Anda di halaman 1dari 92

BAB 7

Dunia
Tumbuhan

Sumber : upload.wikimedia.org
3.7 Mengelompokkan tumbuhan ke dalam
divisio berdasarkan ciri-ciri umum, serta
mengaitkan peranannya dalam kehidupan
3.8.Menyajikan laporan hasil pengamatan dan
analisis fenetik dan filogenetik tumbuhan serta
peranannya dalam kehidupan
Pendahuluan
KINGDOM PLANTAE

• Eukariot

• Multiseluler

• Dapat berfotosintesis

• Memiliki klorofil a dan b

• Memiliki dinding sel

• Menyimpan makanan berupa karbohidrat

• Reproduksi generatif dan vegetatif


Pendahuluan
KLASIFIKASI TUMBUHAN

• Tumbuhan non Tracheophyta (tak berpembuluh)

→ Lumut (Bryophyta )

• Tumbuhan Tracheophyta (berpembuluh)

→ Paku-pakuan (Pteridophyta)

→ Tumbuhan berbiji (Spermatophyta)


A. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
• Bryophyta berasal dari bahasa Yunani yaitu bryon yang
berarti lumut dan phyton yang berarti tumbuhan.
• Lumut merupakan anggota kingdom Plantae (tumbuhan)
yang paling sederhana.
• Lumut bisa dikatakan sebagai bentuk peralihan antara
Thallophyta atau tumbuhan bertalus (belum, memiliki akar,
batang, daun sejati) dengan Cormophyta atau tumbuhan
berkormus ( sudah memiliki akar, batang, daun sejati).
• Lumut juga dikenal sebagai moss.
A. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Cara Hidup Lumut
• Lumut memiliki klorofil sehingga dapat berfotosintesis.
• Sebagian besar, merupakan tumbuhan terestrial atau hidup di
daratan.

Habitat Lumut

• Tanah
• Tembok
• Bebatuan lapuk
• Menempel di kulit pohon (epifit)
• Hidup di air (hidrofit)
• Tempat lembab (higrofit)
Sumber : bkcody, pixabay.com Sumber : commons.wikimedia.org

A. Contoh lumut higrofit : Lumut Gambut


(Sphagnum)

B. Contoh lumut di tanah : Lumut Tanduk


Anthoceros

C. Contoh lumut hidrofit :


Lumut Hati Ricciocarpus natans

Sumber : id.wikipedia.org D. Contoh lumut epifit


A. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Ciri-ciri Tubuh Lumut

Bentuk dan Ukuran Tubuh


Lumut :

Tubuh lumut ada yang


berbentuk :
 Lembaran, misalnya lumut
hati (Hepaticopsida) Sumber : commons.wikimedia.org

 Tumbuhan kecil dan tegak,


misalnya lumut daun
(Bryopsida)
Yang berukuran kecil memiliki
tinggi sekitar 1 – 2 cm
Yang berukuran besar
memiliki tinggi sekitar 20 cm
Sumber : en.wikipedia.org
A. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
A. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)

Siklus hidup lumut daun (Polytrichum commune)


A. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Reproduksi Lumut

• Terjadi secara aseksual (Vegetatif) dan seksual (Generatif)


• Aseksual : -Dengan pembentukan spora melalui pembelahan meiosis
sel induk spora di dalam sporangium.
Spora Gametofit
-Pembentukan gemmae cup (piala tunas) dan fragmentasi
(pemutusan sebagian tubuhnya)
• Seksual : -Melalui Fertilisasi (pembuahan) ovum oleh spermatozoid
yang menghasilkan zigot.
Zigot Sporofit (berumur 3-6 bulan)
A. Tumbuhan Lumut (Briophyta)
Reproduksi Lumut

Gemmae Cup
Sumber :id.wikipedia.org
Spora (n)
Meiosis
A. Tumbuhan
Protonema (n)
Lumut (Bryophyta)
Tumbuhan lumut (n)
Reproduksi Lumut

