Anda di halaman 1dari 18

Nama: Alfiyah Nur Azizah

Kelas : X – IPA 2

DETERMINASI
SEDERHANA
Determinasi Hewan dan Tumbuhan
NAMA TUMBUHAN : TERONG
Teksonomo Tumbuhan Terong :

Klasifikasi Terong :

Nama Latin : Solanum Melogena L


Kingdom : Plantae
Subkingdom : Trachebionta
Super divisi : Spermatophyta
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Asteridae
Orde : Solanales
Famili : Solamaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum Melogena
DESKRIPSI MORFOLOGI:
Tanaman terong (Solanum melongena L), termasuk dalam family solanceae yang menghasilkan biji, (Spermatophyta) dan biji
yang
dihasilkan berkeping dua. Beberapa jenis terung yang sangat di kenal oleh masyarakat indonesia yaitu terung kopek yang
mempunyai buah besar dan berbentuk bulat agak memanjang dengan ujung buah tumpul, terung craigi dan yang mempunyai
buah berukuran sedang dan berbentuk bulatan memanjang sehingga tampak lebih langsungdengan ujung buah meruncing, terung
yang berbentuk bulat yang memiliki bentuk buah yang bulat seperti terung pendek.
1. Akar
Akar tanaman terong adalah akar tunggang yang dangkal, banyak cabang, dan memiliki buluh yang kasar.
2. Batang
Batang tanaman terong di bedakal menjadi dua macam, yaitu batang utama (batang primer) dan percabang (batang sekunder).
Dalam perkemban perkembangan batang sekunder ini akan mempunyai percabangan baru. Batang utama merupakan penyangga
berdirinya tanaman, sedang percabangan adalah bagian tanaman yang mengeluarkan bunga. Batang utama bentuknya persegi
(angularis), sewaktu muda berwarna ungu kehijauan, setelah dewasa menjadi ungu kehitaman (Imdad, 2001).
3. Daun
Daun terong terdiri atas tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Daun seperti ini lazim disebut daun bertangkai.
Tangkai
daun berbentuk slindris dengan sisi agak pipih dan menebal dibagian pangkal, panjang berkisar antara 5-8 cm. Helaian daun terdiri
dari ibu tulang daun, terdiri atas ibu tulang daun, tulang cabang dan urat-urat daun. Ibu tulang daun merupakan perpanjangan
dari tangkai daun yang makin mengecil kearah pucuk. Lebar helaian daun 7-9 cm atau lebih sesuai varietasnya. Panjang daun
antara 12-20 cm. Bangun daun berupa belah ketupathingga oval, bagian ujung daun tumpul, pangkal daun mruncing, dan sisi
bertoreh
4. Bunga
Bunga terong merupakan bunga banci atau bunga berkelamin dua, dalam
satu bunga terdapat alat kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin wanita
(putik). Bunga seperti ini dinamakan bunga lengkap. Perhiasan bunga yang
dimiliki adalah kelopak bunga, mahkota bunga, dan tangkai bunga.
5. Buah
Buah terong merupakan buah sejati tuggal dan berdaging tebal, lunak, serta
tidak akanpecah bila buah telah masak. Daging buah lunak dan berair.
Daging buah ini merupakan bagian yang enak dimakan.
6. Biji
Biji-biji terdapat bebas dalam daging buah. Biji terong sangat mengkilap,
berlendir, berbentuk bulat lonjong dan juga berwrna coklat hingga
kehitaman.
SYARAT
A . Iklim
TUMBUHAN
Tanaman terong dapat tumbuh dan berproduksi baik di dataran rendah
sampai dataran tinggi ±1000 m dpl. Selama pertumbuhannya, terong
menghendaki suhu antara 22 derajat-23 derajat Celcius. Cuaca panas, dan
iklimnya kering sehingga sangat cocok ditanam pada musim kemarau pada
keadaan cuaca panas akan merangsang dan mempercepat proses
pembungaan ataupun pembuahan. Untuk mendapat produksi yang tinggi,
tempat penanaman terung harus terbuka (mendapat sinar matahari) yang
cukup. Di tempat yang terlindung pertumbuhan tanaman terung akan kurus
dan kurang produktif (Rukmana, 1994).

