Anda di halaman 1dari 11

Tugas Individu

Mata Kuliah : Perencanaan Infrastruktur Wilayah


Dosen : Dr. H. Ishak Kadir, S.T., M.T

IDENTIFIKASI PENGARUH INFRASTRUKTUR JALAN


DALAM KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT
(Studi Kasus: Kelurahan Wangkanapi dan Batulo, Kota Baubau)

Disusun Oleh:
Ega Selviyanti (G2F120036)

PROGRAM PASCA SARJANA


PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
A. PENDAHULUAN
Kesejahteraan masyarakat pada dasarnya diindetifikasi melalui peningkatan
pertumbuhan ekonomi positif yang menunjukan adanya peningkatan aktivitas
perekonomian. Pembangunan merupakan salah satu fungsi yang harus dijalankan oleh
pemerintah sebagai pengambil kebijakan. Pembangunan ekonomi sangat diperlukan
dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat yang secara
umum tergambar dalam peningkatan Produk Domestik Regional (PDB) serta
pengangguran yang sedikit. Pemerintah dalam rangka mencapai tujuan tersebut
memerlukan berbagai faktor pendukung salah satunya adalah infrastruktur. Kebutuhan
peningkatan pembangunan infrastruktur akan semakin meningkat dengan adanya
peningkatan aktivitas ekonomi suatu wilayah. Kebutuhan wilayah akan suatu
infrastruktur bahkan dinilai dapat meningkat mencapai dua kali lipat dalam beberapa
tahun ke depan (Fikrian, 2015 dalam Samuel 2020).
Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek penting dan vital
untuk mempercepat proses pembangunan nasional maupun regional. Infrastruktur juga
memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi.
Laju pertumbuhan ekonomi dan investasi suatu negara maupun daerah tidak dapat
dipisahkan dari ketersedian infrastruktur seperti transportasi, telekomunikasi, sanitasi,
dan energi. Inilah yang menyebabkan pembangunan infrastruktur menjadi fondasi dari
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Bertambahnya infrastruktur dan
perbaikannya oleh pemerintah diharapkan memacu pertumbuhan ekonomi (Suratno.
2010).
Salah satu bentuk infrastruktur yang menunjang dalam pembangunan
ekonomi yaitu infrastruktur jalan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Warsilah dan
Akhmad (2015) menjelaskan bahwa infrastruktur jalan berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi kota Samarinda, semakin tinggi akses infrastruktur jalan
memberi kelancaran terhadap mobilitas masyarakat dan arus barang, yang akan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Penelitian lain yang dilakukan oleh Iek (2013)
membuktikan bahwa pertama, pembangunan infrastruktur jalan sebagai pemicu utama
tumbuhnya lapangan pekerjaan baru dan berdampak pada sumber penerimaan
masyarakat yang bervariasi. Kedua, pembangunan infrastruktur jalan sorong-maybrat
berdampak sosial lebih besar daripada dampak ekonomi.
Dalam hal ini erat kaitannya antara keberadaan infrastruktur jalan dengan
peningkatan perekonomian di Kota Baubau khususnya Kelurahan Wangkanapi dan
Kelurahan Batulo yang beradministrasi di Kecamatan Wolio. Berdasarkan RTRW Kota
Baubau Kelurahan Wangkanapi dan Kelurahan Batulo merupakan dua kelurahan yang
diperuntukan sebagai Kawasan dengan fungsi pelayanan kota sebagai pusat
perdagangan dan jasa, pusat kegiatan perhubungan laut dan pemerintahan. Sehingga
pada kelurahan tersebut terbadapat banyak tempat-tempat perdangan dan jasa,
tempat ibadah perkantoran dan Pelabuhan yang menuntut tingginya pergerakan
transportrasi dalam Kawasan. Namun, ruas jalan yang ada pada saat ini sudah tidak
sepadan dengan jumlah kendaraan yang terus mengalami peningkatan dan pergerakan
masyarakat semakin bertambah. Dampak dari kondisi ini adalah sering terjadinya
hambatan-hambatan dalam perjalan.
Berdasarkan penjabaran tersebut, permasalahan yang muncul adalah kondisi
infrastruktur jalan dalam Kelurahan Wangkanapi dan Kelurahan Batulo tidak lagi dapat
memenuhi kebutuhan akan penggunaan jalan dengan aman dan nyaman. Dari
permasalah yang timbul maka, makalah ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana
pengaruh infrastruktur jalan terhadap kegiatan yang terdapat dalam Kelurahan
Wangkanapi dan Kelurahan Batulo.

