Anda di halaman 1dari 85

Kingdom Plantae

Kelompok Plantae

Tumbuhan

Tumbuhan Tidak Tumbuhan


Berpembuluh Berpembuluh
(non-Tracheophyta) (Tracheophyta)
Tumb. Lumut (Bryophyta) Tumb. Paku (Pteridophyta)
Tumb. Berbiji (Spermatophyta)
Lumut
 Lumut (Bryophyta)
Lumut (Bryophyta)
 Ada sekitar 23.000 spesies lumut di bumi
 Ada dimana-mana terutama di tempat
yang lembab:
◼ Pohon
◼ Tembok
◼ Genteng
◼ Pot
Ciri-Ciri Lumut
 Merupakan tumbuhan peralihan
◼ Antara tumbuhan bertalus (tidak ada akar, batang,
daun)
◼ Dengan tumbuhan berkormus (punya akar, batang,
daun sejati)
 Tumbuhan darat sejati yang hidup di tempat
◼ lembab, basah,
◼ epifit
◼ ketinggian 0 m - ≥ 5.500 m dpl
 Tinggi 1 – 2 cm, tertinggi 40 cm
 Memiliki klorofil (berfotosintesis) → autotrof
 Tidak berpembuluh (xylem & floem) → Menyerap air dan
nutrisi dengan cara difusi via rhizoid (akar lumut)
Ciri-Ciri Lumut
 Pembiakan terjadi bergiliran antara fase vegetatif dengan
fase generatif dalam 1 sikus (metagenesis)
◼ Fase vegetatif/sporofit ditandai dengan pembentukan
spora asexual oleh sporangium pada lumut sporofit
◼ Fase generatif/gametofit ditandai dengan peleburan
sel kelamin jantan dan betina.
 Gamet jantan dibentuk di dalam anteridium
 Gamet betina dibentuk di dalam arkegonium
 Lumut ada yang berumah 1 (monoseus)
◼ Ke-2 gametangium dalam 1 tubuh Gametangium

 Lumut ada yang berumah 2 (dioseus) (Alat Kelamin)


◼ Gametangium jantan dan betina terpisah
Struktur Lumut

Kotak spora
LUMUT SPOROFIT

Seta (tangkai)

LUMUT GAMETOFIT

Rizoid
Metagenesis Lumut
Spora (n)

Protonema (n) Lumut gametofit

Gametofit (n)
Arkegonium (n) Anteridium (n)

Ovum (n) Sperma (n)


Zigot (2n)

