Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Asia, kacang komak merupakan tanaman yang bernilai ekonomi, sebagai produk
pertanian yang bisa dijual untuk mendapat uang, dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan
pangan keluarga, dipakai sebagai bahan obat herbal, makanan ternak atau pupuk hijau. Di
Bali, dibudidayakan di wilayah- wilayah yang mempunyai lahan marginal seperti di
Kabupaten Karangasem misalnya dimana polong serta atau bijinya dikonsumsi.

Seperti jenis kacang-kacangan leguminosa lain, kacang komak enggan dijadikan pakan
sapi oleh peternak sapi dengan alasan menyebabkan sapi walaupun diberi makan banyak
akan tetap kurus. Ada juga yang menginformasikan bahwa kacang-kacangan termasuk
kacang komak mengandung substansi anti nutrisi tetapi peneliti lain melaporkan tidak
semua kacang-kacangan mengandung anti nutrisi dan salah satu diantaranya adalah
Kacang komak. Anti nutrisi ini banyak diteliti di bidang peternakan. Di Pertanian
kemungkinan kandungan anti nutrisi pada tanaman leguminosa bisa dimanfaatkan
dikembangkan direkayasa kimia untuk pengembangan rodentisida alami. Dulu pada saat
penulis mencari tanaman beracun untuk bahan baku pembuatan rodentisida alami,
pencaharian sampai pada informasi dari seorang warga masyarakat bahwa polong muda
tanaman kacang komak beracun dan tidak akan berbuah kalau tidak dilakukan
pemangkasan pucuk. Apakah memang benar ada bagian dari kacang komak mengandung
racun?. Seandainya benar, sebagai orang Hama penyakit Tumbuhan saya berpikir akan
bisa dipakai sebagai bahan rodentisida alami. Beberapa pertanyaan dalam benak saya
muncul seperti 1) apakah benar kacang komak beracun, 2) apakah semua bagian dari
tanaman kacang komak mengandung racun, 3) kandungan racunnya senyawa apa dan
seberapa besar konsentrasi kandungannya, dan 4) seandainya kandungan racunnya cukup
tinggi, apakah berpotensi untuk dijadikan bahan baku rodentisida alami atau apakah
berefek letal atau hanya membuat tikus pingsan saja.
Tulisan ini juga akan bermanfaat sebagai pertimbangan pada wacana memakai kacang
komak menjadi bahan baku alternatif pengganti kacang kedelai sebagai bahan baku tempe
dan tahu (Anonimus, 2014). Pemanfaatan kacang komak menjadi bahan baku tempe dan
tahu memang sangat menjanjikan mengingat perbedaan harga antar keduanya berbeda
jauh. Kedelai Rp. 8000/kg sedangkan kacang komak Rp. 3000/kg. Demikian juga
perbedaan tingkat produksinya per satuan luas lahan. Produksi kacang komak bisa
mencapai 6-10 ton/Ha sedangkan kedelai kemungkinan bisa mencapai 2- 3 ton/ha (rata-
rata 1,3 ton/Ha). Disamping itu berbeda dengan kedelai yang memerlukan lahan subur,
kacang komak bisa dibudidayakan di lahan marginal atau lahannya tidak subur dan
lokasinya di wilayah yang sering mengalami kekeringan. North Carolina Agricultural dan
Technical State University dalam materi penyuluhannya menyatakan bahwa kacang
komak (Dolichos lablab-Lablab purpureus ; Fabaceae) termasuk dalam kategori tanaman
beracun.

Penelusuran dari aspek selain kandungan racun termasuk anti nutrisi, pada tulisan ini
juga dibahas mengenai pemanfaatan kacang komak ungu untuk dipakai sebagai tanaman
ornamental dan tentang informasi properti obat yang dikandungnya baik secara empiris
maupun yang berbasis keilmuan ilmiah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Klasifikasi Tumbuhan Lablab Purpureus ?
2. Bagaimana Ekologi Tumbuhan Lablab Purpureus ?
3. Bagaimana Morfologi Tumbuhan Lablab Purpureus ?
4. Bagaimana anatomi Tumbuhan Lablab Purpureus ?
5. Bagaimana Habitat dan persebaran Tumbuhan lablab ?
6. Apa Manfaat Tumbuhan Lablab Purpureus, bagi manusia ?

C. Tujuan

a. Mengetahui Prinsip kerja tumbuhan Lablab Purpureus.


b. Untuk mengetahui hubungan pertumbuhan Lablab Purpureus.
c. Mengamati peristiwa Perkembang biak an Tumbuhan Lablab Purpureus
BAB II

“Lablab purpureus” kacang komak

A. Foto Spesies

B. Klasifikasi

Kingdom: Plantae

Subkingdom: Tracheobionta

Superdivisi: Spermatophyta

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Rosidae

Ordo: Fabales

Famili: Fabaceae

Genus: Lablab

Spesies: Lablab purpureus (L.) Sweet

C. Deskripsi Spesies

a. Teori

Kacang koro (Lablab purpureus (L.) Sweet ) merupakan tanaman yang tumbuh di
daerah tropis dan berasal dari Asia yang kemudian dibawa ke Afrika, kacang ini termasuk
ke dalam ordo leguminosae, subkelas dicotyledonae, famili fabaceae, genus dolichos
yang diyakini berasal dari India (Deka and Sarkar, (1990) dikutip oleh Rizal, (2006).

