Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI -

PENGARUH PUPUK TERHADAP


PERTUMBUHAN
23.14 | Label: Laporan Praktikum Biologi

DAFTAR ISI

Sampul depan
Daftar Isi
BAB. I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB. II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pupuk Za
B. Tanaman Jagung
BAB. III LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
B. Hipotesis
BAB. IV METODE PENELITIAN
A. Tempat Penelitian
B. Waktu Penelitian
C. Alat dan Bahan
D. Metode Kerja
E. Rancangan Penelitian
F. Cara Kerja
BAB. V TABEL PENGAMATAN
BAB. VI PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan pada
tumbuhan terjadi karena adanya pertambahan ukuran yang disebabkan adanya pertambahan
jumlah sel melalui proses pembelahan sel secara mitosis pada titik tumbuh dan pembesaran
dari tiap-tiap sel. Biji yang diletakkan pada kondisi lingkungan yang memadai
akan berkecambah. Proses perkecambahan terjadi karena sel-sel embrional memiliki
kemampuan untuk membelah dan bertambah banyak. Kemampuan tersebut mengakibatkan
biji tumbuh menjadi kecambah. Pertumbuhan pada perkecambahan akan terus berlanjut,
terutama pada bagian ujung batang dan akar. Pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Salah satu faktor eksternal yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah makanan (nutrisi).
Pemupukan merupakan salah satu cara penambahan nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
Tanaman jagung merupakan bahan baku industri pakan dan pangan serta sebagai
makanan pokok di beberapa daerah di Indonesia. Dalam bentuk biji utuh, jagung dapat diolah
misalnya menjadi tepung jagung, beras jagung, dan makanan ringan (pop corn dan jagung
marning). Jagung dapat pula diproses menjadi minyak goreng, margarin, dan formula
makanan. Pati jagung dapat digunakan sebagai bahan baku industri farmasi dan makanan
seperti es krim, kue, dan minuman. Karena cukup beragamnya kegunaan dan hasil olahan
produksi tanaman jagung tersebut di atas, dan termasuk sebagai komoditi tanaman pangan
yang penting, maka perlu ditingkatkan produksinya secara kuantitas, kualitas dan ramah
lingkungan /berkelanjutan.
Pupuk Za adalah pupuk kimia buatan yang dirancang untuk memberi
tambahan hara nitrogen dan belerang bagi tanaman. Nama ZA adalah singkatan dari
istilah bahasa Belanda , Zwavelzure Ammoniak, yang berarti amonium sulfat (NH4SO4).
Wujud pupuk ini butiran kristal mirip garam dapur dan terasa asin di lidah. Pupuk ini
higroskopis (mudah menyerap air) walaupun tidak sekuat pupuk urea. Karena ion sulfat larut
secara kuat, sedangkan ion amonium lebih lemah, pupuk ini berpotensi menurunkan pH
tanah yang terkena aplikasinya. Sifat ini perlu diperhatikan dalam penyimpanan dan
pemberiannya.
Pupuk ZA mengandung belerang 24 % dan nitrogen 21 %. Kandungan nitrogennya
hanya separuh dari urea, sehingga biasanya pemberiannya dimaksudkan sebagai sumber
pemasok hara belerang pada tanah-tanah yang miskin unsur ini. Namun demikian, pupuk ini
menjadi pengganti wajib urea sebagai pemasok nitrogen bagi pertanaman tebu karena tebu
akan mengalami keracunan bila diberi pupuk urea. Oleh karena itu, hal ini menjadi titik
utama kami didalam mengamati pengaruh pupuk Za bagi pertumbuhan tanaman jagung.

