Anda di halaman 1dari 23

Pendahuluan

Jagung (Zea mays. L.) merupakan salah satu


tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum
dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di
Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi
alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk
beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan
Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai
pangan pokok.
Berdasarkan temuan-temuan genetik, antropologi,
dan arkeologi diketahui bahwa daerah asal jagung
adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan).
Budidaya jagung telah dilakukan di daerah ini 10.000
tahun yang lalu, lalu teknologi ini dibawa ke Amerika
Selatan (Ekuador) sekitar 7000 tahun yang lalu, dan
mencapai daerah pegunungan di selatan Peru pada
4.000 tahun yang lalu. Kajian filogenetik menunjukkan
bahwa jagung budidaya (Zea mays ssp. mays)
merupakan keturunan langsung dari teosinte (Zea mays
ssp. parviglumis). Dalam proses domestikasinya, yang
berlangsung paling tidak 7.000 tahun oleh penduduk
asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain,
terutama Zea mays ssp. mexicana. Istilah teosinte

1
sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua
spesies dalam genusZea, kecuali Zea mays ssp. mays.
Proses domestikasi menjadikan jagung merupakan
satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup
secara liar di alam. Hingga kini dikenal 50.000 kultivar
jagung, baik yang terbentuk secara alami maupun
dirakit melalui pemuliaan tanaman.
Jagung merupakan kebutuhan yang cukup penting
bagi kehidupan manusia dan hewan. Jagung
mempunyai kandungan gizi dan serat kasar yang cukup
memadai sebagai bahan makanan pokok pengganti
beras. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga
merupakan bahan baku makanan ternak (hijauan
maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir),
dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung
jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari
tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung
kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku
pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa
genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil
bahan farmasi.
Tanaman jagung (Zea Mays L.) merupakan salah
satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga

2
rumput-rumputan. Tanaman ini merupakan salah satu
tanaman pangan yang penting, selain gandum dan
padi. Tanaman jagung berasal dari Amerika yang
tersebar ke Asia dan Afrika, melalui kegiatan bisnis
orang Eropa ke Amerika. Pada abad ke-16 orang
portugal menyerbarluaskannya ke Asia termasuk
Indonesia. Jagung oleh orang Belanda dinamakan main
dan oleh orang Inggris menamakannya corn.
Secara umum, jagung memiliki kandungan gizi
dan vitamin. Di antaranya kalori, protein, lemak,
karbohidrat, kalsium, dan mengandung banyak
vitamin. (Arief Prahasta, 2009 : 1)
Sistematika tanaman jagung sebagai berikut:
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Division : Spermatophyte (tumbuhan berbiji)
Class : Monocotyledone (berkeping satu)
Ordo : Graminaeceae (rumput-rumputan)
Familia : Graminaeceae
Genus : Zea
Species : Zea mays L.(jagung)
Jagung merupakan tanaman semusim (annual).
Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari.
Paruh pertama dari siklus merupakan tahap

3
pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap
pertumbuhan generatif.
Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi.
Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian
antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat
mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari
permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga
jantan. Meskipun beberapa varietas dapat
menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya
jagung tidak memiliki kemampuan ini.
Bunga betina jagung berupa "tongkol" yang
terbungkus oleh semacam pelepah dengan "rambut".
Rambut jagung sebenarnya adalah tangkai putik.
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat
mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar
berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah
cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku
batang bagian bawah yang membantu menyangga
tegaknya tanaman.
Batang jagung tegak dan mudah terlihat,
sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti
padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya
tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset.

4
Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun
yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh
namun tidak banyak mengandung lignin.
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya
memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat
ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun.
Permukaan daun ada yang licin dan ada yang
berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter,
yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma
dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini
berperan penting dalam respon tanaman menanggapi
defisit air pada sel-sel daun.
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina
yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman
(monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur
khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret.
Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae
(tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian
puncak tanaman, berupa karangan bunga
(inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan
beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol.
Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan
pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya

5
dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun
memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas
unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol
produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga
jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5
hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).

