Disusun Oleh:
Ega Selviyanti (G2F120036)
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Infrastruktur
Stone dalam Kodoatie (2003) mendefinisikan infrastruktur sebagai fasilitas-fasilitas
fisik yang dikembangkan atau dibutuhkan oleh agen-agen publik untuk fungsi-fungsi
pemerintahan dalam penyediaan air, tenaga listrik, pembuangan limbah,
transportasi dan pelayanan-pelayanan lainnya untuk memfasilitasi tujuan-tujuan
ekonomi dan sosial. Sistem Infrastruktur merupakan pendukung utama fungsi-
fungsi sistem sosial dan sistem ekonomi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Sistem infrastruktur dapat didefinisikan sebagai fasilitas-fasilitas atau struktur-
struktur dasar, peralatan-peralatan, instalasi-instalasi yang dibangun dan yang
dibutuhkan untuk berfungsinya sistem sosial dan sistem ekonomi masyarakat (Grigg
dalam Kodoatie, 2003). The World Bank (1994) membagi infrastruktur menjadi tiga,
yaitu:
1. Infrastruktur ekonomi, merupakan infrastruktur fisik yang diperlukan untuk
koordinasi.
Pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2005 tentang Komite
Percepatan Penyediaan Infrastruktur menjelaskan beberapa jenis infrastruktur yang
penyediaannya diatur pemerintah, yaitu: infrastruktur transportasi, infrastruktur
jalan, infrastruktur pengairan, infrastruktur air minum dan sanitasi, infrastruktur
telematika, infrastruktur ketenagalistrikan, dan infrastruktur pengangkutan minyak
dan gas bumi. Penggolongan infrastruktur tersebut diatas dapat dikategorikan
sebagai infrastruktur dasar, karena sifatnya yang dibutuhkan oleh masyarakat luas
sehingga perlu diatur oleh pemerintah.
2. Pengertian Jalan
Menurut UU No.38 Tahun 2004 tentang Jalan, jalan merupakan prasana
transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk pembangunan
pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalulintas, yang berada di
permukaan tanah dan atau air serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api,
jalan lori, dan jalan kabel.
Jalan dapat dibedakan atas jalan umum dan jalan khusus. Jalan umum adalah jalan
yang dibuat dan dipelihara oleh pemerintah dan dipakai untuk umum. Jalan khusus
adalah jalan yang dibuat dan dipelihara oleh perusahaan –perusahaan swasta atau
perorangan dan tidak untuk umum. Jalan raya adalah jalur – jalur tanah di atas
permukaan bumi yang dibuat oleh manusia dengan bentuk, ukuran-ukuran dan jenis
konstruksinya, sehingga dapat digunakan untuk menyalurkan lalu lintas orang,
hewan dan kendaraan yang mengangkut barang dari suatu tempat ketempat
lainnya dengan mudah dan cepat.
3. Kegiatan Ekonomi
Kegiatan Ekonomi terdiri dari produksi, distribusi dan konsumsi. Sesungguhnya
kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi merupakan satu rangkaian kegiatan
ekonomi yang tidak dapat dipisahkan. Ketiganya memang saling mempengaruhi,
namun harus diakui produksi merupakan titik pangkal dari kegiatan itu, tidak akan
ada distribusi tanpa produksi. Kegiatan produksi tidak terlepas dari keseharian
manusia, hal ini karena eratnya hubungan antara produksi dengan perkembangan
pendapatan dan peningkatan taraf hidup, yang mempengaruhi kemuliaan hidup
dan kehidupan yang sejatera bagi individu dan masyarakat (Mustafa Edwin, 2007).