B. Rumusan Masalah
a) Bagaimanakah pengaruh pupuk Za terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman
jagung?
b) Apa manfaat dari pupuk Za?
c) Dapatkah Anda menjelaskan perbedaan pertumbuhan kecambah yang diberi kadar pupuk
yang berbeda?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh pupuk Za terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman
jagung.
2. Untuk mengetahui manfaat dari pupuk Za.
D. Manfaat Penelitian
1. Sebagai sumber informasi dalam mengetahui pengaruh pupuk Za terhadap pertumbuhan
tanaman jagung.
2. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai pupuk Za terhadap pertumbuhan
tanaman jagung.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pupuk Za
Pupuk Za atau dalam istilah bahasa belanda yaitu Zwalvezur Ammonia (Ammonium
Sulfat) adalah jenis pupuk nitrogen yang dapat membantu tanaman dalam memenuhi
kebutuhan nitrogen. Pupuk ini dapat menghasilkan ion NH4+ yang sangat dibutuhkan oleh
tanaman. Pupuk ini terdiri dari senyawa Sulfur dalam bentuk Sulfat yang mudah diserap dan
nitrogen dalam bentuk amonium yang mudah larut dan diserap tanaman.
Pupuk Za mengandung belerang dan nitrogen dengan kadar tinggi yaitu belerang 24%
dan nitrogen 21%. Pupuk Za ini memiliki banyak manfaat bagi tanaman, karena memiliki
kandungan belerang yang tinggi yaitu 24%. Belerang memiliki manfaat bagi tanaman yaitu,
membantu pembentukan butir hijau daun sehingga daun menjadi lebih hijau, menambah
kandungan protein dan vitamin hasil panen dan berperan penting pada proses pembulatan zat
gula.
Pupuk Za dapat memperbaiki kualitas dan meningkatkan produksi serta nilai gizi hasil
panen dan pakan ternak karena peningkatan kadar protein pati, gula, lemak, vitamin, dan lain-
lain. Pupuk Za memiliki sifat yaitu mudah larut dalam air, tidak higroskopis, senyawa
kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam waktu lama dan digunakan sebagai pupuk
dasar dan susulan serta aman digunakan untuk semua jenis tanaman.

B. Tanaman Jagung
Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan
dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan
paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.
Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya
berketinggian antara 1 meter sampai 3 meter, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6
meter. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga
jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada
umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini.
Bunga betina jagung berupa "tongkol" yang terbungkus oleh semacam pelepah
dengan "rambut". Rambut jagung sebenarnya adalah tangkai putik . Akar jagung tergolong
akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 meter meskipun sebagian besar berada pada
kisaran 2 meter. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-
buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak
seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga
tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul
dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
Daun jagung adalah daun sempurna, bentuknya memanjang, dan di
antara pelepah dengan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang
daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung
berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel
epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi
defisit air pada sel-sel daun.
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu
tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae,
yang disebut floret . Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma).
Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence).
Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol.
Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun.
Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif
meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan
lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung
cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).
Ciri-ciri tanaman jagung:
a. Panjang
b. Berisi
c. Tedapat buah jagung
Klasifikasi ilmiah:
 Kerajaan : Plantae
(tidak termasuk) Monocots
(tidak termasuk) Commelinids
 Ordo : Poales
 Famili : Poaceae
 Genus : Zea
 Spesies : Zea mays
Berdasarkan temuan-temuan genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui bahwa
daerah asal jagung adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan). Budidaya jagung telah
dilakukan di daerah ini 10.000 tahun yang lalu, kemudian teknologi ini dibawa ke Amerika
Selatan (Ekuador) sekitar 7000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di selatan
Peru pada 4.000 tahun yang lalu. Kajian filogenetik menunjukkan bahwa budidaya jagung
(Zea mays ssp. mays) merupakan keturunan langsung dari teosinte (Zea mays ssp.
parviglumis).
Dalam proses domestikasinya, yang berlangsung paling tidak 7.000 tahun oleh
penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp.
mexicana. Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua spesies dalam
genus Zea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses domestikasi menjadikan jagung merupakan
satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di alam. Hingga kini
dikenal 50.000 kultivar jagung, baik yang terbentuk secara alami maupun dirakit melalui
pemuliaan tanaman.
Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium.
Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat
dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Pada jagung ketan,
sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak
berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan
pangan. Jagung manis diketahui mengandung amilopektin lebih rendah tetapi mengalami
peningkatan fitoglikogen dan sukrosa.

Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah:


1) Kalori : 355 Kalori
2) Protein : 9,2 gr
3) Lemak : 3,9 gr
4) Karbohidrat : 73,7 gr
5) Kalsium : 10 mg
6) Fosfor : 256 mg
7) Ferrum : 2,4 mg
8) Vitamin A : 510 SI
9) Vitamin B1 : 0,38 mg
10) Air : 12 gr
Dan bagian yang dapat dimakan adalah 90% untuk ukuran yang sama, meski jagung
mempunyai kandungan karbohidrat yang lebih rendah, namum mempunyai kandungan
protein yang lebih banyak. Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus
hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari.
Selain sebagai bahan pangan dan bahan baku pakan, saat ini jagung juga dijadikan
sebagai sumber energi alternatif. Lebih dari itu, sari pati jagung dapat diubah menjadi
polimer sebagai bahan campuran pengganti fungsi utama plastik. Salah satu perusahaan di
Jepang telah mencampur polimer jagung dan plastik menjadi bahan baku casing komputer
yang siap dipasarkan. Produksi jagung dan perdagangan dunia
Provinsi penghasil jagung di Indonesia : Jawa Timur (5 jt ton); Jawa Tengah (3,3 jt
ton); Lampung (2 jt ton); Sulawesi Selatan (1,3 jt ton); Sumatera Utara (1,2 jt ton); Jawa
Barat (700 – 800 rb ton), sisa lainnya (NTT, NTB, Jambi, dan Gorontalo) dengan rata-rata
produksi jagung nasional 16 jt ton per tahun.
Produsen jagung terbesar saat ini adalah Amerika Serikat (38,85% dari total produksi
dunia), diikuti China 20,97%; Brazil 6,45%; Mexico 3,16%; India 2,34%; Afrika Selatan
1,61%; Ukraina 1,44% dan Canada 1,34%. Sedangkan untuk negara-negara Uni Eropa
sebanyak 7,92 dan negara-negara lainnya 14,34%.

BAB III
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
Ada 2 teori yang menjadi landasan dalam praktikum, yakni :

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume
serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan
Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaanm tidak dapat
dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat
kedewasaan.
Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh
peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan
bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan
diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur
yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon. Proses
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan
mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui
selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut :
i. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel
anak.
ii. Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak.
Pada sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkan oleh penyerapan air ke dalam
vakuola.
iii. Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran
tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya
terbentuk jaringan, organ, dan individu.

2. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan


Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ada 2, yaitu:
a) Faktor eksternal/lingkungan
Faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses
pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi
pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai berikut:
 Air dan mineral
 Kelembaban
 Suhu
 Cahaya

b) Faktor internal
Faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Dimana dalam hal ini ada beberapa hormon yang dapat mengontrol
proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan tersebut, yaitu:
 Hormon Auksin : merangsang pertumbuhan bunga.
 Hormon Giberelin : merangsang pertumbuhan batang.
 Hormon Sitokinin : memperpanjang akar.
 Hormon Afserat : menghambat perpanjangan sel.

B. Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah terdapat pengaruh pemberian pupuk Za terhadap
tingkat pertumbuhan tanaman jagung.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Tempat Penelitian
Untuk perlakuan penanaman, pengamatan serta pengolahan dan penyusunan data
laporan tanaman jagung dilakukan di rumah Fitria Dewi Sasono.

