Anda di halaman 1dari 32

KELOMPOK BAYAM

Anggota: - Abdul Karim


- Athallah Dwi P.R
Amaranthus sp
- Juan F
- Helmy Faisal
- Rayhan Nabil F
- Teuku Caesar R.N
Plantae
 Kingdom Plantae atau yang lebih dikenal dengan tumbuhan merupakan salah satu
organisme eukariotik multiseluler yang memiliki dinding sel dan klorofil. klorofil
merupakan zat hijau daun yang fungsinya untuk fotosintesis sehingga tumbuhan
mampu membuat makanannya sendiri atau bersifat autotrof.

EUKARIOTIK MULTISELULER
AUTOTROF
CIRI CIRI KINGDOM PLANTAE (TUMBUHAN)

BERKLOROFIL

MULTISELULER

DINDING SEL  SELULOSA

EUKARIOTIK
Klasifikasi Kingdom Plantae

1. Bryophyta
2. Pteridophyta
3. Spermatophyta
o Gymnospermae
o Angiospermae
 Monokotil
 Dikotil
Tumbuhan Lumut (Bryophyta)

PALING SEDERHANA
PERALIHAN
ANTARA
THALLOPHYTA

CORMOPHYTA
CIRI CIRI UMUMNYA

UMUMNYA DI TEMPAT LEMBAB


BENTUKNYA BERUPA LEMBARAN ATAUPUN KECIL, TEGAK

BENTUK KECIL, TEGAK MEMPUNYA TUBUH MIRIP AKAR,


BATANG, DAN DAUN
JARINGAN PENGANGKUTNYA DISEBUT EMPULUR
PERTUMBUHANNYA MEMANJANG
DINDING SEL TIDAK MENGANDUNG LIGNIN
Reproduksi Tumbuhan Lumut

GENERATIF

VEGETATIF

MENGGUNAKAN SPORA.
MELALUI PEMBELAHAN SEL INDUK  DALAM SPORANGIUM
SPORA LALU MENJADI GAMETOFIT

UNTUK LUMUT HATI, REPRODUKSINYA DENGAN CARA PIALA TUNAS & FRAGMENTASI
Ciri-Ciri Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
 Merupakan makhluk peralihan
 Pertumbuhan memanjang bukan membesar
 Jaringan pengangkut berupa empulur
 Bentuknya ada yang lembaran, ada juga yang kecil, tegak
 Tumbuhan lumut juga merupakan suatu tumbuhan pelopor (vegetasi perintis), yang tumbuh
disuatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh
 Tumbuhan ini berukuran : makroskopis 1-2 cm, dan ada juga yang mencapai 20 cm.
 Tumbuhan ini tubuh nya berbentuk : mempunyai dua bentuk generasi, yakni generasi Gametofit
dan generasi Sporofit.
Jenis-Jenis Tumbuhan Lumut (Bryophyta)

 Tumbuhan lumut ialah tumbuhan talus, yang hidupnya ditempat lembab dan autotrof.
 Tumbuhan lumut terbagi menjadi 3 :

1. Lumut hati
2. Lumut tanduk
3. Lumut daun
1. Hepaticopsida (lumut hati)
Ciri-Ciri Hepasticopsida (Lumut Hati)
 Tidak berpembuluh
 Merupakan tumbuhan talus
 Bentuknya lembaran, pipih, berlobus
 Umumnya ga berdaun
 Hidup ditempat lembab
 Reproduksi vegetatif
 Reproduksi generatif
Contohnya :
Marchantia polimorpha
Lunularia
Jungermannia
2. Anthocerotopsida (lumut tanduk)
Contohnya :
Anthoceros laevis (lumut tanduk)
Folio ceros

CIRI CIRI UMUM:

 KAPSUL MEMANJANG
 MENGANDUNG KUTIKULA
 REPRODUKSINYA SECARA VEGETATIF
MAUPUN GENERATIF
Lumut Daun (Bryopsida)

 Lumut daun adalah lumut yang paling banyak dikenal. Lumut daun (Bryopsida) juga
dikenal dengan lumut sejati.