B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Infrastruktur
Stone dalam Kodoatie (2003) mendefinisikan infrastruktur sebagai fasilitas-fasilitas
fisik yang dikembangkan atau dibutuhkan oleh agen-agen publik untuk fungsi-fungsi
pemerintahan dalam penyediaan air, tenaga listrik, pembuangan limbah,
transportasi dan pelayanan-pelayanan lainnya untuk memfasilitasi tujuan-tujuan
ekonomi dan sosial. Sistem Infrastruktur merupakan pendukung utama fungsi-
fungsi sistem sosial dan sistem ekonomi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Sistem infrastruktur dapat didefinisikan sebagai fasilitas-fasilitas atau struktur-
struktur dasar, peralatan-peralatan, instalasi-instalasi yang dibangun dan yang
dibutuhkan untuk berfungsinya sistem sosial dan sistem ekonomi masyarakat (Grigg
dalam Kodoatie, 2003). The World Bank (1994) membagi infrastruktur menjadi tiga,
yaitu:
1. Infrastruktur ekonomi, merupakan infrastruktur fisik yang diperlukan untuk

menunjang aktivitas ekonomi, meliputi public utilities (tenaga, telekomunikasi,


air, sanitasi, gas), public work (jalan, bendungan, kanal, irigasi dan drainase) dan
sektor transportasi (jalan, rel, pelabuhan, lapangan terbang dan sebagainya).
2. Infrastruktur sosial, meliputi pendidikan, kesehatan, perumahan dan rekreasi.

3. Infrastruktur administrasi, meliputi penegakan hukum, kontrol administrasi dan

koordinasi.
Pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2005 tentang Komite
Percepatan Penyediaan Infrastruktur menjelaskan beberapa jenis infrastruktur yang
penyediaannya diatur pemerintah, yaitu: infrastruktur transportasi, infrastruktur
jalan, infrastruktur pengairan, infrastruktur air minum dan sanitasi, infrastruktur
telematika, infrastruktur ketenagalistrikan, dan infrastruktur pengangkutan minyak
dan gas bumi. Penggolongan infrastruktur tersebut diatas dapat dikategorikan
sebagai infrastruktur dasar, karena sifatnya yang dibutuhkan oleh masyarakat luas
sehingga perlu diatur oleh pemerintah.

2. Pengertian Jalan
Menurut UU No.38 Tahun 2004 tentang Jalan, jalan merupakan prasana
transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk pembangunan
pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalulintas, yang berada di
permukaan tanah dan atau air serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api,
jalan lori, dan jalan kabel.
Jalan dapat dibedakan atas jalan umum dan jalan khusus. Jalan umum adalah jalan
yang dibuat dan dipelihara oleh pemerintah dan dipakai untuk umum. Jalan khusus
adalah jalan yang dibuat dan dipelihara oleh perusahaan –perusahaan swasta atau
perorangan dan tidak untuk umum. Jalan raya adalah jalur – jalur tanah di atas
permukaan bumi yang dibuat oleh manusia dengan bentuk, ukuran-ukuran dan jenis
konstruksinya, sehingga dapat digunakan untuk menyalurkan lalu lintas orang,
hewan dan kendaraan yang mengangkut barang dari suatu tempat ketempat
lainnya dengan mudah dan cepat.
3. Kegiatan Ekonomi
Kegiatan Ekonomi terdiri dari produksi, distribusi dan konsumsi. Sesungguhnya
kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi merupakan satu rangkaian kegiatan
ekonomi yang tidak dapat dipisahkan. Ketiganya memang saling mempengaruhi,
namun harus diakui produksi merupakan titik pangkal dari kegiatan itu, tidak akan
ada distribusi tanpa produksi. Kegiatan produksi tidak terlepas dari keseharian
manusia, hal ini karena eratnya hubungan antara produksi dengan perkembangan
pendapatan dan peningkatan taraf hidup, yang mempengaruhi kemuliaan hidup
dan kehidupan yang sejatera bagi individu dan masyarakat (Mustafa Edwin, 2007).

