Anda di halaman 1dari 96

Selamat Pagi 

Selamat Belajar…

~STAY SAFE AND STAY HEALTHY ~


MARI MENGINGAT!!!

Selamat bertemu kembali di mata pelajaran Biologi. Apakah kalian masih


ingat di pertemuan kemarin kita mempelajari apa? Kira-kira kalian
sudah tau belum kita mau belajar apa hari ini?

Yuk, kita baca materi ini dengan baik agar kita bisa mengetahui apa saja
yang akan kita pelajari hari ini 
TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui pembelajaran tatap muka dan daring dengan penugasan, peserta


didik diharapkan dapat menjelaskan kingdom Fungi, Plantae, dan
Animalia dengan penuh tanggung jawab dan kedisiplinan
KINGDOM
PLANTAE
Tumbuhan
(plantae)

Peranan
Ciri-ciri umum Klasifikasi
plantae

Tumbuhan Tumbuhan Tumbuhan


lumut/bryophyte paku/pterydophyta berbiji/spermatophyte

Lumut hati Gymnospermae

Lumut daun Angiospermae

Lumut tanduk
KINGDOM PLANTAE
 Eukariot
 Multiseluler
 Dapat berfotosintesis (autotroph)
 Memiliki klorofil, terdapat dalam kloroplas.
 Menyimpan makanan berupa karbohidrat
 Bersifat stasioner atau tidak dapat bergerak atas
kehendak sendiri
 Di dalam rantai makanan (ekosistem) berperan sebagai
produsen
 Reproduksi generatif dan vegetatif
KLASIFIKASI TUMBUHAN
 Tumbuhan non Tracheophyta (tak berpembuluh)
→ Lumut ( bryophyta )

 Tumbuhan tracheophyta (berpembuluh)


→ Paku-pakuan (Pteridophyta)
→ Tumbuhan berbiji (Spermatophyta)
Tumbuhan Lumut
(Bryophyta)
Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
• Bryophyta berasal dari bahasa Yunani yaitu bryon yang
berarti lumut dan phyton yang berarti tumbuhan.
• Lumut merupakan anggota kingdom Plantae (tumbuhan)
yang paling sederhana.
• Lumut bisa dikatakan sebagai bentuk peralihan antara
Thallophyta atau tumbuhan bertalus (belum, memiliki akar,
batang, daun sejati) dengan Cormophyta atau tumbuhan
berkormus ( sudah memiliki akar, batang, daun sejati).
• Lumut juga dikenal sebagai moss.
Cara Hidup Lumut
 Lumut memiliki klorofil sehingga dapat berfotosintesis.
 Sebagian besar, merupakan tumbuhan terestrial atau
hidup di daratan

Habitat Lumut
• Tanah
• Tembok
• Bebatuan lapuk
• Menempel di kulit pohon (epifit)
• Hidup di air (hidrofit)
• Tempat Lembab (higrofit)
A. Contoh lumut higrofit :
Lumut Gambut
(Sphagnum)
A
B. Contoh lumut di tanah :
Lumut Tanduk Anthoceros

C. Contoh lumut hidrofit :


Lumut Hati Ricciocarpus
B
natans

D. Contoh lumut epifit

C
D
Ciri - Ciri Tubuh Lumut

Bentuk dan Ukuran Tubuh Lumut


Tubuh lumut ada yang berbentuk :
 Lembaran, misalnya lumut hati
(Hepaticopsida)
Lumut hati (Hepaticopsida)
 Tumbuhan kecil dan tegak, misalnya lumut
daun (Bryopsida)
Yang berukuran kecil memiliki tinggi sekitar 1 –
2 cm
Yang berukuran besar memiliki tinggi sekitar 20
cm
Lumut daun (Bryopsida)
Siklus hidup lumut daun (Polytrichum commune)
Reproduksi Lumut
 Terjadi secara aseksual (Vegetatif) dan seksual (Generatif)
 Aseksual : -Dengan pembentukan spora melalui pembelahan meiosis sel induk spora di dalam sporangium.
Spora Gametofit
 Pembentukan gemmae cup (piala tunas) dan fragmentasi (pemutusan sebagian tubuhnya)
 Seksual : -Melalui Fertilisasi (pembuahan) ovum oleh spermatozoid yang menghasilkan zigot.
Zigot Sporofit (berumur 3-6 bulan)
Gemmae Cup

Marchantia polymorpha
Spora (n)

Meiosis
Protonema (n)

Tumbuhan lumut (n)

Anteridium (n) Arkegonium (n)

Spermatozoid (n) Ovum (n)


Fertilisasi Skema pergiliran keturunan
(metagenesis) pada lumut
Zigot (2n)

Embrio (2n)

Sporogonium (2n)
Keterangan:
n = haploid
2n = diploid Sporangium (2n)

Sel induk spora (2n)


KLASIFIKASI LUMUT

LUMUT

Hepaticopsida Anthocerotopsida Bryopsida


(Lumut Hati) (Lumut Tanduk) (Lumut Daun)
Hepaticopsida (Lumut Hati)
 Tumbuhan talus dengan tubuh berbentuk lembaran, pipih, dan
berlobus.
 Umumnya tidak berdaun (Marchantia dan Lunularia), namun ada juga
yang berdaun (Jungermannia).

