OLEH
Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Kuasa, penulis panjatkan Puji
Syukur atas Kehadirat-Nya yang telah melimpahkan Rahmat-Nya kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan penulisan proposal ini.
Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan penyusunan proposal ini,
khususnya kepada :
1. Ibu Yosefina Lewar, SP., MP. Sebagai pendamping mata kuliah Teknologi
Industri Hortikultura Sayuran, yang senantiasa memberikan bimbingan dan
arahan dari awal penentuan judul hingga proposal ini dapat terselesaikan dengan
baik
2. Bapak Jemrifs Sonbai, SP., MP. selaku Ketua Jurusan Tanaman Pangan dan
Hortikultura
3. Ibu Ir. Eko H. A. Juwaningsih, M.Si. selaku Ketua Prodi Teknogi Industri
Hortikulrura
4. Istri dan anak saya serta orangtua saya yang tidak pernah putus mendoakan agar
proses perkuliahan dapat berjalan dengan baik. Serta semua pihak yang tidak bisa
disebutkan satu-persatu dalam kontribusinya membantu proses penyusunan
Proposal ini.
Demikian Skripsi ini saya buat, penulis menyadari sepenuhnya penulisan ini
jauh dari kesempurnaann, untuk itu pada kesempatan ini penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan dan
kesempurnaan penulisan selanjutan agar lebih baik.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1
Tanaman Kale Curly dapat tumbuh dengan baik dibawah kondisi cerah
dalam kondisi lembab dan tanah berdrainase baik. Kailan dapat tumbuh
sepanjang tahun di daerah tropis. Suhu optimal tanaman kailan berkisar 25-30
0C untuk perkecambahan, dan 18-280C untuk suhu rendah yang dapat
memacu pembungaan dini dan juga diperlukan untuk pengembangan bunga
secara lengkap (Puspita, 2014)
Tanaman Kale Curly menghendaki keadaan tanah yang subur dengan
drainase yang baik dan tinggi bahan organik, Midmore dan Morgan (2003).
Tanaman kailan untuk dapat tumbuh dengan baik dan berproduksi tinggi
memerlukan pH 5.5–6.5 dan cukup tersedia unsur hara. Menurut Midmore dan
Morgan (2003) pH tanah optimum untuk tanaman kailan adalah 6,0-7,0.
Menurut Moore dan Morgan (1998) pH tanah untuk tanaman kailan tidak
boleh lebih rendah dari 5,0. Produksi tanaman kailan sangat rendah apabila
ditanam pada tanah yang memilik pH rendah.
Umur panen tanaman Kale Curly adalah 40-50 hari setelah tanam.
Waktu panen terbaik di pagi atau sore hari untuk meminimalkan stress air, dan
diikat 5 sampai 7 tanaman. Batang utama yang siap panen memiliki panjang
10-15 cm dan lebar 1,5-2,0 cm (Moore dan Morgan 1998).
Kale Curly yang sudah dipanen segera dicuci. Kale Curly tidak boleh
lama-lama terkena sinar matahari karena akn mengalami kelayuan. Setelah
dicuci, tanaman kailan disortasi. Tanaman kale yang diambil adalah tanaman
kale yang penampakannya bagus, seperti warna daun hijau, daun tidak
berlubang, dan batang tidak ada yang patah. Setalah dipilih tanaman yang
baik, selanjutnya dilakukan pengemasan. Pengemasan dilakukan berdasarkan
bobot tanaman untuk setiap kemasan. Setelah pengemasan, kailan langsung di
distribuskan. Jika akan disimpan, maka kailan dapat disimpan pada suhu
rendah. Penyimpanan pada suhu 00C akan memperpanjang umur simpan
lebih dari 21 hari. Penyimpanan pada suhu 5 0C, kailan bertahan 7-14 hari.
