Anda di halaman 1dari 7

I.

Topik
Tumbuhan lumut dan tumbuhan paku

II. Tujuan
Mempelajari tumbuhan lumut dan tumbuhan paku

III. Dasar teori

A. Tumbuhan lumut

● Ciri-ciri tumbuhan lumut

Tumbuhan lumut (Bryophyta) adalah tumbuhan yang hidup di darat, umumnya berwarna hijau
dan berukuran kecil. Ukuran lumut terbesar, kurang dari 50 sentimeter.

Lumut hidup di batu, kayu gelondongan, pepohonan, dan tanah. Persebarannya hampir ada di
seluruh dunia, kecuali laut.

Tumbuhan ini mempunyai sel plastida yang dapat menghasilkan klorofil a dan b, sehingga
dapat membuat makanannya sendiri (autotrof)
Berikut ciri-ciri lumut:

Berukuran kecil dengan tinggi 1,5 sentimeter


Tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati
Hanya memiliki bagian yang menyerupai akar, batang, dan daun
Tidak memiliki pembuluh angkut.
Pengangkutan air dan makanan pada lumut berlangsung dari sel ke sel, dan berjalan lambat
Memiliki bagian yang menyerupai akar, disebut rizoid yang berbentuk benang halus,

● Reproduksi tumbuhan lumut

Reproduksi tumbuhan lumut terjadi secara seksual dan aseksual. Reproduksi seksual terjadi
dengan adanya fertilisasi ovum dan spermatozoid. Sedangkan reproduksi aseksual dilakukan
dengan spora.

Pembahasan
Tumbuhan lumut memiliki akar rhizoid, memiliki batang, memiliki daun sejati, serta tidak
memiliki bunga, buah, dan biji. Tumbuhan lumut tidak memiliki bunga, dan buah karena
berkembang biak dengan cara vegetatif, yaitu spora. Spora pada tumbuhan lumut disebut
protonema. Habitat tumbuhan lumut adalah di daratan terutama pada tempat lembab seperti
dasar pohon, dan dinding kolam.

Terdapat dua macam gamet tumbuhan lumut yang digunakan untuk reproduksi seksual, yaitu:

Arkegonium, merupakan gametangium betina dengan bentuk seperti botol dengan bagian lebar
yang disebut perut, bagian yang sempit disebut leher
Anteredium, merupakan gametangium jantan dengan bentuk bulat seperti gada. Pada dinding
anteredium, tersusuan atas selapis sel yang mandul dan di dalamnya terdapat sejumlah sel
induk spermatozoid.
Reproduksi tumbuhan lumut Reproduksi seksual, merupakan reproduksi secara generatif.
Reproduksi ini terjadi karena adanya pertemuan antara sel kelamin jantan (spermatozoid) dan
sel kelamin betina (ovum). Spermatozoid akan menuju ke arkegonium dengan bantuan air,
sehingga akan terjadi fertilisasi. Reproduksi lumut ini memperlihatkan pergantian keturunan
gametofit (n) dan keturunan sporofit (2n). Pergantian keturunan ini disebut dengan
metagenesis.

Reproduksi aseksual, merupakan reproduksi secara vegetatif. Reproduksi aseksual dilakukan


dengan pembentukan spora haploid di dalam sporofit. Spora diperoleh oleh pembelahan yang
terjadi dalam sporangium lumut sporofit (sporogonium). Spora yang diperoleh sporofit
merupakan spora haploid. Spora tersebut akan tumbuh menjadi protonema, kemudian tumbuh
menjadi gamtofit haploid (n).

● Klasifikasi tumbuhan lumut

Berdasarkan bentuk morfologi dan sifat hidup lainnya, lumut dikelompokan atas lumut hati,
lumut tanduk dan lumut sejati (lumut daun). Masing-masing kelompok tersebut menempati
takson yang
sama. Tetapi penempatannya dalam sistem taksonomi mengalami perkembangan.
Sebagian ahli taksonami menempatkan masing-masing kelompok lumut pada tingkatan
takson kelas, yaitu kelas Hepaticopsida (lumut hati), kelas Anthoceropsida (lumut tanduk),
dan kelas Bryopsida (lumut sejati).