Gemmae cup pada lumut hati Arkegonium pada lumut hati Anteridium pada lumut hati

 Tumbuh mendatar dan melekat pada substrat dengan menggunakan .


 Banyak ditemukan di tanah yang lembap, terutama daerah hutan
hujan tropis. Namun ada juga yang tumbuh di permukaan air
(Ricciocarpus natans)
 Gametofitnya membentuk anteredium dan arkegonium yang
berbentuk seperti payung.
 Sporofit perumbuhannnya terbatas karena tidak mempunyai
jaringan meristematik
 Berkembang biak secara generatif dengan oogami, dan secara
vegetatif dengan fragmentasi, tunas, dan kuncup eram.
 Pada beberapa jenis lumut hati seperti Marchantia dan
Lunularia , gametofit memiliki struktur khas seperti mangkok
yang disebut gemmae cup (piala tunas).
 Gemmae cup berfungsi sebagai alat reproduksi secara
vegetatif karena didalamnya terdapat gemmae atau
tumbuhan lumut kecil yang apabila terlepas oleh air hujan
akan tumbuh menjadi lumut baru.
 Pada umumnya lumut hati berumah dua, misalnya
Marchantia sp. Namun, ada pula yang berumah satu.
 Pada lumut hati yang berumah dua, gametofit betina
membentuk arkegoniofor yang dibagian ujung tangkainya
terdapat struktur berbentuk cakram atau payung dengan tepi
berlekuk ke bawah seperti jejari.
 Di bagian bawah cakram terdapat arkegonium. Arkegonium
membentuk sel kelamin betina (ovum). Sementara itu,
gametofit jantan membentuk anteridiofor yang pada bagian
ujung tangkainya terdapat struktur berbentuk cawan dengan tepi
berlekuk tidak dalam. Di bagian atas cawan terdapat anteridium
yang menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoid) berflagel
dua. Bila spermatozoid membuahi ovum maka terbentuk zigot
yang akan tumbuh menjadi sporofit. Sporofit terletak
tersembunyi di bagian bawah cakram arkegoniofor . Sporofit (2n)
akan membentuk sporongium yang akan menhasilkan spora (n).
 Contoh lumut hati : Marchantia polymorpha, Ricciocarpus natans,
Reboulia hemisphaerica, Pellia calycina, Riccardia indica.
 Proses perkembangbiakan lumut hati
Anthocerotopsida (Lumut Tanduk)
 Tubuh berupa talus dan terbagi atas dua lobus dan berbentuk seperti lumut
hati, tetapi sporofitnya berbentuk kapsul memanjang seperti tanduk dan
mengandung kutikula.
 Sporofit tumbuh dari jaringan cawan arkegonium. Setelah masak, ujungnya
akan terbelah dua.
 Sporogonium memiliki benang-benang elater yang mengatur pengeluaran spora
dan pada kapsulnya terdapat stomata.
 Ada yang berumah satu dan ada yang berumah dua.
Cara Berkembang Biak
Pada kelas ini dijumpai cara berkembang biak secara aseksual dan seksual seperti pada
umut hati, yaitu :

1. Perkembangbiakan secara aseksual 2. Perkembangbiakan secara seksual


 Fragmentasi  Dengan membentuk arteridium dan
 Pembentukan kuncup (gemma) arkegonium. Anteridium dan
Arkegonium terkumpul pada suatu
 Pembentukan umbi (tuber) lekukan sisi atas talus. Zigot mula-mula
 Penebalan ujung (tepi) talus yang meupakan membelah menjadi 2 sel dengan satu
suatu cara untuk mempertahankan diri dinding pisah melintang. Sel yang diatas
terhadap kekeringan terus membelah yang merupakan
 Peristiwa apospori = terbentuknya gametofit sporogonium, diikuti juga oleh sel
tanpa melalui pembentukan spora. Misalnya bagian bawah yang membelah secara
gametofit tersebut terdiri dari beberapa sel terus-menerus membentuk kaki
dari sporofit (mungkin bagian dinding sporogonium, sporogonium kaki
sporogonium) yang dapat tumbuh dan berfungsi sebagai alat penghisap.
berkembang menjadi gametofit
 Contoh lumut tanduk : Anthoceros
punctatus, Phaeoceros laevis,
Folioceros, Leiosporoceros.
Bryopsida (Lumut Daun)
 Merupakan lumut sejati.
 CIRI - CIRI :
1. Tubuh berupa talus
2. Warnanya hijau
3. Hidup berkelompok,menempel pada tembok,batu dan tanah
4. Hidup ditempat yang lembab
5. Belum mempunyai jaringan pengankut
6. Alat kelamin terdiri dari anteridium (jantan) dan arkegonium (betina)
7. Mempunyai sifat seperti busa (menyerap dan menahan air)
 Tubuh lumut daun seperti tumbuhan kecil yang tumbuh tegak.
 Tinggi pada umumnya <10cm.
 Tetapi ada yang mencapai 40 cm, misalnya Polytrichum.