B.Tanah
Kondisi tanah yang ideal untuk penanaman terug yaitu tanah yang remah,
lempung berpasir, dan cukup bahan organik. Dengan kondisi tersebut,
biasanya aerasi dan drainasenya baik, tidak mudah tergenang air. Sebenarnya
terung dapat di tanam di segala jenis tanah, asal cukup bahan organik.
Keasaman (pH) tanah yang sesuai untuk tanaman terung sekitar 6,0-6,5
(Pracaya, 2002)
KUNCI DETERMINASI
1(b). Tumbuhan dengan batang sejati atau memiliki alat tubuh yang
menyerupai batang
2(b). Pada batang terdapat jaringan pembuluh
3(b). Tumbuhan berbunga dan memiliki organ yang berfungsi seperti bunga
4(b). Pada daun tidak ditemukan bintik kuning atau coklat
5(b). Tumbuhan dengan bunga sejati dan tidak mempunyai organ
berbentuk kerucut pada ujung atau ketiak
daun nya
6(b). Berakar tunggang
8(b). Berbentuk terompet
NAMA TUMBUHAN : KACANG TANAH
Taksonomi tumbuhan : kacang tanah
Klasifikasi kacang tanah

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Genus : Arachis hypogaea, L
Spesies : Arachis hypogaea, L
Sumber : www.teorieno.com
DESKRIPSI MORFOLOGI
Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea, L.) merupakan tanaman yang
berasal dari benua Amerika, khususnya dari daerah Brazilia (Amerika
Selatan). Awalnya kacang tanah dibawa dan disebarkan ke benua Eropa,
kemudian menyebar ke benua Asia sampai ke Indonesia.
1. Daun
Kacang tanah berdaun majemuk bersirip genap, terdiri atas empat anak
daun dengan tangkai daun agak panjang. Helaian anak daun ini bertugas
mendapatkan cahaya matahari sebanyak-banyaknya.
2. Batang
Tanaman kacang tanah tidak berkayu dan berbulu halus, ada yang tumbuh Menjalar dan ada yang tegak.
Tinggi batang rata-rata sekitar 50 cm, namun
ada yang mencapai 80 cm. Kacang tanah berakar tunggang yang tumbuh
lurus ke dalam tanah hingga kedalaman 40 cm. Pada akar tunggang
tersebut tumbuh akar cabang dan diikuti oleh akar serabut. Akar kacang
berfungsi sebagai penopang berdirinya tanaman serta alat penyerap air dan
zat-zat hara serta mineral dari dalam tanah
3. Bunga
Bunga kacang tanah tersusun dalam bentuk bulir yang muncul di ketiak
daun, dan termasuk bunga sempurna yaitu alat kelamin jantan dan betina
terdapat dalam satu bunga. Mahkota bunga kacang tanah berwarna kuning
terdiri dari 5 helai yang bentukn ya berlainan satu dengan yang lain
4. Polong
Kacang tanah berbuah polong. Polongnya terbentuk setelah terjadi
pembuahan, dimana bakal buah tumbuh memanjang dan disebut ginofor.
Setelah tumbuh memanjang, ginofor tadi mengarah ke bawah dan terus
masuk ke dalam tanah. Apabila polong telah terbentuk maka proses
pertumbuhan ginofor yang memanjang terhenti. Menurut Suprapto (2004)
ginofor yang terbentuk di cabang bagian atas tidak masuk ke dalam tanah
sehingga tidak akan membentuk polong.
5. Biji
Biji kacang tanah terdapat di dalam polong. Contoh biji kacang tanah dapat
dilihat pada. Kulit luar (testa) bertekstur keras, berfungsi untuk melindungi
biji yang berada di dalamnya. Biji berbentuk bulat agak lonjong atau bulat
dengan ujung agak datar karena berhimpitan dengan butir biji yang lain
selagi di dalam polong (Pitojo, 2005). Warna biji kacang pun
bermacam-macam: putih, merah kesumba, dan ungu.
Perbedaan-perbedaan itu tergantung pada varietas-varietasnya (AAK,
1989).
KUNCI DETERMINASI :
1(a). Tumbuh dengan ciri-ciri batangnya termasuk dalam batang tidak sejati
atau tidak memiliki alat tubuh yang menyerupai batang
NAMA HEWAN : KUPU KUPU

Taksonomi hewan : kupu-kupu/ ngengat (rama- rama)

