Anda di halaman 1dari 20

Tumbuhan Lumut Tumbuhan lumut merupakan sekumpulan tumbuhan kecil yang termasuk dalam Bryophytina[rujukan?

] (dari bahasa Yunani bryum, "lumut"). Tumbuhan ini sudah menunjukkan diferensiasi tegas antara organ penyerap hara dan organ fotosintetik namun belum memiliki akar dan daun sejati. Kelompok tumbuhan ini juga belum memiliki pembuluh sejati. Alih-alih akar, organ penyerap haranya adalah rizoid (harafiah: "serupa akar"). Daun tumbuhan lumut dapat berfotosintesis. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi karena tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas. Jaringan tumbuhan yang mati menjadi sumber hara bagi tumbuhan lumut lain dan tumbuhan yang lainnya.

Dalam bahasa sehari-hari, istilah "lumut" dapat merujuk pada beberapa divisio. Klasifikasi lama pun menggabungkan pula lumut hati dan lumut tanduk ke dalam Bryophyta, sehingga di dalam Bryophyta terangkum lumut tanduk, lumut hati, dan lumut sejati (Musci). Namun, perkembangan dalam taksonomi tumbuhan menunjukkan bahwa penggabungan ini parafiletik, sehingga diputuskan untuk memisahkan lumut hati dan lumut tanduk ke luar dari Bryophyta. Di dunia terdapat sekitar 4.000 spesies tumbuhan lumut (termasuk lumut hati), 3.000 di antaranya tumbuh di Indonesia. Kebun Raya Cibodas di Jawa Barat memiliki "taman lumut" yang mengoleksi berbagai tumbuhan lumut dan lumut hati dari berbagai wilayah di Indonesia dan dunia Tumbuhan lumut memiliki peran dalam ekosistem sebagai penyedia oksigen, penyimpan air (karena sifat selnya yang menyerupai spons), dan sebagai penyerap polutan. Tumbuhan ini juga dikenal sebagai tumbuhan perintis, mampu hidup di lingkungan yang kurang disukai tumbuhan pada umumnya. Beberapa tumbuhan lumut dimanfaatkan sebagai ornamen tata ruang. Beberapa spesies Sphagnum dapat digunakan sebagai obat kulit dan mata. Tumbuhan lumut yang tumbuh di lantai hutan hujan membantu menahan erosi, mengurangi bahaya banjir, dan mampu menyerap air pada musim kemarau. sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_lumut

. PENDAHULUAN

Lumut merupakan tumbuhan tidak berpembuluh, yang termasuk dalam divisio bryophyta ( berasal dari bahasa yunani, bryum lumut ). Divisio ini mempunyai daun yang telah menyerupai daun tumbuhan berpembuluh. Oleh karena itu, divisio ini sering disebutlumut daun atau lumut sejati. Divisio ini mempunyai anggota terbanyak, yaitu sekitar 10.000 spesies.

2. CIRI-CIRI LUMUT SECARA UMUM


Dapat berfotosintesis, merupakan tumbuhan yang eukariotik dan multiseluler Tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati ( talus ) Struktur tubuhnya masih sederhana sehingga tidakmemiliki berkas pembuluh angkut ( xylem dan floem ) Lumut umumnya merupakan tumbuhan kecil, biasanya hanya beberapa mm sampai beberapa cm saja. Ukuran tinggi tubuh 20 cm. Mengalami pergiliran keturunan ( dari gametofit ke sporofit ) yang disebut metagenesis Reproduksi secara seksual dan aseksual ( spora ) Habitatnya di berbagai tempat, yang hidup pada daun-daun disebut sebagai epifit ( organism yang hidup menempel pada tumbuhan lain ). jika pada hutan banyak pohon epifit maka hutan demikian disebut hutan lumut.

