Anda di halaman 1dari 48

BAB 8

DUNIA TUMBUHAN
(PLANTAE)
Standar Kompetensi
3. Memahami Manfaat
Keanekaragaman Hayati

Kompetensi Dasar
3. 3 Mendeskripsiakan
Ciri-Ciri Divisio Dalam Dunia
Tumbuhan dan Peranannya
Bagi Kehidupan di Bumi
POKOK BAHASAN
• Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
• Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
• Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
A. Ciri Umum Dunia Tumbuhan
Kingdom Plantae meliputi lumut (Briophyta), paku-pakuan (Pteridophyta),
dan tumbuhan berbiji (Spermatophyta dengan ciri yaitu,
 Telah memiliki organ tubuh pokok, yaitu akar, batang, daun serta memeliki klorofil.
 Reproduksi tumbuhan berlangsung secara generatif dan vegetatif.
 Ada beberapa jenis lumut yang struktur tubuhnya menyerupai Thalophyta atau
tumbuhan bertalus. Tumbuhan yang telah memiliki organ tubuh lengkap disebut
Kermofita
Berdasarkan cara perkembang biakannya kermofita dibedakan menjadi dua yaitu
1. Kermofita berspora, yaitu kelompok tumbuhan yang berkembang biak dengan
spora (tumbuhan lumut dan tumbuhan paku)
2. Kemorfita berbiji, yaitu kelompok tumbuhan yang berkembang biak dengan biji.
Berdasarkan alat pengangkutan tumbuhan dibedakan menjadi dua yaitu
a. Atrakoefita, yaitu tumbuahan yang belum memiliki sistem pengangkutan,
misalnya tumbuhan lumut.
b. Trakoefita, yaitu tumbuhan yang telah memiliki sistem pengangkutan,
misalnya tumbuhan paku dan tumbuhan biji.
B.Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
1. Ciri-Ciri Lumut
 hidup di tempat-tempat yang lembab dan basah
 Berklorofil, belum memiliki floem dan xilem
 Belum dibedakan antara akar, batang dan daun.
 Sebagian lagi telah memiliki organ mirip akar (rizoid), batang, dan daun.
 Peralihan antara tumbuhan Thallophyta dan Cormophyta
 Reproduksi sexual dan asexual
 Lumuut ada yang berbentuk: lembaran, terompet, tumbuhan kecil dan kapsul
bertangkai panjang.

Gambar 8.1 L. berbentuk Gambar 8.2 L. Berebentuk Gambar 8.3 L. Berbentuk Gambar 8.4 L.Berbentuk
lembaran terompet tumbuhan kecil kapsul bertangkai panjang
2. Klasifikasi lumut
a. Kelas Hepaticopsida (Lumut Hati)
Tubuh masih berupa lembaran (talus) yang terbagi atas beberapa lobus. Bentuknya
akan mengingatkan pada lobus hati pada hewan. Karena itu, lumut ini dinamakan
lumut hati.
Lumut hati biasa hidup di tempat yang basah sehingga tubuhnya berstruktur
higromorf. Ada juga yang hidup di tempat-tempat yang sangat kering, seperti di kulit
pohon, di atas tanah, atau batu cadas sehingga tubuhnya berstruktur xeromorf.
Di dalam tubuh lumut terdapat alat penyimpan air sehingga dalam keadaan kekeringan
Tidak mengakibatkan lumut mati.
Lumut hati merupakan tumbuhan penutup tanah yang daunnya berbentuk lembaran-
lembaran yang berkelok di bagian pinggirnya, memiliki semacam akar yang tumbuh
dari permukaan bawah tumbuhan hidup di tempat yang lembap, dan tidak terkena
cahaya matahari.Protonema lumut hati kebanyakan hanya berkembang menjadi suatu
buluh pendek dan sebagian besar lumut hati memiliki sel yang mengandung minyak
astri.
Lumut hati dapat berkembang biak secara aseksual dengan pembentukan kuncup
atau gemma dan secara seksual dengan pembentukan anteridium penghasil sperma
dan pembentukan arkegonium penghasil ovum. Lumut hati juga mengalami pergiliran
keturunan (metagenesis).
Contoh lumut hati
1. Marchantia polymorpha Generasi sporofit Generasi gametofit
Lumut ini berupa lembaran
dan hidupnya menempel
pada permukaan tanah,
pohon, atau tebing yang
lembab. Lumut ini memiliki
alat yang menyerupai akar
(rhizoid) yang digunakan
untuk menempel dan
mengisap zat-zat makanan.
Gamabar 8.5 Marchantia polimorpha

2. Reboulia hemispherica 3. Ricciocarpus natans


Lumut ini banyak kita
jumpai hidup terapung di
permukaan air.