-Lumut Hati
Lumut hati merupakan tumbuhan kecil yang berbentuk lembaran. Lumut ini tidak memiliki
akar, batang, dan daun yang sebenarnya sehingga disebut tumbuhan talus. Struktur talus pada
tumbuhan ini disebut lobus. Salah satu jenis tumbuhan hati yang terkenal adalah Marchantia .
Setiap lobus lumut memiliki ukuran panjang 1cm atau lebih. Permukaan atas lobus licin,
sedangkan bawahnya terdapat rizoid yang dapat tertanam kedalam tanah. Contoh lumut
adalah Marchantia polymorpha dan Marchantia geminata.

-Lumut Tanduk
Lumut ini dapat ditemukan disepanjang pinggir sungai, danau, atau selokan. Struktur
tubuhnya hampir serupa dengan lumut hati. Itulah sebabnya, ada sebagian ahli
mengelompokkan kedalam lumut hati. Seperti halnya lumut hati, lumut tamduk juga
mengalami pergiliran keturunan. Salah stu spesies lumut ini adalah Anthoceros sporophytes.

-Lumut Sejati
Lumut sejati banyak ditemukan didaerah yang lembab dan teduh. Lumut ini dapat saja
ditemukan didaerah kutub, tropis, atau gurun. Lumut sejati merupakan tumbuhan kecil yang
memiliki batang semu yang dapat tegak dengan lembaran daun yang tersusun spiral.
Tumbuhan lumut memiliki peran dalam ekosistem sebagai penyedia oksigen, penyimpan air
(karena sifat selnya yang menyerupai spons), dan sebagai penyerap polutan. Beberapa
tumbuhan lumut
dimanfaatkan sebagai ornamen tata ruang. Beberapa spesies Sphagnum dapat digunakan
sebagai obat
kulit dan mata.

B. Tumbuhan paku

● Ciri-ciri tumbuhan paku

Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah kelompok tumbuhan yang tubuhnya sudah berbentuk
kormus atau sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati.

Reproduksi tumbuhan paku dilakukan secara vegetatif (aseksual), yakni dengan


menghasilkan tunas, dan generatif (seksual), yakni melalui pembentukan sel kelamin jantan dan
betina oleh alat-alat kelamin. Tumbuhan paku mengalami metagenesis (pergiliran keturunan).
Spora tumbuhan paku yang jatuh ke tanah akan tumbuh menjadi protalium yang merupakan
generasi penghasil gamet dan akan segera membentuk anteredium sebagai penghasil
spermatozoid dan arkegonium yang menghasilkan ovum. Saat spermatozoid dan ovum
bertemu, akan terbentuk zigot yang diploid dan akan segera berkembang menjadi tumbuhan
paku.

Tumbuhan paku termasuk Cormophyta yang berbentuk seperti tumbuhan tingkat tinggi.
Tumbuhan paku memiliki ukuran tubuh yang bervariasi, mulai dari 2 cm hingga 5 m. Bentuk
tubuhnya ada yang berupa lembaran dan ada yang perdu. Baca juga: Jenis-jenis Tumbuhan
Lumut dan Contohnya Umumnya, tumbuhan paku memiliki daun dan memiliki urat-urat daun.
Daum tumbuhan paku yang besar disebut makrofil, sedangkan dan yang kecil disebut mikrofil.
Batang tumbuhan paku ada yang tumbuh tegak dan menjalar di atas tanah. Akarnya sudah
berupa akar serabut.

● Perkembangbiakan tumbuhan paku

Tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan seperti halnya tumbuhan lumut. Siklus hidup
Pteridophyta dimulai dari proses terjadinya pembuahan antara spermatozoid dan sel telur yang
membutuhkan air sebagai media. Hasil pembuahan tersebut akan menghasilkan zigot. Zigot
akan
berkembang menjadi embrio dan memperlihatkan dua kutub. Satu kutub tumbuh ke atas
(membentuk
daun dan batang), sedangkan kutub yang lain tumbuh ke bawah (membentuk akar). Namun,
pada
perkembangan selanjutnya kutub yang satu tumbuh membentuk batang beserta daun,
sedangkan kutub yang lain terhenti atau tidak berkembang. Oleh karena itu, tumbuhan paku
disebut tumbuhan berkutub satu.

