Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL

PROJECT USAHA BUDIDAYA SAYURAN


TANAMAN KALE CURLY (Brassica oleracea var. sabellica)

OLEH

NAMA : MACXI BENU


NIM : 2123809062
KELAS :A
PRODI : TIH
MATA KULIAH : TEKNOLOGI INDUSTRI
HORTIKULTURA (TIH) SAYURAN

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI HORTIKULTURA


JURUSAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
POLITEKNIK PERTANIAN NEGRI KUPANG
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Kuasa, penulis panjatkan Puji
Syukur atas Kehadirat-Nya yang telah melimpahkan Rahmat-Nya kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan penulisan proposal ini.
Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan penyusunan proposal ini,
khususnya kepada :
1. Ibu Yosefina Lewar, SP., MP. Sebagai pendamping mata kuliah Teknologi
Industri Hortikultura Sayuran, yang senantiasa memberikan bimbingan dan
arahan dari awal penentuan judul hingga proposal ini dapat terselesaikan dengan
baik
2. Bapak Jemrifs Sonbai, SP., MP. selaku Ketua Jurusan Tanaman Pangan dan
Hortikultura
3. Ibu Ir. Eko H. A. Juwaningsih, M.Si. selaku Ketua Prodi Teknogi Industri
Hortikulrura
4. Istri dan anak saya serta orangtua saya yang tidak pernah putus mendoakan agar
proses perkuliahan dapat berjalan dengan baik. Serta semua pihak yang tidak bisa
disebutkan satu-persatu dalam kontribusinya membantu proses penyusunan
Proposal ini.
Demikian Skripsi ini saya buat, penulis menyadari sepenuhnya penulisan ini
jauh dari kesempurnaann, untuk itu pada kesempatan ini penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan dan
kesempurnaan penulisan selanjutan agar lebih baik.

Kupang, April 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kale (Brassica oleracea var. sabellica) merupakan jenis tanaman
hortikultura keluarga Brassica yang tampilannya sepintas mirip dengan kubis,
brokoli, dan kailan namun pada tanaman kale daun sejatinya tidak berbentuk
kepala. Tanaman kale biasa disebut dengan kubis daun atau kubis keriting.
Kata kale berasal dari bahasa Belanda yang artinya kubis petani. Tanaman
kale mempunyai daun yang sangat keriting dan tepinya berjumpai-jumpai.
Tanaman kale tergolong pada tanaman sayur-sayuran yang mempunyai nilai
ekonomis yang tinggi namun belum banyak dibudidayakan secara komersial
(Rukmana, 1994). Tanaman kale mengandung nilai nutrisi yang tinggi antara
lain mengandung sumber zat besi, vitamin A dan C, asam folat, dan
mengandung senyawa sulforaphane yang merupakan senyawa anti kanker
(Beliveau dan Gingras, 2006).
Kale Curly merupakan salah satu komoditas hortikultura bernilai ekonomi
tinggi. walaupun di Indonesia masih tergolong baru, kailan memiliki prospek
yang bagus. Umunya sayuran ini dikonsumsi oleh kalangan menengah keatas,
terutama yang menyukai chinese food. Umumnya kailan di jual di
supermarket- supermarket dan jarang sekali di pasar tradisional.
Kale curly (Brassica oleracea L. cv. grup Kailan) merupakan salah satu
jenis sayuran famili kubis-kubisan (Brassicaceae) yang berasal dari negeri
Cina dan sekarang banyak dibudidayakan di Asia Tenggara. Kailan
sebenarnya termasuk satu spesies dengan kubis kepala, tetapi tidak pernah
dapat membentuk kepala dan hanya berbentuk daun biasa sehingga kailan
sering disebut kubis daun. Hampir semua bagian tanaman kailan dapat
dikonsumsi yaitu batang dan daunnya (Puspita, 2014). Kale Curly memiliki
kandungan gizi yang cukup lengkap terutama sumber protein nabati, serat,
vitamin dan asam folat.