Gamabar 8.6 Reboulia hemispherica


Gambar 8.7 Penampang membujur Gambar 8.8 Penampang Gambar 8.9 Penampang membujur
anteredium Marchantia membujur sporofit Marchantia arkegonium Marchantia

Struktur tubuh Marchantia polymorpha


b. Kelas Anthoceropsida (Lumut Tanduk)
Lumut tanduk biasa hidup melekat di atas tanah dengan perantara rizoidnya. Lumut
tanduk kebanyakan tumbuh tanpa daun. Banyak ditemukan hidup di tanah lembab
sepanjang aliran sungai.
Lumut tanduk juga mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) ketika fase sporofit
dan fase gametofit terjadi secara bergiliran. Susunan sporogonium lumut tanduk lebih
rumit jika dibandingkan dengan lumut hati lainnya. Contoh lumut tanduk adalah
Anthoceros laevis, Anthoceros fusifermis, dan Notothulus valvata.

Gambar 8.10 Anthoceros laevis


c. Kelas Bryopsida (Lumut Sejati)
Lumut sejati juga disebut dengan lumut daun. Kurang lebih terdapat 12.000 jenis
lumut daun yang ada di alam ini. Lumut daun dapat tumbuh di tanah-tanah gundul yang
secara periodik mengalami kekeringan, di atas pasir bergerak, di antara rumput-rumput,
di atas batu cadas, batang pohon, di rawa-rawa, dan sedikit yang terdapat di dalam air.
Di daerah kering, badan lumut ini dapat berbentuk seperti bantalan, sedangkan yang
hidup di tanah hutan dapat berbentuk seperti lapisan permadani. Lumut di daerah lahan
gambut dapat menutupi tanah sampai beribu kilometer. Lumut ini hampir tidak pernah
mengisap air dari dalam tanah, tetapi justru banyak melindungi tanah dari penguapan air
yang terlalu besar. Lumut daun merupakan tumbuhan yang berdiri tegak, kecil, dan letak
daunnya tersusun teratur mengelilingi tangkainya seperti spiral.
Pada tempat yang sesuai, spora akan berkecambah membentuk protonema.
Protonema ini terdiri atas benang berwarna hijau, fototrof, bercabang-cabang, dan dapat
dilihat dengan mata biasa karena mirip seperti hifa cendawan. Dari protonema, muncul
rizoid yang masuk ke dalam tanah. Pada keadaan cukup cahaya, protonema akan
membentuk kuncup yang dapat berkembang menjadi tumbuhan lumut.
Alat kelamin lumut daun ada yang berumah satu dan ada yang berumah dua. Contoh
Musci adalah Andreaea petrophila, A. rupestris, Sphagnum fimbriatum, S. squarrosum,
S. acutifolium, Polytrichum commune, Hypnodendron reinwardtii, Mniodendron
divaricatum, Pogonatum cirrhatum, dan Georgia pellucida.
Gambar 8.12 Struktur tubuh
Polytricum

Gambar 8.11. Polytrichum commune

Gambar 8.13 Polgatum cirrhatum


3. Perkembangbiakan Tumbuhan Lumut

Perkembangbiakan lumut mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) antara


fase gametofit dan fase sporofit.
Lumut memiliki anteridium (mikrogamet) dan arkegonium (makrogamet).
Anteridium berfungsi sebagai alat kelamin jantan berbentuk bulat, yang menghasilkan
spermatozoid. Spermatozoid lumut berbentuk spiral dan mempunyai flagel. Sedangkan
arkegonium berfungsi sebagai alat kelamin betina yang menghasilkan ovum.
Bila arkegonium telah masak yang siap dibuahi, maka ujung arkegonium akan
membuka. Sel-sel arkegonium akan menghasilkan lendir dan zat tertentu yang
merupakan daya tarik bagi spermatozoid, sehingga spermatozoid dapat berenang
memelalui stetes air menuju ovum yang terdapat dalam arkegonium, kemudian terjadi
fertilisasi, sehingga menghasilkan zigot. Zigot akan tumbuh dan berkembang menjadi
sporofit (tumbuhan lumut), sporofit merupakan tumbuhan lumut penghasil spora.
Bila udara di sekitar di sekitar kering gigi peristom membuka sehingga spora mudah
terbawah oleh angin.
Bila spora jatuh di tempat yang sesuai, spora akan tumbuh menjadi tunas lumut atau
protonema. Kemudian berkembang menjadi tumbuhan lumut gametofit. Perhatikan
gambar di bawah ini.
Siklus hidup lumut (reproduksi)

protonema
METAGENESIS LUMUT
Spora
Turunan
vegetatif
Gametofit
protonema
Umur
panjang
Haploid
Lumut