Mengenal Jenis-Jenis Jagung


Berdasarkan tujuan penggunaan atau
pemanfaatannya, komoditas jagung di Indonesia
dibedakan atas jagung untuk bahan pangan, jagung
untuk bahan industri pakan, jagung untuk bahan industri
olahan, dan jagung untuk bahan tanaman atau disebut
benih. Masing-masing jenis bahan tersebut memiliki
nilai ekonomi yang berarti.
Jagung sebagai bahan pangan, dapat dikonsumsi
langsung maupun perlu pengolahan seperti jagung
rebus, bakar, maupun dimasak menjadi nasi. Sebagai
bahan pakan ternak, biji pipilan kering digunakan untuk
pakan ternak bukan ruminan seperti ayam, itik, puyuh,
dan babi, sedangkan seluruh bagian tanaman
(brangkasan) jagung atau limbah jagung, baik yang
berupa tanaman jagung muda maupun jeraminya

6
dimanfaatkan untuk pakan ternak ruminansia. Selain itu,
jagung juga berpotensi sebagai bahan baku industri
makanan, kimia farmasi dan industri lainnya yang
mempunyai nilai tinggi, seperti tepung jagung, gritz
jagung, minyak jagung, dextrin, gula, etanol, asam
organik, dan bahan kimia lain. Disamping itu, bahan
tanaman jagung yang umum disebut benih, merupakan
bagian terpenting dalam suatu proses produksi jagung
itu sendiri.

Plasma nutfah tanaman jagung yang tumbuh di dunia


mempunyai banyak jenis. Para ahli botani dan pertanian
mengklasifikasikan tanaman jagung berdasarkan sifat
endosperma (kernel) sebagai berikut.

Menurut bentuk biji, dibagi menjadi 7 golongan :


1. Jagung Gigi Kuda (Dent Corn)
Banyak terdapat di Amerika Serikat dan
Meksiko Utara, kemudian di Eropa. sebagian besar
dijadikan makanan ternak. Di Indonesia jenis
jagung ini jarang ditanam karena tidak tahan
tarhadap hama bubuk dan cocok untuk dibuat
tepung jagung.

7
Ciri khas biji jagung kuda adalah adanya
lekukan dibagian tengah atau atau bagian atas biji,
batangnya tingi dan panjang tumbuhnya tegap dan
umurnya lama .Setiap batang tumbuhnya 1-2
tongkol. Biji-bijian tanaman jagung kuda berukuran
besar yang terbagi dalam beberapa baris, dan
berwarna kuning, putih atau kadang-kadang
berwarna lain ,beratnya per 1000 biji antara 300-
500 gr. Cara penyimpanannya ditaruh ditempat
yang teduh dan strategis dimasukan kegudang,
disortir dengan memisahkan rambut, jagung,
tongkol dan disortir ukuran yang seragam,
kemudian dikemas dalam wadah dan disimpan
didalam wadah yang dingin.
Bagian pati keras pada tipe biji dent berada di
bagian sisi biji, sedangkan pati lunaknya di tengah
sampai ke ujung biji. Pada waktu biji mengering,
pati lunak kehilangan air lebih cepat dan lebih
mengkerut dari pada pati keras, sehingga terjadi
lekukan (dent) pada bagian atas biji. Tipe biji dent
ini bentuknya besar, pipih dan berlekuk. Jagung
hibrida tipe dent adalah tipe jagung yang populer di
Amerika dan Eropa. Di Indonesia, terutama di Jawa,

8
kira-kira 25% dari jagung yang ditanam bertipe biji
semi dent (setengah gigi kuda).

