Anda di halaman 1dari 24

PLANTAE

3.8 Mengelompokkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan ciri-ciri umum, serta


mengaitkan peranannya dalam kehidupan

4.8 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan analisis fenetik dan filogenetik tumbuhan
serta peranannya dalam kehidupan

Materi :

Satu di antara karunia dari Allah yang dimiliki oleh bangsa Indonesia adalah letak wilayahnya
yang berada di daerah tropis. Sebagaimana diketahui, daerah tropis merupakan daerah yang mendapat
sinar matahari setiap hari dengan kondisi lingkungan yang tidak terlalu ekstrem, tidak terlalu panas atau
dingin, tidak terlalu lembap atau kering. Curah hujanya pun cukup tinggi. Kondisi lingkungan yang
demikian memungkinkan bertumbuh dan berkembangnya berbagai macam tumbuhan.
Berbagai macam tumbuhan dengan bermacam karakteristik ada di Indonesia. Tumbuh-tumbuhan
tersebut memiliki beragam peranan; sebagai sumber pangan, sumber sandang, bahan bangunan, bahan
obat-obatan dan kosmetik, dan lain sebagainya. Kekayaan inilah yang menarik bangsa-bangsa luar untuk
datang ke Indonesia guna turut mengambil manfaat dari yang kita miliki, mulai dari zaman penjajahan
hingga kini. Bedanya, jika zaman penjajahan kekayaan kita diambil secara paksa, nah saat ini mereka
datang sebagai ilmuwan yang mengeksplorasi kekayaan tumbuhan yang kita miliki.

Mereka tak mengenal lelah untuk blusukan ke hutan-hutan pedalaman Kalimantan Sumatera,
Papua, atau ke hutan-hutan lainnya untuk menyelidiki kekayaan hutan kita. Sedangkan kita merasa sudah
memiliki kekayaan yang begitu berlimpah akhirnya menjadi terlena. Jika bangsa lain datang ke negara
kita untuk mengeksplorasi kekayaan tumbuhan kita, bagaimana dengan kita? Apakah kita hanya menjadi
penononton saja dan membiarkan mereka mengambil manfaat yang sebenarnya menjadi tanggung jawab
kita? Kalau seperti ini sikap kita, jangan-jangan kita termasuk bangsa yang kurang bersyukur atas karunia
Allah ini? Tidak khawatirkah jika karunia tersebut akan dicabut dari bumi nusantara ini?

Ciri-ciri Plantae:

1. Merupakan organisme multiseluler


2. Tersusun atas sel eukariotik
3. Merupakan organisme aototrof (dapat membuat makanan sendiri)
4. Memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis
5. Mempunyai dinding sel yang tersusun atas senyawa selulosa

Dalam sistem klasifikasi, kingdom Plantae terdiri atas Bryophyta, Pteridophyta, dan
Spermatophyta.

Perhatikan gambar berikut.


Dari diagram tersebut, kita dapatkan kekerabatan di antara macam golongan
tumbuhan tersebut, dari karakteristik tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji
kita dapat ketahui adanya ciri yang semakin sempurna pada ketiga golongan tersebut.

Berikut kita pelajari ciri umum dan klasifikasi serta peranan plantae pada kehidupan
sekitar kita.

I. Bryophyta ( tumbuhan lumut)

Pada umumnya lumut merupakan tumbuhan yang kecil, dan tumbuh


menutupi permukaaan substrat. Lumut tidak memungkinkan untuk tumbuh tinggi
karena tubuhnya yang tipis, dan juga tidak mempunyai jaringan pembuluh sehingga
tidak mampu mentransportasikan air dan nutrisi untuk jarak yang cukup jauh.

Semua jenis lumut memiliki fase gametofit yang dominan dan berumur lebih
panjang dibandingkan fase sporofit dalam siklus hidupnya. Fase gametofit
merupakan fase yang sering kita lihat dan kita kenal sebagai tumbuhan lumut itu
sendiri. Gametofit akan menghasilkan gamet jantan dan betina. Gamet jantan
menghasilkan sperma yang membutuhkan air untuk menuju sel telur sehingga akan
terjadi pembuahan, karena itu lumut biasanya tumbuh di tempat-tempat yang
lembab.