1
Tanaman Kale Curly dapat tumbuh dengan baik dibawah kondisi cerah
dalam kondisi lembab dan tanah berdrainase baik. Kailan dapat tumbuh
sepanjang tahun di daerah tropis. Suhu optimal tanaman kailan berkisar 25-30
0C untuk perkecambahan, dan 18-280C untuk suhu rendah yang dapat
memacu pembungaan dini dan juga diperlukan untuk pengembangan bunga
secara lengkap (Puspita, 2014)
Tanaman Kale Curly menghendaki keadaan tanah yang subur dengan
drainase yang baik dan tinggi bahan organik, Midmore dan Morgan (2003).
Tanaman kailan untuk dapat tumbuh dengan baik dan berproduksi tinggi
memerlukan pH 5.5–6.5 dan cukup tersedia unsur hara. Menurut Midmore dan
Morgan (2003) pH tanah optimum untuk tanaman kailan adalah 6,0-7,0.
Menurut Moore dan Morgan (1998) pH tanah untuk tanaman kailan tidak
boleh lebih rendah dari 5,0. Produksi tanaman kailan sangat rendah apabila
ditanam pada tanah yang memilik pH rendah.
Umur panen tanaman Kale Curly adalah 40-50 hari setelah tanam.
Waktu panen terbaik di pagi atau sore hari untuk meminimalkan stress air, dan
diikat 5 sampai 7 tanaman. Batang utama yang siap panen memiliki panjang
10-15 cm dan lebar 1,5-2,0 cm (Moore dan Morgan 1998).
Kale Curly yang sudah dipanen segera dicuci. Kale Curly tidak boleh
lama-lama terkena sinar matahari karena akn mengalami kelayuan. Setelah
dicuci, tanaman kailan disortasi. Tanaman kale yang diambil adalah tanaman
kale yang penampakannya bagus, seperti warna daun hijau, daun tidak
berlubang, dan batang tidak ada yang patah. Setalah dipilih tanaman yang
baik, selanjutnya dilakukan pengemasan. Pengemasan dilakukan berdasarkan
bobot tanaman untuk setiap kemasan. Setelah pengemasan, kailan langsung di
distribuskan. Jika akan disimpan, maka kailan dapat disimpan pada suhu
rendah. Penyimpanan pada suhu 00C akan memperpanjang umur simpan
lebih dari 21 hari. Penyimpanan pada suhu 5 0C, kailan bertahan 7-14 hari.
Sedangkan pada suhu 10 0C, umur simpan kailan berkurang 3 hari (Zong et al.,
1998)

2
Kale Curly memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan di
Indonesia karena kandungan gizinya banyak dan memiliki nilai ekonomi
tinggi. Kale curly banyak mengandung vitamin A, vitamin C, thiamin dan
kapur (Pracaya, 2005). Selain sebagai bahan pangan, Kailan juga
dimanfaatkan untuk terapi berbagai macam penyakit karena mengandung
karotenoid (senyawa anti kanker) (Samadi, 2013). Nilai ekonomi Kailan tinggi
karena pemasarannya untuk kalangan menengah ke atas kale curly bisa
mencapai harga 37 ribu per 200 gr, dan banyak tersaji di restoran bertaraf
internasional seperti restoran Cina, Jepang, Amerika, Eropa, serta hotel
berbintang (Samadi,2013). Hal ini dilakukan untuk menghasilkan tanaman
Kale Curly yang berkualitas tinggi.
Kale Curly yang merupakan tanaman satu famili dengan kubis, kailan,
dan brokoli ini, memiliki jumlah permintaan yang cukup tinggi. Berdasarkan
data dari PT. Amazing Farm Lembang (2017), kale diproduksi cukup banyak
sekitar 2000 tanaman perharinya karna banyaknya permintaan baik dari daerah
sekitar maupun ke luar kota. Target konsumen tanaman kale ini biasanya
adalah supermarket hingga restoran.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 Klasifikasi Tanaman Kale Curly


Berikut ini merupakan klasifikasi tanaman kale curly
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Famili : Brassica
Genus : Brassica
Spesies : Brassica oleacera Var. Acephala (Pasaribu, 2009)

Morfologi kale curly

Ciri Morfologi Kale Curly


Untuk lebih jelasnya maka berikut dibawah ini adalah karakteristik
morfologi dari tanaman kale yang diuraikan sebagai berikut:
Akar
Karakteristik pertama yang akan kita bahas pada tanaman kale yaitu
akarnya. Morfologi akar pada tanaman kale yaitu perakarannya berjenis akar
tunggang dan serabut yang jumlahnya cukup banyak. Kailan atau kale ini juga

4
memiliki sistem akar yang panjang yaitu pada akar serabut panjang bisa
mencapai 25 cm, sedangkan pada akar tunggang mencapai 40 cm.

Batang
Morfologi selanjutnya pada tanaman kale yaitu bagian batang. Bentuk
batang tanaman kale adalah jenis batang yang sejati, tidak keras, tegak, dan
beruas-ruas dengan diameter yang dimilikinya yaitu sekitar 3 sampai dengan 4
cm dan warna batang hijau muda.

