Anda di halaman 1dari 8

TUGAS BOTANI FARMASI II

“BRYOPHYTA”

Disusun Oleh :

SAVITRI NUGRAHAYATI 131501068


BALQIS NATASYA
DINDA ELISA
KARINA
CUT
JUNI ERTANIA
KHORI
REZA AULIA
TUTY RAHAYU
ATIKA AZZAHRA
NOVA MUSTIKA
AYU FAHLENI
HAFRIDHA YANTI
MARTHA YOHANA SIANIPAR
NURHASANA SIRAIT

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
BRYOPHYTA

A. PENGERTIAN

Lumut (dalam bahasa yunani : bryophyta) adalah sebuah divisi tumbuhan


yang hidup didarat, yang umumnya berwarna hijau dan berukuran kecil (dapat
tidak tampak dengan bantuan lensa), dan ukuran lumut yang terbesar adalah
kurang dari 50 cm. Lumut ini hidup pada batu, kayu gelondongan, pepohonan,
dan ditanah. Lumut tersebar hampir diseluruh belahan dunia, terkecuali didalam
laut. Lumut mempunyai sel-sel plastid yang dapat menghasilkan klorofil A dan
B, sehingga dapat membuat makanan sendiri dan bersifat autotrof. Lumut
termasuk kedalam kingdom plantae, yang mana kingdom plantae meliputi semua
organisme yang multiseluler dan telah berdiferensiasi, eukariotik, dan dinding
selnya mempunyai selulosa. Organisme yang termasuk kedalam plantae ini
hampir seluruhnya bersifat autotrof (membuat makanan sendiri) dengan bantuan
cahaya matahari saat proses fotosintesis

Bryophyta merupakan tumbuhan yang belum mempunyai pembuluh sejati.


Tumbuhan lumut adalah divisi tumbuhan yang hidup didarat yang umumnya
berwarna hijau dan dan berukuran kecil. Jika kita cermati lebih dalam, tumbuhan
lumut adalah anggota kingdom plantae yang memiliki struktur tubuh paling
sederhana. Yaitu peralihan dari tumbuhan talus (Thallophyta) menjadi tumbuhan
cormus (Cormophyta). Tumbuhan lumut biasa hidup ditempat yang lembab
seperti bebatuan, di tanah , sungai, kayu, dan lain-lain. Namun sebagian diantara
mereka juga ditemukan ditempat yang berair. Tumbuhan lumut dapat ditemukan
di berbagai belahan dunia.

Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan yang berklorofil sehingga dapat


berfotosintesis dan membuat makan sendiri (autotrof). Sebagai besar, tumbuhan
lumut berhabitat di daratan. jarang sekali tumbuhan lumut ditemukan di lautan.
Oleh sebab itu tumbuhan lumut disebut tumbuhan terestial.

B. CIRI-CIRI
 Tumbuhan lumut merupakan organisme multiseluler dan eukariotik
(memiliki dinding sel).
 Tumbuhan lumut tidak mempunyai jaringan pengangkut xylem dan floem.
 Karena tidak mempunyai jaringan pengangkut, tumbuhan lumut hanya
memiliki jaringan empulur yang berfungsi untuk menyerap air melalui
rizoid, kemudian diangkut keseluruh bagian tubuh lumut melaui proses difusi.
 Tumbuhan lumut termasuk organisme autotrof karena dapat membuat
makanan sendiri.
 Bryophyta memliki plastida yang terdiri dari klorofil A dan klorofil B yang
memiliki dinding sel namun tidak mempunyai lignin.
 Tumbuhan lumut bergenerasi dengan metagenesis yang mengalami dua fase,
yaitu fase gametofit dan fase sporofit.
 Tumbuhan lumut memilki alat perkembangbiakan jantan yaitu antheridium,
dan betina arkegonium.
 Tumbuhan lumut tumbuh memanjang. Tumbuhan lumut tidak dapat tumbuh
membesar.
 Tumbuhan lumut memiliki dinding sel yang terdiri dari selulosa, yaitu
komponen struktural utama pembentuk dinding sel.
 Merupakan tumbuhan peralihan dari Thallophyta dan cormophyta.
 Sebagian besar hidup ditempat yang lembab (higrofit), namun ada juga yang
hidup di air (hidrofit).
 Reproduksi aseksual dengan cara pertumbuhan spora melaui pembelahan
mitosisi sel di dalam induk sporda di dalam sporangium.
 Reproduksi seksual dengan cara pembentukan spermatozoid dan zigot.
 Struktur tubuhnya sederhana, belum memilki akar, batang, dan daun sejati.
 Tumbuhan lumut permukaan luarnya dilapisi berilin, yan berfungsi untuk
mengurangi penyerapan air dan penguapan.
 Tumbuhan lumut memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil dan umumnya
berwarna hijau.
 Tumbuhan lumut hidup secara berkoloni, yaitu menggerombol sehingga
dapat menjangkau area yang luas.
 Batang dan daun tumbuhan lumut memiliki susunan yang berbeda.
 Tumbuhan memiliki kromosom yang bersifat haploid, yaitu terdiri dari gamet
jantan dan gamet betina (sel kelamin).
 Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh disuatu tempat
sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh.
 Berukuran kecil dan jarang mencapai 15 cm
 Bentuknya pipih seperti pita, dan adapula seperti batang dengan daun yang
kecil
 Sel-sel penyusun tubuhnya mempunyai dinding sel yang tersusun atas
selulosa
a. Batang dan daunnya mempunyai susunan yang berbeda, yaitu: Selapis sel
kulit, yang beberapa diantaranya membentuk rizoid epidermis, rizoid
tampak seperti benang yang berfungsi sebagai akar dan menyerap makanan
dari air dan garam mineral
b. Lapisan kulit dalam tersusun atas korteks, silinder pusat yang terdiri dari
sel penunjang atau parenkim yang memanjang, tidak mengandung xilem
dan floem
c. Silinder pusat, terdiri atas sel parenkim yang berguna untuk mengangkut ari
dan garam mineral.