A. Ciri-ciri tumbuhan lumut:

- Memiliki klorofil
- Hidup kosmopolit (tersebar luas) di tempat basah dan lembab
- Bentuk peralihan antara tumbuhan talus ke kormus
- Tidak memiliki pembuluh angkut (floem maupun xylem)
- Akarnya berupa akar semu yang disebut rhizoid
- Permukaan tubuhnya terdapat lapisan lilin untuk menahan masuknya air
- Mengalami metagenesis (pergiliran keturunan antara fase vegetatif dan fase generatif)
- Gametofitnya lebih dominan daripada sporofitnya
- Reproduksinya aseksual / vegetatif menghasilkan spora dan seksual / generatif
menghasilkan antheridium dan arkegonium
Jika anteridium dan arkegonium terdapat pada satu tumbuhan disebut berumah satu,
apabila berada pada tumbuhan berbeda disebut berumah dua.

B. Klasifikasi Tumbuhan Lumut

Lumut diklasifikasikan kedalam 3 kelas, yaitu Hepaticopsida (lumut hati), Anthocerotopsida


(lumut tanduk), dan Bryopsida (lumut daun).
1. Hepaticopsida ( lumut hati )
Golongan lumut ini diberi nama demikian karena bentuk gametofitnya yang
menyerupai bentuk hati ( dari bahasa latin hepaticus, hati ).
Ciri-ciri :
- Gametofitnya berupa talus berbentuk lembaran, pipih seperti hati
- Lumut hati tumbuh mendatar dan melekat pada substrat dengan bantuan rhizoid
- Pada beberapa jenis lumut hati, misalnya Marchantia , gametofitnya berbentuk khas
seperti mangkok yang disebut gemmae cup (piala tunas) yang berfungsi sebagai alat
reproduksi vegetatif.
- Sporofit selalu tumbuh dan berkembang di dalam gamertofit betina.
- Pada umumnya lumut hati berumah dua. Gametofit betina membentuk struktur
berbentuk cakram atau payung dengan tepinya berlekuk. Dibagian bawah cakram
terdapat arkegonium yang akan menghasilkan sel kelamin betina (ovum). Sedangkan
gametofit jantannya membentuk struktur berbentuk seperti cawan dengan tepi juga
berlekuk tidak dalam. Di bagian atas cawan terdapat anteridium yang akan
menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoid).

Contoh lumut hati adalah Marchantia polymorpha, Ricciocarpus natans,


Reboulia hemisphaerica, Pellia calycina dan Riccardia indica.

Gambar Marchantia polymorpha


Gametofor muncul dari talus, menjulang ke atas menyerupai miniatur pohon.
Gametofor terdiri dari dua jenis, arkegoniofor dan anteriofor. Di bagian atas
arkegoniopor diproduksi sel-sel telur, sedangkan pada anteridiofor diproduksi
sel-sel sperma. Jika terjadi pembuahan maka sporofit akan tumbuh
menggantung dibagian atas arkegoniofor.

2. Anthocerotopsida ( Lumut tanduk )


Golongan lumut ini mempunyai penampakan seperti lumut hati, tetapi tidak
memiliki struktur gametofor seperti miniatur pohon, dan memiliki struktur
kapsul sporofitnya tumbuh memanjang ke atas membentuk seperti tanduk,
karena itu dinamakan lumut tanduk.
Memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Gametofit berupa talus, seperti lumut hati
- Sporofitnya berbentuk kapsul memanjang seperti tanduk dan mengandung
kutikula.
- Pangkal kapsul sporofit dilindungi oleh involukrum
- Habitat dibatuan atau tanah yang lembab

Contoh lumut tanduk adalah: Anthoceros sp.

Gambar Anthoceros sp.