Bunga
Bunga pada tanaman kale umunya memiliki warna kuning akan tetapi ada
juga yang berwarna putih. Tumbuhan kale ini memiliki karakteristik arti
bunga yang sempurna yaitu terdapat 6 benang sari dan sisanya terletak di
lingkaran luar. selain itu bunga juga terdapat di tanda yang muncul dari ujung
tunas.

Daun
Bagian daun dari tanaman pasti akan menjadi bagian yang paling mudah
untuk ditebak, biasanya daun identik dengan warna hijau sehingga mudah
dikenali banyak orang. Daun pada tanaman kale dikenal sebagai daun roset.
Artinya yaitu daun yang tersusun spiral atau melingkar kearah pucuk cabang
yang tak berbatang. Sayur kale juga memiliki ukuran pada permukaan daun
yang cukup besar.

Buah dan Biji


Morfologi terakhir yang akan kita bahas pada tanaman kailan yaitu bagian
buah dan bijinya. Buah pada tanaman kale ini mempunyai bentuk seperti
polong dan ukurannya panjang serta ramping.
Buah kale didalamnya berisi biji dan bentuk biji bulat kecil-kecil. Warna
struktur biji yaitu coklat sampai kehitam-hitaman. Biasanya bagian biji pada
tanaman kale ini dimanfaatkan sebagai bibit untuk memperbanyak tanaman

5
kale.
2.2 Syarat Tumbuh
Tanaman kale cocok ditanam di tanah yang lempung berpasir, gambut,
dan mengandung bahan organik serta dapat ditanam pada ketinggian 700-1500
mdpl. Suhu rata-rata hariannya sekitar 150C – 250C. Jika pada saat suhu
yang rendah, tanaman tersebut menunjukkan nekrosa pada jaringan daunnya
sehingga dapat mengakibatkan kematian pada tanaman itu sendiri. pH
optimum yang dibutuhkan adalah 6,0 – 6,8. Syarat tumbuh tanaman kale yang
lain yaitu lokasi atau lahan yang dijadikan sebagai tempat budidaya haruslah
terbuka dan memperoleh sinar matahari langsung serta drainase yang cukup
(Wahyudi, 2010).

Kandungan Nutrisi Daun Kale


Manfaat daun kale untuk kesehatan tak lepas dari kandungan
nutrisinya yang melimpah. Dalam 70 gram daun kale mentah terdapat sekitar
33 kalori dan beragam nutrisi penting lainnya, meliputi:
● 6 gram karbohidrat
● 3,5 gram serat
● 3 gram protein
● Hampir 700% dari kebutuhan harian vitamin K
● Lebih dari 200% dari kebutuhan harian vitamin A
● Lebih dari 100% dari kebutuhan harian vitamin C
● Mineral, termasuk kalsium, kalium, magnesium, zat besi, dan fosfor

Tak hanya itu, daun kale juga mengandung asam lemak omega-3,
mangan, thiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), dan niasin (vitamin
B3), serta berbagai senyawa antioksidan, seperti beta karoten, flavonoid, dan
polifenol. Salah satu jenis flavonoid unik yang ditemukan dalam jumlah besar
adalah senyawa quercetin dan kaempferol.Mengingat banyaknya kandungan
nutrisi dan antioksidan di dalamnya, tak heran jika daun kale disebut sebagai
salah satu makanan padat nutrisi yang menyimpan segudang manfaat bagi

6
kesehatan.
2.3 Teknik Budidaya Kale Curly
Berikut teknik budidaya sayuran kale curly :
a. Pemilihan benih dan penentuan varietas yang mau dibudidayakan
b. Persiapan media persemaian
c. Pembibitan (dengan alat tray semai atau di rak pesemaian atau system
polybag kecil)
d. Persiapan lahan dan Sanitasi
e. Pengolahan tanah dan pengukuran pH tanah
f. Pembentukan bedengan dan penaburan dolomit
g. Pemupukan dasar
h. Penanaman
i. Pemeliharaan
- Penyiangan gulma
- Pemupukan susulan II, III melalui akar dan Penyemprotan POC atau ZPT
- Pengendalian dan pemberantasan OPT (penyemprotan insektisida dan
fungisida)
j. Panen dan pasca panen
k. Pemasaran

7
BAB III
KEBUTUHAN ALAT, BAHAN DAN TENAGA KERJA

Luas lahan yang akan digunakan dalam budidaya tanaman Kale merah ini adalah
5000 m2

No Kebutuhan
  Alat
1 Sekop tanah
2 Pacul
3 Mesin pompa air 3 inchi
4 Alat gembor siram
5 Sewa Traktor
6 Beli mesin kultivator
7 Tali nilon
8 Selang air 1"
9 Pipa air 1"
10 Ember
11 Drum plastik V=200 ltr
12 Sprayer elektrik
13 APD Safaty tenaga kerja
11 Paket springkel
 