Tumbuhan lumut berwarna hijau karena mempunyai plastida yang menghasilkan klorofil a dan b sehingga lumutbersifat autotrof. Tumbuhan lumut merupakan bentuk peralihan antara tumbuhan bertalus (talofita) dengan tumbuhan berkormus (kormofita). Karena tumbuhan lumut belum memiliki akar sejati. Lumut melekat dengan perantaraan rhizoid (akar semu).Rizoid berbentuk seperti benang /rambut untuk melekat pada tempat tumbuhnya dan menyerap air dan garam-garam mineral. Dinding sel lumut terdiri dari selulosa Spora lumut tumbuh dan berkembang menjadi protonema(filament yang berwarna hijau) Kromosom tumbuhan lumut bersifat haploid. Batang dan daun tegak pada lumut memiliki susunan yang berbeda. Lapisan lumut yang tebal dipermukaan batang dapat membantu menangkap dan menyimpan air serta menjaga kelembaban hutan.

Pada batang apabila dilihat secara melintang akan tampak susunan sebagai berikut:

Selapis sel kulit Lapisan kulit dalam ( korteks ) Silinder pusat yang terdiri dari sel-sel parenkimatik yang memanjang untuk mengangkut air dan garam-garam mineral Belum terdapat floem dan xylem.

Pada daun apabila dilihat secara melintang akan tampak susunan sebagai berikut:

Sel-sel daunnya kecil, sempit, panjang, dan mengandung kloroplas yang tersusun seperti jala Lumut hanya dapat tumbuh memanjang tetapi tidak membesar, karena tidak ada sel berdinding sekunder yang berfungsi sebagai jaringan penyokong Rhizoid seperti benang sebagai akar untuk melekat pada tempat tumbuhnya dan menyerap garam- garam mineral.

Struktur sporofit (sporogonium) tubuh lumut terdiri atas:


Vaginula , kaki yang diselubungi sisa dinding arkegonium. Seta atau tangkai. Apofisis, yaitu ujung seta yang agak melebar yang merupakan peralihan antara seta dan kotak spora. Kaliptra atau tudung berasal dari dinding arkegonium sebelah atas menjadi tudung kotak spora. Kolumela, jaringan yang tidak ikut mengambil bagian dalam pembentukan spora.

MENURUT LETAK GAMETANGIA, LUMUT DIBEDAKAN MENJADI:

Lumut berumah satu : bila anteridium dan arkegonium terdapat dalam satu individu. Lumut berumah dua : bila dalam satu individu terdapat anteridium dan arkegonium saja.

CIRI CIRI LUMUT DAUN:


Lumut daun juga disebut lumut sejati. Bentuk tubuhnya berupa tumbuhan kecil dengan bagian seperti akar (rizoid), batang dan daun. Reproduksi vegetatif dengan membentuk kuncup pada cabang- cabang batang. Protonema berbentuk daun kecil, tiap protonema hanya akan membentuk gametapora Gametafora terdiri dari batang batang yang bercabang Sporongium mempunyai kaki yang lebar, seta hanya berupa lekukan antara kaki dari kapsul

CIRI CIRI LUMUT TANDUK:


Bentuk tubuhnya seperti lumut hati yaitu berupa talus, tetapi sporofitnya berupa kapsul memanjang. Sel lumut tanduk hanya mempunyai satu kloroplas. Hidup di tepi sungai, danau, atau sepanjang selokan. Reproduksi seperti lumut hati. Gametofit berbentuk lembaran Sporongium terdiri atas kaki dan kapsul saja

CIRI-CIRI LUMUT HATI :


Lumut hati tubuhnya berbentuk lembaran, menempel di atas permukaan tanah, pohon atau tebing Terdapat rizoid berfungsi untuk menempel dan menyerap zat-zat makanan. Tidak memiliki batang dan daun. Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk gemma (kuncup), secara generatif dengan membentuk gamet jantan dan betina. Gametofit berwarna hijau,pipih,dorsiventral struktur tallus sederhana Sporofit tidak mengandung kloroplas Spora yang berkecambah tidak melalui pembentukan protonema

REPRODUKSI LUMUT:

Reproduksi lumut bergantian antara seksual dengan aseksualnya, reproduksi aseksualnya dengan spora haploid yang dibentuk dalam sporofit, sedangkan reproduksi seksualnya dengan membentuk gamet gamet, baik gamet jantan maupun gamet betina yang dibentuk dalamgametofit. Ada 2 macam gametangium, yaitu sebagai berikut: 1. Arkegonium adalah gametangium betina yang bentuknya seperti botol dengan bagian lebar yang disebut perut, bagian yang sempit disebut leher. 2. Anteredium adalah gametangium jantan yang berbentuk bulat seperti gada. Dinding anteredium terdiri dari selapis sel yang mandul dan didalamnya terdapat sejumlah sel induk spermatozoid.