● Klasifikasi tumbuhan paku

1. Devisi Psilotophyta
Anggota devisi Psilotophya tidak memiliki daun atau akar sejati. Fungsi akar digantikan oleh
rizoid.
Psilotophyta memiliki sporangium yang terletak pada ujung-ujung cabangnya. Psilotophyta
merupakan
kelompok tumbuhan paku yang sudah hampir punah. Anggota devisi ini pernah dominan pada
periode
Silurian hinnga Devonian. Salah satu jenis devisi psilotophyyta yang masih ada hingga
sekarang adalah
Psilotum.

2. Devisi Lycopodophyta
Jumlah anggota devisi ini mencapai sekitar 1000 spesies. Mereka memiliki daun berupa mikrofil
yang
tersusun secara spiral. Lycopodophyta memiliki sporangium yang muncul dari ketiak daun yang
berkumpul membentuk strobilus (bentuk seprti pentungan kayu. Bersifat epifit. Contohnya
Lycopodium dan Selaginella.

3..Devisi Equisetophyta
Jumlah anggota devisi ini hanya terdapat sekitar 15 spesies. Mereka bisa tumbuh subur di
tempat-tempat
yang lembab, daun berukuran menengah, bersisik, dan tersusun melingkar pada setiap buku.
Rizom
dapat menghasilkan batang yang menjulang ke atas hingga mencapai ketinggian 1,3 meter.
Pada ujung
batang terdapat stobilus berwarna kekuning-kuningan. Contohnya Equisetum.

4.Devisi Pteridophyta
Devisi ini meliputi tumbuhan paku menurut kita sehari-hari. Mereka memiliki makrofil dengan
tulang-
tulang daun dan daging daun (mesofil). Tinggi tumbuhan paku ini bervariasi, mulai dari yang
pendek
dan tampak lumut hingga tinggi menjulang seperti pohon. Anggota devisi ini ada yang tingginya
mencapai enam kaki.Contoh: Alsophilla glauca (paku tiang), Gleichenia linearis (paku resam),
Adiantun cuneatum (suplir), dan Marsilea crenata (semanggi).

● Peranan tumbuhan ppaku

Tumbuhan paku mempunyai peranan penting dalam kehidupan. Peranan tersebut ada yang
menguntungkan ada juga yang merugikan. Beberapa peranan tumbuhan paku dalam
kehidupan adalah sebagai berikut.

a. Tumbuhan paku dapat digunakan sebagai tanaman hias. Misalnya : Adiantum, Platycerum,
Asplenium, Nephrolepis, dan Selaginella.

b. Beberapa tumbuhan paku dapat digunakan sebagai obat, Misalnya :

1) Equisetum digunakan untuk obat antidiuretik (lancar seni).

2) Cyclophorus digunakan untuk obat pusing dan obat luar.

3) Dryopteris digunakan untuk obat cacing pita.

4) Platycerium bifurcatum digunakan untuk obat tetes telinga luar.

5) Lycopodium digunakan untuk obat antidiuretik dan sporanya digunakan untuk pencahar
lemak.

c. Beberapa tumbuhan paku dapat dijadikan sayuran (makanan), Misalnya, semanggi


(Marsilea) dan paku garuda (Pteridium aquilinum).

d. Azolla pinnata yang bersimbiosis dengan Anabaena (alga biru) dapat mengikat unsur
nitrogen bebas dari udara sehingga dapat menyuburkan tanah.

e. Paku tiang (Alsophyla glauca) batangnya dapat digunakan untuk tiang bangunan.

f. Tepung spora Lycopodium dapat digunakan untuk bahan kembang api.

g. Batang paku ekor kuda (Equisetum) yang dikeringkan dapat dipakai untuk alat pembersih
(penggosok).