C. PEMBAHASAN
Jaringan jalan yang terdapat dalam wilayah studi terdiri dari berbagai fungsi dan kelas
jalan, struktur pembentuk jalan, panjang dan lebar jalan serta status jalan dan lain-lain
yang beragam. Berikut adalah tabel rincian jaringan jalan yang terdapat di wilayah studi
yang dirinci berdasarkan kelurahan yang terdapat dalam wilayah studi yaitu Kelurahan
Batulo dan Kelurahan Wangkanapi:
Tabel Jaringan Jalan Kelurahan Batulo
Lebar Panjang Struktur Kondisi Fungsi Status
Nama Jalan JALUR LAJUR Kelas Jalan
Jalan Jalan Jalan Jalan Jalan Jalan
Jl.Cut Nyak Dien 1 2 11 204 Aspal Baik Arteri Raya Provinsi
Jl.Sultan 1 2 12 879 Aspal Baik Kolektor Raya Provinsi
Hasanuddin
Jl.Teuku Umar 1 2 8.60 254 Aspal Baik Kolektor Sedang Kota
Jl.Dr Sutomo 1 2 4.60 151 Aspal Baik Kolektor Sedang Kota
Jl.RE Martadinata 1 2 8.50 526 Aspal Baik Kolektor Raya Kota
JL.Kelapa 1 2 6 228 Aspal Baik Kolektor Raya Kota
Jl.Diponegoro 1 2 9.53 203 Aspal Baik Kolektor Raya Kota
Jl.Iman Bonjol 1 2 3.90 123 Aspal Baik Kolektor Sedang Kota
Jl.Nangka 1 2 4 221 Aspal Baik Lokal Sedang Kota
Lrg .Rajawali 1 2 5 624 Aspal Baik Lokal Sedang Kota
Jl.Suzuki Atas 1 2 3.40 77 Aspal Baik Lokal Sedang Kota
jL.Hing Amimah 1 2 4 69 Aspal Baik Lokal Sedang Kota
Lr.Lurah Batulo 1 2 3 49 Beton Baik Lokal Sedang Kota
Lr.Kamali 1 2 2.30 129 Beton Baik Lokal Sedang Desa
Lr.Ma'sauda 1 2 3 72 Beton Baik Lokal Sedang Kota
Lr.Ozzon 1 2 3 49 Beton Baik Lokal Sedang Kota
Jl.Jambu Mete 1 2 9.50 710 Aspal Baik Primer Raya Kota
Lr.SKB 1 2 3 301 Aspal Baik Sekunder Sedang Desa

Sumber : Observasi Lapangan Tahun 2020


Tabel Jaringan Jalan Kelurahan Wangkanapi
Lebar Panjang Struktur Kondisi Fungsi Kelas Status
Nama Jalan JALUR LAJUR
Jalan Jalan Jalan Jalan Jalan Jalan Jalan
JL.Gatot 1 2 7.80 1116 Aspal Baik Kolektor Raya Kota
Subroto
Jl.Sukun 1 2 4.80 217 Aspal Baik Kolektor Sedang Kota
Jl.Budi Utomo 1 2 8.1 679 Beton Baik Kolektor Raya Kota
Jl.Diponegoro 1 2 9.53 245 Aspal Baik Kolektor Raya Desa
JL.H Agus Salim 1 2 6.50 293 Aspal Baik Kolektor Raya Kota
Jl.Patimura 1 2 9.06 523 Aspal Baik Kolektor Raya Desa
Jl.Waode Wau 1 2 3 197 Aspal Baik Kolektor Sedang Desa
JL.Kelapa 1 2 6 390 Aspal Baik Kolektor Raya Desa
JL.Kelapa 1 2 6 223 Aspal Baik Kolektor Raya Desa
Jl. Ahmad Yani 1 2 7.55 95 Aspal Baik Kolektor Raya Desa
Wolio Bukit 1 2 3 866 Aspal Baik Lokal Sedang Kota
Permai
Lrg.Marinir 1 2 4.40 513 Aspal Baik Lokal Sedang Kota
Lrg.Pecek 1 2 3.80 364 Aspal Baik Lokal Sedang Kota
Jl.Cemara 1 2 6.52 208 Beton Baik Lokal Raya Kota
Lrg.Puncak 1 2 3 94 Aspal Baik Lokal Sedang Kota
Jl.Sepuluh 1 2 5.40 207 Aspal Baik Lokal Sedang Kota
November
Lr.Waode Wau 1 2 3 374 Aspal Baik Lokal Sedang Desa
Lr.Stail 1 2 2 122 Beton Baik Lokal Sedang Desa
Lr.BWI II 1 2 3.20 99 Aspal Baik Lokal Sedang Desa
Jl.Mutiara 1 2 2.70 165 Beton Baik Lokal Sedang Desa
Galon I
Lrg wilayah 1 2 2 79 Beton Baik Lingkungan Sedang Desa
Bulog
Lrg. Sejahtera 1 2 3.5 122 Aspal Baik Lokal Sedang Kota
JL. Perkantoran 1 2 3.5 49 Aspal Baik Lokal Sedang Kota
Polres
JL. Perkantoran 1 2 3 37 Aspal Baik Lokal Sedang Kota
Polres
JL. Perkantoran 1 2 3 19 Aspal Baik Lokal Sedang Kota
Polres
JL. Perkantoran 1 2 3 87 Aspal Baik Lokal Sedang Kota
Polres
JL. Perkantoran 1 2 3 113 Aspal Baik Lokal Sedang Kota
Polres
JL. Perkantoran 1 2 3 82 Aspal Baik Lokal Sedang Kota
Polres
JL. Perkantoran 1 2 3 76 Aspal Baik Lokal Sedang Kota
Polres
JL. Perkantoran 1 2 3 24 Aspal Baik Lokal Sedang Kota
Polres
JL. Perkantoran 1 2 3 85 Aspal Baik Lokal Sedang Desa
Polres
Lrg. Samping 1 2 1.5 132 Beton Baik Lokal Sedang Desa
Ruko Berderet
Lebar Panjang Struktur Kondisi Fungsi Kelas Status
Nama Jalan JALUR LAJUR
Jalan Jalan Jalan Jalan Jalan Jalan Jalan
(JL. KH. Agus
Salim)
Lrg. Samping 1 2 1.8 66 Beton Baik Lokal Sedang Desa
Dapur
Kota(Gunung
Nona)
Lrg. Samping 1 2 1.8 163 Beton Baik Lokal Sedang Desa
Dapur
Kota(Gunung
Nona)
JL. Perkantoran 1 2 3 38 Aspal Baik Lokal Sedang Desa
Polres
Jl. Kompleks 1 2 3 162 Aspal Baik Lokal Sedang Desa
Kodim
Lrg. Depan 1 2 2 43 Beton Baik Lokal Sedang Desa
Kantor DPRD
Lama
Lrg. Depan 1 2 2 13 Beton Baik Lokal Sedang Desa
Kantor DPRD
Lama
Lrg. Depan 1 2 2 35 Beton Baik Lokal Sedang Desa
Kantor DPRD
Lama
Lrg disamping 1 2 1 151 Beton Baik Lokal Sedang Desa
Rumah Kembar
Palatiga
Lrg disamping 1 2 1 61 Beton Baik Lokal Sedang Desa
Rumah Kembar
Palatiga
Jl. Bukit Wolio 1 2 1 49 Beton Baik Lokal Sedang Desa
Permai
Lrg Disamping 1 2 1.5 88 Aspal Baik Lokal Sedang Desa
SDN 1 Palatiga
Sumber : Observasi Lapangan Tahun 2020