Reproduksi aseksual: Dilakukan dengan spora. Spora dihasilkan oleh pembelahan yang terjadi dalam sporangium lumut sporofit (sporogonium). Spora yang dihasilkan sporofit adalah spora haploid. Spora tersebut tumbuh menjadi protonema, kemudian tumbuh menjadi gametofit haploid (n). Perkembangbiakan secara aseksual dapat terjadi dengan banyak cara, antara lain : 1. Membentuk tunas pada pangkal batang dan selanjutnya tunas terlepas dan berkembang menjadi individu baru. 2. Membentuk stolon. 3. Batang lumut yang bercabang-cabang mati, lalu cabangnya tumbuh dan berkembang menjadi individu baru. 4. Protonema primer membentuk individu baru. 5. Protonema putus-putus menjadi banyak protonema, dan 6. Membentuk kuncup.

Reproduksi seksual: Terjadi dengan adanya penyatuan gamet jantan (spermatozoid) dan gamet betina (ovum). Spermatozoid bergerak dengan perantara air menuju ovum pada arkegonium. Spermatozoid kemudian bertemu dan membuahi ovum (fertilisasi). Pembuahan menghasilkan zigot yang diploid. Zigot membelah menjadi embrio yang kemudian tumbuh menjadi sporofit yang diploid (2n).

Reproduksi aseksual dan seksual berlangsung secara bergantian melalui suatu pergiliran keturunan yang disebutmetagenesis. Jika anteredium dan arkegonium berada dalam satu individu, tumbuhan lumut disebut berumah satu(monoesis) dan jika dalam satu individu hanya terdapat anteredium atau arkegonium saja disebut berumah dua(diesis). SIKLUS HIDUP LUMUT:

Lumut mengalami siklus hidup diplobiontik dengan pergantian generasi heteromorfik. Briophyta mengalami dua fase dalam siklus hidupnya, yaitufase gametofit dan sporofit. Dalam siklus hidupnya, fase gametofit lebih dominan dibandingkan fase sporofitnya. Fase gametofit adalah lumut yang biasa kita lihat sehari-hari. Gametofit merupakan lumut yang menghasilkan gamet (sel kelamin). Fase sporofit merupakan lumut yang berada dalam keadaan menghasilkan spora. Hal ini bertolak belakang dengan tumbuhan berpembuluh (pteridophyta dan spermatophyta) yang memiliki fase sporofit lebih dominan dibandingkan dengan fase gametofit.

LUMUT DAUN:

Siklus hidup lumut mengalami pergantian antara generasi haploid dengan diploid. Sporofit pada umumnya lebih kecil, berumur pendek dan hidup tergantung pada gametofit.

LUMUT HATI:

Siklus hidup lumut ini mirip dengan lumut daun yaitu dengan fase haploid dan diploid.

Didalam spongaria terdapat sel yang berbentuk gulungan disebut elatera. Elatera akan terlepas saat kapsul terbuka, sehingga membantu memencarkan spora. Lumut ini juga dapat melakukan reproduksi dengan cara aseksual dengan sel yang disebut gemma, yang merupakan struktur seperti mangkok dipermukaan gametofit.

LUMUT TANDUK:

Secara seksual, dengan membentuk anteridium dan arkegonium. Anteridium dan arkegonium terkumpul pada suatu lekukan pada sisi atas talus. Zigot mula-mula membelah menjadi dua sel dengan satu dinding pisah melintang. Sel diatas terus membelah yang merupakan sporogonium yang diikuti oleh sel bagian bawah yang membelah terus menerus membentuk kaki yang berfungsi sebagai alat penghisap. Bila sporogenium masak maka akan pecah seperti buah polongan, dan menghasilkan jaringan yang terdiri dari beberapa deretan sel-sel mandul yang dinamakan kolumela. Sel-sel mandul ini diselubungi oleh sel jaringan yang kemudian menghasilkan spora, yang disebut arkespora.

