“BRYOPHYTA”
Disusun Oleh :
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
BRYOPHYTA
A. PENGERTIAN
B. CIRI-CIRI
Tumbuhan lumut merupakan organisme multiseluler dan eukariotik
(memiliki dinding sel).
Tumbuhan lumut tidak mempunyai jaringan pengangkut xylem dan floem.
Karena tidak mempunyai jaringan pengangkut, tumbuhan lumut hanya
memiliki jaringan empulur yang berfungsi untuk menyerap air melalui
rizoid, kemudian diangkut keseluruh bagian tubuh lumut melaui proses difusi.
Tumbuhan lumut termasuk organisme autotrof karena dapat membuat
makanan sendiri.
Bryophyta memliki plastida yang terdiri dari klorofil A dan klorofil B yang
memiliki dinding sel namun tidak mempunyai lignin.
Tumbuhan lumut bergenerasi dengan metagenesis yang mengalami dua fase,
yaitu fase gametofit dan fase sporofit.
Tumbuhan lumut memilki alat perkembangbiakan jantan yaitu antheridium,
dan betina arkegonium.
Tumbuhan lumut tumbuh memanjang. Tumbuhan lumut tidak dapat tumbuh
membesar.
Tumbuhan lumut memiliki dinding sel yang terdiri dari selulosa, yaitu
komponen struktural utama pembentuk dinding sel.
Merupakan tumbuhan peralihan dari Thallophyta dan cormophyta.
Sebagian besar hidup ditempat yang lembab (higrofit), namun ada juga yang
hidup di air (hidrofit).
Reproduksi aseksual dengan cara pertumbuhan spora melaui pembelahan
mitosisi sel di dalam induk sporda di dalam sporangium.
Reproduksi seksual dengan cara pembentukan spermatozoid dan zigot.
Struktur tubuhnya sederhana, belum memilki akar, batang, dan daun sejati.
Tumbuhan lumut permukaan luarnya dilapisi berilin, yan berfungsi untuk
mengurangi penyerapan air dan penguapan.
Tumbuhan lumut memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil dan umumnya
berwarna hijau.
Tumbuhan lumut hidup secara berkoloni, yaitu menggerombol sehingga
dapat menjangkau area yang luas.
Batang dan daun tumbuhan lumut memiliki susunan yang berbeda.
Tumbuhan memiliki kromosom yang bersifat haploid, yaitu terdiri dari gamet
jantan dan gamet betina (sel kelamin).
Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh disuatu tempat
sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh.
Berukuran kecil dan jarang mencapai 15 cm
Bentuknya pipih seperti pita, dan adapula seperti batang dengan daun yang
kecil
Sel-sel penyusun tubuhnya mempunyai dinding sel yang tersusun atas
selulosa
a. Batang dan daunnya mempunyai susunan yang berbeda, yaitu: Selapis sel
kulit, yang beberapa diantaranya membentuk rizoid epidermis, rizoid
tampak seperti benang yang berfungsi sebagai akar dan menyerap makanan
dari air dan garam mineral
b. Lapisan kulit dalam tersusun atas korteks, silinder pusat yang terdiri dari
sel penunjang atau parenkim yang memanjang, tidak mengandung xilem
dan floem
c. Silinder pusat, terdiri atas sel parenkim yang berguna untuk mengangkut ari
dan garam mineral.
Daunnya setebal satu lapis sel, kecuali ibu tulang daun yang lebih dari satu
lapis. Sel-sel daun kecil, mengandung kloroplas yang tersusun seperti jaring
dan berbentuk sempit dan memanjang