3. Bryopsida ( Lumut daun )
Golongan lumut ini disebut sebagai lumut sejati, dan jumlah jenisnya paling
banyak diantara kedua golongan yang lain. Lumut ini mudah ditemukan pada
tempat yang lembab misalnya tanah, tembok, batu, atau kulit kayu. Biasanya
tumbuh sangat rapat menyelimuti substrat dan mempunyai sifat seperti busa
mampu menyerap serta menyimpan air.
Ciri-ciri sebagai berikut :
- Gametofitnya berupa talus yang berbentuk seperti tumbuhan kecil
- Bila diperhatikan dengan cermat, tubuhnya berupa kormus yang memiliki akar sederhana
(rhizoid), batang, dan daun
- Batang tegak, mempunyai daun sederhana
- Berkembangbiak secara vegetatif membentuk kuncup di cabang batang
Contoh : Sphagnum sp, Polytrichum sp,

Polytricum communae

Sphagnum sp.
Gambar struktur tubuh lumut daun, lumut hati, dan lumut tanduk

C. Reproduksi Tumbuhan Lumut

Berikut video QR-code tentang reproduksi tumbuhan lumut

https://youtu.be/C3QJegayxRM

D. Peranan Tumbuhan Lumut

1. Sebagai vegetasi perintis, dapat melapukkan bebatuan sehingga akan membentuk tanah
baru yang berfungsi sebagai tempat hidup tumbuhan lainnya.
2. Jika tumbuh menutupi areal yang luas dapat berfungsi menahan erosi, menyerap air
sehingga dapat menyediakan sumber air pada saat musim kemarau.
3. Lumut dapat berfotosintesis sehingga berperan penyedia oksigen untuk lingkungan.
4. Sebagai obat hepatitis (misalnya : Marchantia polymorpha)
5. Sebagai bahan pengganti kapas dan bahan bakar (misalnya : Sphagnum, sp)
6. Penggembur tanah dalam pot (misalnya : Sphagnum sp. )

II. Pterydophyta

Tumbuhan paku merupakan kelompok tumbuhan yang sudah mempunyai


jaringan pembuluh namun tidak memiliki biji, fungsi biji digantikan dengan adanya
spora. Sama seperti tumbuhan lumut, tumbuhan paku mengalami siklus hidup
(metagenesis), namun fase gametofitnya menjadi fase yang tidak dominan,
ukurannya relative lebih kecil, dan umurnya lebih pendek. Sedangkan fase sporofit
menjadi fase yang dominan. Tumbuhan paku yang biasa kita lihat merupakan fase
sporofitnya.

A. Ciri – ciri tumbuhan paku:

- Termasuk kelompok kormofita berspora


- Daun tanaman yang muda menggulung
- Pada bagian bawah daun yang tua terdapat kumpulan spora berbentuk bulatan-bulatan
berwarna coklat kehitam-hitaman yang disebut sorus. Sorus yang masih muda dilindungi
oleh indusium.
- Habitat didaratan pada tempat yang basah atau lembab (higrofit), beberapa jenis ada
yang hidup di air (hidrofit), dan ada yang hidup menempel (epifit) di kulit pohon.
- Mengalami metagenesis (pergiliran keturunan) antara fase vegetative dan generative
secara bergantian.
- Sporofit lebih dominan daripada gametofitnya

Daun muda menggulung Gambar bagian daun pterydophyta

B. Struktur Tubuh
Tumbuhan paku termasuk tumbuhan kormus, sudah dapat dibedakan antara akar, batang,
dan daunnya
a. Akar
Mempunyai system perakaran serabut dan merupakan akar sejati karena sel-selnya
sudah terdeferensiasi menjadi epidermis, korteks, dan silinder pusat serta sudah
memiliki pembuluh angkut xylem dan floem.
b. Batang
Tumbuhan paku memiliki batang yang tumbuh dibawah permukaan tanah (rhizome),
dan sudah terdapat pembuluh angkut xylem dan floem.
c. Daun
Daun tumbuhan paku dapat dibedakan berdasarkan ukuran dan berdasarkan fungsinya.
1. Berdasarkan ukurannya, dibedakan menjadi :
a. Mikrofil : daun berukuran kecil
b. Makrofil : daun berukuran besar
2. Berdasarkan fungsinya, dibedakan menjadi :
a. Tropofil (daun steril) : daun khusus untuk fotosintesis
b. Sporofil (daun fertil) : daun yang berfungsi untuk fotosintesis dan menghasilkan
spora
Spora dihasilkan didalam kotak spora (sporangium). Sporangium pada tumbuhan
paku terkumpul dalam bentuk berikut :
Sorus yaitu sporangium yang terletak di permukaan daun
Sinangium yaitu sporangium yang terletak di ketiak daun
Strobilus yaitu kumpulan sporangium di ujung batang atau cabang batang
Sporokarp yaitu sporangium yang dibungkus oleh daun buah (karpelum)

Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakan menjadi 3


macam :
• Paku homospora yaitu paku yang menghasilkan satu jenis spora dengan
bentuk dan ukuran yang sama.
Contoh : Lycopodium, sp, Drymoglossum, dan Dryopteris filix-mas

• Paku heterospora yaitu paku yang menghasilka dua jenis spora dengan
ukuran yang berbeda. Spora yang berukuran besar (makrospora/megaspora)
berkelamin betina dan spora yang berukuran kecil (mikrospora) berkelamin
jantan.
Contoh : Selaginella, sp, Salvinia natans, Marsilea crenata

• Paku peralihan/campuran yaitu paku yang menghasilkan spora dengan


bentuk dan ukuran sama tetapi jenis kelaminnya berbeda yaitu jantan dan
betina.
Contoh : Equisetum debile
C. Klasifikasi
Tumbuhan paku (Pteridophyta) diklasifikasikan menjadi empat kelas berdasarkan sifat
morfologi tubuhnya.

1. Psilophytinae (Paku Purba)


Psilophytinae (Yunani, Psilos = telanjang), merupakan tumbuhan paku purba (primitif)
yang sebagian besar anggotanya sudah punah dan ditemukan sebagai fosil.
Batangnya beruas-ruas, pada batang tersebut tumbuh daun-daun kecil berbentuk sisik.
Sporangium dibentuk di ketiak daun dan menghasilkan satu jenis spora dengan bentuk
dan ukuran yang sama (homospora)
Contoh : Psilotum sp

2. Lycopodinae (paku Kawat)


Lycopodinae atau paku kawat disebut juga club moss (lumut gada) atau ground pine
(pinus tanah), tetapi sebenarnya bukan merupakan lumut atau pinus.
Sporofitnya tersusun dari sel-sel yang mengandung klorofil dan memiliki daun
berbentuk seperti rambut atau sisik yang tersusun rapat pada batang.
Pada ujung cabang-cabang batang terdapat sporofil dengan struktur seperti gada
(strobilus) yang mengandung sporangium, dang sporangium menghasilkan spora.
Contoh : Lycopodium sp, Selaginella sp.

3. Equisetinae (Paku ekor kuda)


Equisetinae (paku ekor kuda), memiliki percabangan batang yang khas berbentuk ulir
atau lingkaran sehingga menyerupai ekor kuda. Sporofitnya berdaun kecil atau
berbentuk sisik, warna transparan dan tersusun melingkar pada batang. Batang
memiliki ryzom dan pada ujung batang terdapat strobilusyang didalamnya terdapat
sporangium yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran sama tetapi jenis
kelaminnya berbeda (peralihan)
Contoh ; Equisetum sp.

4. Filicinae (Paku Sejati)


Filicinae (paku sejati) atau pakis merupaka kelompok tumbuhan paku yang sering kita
temukan di berbagai habitat, terutama tempat lembab. Sporofitnya memiliki akar,
batang, dan daun. Batangnya berupa rhyzom, daunnya berukuran lebih besar
dibandingkan paku lainnya dan berbentuk lembaran dengan tulang daun bercabang-
cabang. Memiliki sporofil dan tropofil, pada sporofil terdapat sporangium yang dapat
menghasilkan spora.
Contoh : Dryopteris filix-mas, Marsilea crenata, Adiantum cuneatum, Asplenium nidus
D. Reproduksi
Tumbuhan paku bereproduksi secara aseksual (vegetative) maupun seksual (generative)
secara bergantian yang disebut Metagenesis.
Reproduksi vegetatifnya dengan membentuk spora dan reproduksi generatifnya dengan
peleburan spermatozoid dan ovum.
Perhatikan metagenesis paku homospora, paku heterospora dan paku peraluhan di bawah
ini!