 Contohnya: Polytrihcum dan Spagnum

CIRI CIRI UMUM:


 KECIL, TEGAK
 AKARNYA BERUPA RIZOID
 UKURAN UMUMNYA <10 CM, NAMUN ADA JUGA YANG
40 CM
 HABITATNYA TEMPAT LEMBAB
 REPRODUKSINYA GENERATIF DAN VEGETATIF, NAMUN
FASE GAMETOFIT LEBIH DOMINAN.
Manfaat Lumut
Tumbuhan lumut dalam beberapa jenis tumbuhan memiliki manfaat atau peranan tumbuhan lumut
bagi kehidupan manusia. Manfaat Tumbuhan Lumut (Bryophyta) adalah sebagai berikut...
 Sebagai obat hepatitis (Marchantia Polymorpha)
 Bahan pembalut dan bahan bakar (Spagnum)
 Sebagai penahan erosi,
 Sebagai penyedia sumber air pada saat musim kemarau
 Sebagai penyedia oksigen untuk lingkungannya
 Sebagai obat antiseptik (frullania tamarisci jenis lumut hati)
 Mengandung senyawa yang dapat mengobati penyakit jantung (Cratoneuron filicinun jenis lumut
daun)
 Membantu pertumbuhan rambut (Fissidens japonicum jenis lumut daun)
 Membantu mengobati penyakit pneumonia (Haplocaldium catillatum jenis lumut daun)
 Sebagai antibakteri, antikanker, mengobati luka bakar dan luka luar (Conocphalum conicum
jenis lumut hati)
 Mengobati tekanan darah tinggi dan sebagai obat bius (Rhodobryum giganteum jenis lumut daun)
Paku-Pakuan (Pteridophyta)

 Tumbuhan paku atau paku-pakuan juga sering disebut dengan pakis-pakisan merupakan
sekelompok tumbuhan dengan pembuluh sejati tetapi tidak menghasilkan biji untuk
berreproduksi. Tumbuhan ini melepaskan spora sebagai alat penyebaran luasan
menyerupaik kelompok organisme seperti lumut dan fungi. Tumbuhan paku tersebar
luas diseluruh bagian dunia kecuali daerah bersalju abadi dan lautan, tumbuhan ini
cenderung sering ditemukan didaerah yang tidak subur untuk pertanian. Total dari
spesies ini sekitar 12.000 sampai lebih
Reproduksi Tumbuhan Paku Homospora (Pteridophyta)
 Tumbuhan paku berkembang biak secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dan seksual
pada tumbuhan paku terjadi seperti pada lumut. Reproduksi tumbuhan paku menunjukkan
adanya pergiliran antara
 generasi gametofit dan generasi sporofit (metagenesis). Pada tumbuhan paku, generasi sporofit
merupakan generasi yang dominan dalam daur hidupnya.
 Generasi gametofit dihasilkan oleh reproduksi aseksual dengan spora. Spora dihasilkan oleh
pembelahan sel induk spora yang terjadi di dalam sporangium.
 Sporangium terdapat pada sporofit (sporogonium) yang terletak di daun atau di batang. Spora
haploid (n) yaitu protalium, sedangkan sporofitnya adalah generasi diploid yaitu tumbuhan paku.
Proses pergiliran keturunan tumbuhan paku adalah sebagai berikut :
 Bila spora jatuh di tempat yang sesuai maka akan menghasilkan alat kelamin jantan (anteridium)
dan alat kelamin betina (arkegonium). Masing-masing alat kelamin akan menghasilkan
spermatozoid dan ovum. Bila terjadi pembuahan ovum oleh spermatozoid maka akan dihasilkan
zigot. Selanjutnya
 zigot akan tumbuh menjadi embrio dan akhirnya menjadi tanaman paku.
 Setelah dewasa, sporofil dari sporofit akan menghasilkan spora yang terdapat di dalam kotak
spora. Kotak spora ini akan berkumpul di dalam sorus.
Ciri-Ciri Tumbuhan Paku
 Daun yang tumbuh berasal dari tunas secara gulungan dan melingkar pada ujungnya
 Penampilan luar paku ada yang berupa pohon (biasanya tidak bercabang), semak,
epifit,tumbuhan merambat, mengapung di air, hidrofit.
 Organ fotosintetik dan reproduksi paku disebut dengan ental
 Memiliki akar, batang, daun sejati (cormophyta)
 Akar tumbuhan paku bersifat seperti serabut
 Batang tumbuhan ini umumnya tidak terlihat, karena biasanya akar pada tumbuhan paku
terbenam dalam tanah
 Tidak memiliki biji untuk berkembang biak
 Memiliki tinggi yang bervariasi mulai dari tinggi 2 cm hingga 6 m
 Memiliki 2 siklus generasi, yaitu generasi sporofit dan gametofit
 Cara hidup tanaman paku-pakuan secara epifit dan sporofit