Polytricum commune
 Tubuhnya merupakan kormus (dapat dibedakan) yang memiliki
bagian akar sederhana (rizoid), batang, dan daun.
 Rizoid : Tersusun dari dari banyak sel (multiseluler)
dan
bercabang.
 Batang lumut : Bercabang-cabang, ada juga yang tidak bercabang.
 Daun : Berukuran kecil dan tersebar di
seluruh batang.
Contoh Lumut
Lumut Daun
(Bryophyta)

Lumut Hati
(Hepaticophyta)
Lumut Tanduk
(Anthocerotophyta)
Peranan Lumut bagi Kehidupan

Pembalut atau
pengganti kapas

Menyerap air dan


melembapkan tanah

Hiasan
Tumbuhan Paku
(Pteridophyta)
Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
 Tumbuhan paku (fern) atau Pteridophyta (Yunani, pteron =
bulu, phyton = tumbuhan) merupakan kelompok Plantae
yang tubuhnya sudah berbentuk kormus atau sudah
memiliki bagian akar, batang, dan daun sejati.
 Susunan daun seperti bulu (menyirip).
 Tumbuhan paku dapat bereproduksi dengan spora sehingga
disebut Cormophyta berspora.
 Pteridophyta merupakan tumbuhan vaskuler (tracheophyta)
karena sudah memiliki pembuluh angkut xilem (pembuluh
kayu) dan pembuluh angkut floem (pembuluh tapis).
 Kajian evolusi menyatakan bahwa tumbuhan vaskuler
berspora (tumbuhan paku) diperkirakan sudah ada dan
mendominasi hutan selama masa Karboniferus; sekitar 360
juta tahun silam.
CARA HIDUP DAN HABITAT
 Tumbuhan paku merupakan organisme
fotoautotrof, artinya dapat membuat
makanan sendiri dengan cara berfotosintesis.
 Tumbuhan paku dapat tumbuh di berbagai
habitat, terutama di tempat yang lembab
(higrofit), di air (hidrofit), permukaan batu,
tanah atau dan menempel (epifit) di kulit
pohon.
 Tumbuhan paku melimpah dan tumbuh subur
di daerah hutan hujan tropis.
Cyathea cooperi Salvinia natans
(tumbuh di tanah) (hidup di air)

Platycerium
bifurcatum
(epifit di pohon)
Struktur Tubuh Tumbuhan Paku

Strobilus Daun steril


(tropofil)
Daun fertil
(sporofil)
Mikrofil

Batang Daun muda yang


Rizom
Menggulung (circinatus)

Rizom

Rizoid

Paku berdaun besar


Sorus pada daun tumbuhan paku
Rizom

Rizoid

Paku berdaun kecil


 Daun tumbuhan paku
muda itu menggulung
(fiddlehead). Disaat
dewasa daun ini akan
terbuka.
STRUKTUR TUBUH
BERDASARKAN SUSUNAN DAN LETAK SPORANGIUM :

SORUS
Sporangium berada di dalam
kotak terbuka/ertutup oleh
indusium. Didalam
sporangium terdapat anulus,
yaitu sejumlah sel penutup
yang berdinding tebal dan
membentuk cincin.
STROBILUS
Sporangium membentuk suatu
kerucut bersama sporofil.

SPOROKARPIUM
Dibungkus oleh daun buah
(karpelum)
Sporangium

Sorus
SIKLUS HIDUP TUMBUHAN PAKU
METAGENESIS pada paku
Spora (n)

mitosis
Protalium
(gametofit)

arkegonium anteridium

Ovum(n) Spermatozoid(n)

Zigot (2n)

Tumb.Paku (sporofit)

Sporangium(2n)
meiosis
Spora (n)
Penggolongan Paku berdasarkan spora:
a) Paku Homospora Lycopodium (paku kawat).
(isospora) : Menghasilkan satu jenis spora
, misalnya Lycopodium (paku kawat).
b) Paku Heterospora (anisospora)
: Menghasilkan dua jenis spora yanhg
berlainan; yaitu mikrospora berkelamin
jantan dan makrospora (mega spora)
berkelamin betina, misalnya : Marsilea
(semanggi), Selaginella (paku rane). Lycopodium (paku kawat).
c) Paku Peralihan : Paku ini merupakan
peralihan antara homospora dengan
heterospora, yaitu paku yang
menghasilkan spora yang bentuk dan
ukurannya sama tetapi berbeda jenis
kelaminnya, satu berjenis kelamin jantan Equisetum debile (paku
dan lainnya berjenis kelamin betina, ekor kuda)
misalnya Equisetum debile (paku ekor
kuda).
KLASIFIKASI PTERIDOPHYTA
Klasifikasi Berdasarkan Ciri Tubuhnya