h. Tumbuhan paku ada yang merugikan karena beberapa ada yang menjadi gulma (tumbuhan
pengganggu). Misalnya, Salvinia natans (keyambang) merupakan tumbuhan pengganggu pada
tumbuhan padi.
IV. Alat dan bahan
A. Alat
No. NAMA ALAT JUMBLAH
1. Mikroskop 1 Pcs
2. Pipet 1 Pcs
3. Gelas Kimia 1 Pcs
4. Kaca Preparat 2 Pcs

B. Bahan
No. NAMA BAHAN
1. Tumbuhan Lumut
2. Tumbuhan Paku Bersorus dan Tidak Bersorus
3. Air

V. Prosedur kerja
-Menyiapkan mikroskop cahaya
-Mengambil bagian tubuh tumbuhan lumut dan bagian tubuh tumbuhan paku yang bersorus
-Meletakkan bagian tubuh tumbuhan lumut dan bagian tubuh tumbuhan paku yang bersorus
kekaca preparat dan menutup nya dengan kaca penutup
-Mencari bagian yang merupakan gametofit, sporofit pada tumbuhan lumut dan spora bagian
tumbuhan paku bersorus
-Mengamati bagian gametofit, sporofit pada tumbuhan lumut dan spora pada tumbuhan paku

VI. Hasil pengamatan


VII. Pembahasan

A. Tumbuhan lumut
Pada praktikum terhadap tumbuhan lumut menggunakan mikroskop dengan perbesaran
lensa objektif 40× diperoleh hasil:
1. Ditemukannya gametofit yang tampak berwarna hijau membentuk lembaran dan
alat kelamin (Gametangium) yang menghasilkan gamet (sel kelamin) pada
gametofit terjadi proses reproduksi secara seksual.
2. Pada gametofit ditemukan juga sporofit pada lumut. Sporofit berbentuk kapsul
yang bertangkai panjang bewarnaan kecoklatan, kekuningan, kemerahan dan
tumbuh menumpang pada gametofit, terjadi dari kapsul/Spongarium sebagai
kota spora dan seta yang berfungi sebagai tangkai atau penopang spongarium.
Sporofit digunakan lumut untuk bereproduksi secara aseksual

B. Tumbuhan paku

Dari hasil pengamatan terhadap tumbuhan paku yang tidak bersorus. Struktur tubuh nya
terdiri dari akar, batang, tangkai daun, daun paku, dan daun muda menggulung.
Tumbuhan paku yang tidak bersorus berkembangbiak dengan seksual/generatif dengan
membentuk gametofit yang mengandung sel kelamin jantan (Anteridium) dan sel
kelamin betina (Arkegonium) melalui tahap fertilisasi dan pembentuk zigot. Kemudian
dari hasil pengamatan terhadap tumbuhan paku bersorus, stuktur tubuh nya terdiri dari
akar, batang, tangkai daun, dan daun paku yang bersorus kemudian dari hasil
pengamatan pada mikroskop cahaya dengan perbesaran lensa objektif 10× diperoleh
hasil, yaitu sorus terdiri atas anulus yang mengelilingi kumpulan spongarium, kumpulan
spongarium, Indusium yang berada di tengah-tengah kumpulan spongarium, kumpulan
spongarium menghasilkan yang namanya spora. Bagian-bagian tersebut merupakan
alat perkembangbiakan aseksual/vegetatif dari tumbuhan paku.

VIII. Kesimpulan dan saran

● KESIMPULAN
-Tumbuhan paku merupakan tumbuhan yang telah memiliki akar, batang, serta
daun sejati atau disebut kormus, mengalami metagenesis, tergolong kingdom
plantae dalam divisio pteridophyta

-Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan yang belum memiliki akar, batang, serta
daun sejati atau disebut thallus, mengalami metagenesis, tergolong kingdom
plantae dalam divisio briophyta
● SARAN
Diharapkan adanya penelitian mengenai keanekaragaman tumbuhan lumut
pada tempat yang lain untuk mengetahui kesamaan atau perbedaan jenis-jenis
tumbuhan lumut yang ditemukan.

Anda mungkin juga menyukai