arkegonium anteridium

Ovum Spermatozoid

Zigot
Turunan
generatif
Sporofit Sporogonium
Umur
pendek
Diploid Sporangium
Keterangan:
1 . Sporangium
2 . Spora berkecambah
3 . Germinasi yang menghasilkan gametofit
muda dan kemudian menghasilkan dua
kelamin berbeda
4 . Protonema dengan kuncup
5 . Lumut jantan
6 . Lumut betina
7 . Anteridium yaitu organ seks jantan yang
menghasilkan sperma
8 . Arkegonium organ seks betina yang berisi
satu sel telur
9 . Fertilisasi sel telur oleh sperma
10. Zigot yang merupakan permulaan
dari fase diploid
4. Pernan Lumut Bagi Kehidupan Manusia
 Lumut yang bersimbiosis dengan lumut kerak merupakan tumbuhan perintis yang
sangat berjasa dalam membentuk tatanan hidup suatu habitat.\
 Lumut yang telah dikeringkan dapat digunakan sebagai medium tumbuh bagi
tanaman pertanian.
 Marchantia polymorpha akan menghasilkan bahan obat-obatan
hepatitis, sedangkan Saphagnum dapat menghasilkan bahan pembalut luka.
KEGIATAN KELOMPOK 8.1
Tujuan : Mengetahui struktur tubuh lumut
Alat dan Bahan : 1. Kaca pembesar (lup)
2. Mikroskop
3. Tanaman lumut
Cara Kerja :
1. Carilah lumut yang berbentuk seperti beludru, baik di tembok, batu, atau di pohon.
Ambillah bersama dengan tanahnya kemudian letakkan pada tempat yang Anda
sediakan dan tetesi dengan beberapa tetes air untuk menjaga kelembapannya
agar tidak menjadi kering.
2. Amatilah bagian-bagian tubuhnya dengan menggunakan lup/ kaca pembesar,
gambarlah struktur tubuhnya dan berilah keterangan bagian-bagian tubuhnya!
3. Diskusikan dengan teman Anda, tentang ada tidaknya bagianbagian akar, batang,
daun, anteridium (kelamin jantan), dan arkegonium (kelamin betina).
4. Irislah tangkainya kemudian amati di bawah mikroskop, adakah jaringan
pengangkut, seperti xilem dan floem? Tulislah hasil pengamatan Anda di buku
tugas!
5. Dari hasil pengamatan Anda, diskusikanlah tentang tumbuhan lumut ini. Carilah
literatur-literatur yang mendukung hasil kegiatan Anda!

Tugas Individu 8.1


Carilah informasi mengapa lumut sering disebut tumbuhan perintis. Apa yang menyeba-
bkan lumut dapat hidup di tempat yang tidak dapat ditumbuhi oleh tumbuhan lain?
Uji Kompetensi
Jawablah soal-soal berikut ini dengan tepat.
1. Bagaimanakah ciri-ciri umum Dunia Tumbuhan? Jelaskan.
2. Mengapa tumbuhan lumut dan paku disebut tumbuhan tingkat rendah? Jelaskan.
3. Sebutkan ciri-ciri tumbuhan lumut.
4. Ada berapa cara lumut berkembangbiak? Sebutkan dan jelaskan.
5. Tumbuhan lumut dibagi menjadi 3 divisi. Sebutkan dan jelaskan dengan contoh.
B. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
1. Ciri-Ciri Tumbuhan Paku
 Telah memiliki akar, batang, dan daun sejati.
 Tumbuhan paku dimasukan kedalam kelompok kermofita berspora.
 Memiliki klorofil, dan mempunyai pembuluh xilem dan floem.
 Tumbuhan paku masi tergolong tumbuhan tingkat rendah karena belum mampu
menghasilkan biji.
 Umumnya hidup di darat yang basah dan lembab (higrofit), di perairan (hidrofit),
menempel pada tumbuhan lain (epifit) atau hidup pada sisa-sisa tumbuhan lain
(saprofit).
 Akar tumbuhan paku berupa akar serabut.
 Reproduksi sexual dan asexual

2. Bentuk dan Sifat Tumbuhan Paku


Berdasarkan ukuranya, daun paku dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
daun kecil (mikrofil) dan daun besar (makrofil).
Daun kecil pada umumnya hanya setebal satu lapis sel dan belum
berdeferensiasi, artinya belum dapat dibedakan antara bagian epidermis,
daging daun (mesofil), dan tulang daun. Bentuk mikrifil seperti rambut atau
seperti sisik, tidak mempunyai tangkai, dan tidak mempunyai tulang daun.
Pada daun besar telah memiliki tangkai daun, tulang daun bercabang-cabang, serta
mempunyai mesofil yang telah terdeferensiasi dari jaringan bungga karang dan jaringan
pagar. Selain itu, makrofil telah memiliki stomata.
Berdasarkan fungsinya, daun paku dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
sporofildan tropofil . Saprofil adalah daun yang berfungsi intuk menghasilkan spora.
Sedangkan tropofil daun yang berfungsi sebagai penyelengara asimilasi .
Pada sporofil dewasa ditemukan sporofil yang mempunyai bintil-bintil coklat,
atau kehitam-hitaman. Bintil-bintil tersebut disebut sorus, yaitu badan tempat
berkumpulnya kotak spora atau sporangium. Sorus yang masih muda berwarna
kekunung-kunungan, dibungkus oleh selaput yang disebut indusium.