Berdasarkan table kondisi jalan yang terdapat di Kelurahan Wangkanapi dan Kelurahan
Batuo, dapat diketahui bahwa funsi jalan yang berada dalam Kawasan tersebut terdiri dari
fungsi jalan kolektor, local dan lingkungan dengan kondidi jalan yang baik sertistruktur jalan
yang terbuat dari aspal dan beton.
Namun, jika diidentifikasi berdasarkan fungsi Kawasan yang menyatakan bahwa Kelurahan
Wangkanapi dan Kelurahan Batulo merupakan Kelurahan yang befungsi sebagai Kawasan
strategis perdagangan dan jasa serta persebaran faslitas umum dan faslitas sosial yang berada
dalam Kawasan tersebut maka dapat diketahui bahwa keberadaan fasilitas tersebut pada
umumnya berada pada jalan-jalan utama Kawasan yang menjadikan jalan-jalan tersebut
semakin ramai oleh kendaraan. Untuk lebih jelasnya berikut adalah peta persebran fasilitas
umum dan falitas sosial dalam Kawasan:
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kota Baubau Tahun 2020, diolah

Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan oleh BPS Kota Baubau tahun
2019, diketahui bahwa terdapat 191 toko/ warung kelomtong serta 1 minimarket/
swalayan yang terdapat dalam Kawasan dengan rincian 1 minimarket/ swalayan dan 87
toko terdapat dalam kelurahan Batulo dan 107 toko terdapat dalam Kelurahan
Wangkanapi. Sehingga hal ini yang dapat membuktikan bahwa kegiatan ekonomi
masyarakat dalam Kawasan tersebut cukup tinggi.
Selain itu, toko-toko dan swalayan yang berada dalam Kawasan kelurahan
Wangkanapi dan Batulo ini berjejer pada sepanjang jalan utama yaitu Jalan Budiutomo
dan Jalan Diponegoro dan Jalan Sultan Hasanudin sehingga pergerakan transportasi
pada ruas jalan tersebut seringkali tinggi.
Selain itu, berdasarkan hasil obersvasi lapangan yang dilakukan pada dua
kelurahan tersebut diketaui bahwa mayoritas toko dan warung tidak memiliki lahan
parkir yang memadai sehingga kendaraan pengunjung maupun kendaraan pemasok
barang toko yang pada umumnya adalah kendaraan berat seringkali memarkirkan
kendaraannya pada badan-badan jalan yang berdampak pada kemacetan dan
menurunnya kenyamanan masyarakat dalam menggunakan jalan.