Sporogonium (2n) Lumut sporofit


Meiosis (2n → n)
Sporangium (2n) Kotak spora
Klasifikasi Lumut
 Kelas Hepaticopsida (Lumut
Hati) / Liverworts
 Kelas Bryopsida / Musci
(Lumut Daun/ Lumut Sejati)
 Kelas Anthoceraptopsida /
Lumut Tanduk
Kelas Hepaticopsida
(Lumut Hati) / Liverworts
 Tubuh berbentuk talus.
 Talusnya berlobus seperti lobus pada hati
manusia (Lobus = belahan)
 Ciri khasnya terdapat gemma (kumpulan
lumut kecil)
 Contoh Liverworts:
 Marchantia polymorpha →
◼ bentuknya pipih seperti pita, dahulu
digunakan untuk pengobatan hepatitis.
◼ Gametofitnya dapat memperbanyak diri
dengan fragmentasi
GEMMA pada lumut hati
Klasifikasi Lumut
Kelas Bryopsida / Musci
(lumut daun/ lumut sejati)
 Hidup berkelompok membentuk hamparan tebal
 Letak daun melingkar
 Gametangium terbentuk di pucuk gametofit di
antara daun-daun
 Sel telur yang dibuahi, tumbuh menjadi sporofit
yang panjang dan ujungnya membentuk
sporangium
 Sering digunakan orang sebagai pengganti kapas,
diapers karena memiliki daya serap yang tinggi
Kelas Bryopsida / Musci (lumut
daun/ lumut sejati)
 Contoh:
◼ Sphagnum fimbriatum
Kelas Bryopsida / Musci (lumut
daun/ lumut sejati)
 Contoh:
◼ Sphagnum squarrosum
Kelas Anthoceraptosida
(Lumut Tanduk / Hornworts)
 Bentuknya seperti lumut hati namun
memiliki sporofit yang berbentuk
kapsul memanjang seperti tanduk
 Contoh:
◼ Anthoceros levis
◼ Anthoceros puncatatus
Kelas Anthoceraptosida
(Lumut Tanduk / Hornworts)
Anthoceros punctatus Anthoceros levis
Paku / Fern
Paku (Pteridophyta)
 Ferns are a very ancient family of
plants: early fern fossils predate the
beginning of the Mesozoic era, 360
million years ago. They are older than
land animals and far older than the
dinosaurs. They were thriving on
Earth for two hundred million years
before the flowering plants evolved.
Paku (Pteridophyta)
 Tumbuhan kormus berspora,
 Memiliki pembuluh pengangkut
 Ada yang hidup sebagai saprofit
 Ada pula sebagai epifit.
 Menyukai tempat lembab (higrofit), tumbuhnya
mulai dari pantai (paku laut) sampai sekitar
kawah-kawah (paku kawah).
 Mengalami metagenesis → dimana fase
gametofit lebih dominan dibandingkan fase
vegetatif
Paku (Pteridophyta)
 Berdasarkan spora yang dihasilkan dikenal
3 jenis tumbuhan paku, yaitu:
◼ Paku Homosfor atau Isospor
 Menghasilkan satu jenis spora saja, misalnya paku
kawat (Lycopodium clavatum).
◼ Paku Heterospor
 Menghasilkan dua jenis spora yaitu: mikrospora
(jantan) dan makrospora (betina), misalnya paku
rane (Selaginella wildenowii) dan semanggi (Marsilea
crenata).
◼ Paku Peralihan
 Menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya
sama (isospora) tetapi sebagian jantan dan sebagian
betina (heterospora), misalnya paku ekor kuda
(Equisetum debile)
Macam Daun Paku
 Daun yang kecil-kecil belum berdiferensiasi
disebut Mikrofil
 Daun yang besar-besar disebut Makrofil
 Daun yang mempunyai daging daun disebut
Mesofil
 Daun yang khusus untuk fotosintesis disebut
Tropofil (daun steril)
 Daun yang khusus menghasilkan spora disebut
Sporofil
Metagenesis Paku Homosfor
Spora (n)
Generasi gametofit

Protalium (n)

Arkegonium (n) Anteridium (n)

Ovum (n) Spermatozoid (n)

Zigot (2n)

Tumbuhan paku (2n)

Meiosis (2n → n) Sporofil (2n)


Kotak spora
Sporangium (2n)
Metagenesis Paku Heterosfor
MakroSpora (n) MikroSpora (n)

Makroprotalium Mikroprotalium

Arkegonium (n) Anteridium (n)

Ovum (n) Spermatozoid (n)

Zigot (2n)

Tumbuhan paku (2n)