Struktur tubuh tumbuhan paku

Strobilus

Daun fertil
Mikrofil Daun steril (sporofil)
(tropofil)

Batang Daun muda yang


Menggulung
(circinatus)
Rizom
Rizom Gambar 8.18 Sorus pada
Rizoid Rizoid daun tumbuhan paku

Gambar 8.16 Paku berdaun kecil Gambar 8.17 Paku berdaun besar
Ditinjau dari jenis sopora yang dihasilkan, tumbuhan paku dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu:
a. Paku homospor atau isospor adalah jenis tumbuhan paku yang menghasilkan satu
jenis spora yang sama besarnya. Contohnya adalah paku kawat atau Lycopodium.
b. Paku heterospor adalah paku yang menghasilkan dua jenis spora yang berbeda
ukuranya. Spora yang besar disebut makrospora berkelamin betina dan spora yang
kecil disebut mikrospora berkelamin jantan. Contohnya paku rene (Selaginella) dan
semanggi (Marsilea).
c. Paku peralihan antara paku homospor dan paku heterospor. Paku ini spora yang
dihasilkan mempunya ukuran dan bentuk yang sama, tetapi sebagian berkelamin
jantan dan sebagaian berkelamin betina. Contohnya paku ekor kuda (Equisetum).

3.Pergiliran KeturunanTumbuhan Paku


Tumbuhan paku berkembang biak secara vegetatif dan generatif.
a. Perkembang biakan secara vegetatif
Perkembangbiakan secara vegetatif dapat terjadi antara lain sebagai berikut.
1. Fragmentasi
yakni pemisahan rhizoma dari koloni induk. Biasanya, pangkal rhizoma tua mati
dan cabang-cabangnya akan tumbuh menjadi individu baru. Misalnya, Pteridium
aquilinum dan Driopteris rigida
2. Membentuk kuncup tunas
Dibentuk pada sisi bawah helai daun, (Asplenium buldiferum) atau helain daun
(Aspelinium viviparum) atau di pangkal daun (Cystopteris bulbifera)
3. Membentuk tunas ujung daun
Bila ujung daun ini menyentuh tanah yang lembab, akan segerah membentuk tunas de
tumbuh ke dalam tanah. Contohnya Asplenium pentifidium
4. Membentuk umbi batang
Misalnya pada semanggi (marsilea crenata
5. Membentuk tunas akar
dijumpai pada Platycerium, Asplenium dan Ophioglosum.

b. Perkembang biakan secara vegetatif


Tumbuhan paku memiliki anteridium dan arkegonium . Anteridium berfungsi sebagai
alat kelamin jantan yang menghasilkan spermatozoid. Sedangkan arkegonium
berfungsi sebagai alat kelamin betina yang menghasilkan ovum.
Bila arkegonium telah masak yang siap dibuahi maka anteridium kemudian
spermatozoin yang dihasilkan oleh anteridium kemudian membuahi ovum, sehingga
menghasilkan zigot. Selanjutnya zigot tumbuah menjadi embrio dan akhirnya menjadi
tumbuhan paku. Setelah dewasa tumbuhan paku akan menghasilkan spora
Spora Mikrospora Megaspora

Protalium Mikroportalium megaprotalium

gametofit Anteridium Arkegonium

arkegonium anteridium Spermatozoid Ovum

Ovum spermatozoid Zigot

Zigot Tumbuhan Paku

Tumbuhan Paku Sporogonium

Sporogonium spora

Sporo

Pergiiran keturunan paku homospor Pergiiran keturunan paku heterospor


Tumbuhan homospora menghasilkan satu
jenis gametofit yang mengandung organ
reproduksi jantan dan betina
Tumbuhan homospora
menghasilkan satu
jenis spora Gametofit
(n)
Arkegonium (n)
Anteredium (n)
Spora (n)

Haploid (n) Sel telur (n)


Generasi Sperma (n)
gametofit
Meiosis Fertilisasi
Diploid (2n)
Sel spora induk (2n) Generasi Zigot (2n)
sporofit

Sporangium (2n) Embrio (2n)

Sporofit
(2n)

