Tumbuhan lumut dan paku sama-sama merupakan tanaman yang menyukai tempat
tinggal di lingkungan berkelembaban tinggi. Sekilas bentuk kedua tanaman ini juga
terlihat mirip. Maka jangan heran jika cukup banyak orang yang kesulitan dalam
membedakan keduanya. Lantas apa sih perbedaan-perbedaan yang dimiliki antara
tumbuhan lumut dan tumbuhan paku?
Tumbuhan Lumut
Lumut (Bryophyta) adalah tanaman berukuran kecil yang tumbuh membentuk koloni dan
kerap melopori pertumbuhan tanaman lain di suatu daerah. Lumut tidak memiliki akar,
daun,
dan
pembuluh
sejati.
Meski
begitu,
tanaman
ini
sudah
menunjukkan perbedaan yang tegas antara organ penyerap hara dan organ fotosintesis.
Lumut menyerap hara melalui rizoid dan dapat melakukan proses fotosintesis pada daun
semunya.
Tumbuhan lumut terdiri dari tanaman berjenis kelamin jantan dan betina. Sel kelamin
jantan diproduksi oleh anteridium, sedangkan sel kelamin betina disimpan di dalam
arkegonium. Kedua organ penghasil sel kelamin ini sama-sama terletak di bagian puncak
tumbuhan. Tumbuhan lumut dapat berfungsi sebagai penghasil oksigen, penyimpan air,
penahan tanah, dan obat-obatan.
Lumut merupakan tumbuhan peralihan dari tumbuhan cormophyta ke tumbuhan
thallophyta. Oleh karena itu, lumut tidak memiliki pembuluh angkut seperti xilem dan
floem. Fase gametofit pada tumbuhan ini berupa lumut yang akan tumbuh menjadi
sporogonium pada fase sporofit.
Tumbuhan Paku
paku
dewasa.
Sedangkan
gametofit
pada
tumbuhan
ini
adalah
Sudah memiliki pembuluh pengangku yang sejati dan dapat dibedakan (xyliem
dan floem)
Generasi dominannya adalah sporofit
Tumbuhan Paku
Tumbuhan Lumut
Morfologi
Jaringan
Pembuluh
Pengangkut
Sudah
memiliki
pembuluh
pengangkut sejati (xyliem dan floem)
Generasi
Dominan
Sporofit
Gametofit
Generasi
Gametofit
Protalus/Protalium
Generasi Sporofit
Sporogonium
METAGENESIS
Beberapa jenis makhluk hidup selama pertumbuhan dan perkembangannya mengalami
pergiliran keturunan. Peristiwa ini disebut sebagai Metagenesis. Metagenesis adalah
pergiliran daur hidup antara generasi yang berkembang biak secara seksual dan
generasi lain yang berkembang biak secara aseksual. Biasanya kedua generasi itu
berbeda morfologinya.
1. Metagenesis pada Tumbuhan
Dalam
metagenesis
tumbuhan
berlangsung
pergiliran
keturunan
antara
tumbuh
menjadi
menghasilkananteridium (alat
tumbuhan
lumut.
perkembangbiakan
Tumbuhan
jantan)
lumut
akan
perkembangbiakan betina). Kedua organ ini dapat berada dalam satu tumbuhan
(berumah satu) atau dapat pula berada pada tumbuhan yang berbeda (berumah dua).
Anteridium akan menghasilkan sperma, dan arkegonium akan menghasilkan ovum (sel
telur)/ oleh karena itulah tumbuhan lumut disebut sebagai gametofit atau tumbuhan
penghasil gamet. Tumbuhan lumut bersifat haploid (n).
Pertemuan
antara
sperma
dan
ovum
akan
menghasilkan
zigot
yang
akhirnya
berkembang menjadi sporofit atau tumbuhan penghasil spora. Sporofit bersifat diploid
(2n). pada lumut daun, sporofit tetap menempel pada ujung tumbuhan (gametofit).
Pembentukan spora pada sporofit terjadi melalui pembelahan sel-sel induk spora dalam
spongarium.
b. Metagenesis pada Tumbuhan Paku
Spora pada tumbuhan paku akan tumbuh atau berkecambah menjadi protalium.
Protalium tumbuh menghasilkan alat perkembangbiakan jantan dan betina, yakni
anteridium dan arkegonium. Oleh karena itulah protalium disebut sebagai gametofit. Jika
anteridium dan arkegonium dihasilkan dalam satu protalium, maka disebut berumah
satu, sedangkan jika dihasilkan pada protalium yang berbeda, disebut berumah dua.
Kelas Hepaticopsida meliputi 300 genus dan 6.000 spesies yang umumnya
terdapat di daerah tropis dan daerah beriklim basah. Secara umum, lumut hati dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu Jugermanniidae yang berdaun dan Marchabtiopsida yang
bertalus.
a.
Kelompok Jugermanniidae
Kelompok lumut hati berdaun terlihat sangat mirip dengan lumut pada umumnya.
Jenis lumut ini mempunyai daun yang lebih sederhana dari lumut dan tidak memiliki
tulang tengah yang disebut costa. Tangkai dari sporofitnya berwarna transparan (bening)
sampai ke arah putih. Sporofit dari lumut hati mempunyai struktur sederhana yang terdiri
atas kaki yang melekat pada gametofit dan suatu kapsul. Kapsulnya biasanya berwarna
hitam
dan
berbentuk
telur.