Tumbuhan Paku-pakuan terbagi menjadi 5 Jenis, yaitu: Paku Purba (Psilopsida),Paku Ekor Kuda,
Paku Sarang Burung,Paku Kawat,Paku Sejati
Paku Purba (Psilopsida)

 Sebagian jenis paku purba telah banyak yang punah. Pakru purba merupakan paku telanjang,
dikatakan telanjang karena jenis paku ini tidak memiliki daun atau daun kecil. Paku ini dahulu
sering ditemukan dan hidup dizaman purba dalam bentuk fosil.
 Ciri-ciri
a. Homosfor
b. umumnya mikrofil dan batang berklorofil
c. tidak memiliki akar daun sejati
d. hidup di daerah tropis dan subtropis
e. diperkirakan saat ini tinggal 10 sampai 13 jenis
f. merupakan tumbuhan paku yang paling sederhana
g. sporagium terletak diketiak daun desebut sinangium
Paku Ekor Kuda
 Spesies jenis paku ini saat ini hanya tinggal sekitar 25 spesies saja, Sphenopsida tumbuh pada
tepian sungai yang lembab dan ada didaaerah subtropis dibelahan bumi utara. Sphenopsida yang
disebut dengan paku ekor kuda (horsetail) disebut dengan paku ekor kuda karna memiliki
percabangan batang yang khas yang berbentuk ulir atau lingkaran yang menyerupai ekor kuda.
Paku ekor kuda biasanya sering tumbuh didaerah berpasir. Sporofitnya berdaun kecil (mikrofil)
atau berbentuk sisik, dan warnanya aga transparan dan tersusun melingkar pada batang.
 Ciri-ciri
1. Kebanyakan tumbuh pada tepian sungai dan daerah subtropis dibelahan bumi utara.
2. Memiliki tinggi sekitar 1 m hingga tertinggi mencapai 4,5 m
3. Memiliki percabangan batang yang berbentuk ulir atau lingkaran yang menyerupai ekor kuda
4. Sporofit berdaun kecil (mikrofil) dengan berbentuk sisik yang mengandung silika
5. Memiliki warna agak transparan dan terususun melingkar pada batang.
6. Struktur batang yang berongga dan beruas-ruas
7. Memiliki akar, batang dan daun sejati.
8. Sporangium terdapat pada strobilus yang menghasilkan satu jenis spora.
Paku Sarang Burung
 Paku sarang atau paku sarang burung mempunyai nama ilmiah (Asplenium nidus), merupakan
tumbuhan paku yang populer sebagai tanaman hias. Paku sarang tumbuh tersebar diseluruh
kawasan yang diamati mulai 1.060 – 1.240 mdpl. Tumbuh epifit dibatang pohon yang telah
ditebang sampai ranting pohon besar. paku jenis ini sering dijumpai menumpang dengan pohon
lain dan menyukai daerah yang agak lembab dan tahan terhadap matahari langsung.
 Ciri- ciri
1. memiliki daun tunggal
2. batang yang pendek ditutupi oleh sisik yang halus dan lebat
3. mempunyai akar rimpang yang kokoh
4. memiliki tajuk yang besar dan entalnya mencapai panjang 150 cm
Paku Kawat