SIKLUS HIDUP LUMUT TANDUK

Anda biasa melihat pokok berbunga kuning ini? Sudah tentu anda pernah melihatnya di kawasan taman atau di tepi-tepi jalan. Pokok yang digelar Arachis pintoi ini juga disebut sebagai pokok Kacang kuning atau nama inggerisnya Yellow Peanut plant. Pokok ini sejenis pokok menjalar di atas tanah dan merupakan tanaman penutup bumi yang popular kerana mempunyai bunga yang cantik.

Pokok Kapal Terbang


Aku baru tahu citer ni.. rupanya pokok kat bawah ni boleh digunakan untuk mengubat sakit sendi iaitu gout. Caranya ialah dengan menepek daun pokok ini yang telah direnyuk-renyukkan di tempat yang sakit, balut dan biarkan.. Seeelok-eloknya dibuat pada waktu nak tido..Selain dari tu, ( ceh.. macam nak buat karangan) daun pokok ini pon boleh digunakan untuk mengeluarkan selumbar yang menusuk daging.. terutama kalau daging tu dah busuk dan bernanah. Caranya serupa macam kat atas tadi.. tepek tempat daging yang membusuk tu dengan daun pokok ni.. dan balut serta dibiarkan untuk selama beberapa jam. Selumbar ini akan keluar dari daging kita yang busuk dan bernanah. ( Anak jiran aku telah membuktikannya - bertahun merana kerana serpihan kayu tertinggal di dalam daging.. hingga mati jari tangan dia, nak membaikkannya dengan menepek daun

pokok ni kat luka dan hasilnya, serpihan kayu tu keluar, 2-3 hari kemudian, luka dia pon baik!) Ciri-ciri pokok ni dia mempunyai daun yang serupa seperti daun sirih, dan berbulu halus.. macam rupa pokok senduduk bulu.. Batang dia hijau dan selalu kita temui di tepi-tepi jalan raya. Selalunya pokok ni akan dihapuskan sebab nampak "menyemak" aja kat tepi jalan. Ia dikenali dengan nama pokok Kapal Terbang.. apa kena mengena kapal terbang dengan pokok ni.. aku tak tahu.. Tapi kat bawah ni adalah ciri-ciri pokok ni..

Batang dia berbulu begitu juga daun dia.. Mula-mula dia akan tumbuh serumpun sebelum batangnya menjalar bagi membolehkan ia membiak. Ohh.. sebab itulah pokok ini selalu ditebas oleh mesin potong rumput! Walau apa pun, jangan sangka pokok yang nampak macam semak aje tu tak de gunanya..
Dicatat oleh Zarina Bakri di 1:26 PG E-melkan Ini
Davallia

Scientific classification Kingdom: Division: Class: Order: Family: Genus: Plantae Pteridophyta Pteridopsida Polypodiales Davalliaceae Davallia

Pakis (Davallia deersfoot, pakis kaki arnab) adalah genus kira-kira 40 spesies paku-pakis dalam keluargaDavalliaceae. Ia adalah pakis dari tumbuhan yang mendapat pemakanannya melalui kelembapan udara dan air hujan, kebiasaannya tumbuh diatas tumbuhan lain, tapi bukan jenis parasit (epiphytic), dengan pelepah (fronds) yang tumbuh daripada rizom yang panjang tergantung di udara diantara celah pelepah diatas pokok atau di celah-celah batu. Tumbuhan ini mempunyai rizom berbulu yang menutupi permukaan tanah serta akar dibawa tanah. Pelepah berbentuk segi tiga, kira-kira 1 kaki panjang dan 1 kaki lebar. Dibahagikan kepada 3-4 cabang (pinnate) yang di bahagikan lagi ke dalam beberapa cabang. Davallia sering digunakan sebagai hiasan dalam bakul gantung kerana rizom nya boleh berpecah kepada beberapa bahagian lain yang mudah berkembang dengan cepat. Tidak seperti pakis lain, Davallia mampu bertahan pada kelembapan yang rendah.