  Bahan
1 Benih Kale
2 Pupuk
  - Pupuk kandang ayam
  - Pupuk kotoran sapi
  - Pupuk urea (Non sub)
  - Pupuk Phosgreen
  - NPK Phonska Plus
2 Insektisida
  - Agrimec
  - Ampligo
3 Fungisida
  - Amistartop
  - Synergi
  Kuproxat
4 POC (vol 1 liter)

8
No Kebutuhan
5 Biaya BBM (solar)
 
   
  Tenaga Kerja
1 Pengolahan lahan I
2 Pembentukan bedengan
3 Penanaman
4 Penyiraman
5 Penyemprotan
6 Panen dan Pasca panen
 

9
BAB IV
PROSEDUR PELAKSANAAN

4.1 Persiapan Alat dan Bahan

No Kebutuhan
  Alat
1 Sekop tanah
2 Pacul
3 Mesin pompa air 3 inchi
4 Alat gembor siram
5 Sewa Traktor
6 Beli mesin kultivator
7 Tali nilon
8 Selang air 1"
9 Pipa air 1"
10 Ember
11 Drum plastik V=200 ltr
12 Sprayer elektrik
13 APD Safaty tenaga kerja
11 Paket springkel
  Bahan
1 Benih Kale
2 Pupuk
  - Pupuk kandang ayam
  - Pupuk kotoran sapi
  - Pupuk urea (Non sub)
  - Pupuk Phosgreen
  - NPK Phonska Plus
2 Insektisida
  - Agrimec
  - Ampligo
3 Fungisida
  - Amistartop
  - Synergi
  Kuproxat
4 POC (vol 1 liter)
5 Biaya BBM (solar)
 

10
4.2 Persiapan lahan
Lahan yang digunakan untuk menanam sayur kailan haruslah tanah
yang subur dan gembur. Untuk mendapatkan tanah yang gembur, Anda bisa
melakukannya dengan cara dicangkul atau membajak dengan kedalaman
kurang lebih 15 – 20 cm. Untuk mendapatkan hasil yang baik maka proses
pembajakan bisa Anda lakukan dua kali yakni pembajakan pertama dengan
kedalaman 30 cm dan biarkan selama satu minnggu agar tanah bagian bawah
tersebut terkena sinar matahari. Setelah itu tanah dibajak kembali sambil
membersihkan lahan dari hal yang dapat menimbulkan potensi mengganggu
pertumbuhan tanaman kailan.
Berikan pupuk organik ke dalam media tanam sayur kailan. Anda
dapat menggunakan pupuk yang terbuat dari kotoran hewan. Pemberian pupuk
dapat menggunakan dosis 15 – 20 ton/ha. Untuk media tanaman Anda dapat
membuat bedengan dengan ukuran lebar kurang lebih 120 cm dan panjang 3 –
5 meter. Untuk lebar drainase, Anda bisa membuatnya dengan ukuran 50 cm.

4.3 Pembibitan
1. Siapkan wadah untuk penyemaian bibit Kale terlebih dahulu. Wadah bisa
berupa nampan, tray, polybag, pot, dan sebagainya.
2. Sipakan media tanam yang berupa campuran tanah, sekam bakar, kompos
dengan perbandingan 1:1:1 atau 2:1:1.
3. Masukkan media tanam ke dalam wadah semai. Selanjutnya basahi
terlebih dulu media tanam, dan upayakan media tanam dalam kondisi
gembur (tidak padat).
4. Kemudian, taburkan benih Kale secara merata di permukaan media tanam
dengan diberi jarak antar benih, lalu tutup benih dengan media tanam tipis-
tipis, sehingga posisi benih sedikit terbenam di media tanam. Jika
menggunakan tray khusus penyemaian, sebaiknya setiap kotak cukup diisi
1-2 benih Kale.
5. Tutup wadah semai menggunakan plastik bening yang diberi 4 – 6 lubang
kecil, sehingga kelembaban media semai/tanam lebih terjaga. Lakukan

11
penyiraman secara cukup dan teratur menggunakan sprayer agar media
tanam tidak kering.
6. Ketika nanti sudah muncul tunas atau berkecambah, maka kamu bisa buka
tutup plastik tersebut. Biasanya dalam waktu 7 – 14 hari benih/biji Kale
sudah mengeluarkan tunasnya (berkecambah).
7. Letakkan wadah persemaian di tempat terang yaitu tempat yang terkena
sinar matahari langsung namun terhindar dari guyuran hujan.
8. Setelah bibit Kale tumbuh cukup besar (memiliki 4 – 5 helai daun), maka
bibit tersebut dipindahkan ke media tanam yang lebih besar (tempat
menanam yang dipersiapkan).