Klasifikasi kupu- kupu


Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Upaordo : hopalocera
Superfamilia Hedyloid ea : Hedylidae
Superfamilia Hisperio idea : Hesperiidae
Superfamilia Papilion oidea : PapilionidaePieridae
NymphalidaeLycaenidae Riodinidae
DESKRIPSI MORFOLOGI
Kupu-kupu sejenis dengan ngengat (rama-rama) merupakan serangga yang masuk ke dalam
golongan ordo Lepidoptera. Lepidoptera berasal dari kata "lepis" yang berarti sisik dan "pteron"
yang berarti sayap. Dilihat dari bentuk tubuh dan aktivitasnya, Lepidoptera dikelompokan menjadi
dua subordo yaitu Rhopalocera dan Heterocera. Kelompok dari subordo Rhopalocera lebih dikenal
dengan istilah "butterfly" (kupu-kupu siang), karena sebagian besar aktifitasnya pada siang hari,
sedangkan dari kelompok subordo Heterocera dikenal dengan sebutan "moth" (ngengat/kupu-kupu
malam), karena sebagian besarnya aktifitasnya pada malam hari.

Kupu-kupu dan ngengat memiliki jenis yang sangat banyak. Di Jawa dan Bali tercatat lebih dari 600
spesies kupu-kupu (Whitten dkk, 1999). Semua jenis kupu-kupu dan ngengat melalui tahap-tahap
hidup sebagai telur, larva, pupa dan akhirnya bermetamorfosa menjadi kupu-kupu atau ngengat.
Kupu-kupu umumnya hidup dengan menghisap madu bunga (nektar/sari kembang). Akan tetapi,
beberapa jenis yang lain menyukai cairan yang dihisap dari buah-buahan yang jatuh di tanah dan
membusuk, daging bangkai, kotoran burung dan tanah basah (Rosariyanto, 2005).
Peranan Kupu-kupu Terhadap Tanaman Berbungan

Kupu-kupu berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Kedatangan kupu-kupu


pada bunga yang mekar adalah untuk mendapatkan nektar yang terdapat pada dasar bunga.
Selama nektaring, secara tidak sengaja serbuk sari yang terdapat pada bunga akan menempel pada
tubuh kupu-kupu. Serbuk sari ini akan menempel pada kaki maupun sayap kupu-kupu, kemudian
akan jatuh ke kepala putik bunga lain ketika kupu-kupu terbang atau pada saat kupu-kupu hinggap
di atas tanaman berbunga lainnya. Penyerbukan (polinasi) tanaman erat hubungannya dengan
kelangsungan generasi tumbuhan berikutnya (Smart, 1991).

KUNCI DETERMINASI :
1(b)
5(b)
6(b)
7(b). Kaki berjumlah kurang dari 6
NAMA HEWAN : KELELAWAR
Taksonomi hewan : Kelelawar
Klasifikasi kelelawar :
Kerajaan : Animalia
Upakerajaan : Bilateria
Infrakerajaan : Deuterostomia
Phylum : Chordata
Upafilum : Vertebrata
Infrafilum : Gnathostomata
Superkelas : Tetrapoda
Kelas : Mammalia
Upakelas : Theria
Infrakelas : Placentalia
Ordo : Chiroptera Blumenbach, 1779
Subordo : Megachiroptera, Microchiroptera
DESKRIPSI MORFOLOGI
Perbedaan nyata antara sayap kelelawar dengan sayap burung adalah pada
perluasan tubuhnya yang berdaging dan sayapnya yang tidak berambut terbuat dari
membran elastis dan berotot.Kelelawar memiliki dua tipe sayap, tipe sayap lebar
dan sayap kecil. Sayap kecil ditemukan pada kelelawar yang hidup di alam tertutup.
Tipe sayap kecil berguna untuk terbang dengan cepat. Tipe sayap lebar dimiliki
kelelawar yang hidup di tempat terbuka, terbang pelan di antara cabang pohon
(Vaughan, 2000).Kelelawar mempunyai morfologi sayap yang terdiri dari beberapa
bagian yaitu plagiopatagium, propatagium, dactylopatagium, uropatagium, dan
informal membran. Tulang telapak dan jari tangan kelelawar mengalami
pemanjangan dan berfungsi sebagai kerangka sayap dan antara kaki belakang dan
ekor membentuk membran interfemoral (Prastianingrum, 2008).Menurut Simmons
dan Conway (1997) kaki bawah termodifikasi guna membantu patagium pada saat
terbang atau menggantung.
Kelelawar memiliki otot yang kuat pada jari-jari kaki
untuk mencengkeram sehingga kelelawar dapat tidur menggantung.Kelelawar
mempunyai otot pada patagium dan menggunakan otot-otot tambahan pada dada
untuk menggerakkan sayap ke atas dan bawah. Tulang yang kuat pada kelelawar
dipakai untuk menopang propatagium pada membran sayap sehingga memiliki
kemampuan untuk melakukan manuver saat terbang. Hal ini dikarenakan sayapnya
yang lebih kompleks jika dibandingkan dengan kelelawar dari jenis Megachiroptera
(Simmons dan Conway, 1997).