Siklus hidup tumbuhan homospora


Tumbuhan
heterospora
menghasilk
Megagametofit an
(n) gametofit
jantan dan
gametofit
Megaspora (n) betina
Tumbuhan Mikrogametofit
heterospora (n)
Sel telur (n)
menghasilk
Mikrospora (n)
an 2 jenis HAPLOID (n) Sperma (n)
spora: Generasi
megaspora gametofit
dan
Meiosis Fertilisasi
mikrospora
DIPLOID (2n)
Sel spora Generasi Zigot (2n)
Sel spora induk (2n)
induk (2n) sporofit

Sporangium (2n) Embrio (2n)

Sporofit
(2n)

Siklus hidup tumbuhan heterospora


Siklus hidup tumbuhan paku (reproduksi)
Keterangan:
1. Spora haploid
2. Gametofit muda
3. Gametofit dewasa atau protalium
4. Anteridium (organ seks jantan)
5. Arkegonium(organ seks betina)
6. Anteridium tunggal yang
melepaskan sel sperma (6a)
7. Arkegonium tunggal dan sel
telur (7a)
8. Fertilisasi oleh sperma
9. Zigot
10. Embrio sporofit yang masih
berada pada arkegonium
11. Sporofit muda
12. Sporofit muda
13. Sporofit dewasa
14. Kumpulan dari sporangia
yang berada di belakang
daun sporofit
15. Sporangium, spora
berkecambah (15a)
4. Klasifikasi tumbuhan paku
Di dalam Dunia Tumbuhan, tumbuhan paku dikelompokkan ke dalam 4 disvisi yaitu
Divisi Psilophyta atau paku purba, Divisi Lycophyta (Lepidophyta) atau paku kawat,
Divisi Arthrophyta atau paku ekor kuda, dan Divisi Filicophyta atau paku sejati. Tiga
divisi pertama adalah tumbuhan paku dengan daun berupa mikrofi l sedangkan divisi
yang ke empat adalah paku dengan daun berupa makrofil.
a. Devisi Psilopyta (Paku Purba)
Tumbuhan paku ini sudah banyak yang punah. Paku purba merupakan paku telan-
jang yang tidak berdaun. Kalau pun ada, paku purba hanya mempunyai daun-daun
kecil (mikrofil) yang belum terdeferensi. Oleh karenanya, fotosintesis berada di batang
yang mengandung klorofil.
Paku purba juga ada yang belum punya akar. Dengan demikian, paku purba ini tidak
mempunyai jaringan pengangkut. Tentunya, paku ini akan memiliki rizoid untuk
mengangkut air dan mineral. Tumbuhan paku ini juga mempunyai sifat homospora, dan
banyak hidup di daerah tropis dan subtropis. Contoh paku kuda adalah Rhynia sp. yang
merupakan paku purba berdaun dan Psilotum nudum yang merupakan paku purba tidak
berdaun (Gambar 7.16).
Gambar 8.20
Paku Psilopyta (Paku Purba)
b. Devisi Lycophyta (Paku Kawat)
Divisi Lycophyta atau Lepidophyta biasa dinamakan paku kawat karena mempunyai
batang dan akar yang bercabang menggarpu. Struktur tubuhnya cukup lengkap, yang
mempunyai akar, batang dan daun sejati. Daunnya kecil-kecil (mikrofi l), tidak bertangkai
dan bertulang daun satu. Sporangium terdapat pada ketiak daun, biasanya sporofi l
terkumpul di ujung batang atau cabang dan membentuk bangunan seperti kerucut,
disebut strobilus. Bentuk ini menyerupai konus pada pohon pinus, sehingga banyak
orang yang menyebut paku kawat itu sama saja pinus tanah.
Contoh paku kawat yaitu Lycopodium clavatum, Lycopodium, cernuum, paku rane
(Selaginella wildornowii). Perhatikan Gambar di bawah ini.

Gambar 8.21 Gambar 8.22 Gambar 8.23


Lycopodium clavatum Lycopodium cernuum Selaginella wildernowii
C. Devisi Arthrophyta (Paku ekor kuda)
Divisi Arthrophyta memiliki tubuh yang
cabangnya berkarang dan
jelas kelihatan berbuku-buku dan beruas-
ruas. Lapisan luar (epidermisnya),
mengandung silika sehingga terlihat
berpasir. Orang banyak
menggunakan batang ekor kuda untuk
menggosok pot ataupun
Kuali.
Akarnya sangat kecil dan halus,
terdapat pada buku-buku dari rhizoma atau
pada pangkal batang.
Sebagian hidup di darat dan sebagian
hidup di rawa-rawa. Contohnya adalah
paku ekor kuda (Equisetum debile).
Perhatikan Gambar 8.24.