C. PEMBAHASAN
Jaringan jalan yang terdapat dalam wilayah studi terdiri dari berbagai fungsi dan kelas
jalan, struktur pembentuk jalan, panjang dan lebar jalan serta status jalan dan lain-lain
yang beragam. Berikut adalah tabel rincian jaringan jalan yang terdapat di wilayah studi
yang dirinci berdasarkan kelurahan yang terdapat dalam wilayah studi yaitu Kelurahan
Batulo dan Kelurahan Wangkanapi:
Tabel Jaringan Jalan Kelurahan Batulo
Lebar Panjang Struktur Kondisi Fungsi Status
Nama Jalan JALUR LAJUR Kelas Jalan
Jalan Jalan Jalan Jalan Jalan Jalan
Jl.Cut Nyak Dien 1 2 11 204 Aspal Baik Arteri Raya Provinsi
Jl.Sultan 1 2 12 879 Aspal Baik Kolektor Raya Provinsi
Hasanuddin
Jl.Teuku Umar 1 2 8.60 254 Aspal Baik Kolektor Sedang Kota
Jl.Dr Sutomo 1 2 4.60 151 Aspal Baik Kolektor Sedang Kota
Jl.RE Martadinata 1 2 8.50 526 Aspal Baik Kolektor Raya Kota
JL.Kelapa 1 2 6 228 Aspal Baik Kolektor Raya Kota
Jl.Diponegoro 1 2 9.53 203 Aspal Baik Kolektor Raya Kota
Jl.Iman Bonjol 1 2 3.90 123 Aspal Baik Kolektor Sedang Kota
Jl.Nangka 1 2 4 221 Aspal Baik Lokal Sedang Kota
Lrg .Rajawali 1 2 5 624 Aspal Baik Lokal Sedang Kota
Jl.Suzuki Atas 1 2 3.40 77 Aspal Baik Lokal Sedang Kota
jL.Hing Amimah 1 2 4 69 Aspal Baik Lokal Sedang Kota
Lr.Lurah Batulo 1 2 3 49 Beton Baik Lokal Sedang Kota
Lr.Kamali 1 2 2.30 129 Beton Baik Lokal Sedang Desa
Lr.Ma'sauda 1 2 3 72 Beton Baik Lokal Sedang Kota
Lr.Ozzon 1 2 3 49 Beton Baik Lokal Sedang Kota
Jl.Jambu Mete 1 2 9.50 710 Aspal Baik Primer Raya Kota
Lr.SKB 1 2 3 301 Aspal Baik Sekunder Sedang Desa
Berdasarkan table kondisi jalan yang terdapat di Kelurahan Wangkanapi dan Kelurahan
Batuo, dapat diketahui bahwa funsi jalan yang berada dalam Kawasan tersebut terdiri dari
fungsi jalan kolektor, local dan lingkungan dengan kondidi jalan yang baik sertistruktur jalan
yang terbuat dari aspal dan beton.
Namun, jika diidentifikasi berdasarkan fungsi Kawasan yang menyatakan bahwa Kelurahan
Wangkanapi dan Kelurahan Batulo merupakan Kelurahan yang befungsi sebagai Kawasan
strategis perdagangan dan jasa serta persebaran faslitas umum dan faslitas sosial yang berada
dalam Kawasan tersebut maka dapat diketahui bahwa keberadaan fasilitas tersebut pada
umumnya berada pada jalan-jalan utama Kawasan yang menjadikan jalan-jalan tersebut
semakin ramai oleh kendaraan. Untuk lebih jelasnya berikut adalah peta persebran fasilitas
umum dan falitas sosial dalam Kawasan:
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kota Baubau Tahun 2020, diolah
Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan oleh BPS Kota Baubau tahun
2019, diketahui bahwa terdapat 191 toko/ warung kelomtong serta 1 minimarket/
swalayan yang terdapat dalam Kawasan dengan rincian 1 minimarket/ swalayan dan 87
toko terdapat dalam kelurahan Batulo dan 107 toko terdapat dalam Kelurahan
Wangkanapi. Sehingga hal ini yang dapat membuktikan bahwa kegiatan ekonomi
masyarakat dalam Kawasan tersebut cukup tinggi.
Selain itu, toko-toko dan swalayan yang berada dalam Kawasan kelurahan
Wangkanapi dan Batulo ini berjejer pada sepanjang jalan utama yaitu Jalan Budiutomo
dan Jalan Diponegoro dan Jalan Sultan Hasanudin sehingga pergerakan transportasi
pada ruas jalan tersebut seringkali tinggi.