4.4 Tahapan Budidaya


4.4.1 Penanaman
1) Pindahkan bibit secara hati-hati dan tanam bibit Kale di media tanam
dengan posisi tegak ke atas.
2) Penanam dilakukan ketika bibit tanaman kale curly sudah berumur
14 hari atau 2 minggu. Cabut benih kale curly yang sudah
disemaikan tadi dan langsung tanam ke dalam bedengan. Ketika
mencabut bibit tanaman kale curly harus hati- hati, jangan sampai
akarnya terlepas atau rusak. Jika akar rusak akan membuat
pertumbuhan tanaman tidak dapat berkembang dengan baik.
Penanaman ini lebih baik dilakukan pada pagi atau sore hari.
Jarak tanam

4.4.2 Penyulaman
Penyulaman dilakukan untuk mendapatkan populasi yang optimal.
Penyulaman atau penyisipan dilakukan 4-7 hari setelah pindah tanam
yang bertujuan untuk menggantikan tanaman kale yang tidak tumbuh
dengan sempurna

12
4.4.3 Penyiraman
Pernyiraman dilakukan satu kali dalam sehari yaitu pada sore hari.
Penyiraman dilakukan sore hari karena melihat kondisi tanah pada pagi
hari masih basah .

4.4.4 Pengendalian dan pemberantasan hama penyakit


Untuk mencegah dan menjaga tanaman kale dari serangan hama
dan penyakit, maka perlu dilakukan kontrol setiap minggu. Pengendalian
dilakukan dengan cara membuang hama yang menyerang tanaman kale
dan mengambil bagian tanaman yang terkena penyakit. Hama yang
menyerang tanaman kale pada saat penelitian ialah belalang. Belalang
menyerang pada umur 7-14 HSPT. Untuk pengendalian yang di lakukan
ialah membersihkan seluruh gulma yang ada di sekitar lahan penelitian.

4.4.5 Pemupukan
Dalam pemberian nutrisi sebagai penambah unsur hara pada
pertumbuhan tanaman sangatlah penting. Dalam proses pemupukan,
pupuk Urea, NPK, pupuk cair melalui daun, inilah yag diberikan pada
tanaman kale curly, pemupukan dapat lakukan saat sayur kale berumur 2
minggu setelah pindah tanam. Bisa menggunakan pupuk Urea dan TSP.
Selain itu juga bisa menggunakan pupuk majemuk NPK dengan dosis
kandungan N yang tinggi. Sehingga diharapkan bagian batang dan daun
kale dapat tumbuh subur.

4.5 Panen
Umur panen tanaman Kale Curly yaitu kurang lebih 40-60 hari atau
selama dua bulan setelah tanam dengan cara melihat fisik tanaman seperti
warna hijau segar, dan ukuran daun yang mulai melebar. Cara memanen
tanaman Kale Curly yaitu dengan memotong daun yang telah siap untuk di

13
panen di batang dengan menggunakan gunting dahan dan menyisakan
pucuknya, menyisakan 3-5 daun agar tanaman Kale dapat tumbuh kembali.
Menurut data BPS Indonesia (2020) produksi tanaman kale 2019
adalah 1.413.059 ton, sedangkan menurut Wahyudi (2010) potensi produksi
kale adalah 15-20 ton per hektar. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya
meningkatkan produksi kale agar ke depannya sayur kale lebih dikenal
masyarakat luas dan dapat memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat
setiap tahunnya. Upaya meningkatkan produksi kale dapat dilakukan antara
lain dengan pemupukan.

14
BAB IV
PROSEDUR PELAKSANAAN

4.1 Persiapan alat dan bahan


 Alat dan bahan yang akan di gunakan dalam budidaya ini adalah sebagai
berikut ;

No Kebutuhan
  Alat
1 Sekop tanah
2 Pacul
3 Mesin pompa air 3 inchi
4 Alat gembor siram
5 Sewa Traktor
6 Beli mesin kultivator
7 Tali nilon
8 Selang air 1"
9 Pipa air 1"
10 Ember
11 Drum plastik V=200 ltr
12 Sprayer elektrik
13 APD Safaty tenaga kerja
11 Paket springkel
 
  Bahan
1 Benih Kale
2 Pupuk
  - Pupuk kandang ayam
  - Pupuk kotoran sapi
  - Pupuk urea (Non sub)
  - Pupuk Phosgreen
  - NPK Phonska Plus
2 Insektisida
  - Agrimec
  - Ampligo
3 Fungisida
  - Amistartop
  - Synergi
  Kuproxat