Gambar 8.24. Paku ekor kuda


Equisetum debile
d. Paku sejati (Filicophyta)
Paku sejati juga termasuk tumbuhan yang memiliki struktur tubuh lengkap. Paku
sejati sudah mempunyai akar, batang, dan daun yang sejati. Batangnya ada yang
tertanam di dalam tanah membentuk rihzoma. Daunnya berupa makrofi l dan bentuknya
bermacam-macam, bertangkai, dan tulangnya bercabang-cabang. Saat masih muda,
daunnya akan tergulung pada ujungnya. Sementara, sisi bawahnya banyak
terdapat sporangium. Contoh paku sejati adalah paku tanduk rusa (Plathycerium
coronarium), Dicksonia antartica, Alsophilla glauca (paku tiang), paku sarang burung
(Asplenium nidus), paku suplir Adiantum cuneatum), paku sawah/paku air (Azolla
pinnata), dan semanggi (Marsillea crenata). Perhatikan Gambar dibawah ini.

Gambar 8.25 Gambar 8.26 Paku sarang Gambar 8.27 Semanggi Gambar 8.28Adiantum
Dicksonia antartica burung (Asplenium nidus) (Marsillea crenata) Cuneatum (paku suplir
5. Peranan Tumbuhan Paku Bagi Manusia
 Digunakan sebagai tanaman hias, misalnya paku rane (Selanginela), paku sarang
burung (Asplenium), simbar menjngan (Platycerium), dan suplir (Adiatum).
 Sebagai bahan makanan atau sayuran misalnya, semanggi (marsilea crenata) dan
paku tiang (Alsophia glauca).
 Sebagai bahan obat-obatan, misalnya (Aspidium filixmas) dan paku kawat
(lycopodium clavatum)
 Sebagai bahan karangan bungga, misalnya paku kawat (Lycopodium cernuum)
 Sebagai pupuk hijau, misalnya paku air (Azolla pinnata).
T ugas kelompok
Cobalah kalian pergi ke sungai, rawa yang ada di sekitarmu. Dan amati tumbuhan
paku yang ada di sana. Ambilah sampel dari tumbuhan yang kalian temukan kemudian
carilah informasi tentang jenis-jenis tersebut. Presentasikan hasilnya di dalam kelas.
Uji Kompetensi
Jawablah soal-soal berikut ini dengan tepat.
1. Bagaimana ciri-ciri tumbuhan paku itu?
2. Di manakah tumbuhan paku dapat dapat hidup dan berkembangbiak?
3. Bagaimana siklus hidup tumbuhan paku? Jelaskan.
4. Apa yang dimaksud dengan paku homospor, paku heterospor, dan paku peralihan?
5. Jelaskan klasifikasi tumbuhan paku.
C. Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
Ciri-ciri Tumbuhan Berbiji
 Berkembagbiak secara kawin dan menghasilkan biji. Di dalam biji terdapat
terdapat lembaga atau embrio. Bila biji berkecambah, embrio akan tumbuh
menjadi individu baru.
 Alat perkembangbiakanya telah tampak jelas, yaitu berupa bungga atau
strobilus.
 Alat kelamin jantan dan betinanya terpisah.
 Organ tubuh, seperti akar, batang, dan daun telah lengkap.
 Kandungan lembaganya terlindung di dalam ovula. Setelah terjadi pembuahan,
bagian ini akan berkembang menjadi biji.
Berdasarkan letak bakal bijinya, tumbuhan berbiji dibedakan menjadi dua
kelompok,
yaitu sebagai berikut.
1. Gimnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)
Gymnospermae (bahasa Yunani, gymnos = ‘telanjang’ dan sperma = ‘benih’
atau ‘ biji’) Gimnospermae ialah kelompok tumbuhan yang bakal bijinya tidak
terlindung oleh daun buah, tetapi menempel pada daun buah.
Ciri-Ciri tumbuhan berbiji terbuka
 Bakal bijinya terbuka dan terdapat pada permukaan daun buah (megasporofi l).
 Pada umumnya berupa tumbuhan berkayu dengan bermacam-macam bentuk
perawakan (habitus)
 Mempunyai sistem akar tunggang dan batang tegak lurus atau bercabang-cabang.
Biji tidak dilindingi oleh daging buah
 Akar dan batang berkambium, sehingga selalu mengadakan pertumbuhan menebal
sekunder.
 Tidak memiliki bunga yang sesungguhnya (bunga mereduksi menjadi kantong serbuk
sari dan bakal biji), sporofi l terpisah-pisah membentuk strobilus jantan dan strobilus
betina.
 Strobilus atau kerucut mengandung 2 daun buah (tempat menempel bakal biji), yaitu
makrosporangium dan mikrosporangium yang terpisah satu sama lain.
 Penyerbukan hampir selalu dengan bantuan angin (anemogami). Serbuk sari lang-
sung jatuh pada bakal biji, dengan jarak waktu penyerbukan sampai pembuahannya
relatif panjang.
Contoh Tumbuhan Biji Terbuka (Gymnospermae)

