Anda di halaman 1dari 7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Jagung
Jagung (Zea mays ssp. Mays) adalah salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat
yang terpenting di dunia,sealin gandum dan padi.Bagi penduduk Amerika tengah dan
selatan,bulir jagung adalah pangan pokok, sebagaimana bagi sebagian penduduk Afrika dan
beberapa daera di Indonesia pada masa kini, jagung juga sudah menjadi komponen penting
pakan ternak. Penggunaan lainnya adalah sebagai sumber minyak pangan dan bahan dasar
tepung maizena. Berbagai produk turunan hasil jagung menjadi bahan baku berbagai produk
industri farmasi, kosmetika, dan kimia.

TAKSONOMI

Divisi Tracheophyta
Subdivisi Spermatophytina
Klad Angiospermae
Klad Momocots
Klad Commelinids
Ordo Poales
Family Poaceae
Subfamily Panicoideae
Tribus Adropogoneae
Subtribus Tripsacinae
Genus Zea
Spesies Zea mays L(Nama ilmiah)
Linnaeus, 1753

2.2 Morfologi Tanaman Jagung


Morfologi jagung secara detail adalah meliputi tongkol dan biji, bunga, batang dan daun,
serta sistem perakaran. Berikut penjelasan selengkapnya:
1. Bagian tongkol dan biji
Bagian ini merupakan bagian buah jagung. Bagian ini adalah bagian utama pada
jagung, dimana bagian inilah hasil utama yang dipetik. Seperti yang kita kenal, bahwa
morfologi jagung pada bagian tongkol ini diselimuti oleh dinding pericarp. Pericarp ini
menempel drengan biji sehingga dapat melindung biji jagung dengan baik.
Dalam biji jagung, ada bagian luar atau pericarp, bagian dalam atau endosperm,
serta bagian lembaga atau embrio. Fungsi pericarp adalah menjaga embrio agar selalu
cukup air,kemudian bagian endosperm ini berfungsi sebagai cadangan makan pada
jagung. Dimana ada kandungan pati sebanyak 90% dan 10% kandungan zat yang lainnya
(minyak, protein, dan miniral).
Sedankan bagian embrio sendiri merupakan intih dari tanaman jagung. Di mana
imbrio ini akan menjadi cikal bakal berbentuk biji yang bisa ditanam lagi untuk menjadi
tanam jagung baru

2. Bagian Bunga
Jagung juga mempunyai bagian bunga. Bunga yang memang berfungsi sebagai
mahkota dari tumbuhan. Walaupun bagian bunga pada jagung tidak berwarna-warni atau
semenarik bunga-bunga yang ada dikebun kosentrasi ( seperti bunga mawar atau bunga
melati), tetapi keberadaan bunga jagung ini menjadi salah satu bagian yang penting.
Bagian morfologi jagung ini menjadi bagian yang penting, karena bunga inilah
yang menjadi alat untuk penyerbukan jagung. Ada dua jenis bunga, yaitu bunga jantan
dan bunga betina. Keduanya akan mengalami penyerbukan, hasilnya adalah berupa pati
yang kemudia berkumpul menjadi tongkol jagung.

3. Bagian batang dan daun


Batang menjadi bagian morfologi jagung yang berfungsi untuk menopang tubuh
tanaman jagung. Ada tiga bagian yang ada pada batang, yakni bagian epidermis atau
bagian kulit luar, bagian jaringan pembuluh dan bagian pusat batang
Kemudian pada bagian daun jagung terdiri dari bagian helai daun, pelepah daun,
serta bagin ligula. Daun jagung ini akan tumbuh d isetiap ruas yang ada pada batang
jagung.
4. Sistem perakaran
Karena tanaman jagung merupakan tanaman dikotil, maka akarnya pun dalam
bentuk akar serabut. Dimana pada akar serabut jagung sendiri ada tiga bagian, yaitu akar
adventif, akar penyangga dan akar seminal. Ketiga bagian akar tersebut memiliki fungsi
sendiri-sendiri.
Bagian akar pertama yakni akar penyangga, yang berfungsi untuk membuat
tanaman jagung tetap tegak dan juga untuk menyerap air dan zat hara. Kemudian pada
akar adventif berfungsi untuk mengambil zat hara dan air dari dalam tanah. Sedangkan
untuk akar seminal berfungsi untuk mengembangkan embrio.
Morfologi jagung tersebut adalah bagian-bagian detail pada tanaman jagang yang
bisa kita pelajari. Sehingga kita menjadi lebih jelas tentang bagian-bagian jagung beserta
fungsi dari setiap komponen yang ada pada jagung. Selain itu kita juga perlu mengenal
klasifikasi dari tanaman jagung yang bermanfaat untuk mempelajari asal-usul serta
berbagai jenis tanaman lain yang memiliki ciri khas yang sama.