Sedangkan pada suhu 10 0C, umur simpan kailan berkurang 3 hari (Zong et al.,
1998)
2
Kale Curly memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan di
Indonesia karena kandungan gizinya banyak dan memiliki nilai ekonomi
tinggi. Kale curly banyak mengandung vitamin A, vitamin C, thiamin dan
kapur (Pracaya, 2005). Selain sebagai bahan pangan, Kailan juga
dimanfaatkan untuk terapi berbagai macam penyakit karena mengandung
karotenoid (senyawa anti kanker) (Samadi, 2013). Nilai ekonomi Kailan tinggi
karena pemasarannya untuk kalangan menengah ke atas kale curly bisa
mencapai harga 37 ribu per 200 gr, dan banyak tersaji di restoran bertaraf
internasional seperti restoran Cina, Jepang, Amerika, Eropa, serta hotel
berbintang (Samadi,2013). Hal ini dilakukan untuk menghasilkan tanaman
Kale Curly yang berkualitas tinggi.
Kale Curly yang merupakan tanaman satu famili dengan kubis, kailan,
dan brokoli ini, memiliki jumlah permintaan yang cukup tinggi. Berdasarkan
data dari PT. Amazing Farm Lembang (2017), kale diproduksi cukup banyak
sekitar 2000 tanaman perharinya karna banyaknya permintaan baik dari daerah
sekitar maupun ke luar kota. Target konsumen tanaman kale ini biasanya
adalah supermarket hingga restoran.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM
4
memiliki sistem akar yang panjang yaitu pada akar serabut panjang bisa
mencapai 25 cm, sedangkan pada akar tunggang mencapai 40 cm.
Batang
Morfologi selanjutnya pada tanaman kale yaitu bagian batang. Bentuk
batang tanaman kale adalah jenis batang yang sejati, tidak keras, tegak, dan
beruas-ruas dengan diameter yang dimilikinya yaitu sekitar 3 sampai dengan 4
cm dan warna batang hijau muda.
Bunga
Bunga pada tanaman kale umunya memiliki warna kuning akan tetapi ada
juga yang berwarna putih. Tumbuhan kale ini memiliki karakteristik arti
bunga yang sempurna yaitu terdapat 6 benang sari dan sisanya terletak di
lingkaran luar. selain itu bunga juga terdapat di tanda yang muncul dari ujung
tunas.
Daun
Bagian daun dari tanaman pasti akan menjadi bagian yang paling mudah
untuk ditebak, biasanya daun identik dengan warna hijau sehingga mudah
dikenali banyak orang. Daun pada tanaman kale dikenal sebagai daun roset.
Artinya yaitu daun yang tersusun spiral atau melingkar kearah pucuk cabang
yang tak berbatang. Sayur kale juga memiliki ukuran pada permukaan daun
yang cukup besar.
5
kale.
2.2 Syarat Tumbuh
Tanaman kale cocok ditanam di tanah yang lempung berpasir, gambut,
dan mengandung bahan organik serta dapat ditanam pada ketinggian 700-1500
mdpl. Suhu rata-rata hariannya sekitar 150C – 250C. Jika pada saat suhu
yang rendah, tanaman tersebut menunjukkan nekrosa pada jaringan daunnya
sehingga dapat mengakibatkan kematian pada tanaman itu sendiri. pH
optimum yang dibutuhkan adalah 6,0 – 6,8. Syarat tumbuh tanaman kale yang
lain yaitu lokasi atau lahan yang dijadikan sebagai tempat budidaya haruslah
terbuka dan memperoleh sinar matahari langsung serta drainase yang cukup
(Wahyudi, 2010).
Tak hanya itu, daun kale juga mengandung asam lemak omega-3,
mangan, thiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), dan niasin (vitamin
B3), serta berbagai senyawa antioksidan, seperti beta karoten, flavonoid, dan
polifenol. Salah satu jenis flavonoid unik yang ditemukan dalam jumlah besar
adalah senyawa quercetin dan kaempferol.Mengingat banyaknya kandungan
nutrisi dan antioksidan di dalamnya, tak heran jika daun kale disebut sebagai
salah satu makanan padat nutrisi yang menyimpan segudang manfaat bagi
6
kesehatan.