2. Jagung Mutiara (Flint Corn)


Biji jagung tipe mutiara berbentuk bulat, licin,
mengkilap dan keras karena bagian pati yang keras
terdapat di bagian atas dari biji. Pada waktu masak,
bagian atas dari biji mengkerut bersama-sama,
sehingga menyebabkan permukaan biji bagian atas
licin dan bulat. Pada umumnya varietas lokal di
Indonesia tergolong ke dalam tipe biji mutiara.
Sekitar 75% dari areal pertanaman jagung di Pulau
Jawa bertipe biji mutiara. Tipe biji ini disukai oleh
petani karena tahan hama gudang.
Jagung ini banyak terdapat di dunia terutama
di Amerika Serikat Argentina. sebagia digunakan
untuk keperluan pakanternak. Kalau di Indonsia
dimanfaatkan untuk konsumsi manusia dan ternak.
Tanaman jagung mutiara dapat beradaptasi baik
didaerah tropis dan subtropis.
Umur tanaman jagung ini agak lama demikian
juga jumalah dan tumbuhan janggel (tongkol
bermacam-macam. beratnya per 1000 biji antara

9
100-700 gr. dan bentuknya agak bulat dan
ukurannya lebih kecil dari pada biji jagung model
gigi kuda, warnanya bervariasi, putih, kuning dan
juga agak merah. Permukaan biji cerah dan
bersinar dan agak keras (horny starch) kandungan
zat tepung relatif sedikit dan terletak dibagian
dalam (tengah).
Biji jagung mutiara tidak berkerut saat
mengering sehingga lebih tahan terhadap serangan
hama gudang dan gangguan gudang dan gangguan
dari luar, seperti keadaan hujan tidak teratur,
sedangkan biji jagung gigi kuda berkerut
(perbedaannnya).
Cara penyimpanannya ditaruh ditempat yang
teduh dan strategis dimasukan kegudang, disortir
dengan memisahkan rambut, jagung, tongkol dan
disortir ukuran yang seragam, kemudian dikemas
dalam wadah dan disimpan didalam wadah
yang suhu yang stabil tidak terlalu dingin.

3. Jagung Manis (Sweet Corn)


Jagung manis (Z .m. saccharata )
diusahakan secara besar besaran di

10
AmerikaSerikat dan Meksiko. Produksi jagung
manis digunakan bahan pembuatan sirup, karena
mengandung zat gula yang sangat tinggi.
sedangkan di Indonesia jagung manis baru mulai
ditanam kurang lebih sekitar tahun 2000 dan dalam
beberapa tahun terakhir ini jagung manis menjad
mata dagangan ekspor ke pasar dunia.
Ciri khas jagung manis adalah biji-biji yang
masih muda bercahaya dan berwarna jernih, biji
yang telah masak dn kering berkeriput (mengerut
untuk membedakan dapat dilihat dari rambut
tongkol berwarna putih .jika rambutnya berwarna
merah berarti jaung biasa. Apabila ada yang
berminat menanam jagung manis ini terlebih kita
melihat umur tanam yang berkisar antara 60-70
hari, namun didataran tinggi mencapai 80 hari.
Bentuk biji jagung manis pada waktu masak
keriput dan transparan. Biji jagung manis yang
belum masak mengandung kadar gula lebih tinggi
dari pada pati. Sifat ini ditentukan oleh satu gen
sugary (su) yang resesif. Jagung manis umumnya
ditanam untuk dipanen muda pada saat masak
susu (milking stage).

11
Jagung manis apabila ditanam satu tempat
dengan jagung biasa maka akan berubah rasa
manis, karena jagung ini tidak bisa
mempertahankan sifat terhadap penyerbukan silang
,sebaiknya menanam jagung manis dan jagung
biasa agak berjauhan (minimal 100 meter) atau
pada batas petakan ditanam tanaman pelindung
sebagai pembatas.
Cara penyimpanannya ditaruh ditempat yang
teduh dan strategis dimasukan ke gudang, disortir
dengan memisahkan rambut, jagung, tongkol dan
disortir ukuran yang seragam, kemudian dikemas
dalam wadah dan disimpan didalam wadah yang
teduh dan dingin.