Sporofil (2n)
Meiosis (2n → n) Meiosis (2n → n)
sporongium (2n)
Klasifikasi Paku
 Paku Purba (Psilopsida)
 Paku Kawat (Lycopsida)
 Paku Ekor Kuda (Sphenopsida)
 Paku Sejati (Pteropsida)
Paku Purba (Psilopsida)
 Sebagian besar sudah punah
 Tidak memiliki daun (paku telanjang) atau
memiliki daun kecil-kecil (mikrofil)
 Sporangium ada di ujung-ujung cabang
 Tidak memiliki pembuluh angkut
 Contoh:
◼ Psilotum nudum (Paku purba berdaun kecil)
◼ Rynia major (Paku purba tidak berdaun)
Paku Purba
(Psilopsida)
 Contoh:
◼ Psilotum nudum (Paku
purba berdaun kecil)
Paku Kawat (Lycopsida)
 Disebut juga paku rambut,
 Disebut juga pinus tanah karena strobilus
(sporangium yang terdapat di ujung sporofil )
seperti bentuk kerucut pada konus pinus
 Memiliki pembuluh angkut
 Memiliki akar batang daun sejati
 Daun kecil-kecil tersusun rapat
 Contoh:
◼ Paku rane (Selaginella)
◼ Paku kawat (Lycopodium)
Strobilus
Paku Kawat (Lycopsida)
 Strobilus Lycopodium
Paku Kawat (Lycopsida)
 Contoh
◼ Selaginella plana
Paku Kawat (Lycopsida)
 Contoh
◼ Lycopodium clavatum
Paku Ekor Kuda
(Sphenopsida)
 Disebut ekor kuda karena
bentuk batang seperti ekor
kuda
 Umumnya batang bercabang,
keras (karena dinding selnya
terdapat silika) dan beruas
 Tiap ruas dikelilingi daun kecil-
kecil seperti sisik
 Batang hijau berklorofil
 Memiliki strobilus
 Contoh:
◼ Equisetum
Paku Ekor Kuda (Sphenopsida)
 Contoh:
◼ Equisetum telmatela
◼ Equisetum arvense
Paku Sejati (Pteropsida)
 Kita kenal sebagai pakis
 Memiliki daun besar (makrofil),
bertangkai, memiliki tulang daun, dan
mesofil (daging daun)
 Daun yang masih muda selalu
menggulung (circinnatus)
 Sporangium ada di sporofil (daun
penghasil spora)
 Contoh:
◼ Semanggi (Marsilea crenata)
◼ Suplir (Adiantum cuneatum)
◼ Paku sarang burung (Asplenium nidus)
◼ Paku sawah (Azolla pinata)
Paku Sejati (Pteropsida)
 Contoh:
◼ Semanggi (Marsilea crenata)
Paku Sejati (Pteropsida)
 Contoh:
◼ Suplir (Adiantum cuneatum)
Paku Sejati (Pteropsida)
 Contoh:
◼ Paku sarang burung (Asplenium nidus)
Paku Sejati (Pteropsida)
 Contoh:
◼ Paku sawah (Azolla pinata)
Manfaat Paku
 Sebagai sayuran
◼ Semanggi (Marsilea crenata)
 Sebagai obat luka
◼ Paku rane (Selaginella plana)
 Sebagai pupuk
◼ Paku sawah (Azolla pinata)
 Sebagai tanaman hias Paku tanduk rusa
◼ Paku sarang burung (Asplenium nidas)
◼ Paku tanduk rusa (Platycerum sp)
◼ Suplir (Adiantum cuneatum)
Spermatophyta
Spermatophyta
 Tumbuhan yang menghasilkan biji
 Berukuran makroskopis
 Memiliki 4 macam habitus:
◼ Pohon : Jati, duku, kelapa, beringin, cemara
◼ Perdu : mawar,kembang sepatu
◼ Semak : arbei
◼ Herba : sayur-sayuran, bunga lili, bunga krokot
Spermatophyta
Tumbuhan
berbiji

Gymnospermae Angiospermae
(Biji Terbuka) (Biji Tertutup)

Biji yang dihasilkan Biji yang dihasilkan


terletak di permukaan terletak di dalam buah
sehingga tampak terbuka sehingga tertutup
Spermatophyta
Gymnospermae Angiospermae
Bagian Tumb
(Biji Terbuka) (Biji Tertutup)
Monokotil : Serabut
Akar Tunggang Dikotil : Tunggang
Tegak lurus dan Monokotil : Tidak bercabang
Batang bercabang Dikotil : Bercabang
Majemuk & tidak lebar Bervariasi dan pada umumnya
Daun lebar
Belum ada, bijinya Sudah ada, biji tidak terlihat
Bunga terlihat karena tertutup daging buah
Akar & batang sudah Monokotil : Tidak berkambium
berkambium : Kolateral Tertutup
Anatomi Pembuluh angkut Dikotil : Berkambium
bertipe kolateral : Kolateral Terbuka
terbuka
SD: Gymnospermae
 Tidak memiliki bunga yang sesungguhnya
 Alat perkembang biakan terdapat pada
strobilus
 Biji terdapat pada strobilus dan tidak
terbungkus → biji terbuka
 Ada 4 kelas
◼ Cycadinae
◼ Coniferae
◼ Ginkgoinae
◼ Gnetinae
Manfaat Gymnospermae
 Bahan industri kertas, korek api
◼ Pinus, damar
 Tanaman hias
◼ Pakis haji
 Bahan obat
◼ Abies alba → balsem
◼ Ginkgo biloba → nutrisi otak
 Bahan makanan
◼ Melinjo
 Bahan Minyak Terpentin
◼ Pinus (getahnya)
Reproduksi Gymnospermae
Mikrospora (n)
Makrospora (n) (serbuk sari)
(di dalam bakal biji)
Buluh serbuk sari
Arkegonium (n)