2.3 Syarat Pertumbuhan Tanaman Jagung


Pada umumnya tanaman jagung dapat tumbuh di berbagai kondisi lingkungan. Namun
untuk hasil yang maksimum, ada beberapa syarat tumbuh tanaman jagung. Berikut adalah syarat
tumbuh tanaman jagung:

Iklim
1. Beriklim subtropis atau tropis dan didaerah terletak antara 0-500 LU hingga 0-400
LS.
2. Curah hujan ideal adalah 85-200 mm/bulan dan harus merata.
3. Suhu optimum yang baik adalah 21-34 C.
4. Insentitas cahaya matahari langsung, minimal 8 jam perhari.
5. Tanaman jagung tidak ternaungi, agar pertumbuhan tidak terhambat atau merusak biji
bahkan tidak berbentuk buah.

Media Tanah
1. memiliki tekstur tenah yang gembur (lakukan proses pembajakan agar teksrur tanah
gembur).
2. Mengandung cukup kandungan unsur hara.
3. Ph tanah 5,5-7,5(apa bila ph tanah asam atau < 5,5 sebaiknya taburkn dolomit/kapur
pertanian).
4. Jenis tanah yang dapat ditoleran ditanami jagung adalah andosol, latosol dengan
syarat ph harus memadai untuk ditanami.
5. Memiliki ketersediaan air yang cukup.
6. Kemiringan tanah kurang dari 8%.

Ketinggian
Memiliki ketinggian antara 1000-1800 m dpl dengan ketimggian optimum antara 50-600
m dpl (diatas permukaan laut).

Waktu dan cara menanam jagung yang benar


Pada kondisi museum yang normal, waktu yang tepat saat menanam jagung adalah
dibulan mey – juli. Karena pada saat itu intensitas curah hujan telah berkurang bahkn telah
selesai, sehingga pada bulan-bulan tersebut sangat cocok untuk melakukan budidaya jagung.
Teburi lahan dengan pupuk kandang/kompos/bokasi sebanyak 10-20 ton per hektar.
Kemudian semprot dengan GDM blacak bos sebanyak 5 kg per ha, hal ini bertujuan
untuk mempercepat proses remediasi tanah dari resiko pupuk kimia, pestisida kimia dan sisa-sisa
bahan organik (jerami, daun-daunan, dll) agar tanah menjadi gembur dan subur. Bakteri
(mikroba) yang terkandumg dalam black bos mampu menghasilkan enzin dan anti biotik yang
berfungsi untuk menekam berkembangan penyakit tular tanah (busuk akar, busuk batang, bulai,
dll).
Setelah itu lakukan proses olah tanah zaat 5 hati sebelum tanam, dengan cara
dibajak/traktor dengan kedalaman 20-30 cm, yang bertujuan untuk membalik dan membuat
struktur tanah agar menjadi gembur, menambah oksigen dalam tanah, memudahkan perakaran
tanaman masuk kedalam tanah dan menyerap unsur hara serta memperbaiki aerasi tanah.
Jarak tanam jagung
Pada kondisi tanah yang berjenis tanah becek, sebaiknya dibuatkan bedengan/guludhan
agar benih tidak tergenang air dan tidak busuk. Sehimgga benih akan tumbuh cepat dan
maksimal. Lebar bedengan adalah 100 cm dan jarak antar bedengan adalah 50 cm. sedang kan
jarak di dalam barisnya 20-25 cm, sehingga jarak tanam jagung, baik menggunakan bedengan
atau pun yang tidak menggunakan bedengan adalah 75 cm x 25 cm atau 75 cm x 20 cm.
Setelah itu buatlah lubang tanam dengan cara tugal sedalam 5-10 cm kemudian masukan
benih jagung dan tutup dengan bokashi. Setelah itu, semprot dengan POC GDM pada bekas
lubang tanam. Ini berfungsi untuk mempercepat tumbuhan tanaman dan melindungi tanaman
dari serangan penyakit.

Pemupukan tanaman jagung


Setelah tanaman jagung tumbuh, lakukan penyemprotan dengan pupuk organic cair GDM
spesialis tanaman pangan sayur setiap 10 hari sekali dengan dosis 2 gelas air mineral pada
tanaman dan daerah perakaran untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman. Sedangkan pupuk
kimia diberikan pada saat tanaman jagung berumur 10, 21 dan 50 HST dengan memberikan 400
kg pupuk NPK dan 200-300 pupuk kandungan Nitrogen.

