Selamat Belajar…
Yuk, kita baca materi ini dengan baik agar kita bisa mengetahui apa saja
yang akan kita pelajari hari ini
TUJUAN PEMBELAJARAN
Peranan
Ciri-ciri umum Klasifikasi
plantae
Lumut tanduk
KINGDOM PLANTAE
Eukariot
Multiseluler
Dapat berfotosintesis (autotroph)
Memiliki klorofil, terdapat dalam kloroplas.
Menyimpan makanan berupa karbohidrat
Bersifat stasioner atau tidak dapat bergerak atas
kehendak sendiri
Di dalam rantai makanan (ekosistem) berperan sebagai
produsen
Reproduksi generatif dan vegetatif
KLASIFIKASI TUMBUHAN
Tumbuhan non Tracheophyta (tak berpembuluh)
→ Lumut ( bryophyta )
Habitat Lumut
• Tanah
• Tembok
• Bebatuan lapuk
• Menempel di kulit pohon (epifit)
• Hidup di air (hidrofit)
• Tempat Lembab (higrofit)
A. Contoh lumut higrofit :
Lumut Gambut
(Sphagnum)
A
B. Contoh lumut di tanah :
Lumut Tanduk Anthoceros
C
D
Ciri - Ciri Tubuh Lumut
Marchantia polymorpha
Spora (n)
Meiosis
Protonema (n)
Embrio (2n)
Sporogonium (2n)
Keterangan:
n = haploid
2n = diploid Sporangium (2n)
LUMUT
Gemmae cup pada lumut hati Arkegonium pada lumut hati Anteridium pada lumut hati
Polytricum commune
Tubuhnya merupakan kormus (dapat dibedakan) yang memiliki
bagian akar sederhana (rizoid), batang, dan daun.
Rizoid : Tersusun dari dari banyak sel (multiseluler)
dan
bercabang.
Batang lumut : Bercabang-cabang, ada juga yang tidak bercabang.
Daun : Berukuran kecil dan tersebar di
seluruh batang.
Contoh Lumut
Lumut Daun
(Bryophyta)
Lumut Hati
(Hepaticophyta)
Lumut Tanduk
(Anthocerotophyta)
Peranan Lumut bagi Kehidupan
Pembalut atau
pengganti kapas
Hiasan
Tumbuhan Paku
(Pteridophyta)
Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Tumbuhan paku (fern) atau Pteridophyta (Yunani, pteron =
bulu, phyton = tumbuhan) merupakan kelompok Plantae
yang tubuhnya sudah berbentuk kormus atau sudah
memiliki bagian akar, batang, dan daun sejati.
Susunan daun seperti bulu (menyirip).
Tumbuhan paku dapat bereproduksi dengan spora sehingga
disebut Cormophyta berspora.
Pteridophyta merupakan tumbuhan vaskuler (tracheophyta)
karena sudah memiliki pembuluh angkut xilem (pembuluh
kayu) dan pembuluh angkut floem (pembuluh tapis).
Kajian evolusi menyatakan bahwa tumbuhan vaskuler
berspora (tumbuhan paku) diperkirakan sudah ada dan
mendominasi hutan selama masa Karboniferus; sekitar 360
juta tahun silam.
CARA HIDUP DAN HABITAT
Tumbuhan paku merupakan organisme
fotoautotrof, artinya dapat membuat
makanan sendiri dengan cara berfotosintesis.
Tumbuhan paku dapat tumbuh di berbagai
habitat, terutama di tempat yang lembab
(higrofit), di air (hidrofit), permukaan batu,
tanah atau dan menempel (epifit) di kulit
pohon.
Tumbuhan paku melimpah dan tumbuh subur
di daerah hutan hujan tropis.
Cyathea cooperi Salvinia natans
(tumbuh di tanah) (hidup di air)
Platycerium
bifurcatum
(epifit di pohon)
Struktur Tubuh Tumbuhan Paku
Rizom
Rizoid
Rizoid
SORUS
Sporangium berada di dalam
kotak terbuka/ertutup oleh
indusium. Didalam
sporangium terdapat anulus,
yaitu sejumlah sel penutup
yang berdinding tebal dan
membentuk cincin.
