Disusun oleh :
Kelompok C
Ketua : ZULFA NAZILA
Anggota : MIA SOFIANTI
ZALVIA RAHMADANI
RIFQI FERBIANSYAH
ZULMANAL-MUBARAQ
M. CHAIRIL A.
Guru Pembimbing:
MTsN JEUREULA
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, kepadanya-Nya Penulis memohon
pertolongan untuk menyelesaikan aktivitas duniawiyah. Dan yang senantiasa memberikan
kesehatan, kesempatan serta Rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas sebuah Makalah sederhana yang berjudul BAYAM
Dalam penyusunan Makalah ini penulis mengalami banyak hambatan dan kesulitan
dimulai dari pengumpulan data sampai penyusunan-Nya. Namun dengan adanya kerja
keras dan bantuan dari pihak lain dan petunjuk dari guru akhirnya penulis dapat
menyelesaikan Makalah ini. Oleh karena itu, sudah sepantasnya penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang sudah terlibat dalam penyusunan makalah ini .
Penulis sadar bahwa dalam Makalah ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh Karen itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca untuk membantun melengkapkan dan menyempurnakan makalah ini. Apabila ada
kesalahan dalam penulisan makalah ini , kami mohon maaf yang sebesarnya .Akhirnya
semoga makalah ini dapat bermanfaat, Amin..
KELOMPOK C
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tanaman Bayam
Bayam (Amaranthus sp.) merupakan tanaman semusim dan tergolong sebagai
tumbuhan C4 yang mampu mengikat gas CO2 secara efisien sehingga memiliki daya
adaptasi yang tinggi pada beragam ekosistem. Bayam memiliki siklus hidup yang relatif
singkat, umur panen tanaman ini 3-4 minggu. Sistem perakarannya adalah akar tunggang
dengan cabang-cabang akar yang bentuknya bulat panjang menyebar ke semua arah.
Umumnya perbanyakan tanaman bayam dilakukan secara generatif yaitu melalui biji
(Hadisoeganda, 1996).
Umumnya organ-organ yang penting pada tanaman bayam adalah sebagai berikut :
a. Akar
Bentuk tanaman bayam adalah terma (perdu), tinggi tanaman dapat mencapai 1,5
sampai 2 m, berumur semusim atau lebih. Sistem perakaran menyebar dangkal
pada kedalaman antara 20-40 cm dan berakar tunggang.
b. Batang
Batang tumbuh tegak, tebal, berdaging dan banyak mengandung air, tumbuh tinggi
diatas permukaan tanah. Bayam tahunan mempunyai batang yang keras berkayu
dan bercabang banyak. Bayam kadang-kadang berkayu dan bercabang banyak.
c. Daun
Daun berbentuk bulat telur dengan ujung agak meruncing dan urat-urat daun yang
jelas. Warna daun bervariasi, mulai dari hijau muda, hijau tua, hijau keputih-
putihan, sampai berwarna merah. Daun bayam liar umumnya kasap (kasar) dan
kadang berduri.
d. Bunga
Bunga bayam berukuran kecil, berjumlah banyak terdiri dari daun bunga 4-5 buah,
benang sari 1-5, dan bakal buah 2-3 buah. Bunga keluar dari ujung-ujung tanaman
atau ketiak daun yang tersusun seperti malai yang tumbuh tegak. Tanaman dapat
berbunga sepanjang musim. Perkawinannya bersifat uniseksual, yaitu dapat
menyerbuk sendiri maupun menyerbuk silang. Penyerbukan berlangsung dengan
bantuan angin dan serangga.
e. Biji
Biji berukuran sangat kecil dan halus, berbentuk bulat, dan berwarna coklat tua
sampai mengkilap sampai hitam kelam. Namun ada beberapa jenis bayam yang
mempunyai warna biji putih sampai merah, misalnya bayam maksi yang bijinya
merah.
Secara umum bayam dapat tumbuh sepanjang tahun, baik di dataran rendah
maupun dataran tinggi (pegunungan). Tanaman bayam tidak menuntut persyaratan tumbuh
yang sulit, asalkan kondisi tanah subur, penyiraman teratur, dan saluran drainase lancar.
Bayam juga sangat toleran terhadap keadaan yang tidak menguntungkan sekalipun serta
tidak memiliki jenis tanah tertentu. Akan tetapi, untuk pertumbuhan yang baik
memerlukan tanah yang subur dan bertekstur gembur serta banyak mengandung bahan
organik. Derajat keasaman tanah (pH) yang baik untuk tumbuhnya adalah antara 6-7.