Pemeliharaan Tanaman Jagung


Pemeliharaan ytanaman jagung dapat dilakukan dalam berbagai tahap, yaitu:
1. Penjarangan dan penyulaman
Proses ini dilakukan pada saat tanam ada dua atau lebih benih jagung yang tertanam,
sehingga tumbuh dua atau lebih tanaman jagung. Oleh sebab itu, harus dilakukan
penjarangan. Proses penyulaman tanaman jagung dilakukan apabila ada tanaman yang mati
dengan menggantikan tanaman baru.
2. Penyiangan
Melakukan proses pembersihan tanaman yang pengganggu di sekitar tanaman jagung,
seperti rumput, krokot, keladi dan tanaman pengganggu lainnya.
3. Pembubunan
Pelaksanaannya dapat dilakukan secara bersamaan saat proses penyiangan dengan tujuan
memperkuat akar tanaman serta membantu mempercepata pertumbuhan.
Panen dan Pasca Panen
Tanaman jagung siap panen terlihat dari daun kelopaknya yang mulai mongering dan berwarna
kecoklatan. Umumnya tanaman jagung bisa dipanen sekitar 100 HST.

Ciri-ciri Tanaman Jagung siap Panen:


1. Tanaman jagung dapat dipanen saat kondisi masa fisiologi berumur 100-110 HST pada
dataran rendah dan tergantung dari jenis varietasnya.
2. Kulit kelopaknya telah berwarna cokelat.
3. Rambut jagung pada tongkol telah kering dan berwarna hitam.
4. Jumlah populasi untuk kelopak kering mencapai 90%
5. Tekstur keras pada biji jagung dengan ditandai apabila ditekan kuku tidak hancur atau
keras.
6. Terdapat titik hitam (black layer) pada bagian ujung biji jagung.

Pasca panen Jagung


Setelah panen, jagung harus dikeringkan terlebih dahulu. Cara mengeringkan jagung
yang paling umumnya yaitu dengan menjemurnya di lading atau di atas terpal. Kerusakan pada
jagung masih bisa saja terjadi pada proses pengeringan, terutama saat panen jagung dilakukan
pada musim hujan. Jagung yang dalam keadaan basah sangat rentang dengan serangan jamur
atau cendawan. Serangan jamur atau cendawan bisa merusak hasil panen jagung hingga lebih
dari 50%.

2.4 Hama dan Penyakit


Hama dan Penyakit Tanaman jagung
1. Hama
1. Ulat daun (prodenia litura)
Hama ulat daun ini akan menyerang bagian pucuk daun dan biasanya tanaman jagung yang
berukuran 1 bulan diserang ulat daun. Daun tanaman jagung yang sudah besar menjadi rusak.
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara menyemprot insektisida yang tepat seperti folidol atau
lainnya dengan dosis sesuai dengan anjuran.
2. Lalat bibit (Atherigona exigua)
Tanaman jagung yang terserang hama ini akan memiliki bekas gigitan pada bagian daun,
pucuk daun layu, dan akhirnya tanaman jagung akan mati. Pengendalian dapat dilakukan dengan
cara menyemprotkan insektisida sesui dengan dosis yang dianjurkan.
3. Ulat Grayak atau Ulat Agrotis
Bagian tanam jagung yang diserang hama ini dalah bagian batang yang masi muda,
batang akan putus dan akhirnya tanaman jagung mati. Hama agrotis sp. Menyerang pada malam
dan siang hari. Ada 3 jenis ulat grayak/agrotis yaitu:
Agrotis segetum : memiliki warna hitam dan ulat ini sering ditemukan di daerah dataran tinggi.
Agrotis interjection : memiliki warna hitam dan banyak ditemukan di pulau jawa.
Pengendalian ulat ini dapat dilakukan dengan melakukan penyemprotan menggunakan
insektisida yang sesuay dan menggunakn dosis sesuay anjuran.
2. Penyakit.
1. Hawar daun tercicum
Gejala yang di timbulkan oleh penyakit ini yaituh berupa adanya bercak kecil
berbentuk jorong dan berwarna hijau kelabu. Lama-kelamaan bercak tersebut
memudian menjadi besar dan berwarna coklat serta berbentuk seperti kumparan, bila
parah maka daun seperti terbakar. Penyebap penyakit ini adalah helminthos
porrirunm turcicum
2. Hawar daun meydis
Gejalah yang di alami taman jagung yang tersebar hawar ini berupa bercak coklat
abu-abu pada seluru permukaan daun. Bila parah penyakit ini akn menyerang hingga
bagian jaringan menyerang hingga bagian jaringan tulang daun yang akhirnya
jaringan daun tersebut mati.
3. Hawar daun corbonum
Tanaman jagung yang terserang penyakit hawar ini akan timbul gejala berupa bercak
coklat muda kekuningan bersudut – sudut memajang yangb dapat menyatu dan
mematikan daun. Penyebapnya adalah cendawan dreschslera zeicola. Pengendalian
penyakit ini dapat dilakun dengan cara melakun penyemprotan fungsida atau dengan
menggunakan thiram dan karboxin, srta pengasapan atau perawatan suhu panas
selama 17 menit dengan suhu 55o C.

Anda mungkin juga menyukai