Kacang koro dibudidayakan di daerah tropik dan subtropik, terutama India, Asia
Tenggara, Mesir, dan Sudan. Kacang komak diketahui memiliki varietas yang berbeda di
berbagai tempat di dunia, sehingga namanya bermacam- macam seperti Dolichos lablab,
Country bean, Dolichos Bean, Lablab vulgaris, Lubia bean, Lablab niger, Hierba de
Conejo, Frijol jacinto, Poroto japonés, India butter bean, dan lain-lain (Murphy and
Colucci,1999).

Kacang koro dapat dimanfaatkan dengan optimal dalam kondisi yang bervariasi,
keunggulan dari tanaman kacang komak adalah kemampuannya untuk beradaptasi
terhadap lingkungan tumbuh, kacang komak tidak hanya tahan kekeringan, tetapi juga
mampu tumbuh dan berkembang pada kondisi lingkungan yang berbeda. Kacang koro
memiliki deskripsi tanaman yaitu batangnya tegak lurus dan kuat, tingginya sekitar 4-6
kaki (1,2-1,8 meter) dan ada yang dapat mencapai tinggi 3 meter, memiliki daun yang
lebar dan bercabang tiga serta lembaran daun yang berbentuk seperti jajaran genjang
dengan panjang sekitar 7 sampai 15 cm, pada bagian belakang daun halus dengan bagian
bawahnya sedikit berbulu (Rizal, 2006).
Biji komak terdapat di dalam polong. Setiap polong terdapat 2-4 biji komak. Ukuran
panjang biji komak berkisar antara 1-2.5 cm dan lebar 0.5 cm. Perbedaan jenis kacang
komak dapat dilihat dari warna biji yaitu hitam, coklat, atau kekuningan (Allen, (1981)
dikutip oleh Rizal, (2003). Kacang komak berpotensi menggantikan sebagian atau seluruh
kacang kedelai pada pembuatan produk pangan berbasis kacang kedelai. Tempe, tauco,
kecap, tepung komposit, makanan bayi adalah produk yang dapat dihasilkan dari kacang
komak (Utomo, Kasno dan Wardani, 1999).

b. Sejarah

Kacang komak (Lablab purpureus L. sweet) adalah. tanaman suku Fabaceae yang
berasal dari Afrika dan tersebar di kawasan yang memiliki iklim tropis dan subtropis,
Dalam kurun waktu sekitar 50 tahun kacang komak termasuk dalam komoditi pertanian
yang cukup penting terutama untuk sektor peternakan di Australia dan Amerika.

D. Ekologi

Bali memang bukan sentra produsen kacang-kacangan di Indonesia. Sentra kacang-


kacangan di Indonesia adalah Jawa Timur dan Nusa Tenggara barat dan termasuk kacang
komak banyak dibudidayakan di kedua provinsi tersebut. Walaupun bukan sentra, Bali
tetap harus memberi kontribusi dalam uapaya pemerintah meningkatkan ketahanan
pangan karena Indonesia adalah produsen dan pengkonsumsi tahu dan tempe terbesar di
dunia. Kacang bahan baku tahu dan tempe itu belum bisa dipenuhi dari produksi dalam
negeri harus impor.

Penulis menulis tentang kacang disemangati program pemerintah melalui


Kementerian Pertanian supaya petani padi sawah tidak menanam padi secara terus
menerus 3 kali setahun. Penerapan pola tanam padi-padi-palawija merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari upaya melanggengkan pertanian supaya bisa
berjalan selamanya atau pertanian bisa berlanjut.

Berbagai masalah bisa timbul apabila sepanjang tahun hanya bertanam padi dan
padi saja. Hama padi akan berkembang sepanjang musim karena ketersediaan
makanan sepanjang tahun. Eksplosi berbagai jenis hama bisa terjadi. Misalnya
seperti pernah terjadi eksplosi gulma kapu-kapu (Pistia stratiotes)
E. Habitat

Kacang komak dapat beradaptasi baik pada daerah yang mempunyai curah hujan 600-
3.000 mm/tahun dan ketinggian tempat 0-2.100 m dari permukaan laut. Tanaman ini
dapat tumbuh pada jenis tanah liat berpasir dengan drainase baik dan pH tanah sekitar
4,4-7,8.

F. Habitus

Kacang tanah merupakan tanaman herba semusim dengan akar tunggang dan akar-akar
lateral yang berkembang baik

G. Persebaranya

Kacang koro dapat tumbuh di dataran rendah sekitar 500 meter diatas permukaan laut.
Kacang hijau dapat tumbuh dengan baik di negara tropis. PH yang dibutuhkan kacang
hijau supaya dapat tumbuh adalah 5-6.