2.3 Teknik Budidaya Kale Curly
Berikut teknik budidaya sayuran kale curly :
a. Pemilihan benih dan penentuan varietas yang mau dibudidayakan
b. Persiapan media persemaian
c. Pembibitan (dengan alat tray semai atau di rak pesemaian atau system
polybag kecil)
d. Persiapan lahan dan Sanitasi
e. Pengolahan tanah dan pengukuran pH tanah
f. Pembentukan bedengan dan penaburan dolomit
g. Pemupukan dasar
h. Penanaman
i. Pemeliharaan
- Penyiangan gulma
- Pemupukan susulan II, III melalui akar dan Penyemprotan POC atau ZPT
- Pengendalian dan pemberantasan OPT (penyemprotan insektisida dan
fungisida)
j. Panen dan pasca panen
k. Pemasaran
7
BAB III
KEBUTUHAN ALAT, BAHAN DAN TENAGA KERJA
Luas lahan yang akan digunakan dalam budidaya tanaman Kale merah ini adalah
5000 m2
No Kebutuhan
Alat
1 Sekop tanah
2 Pacul
3 Mesin pompa air 3 inchi
4 Alat gembor siram
5 Sewa Traktor
6 Beli mesin kultivator
7 Tali nilon
8 Selang air 1"
9 Pipa air 1"
10 Ember
11 Drum plastik V=200 ltr
12 Sprayer elektrik
13 APD Safaty tenaga kerja
11 Paket springkel
Bahan
1 Benih Kale
2 Pupuk
- Pupuk kandang ayam
- Pupuk kotoran sapi
- Pupuk urea (Non sub)
- Pupuk Phosgreen
- NPK Phonska Plus
2 Insektisida
- Agrimec
- Ampligo
3 Fungisida
- Amistartop
- Synergi
Kuproxat
4 POC (vol 1 liter)
8
No Kebutuhan
5 Biaya BBM (solar)
Tenaga Kerja
1 Pengolahan lahan I
2 Pembentukan bedengan
3 Penanaman
4 Penyiraman
5 Penyemprotan
6 Panen dan Pasca panen
9
BAB IV
PROSEDUR PELAKSANAAN
No Kebutuhan
Alat
1 Sekop tanah
2 Pacul
3 Mesin pompa air 3 inchi
4 Alat gembor siram
5 Sewa Traktor
6 Beli mesin kultivator
7 Tali nilon
8 Selang air 1"
9 Pipa air 1"
10 Ember
11 Drum plastik V=200 ltr
12 Sprayer elektrik
13 APD Safaty tenaga kerja
11 Paket springkel
Bahan
1 Benih Kale
2 Pupuk
- Pupuk kandang ayam
- Pupuk kotoran sapi
- Pupuk urea (Non sub)
- Pupuk Phosgreen
- NPK Phonska Plus
2 Insektisida
- Agrimec
- Ampligo
3 Fungisida
- Amistartop
- Synergi
Kuproxat
4 POC (vol 1 liter)
5 Biaya BBM (solar)
10
4.2 Persiapan lahan
Lahan yang digunakan untuk menanam sayur kailan haruslah tanah
yang subur dan gembur. Untuk mendapatkan tanah yang gembur, Anda bisa
melakukannya dengan cara dicangkul atau membajak dengan kedalaman
kurang lebih 15 – 20 cm. Untuk mendapatkan hasil yang baik maka proses
pembajakan bisa Anda lakukan dua kali yakni pembajakan pertama dengan
kedalaman 30 cm dan biarkan selama satu minnggu agar tanah bagian bawah
tersebut terkena sinar matahari. Setelah itu tanah dibajak kembali sambil
membersihkan lahan dari hal yang dapat menimbulkan potensi mengganggu
pertumbuhan tanaman kailan.
Berikan pupuk organik ke dalam media tanam sayur kailan. Anda
dapat menggunakan pupuk yang terbuat dari kotoran hewan. Pemberian pupuk
dapat menggunakan dosis 15 – 20 ton/ha. Untuk media tanaman Anda dapat
membuat bedengan dengan ukuran lebar kurang lebih 120 cm dan panjang 3 –
5 meter. Untuk lebar drainase, Anda bisa membuatnya dengan ukuran 50 cm.