 Pertumbuhan pada lumut yaitu secara memanjang

 Susunan gametangiumnya (arkegonium ataupun anteredium) mempunyai


susunan yang khas, yang sering dijumpai pada tumbuhan paku (pteridophyta),
terutama arkegoniumnya. Arkegonium adalah gamet betina yang berbentuk
seperti botol dan mengandung sel ovum, sedangkan anteredium adalah gamet
jantan tabg berbentuk bulat dan mengandung sel spermatozoid

 Daunnya setebal satu lapis sel, kecuali ibu tulang daun yang lebih dari satu
lapis. Sel-sel daun kecil, mengandung kloroplas yang tersusun seperti jaring
dan berbentuk sempit dan memanjang

C. PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA)

Siklus hidup tumbuhan lumut bersifat metagenesis, karena bergantian antara


reproduksi seksual dan aseksual. Awalnya sporofit menghasilkan spora yang akan
menjadi protonema, dari protonema inilah gametofit terbentuk. Generasi
gametofit ini punya satu sel kromosom yang disebut dengan haploid (n) dan
gametofit ini menghasilkan gametangium (organ reproduksi) yang disebut dengan
anteredium pada jantan dan arkegonium pada betina. Gametangium dilindungi
oleh daun khusus (bract).
Anteredium berbentuk bulat dan menghasilkan sperma berflagela
(anterezoid dan spermatozoid), sedangkan arkegonium berbentuk seperti botol
yang memiliki bagian lebar disebut perut, dan ada bagian sempitnya yang disebut
dengan leher.
Pembuahan (fertilisasi) sel telur oleh anterzoid membuahkan zigot dengan
dua sel kromosom atau disebut dengan diploid (2n). Zigot inilah yang merupakan
awal dari sporofit lagi. Kemudian zigot melakukan pembelahan menjadi sporofit
dewasa yang sudah memiliki kaki untuk melekat pada gametofit, seta, dan kapsul
di bagian ujungnya. Kapsul ini merupakan tempat dihasilkannya spora melalui
fase fase pada meiosis. Setelah spora masak dan dikeluarkan dari dalam kapsul,
barulah siklus hidup lumut berulang lagi dari awal.
D. KLASIFIKASI TUMBUHAN BRYOPHYTA

1. Lumut Hati (HepatiCospida)


Sesuai dengan namanya, lumut
ini dapat diamati langsung dengan
mata, lumut ini mempunyai bentuk
khas yaitu lekukan-lekukan yang
menyerupai bentuk hati dan juga
terbagi atas dua lobus, sama seperti
hati. Lumut ini tumbuh dan menempel
di bebatuan, tanah, daun-daun
pepohonan dalam rimba di daerah tropika dan dinding-dinding pada bangunan tua
yang lembab. Lumut hati dapat melakukan fotosintesis untuk makanannya sendiri
(autotrof). Struktur tubuhnya meliputi akar, batang, dan daun.
Lumut hati dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan bentuk talusnya,
yaitu lumut hati bertalus dan lumut hati berdaun. Alat kelamin terletak pada
bagian dorsal (belakang) talus pada jenis terletak pada bagian terminal (ujung).
Lumut hati berkembang biak dengan oogami secara generatif, dan dengan
fragmentasi, tunas, dan kuncup eram secara vegetatif. Didalam spongaria terdapat
sel yang berbentuk gulungan dan disebut dengan elatera, elatera ini akan terlepas
saat kapsul terbuka, sehingga akan membantu memancarkan spora. Lumut ini juga
bereproduksi secara aseksual dengan menggunakan sel yang disebut dengan
gemma, yang berbentuk mangkok dan terletak dipermukaan sporofit.
Contoh lumut ini adalah Marchantia polymorpha dan Porella.
2. Lumut tanduk (Anthocerotaceae)
Tubuh lumut tanduk menyerupai lumut hati yaitu seperti talus, tetapi
sporofitnya berbentuk kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk dari
gametofit. Cara perkembang biakannya sama dengan lumut hati, yaitu
perkembang biakan secara generatif dengan membentuk anteridium dan
arkhegonium yang terkumpul pada sisi atas talus.

