Tanaman Jagung
Tanaman jagung yang dalam bahasa ilmiahnya disebut Zea mays L., adalah
salah satu jenis tanaman biji - bijian yang menurut sejarahnya berasal dari
tersebut ke negaranya. Melalui Eropa tanaman jagung terus menyebar ke Asia dan
Afrika. Baru sekitar abad ke-16 tanaman jagung ini oleh orang Portugis dibawa ke
(Wirawan, 2007).
Jawa Barat, Jawa Timur, Madura, Daerah Istimewa Yogyakarta, Nusa Tenggara
Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Maluku. Khusus daerah Jawa
Timur dan Madura, tanaman jagung dibudidayakan cukup intensif karena selain
(Warisno, 2007).
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Graminae
Famili : Graminaceae
Genus : Zea
4
Secara morfologi bagian - bagain tanaman jagung yaitu ada akar, batang,
daun, bunga dan tongkol. Tanaman jagung termasuk jenis tanaman semusim.
meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah
cukup dewasa muncul akar adventif dari buku - buku batang bagian bawah yang
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu,
namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak
tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang tanaman jagung bulat
ruas. Jumlah ruas tersebut bergantung pada varietas yang ditanam dan umur
tanaman. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung
Daun jagung adalah daun sempurna. Struktur daun tanaman jagung terdiri
atas tangkai daun, lidah daun, dan telinga daun. Bentuknya memanjang. Antara
pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang
daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stomata pada daun
jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stomata
dikelilingi sel - sel epidermis berbentuk kipas. Jumlah daun setiap tanaman jagung
tergantung pada varietas dan umur tanaman. Daun jagung berbentuk pita atau
garis dengan letak tulang daun di tengah - tengah daun sejajar dengan daun,
5
berbulu halus, serta warnanya bervariasi. Daun tanaman jagung dan keluar dari
buku – buku batang. Daun terdri dari tiga bagian yaitu kelopak daun, lidah daun
dan helai daun. Kelopak daun umumnya membungkus batang (Parmin, 2005).
jantan dan bunga betina terletak dalam satu tanaman. Bunga jantan terletak pada
ujung tanaman dan bunga betina terletak pada tongkol pada ketiak daun. Bunga
jantan tersusun dalam bentuk malai, sedangkan bunga betina yang bersatu dengan
tongkol membentuk benang sari yang akan muncul keluar dari tongkol jika sudah
siap untuk dibuahi. Setiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku
Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang
glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa
karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas.
Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada
meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Buah Jagung siap panen Beberapa
varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut
sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan
2 - 5 hari lebih dini dari pada bunga betinanya protandri. Pada tongkol terdiri atas
10-14 deret, sedang setiap tongkol terdiri kurang lebih 200 - 400 butir, Tongkol
jagung yang terletak pada bagian atas umumnya lebih dahulu terbentuk dan lebih
besar dibanding yang terletak pada bagian bawah. Setiap tongkol terdiri atas 1016
Curah hujan ideal pada tanaman jagung sekitar 85 - 200 mm/bulan dan
harus merata. Pada fase pembungaan dan pengisian biji perlu mendapatkan
cukup air. Sebaiknya ditanam awal musim hujan atau menjelang musim
pertumbuhannya akan terhambat dan memberikan hasil biji yang tidak optimal.
Suhu optimum antara 230 ˚C - 300 ˚C. Jagung tidak memerlukan persyaratan
tanah khusus, namun tanah yang gembur, subur dan kaya humus akan
berproduksi optimal. pH tanah antara 5,6 - 7,5. Aerasi dan ketersediaan air
antara 1000 - 1800 m dpl dengan ketinggian optimum antara 50 - 600 m dpl.
Benih sebaiknya bermutu tinggi baik genetik, fisik dan fisiologi (benih
hibryda). Daya tumbuh benih lebih dari 90%. Kebutuhan benih ± 20 - 30 kg/ha.
Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari bahan - bahan organik
yang diurai (dirombak) oleh mikroba, yang hasil akhirnya dapat menyediakan
tanaman. Bahan - bahan yang termasuk dalam pupuk organik, antara lain pupuk
kandang, kascing, sekam padi, kompos, limbah kota dan lain sebagainya. Pupuk
organik juga memiliki kelebihan yaitu sebagai penyangga sifat fisik, kimia, dan
7
lahan. Serta sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas
2006).
Pupuk anorganik atau disebut juga sebagai pupuk mineral adalah pupuk yang
mengandung satu atau lebih senyawa anorganik. Fungsi utama pupuk anorganik
adalah sebagai penambah unsur hara atau nutrisi tanaman. Beberapa manfaat dan
keunggulan pupuk anorganik antara lain yaitu mampu menyediakan hara dalam
waktu relatif lebih cepat, menghasilkan nutrisi tersedia yang siap diserap tanaman,