Anda di halaman 1dari 8

TUGAS AMDAL

Oleh:

EGA SELVIYANTI
NIM. G2F120036

PROGRAM STUDI PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
1. Jelaskan tentang Batas Wilayah Studi dalam studi AMDAL
➔ Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia
Nomor16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan
Hidup, batas wilayah studi ini merupakan batas terluar dari hasil tumpang
susun (overlay) dari batas wilayah proyek, ekologis, sosial dan administratif
setelah mempertimbangkan kendala teknis yang dihadapi.
- Batas proyek, yaitu ruang dimana seluruh komponen rencana kegiatan
akan dilakukan, termasuk komponen kegiatan tahap pra-konstruksi,
konstruksi, operasi dan pasca operasi.
- Batas ekologis, yaitu ruang terjadinya sebaran dampak-dampak
lingkungan dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dikaji,
mengikuti media lingkungan masing-masing (seperti air dan udara),
dimana proses alami yang berlangsung dalam ruang tersebut
diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar.
- Batas sosial, yaitu ruang disekitar rencana usaha dan/atau kegiatan yang
merupakan tempat berlangsungsunya berbagai interaksi sosial yang
mengandung norma dan nilai tertentu yang sudah mapan (termasuk
sistem dan struktur sosial), sesuai dengan proses dan dinamika sosial
suatu kelompok masyarakat, yang diperkirakan akan mengalami
perubahan mendasar akibat suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
- Batas administratif, yaitu wilayah administratif terkecil yang relevan
(seperti desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi) yang
wilayahnya tercakup tiga unsur batas diatas.

2. Menurunnya kualitas lingkungan sering dikaitkan dengan rendahnya mutu dokumen


kajian lingkungan dan komitmen pelaksanaan Recana Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan. Kemukakan pendapat saudara, bagaimana sebaiknya untuk menjamin
mutu dokumen AMDAL yang baik dan adanya komitmen yang kuat dalam
implementasi RKL dan RPL ?
➔ AMDAL merupakan perangkat pengelolaan yang bersifat preventif yaitu tindakan yang
dilakukan pada tingkat pengambilan keputusan dan perencanaan yang harus
dipertanggungjawabkan.
Dokumen AMDAL yang berkualiats dan bermutu disusun oleh tim penyususn yang
memiliki kompetensi dalam bidang AMDAL dan bersertifikat. Namun, pada dasarnya
dokumen AMDAL yang bermutu memang tidak menjamin mutlak bahwa pelaksanaan
AMDAL di lapangan akan terlaksana secara efektif, namun dokumen yang berkualitas
merupakan dasar utama pengambilan keputusan serta pengelolaan dan pemantauan
lingkungan selanjutnya. Sehingga untuk menjamin mutu dokumen AMDAL perlu
dilakukan seuatu evaluasi mutu dokumen AMDAL dan komitmen yang kuat antara
penyusun dan pengambil keputusan dalam pelaksanaannya di lapangan. Namun,
komitmen ini sering kali tergerus oleh faktor kepentingan pihak maupun oknum
pelaksanaan sehingga diperlukan suatu badan ataupun inspektur penyelenggaraan
AMDAL agar mutu AMDAL dapat terjamin.

3. Berikan contoh kasus penerapan Metode matrik interaksi Leopold Dimodifikasi dan matrik
Fisher dan Davies dalam memprediksi dan mengevaluasi dampak kegiatan
pembangunan/proyek terhadap lingkungan!

➔ - Matriks Leopold digunakan untuk mengevaluasi kemungkinan dampak lingkungan


dari pelaksanaan suatu proyek dan pada awalnya dikembangkan untuk proyek
pertambangan. Metode ini bermanfaat, karena merupakan daftar periksa yang
menggunakan informasi kualitatif tentang hubungan sebab-akibat. Matriks leopald
cocok digunakan dalam analisis lingkungan yang masih alami dan cakupan wilayah
yang kecil.
Matriks Leopold telah banyak digunakan dalam penilaian dampak lingkungan
sejak didirikan pada tahun 1971, misalnya dalam dalam penilaian AMDAL di
lahan basah dan akuakultur seperti yang dilakukan dalam AMDAL yang
dilakukan di rawa-rawa Serbia pada tahun 2015
Matrik Fisher dan Davies sangat cocok digunakan pada proyek yang sangat
dinamis dan cepat mengalami perubahan, terutama di perkotaan. Prinsip dari
teknik ini adalah membandingkan kondisi sekarang dan yang akan datang, baik
tanpa maupun ada proyek dalam bentuk matriks interaksi antara komponen
kegiatan dan komponen lingkungan. misalnya dalam dalam penilaian AMDAL
pembangunan PLTU dalam kawasan perkotaan