LUMUT TANDUK (ANTHOCEROTACEAE)


Selnya hanya memiliki satu kloroplas, kloroplas ini berukuran besar dan
terbesar dari pada kebanyakan tumbuhan lumut.
Lumut tanduk banyak ditemukan di tepi-tepi sungai dan danau, disepanjang
selokan, ditepi jalan yang basah dan lembab. Salah satu contoh dari lumut tanduk
adalah Anthoceros Laevis.
3. Lumut Daun (Musci)
Lumut daun atau lumut sejati merupakan lumut yang sering kita jumpai
karena tempat hidupnya yang lebih terbuka dibanding lumut lain, bentuknya pun
lebih menarik. Lumut sejati memiliki perbedaan dengan lumut hati yaitu dari segi
dauunya yang tumbuhn pada semua sisi sumbu utama, atau dengan kata lain,
daunnya berasal dari pusat tengah lumut tersebut (simetri radial).
LUMUT DAUN (MUSCI)
Daun ini mempunyai rusuk pada bagian tengahnya dan rusuk tersebut
tersusun pada batang dengan mengikuti garis spiral, panjangnya dapat bervariasi
dari suatu bagian dari satu inci dan mencapati satu kaki. Pada rusuk tengah ini
mengandung sel yang memanjang, fungsinya untuk mengangkut air dan zat-zat
hara. Lumut sejati tidak memiliki akar.
Seperti lumut gambut dan lumut rawa, daunnya khas karena mempunyai
jaringan sel kecil dan memisahkan sel mati yang besar. Mempunyai daya
menghisap air yang laur biasa. Ini lah makanya lumut ini dapat bertahan hidup
dirawa.
Gametofitnya mempunyai alat kelamin jantan dan betina yang relatif kecil,
pembuahan dilakukan oleh spermatozoid yang bergerak aktif dengan flagela nya,
bila ada air maka spermatozoid akan berenang menuju ovum. Kemudian hasil
fertilisasi menjadi sporofit, yang ketika sporofit sudah matang memiliki kaki
penghisap dan satu tangkai yang panjang, juga sebuah kapsul yang khas.
Contoh lumut ini adalah Polytricum juniperinum, Furaria, Pogonatum
cirratum, Aerobrysis longissima, dan lumut gambut atau Sphagnum.
E. MANFAAT TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA)
Lumut mempunyai manfaat terhadap manusia, seperti Marchantia
polymorpha, lumut ini termasuk kedalam klasifikasi lumut hati, dan sesuai dengan
namanya lumut ini dapat digunakan sebagai pengobatan hepatitis (infeksi pada
hati). Jenis jenis lumut gambut seperti Sphagnum yang termasuk kedalam
klasifikasi lumut daun dapat digunakan sebagai pembalut atau pengganti kapas.
Dalam lingkungan, lumut mempunyai peran sebagai penyedia oksigen,
penyimpan air. Lumut dapat menyimpan air yang tertangkap diantara daun dan
tangkainhya karena selnya seperti rozoid dan sel parenkim nya yang dapat
menyerap air dan garam mineral dan bersifat seperti spons. Setelah air diserap
seperti pada lumut hati yang menyerap air pada tempat yang ditumbuhinya,
seperti pada pepohonan tumbang, itu akan membuat tanah menjadi kering, dan
melindungi lumut tersebut dari kekeringan juga. Dengan kemampuannya
menyerap air, juga akan menciptakan lingkungan alami untuk persemaian benih
untuk tumbuhan bunga berkayu, herba, dan tumbuhan conifer. Lumut juga
berfungsi sebagai penyerap polusi yang terdapat dilingkungan.
Lumut juga dapat menambah estetika suatu daerah yang ditumbuhinya
secara luas, membuat mata dapat memandangi pemandangan hijau yang
terbentang luas. Dan juga memberi sumbangan terhadap modifikasi alam sekitar.
Peranan bryophyta yang lain adalah memperlambat proses erosi, karena
daya penyimpanan airnya lebih baik daripada daun yang sudah mati. Sehingga
memperlambat air pada permukaan tanah yang cepat dari air hujan. Dan semua
manfaat serta peranan lumut ini dapat terjadi karena mereka merupakan tumbuhan
yang berkelompok dan bersama-sama menciptakan lingkungan yang baik.

Anda mungkin juga menyukai