Salah
satu
contoh
jenis
lumut
hati
berdaun
Scapania sp.
Kelompok Marchantiopsida
Kelompok lumut hati bertalus lebih mudah ditemukan daripada lumut hati berdaun
dan strukturnya berbentuk talus. Gametofitnya pipih, berwarna hijau dan berbentuk
seperti rajutan berpilin. Pada saat gametofitnya tumbuh subur dan siap menghasilkan
generasi sporofitnya, tumbuhan ini dapat tumbuh seperti struktur berbentuk payung
berwarna hijau yang disebut carpocephalum. Sporofit tumbuh di bawah struktur payung
tersebut dan sering sekali terlindung dari penglihatan.
Ada dua struktur payung, yaitu payung yang tepinya rata yang menunjukkan
anteridium dan payung yang memiliki lekuk-lekuk pada tepinya yang menunjukkan
arkegonium. tahap ini merupakan tahap reproduksi generatif. Sementara itu, reproduksi
vegetatif dengan membentuk gemma atau kuncup. Salah satu contoh jenis lumut hati
bertalus adalah Asterella Californica.
Asterella california
Marchantia polymorpha
2.
Anthoceros sp.
3.
tapi semuanya tidak memiliki jaringan pembuluh. Gigi peristom merupakan ciri khusus
dari lumut sejati, yaitu organ yang terletak di ujung tangkai gametofit untuk melepaskan
spora. Beberapa contoh spesies lumut sejati yaitu Hommolathecium natalli,
Sphagnum (lumut janggut), dan Polytrichum.
Polytrichum sp.
1.
fotosintesis,
Cabang
batang
mengandung
mikrofil
dan
sekumpulan
sporangium yang terdapat di sepanjang cabang batang. Contoh tumbuhan paku purba
yaitu : Paku purba tidak berdaun (Rhynia) dan Paku purba berdaun kecil (Psilotum).
Psilotum sp.
2.
kawat
mencakup
1.000
spesies
tumbuhan
paku,
terutama
dari
Berdasarkan ada tidaknya ligula (lidah-lidah pada daun), divisi ini dibagi menjadi
dua kelas yaitu Kelas Eligulopsida dan Kelas Ligulopsida. Kelas Eligulopsida merupakan
paku kawat yang tidak memiliki ligula, contohnya Lycopodium sp. Sedangkan Ligulopsida
merupakan paku kawat yang memiliki ligula, contohnya paku rane (Selaginella sp.).
Perhatikan Gambar 5 dan 6.
3.
Equisetum terutama
tertinggi
hidup
hanya
pada
mencapai
habitat
lembab
4,5
sedangkan
di
daerah
rata-rata
tinggi Equisetum kurang dari 1 m,Equisetum memiliki akar, batang, dan daun sejati,
Batangnya
beruas
dan
pada
setiap
ruasnya
dikelilingi
daun
kecil
seperti
sisik, Equisetum disebut paku ekor kuda karena bentuk batangnya seperti ekor kuda,
Batangnya yang keras disebabkan dinding selnya mengandung silika.
Daun
(circinnatus). Contoh
mudanya
memiliki
tanaman
(Plathycerium coronarium),
paku
ciri
paku
sarang
khas
sejati
yaitu
adalah
burung
tumbuh
menggulung
paku
tanduk
rusa
(Asplenium
nidus),
paku
suplir (Adiantum sp.), paku sawah (Azolla pinnata), dan semanggi (Marsilea crenata).
Perhatikan Gambar 8 dan 9.
Azolla sp.
Pada ekosistem alami lumut bersama lumut kerak (Lichenes) menjadi tumbuhan
pertama pada tempat-tempat yang gersang, seperti pada batu atau celah batu. Di
tempat ini lumut-lumut membuka lahan baru untuk hidupnya tanaman lain, seperti
tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji lainnya.
Bantalan lumut di hutan-hutan berfungsi menyerap air hujan atau salju atau es
yang meleleh sehingga mencegah banjir dan kekeringan di musim panas.
Lumut gambut (Sphagnum) yang tumbuh pada habitat semi akuatik seperti dekat
kolam alami, danau, payau, pegunungan basah. dapat dikeringkan untuk bahan
bakar dan pupuk.
Beberapa lumut seperti (Marchantia polymorpha), digunakan sebagai obat
tradisionalpenyakit peradangan ringan di hati.
Sphagnum juga menghasilkan parafin, asam asetat, tar, amoniak, sebagai hasil
samping yangdigunakan dalam industri
Dapat dijadikan tanaman pengganti ijuk.
Menyediakan cadangan air karena dapat meyerap air di musim kemarau.
Lumut jenis tertentu dapat dijadikan sebagai obat seperti obat hati, penyakit
mata, dan kulit.
Dapat dijadikan antibakteri, antikanker, dan antiseptik.
Dapat membantu menghilangkan racun akibat gigitan ular.
Dapat dijadikan sebagai obat luka bakar.
Sebagai obat untuk merangsang pertumbuhan rambut.