Sumber : Google Maps, 2021

Keberadaan dermaga penyebrangan ferry yang melayani penyebrangan


menuju Kabupaten Buton Tengah dan Kabupaten Muna dalam Kawasan perencanaan
juga menjadi salah satu alasan tingginya kegiatan ekonomi dan pergerakan. Pada
waktu-waktu tertentu seperti pada hari jumat dan hari-hari libur lainnya terjadi
peningkatan jumlah penyebrangan, sehingga kendaraan-kendaraan yang akan
menyebrang seringkali antri menggunakan badan jalan.

D. KESIMPULAN
Berdasarkan tujuan dan pembahasan yang telah dijelaskan di atas maka, dapat
disimpulkan bahwa infrastruktur jalan merupakan salah stau penggerak utama dalam
pertumbuhan ekonomi. Sehingga, jalan yang merupakan salah satu dari infrastruktur
memiliki pengaruh yang positif terhadap pergerakan kegiatan ekonomi masyarakat.
Kegiatan ekonomi bertujuan memenuhi kebutuhan manusia, pemenuhan dan
peningkatan kebutuhan manusia ini mengubah letak dan pergerakan manusia dan
transportasi.
Pada dasarnya infrasrtuktur jalan memiliki manfaat sebagai prasarana jaringan yang
menyediakan berbagai kemudahan dalam pergerakan manusia, pengakutan barang dan
jasa serta pelayanan sosial.
Namun, berdasarkan kondisi empiris dilapangan dapat diidentifikasi bahwa infrastryjtur
jalan dalam Kawasan perencanaan belum mampu menampung pergerakan kegiatan
ekonomi yang berada dalam Kawasan perencaan, hal ini berdampak pada hambatan-
hambatan jalan yang sering terjadi seperti kemacetan. Sehingga untuk meningkatkan
kondisi tersebut saran yang dapat diberikan adalah pemerintah seharusnya melakukan
perubahan jalur jalan maupun pemindahan jalur jalan sehingga kepdatan transportasi
dalam Kawasan perencanaan dapat diatasi. Pemerintah Kota Baubau perlu
meningkatkan kapasitas, kulitas dan pemeliharaan jalan-jalan yang ada.

E. DAFTAR PUSTAKA
Fikriah dan Wulandari, Meta.2015. Analisis Pengaruh Investasi Infrastruktur Publik
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Aceh. Aceh: Universitas Syiah Kuala.
Iriyena, Paulus dkk. 2019. Analisis Pengaruh Jalan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di
Kabupaten Kaimana 2007-2017. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 19 Nomor
2
Iek, Mesak. 2013. Analisis Dampak Pembangunan Jalan Terhadap Pertumbuhan Usaha
Ekoonomi Rakyat di Pedalaman May Brat Provinsi Papua Barat. Jurnal Ekonomi
Kuantitatif Terapan, 6 (1) : 30 - 40. ISSN : 2301 – 8968. Diunduh 03 September
2017
Maqin, Abdul. 2011. Pengaruh Kondisi Infrastruktur terhadap Pertumbuhan Ekonomi di
Jawa Barat. Jurnal Trikonomika Volume 10 Nomor 11
Maryaningsih, Novi. 2014. Pengaruh Infrastruktur terhadap Pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Volume 17 Nomor 1
Tapparan, Samuel Randy. 2020. Analisis Korelasi Infrastruktur Jalan terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tana Toraja. Journal Ekonomika Vplume 4
Nomor 1
Rahayu, Yunie dkk. 2017. Pengaruh Pembangunan Infrastruktur terhadap pertumbuhan
Ekonomi Provinsi Jambi (Pendekatan Fungsi Cobb Douglass). Jurnal Development
Volume 5 Nomor 2
Sumadiasa, I Ketut dkk. 2016. Analisis Pengaruh Pembanguan Infrastruktur Jalan, Listrik
dan PMA terhadap Pertumbuhan PDRB Provinsi Bali Tahun 1993-2014. E-Journal
EP Unud Volume 5 Nomor 7
Warsila; Noor,Akhmad.2015.Peranan Infrastruktur Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
dan Implikasi Pada Kebijakan Pembangunan di Kota Samarinda.Jurnal MIMBAR
Vol 31,No.2.Samarinda: FE – Universitas Mulawarman.

Anda mungkin juga menyukai