4. Jagung Berondong (Pop Corn)


Jagung Berondong (Z.M everta) diusahakan
secara besar-besaran di Amerika terutama Iowa,
Nebrazka dan Meksiko.
Ciri-cinya bijinya kecil-kecil seperti terdapat di
Mall –Mall atau pertokoan hampir seluruh
bentuk (endosperm) merupakan bagian yang
keras, serta jika dipanaskan dapat mengembang

12
10-30 kali dri volume semula. Biji jagung berondong
ini berwarnaa putih atau kekuning –kuningan
dengan bentuk yang agak meruncing dan
tongkolnya berukuran kecil bila ditimbang bijinya
yang 1000 biji maka beratnya mencapai antara 80
sampai 130 gr.jenis jagung ini ada dua tipe satu
diberi nama rice pop corn bedanya bijijnya agak
pipih dan meruncing, sedangkan yang satu lagi
diberi nama pear pop corn bentuk bijinya bulat dan
kompak. Jagung ini cocok untuk snack.
Cara penyimpanannya ditaruh ditempat yang
teduh dan strategis dimasukan kegudang, disortir
dengan memisahkan rambut, jagung, tongkol dan
disortir ukuran yang seragam, kemudian dikemas
dalam wadah dan disimpan didalam wadah yang
dingin.

5. Jagung Tepung (Flour Corn)


Jenis Jagung Tepung Flour Corn atau (Z.m
amilacea) dikembangkan di Amerika Selatan
bagian Peru, Bolivia dan Colombia serta Colombia
serta di Afrika. Zat pati yang terdapat dalam
endosperma jagung tepung semuanya pati lunak,

13
kecuali di bagian sisi biji yang tipis adalah pati
keras.
Ciri-ciri jagung tepung adalah hampir seluruh
bijinya berisi pati yang berupa tepung dan lunak,
serta apabila terkena panas akan mudah pecah
panjang tongkolnya berkisar 25- 30 cm dan barisan
bijinya berkisar 8- 12 baris. jagung jenis ini cocok
untuk membuat tepung maezena.
Cara penyimpanannya ditaruh ditempat yang
teduh dan strategis dimasukan kegudang namun
sebelumnya dijemur dibawah sinar matahari
selama 7 hari atau lebih hingga kadar air mencapai
18 % .Jagung disortir dengan memisahkan
rabut,jagung, tongkol dan disortir ukuran yang
seragam , kemudian dikemas dalam wadah dan
disimpan didalam wadah yang dingin. Apabila
jagung kering yang mau dipipil dengan
menggunakan alat pemipil maka dikeringkan
kembali sampai kadar airnya 12 % kemudian
disimpan digudang yang sejuk dan kering serta
berpentilasi baik.

14
6. Jagung Pod (Pod Corn)
Jenis Jagung Pod (Z.m.Tunicata) merupakan
bentuk primitif yang dijumpai pertama kali di
Amerika Selatan, terutama di Uruguay dan
Paraguay. Di Indonesia tidak ada yang
mengusahakan karena jagung ini kurang
menguntungkan ciri khasnya biji dan tongkolnya
banyak diselubungi oleh kelobot bijinya seolah-olah
tidak kelihatan. Cara penyimpanannya ditaruh
ditempat yang teduh dan strategis dimasukan ke
gudang, disortir dengan memisahkan rambut,
jagung, tongkol dan disortir ukuran yang seragam,
kemudian dikemas dalam wadah dan disimpan
didalam wadah yang dingin

7. Jagung Ketan (Waxy Corn)


Jagung berlilin (Z.m Ceratina) biasa disebut
jagung pulen karena kadar amilopektinnya tinggi.
dan cirinya lengket apabila dimasak bijinya kecil
berwarna jernih dan mengkilap seperti lilin dan dan
zat patinya seperti tepung tapioka dan memiliki
ekonomis tinggi sebab dapat mengganti tepung
9tapioka dan bahan pengganti sagu serta dapat

15
dijadikan bahan pakan ternak. Asal mula jagung ini
adalh dari Asia. Endosperma pada tipe jagung waxy
seluruhnya terdiri dari amylopectine, sedangkan
jagung biasa mengandung ± 70% amylopectine dan
30% amylose. Jagung waxy digunakan sebagai
bahan perekat, selain sebagai bahan makanan.
Cara penyimpanannya ditaruh ditempat yang
teduh dan strategis dimasukan ke gudang, disortir
dengan memisahkan rambut, jagung, tongkol dan
disortir ukuran yang seragam, kemudian dikemas
dalam wadah dan disimpan didalam wadah yang
dingin.