Nama Sains: Aspleneum Nidus. Nama Tempatan: Paku Sakat, Semun (Banyak digunakan sebagai hiasan landskap) Pokok Daun Semun mempunyai batang pokok yang pendek dan bersisik. Digelarkan rizom, batang pokok ini mempunyai satu silara daun pada bahagian atasnya. Di bawah rizom itu terdapat serumpun akar dengan banyak akar rambut untuk mengumpul kelembapan daripada hujan atau udara yang lembap. Daun atau pelepah Pokok Daun Semun adalah panjang sehingga 150 sentimeter atau lebih. Pada permukaan bawah daun terdapat alur-alur halus yang bercabang seperti jejari dan yang kelihatan seolah-olah vena. Alur-alur ini mengandungi spora yang kelihatan seolah-olah habuk perang. Bahagian atas silara Pokok Daun Semun mengandungi satu lekukan di pusatnya untuk menangkap daun-daun yang luruh dari pokok-pokok yang lebih tinggi. Semasa daun ini semakin reput, bahan-bahan mati ini bersama-sama dengan akar-akar pokok ini, bertindak sebagai span untuk menyerap dan menyimpan air, khususnya selepas hujan lebat. Tumbuhantumbuhan lain, seperti paku-pakis yang lebih kecil dan pokok-pokok anggerik tumbuh dalam lekukan ini dan berkongsi air yang dikumpul.
Pengelasan saintifik Tumbuhan Alam:

Divisi: Kelas: Order: Famili: Genus: Spesies: Binomial:

Pteridophyta Pteridopsida Dennstaedtiales Dennstaedtiaceae Asplenium A. nidus Asplenium nidus

Kegunaannya: Akar paku ini ditumbuk hancur direbus ditampal pada tahi lalat dapat menghilangkannya. Jika cirit birit berterusan- kunyahkunyah akarnya hingga mengeluarkan getah dan ditelan

PAKU RAWAN (Limnocharis Flava.) SEBAGAI SAYURAN UNTUK DIET Mei 18, 2010
Filed under: Pokok liar zainura66 @ 11:13 am Tags: hutan paya, Landskap, makanan, Sayur, seni taman, ulam

Paku rawan atau Limnocharis flava adalah sejenis tumbuhan air. Tumbuhan ini yang membentuk perdu dikatakan berasal dari benua Amerika. Ia adalah dari perkataan Greek iaitu Limno bermaksud kolam dan Charis bermaksud rahmat. Oleh kerana bunganya yang menarik