Berdasarkan ciri tubuhnya tumbuhan paku dapat diklasifikasikan


menjadi 4 subdivisi, yaitu Psilopsida (Paku Purba), Lycopsida (Paku
Kawat), Sphenopsida atau Equisetopsida (Paku Ekor Kuda), Pteropsida
(Paku Sejati).
1.Psilopsida (Paku Purba)
 Paku purba hidup di daerah tropis dan subtropis. Sporofit paku purba
ada yang tidak memiliki akar sejati dan tidak memiliki daun sejati.
 Paku purba yang memilki daun pada umumnya berukuran kecil
(mikrofil) dan berbentuk sisik.
 Batang paku purba bercabang dikotomi dengan tinggi mencapai 30 cm
hingga 1 m. Paku purba juga tidak memiliki pembuluh pengangkut.
 Batang paku purba mengandung klorofil sehingga dapat melakukan
fotosintesis.
 Cabangbatang mengandung mikrofil dan sekumpulan
sporangium yang terdapat di sepanjang cabang batang.
 Sporofil paku purba menghasilkan satu jenis spora (homospora).
 Gametofitnyatidak memiliki klorofil dan mengandung
anteridium dan arkegonium.
 Gametofit
paku purba bersimbiosis dengan jamur untuk
memperoleh nutrisi.

Contoh tumbuhan paku purba yaitu :


1)Paku purba tidak berdaun (Rhynia)
2)Paku purba berdaun kecil (Psilotum)

Psilotum
2. Lycopsida (Paku Kawat)
 Paku kawat mencakup 1.000 spesies tumbuhan paku, terutama dari
genus Lycopodium dan Selaginella.
 Paku kawat banyak tumbuh di hutan-hutan daerah tropis dan subtropis.
 Paku kawat menempel di pohon atau hidup bebas di tanah. Anggota
paku kawat memiliki akar, batang, dan daun sejati.
 Daun tumbuhan paku kawat berukuran kecil dan tersusun rapat.
Sporangium terdapat pada sporofil yang tersusun membentuk strobilus
pada ujung batang.
 Strobilus berbentuk kerucut seperti konus pada pinus. Oleh karena itu
paku kawat disebut juga pinus tanah.
 Pada paku rane (Selaginella) sporangium terdiri dari dua jenis, yaitu
mikrosporangium dan megasporangium.
 Contoh tumbuhan paku kawat:
Lycopodium sp.
Lycopodium sp.
Selaginella sp.
3. Sphenopsida atau Equisetopsida (Paku Ekor
Kuda)

 Paku ekor kuda saat ini hanya tinggal sekitar 25 spesies dari
satu genus, yaitu Equisetum.
 Equisetum terutama hidup pada habitat lembab di daerah
subtropis.
 Equisetum yang tertinggi hanya mencapai 4,5 m sedangkan
rata-rata tinggi Equisetum kurang dari 1 m.
 Equisetum memiliki akar, batang, dan daun sejati.
 Batangnya beruas dan pada setiap ruasnya dikelilingi daun kecil
seperti sisik.
 Equisetum disebut paku ekor kuda karena bentuk batangnya
seperti ekor kuda. Equisetum
 Batangnya yang keras disebabkan dinding selnya mengandung
silika.
• Sporangium terdapat pada strobilus.
• Sporangium menghasilkan satu jenis spora, sehingga
Equisetum digolongkan pada tumbuhan paku peralihan.
• Gametofit Equisetum hanya berukuran beberapa
milimeter tetapi dapat melakukan fotosintesis.
• Gametofitnya mengandung anteridium dan arkegonium
sehingga merupakan gametofit biseksual.
• Sphenopsida tumbuh melimpah pada masa Karboniferus,
dengan ukuran besar dan tingginya mencapai 15 m.
• Merupakan pembentuk endapan batubara.