Apabila tanaman berada di bawah pH 6, bayam akan merana. Sedangkan di atas pH 7,
tanaman akan menjadi klorosis (warnanya putih kekuning-kuningan, terutama pada daun-
daun yang masih muda).
D. Syarat Pertumbuhan
a. Iklim
1) Keadaan angin yang terlalu kencang dapat merusak tanaman bayam khususnya untuk
bayam yang sudah tinggi. Kencangnya angin dapat merobohkan tanaman.
2) Karena tanaman bayam cocok ditanam di dataran tinggi maka curah hujannya juga
termasuk tinggi sebagai syarat pertumbuhannya. Curah hujannya bisa mencapai lebih dari
1.500 mm / tahun.
3) Tanaman bayam memerlukan cahaya matahari penuh. Kebutuhan akan sinar matahari
untuk tanaman bayam cukup besar. Pada tempat yang terlindungi (ternaungi),
pertumbuhan bayam menjadi kurus dan meninggi akibat kurang mendapat sinar matahari
penuh.
4) Suhu udara yang sesuai untuk tanaman bayam berkisar antara 16 - 20 derajat C.
5) Kelembaban udara yang cocok untuk tanaman bayam antara 40 - 60%.
b. Media Tanam
1) Tanaman bayam menghendaki tanah yang gembur dan subur. Jenis tanah yang sesuai
untuk tanaman bayam adalah yang penting kandungan haranya terpenuhi.
2) Tanaman bayam termasuk peka terhadap pH tanah. Bila pH tanah di atas 7 (alkalis),
pertumbuhan daun-daun muda (pucuk) akan memucat putih kekuning - kuningan (klorosis).
Sebaliknya pada pH di bawah 6 (asam), pertumbuhan bayam akan merana akibat
kekurangan beberapa unsur. Sehingga pH tanah yang cocok adalah antara 6 - 7.
3) Tanaman bayam sangat reaktif dengan ketersediaan air di dalam tanah. Bayam termasuk
tanaman yang membutuhkan air yang cukup untuk pertumbuhannnya. Bayam yang
kekurangan air akan terlihat layu dan terganggu pertumbuhannya. Penanaman bayam
dianjurkan pada awal musim hujan atau akhir musim kemarau.
4) Kelerengan lahan untuk budidaya tanaman bayam adalah sekitar 15 - 45 derajat.
c. Ketinggian Tempat
Dataran tinggi merupakan tempat yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman bayam.
Ketinggian tempat yang baik yaitu 2000 m dpl.
Marelan ternyata masih menyimpan potensi alam yang luar biasa. Segarnya sayur
mayur yang dihasilkan dari wilayah Kota Medan sebelah utara itu menjadi rebutan para
pedagang dari berbagai wilayah terdekat setiap sorenya. Rata-rata 30 50 ton setiap hari
sayur mayur yang dihasilkan petani setempat habis dilahap para toke-toke sayur yang
datang ke tempat itu.Kecamatan Marelan yang padat penduduk dijuluki sebagai Kota
Sayur(Anonim,2013).
Salah satu lokasi itu adalah Komplek Taman Citra, Kelurahan Titi Papan,
Kecamatan Medan Marelan. Di sana, keberadaan lahan kosong lumayan luas. Dan, itulah
oleh si peminat menyewa lahan tersebut untuk kemudian ditanami berbagai jenis sayuran.
Seperti, kangkung darat, bayam, sawi, pak choy, selada dan daun ubi. untuk proses
pemupukan, mereka menggunakan pupuk kompos dan urea. Dalam pemasaran sayuran
yang dipanen pagi hari itu dipasarkan di Pasar V, Marelan pada sore hari atau diambil agen
pengumpul dan dipasarkan ke central atau pusat pasar. Di sana para agen sudah siap
menampung berapapun sayuran yang dibawa petani(Anonim,2013).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bayam merupakan jenis sayuran hijau yang banyak manfaatnya bagi kesehatan.
Karna didalam zat hijau daun terdapat karaton yang merupakan provitamin A yang akan di
ubah dalam tubuh menjadi vitamin A.
Bayam yang cocok untuk dibudidayakan adalah bayam cabut karna, tidak banyak
menuntut persyaratan tumbuh yang sulit.
Aspek penting dalam pembudidayaan bayam adalah penyiangan, penggemburan ,
pemberian pupuk susulan dan pengendalian hama penyakit.
B. Saran
Penulis memberi saran kepada para petani di lubuk basung bahwa tanaman bayam
sangat penting dibudidayakan karna sangat berguna bagi kesehatan dan pertumbuhan
badan.