15
No Kebutuhan
4 POC (vol 1 liter)
5 Biaya BBM (solar)
 
   
  Tenaga Kerja
1 Pengolahan lahan I
2 Pembentukan bedengan
3 Penanaman
4 Penyiraman
5 Penyemprotan
6 Panen dan Pasca panen
 
 Persiapan lahan
Pertama-tama lahan diolah dengan hand traktor kemudian
dihaluskan tanah dengan alat cultivator dan buatkan bedengan, dengan
lebar bedengan satu meter dan tinggi 20-30 cm dan untuk panjangnya
dapat di sesuikan panjang lahan yang ada.

 Persiapan benih dan bibit


Benih Kale sangat kecil, dalam budidaya Kale biasanya benih
ditebar dengan tangan atau saringan. Usahakan benih menyebar dengan
baik. Kepadatan tebar benih adalah 0,5-1 gram per meter persegi. Agar
penebaran benih merata, bisa juga mencampurkan benih dengan tanah
atau kompos lalu ditebar di atas bedengan atau di atas tray semai

 Tahapan budidaya
Perawatan yang paling penting dalam budidaya Kale merah ini
adalah pengaturan air, terutama saat awal benih ditebar. Di Lakukan
penyiraman dua kali sehari saat musim kemarau. Jaga selalu kelembaban
tanah hingga Kale berkecambah.
Setelah Kale Kale berkecambah, siangi gulma atau rumput yang tumbuh
bersama kecambah Kale. Gulma akan berebut nutrisi dengan tanaman

16
Kale. Berikut beberapa hama dan penyakit yang kerap menyerang
budidaya Kale, yaitu ulat daun, kutu daun, tungau, busuk basah dan karat
putih. Penanganannya adalah dengan menjaga kesehatan tanaman dengan
penyiraman teratur. Jika sudah melewati ambang ekonomis yakni dengan
penggunaan pestisida hayati, untuk pencegahan lakukan budidaya tanaman
sehat, mencegah timbulnya jamur dan mempertinggi kekebalan tanaman.
Menginjak usia tanaman dua minggu, apabila daun terlihat menguning,
berikan pemupukan tambahan. Pemupukan tambahan bisa menggunakan
kompos organik atau kotoran ayam dan pupuk kotoran sapi yang telah
matang. Atur pemupukan sehemat mungkin untuk menjaga budidaya Kale
merah tetap ekonomis.
 Panen dan pasca panen
Budidaya Kale merah bisa dipanen mulai 20 hari setelah tanam
atau tinggi tanaman sekitar 20 cm. Dengan pencabutan rata-rata panen
yang dihasilkan dalam setengah hektar adalah 1 ton. Sedangkan pada
budidaya Kale potong biasanya dipanen pada umur 1-1,5 bulan dengan
interval pemerikan seminggu sekali.
Setelah dipanen cuci dan sortir tanaman. Sebelum dikirim, Kale diikat
dengan bilah bambu, setiap 50 ikatan digambungkan dalam satu gabung.
Simpan hasil panen budidaya Kale ditempat teduh karena Kale termasuk
tanaman yang cepat layu.
 Pemasaran
Dengan di jual secara online, jual ke pasar-pasar, supermarket, hotel dll

17
BAB V
RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

Adapun perencanaan biaya kegiatan budidaya sayuran kale sebagai berikut :