Kunci Determinasi :
1.(a).Memiliki
tulang belakang
2.(a).Memiliki kelenjar susu
3.(b).Bergerak tidak
menggunakan sirip dan bernapas
tidak menggunakan insang
4(b).Tubuh ditutupi oleh bulu
5.(b).Tidak memiliki cangkang
7.(b).Kaki berjumlah kurang dari 6 pasang
NAMA HEWAN : HARIMAU
Taksonomi hewan : Harimau (Panthera Tigris)

Klasifikasi Harimau

1. Kerajaan : Animalia
2. Filum : Chordata
3. Kelas : Mammalia
4. Ordo : Carnivora
5. Famili : Felidae
6. Genus : Panthera
7. Spesies : Panthera Tigris

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Harimau
DESKRIPSI MORFOLOGI
Secara fisik Harimau Jawa mempunyai ukuran tubuh relatif kecil bila dibandingkan dengan spesies
harimau lain di Asia. Akan tetapi harimau endemik Jawa ini berukuran lebih besar bila dibandingkan
dengan Harimau Bali dan hanya sedikit lebih kecil dibandingkan dengan Harimau Sumatera.Ukuran
tubuh rata-rata sub-spesies Harimau Jawa yaitu panjang sekitar 248 cm atau 2,5 meter. Berat
badannya mulai dari 100 sampai 141 kg. Khusus untuk Harimau Jawa betina memiliki berat tubuh
lebih ringan dibanding jantan, yaitu antara 75 hingga 115 kg. Pada tubuhnya terdapat garis
memanjang tipis dan jumlahnya cukup banyak.Menurut aturan Bergmann, ukuran tubuh Harimau
Jawa relatif kecil dibanding saudara satu spesiesnya disebabkan oleh perbedaan makanan yang
tersedia di pulau ini. Mangsa buruan harimau yang ada di Jawa umumnya adalah binatang bertanduk
dan berkuku belah yang berukuran tubuh lebih kecil jika dibanding mangsa yang hidup di wilayah Asia
pada umumnya.Meski begitu spesies endemik Indonesia ini termasuk yang hidup di Pulau Sumatera
dan Pulau Bali diketahui mempunyai jejak kaki lebih besar dibanding jejak Harimau Bengal. Harimua
Bengal adalah spesies harimau yang hidup di sepanjang dataran Bangladesh, India, hingga Nepal.Hal
ini juga diperkuat dengan pendapat dari Chalres Frederick Partington.
Menurut Partington, Harimau
Sumatera dan Harimau Jawa mempunyai tubuh dan kaki yang kuat.Meskipun memiliki tubuh dengan
bobot dan ukuran lebih kecil daripada Harimau Bengal, tetapi memiliki kemampuan untuk
mematahkan kaki binatang besar seperti sapi, kerbau, dan kuda dengan menggunakan cakarnya.
Tengkorak Harimau Jawa mempunyai struktur yang berbeda dengan Harimau Sumatera dan Harimau
Bali. Pada bagian dahi atau oksipitalnya sangatlah sempit, tulang hidungnya sempit dan panjang,
begitu pula bagian kranasialnya. Oleh sebab itu, beberapa ahli menyarankan untuk membedakan
spesies ini dari taksonomi nya.

Kunci Determinasi :
1. (b).Hewan bertulang belakang
3.(b).Bukan hewan yang memiliki sisik
4(b).Bukan merupakan hewan yang
bisa terbang
5(b).Habitatnya tidak di laut
6.(b).Bukan hewan yang melata
7.(b).Bukan hewan reptile
8.(a).Merupakan hewan mamalia

Anda mungkin juga menyukai