Selain itu, berdasarkan hasil obersvasi lapangan yang dilakukan pada dua
kelurahan tersebut diketaui bahwa mayoritas toko dan warung tidak memiliki lahan
parkir yang memadai sehingga kendaraan pengunjung maupun kendaraan pemasok
barang toko yang pada umumnya adalah kendaraan berat seringkali memarkirkan
kendaraannya pada badan-badan jalan yang berdampak pada kemacetan dan
menurunnya kenyamanan masyarakat dalam menggunakan jalan.
D. KESIMPULAN
Berdasarkan tujuan dan pembahasan yang telah dijelaskan di atas maka, dapat
disimpulkan bahwa infrastruktur jalan merupakan salah stau penggerak utama dalam
pertumbuhan ekonomi. Sehingga, jalan yang merupakan salah satu dari infrastruktur
memiliki pengaruh yang positif terhadap pergerakan kegiatan ekonomi masyarakat.
Kegiatan ekonomi bertujuan memenuhi kebutuhan manusia, pemenuhan dan
peningkatan kebutuhan manusia ini mengubah letak dan pergerakan manusia dan
transportasi.
Pada dasarnya infrasrtuktur jalan memiliki manfaat sebagai prasarana jaringan yang
menyediakan berbagai kemudahan dalam pergerakan manusia, pengakutan barang dan
jasa serta pelayanan sosial.
Namun, berdasarkan kondisi empiris dilapangan dapat diidentifikasi bahwa infrastryjtur
jalan dalam Kawasan perencanaan belum mampu menampung pergerakan kegiatan
ekonomi yang berada dalam Kawasan perencaan, hal ini berdampak pada hambatan-
hambatan jalan yang sering terjadi seperti kemacetan. Sehingga untuk meningkatkan
kondisi tersebut saran yang dapat diberikan adalah pemerintah seharusnya melakukan
perubahan jalur jalan maupun pemindahan jalur jalan sehingga kepdatan transportasi
dalam Kawasan perencanaan dapat diatasi. Pemerintah Kota Baubau perlu
meningkatkan kapasitas, kulitas dan pemeliharaan jalan-jalan yang ada.
E. DAFTAR PUSTAKA
Fikriah dan Wulandari, Meta.2015. Analisis Pengaruh Investasi Infrastruktur Publik
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Aceh. Aceh: Universitas Syiah Kuala.
Iriyena, Paulus dkk. 2019. Analisis Pengaruh Jalan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di
Kabupaten Kaimana 2007-2017. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 19 Nomor
2
Iek, Mesak. 2013. Analisis Dampak Pembangunan Jalan Terhadap Pertumbuhan Usaha
Ekoonomi Rakyat di Pedalaman May Brat Provinsi Papua Barat. Jurnal Ekonomi
Kuantitatif Terapan, 6 (1) : 30 - 40. ISSN : 2301 – 8968. Diunduh 03 September
2017
Maqin, Abdul. 2011. Pengaruh Kondisi Infrastruktur terhadap Pertumbuhan Ekonomi di
Jawa Barat. Jurnal Trikonomika Volume 10 Nomor 11
Maryaningsih, Novi. 2014. Pengaruh Infrastruktur terhadap Pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Volume 17 Nomor 1
Tapparan, Samuel Randy. 2020. Analisis Korelasi Infrastruktur Jalan terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tana Toraja. Journal Ekonomika Vplume 4
Nomor 1
Rahayu, Yunie dkk. 2017. Pengaruh Pembangunan Infrastruktur terhadap pertumbuhan
Ekonomi Provinsi Jambi (Pendekatan Fungsi Cobb Douglass). Jurnal Development
Volume 5 Nomor 2
Sumadiasa, I Ketut dkk. 2016. Analisis Pengaruh Pembanguan Infrastruktur Jalan, Listrik
dan PMA terhadap Pertumbuhan PDRB Provinsi Bali Tahun 1993-2014. E-Journal
EP Unud Volume 5 Nomor 7
Warsila; Noor,Akhmad.2015.Peranan Infrastruktur Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
dan Implikasi Pada Kebijakan Pembangunan di Kota Samarinda.Jurnal MIMBAR
Vol 31,No.2.Samarinda: FE – Universitas Mulawarman.