STROBILUS
Sporangium membentuk suatu
kerucut bersama sporofil.
SPOROKARPIUM
Dibungkus oleh daun buah
(karpelum)
Sporangium
Sorus
SIKLUS HIDUP TUMBUHAN PAKU
METAGENESIS pada paku
Spora (n)
mitosis
Protalium
(gametofit)
arkegonium anteridium
Ovum(n) Spermatozoid(n)
Zigot (2n)
Tumb.Paku (sporofit)
Sporangium(2n)
meiosis
Spora (n)
Penggolongan Paku berdasarkan spora:
a) Paku Homospora Lycopodium (paku kawat).
(isospora) : Menghasilkan satu jenis spora
, misalnya Lycopodium (paku kawat).
b) Paku Heterospora (anisospora)
: Menghasilkan dua jenis spora yanhg
berlainan; yaitu mikrospora berkelamin
jantan dan makrospora (mega spora)
berkelamin betina, misalnya : Marsilea
(semanggi), Selaginella (paku rane). Lycopodium (paku kawat).
c) Paku Peralihan : Paku ini merupakan
peralihan antara homospora dengan
heterospora, yaitu paku yang
menghasilkan spora yang bentuk dan
ukurannya sama tetapi berbeda jenis
kelaminnya, satu berjenis kelamin jantan Equisetum debile (paku
dan lainnya berjenis kelamin betina, ekor kuda)
misalnya Equisetum debile (paku ekor
kuda).
KLASIFIKASI PTERIDOPHYTA
Klasifikasi Berdasarkan Ciri Tubuhnya
Psilotum
2. Lycopsida (Paku Kawat)
Paku kawat mencakup 1.000 spesies tumbuhan paku, terutama dari
genus Lycopodium dan Selaginella.
Paku kawat banyak tumbuh di hutan-hutan daerah tropis dan subtropis.
Paku kawat menempel di pohon atau hidup bebas di tanah. Anggota
paku kawat memiliki akar, batang, dan daun sejati.
Daun tumbuhan paku kawat berukuran kecil dan tersusun rapat.
Sporangium terdapat pada sporofil yang tersusun membentuk strobilus
pada ujung batang.
Strobilus berbentuk kerucut seperti konus pada pinus. Oleh karena itu
paku kawat disebut juga pinus tanah.
Pada paku rane (Selaginella) sporangium terdiri dari dua jenis, yaitu
mikrosporangium dan megasporangium.
Contoh tumbuhan paku kawat:
Lycopodium sp.
Lycopodium sp.
Selaginella sp.
3. Sphenopsida atau Equisetopsida (Paku Ekor
Kuda)
Paku ekor kuda saat ini hanya tinggal sekitar 25 spesies dari
satu genus, yaitu Equisetum.
Equisetum terutama hidup pada habitat lembab di daerah
subtropis.
Equisetum yang tertinggi hanya mencapai 4,5 m sedangkan
rata-rata tinggi Equisetum kurang dari 1 m.
Equisetum memiliki akar, batang, dan daun sejati.
Batangnya beruas dan pada setiap ruasnya dikelilingi daun kecil
seperti sisik.
Equisetum disebut paku ekor kuda karena bentuk batangnya
seperti ekor kuda. Equisetum
Batangnya yang keras disebabkan dinding selnya mengandung
silika.
• Sporangium terdapat pada strobilus.
• Sporangium menghasilkan satu jenis spora, sehingga
Equisetum digolongkan pada tumbuhan paku peralihan.
• Gametofit Equisetum hanya berukuran beberapa
milimeter tetapi dapat melakukan fotosintesis.
• Gametofitnya mengandung anteridium dan arkegonium
sehingga merupakan gametofit biseksual.
• Sphenopsida tumbuh melimpah pada masa Karboniferus,
dengan ukuran besar dan tingginya mencapai 15 m.
• Merupakan pembentuk endapan batubara.