Jenis jagung dapat dikelompokkan menurut umur


menjadi 3 golongan:
1. Berumur pendek (genjah): 75-90 hari, contoh:
Genjah Warangan, Genjah Kertas, Abimanyu dan
Arjuna.
2. Berumur sedang (tengahan): 90-120 hari, contoh:
Hibrida C 1, Hibrida CP 1 dan CPI 2, Hibrida IPB 4,
Hibrida Pioneer 2, Malin,Metro dan Pandu.

16
3. Berumur panjang: lebih dari 120 hari, contoh: Kania
Putih, Bastar, Kuning, Bima dan Harapan.
Klasifikasi Jagung Berdasarkan Tempat Penanaman
Tanaman jagung dapat tumbuh di dataran rendah
sampai dataran tinggi. Berdasarkan ketinggian tempat
penanaman, jagung dibedakan menjadi dua kelompok
varietas sebagai berikut :
1. Varietas jagung dataran rendah : dapat tumbuh
dan berproduksi baik di daerah yang mempunyai
ketinggian kurang dari 1.000 m dpl. Contoh :
varietas Harapan, Arjuna, Sadewa, Parikesit,
Bromo, Abimayu, Kalingga dan Wiyasa.
2. Varietas jagung dataran tinggi : dapat tumbuh
dan berproduksi baik di daerah yang mempunyai
ketinggian lebih dari 1.000 m dpl. Contoh : varietas
Bima, Pandu, Kania Putih, dan Baster Kuning.

Klasifikasi Jagung Berdasarkan Ketahanan


Terhadap Hama dan Penyakit
Setiap varietas jagung memiliki ketahanan yang
berbeda dengan varietas lain terhadap serangan hama
dan penyakit. Berdasarkan sifat ketahanan tersebut

17
tanaman jagung dapat dibedakan menjadi empat jenis
varietas :
1. Varietas yang Tahan (Resisten) : varietas yang
tahan (tetap tumbuh dan berproduksi dengan baik)
apabila dalam keadaan hama dan penyakit
berkembang dengan baik serta merupakan
tanaman yang jagungnya terserang kurang dari
10%. Contoh : C-1, Pioneer-1, Pioneer-2, Sadewa,
Semar-1 dan Semar-2.
2. Varietas yang Toleran : varietas yang toleran
terhadap hama dan penyakit ditandai dengan
kemampuan varietas jagung yang hanya terserang
11%-25% pada saat hama dan penyakit
berkembang dengan baik. Contoh : DMR 5, C1, C2,
dan IPB-4.
3. Varietas Setengah Toleran : tanaman yang
ditandai dengan kemampuan terserang antara 26%-
50% oleh hama dan penyakit pada saat organisme
tersebut berkembang dengan baik. Cotohnya :
semua varietas jagung unggul.
4. Varietas Peka : tanaman yang ditandai dengan
kemampuan terserang lebih dari 50% pada waktu

18
organisme tersebut berkembang biak. Contohnya :
varietas Metro.

Klasifikasi Jagung Berdasarkan Pembentukannya


Tanaman jagung adalah tanaman yang menyerbuk
silang, artinya sebagian besar (± 95%) penyerbukannya
berasal dari tanaman lain. Pada umumnya tanaman
menyerbuk silang atau bersari bebas, susunan genetik
antar satu tanaman dengan yang lain dalam suatu
varietas akan berlainan. Oleh sebab itu sifat-sifat pada
tanaman menyerbuk silang akan menunjukkan suatu
varietas yang besar. Walaupun demikian, varietas
tersebut masih menunjukkan sifat-sifat yang dapat
diukur, seperti tinggi tanaman, bentuk tongkol, tipe biji,
warna biji dan sebagianya. Varietas yang telah
mengalami seleksi dan adaptasi pada suatu lingkungan
akan menunjukkan suatu keseragaman fenotipe yang
dapat dibedakan dengan varietas lain. Pada dasarnya
varietas jagung digolongkan ke dalam dua golongan
varietas berikut.
1. Varietas bersari bebas (non hibrida atau Open
Pollinated Variety / OPV)
2. Varietas hibrida