berwarna kuning itu, telah memikat penaman-penanam pokok untuk menanamnya di kebun atau taman mereka dan ini juga memudahkan penyebarannya ke lokasi-lokasi baru yang lain. KETERANGAN Limnocharis flava (Paku rawan) memiliki daun berbentuk segitiga serta bunganya bertangkai dan menghasilkan pembungaan kelihatan seperti sotong sehingga mempunyai kira-kira 15 kuntum bunga kuning yang dikeluarkan. Buahnya pula berbentuk bulat dan terdiri daripada segmen yang membentuk seperti bulan sabit yang akhirnya terpisah dibawa oleh arus air dan menyebarkan benihnya ke lokasi yang baru pula. Menurut kajian yang telah dibuat, spesis botani ini terdapat 3 jenis iaitu: 1. Glabrous Halus serta kurang mempunyai rambut/bulu. 2. Scapigerous menghasilkan tangkai bunga yang tiada berdaun 3. Laktiferus mengandungi susu getah Ia memiliki rimpang gemuk pendek (berukuran kira-kira 3 sm panjang dan ber -diameter 3 sm) serta akarnya berserat dan banyak. Daunnya tegak, sedikit tirus dan melengkung itu mengunjur keluar membentuk kumpulan di permuakaan air. Helaian daunnya agak tipis, berwarna hijau muda, mempunyai pelbagai bentuk (bulat, bulat telur atau elips luas) dan panjangnya 6-20 sm (dan hampir sama lebar) Setiap petiolesnya adalah tebal, segitiga, kira-kira 90 sm panjang serta lompong (kosong/ ruang udara). Hujung daun membentuk sikit tajam dan permukaan daun berbentuk hati; tepi daunnya berombak. Terdapat 4-6 pasang saraf utama dan 1 marginal utama (selari dengan apeks) serta banyak saraf sekunder (sejajar antara satu sama lain dan hampir tegak lurus terhadap pelepah) dan berselirat padat . Ada sekitar 1-4 peduncles (tangkai bunga), yang aksiler, tegak, segi tiga, diratakan di dasar dan panjang 120 sm. Penduncles beruang, di puncak, segugusan bunga, adalah Ramet (tanaman vegetatif) atau kedua-duanya. Perbungaannya adalah umbellate (terdiri dari bunga muncul dari tengah-tengah/ pusat dan diatur dalam cluster), dengan antara 2 15 bunga disokong oleh sebuah penutup dari bracts, kadang-kadang satu atau dua daun yang hadir antara bunga-bunga. Setiap bracts yang berbentuk agak bundar dengan puncak luas elips (biasanya) berlekuk. Bunganya berdiameter 2-4 sm. Pediselnya (batang bunga di setiap perbungaan) adalah 2-7 sm panjang (3-gonous, 3-bersayap di atas, memperbesar memanjang ke atas dan banyak buah). Perianth adalah 2-bersambung. Tiga daun gigih, imbricate (tumpang tindih), hijau, berbentuk tumpul, 1.5 2 sm panjang dengan 1 1.5 sm lebar , besar dan melampirkan buah. Tiga kelopak bunga berwarna kuning pucat dengan dasarnya berwarna gelap, tipis, agak lemah (cenderung gugur lebih awal), imbricate dan bujur telur hingga bundar di bentuk dengan hujungnya bulat ; 2-3 sm panjang dan 1 2 sm lebar. Terdapat banyak benang sari (stamen) dikelilingi oleh lingkaran dari staminoides (filamen rata, bebas , anther basifixed, bersel-2). Ada 15-20 carpels (verticillate, lateral mampatan, bebas, padat, tampaknya membentuk satu ovari superior, banyak ovula, placentation tiruan, pelbagai gaya, stigma Sessile). Buah bergantung kepada fruitlets (sebanyak carpels ada), setengah lingkaran, bermembran, membuka sepanjang sisi (bawah daun dalam atau bahagian abdomen) dan mempunyai abaxial (luar tebal atau punggung) dinding. Bijinya sangat banyak dan kecil, berbentuk seperti biji benih tapak kuda. Testa (meliputi kulit luar bijinya yang keras atau kulit biji) adalah coklat dan kenyal. HABITAT Kawasan pertanian, paya , kawasan berair Ia tumbuh subur di paya cetek, selokan, kolam dan sawah berair; biasanya boleh di temui dalam air tergenang .

KEGUNAANNYA : Tumbuhan ini dijadikan tanaman hias/ landskap oleh beberapa buah negara; di taman-taman di kediaman sendiri, bangunan pejabat, sekolah dan lain-lain. Manakala di beberapa negara Asia Tenggara pula flava L. digunakan sebagai sumber makanan. Sebagai contoh, 1. Jawa tanaman ini dijadikan sayuran yang sangat diminati, biasanya ditanam di sawah . Daun muda, batang dan gugusan bunganya dijual di pasaran. 2. Vietnam flava L. berlaku tumbuh semulajadi di banyak kawasan berair dan digunakan sebagai sayuran, maka sangat popular di Delta Mekong. Dikenali sebagai Keo neo atau cu neo, sering dikumpulkan oleh wanita etnik Vietnam (Kinh) dan dijual di pasaran tempatan dan juga oleh penjual sayur di perahu. Daun muda dan pucuk tanaman direbus atau dimasak dalam campuran sup. Sayur ini mengandungi tahap relatif yang tinggi Ca, Fe dan AY-karoten, mineral yang cukup sering dijadikan sayuran diet bagi wanita di negara-negara berpendapatan rendah. 3. Bangladesh- Daun flava L. juga dikumpulkan untuk konsumsi rumah tangga oleh wanita. 4. Sumatera Hal ini juga dilaporkan digunakan sebagai makanan ternakan babi atau ternakan haiwan dan sebagai pupuk hijau tanaman untuk pembajaan sawah.

KATABOLISMA CYANOGENIC GLIKOSIDA MELALUI PEMBERSIHAN VICIANIN HYDROLASE DENGAN PAKU PAKIS [SQUIRREL'S FOOT FERN (DAVALLIA TRICHOMANOIDES BLUME)]
Pauline A. LiZOrrE DAN JONATHAN E. Poulton * JabatanBotany, University Iowa, Bandar Iowa.