 Lycopsida (paku kawat/paku rambut) disebut juga dengan club moss (lumut ganda) atau ground pine (pinus
tanah), namun yang sebernanya bukan merupakan lumut atau pinus. Lycopsida diperkirakan sudah ada pada
masa Devonian, dan tumbuh melimpah pada masa karboniferus. Lycopsida pada masa tersebut telah menjadi
fosil atau endapan batubara. Pada masa karboniferus lycopsida memiliki ukuran yang besar sekitar 3 m yang
hidup dirawa-rawa selama jutaan tahun, namun punah ketika rawa-rawa mengering. Adapun lycopsida yang
masih bertahan pada saat ini, namun memiliki ukuran kecil yang banyak tumbuh di daerah tropis, tanah,
epifit di kulit pohon, tetapi tidak bersifat parasit.
 Di indonesia terdapat dua spesies yaitu Lycopodium cernuum dan Lycopodium clavatum. Tumbuhan ini
disebut paku kawat karena strukturnya yang mirip kawat. Bentuk jenis paku Lycopodium cernuum memiliki
bentuk unik dan biasa dijadikan tanaman hias dan digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan
rangkaian bunga. sedangkan jenis spesies Lycopodium clavatum digunakan sebagai bahan baku dalam
pembuatan pil.

 Ciri-ciri
1. Batang berbentuk seperti kawat dan struktur berbenduk gada
2. Ujung batang tersusun sporofil
3. Memiliki akar, batang dan daun sejati
4. Tumbuh didaerah tropis
5. Menghasilkan satu jenis spora (homospora) dan dua jenis spora (heterospora).
6. Gametofit berukuran kecil dan tidak berkrolofil.
7. Gametofit menghasilkan dua jenis alat kelamin (biseksual), dan satu jenis alat kelamin (uniseksual).
Paku Sejati
 Pteropsida (paku sejati) memiliki jumlah spesies sekitar 12.000. Pteropsida (paku sejati) atau pakis
adalah kelompok yang sering kita temukan di berbagai habitat khususnya pada tempat yang lembap.
Pteropsida hidup di tanah, air, dan epifit pada pohon. Pteropsida yang hidup dihutan tropis memiliki
variasi jenis, namun ada juga yang dapat ditemukan di daerah beriklim sedang yaitu subtropis. Paku
sejati merupakan kelompok tumbuhan paku lainnya yang sering kita jumpai karena dijadikan tanaman
hias. Tumbuhan paku ini mempunyai daun yang berukuran besar duduk dengan bentuk daunnya
menyirip. Dalam kehidupan sehari hari, paku jenis ini sering disebut pakis yang sebenarnya. Paku ini
tumbuh di tempat-tempat lembab dan teduh.
 Ciri-ciri
1. Memiliki akar, batang, dan daun sejati.
2. Kebanyakan tumbuh di daerah tropis dan subtropis
3. Dapat ditemukan di habitat yang lembab dan Hidup di tanah, di air, atau epifit di pohon.
4. Memiliki ukuran batang yang bervariasi
5. Batang berada dibawah permukaan tanah (rizom).
6. Daun paku sejati memiliki ukuran yang besar dibanding dengan kelompok paku yang lainnya.
7. Pada umumnya, daun paku sejati memiliki ukuran yang besar (makrofil) yang terbagi menjadi
lembaran dengan tulang daun yang bercabang-cabang.
8. Daun yang masih mudah akan menggulung (circinate)
9. Sporangium terkumpul dalam sorul yang berada dibawah permukaan daun.
10. Gametofit bersifat biseksual dan uniseksual.
11. Gametofit memiliki klorofil dengan ukuran yang bervariasi.
Manfaat Tumbuhan Paku
 Sebagai tanaman hias, contohnya Adiantum (suplir), Platycerium sp (paku tanduk
rusa), Asplenium nidus (paku sarang burung), Nepholepism dan Alsophila glauca (paku tiang).
 Bermanfaat sebagai bahan obat-obatan seperti Equisetum (paku ekor kuda) yang mempunyai
fungsi diuretik. Diuretik adalah melancarkan pengeluaran urine dan Selaginella (obat luka).
 Sebagai bahan-bahan makanan seperti sayuran, misalnya Marsilea crenata (semanggi)
dan Pteridium aquilinum (paku garuda).
 Sebagai pupuk hijau, seperti Azolla pinnata bersimbiosis dengan ganggang biru Anabaena
azollae yang mampu mengikat gas nitrogen (N2) bebas.
 Sebagai bahan pembuatan petasan seperti pyrotechnics, dengan menggunakan sporaLycopodium
sp.
 Sebagai tiang bangunan, seperti Alsophila glauca
 Bermanfaat sebagai penggosok atau ampelas, seperti tumbuhan paku Equisetum sp
 Sebagai salah satu bahan dalam membuat karangan bunga, seperti Lycopodium cernum
Spermathophyta

 Tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma=biji ,


phyton=tumbuhan) adalah kelompok tumbuhan yang memiliki ciri khas, yaitu
adanya suatu organ yang berupa biji. Biji merupakan bagian yang berasal dari
bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu lembaga.
Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau persarian yang diikuti
oleh pembuahan.