Metagenesis Paku homospora


Metagenesis Paku Heterospor

Metagenesis Paku Peralihan


E. Peranan Pteridophyta bagi manusia
Tumbuhan paku memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia, namun ada pula yang
merugikan.
Tumbuhan paku yang bermanfaat anatara lain :
1. Sebagai tanaman hias, misalnya : Adiantum (suplir), Platicerium, sp (paku tanduk rusa),
Asplenium nidus (paku sarang burung), Alsophila glauca (paku tiang)
2. Sebagai bahan obat-obatan, misalnya : Equisetum, sp (paku ekor kuda) untuk melancarkan
pengeluaran urine, Licopodium cernuum untuk obat batuk, sesak nafas dan obat bisul.
3. Sebagai bahan makanan (sayuran), misalnya : Marsilea crenata (semanggi), Pteridium
aquilinum (paku garuda)
4. Sebagai pupuk hijau, misalnya : Azolla pinnata bersimbiosis dengan ganggang biru
Anabaena azollae yang mampu mengikat gas nitrogen (N2) dari udara.
5. Sebagai pelindung tanaman persemaian, misalnya : Gleichenia liniaris
6. Untuk tiang bangunan, misalnya : Alsophyla glauca
Tumbuhan paku yang merugikan manusia, misalnya Salvinia, sp yang merugikan di bidang
pertanian karena menjadi gulma bagi tanaman padi.

Berikut QR-Code tentang metagenesis pterydophyta

https://youtu.be/O3bSR7P0iKc

III. Spermatophyta
Spermatophyta atau tumbuhan biji merupakan tumbuhan yang
menghasilkan biji untuk berkembang biak. Kita ingat kembali bahwa pada
tumbuhan lumut, fase gametofit merupakan fase dominan, tumbuh pada substrat,
berukuran lebih besar daripada sporofitnya. Pada tumbuhan paku fase gametofit
menjadi fase yang tidak dominan, berukuran kecil dibandingkan sporofitnya,
tumbuh tersendiri pada substrat. Pada kelompok tumbuhan biji fase gametofit
semakin tereduksi bahkan menjadi mikroskopis, dan tumbuh pada individu sporofit,
sehingga gametofit menjadi lebih terlindungi dari stress lingkungan, dan dijamin
nutrisinya oleh sporofit.
Perhatikan ciri ketiga kelompok tumbuhan berikut.
Tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma = biji, phyton = tumbuhan) meliputi
semua tumbuhan berpembuluh yang bereproduksi secara generatif dengan membentuk biji.
Didalam biji (seed) terdapar calon individu baru (embryo atau lembaga) beserta cadangan
makanan (endosperma) yang terbungkus oleh lapisan pelindung.

A. Ciri-ciri
Tumbuhan berbiji memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
- Menghasilkan biji sebagai alat perkembangbiakan
- Merupakan kelompok kormofita berbiji
- Memiliki berkas pembuluh
- Cara hidupnya fotoautotrof
- Alat kelaminya sudah jelas (Phanerogamae) dan menghasilkan embryo
- Habitatnya di darat maupun di air, dapat hidup bebas di tanah, epifit di pohon, atau ada
yang parasit pada tumbuhan lainnya.

B. Struktur Tubuh
Spermatophyta memiliki struktur tubuh sebagai berikut :
1. Akar
Tumbuhan biji ada yang memiliki akar serabut ada yang miliki akar tunggang.
Struktur akar terdiri dari epidermis, korteks, dan silinder pusat yang didalamnya terdapat
xylem dan floem.
2. Batang
Batangnya ada yang berkambium dan ada yang tidak memiliki kambium.
Struktur batang terdiri dari epidermis, korteks, dan silinder pusat yang didalamnya terdapat
xylem dan floem.
3. Daun
Daunnya memiliki bentuk dan ukuran bervariasi, dengan tulang daun menyirip, menjari,
sejajar dan melengkung.
Struktur daun terdiri dari epidermis dan mesofil daun. Mesofil daun terdiri dari palisade
(jaringan tiang) dan jaringan spons (bunga karang).

C. Klasifikasi Spermatophyta
Berdasarkan letak bakal biji atau bijinya, tumbuhan berbiji (Spermatophyta)
dikelompokkan menjadi dua divisi yaitu :
1. Gymnospermae (Tumbuhan Berbiji Terbuka)
Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) adalah kelompok tumbuhan yang bakal
bijinya tidak terlindung oleh daun buah (karpel) atau bijinya tersusun dalam strobilus
berbentuk sisik.
Ciri-ciri Gymnospermae :
- Berakar tunggang
- Batang berkambium dan bercabang-cabang
- Daun bervariasi ada yang kecil dan ada yang tebal berbentuk jarum
- Bakal bijinya tidak dilindungi oleh daun buah.
- Mengalami pembuahan tunggal.
Gymnospermae terbagi menjadi empat kelas, yaitu :
1). Cycadinae
- Tubuh menyerupai pohon kelapa
- Akar tunggang
- Batang berbentuk tiang
- Memiliki daun majemuk dan helaian daun menyirip
- Daun yang muda menggulung
- Berumah satu
Contoh : Cycas rumphii (pakis haji)