Pokok Sena atau juga dikenali sebagai Angsana merupakan sejenis tumbuhan yang terdapat di hutan Malaysia. Nama botaninyaPterocarpus indicus. [1] Ia merupakan pokok asal di Malaysia dan kawasan ASEAN. Ia dikenali sebagai pokok Narra di Filipina, pokok Sonokembang di Indonesia, pokok Tnug di Kemboja, dan pokok Pradu di Thailand. Pokok Sena dianggap sebagai pokok balak yang baik.
Pokok Sena merupakan pokok tinggi malar hijau yang mampu mencecah sehingga ketinggian 30 meter sehingga 48 meter ditempat asalnya. Daunnya sepanjang antara 12 hingga 22 cm dan tangkainya (petiole) sepanjang sekitar 2 hingga 4 cm. Bunganya berbeza dari sedikit sehingga merimbun dan berbunga dari Februari hingga Mei di Malaysia dan Filipina. Ia berbau harum dan mempunyai kelopak kuning atau kuning bata. Buahnya bulat leper dan sekitar 6 cm kerat rentas. Buahnya yang matang dalam 4-6 bulan, menjadi perang apabila tua. Ia mempunyai sayap serabut bagi penyebaran melalui udara.

Kebanyakan spesies Pterocarpus mengemari cuaca bermusim, tetapi P. indicus menggemari hutan hujan tropika.
Pengelasan saintifik Alam: Divisi: Kelas: Order: Famili: Genus: Spesies: Tumbuhan Magnoliophyta Magnoliopsida Fabales Fabaceae Pterocarpus P. indicus

Binomial: Pterocarpus indicus

Resam atau rasam (Dicranopteris linearis syn. Gleichenia linearis) merupakan jenis paku yang besar yang biasa tumbuh pada tebing-tebing di tepi jalan di pegunungan. Tumbuhan ini mudah dikenal karena peletakan daunnya yang menyirip berjajar dua dan tangkainya bercabang mendua (dikotom). Resam dikenal sebagai tumbuhan invasif di beberapa tempat karena mendominasi permukaan tanah menyebabkan tumbuhan lain terhambat pertumbuhannya. Tumbuhan ini dapat ditemukan di hampir semua daerah tropik dan subtropis di Asia dan Pasifik. Habitatnya adalah tebing teduh dan lembap mulai pada ketinggian 200m hingga 1500m di atas permukaan laut. Dulu tangkai daunnya dipakai sebagai pena. Dalam bahasa Melayu, kata "resam" juga berarti "kebiasaan" atau "adat", seperti dalam perumpamaan Resam air ke air, resam minyak ke minyak, yang berarti biasanya orang lebih suka bergaul kepada bangsanya sendiri daripada dengan bangsa lain atau bila terjadi perselisihan maka biasanya orang akan berpihak pada bangsanya, sukunya atau kawannya. Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Plantae Divisi: Kelas: Pteridophyta Pteridopsida

Ordo: Famili: Genus:

Gleicheniales Gleicheniaceae Dicranopteris

Nama binomial Dicranopteris linearis


(Burm. f.) Underw.

Sinonim Gleichenia linearis (Burm. f.) S.W. Clarke

Apu-apu (Pistia stratiotes) merupakan tumbuhan air yang biasa dijumpai mengapung di perairan tenang atau kolam. Ia juga populer sebagai tumbuhan pelindung akuarium. Tumbuhan ini adalah satu-satunya anggota marga Pistia. Orang juga mengenalnya sebagai kayu apung atau kapu-kapu. Apu-apu kadang-kadang disebut pula sebagai kiambang/kayambang, namun penamaan ini salah kaprah, karena mengacu pada tumbuhan air yang lain. Asal tumbuhan ini tidak jelas namun telah diketahui menyebar di seluruh wilayah tropika dan subtropika. Apu - apu dapat digunakan untuk menyerap logam - logam dalam limbah industri.

Apu-apu

Apu-apu (Pistia stratiotes)

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan:

Plantae

(tidak termasuk) Monocots Ordo: Famili: Genus: Alismatales Araceae Pistia


L.

Spesies:

P. stratiotes

Nama binomial Pistia stratiotes


L.

Anda mungkin juga menyukai