Daun berbentuk sisik

Ruas batang

Equisetum
4. Pteropsida (Paku Sejati)
 Paku sejati mencakup jenis tumbuhan paku yang paling sering dilihat.
 Tempat tumbuh paku sejati sebagian besar di darat pada daerah tropis dan
subtropis.
 Paku sejati diperkirakan berjumlah 12.000 jenis dari kelas Filicinae.
 Filicinae memiliki akar, batang, dan daun sejati.
 Batang dapat berupa batang dalam (rizom) atau batang di atas permukaan
tanah.
 Daun Filicinae umumnya berukuran besar dan memiliki tulang daun
bercabang.
 Daun mudanya memiliki ciri khas yaitu tumbuh menggulung (circinnatus).
 Contoh jenis paku yang termasuk paku sejati (Pteropsida) yaitu
1) Semanggi (Marsilea crenata),
2) Paku tanduk rusa (Platycerium bifurcatum),
3) Paku sarang burung (Asplenium nidus)
4) Paku suplir (Adiantum cuneatum)
5) Paku sawah / paku air (Azolla pinnata)
Semanggi (Marsilea crenata)

Paku tanduk rusa


(Platycerium bifurcatum)

Paku sarang burung (Asplenium nidus)


Paku suplir (Adiantum cuneatum)

Azolla pinnata
Manfaat
Peranan Pteridophyta
Tumbuhan Paku :
Sebagai • Platycerium nidus (paku tanduk rusa)-
Asplenium nidus (paku sarang burung)
tanaman - Adiantum cuneatum (suplir)-
hiasan Selaginella wildenowii (paku rane)

Sebagai bahan • Asipidium filix-mas- Lycopodium


penghasil clavatum
obat-obatan

• Marsilea crenata (semanggi)- Salvinia


Sebagai natans (paku sampan = kiambang)
sayuran

• Azolla pinnata >>


bersimbiosis
Sebagai
dengan anabaena
pupuk hijau
azollae (gangang
biru)

Sebagai
pelindung • Gleichenia linearis
tanaman di
persemaian
TUMBUHAN BERBIJI
(SPERMATOPHYTA)
 Tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma =
biji, phyton = tumbuhan) meliputi semua tumbuhan
berpembuluh yang bereproduksi secara generatif dengan
membentuk biji.
 Di dalam biji terdapat calon individu baru (embrio sporofit
atau lembaga) beserta cadangan makanan (endosperma)
yang terbungkus oleh lapisan pelindung.
A. Cara Hidup dan Habitat Spermatophyta

1. Cara Hidup
Pada umumnya Spermatophyta bersifat
fotoautotrof karena memiliki klorofil untuk
berfotosintesis. Contohnya,

Eucalyptus sp
Amorphophallus sp
Ada pula Spermatophyta yang tidak memiliki klorofil
sehingga hidup parasit pada tumbuhan lainnya untuk
mendapatkan zat organik, contohnya yang berparasit
penuh dan stengah parasit.

Dendrophthoe vitellina

Cuscuta sp

Rafflesia arnoldii
2. Habitat
Spermatophyta merupakan kelompok tumbuhan
yang baradaptasi dengan baik di darat maupun
di air. Contoh Spermatophyta yang hidup di air

Nymphaea odorata Eichhornia crassipes


Spermatophyta yang hidup di darat dapat hidup
bebas di tanah, epifit di pohon, atau parasit pada
tumbuhan lainnya. Contoh Spermatophyta yang
epifit dipohon,

Coelogyne pandurata
(anggrek hitam)
B. Ciri-Ciri Tubuh Spermatophyta
1. Bentuk dan Ukuran Tubuh
Spermatophyta
 Spermatophyta tergolong Cormophyta
karena dapat dibedakan dengan jelas
bagian-bagian tubuhnya meliputi akar,
batang, dan daun.
 Tubuhnya makroskopis dengan ukuran
bervariasi.
 Ada yang hanya berukuran beberapa Sequoiadendron
giganteum
sentimeter misalnya rumput-rumputan
(Gramineae/Poaceae).
 Ada pula yang berukuran besar hingga
berdiameter 7m dengan tinggi 115 m,
misalnya redwood (Sequoiadendron Gramineae/Poaceae
giganteum)
Bentuk tubuh Spermatophyta dapat dibedakan
menjadi:
• Semak (berbatang pendek, merayap, berumpun),
contohnya rumput teki (Cyperus Rotundus) dan
serai (Andropogon nardus).
• Perdu (Berbentuk seperti pohon tetapi batangnya
kecil dan pendek), contohnya bunga pukul empat
(Mirabilis jalapa) dan cabai (Capsicum annuum).
• Liana (berbentuk seperti tali tanbang dan tumbuh
melilit pada pohon lain), contohnya rotan
(Calamus rotang) dan sirih (Piper betle).
• Pohon (berbatang besar dan tinggi), contohnya
jambu air (Euginia aquae) dan jati (Tectona
grandis).
2. Struktur dan Fungsi Tubuh Spermatophyta
 Tumbuhan berbiji yang kita lihat merupakan generasi sporofit (2n).
 Bentuk sporofit tumbuhan berbiji memiliki akar, batang , dan daun.
 Akar dapat berbentuk serabut atau tunggang.
 Batang ada yang berkambium, ada pula yang tidak berkambium.
 Daun memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi.
 Tulang daun berbentuk lurus, menyirip, atau menjari.
 Tumbuhan berbiji memiliki xilem dan floem, pada akar, batang,
maupun daunnya.
 Spermatophyta memiliki alat perkembangbiakan generatif berupa
strobilus atau bunga.
 Strobilus dimiliki oleh Gymnospermae, sedangkan bunga dimiliki
oleh Angiospermae.
Berdasarkan letak bakal biji atau bijinya, Spermatophyta
dikelompokkan menjadi dua divisi, yaitu sebagai berikut:
 Gymnospermae (Pinophyta): kelompok tumbuhan yang
bakal bijinya tidak terlindungi oleh daun buah (karpel)
atau bijinya berada pada bilah-bilah strobilus berbentuk
sisik.
 Angiospermae (Magnoliophyta): kelompok tumbuhan
yang bakal bijinya terlindung daun buah. Daun buah
merupakan ovarium (megsporofil) yang sudah matang
dan dindingnya menebal atau berdaging.
Gymnospermae
(Tumbuhan Berbiji
Terbuka)
Gymnos: terbuka
Sperma: biji