2). Ginkgoinae
- Batang bercabang-cabang dengan tunas pendek
- Daun lebar berbentuk kipas dengan tulang daun bercabang dan tangkai daun
yang panjang
- Berumah dua
Contoh : Ginkgo biloba

3). Gnetinae
- Batang ada yang bercabang ada yang tidak
- Tulang daun menyirip
- Berumah dua
Contoh : Gnetum gnemon (mlinjo)

4). Coniferinae
- Batang besar berkayu
- Daun berbentuk jarum
- Berumah satu / dua
Contoh : Pinus merkusii (pinus), Cupressus lusitanica (cemara), Agathis alba
(damar)
Peranan Gymnospermae
1. Bahan industry kertas (Pinus)
2. Untuk obat-obatan (Ginkgo biloba, Pinus merkusii)
3. Bahan kosmetika (Gingkgo biloba dpt menunda penuaan)
4. Bahan makanan (Gnetum gnemon, daun untuk sayuran dan biji untuk emping)
5. Tanaman hias (Cupressus / cemara)
6. Bahan industry terpentin (Pinus merkusii)
7. Bahan kayu bangunan (Agathis alba untuk bahan kayu lapis/triplek

2. Angiospermae (Tumbuhan Berbiji Tertutup)


Tumbuhan berbiji tertutup (Gymnospermae) adalah tumbuhan yang memiliki bakal biji
tumbuh di dalam daun buah. Angiospermae ini juga disebut Anthophyta atau tumbuhan
bunga.
A. Ciri-ciri Angiospermae :
- Bakal biji terdapat di dalam daun buah
- Bentuk dan ukuran tubuhnya bervariasi
- Memiliki akar serabut / akar tunggang
- Batangnya ada yang berkambium ada yang tidak
- Memiliki pembuluh angkut xylem/floem
- Tulang daun bervariasi : menyirip, menjari, sejajar, dan melengkung
- Bunga merupakan alat reproduksinya
- Mengalami pembuahan ganda
B. Klasifikasi Angiospermae
Angiospermae terbagi menjadi dua kelas, yaitu :

1). Monocotyledoneae (Monokotil)


Ciri-ciri :
- Berakar serabut
- Batang tidak berkambium dan tidak bercabang
- Tulang daun sejajar atau melengkung
- Biji terdiri atas satu kotiledon
- Perhiasan bunganya berjumlah 3 atau kelipatannya
- Ujung akar dilindungi oleh koleoryza dan ujung batang dilindungi oleh koleoptil
Kelas Monokotil terbagi menjadi beberapa ordo dan familia, yaitu :
1. Ordo Liliales
Familia Liliaceae
Contoh : - Lilium regale (bunga lili), bunga tulip

2. Ordo Asparagales
Familia Amaryllidaceae
Contoh : - Polianthes tuberosa (bunga sedap malam)
- Zephyranthes rosea (kembang cokelat)

Familia Orchidaceae
Contoh : - Vanda tricolor (anggrek)

3. Ordo Arecales
Familia Arecaceae/Palmae
Contoh : - Cocos nucifera (kelapa)
- Metroxylon sagu (sagu)

4. Ordo Poales
Familia Poaceae/Gramineae
Contoh : - Oryza sativa (padi)
- Imperata cylindrical (alang-alang)
- Saccharum oficinarum (tebu)
- Zea mays (jagung)

Famili Bromeliaceae
Contoh : - Ananas comosus (nenas)
5. Ordo Zingiberales
Familia Musaceae
Contoh : - Musa paradisiacal (pisang)

Familia Zingiberaceae
Contoh : - Zingiber officinale (jahe)
- Alpinia galangal (lengkuas)

6. Ordo Caryophyllales
Familia Cactaceae
Contoh : - Opuntia elatior (kelompok kaktus)

7. Ordo Pandanales
Familia Pandanaceae
Contoh : - Pandanus tectorius (pandan)

2). Dicotyledoneae (Dikotil)