 Tumbuhan berbiji kebanyakan hidup di darat. Namun, tumbuhan berbiji ada


yang hidup mengapung di air, misalnya teratai. Tumbuhan berbiji merupakan
tumbuhan foto autotroph

 Tumbuhan berbiji dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu Sub


divisi Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) dan Sub
divisi Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup).
Ciri-Ciri Spermathophyta
 Tumbuhan berbiji memiliki generasi sporofit lebih kompleks dibanding lumut dan paku. Alat
perkembangbiakan terdapat pada organ bunga (kumpulan sporofil) atau berupa strobilus.
Sementara itu, pada tumbuhan paku kumpulan sporofil belum membentuk bunga.
 Sel kelamin (gamet) jantan berada dalam serbuk sari dan gamet betina berada pada kantong
embrio. Proses penggabungan sel gamet jantan (sperma) dan sel gamet betina (sel telur) terjadi
melalui buluh serbuk sari. Oleh sebab itu, Spermatophyta disebut juga Embryophyta
Siphonogama.
 Tumbuhan berbiji dapat dibedakan secara jelas bagian akar, batang, dan daunnya.
 Tubuhnya tersusun dari banyak sel atau bersifat multiseluler dengan ukuran tubuhnya besar atau
makroskopis dan mempunyai ketinggian bermacam-macam.
 Tumbuhan berbiji mempunyai jaringan pembuluh yang bervariasi dan terdiri
dari floem yang berfungsi untuk membawa bahan makanan yang berasal dari daun ke seluruh
tubuh tanaman, serta xylem yang berfungsi sebagai pengangkut air dan mineral dari tanah.
 Pada umumnya, tumbuhan berbiji (kecuali tumbuhan parasit) bersifat autotrof atau dapat
mensintesis makanan sendiri melalui fotosintesis. Maka dari itu, tumbuhan berbiji adalah
organisme fotoautotrof.
 Sebagian besar tumbuhan berbiji memiliki habitat di darat seperti: mangga, rambutan, dan
jambu. Ada pula tumbuhan berbiji yang hidup mengapung di atas air seperti: enceng gondok.
 Tumbuhan biji berkembangbiak secara aseksual maupun secara seksual.
Gymnospermae