B. Waktu Penelitian
 Persiapan : 04 Agustus 2012
 Penanaman : 05 Agustus 2012
 Pengukuran : 15,16,17,18 Agustus 2012
 Olah data : 19-21 Agustus 2012

C. Alat dan Bahan


Alat: Bahan:
 Baskom  Biji jagung
 Sekop  Air
 Pulpen  Tanah
 Kertas  Pupuk Za
 Mistar
 Sendok
 Polibag

D. Rancangan Penelitian
Penelitian ini melibatkan satu faktor, yakni variasi kadar pupuk yang terdiri dari 1-4
taraf, yaitu tanpa pupuk, 100gram pupuk, 150gram pupuk, 200gram pupuk. Perlakuan terdiri
dari 4 kali pemberian pupuk. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah RAL (Rancangan Acak Lengkap) sederhana.

E. Cara Kerja
 Penanaman
1) Memilih bibit tanaman yang ungul
2) Menyiapkan alat dan bahan
3) Menanam bibit ke dalam polibag
4) Menyiram tanaman setiap hari
5) Mengukur tinggi tanaman pada hari ke-10
6) Memberi pupuk pada hari ke-10
7) Mengukur pertumbuhan dan perkembangan pada hari ke-11 sampai hari ke-14
 Pengolahan Data
1) Melakukan observasi
2) Mengumpulkan data
3) Mengedit data
4) Membuat laporan penelitian
BAB V
TABEL HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan pertumbuhan batang dari keempat tanaman mulai perhitungan dari
hari ke-11 hingga hari ke-14.

Hari Tanaman I Tanaman II Tanaman III Tanaman IV


Hari ke-11 0,2 cm 0,1 cm 0,2 cm 0,4 cm
Hari ke-12 0,8 cm 0,4 cm 0,8 cm 1,0 cm
Hari ke-13 1,2 cm 0,9 cm 0,4 cm 1,5 cm
Hari ke-14 1,5 cm 1,3 cm 0,7 cm 1,9 cm

Tabel hasil pengamatan jumlah daun, panjang daun, tinggi batang, dan panjang akar
tanaman I-IV dihari terakhir penelitian.

Tanaman I Tanaman II Tanaman III Tanaman IV


Jumlah Daun 2 2 2 2
Panjang
Daun 0,9 cm 1,4 cm 0,7 cm 1, 8 cm
Tinggi
Batang 1,5 cm 1,3 cm 1,7 cm 1,9 cm
Panjang Akar 6,5 cm 4,5 cm 4,3 cm 4,2 cm

BAB VI
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

A. Pembahasan
Berdasarkan percobaaan yang telah dilakukan, membuktikan bahwa pupuk Za
mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Pertumbuhan jagung bertambah lebih cepat tumbuh
dan berkembang.
Pupuk Za Merupakan pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan unsur hara
Belerang. Pupuk Za sangat berguna bagi tanaman diantaranya tanaman jagung. Karena pupuk
ini dapat mempercepat pertumbuhan pada tanaman jagung, berperan dalam membentuk
bintil-bintil akar dan pembentukan atau pertumbuhan bagian vegetatif tanaman yaitu pada
akar, batang dan daun serta membentuk protein, lemak dan berbagai persenyawaan organik.
Pupuk Za dapat mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman jagung. Karena di dalam
pupuk Za mengandung belerang dan nitrogen yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan
pertumbuhan pada tanaman jagung. Jadi, pupuk Za dapat dikategorikan sebagai pupuk yang
cocok bagi tanaman.

B. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah kami lakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1) Pupuk Za dapat mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman jagung, karena pupuk Za
mengandung belerang 24% dan nitrogen 21%. Sehingga dapat mempercepat pertumbuhan
pada tanaman jagung,
2) Pupuk Za sangat bermanfaat bagi tanaman yaitu dapat mempercepat pertumbuhan pada
tanaman jagung, berperan dalam membentuk bintil-bintil akar dan pembentukan atau
pertumbuhan bagian vegetatif tanaman yaitu pada akar, batang dan daun serta membentuk
protein, lemak dan berbagai persenyawaan organik.

Anda mungkin juga menyukai