19
Berdasarkan tujuan penggunaan atau pemanfaatannya,
komoditas jagung di Indonesia dibedakan atas jagung
untuk bahan pangan, jagung untuk bahan industri
pakan, jagung untuk bahan industri olahan, dan jagung
untuk bahan tanaman atau disebut benih. Masing-
masing jenis bahan tersebut memiliki nilai ekonomi
yang berarti.
Jagung sebagai bahan pangan, dapat dikonsumsi
langsung maupun perlu pengolahan seperti jagung
rebus, bakar, maupun dimasak menjadi nasi. Sebagai
bahan pakan ternak, biji pipilan kering digunakan untuk
pakan ternak bukan ruminan seperti ayam, itik, puyuh,
dan babi, sedangkan seluruh bagian tanaman
(brangkasan) jagung atau limbah jagung, baik yang
berupa tanaman jagung muda maupun jeraminya
dimanfaatkan untuk pakan ternak ruminansia. Selain itu,
jagung juga berpotensi sebagai bahan baku industri
makanan, kimia farmasi dan industri lainnya yang
mempunyai nilai tinggi, seperti tepung jagung, gritz
jagung, minyak jagung, dextrin, gula, etanol, asam
organik, dan bahan kimia lain. Disamping itu, bahan
tanaman jagung yang umum disebut benih, merupakan

20
bagian terpenting dalam suatu proses produksi jagung
itu sendiri.

Klasifikasi Jagung Berdasarkan Tempat Penanaman


Tanaman jagung dapat tumbuh di dataran rendah
sampai dataran tinggi. Berdasarkan ketinggian tempat
penanaman, jagung dibedakan menjadi dua kelompok
varietas sebagai berikut :

1. Varietas jagung dataran rendah : dapat tumbuh


dan berproduksi baik di daerah yang mempunyai
ketinggian kurang dari 1.000 m dpl. Contoh :
varietas Harapan, Arjuna, Sadewa, Parikesit,
Bromo, Abimayu, Kalingga dan Wiyasa.
2. Varietas jagung dataran tinggi : dapat tumbuh
dan berproduksi baik di daerah yang mempunyai
ketinggian lebih dari 1.000 m dpl. Contoh : varietas
Bima, Pandu, Kania Putih, dan Baster Kuning.

Klasifikasi Jagung Berdasarkan Pembentukannya


Tanaman jagung adalah tanaman yang menyerbuk
silang, artinya sebagian besar (± 95%) penyerbukannya
berasal dari tanaman lain. Pada umumnya tanaman

21
menyerbuk silang atau bersari bebas, susunan genetik
antar satu tanaman dengan yang lain dalam suatu
varietas akan berlainan. Oleh sebab itu sifat-sifat pada
tanaman menyerbuk silang akan menunjukkan suatu
varietas yang besar. Walaupun demikian, varietas
tersebut masih menunjukkan sifat-sifat yang dapat
diukur, seperti tinggi tanaman, bentuk tongkol, tipe biji,
warna biji dan sebagianya. Varietas yang telah
mengalami seleksi dan adaptasi pada suatu lingkungan
akan menunjukkan suatu keseragaman fenotipe yang
dapat dibedakan dengan varietas lain. Pada dasarnya
varietas jagung digolongkan ke dalam dua golongan
varietas berikut.
1. Varietas bersari bebas (non hibrida atau Open
Pollinated Variety / OPV)
2. Varietas hibrida

22
MENGENAL JENIS-JENIS
TANAMAN JAGUNG

23
DINAS
DINAS KETAHANAN
KETAHANAN PANGAN,
PANGAN, TANAMAN
TANAMAN
PANGAN
PANGAN DAN
DAN HORTIKULTURA
HORTIKULTURA
PROVINSI
PROVINSI SULAWESI
SULAWESI SELATAN
SELATAN

Anda mungkin juga menyukai