4.3 Pembibitan
1. Siapkan wadah untuk penyemaian bibit Kale terlebih dahulu. Wadah bisa
berupa nampan, tray, polybag, pot, dan sebagainya.
2. Sipakan media tanam yang berupa campuran tanah, sekam bakar, kompos
dengan perbandingan 1:1:1 atau 2:1:1.
3. Masukkan media tanam ke dalam wadah semai. Selanjutnya basahi
terlebih dulu media tanam, dan upayakan media tanam dalam kondisi
gembur (tidak padat).
4. Kemudian, taburkan benih Kale secara merata di permukaan media tanam
dengan diberi jarak antar benih, lalu tutup benih dengan media tanam tipis-
tipis, sehingga posisi benih sedikit terbenam di media tanam. Jika
menggunakan tray khusus penyemaian, sebaiknya setiap kotak cukup diisi
1-2 benih Kale.
5. Tutup wadah semai menggunakan plastik bening yang diberi 4 – 6 lubang
kecil, sehingga kelembaban media semai/tanam lebih terjaga. Lakukan
11
penyiraman secara cukup dan teratur menggunakan sprayer agar media
tanam tidak kering.
6. Ketika nanti sudah muncul tunas atau berkecambah, maka kamu bisa buka
tutup plastik tersebut. Biasanya dalam waktu 7 – 14 hari benih/biji Kale
sudah mengeluarkan tunasnya (berkecambah).
7. Letakkan wadah persemaian di tempat terang yaitu tempat yang terkena
sinar matahari langsung namun terhindar dari guyuran hujan.
8. Setelah bibit Kale tumbuh cukup besar (memiliki 4 – 5 helai daun), maka
bibit tersebut dipindahkan ke media tanam yang lebih besar (tempat
menanam yang dipersiapkan).
4.4.2 Penyulaman
Penyulaman dilakukan untuk mendapatkan populasi yang optimal.
Penyulaman atau penyisipan dilakukan 4-7 hari setelah pindah tanam
yang bertujuan untuk menggantikan tanaman kale yang tidak tumbuh
dengan sempurna
12
4.4.3 Penyiraman
Pernyiraman dilakukan satu kali dalam sehari yaitu pada sore hari.
Penyiraman dilakukan sore hari karena melihat kondisi tanah pada pagi
hari masih basah .
4.4.5 Pemupukan
Dalam pemberian nutrisi sebagai penambah unsur hara pada
pertumbuhan tanaman sangatlah penting. Dalam proses pemupukan,
pupuk Urea, NPK, pupuk cair melalui daun, inilah yag diberikan pada
tanaman kale curly, pemupukan dapat lakukan saat sayur kale berumur 2
minggu setelah pindah tanam. Bisa menggunakan pupuk Urea dan TSP.
Selain itu juga bisa menggunakan pupuk majemuk NPK dengan dosis
kandungan N yang tinggi. Sehingga diharapkan bagian batang dan daun
kale dapat tumbuh subur.
4.5 Panen
Umur panen tanaman Kale Curly yaitu kurang lebih 40-60 hari atau
selama dua bulan setelah tanam dengan cara melihat fisik tanaman seperti
warna hijau segar, dan ukuran daun yang mulai melebar. Cara memanen
tanaman Kale Curly yaitu dengan memotong daun yang telah siap untuk di
13
panen di batang dengan menggunakan gunting dahan dan menyisakan
pucuknya, menyisakan 3-5 daun agar tanaman Kale dapat tumbuh kembali.
Menurut data BPS Indonesia (2020) produksi tanaman kale 2019
adalah 1.413.059 ton, sedangkan menurut Wahyudi (2010) potensi produksi
kale adalah 15-20 ton per hektar. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya
meningkatkan produksi kale agar ke depannya sayur kale lebih dikenal
masyarakat luas dan dapat memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat
setiap tahunnya. Upaya meningkatkan produksi kale dapat dilakukan antara
lain dengan pemupukan.