Gymnospermae

Dikenal dengan istiliah


konifer.
Konifer berasal dr struktur
pada tumbuhan tersebut yg
merupakan kumpulan sporofil
berbentuk sisik
Ciri-Ciri Tubuh Gymnospermae
 Bakal bijinya tumbuh dan terletak di luar megasporofil (ovarium)
Megasporofil  sisik pendukung bakal biji yang terkumpul dalam bentuk
strobilus (runjung) berkayu (kecuali pada Cycas)
 Sporofil jantan dan betina terpisah sehingga dapat dibedakan ciri fisiknya.
 Gymnospermae berumah dua -> hanya punya 1 strobilus (jantan atau
betina)
Gymnospermae berumah satu -> punya 2 jenis strobilus
 Tumbuhan tahunan yang berkayu, bentuk bervariasi.
 Sistem perakaran: tunggang atau serabut.
 Batangnya memiliki trakeid yang tersusun dari sel berbentuk
memanjang dan runcing yang berfungsi untuk mengangkut air dari
bawah keatas atau dari akar ke daun.
 Daunnya memiliki bentuk bervariasi
Siklus Hidup Gymnospermae
 Generasi yang dominan adalah sporofit.
 Gymnospermae bereproduksi secara generatif (seksual) dengan
membentuk biji.
 Alat reproduksi berupa strobilus (terbentuk ketika tumbuhan sudah
dewasa)
 Penyerbukan terjadi dengan bantuan angin (Anemogami)
 Gymnospermae mengalami pembuahan tunggal.
Klasifikasi Gymnospermae
Cycadophyta
Disebut palem sagu karena mirip palem tapi bukan palem sejati.
Ciri-ciri:
 Batang pendek dan tidak bercabang (pertumbuhannya sangat lambat)
 Daun majemuk berbentuk dengan helaian daun menyirip (tersusun spiral
rapat disekililing batang)
 Berumah 2 (diesis) karena mikrospora (jantan) dan megaspora (betina)
berasal dari tumbuhan yang berbeda
 Tumbuh di daerah tropis dan sub-tropis
Cycadophyta

Pakis Haji Palem sagu (cycas rumphii)


Coniferophyta
Merupakan kelompok tumbuhan konifer, tumbuhan dominan penyusun hutan
konifer di belahan bumi utara, sebagian di pegunungan tropis.
Ciri-ciri:
 Berupa pohon yang tinggi
 Daun berbentuk kecil, tebal, seperti jarum/sisik
 Evergreen (tumbuhan yang selalu hijau)
 Berumah satu ( memiliki 2 jenis konus, jantan dan betina, namun biasanya
ada di cabang yang berbeda)
Konus jantan berukuran lebih kecil dari konus betina.
Konus jantannya tumbuh bergerombol.
Coniferophyta

Pinus merkusii Agathis Robusta


Gnetophyta
Tumbuhan berbentuk pohon atau liana.
Ciri-ciri:
 Batang bercabang atau tidak bercabang
 Memiliki daun tunggal berbentuk lembaran (susunan daun berhadapan tulang
daun menyirip)
 Tidak berbentuk kerucut
 Tumbuhan berumah dua (berkelamin tunggal)
Gnetophyta

Ephedra sinica Gnetum gnemon


Ginkgophyta
Tumbuhan berbentuk pohon dengan tinggi 30 m – 40m
Ciri-ciri:
 Batang bercabang, tunas pendek
 Daun berbentuk kipas, tangkai panjang, tulang daun bercabang, daun
mudah gugur
 Tumbuhan berumah dua
 Dapat bertahan hidup pada lingkungan berpolusi udara tinggi
Ginkgophyta