Ovum (n) Spermatozoid (n)

Zigot (2n)

Embrio (2n)

Tumbuhan baru

Makrosporofil Mikrosporofil
(daun buah)
Cycadinae
 Mirip palem
 Berkayu
 Cabangnya sedikit
 Tulang daun menyirip
 Daun muda menggulung
 Sporofil tersusun dalam
strobilus di ujung batang
(terminal)
 Contoh
◼ Pakis Haji
(Cycas rumphii)
Coniferae
 Habitus: pohon, perdu, semak
 Tajuk menyerupai kerucut
 Daun berbentuk jarum
 Tinggi bercabang
 Berkayu
Coniferae

Taxus sumatrana

 Ordo:
◼ Taxales
 Taxus sumatrana (Yew)
◼ Araucariales
 Agathis robusta (Damar) Araucaria columnaris
 Araucaria columnaris (Pinus)

Agathis robusta (Damar)


Coniferae
 Ordo:
◼ Podocarpales
 Podocarpus
(ki putri)
◼ Pinales
Pinus pinaster  Pinus pinaster
 Abies alba
(fir/cemara) Podocarpus neriifolius

Abies alba
Gnetinae
 Berkayu
 Ada yang bercabang
 Ada yang tidak bercabang
 Bunga berkelamin tunggal, terdapat di dalam
ketiak daun pelindung yang besar
 Contoh:
◼ Gnetum gnemon (melinjo)
◼ Ephedra viridis (ephedra)
◼ Welwitschia mirabilis
Gnetinae
Melinjo (Gnetum gnemon)
Gnetinae
 Contoh:
◼ Ephedra viridis
Ginkgoinae
 Tunas pendek
 Daun bertangkai panjang
berbentuk kipas/pasak
 Tulang daun seperti garpu
 Contoh
◼ Ginkgo biloba

Ginkgo biloba
SD: Angiospermae
 Ada bunga yang sesungguhnya
 Bakal biji terletak di dalam bakal buah
terbungkus dengan daging buah
 Dibagi menjadi 2 kelas:
◼ Dikotil
◼ Monokotil
Reproduksi Angiospermae
Dikotil dan Monokotil
Bagian Tumb Dikotil (13 suku) Monokotil (9 suku)

2 kotiledon/lembaga 1 kotiledon/lembaga (jika


Biji (jika berkecambah maka berkecambah maka biji tidak
terbelah menjadi 2) terbelah)
Akar Tunggang Serabut
Tidak beruas-ruas dan Beruas-ruas dam tidak
Batang
bercabang bercabang
Tunggal atau majemuk Tunggal
Daun Tulang daun menyirip atau Tulang daun sejajar dan
menjari melengkung
Bunga Kelipatan 2, 4 atau 5 Kelipatan 3
Berkambium dengan Tidak berkambium dengan
Anatomi pembuluh angkut kolateral pembuluh angkut kolateratl
terbuka tertutup
Contoh Mangga, durian, apel, dsb Kelapa, pisang, dsb
Dikotil
1. Famili Fagaceae
◼ Pohon dan semak.
Bunga tidak sempurna;
simetri radial; 4-7
daun kelopak; tanpa
daun. mahkota; sedikit
sampai banyak benang
sari; 1 putik dan bakal
buah yang tidak
sempurna

Pohon oak (Quercus ilex)


Dikotil
2. Famili Anonaceae
◼ Pohon, semak, atau
liana. Bunga simetri
radial; 3 atau 4 daun
kelopak (lepas atau
bersatu); 6 daun
mahkota (tersusun
tiga-tiga dalam 2
lingkaran); 3 sampai
banyak benang sari
yang pendek-pendek; 1
putik atau Iebih (lepas Sirsak / Nangka belanda
atau bersatu), dan 1 (Annona muricata)
bakal buah atau lebih
Dikotil
3. Famili Sapindaceae
◼ Pohon, semak, atau herba;
jarang melilit. Tumbuh
berumah satu atau
berumah dua dengan
bunga sempurna atau
tidak sempurna. Bunga
simetri radial atau simetri
bilateral; 4-5 daun kelopak
(lepas atau bersatu); 4-5
daun mahkota
(kebanyakan lepas atau
kadang-kadang tanpa
mahkota; 5-10 benang
sari (kebanyakan 8); 1 Rambutan (Nephelium lappaceum)
putik dan bakal buah yang
sempurna
Dikotil
4. Famili Rosaceae
◼ Bunga simetri radial; 5
daun kelopak; 5 daun
mahkota; banyak
benang sari; 1 putik
atau lebih; dan bakal
buah sempurna, atau
kurang sempurna