14
BAB IV
PROSEDUR PELAKSANAAN
No Kebutuhan
Alat
1 Sekop tanah
2 Pacul
3 Mesin pompa air 3 inchi
4 Alat gembor siram
5 Sewa Traktor
6 Beli mesin kultivator
7 Tali nilon
8 Selang air 1"
9 Pipa air 1"
10 Ember
11 Drum plastik V=200 ltr
12 Sprayer elektrik
13 APD Safaty tenaga kerja
11 Paket springkel
Bahan
1 Benih Kale
2 Pupuk
- Pupuk kandang ayam
- Pupuk kotoran sapi
- Pupuk urea (Non sub)
- Pupuk Phosgreen
- NPK Phonska Plus
2 Insektisida
- Agrimec
- Ampligo
3 Fungisida
- Amistartop
- Synergi
Kuproxat
15
No Kebutuhan
4 POC (vol 1 liter)
5 Biaya BBM (solar)
Tenaga Kerja
1 Pengolahan lahan I
2 Pembentukan bedengan
3 Penanaman
4 Penyiraman
5 Penyemprotan
6 Panen dan Pasca panen
Persiapan lahan
Pertama-tama lahan diolah dengan hand traktor kemudian
dihaluskan tanah dengan alat cultivator dan buatkan bedengan, dengan
lebar bedengan satu meter dan tinggi 20-30 cm dan untuk panjangnya
dapat di sesuikan panjang lahan yang ada.
Tahapan budidaya
Perawatan yang paling penting dalam budidaya Kale merah ini
adalah pengaturan air, terutama saat awal benih ditebar. Di Lakukan
penyiraman dua kali sehari saat musim kemarau. Jaga selalu kelembaban
tanah hingga Kale berkecambah.
Setelah Kale Kale berkecambah, siangi gulma atau rumput yang tumbuh
bersama kecambah Kale. Gulma akan berebut nutrisi dengan tanaman
16
Kale. Berikut beberapa hama dan penyakit yang kerap menyerang
budidaya Kale, yaitu ulat daun, kutu daun, tungau, busuk basah dan karat
putih. Penanganannya adalah dengan menjaga kesehatan tanaman dengan
penyiraman teratur. Jika sudah melewati ambang ekonomis yakni dengan
penggunaan pestisida hayati, untuk pencegahan lakukan budidaya tanaman
sehat, mencegah timbulnya jamur dan mempertinggi kekebalan tanaman.
Menginjak usia tanaman dua minggu, apabila daun terlihat menguning,
berikan pemupukan tambahan. Pemupukan tambahan bisa menggunakan
kompos organik atau kotoran ayam dan pupuk kotoran sapi yang telah
matang. Atur pemupukan sehemat mungkin untuk menjaga budidaya Kale
merah tetap ekonomis.
Panen dan pasca panen
Budidaya Kale merah bisa dipanen mulai 20 hari setelah tanam
atau tinggi tanaman sekitar 20 cm. Dengan pencabutan rata-rata panen
yang dihasilkan dalam setengah hektar adalah 1 ton. Sedangkan pada
budidaya Kale potong biasanya dipanen pada umur 1-1,5 bulan dengan
interval pemerikan seminggu sekali.
Setelah dipanen cuci dan sortir tanaman. Sebelum dikirim, Kale diikat
dengan bilah bambu, setiap 50 ikatan digambungkan dalam satu gabung.
Simpan hasil panen budidaya Kale ditempat teduh karena Kale termasuk
tanaman yang cepat layu.