Ruas batang
Equisetum
4. Pteropsida (Paku Sejati)
Paku sejati mencakup jenis tumbuhan paku yang paling sering dilihat.
Tempat tumbuh paku sejati sebagian besar di darat pada daerah tropis dan
subtropis.
Paku sejati diperkirakan berjumlah 12.000 jenis dari kelas Filicinae.
Filicinae memiliki akar, batang, dan daun sejati.
Batang dapat berupa batang dalam (rizom) atau batang di atas permukaan
tanah.
Daun Filicinae umumnya berukuran besar dan memiliki tulang daun
bercabang.
Daun mudanya memiliki ciri khas yaitu tumbuh menggulung (circinnatus).
Contoh jenis paku yang termasuk paku sejati (Pteropsida) yaitu
1) Semanggi (Marsilea crenata),
2) Paku tanduk rusa (Platycerium bifurcatum),
3) Paku sarang burung (Asplenium nidus)
4) Paku suplir (Adiantum cuneatum)
5) Paku sawah / paku air (Azolla pinnata)
Semanggi (Marsilea crenata)
Azolla pinnata
Manfaat
Peranan Pteridophyta
Tumbuhan Paku :
Sebagai • Platycerium nidus (paku tanduk rusa)-
Asplenium nidus (paku sarang burung)
tanaman - Adiantum cuneatum (suplir)-
hiasan Selaginella wildenowii (paku rane)
Sebagai
pelindung • Gleichenia linearis
tanaman di
persemaian
TUMBUHAN BERBIJI
(SPERMATOPHYTA)
Tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma =
biji, phyton = tumbuhan) meliputi semua tumbuhan
berpembuluh yang bereproduksi secara generatif dengan
membentuk biji.
Di dalam biji terdapat calon individu baru (embrio sporofit
atau lembaga) beserta cadangan makanan (endosperma)
yang terbungkus oleh lapisan pelindung.
A. Cara Hidup dan Habitat Spermatophyta
1. Cara Hidup
Pada umumnya Spermatophyta bersifat
fotoautotrof karena memiliki klorofil untuk
berfotosintesis. Contohnya,
Eucalyptus sp
Amorphophallus sp
Ada pula Spermatophyta yang tidak memiliki klorofil
sehingga hidup parasit pada tumbuhan lainnya untuk
mendapatkan zat organik, contohnya yang berparasit
penuh dan stengah parasit.
Dendrophthoe vitellina
Cuscuta sp
Rafflesia arnoldii
2. Habitat
Spermatophyta merupakan kelompok tumbuhan
yang baradaptasi dengan baik di darat maupun
di air. Contoh Spermatophyta yang hidup di air
Coelogyne pandurata
(anggrek hitam)
B. Ciri-Ciri Tubuh Spermatophyta
1. Bentuk dan Ukuran Tubuh
Spermatophyta
Spermatophyta tergolong Cormophyta
karena dapat dibedakan dengan jelas
bagian-bagian tubuhnya meliputi akar,
batang, dan daun.
Tubuhnya makroskopis dengan ukuran
bervariasi.
Ada yang hanya berukuran beberapa Sequoiadendron
giganteum
sentimeter misalnya rumput-rumputan
(Gramineae/Poaceae).
Ada pula yang berukuran besar hingga
berdiameter 7m dengan tinggi 115 m,
misalnya redwood (Sequoiadendron Gramineae/Poaceae
giganteum)
Bentuk tubuh Spermatophyta dapat dibedakan
menjadi:
• Semak (berbatang pendek, merayap, berumpun),
contohnya rumput teki (Cyperus Rotundus) dan
serai (Andropogon nardus).
• Perdu (Berbentuk seperti pohon tetapi batangnya
kecil dan pendek), contohnya bunga pukul empat
(Mirabilis jalapa) dan cabai (Capsicum annuum).
• Liana (berbentuk seperti tali tanbang dan tumbuh
melilit pada pohon lain), contohnya rotan
(Calamus rotang) dan sirih (Piper betle).