H. Morfologi

a. Morfologi Akar
Tanaman kacang koro memiliki akar tunggang. Sistem perakarannya dibagi menjadi dua
yaitu mesophytes dan xerophytes. Mesophytes mempunyai banyak cabang akar pada
permukaan tanah dan tipe pertumbuhannya menyebar, sementara xerophytes memiliki
akar cabang lebih sedikit dan memanjang ke arah bawah

b. Morfologi Batang

Batang kacang koro ini dikategorikan batang basah dan memiliki bentuk batang bersegi
6. Permukaan batangnya berusuk dan berambut, arah tumbuh batang tegak ke atas,
macam percabangan batang simpodial, sifat cabang batang wiwilan atau tunas air, dan
arah tumbuh cabang tegak.

C. Morfologi Daun
Daun kacang koro tumbuh majemuk, terdiri dari tiga helai anak daun setiap tangkai.
Helai daun berbentuk oval dengan bagian ujung lancip dan berwarna hijau muda hingga
hijau tua. Letak daun berseling, tangkai daunnya lebih panjang dari daunnya sendiri. jenis
Daun kacang hijau termasuk daun majemuk menyirip gasal.

d. Morfologi Bunga

Bunga kacang koro termasuk bunga sempurna (hermaprodit), dapat menyerbuk sendiri,
berbentuk kupu – kupu, dan berwarna kuning.

e. Morfologi Buah/Biji
Buah kacang koro berbentuk polong dengan panjang antara 6 cm – 15 cm. Tiap polong
berisi 6 -16 butir biji. Biji kacang hijau berbentuk bulat kecil dengan bobot (berat) tiap
butir 0,5 mg – 0,8 mg atau berat per 1000 butir antara 36 g – 78 g

I. Anatomi
a. Anatomi Akar

Struktur dalam akar terdiri atas epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat (stele ).

b. Anatomi Daun

Struktur anatomi daun pada dasarnya dapat diartikan sebagai struktur tubuh yang
menyusun bagian daun tumbuhan

c. Anatomi Bunga

a). Mahkota bunga (corolla)

b). Benang Sari atau Alat Kelamin Jantan (stamen)

c). Putik atau Alat Kelamin Betina (pistillum)

d. Anatomi Batang
struktur batang ada tiga jaringan, yaitu epidermis, korteks, endodermis dan stele.
Epidermis merupakan batang yang tersusun dari sebuah sel rapat tanpa ruang
antar sel berkutikula.

e. Anatomi Buah/Biji

Bagian-bagian pada buah dapat terdiri dari eksokarp, mesokarp, endokarp.

biji monokotil dapat terdiri dari testa, endosperm, kotiledon, dan embrio. Serta
bagian-bagian pada biji dikotil dapat terdiri dari testa, plumula, epikotil, hipokotil,
radikula, serta kotiledon.

J. Manfaat

1. Turunkan kolesterol

Sebagian besar serat dalam kacang koro merupakan larut dan dapat membantu
menurunkan kadar kolesterol. Serat larut dapat meningkatkan pergerakan usus yang sehat
dengan menyerap air di usus. Serat ini membentuk zat seperti gel dan melunakkan feses.

2. Membantu mengatasi gejala parkinson

Kacang koro kaya akan levodopa (L-dopa), senyawa yang diubah tubuh Anda menjadi
neurotransmitter dopamin. Penyakit Parkinson menyebabkan kematian sel-sel otak
penghasil dopamin, yang menyebabkan tremor, masalah dengan fungsi motorik dan
kesulitan berjalan. Gejala-gejala ini biasanya diobati dengan obat-obatan yang
mengandung L-dopa.

3. Sehatkan jantung

Kacang koro merupakan sumber nutrisi yang baik untuk mendukung kesehatan
kardiovaskular. Serat dalam kacang koro dapat membantu meningkatkan kadar gula darah
dan kolesterol. Magnesium dalam kacang koro juga membantu menurunkan tingkat
tekanan darah, yang merupakan salah satu penyebab utama penyakit jantung.

4. Bantu tingkatkan energi


Kacang koro mengandung vitamin B yang penting untuk metabolisme energi. Kacang
juga merupakan sumber zat besi yang baik.

5. Baik untuk ibu hamil

Kacang koro kaya akan folat, nutrisi yang mendorong perkembangan janin yang sehat.
Folat sangat penting untuk membentuk sel dan organ bayi

BAB III
Kesimpulan

Karakter morfologi plasma nutfah kacang komak yang dikoleksi dari berbagai wilayah di
Kabupaten Lombok Tengah menunjukkan variasi pada berbagai organ. Plasma nutfah kacang
komak di Kabupaten Lombok Tengah menunjukkan variasi pada warna batang, warna bunga,
karakteristik polong (warna polong, warna tepi polong, konstriksi/lekukan dan tekstur
polong), dan karakteristik biji (bentuk dan warna biji, serta keberadaan bintik pada biji).
Polong merupakan organ yang menunjukkan kombinasi karakter yang paling beragam.

Anda mungkin juga menyukai