Mawar (Rosa sinensis)


Dikotil
5. Famili Leguminoseae
◼ Bunga simetri bilateral;
5 daun kelopak; 5 daun
mahkota; 10 benang
sari, 1 putik dan bakal
buah yang sernpurna

Petai (Parkia speciosa)


Dikotil
6. Famili Convolvulaceae
◼ Herba atau tumbuhan
berkayu, kebanyakan
tumbuhan melilit dan
sering bergetah. Bunga
simetri radial; 4-5 daun
kelopak (Iepas); 4-5
daun mahkota
(bersatu); 4-5 benang
sari (Ietaknya berselang
selang dengan daun
mahkota); 1 putik dan
bakal buah yang
sempurna
Ubi Jalar
(Ipomoea batata)
Dikotil
7. Famili Solanaceae
◼ Semak atau herba,
jarang berwujud pohon.
Bunga sempurna,
kadang-kadang tidak
sempurna. Bunga
simetri radial, kadang-
kadang simetri bilateral;
daun kelopak dan daun
mahkota kebanyakan.
Berjumlah lima - lima
dan bersatu; 5 benang
sari, jarang 4: putik dan
bakal buah yang Cabai
sempurna (Capsicum annum)
Dikotil
8. Famili Verbanaceae
◼ Herba, semak dan
pohon, tidak jarang
diantaranya melilit.
Bunga simetri ilateral; 2-
6 daun
kelopak.bersatu); 4-5
daun mahkota
(bersatu); 4 benang
sari, kadang-kadang 2;
1 putik dan bakal buah
Jati (Tectona grandis)
yang sempurna
Dikotil
9. Famili Labiatae
◼ Bunga simetri
bilateral; 5 daun
kelopak (bersatu); 5
daun mahkota
(bersatu); 2 atau 4
benang sari; 1 putik
dan bakal buah yang
sempurna. Pada Kumis kucing
potongan melintang (Orthosiphon spicatus)

batang biasanya
persegi.
Dikotil
10. Famili Bombaceae
◼ Pohon. Bunga simetri
radial atau agak simetri
bilateral; daun kelopak
bersatu; 5 daun
mahkota llepas atau
bersatu pada dasarnya);
3 sampai banyak benang
sari; 1 putik dan bakal
buah yang sempurna.

Kapuk
(Ceiba pentandra)
Dikotil
11. Famili Rubiceae
◼ Pohon, semak atau
herba; kadang-kadang
melilit. Bunga
kebanyakan sempurna.
Bunga simetri radial
atau bilateral; daun
kelopak, daun mahkota,
dan benang sari masing-
masing berjumlah 4-5;
daun kelopak bersatu,
Kopi (Coffea arabica)
begitu pula daun
mahkota; 1 putik dan
bakal buah sempurna.
Dikotil
12. Famili Dipterocarpaceae
◼ Tumbuhah berkayu.
Bunga simetri radial; 5
daun kelopak (2,3 atau
5 daun kelopak
menyelubungi bauh, dan
tumbuh sebagai sayap);
5 daun mahkota, banyak
benang yang sempurna