Gymnospermae berasal dari bahasa Yunani yaitu gymnos yang berarti telanjang dan sperma
yang berarti biji atau tumbuhan berbiji terbuka yang masuk dalam kelompok tumbuhan berbiji
yang bijinya tidak terlindungi dalam ovarium (bakal buah). Ciri-ciri gymnospermae diantaranya
yaitu mempunyai akar, batang, dan daun sejati, berakar tunggal. Contoh tumbuhan
gymnospermae diantaranya: pinus, damar putih, cemara. Serta sistem reproduksinya yang
berbeda dengan angiospermae
Klasifikasi Gymnospermae
terdapat tiga divisi yang telah punah dari Gymnospermae dan empat divisi yang masih
bertahan hingga saat ini yaitu:
Yang telah punah:
 Bennetophyta
 Cordaitophyta
 Pteridospermophyta
Yang masih bertahan
 Pinophyta, tetumbuhan runjung
 Ginkgophyta, ginkgo
 Cycadophyta, pakis haji dan kerabatnya
 Gnetophyta, melinjo dan kerabatnya
Klasifikasi Gymnospermae
 Cycadinae Ciri khasnya yaitu batangnya tidak bercabang, daunnya majemuk, tersusun
sebagai tajuk di puncak pohon. Merupakan tumbuhan berumah dua, yang artinya
mempunyai strobilus jantan saja atau strobilus betina saja. Contohnya: Zamia
furfuracea, Cycas revoluta dan Cycas rumphii (pakis haji)
 Ginkgoinae Jenis tumbuhan ini merupakan tumbuhan asli dari daratan Cina. Tinggi
pohon ini bisa mencapai 30 meter, daun nya berbentuk kipas dan mudah gugur.
Serbuk sari dan bakal biji nya dihasilkan oleh individu yang berlainan. Anggota
kelompok ini hanya ada satu species yakni Ginkgo biloba.
 Coniferinae Coniferales yang berarti tumbuhan pembawa kerucut, karena pada alat
perkembangbiakan jantan dan betina berupa strobilus yang berbentuk kerucut.
Tumbuhan yang termasuk kelompok ini mempunyai ciri selalu hijau sepanjang tahun
(evergreen). Contohnya : Agathis alba (damar), Pinus merkusii (pinus), Cupressus
sp.,Araucaria sp., Sequoia sp., Juniperus sp. dan Taxus sp.
 Gnetinae Jenis tumbuhan ini anggota kelompok nya berupa perdu, liana (tumbuhan
pemanjat) dan pohon. Daunnya yang berbentuk oval/lonjong dan duduk daun nya
berhadapan dengan bentuk urat daun menyirip. Pada xilem ini terdapat trakea dan
floem tidak mempunyai sel pengiring. Strobilus tidak berbentuk kerucut, tetapi sudah
bisa disebut dengan “bunga”. Contohnya : yang terkenal dari kelompok ini yaitu
Gnetum gnemon (melinjo)
Ciri-Ciri Gymnospermae

Ciri Morfologi Gymnospermae


 batang tidak bercabang atau bercabang, berkayu, dan tumbuh tegak ke atas
 berakar tunggang
 berdaun sempit, tebal dan kaku seperti jarum
 biji terdapat dalam daun buah (makrosporofil) dan serbuk sari terdapat dalam bagian yang lain
(mikrosporofil), daun buah penghasil dan badan penghasil serbuk sari terpisah, dan masing-
masing disebut dengan strobilus.

Ciri Anatomi Gymnospermae


 batang berkambium dan mepunyai floeterma atau sarung tepung yaitu endodermis yang
mengandung zat tepung
 akar berkambium dan mempunyai kaliptra
 berkas pembuluh angkut belum berfungsi secara sempurna karena masih berupa tracheid
 pembuahan tunggal selang waktu antara penyerbukan dengan pembuahan relatif lama
Reproduksi Gymnospermae
Tumbuhan berbiji terbuka menghasilkan heterospora, yaitu berupa megaspora dan mikrospora.
Mikrospora berkembang menjadi mikrogametofit (gametofit jantan) berisi serbuk sari.
Sedangkan megaspora berkembang menjadi megagametofit (gametofit betina).
Di bakal biji (megaspora) ada kantong serbuk sari (pollen chamber) dan struktur liang biji
(mikrofil) yang menggantikan fungsi bunga sebagai organ reproduksi betina. Setelah serbuk
sari dilepas maka butir serbuk sari akan menjadi sperma. Saat penyerbukan serbuk sari akan
melekat pada bakal biji, kemudian sperma bergerak menuju sel telur lewat buluh serbuk sari.
Dan jika terjadi pembuahan maka terbentuklah zigot yang berkembang menjadi embrio dan
biji, jika biji jatuh di tempat yang sesuai maka biji akan tumbuh dan berkembang menjadi
tumbuhan baru. Penyerbukan tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae) dibantu oleh
perantara angin (Anemokori).
Manfaat Gymnospermae
 Manfaat gymnospermae yaitu untuk industri kertas dan korek api (Pinus dan
Agathis), untuk obat-obatan (Pinus, Ephedra, Juniperus), untuk makanan (Gnetum
gnemon), tanaman hias (Thuja, Cupressus, Araucaria).
 Bahan bangunan : Pinus silveltris dan Thuya (cemara)
 Bahan baku ukiran : Texus baccata
 Bahan baku kertas : Beberapa jenis cemara
 Penghasil getah : Pinus merkusii
 Bahan obat – obatan : Ginkgo biloba dan Abis balsamea
 Bahan makanan atau minuman : Juniver dan melinjo
Angiospermae
 Angiospermae (bahasa Yunani, angieo = ‘botol’, sperma = ‘biji’). Berbeda dengan
Gymnospermae, tumbuhan anggota Angiospermae mempunyai biji yang dilindungi oleh bakal
buah. Anggotanya dapat berupa tumbuhan berkayu atau berbatang basah (herba),
mempunyai bentuk dan susunan bunga bermacam-macam. Mikrosporangia terdapat pada
mikrosporofil yang disebut benang sari
 Berdasarkan bagian-bagiannya, bunga Angiospermae dibedakan menjadi bunga lengkap dan
tidak lengkap. Bunga lengkap mempunyai perhiasan bunga yang lengkap, yaitu kelopak dan
mahkota. Bunga tak lengkap tidak mempunyai salah satu bagian perhiasan bunga (mahkota atau
kelopak). Sementara itu, berdasarkan alat kelaminnya, bunga Angiospermae dibedakan menjadi
bunga sempurna dan bunga tak sempurna. Bunga sempurna mempunyai alat kelamin betina
(putik) dan alat kelamin jantan (benang sari), sedangkan bunga tak lengkap hanya mempunyai
satu alat kelamin (putik atau benang sari saja). Anggota Subdivisi Angiospermae dibedakan
berdasarkan jumlah daun lembaganya (cotyledon) menjadi dua kelas, yaitu
monocotyledoneae dan dicotyledoneae
Monokotil
 Tumbuhan biji berkeping tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar
tumbuhan berbunga yang secara klasik diajarkan