4. PADA SUATU WILAYAH YANG MELIPUTI KECAMATAN A (meliputi Desa P, dan Desa Q) DAN
KECAMATAN B (meliputi Desa R, dan Desa S) TERDAPAT RENCANA PEMBANGUNAN
KAWASAN WISATA PANTAI SELUAS ± 100 HEKTAR DENGAN BERBAGAI SARANA DAN
PRASARANA PENDUKUNG. DI SEKITAR LOKASI RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN
WISATA PANTAI TERSEBUT TELAH DIBANGUN KAWASAN INDUSTRI PERIKANAN.
▪ CERMATI DENGAN SEKSAMA RONA LINGKUNGAN YANG MUNGKIN ADA PADA
WILAYAH TERSEBUT
▪ COBA SAUDARA LAKUKAN PELINGKUPAN YANG DIAWALI DENGAN
PENJABARAN/PENDISKRIPSIAN RENCANA KEGIATAN
(fokus pada komponen-komponen kegiatan yang berpotensi menyebabkan dampak
lingkungan berdasarkan tahapan kegiatan, termasuk alternatifnya)
▪ COBA SAUDARA LAKUKAN ANALISIS DAMPAK DENGAN MENGGUNAKAN
METODLOGI YANG SESUAI
➔ Wilayah perencanaan pembangunan kawasan wisata pantai adalah sebuah kawasan
dengan luas 100 Ha yang terdiri dari dua administrasi kecamatan yaitu Kecamatan A dan
Kecamatan B dalam satu wilayah administrasi kota/kabupaten. Lokasi perencanaan
kawasan wisata pantai tersebut berdekatan dengan kawasan industri perikanan. Maka,
terdapat beberapa rona lingkungan yang harus diperhatikan yaitu:
- Komponen lahan (tanah, land use, morfologi, kepemilikan)
- Kualitas udara (konsentrasi pencemar, kebisingan dan kebauan)
- Kualitas perairan (tinggi permukaan air, ombak pantai, flora dan fauna laut)
- Kualitas lingkungan darat (kondisi pasir pantai)
- Aksesibilitas (kelas jalan, ketersediaan akses angkutan umum
- Aktifitas industri perikanan yang ada di laut maupun di darat
- Sosial, ekonomi dan budaya serta kesehatan masyarakat
➔ Proses pelingkupan dilakukan sejak awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan
mengidentifikasi dampak penting hipotesis yang timbul sebagai akibat rencana usaha atau
kegiatan. Dengan melakukan proses kegiatan berikut ini:
- Identifikasi Dampak Potensial
Proses mengidentifikasi komponen/parameter lingkungan yang potensial terkena
dampak terlepas apakah dampak berukuran besar atau kecil, positif atau negatif,
mendasar (penting) atau tidak.
- Evaluasi dampak potensial
Proses menentukan dampak penting hipotetik dgn mengevaluasi apa saja dampak
potensial yang tergolong penting
- Prioritas dampak penting
Mengelompokkan dampak penting menjadi beberapa isu pokok
Secara singkat proses pelingkupan dapat dilihat dalam bagan berikut ini:
1. Identifikasi Dampak Potensial
Identifikasi dampak potensial dalam studi ini dilakukan dengan metode matriks
sederhanan dan bagan alir dampak. Identifikasi dampak potensial perencanaan
kawasan wisata pantai ini dilakuan dengan menentukan seluruh dampak yang
mungkin timbul sebagai akibat interaksi antara komponen-komponen kegiatan
dengan komponen lingkungan.
Hal ini diperoleh melalui kononsultasi dengan para pakar, pemrakarsa, intansi yang
bertanggungjawab, masyarakat yang berkepentingan dan jauga hasil dari observasi
lapangan. Sehingga diperoleh hasil identifikasi dampak potensial terhadap
pembangunan kawasan wisata pantai sebagai berikut:

Tabel 1. atriks Identifikasi Dampak Potensial Pembangunan Kawasan Wisata Pantai di Kec. A dan B
Pra Konstruksi Konstruksi Operasi Pasca Operasi
Komponen Lingkungan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Tanah/ Tingkat Erosi


Lahan
Kepemilikan
Bentuk
Morfologi wilayah dan
Lahan kelerengan
lahan
Komponen fisik

Debu
Kualitas Kebisingan
Udara dan CO2
kebisingan Nox
Sox
pH
Logam
kualitas air
TSS
laut
Lapisan
Minyak

Struktur dan
jenis vegetasi
alami
Flora Laut
Biota Laut

Struktur dan
jenis vegetasi
budidaya

Habitat satwa
Fauna Laut
dilindungi

Presepsi
masyarakat
Ekonomi

Sosial
Sosial &

budaya Keresahan
Kriminalitas
Ekonomi Pendapatan
Pra Konstruksi Konstruksi Operasi Pasca Operasi
Komponen Lingkungan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Kesempatan
Kerja
PAD
Sanitasi
Lingkungan

Kesehatan keselamatan
dan
kesehatan
kerja

2. Dampak Potensial
Adapun dampak potensial terhadap perencanaan kawasan wisata pantai adalah:
▪ Iklim mikro
▪ Kualitas udara & kebisingan
▪ Erosi (darat)
▪ Kualitas air sungai
▪ Kualitas air laut
▪ Arus laut
▪ Vegetasi darat
▪ Vegetasi pantai
▪ Satwaliar
▪ Biota laut
▪ Kesempatan kerja & usaha
▪ Perekonomian lokal
▪ Hak Ulayat
▪ Struktur & interaksi sosial
▪ Kesehatan masyarakat
▪ Kesehatan lingkungan
3. Dampak Penting Hipotetik
Adapun dampak penting hipotetikk terhadap perencanaan kawasan wisata pantai
adalah:
▪ Kualitas udara & kebisingan
▪ Kualitas air laut
▪ Arus laut
▪ Vegetasi darat
▪ Vegetasi pantai
▪ Satwaliar
▪ Biota laut
▪ Kesempatan kerja & usaha
▪ Perekonomian lokal
▪ Hak Ulayat
▪ Struktur & interaksi sosial

4. Klasifikasi dan Prioritas


sehingga klasifikasi dan prioritas terhadap perencanaan kawasan wisata pantai
adalah:
▪ Produktivitas & keanekaragaman hayati
▪ Perubahan sosial
▪ Perekonomian daerah

Anda mungkin juga menyukai