Ciri-ciri :
- Berakar tunggang
- Batang berkambium dan bercabang
- Tulang daun menyirip, menjari
- Bijinya terdiri atas dua kotiledon
- Perhiasan bunga 4 atau 5, atau kelipatannya
- Tidak memiliki pelindung ujung akar (koleoryza) dan pelindung batang
(koleoptil)

Kelas Dikotil terbagi menjadi beberapa ordo dan familia :

1. Ordo Casuarinales
Familia Casuarinaceae
Contoh : - Casuarina equisetifolia (cemara laut)
- Casuarina junghuhniana (cemara gunung)

2. Ordo Capparales
Familia Capparaceae
Contoh : - Gynandropsis specyosa (buah buni)

3. Ordo Malvales
Familia Malvaceae
Contoh : - Hibiscus rosa-sinensis (kembang sepatu)
- Gossipium, sp (kapas)

4. Ordo Myrtales
Familia Myrtaceae
Contoh : - Eugenia caryophyllus (cengkih)
- Eucalyptus (minyak kayu putih)
- Eugenia javanica (jambu)

5. Ordo Fabales
Familia Fabaceae (Leguminosae)
Contoh : - Mimosa pudica (putri malu)
- Leucaena leucocephala (petai cina)
- Caesalpinia pulcherrima (bunga merak)
- Delonix regia (flamboyan)
- Arachis hypogeal (kacang tanah)
- Crotalaria juncea (orok-orok)

6. Ordo Gentianales
Familia Apocynaceae
Contoh : - Catharanthus roseus (tapak doro)
- Allamanda cathartica (alamanda)

Familia Compositae
Contoh : - Lactuca sativa (slada)
- Chrysanthemum (bunga krissant)

7. Ordo Piperales
Familia Piperaceae
Contoh : - Piper betle (sirih)
- Piper nigrum (lada)

8. Ordo Rosales
Familia Rosaceae
Contoh : - Rosa hybrid (mawar)
- Malus sylvetris (apel)

9. Ordo Solanales
Familia Solanaceae
Contoh : - Solanum lycopersicum (tomat)
- Datura metel (kecubung)

10. Ordo Magnoliales


Familia Magnoliaceae
Contoh : - Michelia champaca (cempaka/kantil)

11. Ordo Cryophyllales


Familia Nyctaginaceae
Contoh : - Bougainvillea spectabilis (bougenvile)
- Mirabilis jalapa (bunga pukul empat)

12. Ordo Nymphaeales


Familia Nymphaeaceae
Contoh : - Nymphaea nouchali (teratai kecil)
13. Ordo Sapindales
Familia Rutaceae
Contoh : - Citrus maxima (jeruk bali)

C. Peranan Angiospermae :
1. Sebagai bahan sandang
2. Membuat karung goni
3. Sebagai bahan obat-obatan
4. Sebagai bahan bangunan, perabot dan peralatan rumah tangga
5. Sebagai rempah-rempah
6. Sebagai bahan industri
7. Sebagai pakan ternak
8. Sebagai sayuran
Disamping menguntungkan juga ada yang merugikan seperti gulma dapat
mengganggu pertumbuhan tanaman budidaya.

Berikut adalah gambar tumbuhan dikotil dan monokotil. Lengkapi ciri-cirinya pada bagian
di dalam kotak.

D. Reproduksi Spermatophyta / Tumbuhan Biji


Pada tumbuhan biji dihasilkan dari bunga. Struktur bunga pada tumbuhan biji
merupakan alat perkawinan yang mengandung kelamin jantan (benang sari) dan kelamin
betina (putik). Sel kelamin jantan (spermatozoid) dihasilkan dari benang sari dan sel
kelamin betina terletak dalam putik. Pada beberapa jenis tumbuhan biji hanya memililki
bunga dengan benang sari saja atau putik saja, jenis tumbuhan seperti ini disebut
berkelamin satu (uniseksualis). Bila putik dan benang sari berada dalam satu bunga
disebut berkelamin ganda (biseksualis). Apabila pada satu pohon hanya terdapat bunga
jantan saja atau bunga betina disebut sebagai tumbuhan berumah dua (dioceus), sedangkan
bila dalam satu pohon ada bunga jantan dan betina disebut sebagai tumbuhan berumah
satu (monoceus).