Gambar 8.29 Cycas Ruphii Gambar 8.30 Ginko biloba Gambar 8.31 Gnetum
(Sikas) (Gingko) gnemon (melinjo)

Strobilus betina

Strobilus jantan

Gambar 8.32 Pinus mercusii (pinus)


Konus biji Sisik Megaspora yang berfungsi

Meiosis
Ovulum
Kunus serbuk sari Megasporangium Ruang
spora
Mikrofil
Gametofit betina
Sel-sel induk
mikrospora
Gametofit betina
10-100 m Meiosis

Sel telur
Sporofit Potongan Mikrospora Arkegonium
Sisik sisik yang
tereduksi Gametofit jantan
Kulit biji Serbuk sari
Fertilisasasi
Gametofit betina
Embrio
Zigot
Biji bersayap Suspensor
Konus betina Gametofit betina

Kulit biji
Biji
melindungi embrio

Sayap
Embrio yang berkembang
Sisik konus betina

Gambar 8.33 Siklus hidup Gymnospermae


Manfaat Gimnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)
 sebagai bahan industri kertas, misalnya Agathis alba (damar), Pinus mercusii
(pinus),
 Sebagai bahan obat-obatan, misalnya pinus
 Sebagai bahan makanan, misalnya Gnetum gnemon
 Sebagai tanaman hias, Misalnya Cycas sp. (sikas)
2. Tubuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae)
Angiospermae (bahasa Yunani, angieo = ‘botol’, sperma = ‘biji’). Angiospermae ialah
kelompok tumbuhan yang bakal bijinya terlindung oleh daun buah.
Ciri-Ciri
 Anggiospermae dapat berupa tumbuhan berkayu atau berbatang basah (herba),
 Organ tubuh, seperti akar, batang, dan daun telah dapat dibedakan dengan jelas.
Tumbuhan ini telah memiliki bungga sesunguhnya yaitu kelopak, mahkota bunga,
bengang sari dan putuik.
 Bentuk daunya pipih, lebar dan memiliki susunan urat daun beraneka ragam, ada
yang menyirip, ada yang menjari, menyirip-menjari, sejajar melengkung.
 Tumbuhan ini berkembang biak secara kawin dengan alat perkembangbiakan yang
terdapat pada bunga, terdiri atas kelamin jantan berupa benang sari serta kelamin
betina berupa putik. Pembuahanya merupakan pembuahan ganda, artinya sekali
proses pembuahan terjadi dua hasil, yaitu
1. peleburan antara sel telur dan spermatozoid menghasilkan embrio atau lembaga
dan
2. peleburan antara inti kandung lembaga dan spermatozoid menghasilkan putik
lembaga atau calon endosperma
 Selang waktu antara penyerbukan dan pembuahan relatif singkat
 Lembaga atau embrio tersimpan dalam bakal biji. Bakal biji terlindung oleh daun
buah sehingga bakal biji tidak tersimpan dari luar.

Daun mahkota
Benang sari Kepala (petala)
(stamen) sari
Tangkai Kepala putik
sari (stigma)

Bakal buah (ovarium)


Daun kelopak
(sepala) Bakal biji (ovulum)

Dasar bunga
(reseptakulum)

Gambar 8.34 Bagian-bagian bunga Angiospermae


DIPLOID (2n)

Kepala putik Kepala sari


Tangkai putik Serbuk sari
Putik Tangkai sari
Ovarium
Ovulum Mikrogametofit
berkembang dari
mikrospora di dalam
Megagametofit
kotak serbuk sari
berkembang dari
megaspora di dalam
ovulum Sel induk megaspora
(2n)
Meiosis Zigot berkembang Meiosis
menjadi sporofit
dewasa Nukleus
Megaspora (n) endosperm Serbuk sari
(3n) (mikrogametofit (n)
Fertilisasi ganda
menghasilkan zigot 2n Zigot (2n)
dan endosperm 3n

Fertilisasi ganda
Serbuk sari
8 nukleus haploid berkecambah di
kepala putik. Buluh
Megagametofit (n) serbuk sari tumbuh
sampai mencapai
megagametofit

HAPLOID (n) Inti buluh Megagametofit


Buluh serbuk sari
Sperma

Gambar 8.35 Siklus hidup Angiospermae


Berdasarkan jumlah daun lembaganya (cotyledon) angiospermae dibedakan
menjadi dua kelas, yaitu monocotyledoneae dan dicotyledoneae.
Ciri-ciri Monocotyledonae dan Dicotiledonae