Ginkgo biloba

Ginkgo gardneri
Manfaat Gymnospermae

oBahan industri kertas


Contoh: Podocarpus, Pinus
oObat-obatan
Contoh: Ginkgo biloba, Pinus oTanaman hias
oKosmetika Contoh: Cycas, Dioon edule
Contoh: Ginkgo biloba oBahan industri terpentin
oBahan makanan Contoh: Pinus
Contoh: Gnetum gnemon oBahan kayu bangunan
Contoh: Podocarpus,
Sequoia, Agathis
Angiospermae
(Tumbuhan Berbiji Tertutup)
Angiospermae (Magnoliophyta)
 Angiospermae atau anthophyta memiliki biji tertutup (dibungkus kulit
buah) sudah mulai hidup sekitar akhir zaman kretaseus.
 Ciri-ciri Angiospermae:
a) Bakal biji berada di dalam megasporofil
b) Bunga sebagai alat reproduksi generatif
c) Mahkota biasanya berwarna cerah
d) Kelopak umumnya berwarna hijau
Struktur Bunga
 Siklus hidup Angiospermae
1. Bunga pada keadaan sporofit memiliki benang sari
yang ada sel induk mikrospora
2. Sel induk mikrospora mengalami miosis dan
menghasilkan mikrospora haploid.
3. Mikrospora mengalami mitosis & menghasilkan
serbuk sari haploid
4. Pada bakal biji sel induk megaspora yang
membelah dan menghasilkan 1 sel yg hidup
5. Megaspora yang hidup akan membentuk gametofit
betina
6. Kemudian terjadi penyerbukan dan pembuahan
7. Tumbuh tanaman spermatophyta yang baru.
80
 Klasifikasi Angiospermae
A. Dicotiledone (magnoliopsida)
a. Keping biji terbelah dua
b. Batang bercabang, berakar tunggang
c. Batang & akar punya kambium
1) Ordo Casuarinales
Berbentuk pohon, memiliki ranting & daun jarum contoh; cemara gunung &
laut

Casuarina_equisetifolia
2) Ordo Caprales
Berbentuk liana, perdu dan pohon, daun
menjari baik tunggal/majemuk, buah
berbentuk kapsul memanjang. contoh: caper
(jenis herba; Capparis spinosa)
3) Ordo Malvales
Berbentuk perdu atau pohon, daun tunggal /
majemuk contoh; kapas, kembang sepatu, d.l.l Capparis spinosa

4) Ordo Myrtales
Berbentuk perdu atau pohon, dau selalu hijau
dan beraroma jika diremas. Contoh; cengkeh,
eucaliptus

kembang sepatu

Pohon berry Jambu air


5) Ordo Fabales
a. Famili leguminosae: Mimosoidae

Berbentuk perdu atau pohon,


memiliki bintil akar dan memili sub
family yaitu Mimosoidae,
Caesalpinioidae, Faboidae . Faboidae
6) Ordo Gentianales
a) Famili Apocynaceae
Berbentuk perdu atau pohon Caesalpinioidae
tapak dara
atau liana, bunga mencolok, bau
harum dan ukurannya besar batang alamanda
bergetah putih. Contoh; alamanda,
tapak dara.
b) Famili Compositae
Berbentuk perdu atau pohon, chrysanthum
bunga bonggol berbentuk tabung selada
7) Ordo Piperales
Berbentuk perdu atau semak,
daun memiliki bau khas atau
sirih
agak pedas. Contoh ; sirih, lada
lada
mawar
8) Ordo Rosales
Merupakan kelompok mawar,
berduri tempel, berkayu.
Contoh: mawar, apel.
Bunga terompet kecubung
9) Ordo Solanales
Kelompok terong-terongan apel
berbentuk perdu atau semak
basah, bunganya terompet.
Contoh; kecubung, Tomat
(Solanum lycopersicum). Tomat
10) Ordo Magnoliales
Berbentuk pohon atau perdu ,
kelopak dan mahkota tidak dapat
dibedakan dengan jelas. Contoh;
cempaka atau kantil.
11) Ordo Caryophyllales cempaka

Berdaun tunggal, berbentuk


pohon atau perdu. Contoh;
Bougenville, Mirabilis Jalapa.
12) Ordo Nymphaeales
Tumbuhan air atau rawa, daun Teratai
Bougenville
tenggelam atau mengapung. Contoh;
teratai
13) Ordo Sapindales
Berbentuk pohon atau perdu,
daun memiliki kelenjar minyak.
Contoh; jeruk bali, kemuning jeruk bali kemuning
B. Monocotyledoneae (Liliopsida)
Sesuai namanya, Monocotyledoneae adalah tumbuhan
monokotil (berkeping satu).
Monocotyledoneae mempunyai ciri sbb:
1. Keping biji tunggal
2. Berkas Vaskuler (pembuluh angkut) pada batang bertipe kolateral
tertutup (tidak ada kambium diantara floem & xilem)
3. Umumnya tidak ada kambium pada batang & akar
4. Umumnya batang tidak bercabang, memiliki rambut-rambut halus,
dan ruas – ruas pada batang tampak jelas
5. Berakar serabut
6. Berdaun tubggal (kecuali kelompok palem) urat daub sejajar atau
melengkung dan berpelepah daun
7. Bagian bunga berjumlah 3 atau kelipatan 3
Berikut adalah contoh famili dalam suatu ordo pada kelas
monocotyledonae :