Jlh
N
Kebutuhan Satua Satuan Harga Satuan Jumlah
o
n
  Alat        
1 Sekop tanah 8 bh Rp 85.000 Rp 680.000
2 Pacul 8 bh Rp 85.000 Rp 680.000
3 Mesin pompa air 3 inchi 1 unit Rp 6.000.000 Rp 6.000.000
4 Alat gembor siram 2 bh Rp 50.000 Rp 100.000
5 Sewa Traktor 1 unit Rp 2.000.000 Rp 2.000.000
6 Beli mesin kultivator 1 unit Rp 25.000.000 Rp 25.000.000
7 Tali nilon 2 roll Rp 75.000 Rp 150.000
8 Selang air 1" 1 roll 100 m Rp 1.250.000 Rp 1.250.000
9 Pipa air 1" 10 batang Rp 55.000 Rp 550.000
10 Ember 2 bh Rp 25.000 Rp 50.000
11 Drum plastik V=200 ltr 2 bh Rp 350.000 Rp 700.000
12 Sprayer elektrik 4 bh Rp 750.000 Rp 3.000.000
13 APD (Safaty tenaga kerja) 12 paket Rp 150.000 Rp 1.800.000
11 Paket springkel 160 bh Rp 15.000 Rp 2.400.000
  Jumlah       Rp 44.360.000
  Bahan        
1 Benih Kale 30 bungkus (10 gr) Rp 195.000 Rp 5.850.000
2 Pupuk        
  - Pupuk kandang ayam 5000 kg Rp 500 Rp 2.500.000
  - Pupuk kotoran sapi 5000 kg Rp 500 Rp 2.500.000
  - Pupuk urea (Non sub) 200 kg Rp 13.500 Rp 2.700.000
  - Pupuk Phosgreen 150 kg Rp 5.500 Rp 825.000
  - NPK Phonska Plus 300 kg Rp 10.000 Rp 3.000.000
2 Insektisida        
  - Agrimec 3 botol Rp 185.000 Rp 555.000
  - Ampligo 2 botol Rp 240.000 Rp 480.000
3 Fungisida        
  - Amistartop 3 botol Rp 185.000 Rp 555.000
  - Synergi 2 botol Rp 110.000 Rp 220.000
  Kuproxat 1 botol Rp 85.000 Rp 85.000
4 POC (vol 1 liter) 2 botol Rp 100.000 Rp 200.000
5 Biaya BBM (solar) 100 liter Rp 6.800 Rp 680.000

18
Jlh
N
Kebutuhan Satua Satuan Harga Satuan Jumlah
o
n
  Jumlah       Rp 20.150.000
           
  Tenaga Kerja        
1 Pengolahan lahan I 2 HOK Laki-laki Rp 100.000 Rp 200.000
2 Pembentukan bedengan 12 HOK Laki-laki Rp 100.000 Rp 1.200.000
3 Penanaman 12 HOK Perempuan Rp 85.000 Rp 1.020.000
4 Penyiraman 4 HOK Perempuan Rp 85.000 Rp 340.000
5 Penyemprotan 4 HOK Laki-laki Rp 100.000 Rp 400.000
6 Panen dan Pasca panen 8 HOK Perempuan Rp 100.000 Rp 800.000
  Jumlah       Rp 3.960.000

Total Biaya
* Alat Rp 44.360.000
* Bahan Rp 20.150.000
* Tenaga Kerja Rp 3.960.000 +
Jumlah Rp 68.470.000

Total Rancangan anggran biaya untuk budidaya kale curly seluas 5000 m2 adalah
Rp 68.470.000,-

19
BAB VII
ESTIMASI USAHA TANI

Total Biaya
* Alat Rp 44.360.000
* Bahan Rp 20.150.000
* Tenaga Kerja Rp 3.960.000 +
Jumlah Rp 68.470.000

Produksi Kale dengan luasan lahan 0.5 ha atau 5000 m2


menurut Wahyudi (2010) potensi produksi kale adalah 15-20 ton per hektar
* Produksi sayuran kale 7.500 kg
* Harga jual per kg Rp 65.000

 Pengeluaran
Rp 68.470.000

2 Pemasukan
= 75.000 kg x Rp 65.000
Rp 487.500.000

3 RC ratio
Pemasukan Rp 487.500.000
R/C Ratio = 7,12
Pengeluaran Rp 68.470.000

Kuntungan
= Rp
Pemasukan - Pengeluaran Rp 487.500.000 Rp 68.470.000 419.030.000

Usaha ini dikatakan untung karena dengan mengeluarkan Rp 1 bisa mendapatkan Rp


- 7,12
- Keuntungan dari kegiatan budidaya Kale seluas 0,5 ha mendapatkan keuntungan sebesar
Rp 419.030.000,-

20
BAB VII
PENUTUP

Demikian proposal usaha ini dibuat. Saya mengucapkan terima kasih pada
pihak yang sudah membantu proses penyusunan proposal project budidaya ini.
Saya berterima kasih pada para pihak yang berkenan membaca proposal ini.
Semoga proposal usaha yang kami ajukan dapat dipertimbangkan, diterima, dan
bermanfaat bagi semua.
Saya berharap jika proposal ini dapat diterima banyak pihak sebagai
tahapan awal untuk merintis usaha (usaha budidaya sayuran kale curly). Saya juga
berharap Bapak/Ibu berkenan memberikan bantuan dalam pelaksanaan kegiatan
usaha (budidaya sayuran kale curly) dapat berjalan menyuplai kebutuhan akan
sayuran di pasar sekitar kota Kupang. Saya menyadari bahwa proposal kami
masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun
sangat saya harapkan untuk realisasi usaha. Atas waktu dan perhatian Bapak/Ibu,
saya ucapkan terima kasih.

