faktor Lingkungan Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil
Tanaman Sawi Putih ( Brassica juncea L. )”. Tangerang
https://id.wikipedia.org/wiki/Sawi
http://alwayscaper.blogspot.com/2017/01/makalah-laporan-penelitian-pertumbuhan.html
https://atokk20.blogspot.com/2019/04/laporan-praktikum-tanaman-sawi-hijau.html
https://nabilladwirestunurullah2.blogspot.com/2018/03/hidrdrologi-pertanian.html
https://id.scribd.com/doc/148678451/Laporan-Sawi-Tia
https://www.academia.edu/35463906/Laporan_Hasil_Praktik_Kerja_Industri_docx_BUDID
AYA_TANAMAN_SAWI_PUTIH_Brassica_juncea_DIBALAI_PENGEMBANGAN_BENI
H_HOLTIKULTURA_SUB_UNIT_BPBH_CIMANGKOK
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/22709/NDc4NDE=/Budidaya-Tanaman-Sawi-
Brassica-JunceaL-abstrak.pdf
http://eprints.undip.ac.id/55181/3/Bab_II.pdf

15

Anda mungkin juga menyukai