BERKEPING 1 BERKEPING 2

MAHKOTA BUNGA
MAHKOTAKELIPATAN
KELIPATAN 3
4 ATAU 5
Gambar 8.36 Ciri-ciri
Monokotil dan dikotil
TULANG DAUN TULANG DAUN
SEJAJAR /MELENGKUNG BERCABANG

SERBUK SARI MEMILIKI SERBUK SARI MEMILIKI


1 PORI-PORI ATAU LEBIH 3 PORI-PORI ATAU LEBIH

- JARINGAN PENGANGKUT
TERSEBAR PADA BATANG - JARINGAN PENGANGKUT
- TAK BERKAMBIUM TERATUR PADA BATANG
- UMUMNYA TIDAK - BERKAMBIUM , BATANGNYA
BERCABANG, RUASNYA BERCABANG
TAMPAK JELAS

BERAKAR BERAKAR TUNGGANG


SERABUT
Contoh tumbuhan monocotil
Ada beberapa contoh tumbuhan monokotil yaitu

Gambar 8.37 Anggrek bulan Gambar 8. 38 Jahe (Zingiber Gambar 8.39 Kelapa
(Phalaenopsis amabilis) officinale). (Coccu nucifera)

Gambar 8.40 Pisang Gambar 8.41 bumbu Gambar 8.42 Kunyit (Curcuma
(musa paradisiaca) domestica)
Contoh tumbuhan Dicotil
Ada beberapa contoh tumbuhan dikotil yaitu.

Gambar 8.43 Buah sirsak Gambar 8.44 Bunga matahari Gambar 8.45 Terung
(Annona muricata) (Helianthus annus) (Solanum melongena

Gambar 8.46 mangga Gambar 8.47 Bunga kecubung Gambar 8.48 Jeruk (Citrus Sp.
(mangifera indica (Datura metel)
Manfaat Angiospermae
a. Sebagai sumber bahan makanan
1. sumber karbohidrat
tanaman penghasil karbohidrat antara lain padi, jagung, gandum ketela pohon,
ketela rambat, kentang, dan tebu
2. sumber protein
Tanaman penghasil protein antara lain kedelai, kacang hijau
3. Sumber lemak
Tanaman penghasil lemak nabati antara lain elapa, kelapa sawit dan kacang
tanah
4. sumber vitamin dan mineral
semua tumbuhan yang menghasilkan sayuran dan buah-buahan merupakan
penghasil vitamin dan mineral, misalnya kubis (Brassica oleracea), tomat (solanum
lycopersicum), buncis (Phaseolus vulgaris), pepaya (Carica papaya), jeruk (citrus
sp.), dan mangga (mangifera indica)
b. Segbagai sumber bahan sandang, misalnya kapas ( Gossypium sp.) rami (Boehmeria
sp.).
c. Bahan obat-obatan, misalnya kina (Cinchona ledgeriana), kayu putih (Eucaliptus
alba), kumis kucing (Orthosiphon spicatus), dan kencur (Kaemferia galaga).
d. Sebagai bahan sedap-sedapan atau bahan penyegar, misalnya kopi (Koffea sp.),
cengkih (Eugenia aromatica), tembakau (Nicotiana tabacum), dan teh (Camellia
sinensis).
e. Penghasil bahan bangunan, kerajinan misalnya jati (Tectona grandis), sengon
(Albizia sp.) dll.
Tugas
Identifikasilah manfaat tumbuhan di lingkungan sekitar kamu. Kemudian, hasilnya
masukkan dalam tabel berikut ini. Kerjakan di bukutugasmu!

No Jenis Tumbuhan Peranan atau manfaat


1. Sirih (Piper betell) Antiseptik, antibotik
2.
3.
4.
5.
....
15
Kegiatan 8.2

Mengamati Bagian-Bagian Tumbuhan Biji


Tujuan: Meneliti bagian-bagian tumbuhan berbiji tertutup.
Alat dan Bahan:
1. tanaman jagung, mangga, kacang tanah, dan melinjo yang lengkap dengan akar,
daun, batang, bunga, dan biji;
2. biji jagung, mangga, kacang tanah, dan melinjo yang berkecambah, lengkap dengan
akar, daun, batang, dan biji.
Cara Kerja:
1. Amati kecambah yang telah kalian siapkan, baik bagian akar, batang, daun, maupun
biji!
2. Masukkan hasil pengamatan kalian ke dalam tabel pengamatan seperti berikut ini!
Tabel Pengamatan

No Nama Tumbuhan Bagian yang diamati


Akar Tulang Kelopak Mahkota Jumlah keping Jumlah daun
daun biji lembaga

1. Jagung
2. Kacang tanah
3. Mangga
4. Salak

Anda mungkin juga menyukai