Mahoni
(Shorea javanica)
Dikotil
13. Famili Compositae
◼ Bunga-bunga kecil yang
berkumpul rapat, tiap
kumpulan bunga kecil-
kecil ini rupanya seperti
bunga besar; masing-
masing bunga kecil-kecil
simetri radial atau
bilateral; daun kelopak
mengecil dan menjadi
bulu keras atau sisik; 5
daun mahkota (bersatu); Bunga matahari (Helianthus
1 putik dan bakal buah annuum)
yang tidak sempurna.
Monokotil
1. Famili Palmae
◼ Tumbuhan berkayu, biasanya berupa
pohon yang tidak atau sedikit
bercabang, berbatang tegak, yang
kecil batangnya sering melilit. Bunga-
bunga kecil, jarang yang sempurna,
tumbuh rapat menjadi satu rangkaian
yang pada waktu masih muda
dilindungi oleh sebuah seludang yang
berbentuk perahu. Biasanya bunga
radial simetri, jarang yang bilateral, 3
daun kelopak dan 3 daun mahkota
atau struktur yang tidak dapat
dibedakan antara kelopak atau
mahkota, tersusun tiga-tiga dalam 2
lingkaran (Iepas atau bersatu serta
biasanya tebal dan liat), 1 putik
.dengan hanya 1 bakal biji yang Kelapa
sempurna. (Cocos nucifera)
Monokotil
2. Famili Pandanaceae
◼ Pohon, semak atau herba,
berumah dua. Bunga yang
tidak sempurna berkumpul
dan membentuk satu
rangkaian. Bunga; 5 daun
mahkota; 10 benang sari
tersusun dalam 2 lingkaran.
Putik bunga-bunga simetri
radial; 5 daun mahkota
berkumpul rapat dengan bakal
buah yang sempurna. Daun Pandan
tumbuh rapat dengan (Pandanus tectorius)
pangkalnya melingkari batang.
Monokotil
3. Famili Liliaceae
◼ Bunga simetri radial, 3 daun
kelopak, 3 daun mahkota
(daun kelopak dan daun
mahkota sering sama
bentuk. besar dan warnanya.
sehingga terlihat seperti ada
6 daun mahkota); 3-6
benang sari, 1 putik dan 1
bakal buah yang sempurna.
Lili
(Lilium bulbiferum)
Monokotil
4. Famili Amaryllidaceae
◼ Herba. Bunga simetri
radial; tanpa daun
kelopak maupun daun
mahkota (tetapi ada
bangunan-bangunan
seperti sisik); 1-3 benang
sari; 1 putik dengan Bakung
bakal buah yang (Crinum asiaticum)
sempurna. Daun-daun
menyelubungi batang.
Monokotil
5. Famili Cyperaceae
◼ Herba. Biasanya berbatang
pejal. Bunga simetri radial;
tanpa daun kelopak maupun
daun mahkota (tetapi ada
bangunan-bangunan seperti
sisik); 1-3 benang sari; 1
putik dengan bakal buah
yang sempurna. Daun-daun
menyelubungi batang

Teki
(Cyperus rotundus)
Monokotil
6. Famili Gramineae
◼ Batang biasanya berongga.
Bunga simetri radial; tanpa
daun kelopak ataupun daun
mahkota (tetapi' mempunyai
struktur seperti sisik); 1-6
benang sari; 1 putik dan bakal
buah yang sempurna. Daun-
daun' menyelubung batang

Jagung
(Zea mays)
Monokotil
7. Famili Musaceae
◼ Herba atau pohon. seringkali
deng,an batang semu yang
terdiri dari tangkai-tangkai
daun yang selubung-
menyelubungi. Bunga-bunga
berkumpul dan membentuk
satu rangkaian; tiap bunga
simetri bilateral; struktur yang
menyerupai daun mahkota
biasanya berjumlah 6. jarang
4 (Iepas atau bersatu); Pisang
benang sari kebanyakan 5; 1 (Musa paradisiaca)
putik (pada yang ditanam
bakal buah sering tidak
sempurna)
Monokotil
8. Famili Zingiberaceae
◼ Herba tahunan yang
mempunyai rhizoma (Yunani:
rhizoma = akar; istilah untuk
batang yang tumbuh dalam
tanah). Tajuk tegak. Bunga
simetri bilateral; 3 daun kelopak
(bersatu dan berbentuk
tabung); 3 daun mahkota
(bersatu pada pangkalnya); 1
benang sari yang tertii dengan 3
sampai 5 struktur seperti
benang sari; 1 putik
Jahe
(Zingiber officinale)
Monokotil
9. Famili Orchidaceae
◼ Herba. Bunga simetri bilateral;
3 daun kelopak; 3 daun
mahkota (bersatu); 1 atau 2
benang sari; 1 putik dan bakal
buah yang tidak sempurna.

Anggrek Bulan
(Phalaenopsis amabilis)

Anda mungkin juga menyukai