Pemasaran
Dengan di jual secara online, jual ke pasar-pasar, supermarket, hotel dll
17
BAB V
RANCANGAN ANGGARAN BIAYA
18
Jlh
N
Kebutuhan Satua Satuan Harga Satuan Jumlah
o
n
Jumlah Rp 20.150.000
Tenaga Kerja
1 Pengolahan lahan I 2 HOK Laki-laki Rp 100.000 Rp 200.000
2 Pembentukan bedengan 12 HOK Laki-laki Rp 100.000 Rp 1.200.000
3 Penanaman 12 HOK Perempuan Rp 85.000 Rp 1.020.000
4 Penyiraman 4 HOK Perempuan Rp 85.000 Rp 340.000
5 Penyemprotan 4 HOK Laki-laki Rp 100.000 Rp 400.000
6 Panen dan Pasca panen 8 HOK Perempuan Rp 100.000 Rp 800.000
Jumlah Rp 3.960.000
Total Biaya
* Alat Rp 44.360.000
* Bahan Rp 20.150.000
* Tenaga Kerja Rp 3.960.000 +
Jumlah Rp 68.470.000
Total Rancangan anggran biaya untuk budidaya kale curly seluas 5000 m2 adalah
Rp 68.470.000,-
19
BAB VII
ESTIMASI USAHA TANI
Total Biaya
* Alat Rp 44.360.000
* Bahan Rp 20.150.000
* Tenaga Kerja Rp 3.960.000 +
Jumlah Rp 68.470.000
Pengeluaran
Rp 68.470.000
2 Pemasukan
= 75.000 kg x Rp 65.000
Rp 487.500.000
3 RC ratio
Pemasukan Rp 487.500.000
R/C Ratio = 7,12
Pengeluaran Rp 68.470.000
Kuntungan
= Rp
Pemasukan - Pengeluaran Rp 487.500.000 Rp 68.470.000 419.030.000
20
BAB VII
PENUTUP
Demikian proposal usaha ini dibuat. Saya mengucapkan terima kasih pada
pihak yang sudah membantu proses penyusunan proposal project budidaya ini.
Saya berterima kasih pada para pihak yang berkenan membaca proposal ini.
Semoga proposal usaha yang kami ajukan dapat dipertimbangkan, diterima, dan
bermanfaat bagi semua.
Saya berharap jika proposal ini dapat diterima banyak pihak sebagai
tahapan awal untuk merintis usaha (usaha budidaya sayuran kale curly). Saya juga
berharap Bapak/Ibu berkenan memberikan bantuan dalam pelaksanaan kegiatan
usaha (budidaya sayuran kale curly) dapat berjalan menyuplai kebutuhan akan
sayuran di pasar sekitar kota Kupang. Saya menyadari bahwa proposal kami
masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun
sangat saya harapkan untuk realisasi usaha. Atas waktu dan perhatian Bapak/Ibu,
saya ucapkan terima kasih.
21
DAFTAR PUSTAKA
22
growth and yield of kailan (Brassica oleraceae var. Long Leaf). J. Trop Soil,
16(2): 145 – 150.
Rukmana, R. 1994. Budidaya Kubis Bunga dan Broccoli. Yogyakarta:
Kanisius.
Sugihartini, S., 2020. Peningkatan Produksi Tanaman Kale Curly Secara Intensif
pada Hydroponic Alley Jakarta Selatan.
Sinda, K. M. N. K., N. L. Kartini, and I. WAYAN DANA Atmaja. "Pengaruh
dosis pupuk kascing terhadap hasil tanaman Sawi (Brassica juncea L.), sifat
kimia dan biologi pada tanah inceptisol klungkung." Journal
Agrotechnology Tropical 4.3 (2015): 2301-6515.
Wahyudi. 2010. Petunjuk Praktis Bertanam Sayuran. Agromedia Pustaka.
Jakarta.
Zong et al. 1998. Postharvest Physiology and Quality of Gai-Lan (Brassica
Oleracea var. Alboglabra) and Choi-Sum (Brassica Rapa Subsp
Parachinensis). Acta Horti, 467
23
LAMPIRAN
Lampiran 1.
Jadwal Pelaksanaan
Bulan
No Kegiatan Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Persiapan dan sanitasi
lahan
2 Pengolahan lahan I
3 Pembibitan
4 Pembentukan bedengan
5 Penaburan pupuk dasar Pupuk
dan pengapuran Kandang
6 Penanaman
7 Penyulaman
8 Pemupukan susulan
9 Pengendalian dan
pemberanasn gulma
10 Pemupukan Pemupukan
dari akar
dan daun
11 Penyemprotan insek, Jika di
fungisida dan pupuk temukan
cair. OPT di atas
ambang
batas
12 Panen
13 Pasca panen
24