Ord Ord Ord


o Li Asp o o Ar
li a le areg eca
s a l es l es

Ord
o Po Ord Car Ordo
ales Zing o y op
iber hyll
ales a le s

Ord
Pan o
dan
a le s
1. Ordo Liliales
Famili Liliaceae
Liliaceae merupakan semak basah.
Ciri-cirinya: ada yang memanjat ; memiliki akar rimpang,
umbi/umbi lapis
Contohnya : Lilium regale (Bunga lili)
Bunga tulip

(Tulip) (Lilium regale atau Lili)


2. Ordo Asparagales
a. Famili Amaryllidiance
Merupakan semak basah menahun.
Ciri-cirinya:memiliki umbi, umbi lapis, atau akar teripang
Contohnya : Polianthes tuberosa (Bunga sedap malam) ,
Zephyranthes rosa (Kembang coklat)

b. Famili Orchidaciae
Merupakan kelompok anggrek yang merupakan tumbuhan semak menahun.
Ciri-cirinya : hidup epifit, memiliki akar rimpang, daun berdaging
Contohnya : Vanda tricolor
Spathoglottis plicata (Anggrek Tanah)

(Spathoglottis plicata atau Anggrek Tanah)


3. Ordo Arecales
Famili Palmae
Ciri – ciri : Palmae berbentuk pohon atau memanjat, terdapat bekas
daun berbentuk cincin, daun menyirip atau berbentuk kipas,
pangkal pelepah daun melebar
Contoh : Metroxylon sagu (sagu)
Cocos nucifera (kelapa)

Metroxylon sagu (Sagu) Cocos nucifera (Kelapa)


4. Ordo Poales
a. Famili Gramineae
Gramineae merupakan kelompok rumput –
rumputan.
Ciri – Ciri : Berbentuk silindris, agak pipih,
persegi, berongga. Daun tunggal dan
berpelepah, bunga tersusun dalam
bulir, berbiji satu, dan batang berbuku –
buku Oryza sativa (Padi)

Contohnya : Imperata cylindria (Alang-alang)

Oryza sativa
(Padi) Imperata cylindria
(Alang – alang)
b. Famili Bromiliaceae
Termasuk kelompok nanas – nanasan yang
berbentuk semak basah.
Ananas Comosus (Nenas)
Contohnya : Ananas Comosus (Nenas)
5. Ordo Zingiberales
a. Famili Musaceae
Merupakan kelompok pisang – pisangan.
Ciri – ciri : memiliki bentuk semak/pohon, berbatang semu yang terdiri
dari pelepah daun, anak tulang daun menyirip, dan bunga
membentuk karangan
Contohnya : Musa paradisiaca (Pisang)

b. Famili Zingiberaceace Musa paradisiaca (Pisang)


Merupakan kelompok jahe – jahean.
Ciri – ciri : berbentuk semak basah menahun,
batang tegak, daun berpelepah yang
memeluk batang.
Contohnya : Zingiber officinale (Jahe),
Alpina galanga (Lengkuas)
Zingiber officinale (Jahe)
Alpina galanga (Lengkuas)
6. Ordo Caryophyllales
Famili Cactaceae
Merupakan kelompok kaktus.
Ciri – cirinya : Memiliki batang yang menyimpan air (sukulen), daunnya
kecil berbentuk sisik (rambut) atau berbentuk duri tempel.
Contohnya : Opuntia elatior (Kaktus yang buah/bunganya bisa dimakan)

Opuntia elatior
7. Ordo Pandanales
Famili Pandanacea
Pandanaceae berbentuk pohon, perdu, atau semak.
Ciri – cirinya : Daun terkumpul rapat dan bertulang daun sejajar, daun yang
rontok meninggalkan bekas cincin pada batangnya.
Contohnya : Pandanus tectorius (pandan)

Pandanus tectorius (pandan)


Peranan
Angiospermae
Peran Menguntungkan :
 Sebagai makanan pokok : Padi, Jagung,
Singkong
 Bahan sayuran : Bayam, Katuk, Labu siam
 Obat – obatan : Kina, Smabiloro, Kunyit, Jahe

Peran Merugikan :

Rumput liar yang mengganggu pertumbuhan


tumbuhan pertanian

Anda mungkin juga menyukai