21
DAFTAR PUSTAKA

Acikgoz, F. E. 2011. Mineral, vitamin C and crude protein contents in kale


(Brassica oleraceae var. acephala) at different harvesting stages. African
Journal of Biotechnology, 10(75): 17170 – 17174.

Beliveau, R., dan D. Gingras. 2006. 11 Makanan Ampuh Pencegah


Kanker.Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Candra, C.L., Dwi Yamika, W.S. and Soelistyono, R., 2020. Pengaruh debit aliran
nutrisi dan jenis media tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kale
(Brassica oleracea var. acephala) pada sistem hidroponik Nutrient Film
Technique (NFT). Jurnal Produksi Tanaman, 8(1).
Harfandika, P., 2019. Budidaya Kale (Brassica Oleracea Var. Curly Scarlet) Dan
Selada Keriting (Lacttuca Sativa Var. Grand Rapid) Secara Hidroponik Dft
Dua Jenis Tanaman Dalam Satu Netpot (Doctoral Dissertation, Universitas
Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta).
Lakitan. 2011. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada.
Jakarta. Lingga dan Marsono. 2003. Petunjuk Penggunaan
Pupuk. Penebar Swadaya. Jaka
Lestari, M.A., 2018. Pengaruh rasio pupuk makro dan mikro terhadap
pertumbuhan tanaman kale (Brassica oleraceae) varietas green dwarf curly
dengan hidroponik sistem rakit apung (Doctoral dissertation, UIN Sunan
Gunung Djati Bandung).
kurniawan, e., 2016. budi daya tanaman kale (brasicca oleroceae var. acephaala.
dikutip 15 desember dari slide share: budidaya tanaman kale (brasicca
oleraceae var. acephala) (slideshare.net)
https://agrozine.id/cara-budidaya-tanaman-kale-lengkap-hingga-panen/
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/88261/Budidaya-Sayur-Kailan-
Brassica-oleraceae-var-acephala/
Morgan, W. and Midmore, D. 2003. Chinese Broccoli (Kailaan) in Southern
Australia. Rural Industries Research and Development Corporation. ISSN
1440-6845
Sahrul., 2017. Pengaruh Tingkat Pemberian Pupuk Kascing Terhadap
Pertumbuhan Dan Produksi Bahan Kering (Sorghum Bicolor (L.) Moench)
Varietas Super 1(Doctoral Dissertation ,Universitas Hasanuddin Makassar)
Samadi, B. 2013. Budidaya Intensif Kailan secara Organik dan Anorganik.
Pustaka Mina. Jakarta. p 48-105.
Pracaya. 2005. Hama dan Penyakit Tanaman. Jakarta: Penebar Swadaya.
Ramadiana, S. 2011. The application of rice hull mulch and potassium nitrate on

22
growth and yield of kailan (Brassica oleraceae var. Long Leaf). J. Trop Soil,
16(2): 145 – 150.
Rukmana, R. 1994. Budidaya Kubis Bunga dan Broccoli. Yogyakarta:
Kanisius.
Sugihartini, S., 2020. Peningkatan Produksi Tanaman Kale Curly Secara Intensif
pada Hydroponic Alley Jakarta Selatan.
Sinda, K. M. N. K., N. L. Kartini, and I. WAYAN DANA Atmaja. "Pengaruh
dosis pupuk kascing terhadap hasil tanaman Sawi (Brassica juncea L.), sifat
kimia dan biologi pada tanah inceptisol klungkung." Journal
Agrotechnology Tropical 4.3 (2015): 2301-6515.
Wahyudi. 2010. Petunjuk Praktis Bertanam Sayuran. Agromedia Pustaka.
Jakarta.
Zong et al. 1998. Postharvest Physiology and Quality of Gai-Lan (Brassica
Oleracea var. Alboglabra) and Choi-Sum (Brassica Rapa Subsp
Parachinensis). Acta Horti, 467

23
LAMPIRAN
Lampiran 1.
Jadwal Pelaksanaan

Bulan
No Kegiatan Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Persiapan dan sanitasi 
lahan
2 Pengolahan lahan I 
3 Pembibitan 
4 Pembentukan bedengan 
5 Penaburan pupuk dasar  Pupuk
dan pengapuran Kandang
6 Penanaman 
7 Penyulaman 
8 Pemupukan susulan   
9 Pengendalian dan   
pemberanasn gulma
10 Pemupukan     Pemupukan
dari akar
dan daun
11 Penyemprotan insek,     Jika di
fungisida dan pupuk temukan
cair. OPT di atas
ambang
batas
12 Panen  
13 Pasca panen  

24

Anda mungkin juga menyukai