Pada tumbuhan berbiji dikenal ada dua macam pembuahan, yaitu pembuahan
tunggal pada Gymnospermae, dan pembuahan ganda pada Angiospermae.

Pembuahan tunggal.

Contoh proses pembuahan tunggal pada Pinus (Gymnospermae). Terjadi pada tumbuhan
Gymnospermae atau tumbuhan berbiji terbuka.

https://youtu.be/2gWEgrMwMe0

Pembuahan ganda
Terjadi pada tumbuhan Angiospermae atau tumbuhan berbiji tertutup
DIPLOID (2n)

Kepala putik Kepala sari


Tangkai putik Serbuk sari
Putik Tangkai sari
Ovarium
Ovulum Mikrogametofit
berkembang dari
mikrospora di dalam
Megagametofit
kotak serbuk sari
berkembang dari
megaspora di dalam
ovulum Sel induk megaspora
(2n)
Meiosis Zigot berkembang Meiosis
menjadi sporofit
dewasa Nukleus
Megaspora (n) endosperm Serbuk sari
(3n) (mikrogametofit (n)
Fertilisasi ganda
menghasilkan zigot 2n Zigot (2n)
dan endosperm 3n

Fertilisasi ganda
Serbuk sari
8 nukleus haploid berkecambah di
kepala putik.
Megagametofit (n) Buluh serbuk sari
tumbuh sampai
mencapai
megagametofit

HAPLOID Inti buluh Buluh serbuk sari Megagametofit


(n) Sperma

Perkembangan serbuk sari

Serbuk sari yang telah jatuh di kepala putik terdiri atas satu sel dengan dua dinding
pembungkus, yaitu eksin (selaput luar) dan intin (selaput dalam). Eksin pecah,
kemudian intin tumbuh memanjang membuat serbuk buluh sari. Serbuk sari ini akan
tumbuh menuju ke ruang bakal biji. Bersamaan dengan ini inti sel serbuk sari membelah
menjadi 2, yang besar di depan adalah inti vegetatif sebagai penunjuk jalan, dan yang
kecil di belakang adalah inti generative. Inti generative membelah lagi menjadi dua inti
generative atau spermatozoid, yaitu inti generatif 1 dan inti generatif 2.

Pembentukan sel telur

• Bersamaan dengan perkembangan serbuk sari dalam buluh serbuk sari, di dalam ruang
bakal biji sel induk megaspora (megasporosit/makrosporosit) membelah secara meiosis
menjadi 4 sel. Tiga di antaranya mati dan yang satu tumbuh menjadi sel
megaspora/makrospora (inti kandung lembaga primer). Inti sel megaspora ini selanjutnya
membelah mitosis 3x, sehingga terbentuklah 8 inti. Ke-8 inti tersebut kemudian masing-
masing akan terbungkus membran sehingga menjadi sel yang terpisah. Karena itu sel-sel di
dalam bakal biji sering disebut multigamet. Langkah berikutnya, 8 sel tersebut membentuk
formasi di dalam bakal biji. Tiga sel menempatkan diri di bagian atas bakal biji disebut
antipoda. Yang di bagian bawah dekat mikrofil, 3 sel menempatkan diri berdekatan. Yang
tengah adalah ovum, sedang mengapitnya sebelah kanan dan kiri adalah sinergid. Dua sel
yang tersisa bergerak ke tengah bakal biji dan bersatu melebur membentuk inti kandung
lembaga sekunder sehingga menjadi sel yang diploid (2n).

Jika terjadi pembuahan inti generatif 1 membuahi ovum membentuk zigot, sedang inti
generatif 2 membuahi inti kandung lembaga sekunder menghasilkan endosperm (3n)
sebagai cadangan makanan untuk zigot. Inilah yang dinamakan pembuahan ganda.
Sementara itu inti vegetatif akan mati setelah sampai di bakal biji.

• inti generatif 1 (n) + ovum (n) —–> zigot (2n)


• inti generatif 2 (n) + inti kandung lembaga sekunder (2n) —–> endosperm (3n)

https://youtu.be/HP21hIVJhWI

https://youtu.be/wQ8ukePn2cw https://youtu.be/bUjVHUf4d1I

Anda mungkin juga menyukai