 Ciri utama tumbuhan monokotil adalah akar berbentuk serabut, batang beruas-ruas, tidak
berkambium, pertulangan daun sejajar atau melengkung, bagian-bagian bunga berjumlah tiga
atau kelipatannya, memiliki satu kotiledon/keping lembaga.

 Secara garis besar berikut contoh tumbuhan monokotil :


1. suku anggrek-anggrekan
2. Suku padi-padian (Graminae)
3. Suku pinang-pinangan (Palmae)
4. suku bawang-bawangan (alliaceae)
5. suku pisang-pisangan (Musaceae)
Dikotil
 Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan berbiji belah atau berkeping dua. Tumbuhan dikotil memiliki sepasang daun
lembaga yang sudah terbentuk sejak dalam tahap biji.

 ciri-ciri tumbuhan dikotil :


1. Bentuk akar tunggang.
2. Pola tulang daun dan bentuk sumsumnya menyirip atau menjari.
3. Tidak memiliki tudung akar.
4. Jumlah keping bijinya dua.
5. Pada akar dan batang, terdapat kambium dan dapat tumbuh serta berkembang menjadi besar.
6. Batangnya bercabang-cabang.
7. Jumlah kelopak bunganya dua, empat, lima, atau kelipatannya.
8. Pembuluh pengangkutnya teratur dalam lingkaran/cincin.
9. tipe berkas pengangkut kolateral terbuka
10. pertulangan daun menyirip atau menjari
11. bagian-bagian bunga berjumlah 4, 5 atau kelipatannya.
12. memiliki 2 keping lembaga/kotiledon
Daftar Pustaka
 http://www.seputarilmu.com/2016/03/pengertian-klasifikasi-jenis-jenis-dan.html
 http://www.artikelsiana.com/2015/02/tumbuhan-lumut-bryophyta-ciri-ciri-klasifikasi-reproduksi.html
 http://www.faunadanflora.com/pengertian-ciri-ciri-dan-jenis-jenis-tumbuhan-paku-pteridophyta/
 http://www.artikelsiana.com/2015/02/manfaat-tumbuhan-paku-pteridophyta-peranan-manfaat.html
 http://www.pintarbiologi.com/2016/03/tumbuhan-paku-pteridophyta-pengertian-klasifikasi-reproduksi-
jenis-manfaat.html
 http://ilmualam.net/8-ciri-ciri-tumbuhan-gymnospermae.html
 http://www.yuksinau.com/2016/03/gymnospermae-ciri-ciri-contoh-reproduksi.html
 http://www.sridianti.com/klasifikasi-gymnospermae.html
 http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2012/12/tumbuhan-berbiji-tertutup-angiospermae-klasifikasi-
pengertian.html

Anda mungkin juga menyukai