• Pohon (berbatang besar dan tinggi), contohnya
jambu air (Euginia aquae) dan jati (Tectona
grandis).
2. Struktur dan Fungsi Tubuh Spermatophyta
Tumbuhan berbiji yang kita lihat merupakan generasi sporofit (2n).
Bentuk sporofit tumbuhan berbiji memiliki akar, batang , dan daun.
Akar dapat berbentuk serabut atau tunggang.
Batang ada yang berkambium, ada pula yang tidak berkambium.
Daun memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi.
Tulang daun berbentuk lurus, menyirip, atau menjari.
Tumbuhan berbiji memiliki xilem dan floem, pada akar, batang,
maupun daunnya.
Spermatophyta memiliki alat perkembangbiakan generatif berupa
strobilus atau bunga.
Strobilus dimiliki oleh Gymnospermae, sedangkan bunga dimiliki
oleh Angiospermae.
Berdasarkan letak bakal biji atau bijinya, Spermatophyta
dikelompokkan menjadi dua divisi, yaitu sebagai berikut:
Gymnospermae (Pinophyta): kelompok tumbuhan yang
bakal bijinya tidak terlindungi oleh daun buah (karpel)
atau bijinya berada pada bilah-bilah strobilus berbentuk
sisik.
Angiospermae (Magnoliophyta): kelompok tumbuhan
yang bakal bijinya terlindung daun buah. Daun buah
merupakan ovarium (megsporofil) yang sudah matang
dan dindingnya menebal atau berdaging.
Gymnospermae
(Tumbuhan Berbiji
Terbuka)
Gymnos: terbuka
Sperma: biji
Gymnospermae
Ginkgo biloba
Ginkgo gardneri
Manfaat Gymnospermae
Casuarina_equisetifolia
2) Ordo Caprales
Berbentuk liana, perdu dan pohon, daun
menjari baik tunggal/majemuk, buah
berbentuk kapsul memanjang. contoh: caper
(jenis herba; Capparis spinosa)
3) Ordo Malvales
Berbentuk perdu atau pohon, daun tunggal /
majemuk contoh; kapas, kembang sepatu, d.l.l Capparis spinosa
4) Ordo Myrtales
Berbentuk perdu atau pohon, dau selalu hijau
dan beraroma jika diremas. Contoh; cengkeh,
eucaliptus
kembang sepatu
Ord
o Po Ord Car Ordo
ales Zing o y op
iber hyll
ales a le s
Ord
Pan o
dan
a le s
1. Ordo Liliales
Famili Liliaceae
Liliaceae merupakan semak basah.
Ciri-cirinya: ada yang memanjat ; memiliki akar rimpang,
umbi/umbi lapis
Contohnya : Lilium regale (Bunga lili)
Bunga tulip
b. Famili Orchidaciae
Merupakan kelompok anggrek yang merupakan tumbuhan semak menahun.
Ciri-cirinya : hidup epifit, memiliki akar rimpang, daun berdaging
Contohnya : Vanda tricolor
Spathoglottis plicata (Anggrek Tanah)
Oryza sativa
(Padi) Imperata cylindria
(Alang – alang)
b. Famili Bromiliaceae
Termasuk kelompok nanas – nanasan yang
berbentuk semak basah.
Ananas Comosus (Nenas)
Contohnya : Ananas Comosus (Nenas)
5. Ordo Zingiberales
a. Famili Musaceae
Merupakan kelompok pisang – pisangan.
Ciri – ciri : memiliki bentuk semak/pohon, berbatang semu yang terdiri
dari pelepah daun, anak tulang daun menyirip, dan bunga
membentuk karangan
Contohnya : Musa paradisiaca (Pisang)
Opuntia elatior
7. Ordo Pandanales
Famili Pandanacea
Pandanaceae berbentuk pohon, perdu, atau semak.
Ciri – cirinya : Daun terkumpul rapat dan bertulang daun sejajar, daun yang
rontok meninggalkan bekas cincin pada batangnya.
Contohnya : Pandanus tectorius (pandan)
Peran Merugikan :