Anteridium (n) Arkegonium (n)

Spermatozoid (n) Ovum (n)

Fertilisasi

Zigot (2n)
Skema pergiliran keturunan
(metagenesis) pada lumut
Embrio (2n)

Sporogonium (2n)
Keterangan:
n = haploid
2n = diploid
Sporangium (2n)

Sel induk spora (2n)


A. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Klasifikasi Lumut

LUMUT

Hepaticopsida Anthocerotopsida Bryopsida


(Lumut Hati) (Lumut Tanduk) (Lumut Daun)
A. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Hepaticopsida (Lumut Hati)

 Tumbuhan talus dengan tubuh berbentuk lembaran, pipih, dan berlobus.


 Umumnya tidak berdaun (Marchantia dan Lunularia), namun ada juga yang
berdaun (Jungermannia).

Sumber : commons.wikimedia.org Sumber : en.wikipedia.org

Tumbuh mendatar dan melekat pada substrat dengan menggunakan


rizoidnya.
 Banyak ditemukan di tanah yang lembap, terutama daerah hutan hujan
tropis. Namun ada juga yang tumbuh di permukaan air (Ricciocarpus
natans)
A. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Hepaticopsida (Lumut Hati)
 Gametofitnya membentuk anteredium dan arkegonium yang
berbentuk seperti payung.
 Sporofit perumbuhannnya terbatas karena tidak mempunyai
jaringan meristematik
 Berkembang biak secara generatif dengan oogami, dan secara
vegetatif dengan fragmentasi, tunas, dan kuncup eram.
 Pada beberapa jenis lumut hati seperti Marchantia dan Lunularia ,
gametofit memiliki struktur khas seperti mangkok yang disebut
gemmae cup (piala tunas).
 Gemmae cup berfungsi sebagai alat reproduksi secara vegetatif
karena didalamnya terdapat gemmae atau tumbuhan lumut kecil
yang apabila terlepas oleh air hujan akan tumbuh menjadi lumut
baru.
 Pada umumnya lumut hati berumah dua, misalnya Marchantia sp.
Namun, ada pula yang berumah satu.
A. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Hepaticopsida (Lumut Hati)
 Pada lumut hati yang berumah dua, gametofit betina membentuk
arkegoniofor yang dibagian ujung tangkainya terdapat struktur
berbentuk cakram atau payung dengan tepi berlekuk ke bawah
seperti jejari.
 Di bagian bawah cakram terdapat arkegonium. Arkegonium
membentuk sel kelamin betina (ovum). Sementara itu, gametofit
jantan membentuk anteridiofor yang pada bagian ujung tangkainya
terdapat struktur berbentuk cawan dengan tepi berlekuk tidak
dalam. Di bagian atas cawan terdapat anteridium yang
menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoid) berflagel dua. Bila
spermatozoid membuahi ovum maka terbentuk zigot yang akan
tumbuh menjadi sporofit. Sporofit terletak tersembunyi di bagian
bawah cakram arkegoniofor . Sporofit (2n) akan membentuk
sporongium yang akan menhasilkan spora (n).
 Contoh lumut hati : Marchantia polymorpha, Ricciocarpus natans,
Reboulia hemisphaerica, Pellia calycina, Riccardia indica.
 Proses perkembangbiakan lumut hati
A. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Anthocerotopsida (Lumut Tanduk)

• Disebut juga honwort.


• Berbentuk seperti lumut hati, tetapi sporofitnya
berbentuk kapsul memanjang seperti tanduk dan
mengandung kutikula.
• Sporofit tumbuh dari jaringan cawan arkegonium.
Setelah masak, ujungnya akan terbelah dua.
• Sporogonium memiliki benang-benang elater yang
mengatur pengeluaran spora dan pada kapsulnya
terdapat stomata.
• Ada yang berumah satu dan ada yang berumah dua.
A. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Anthocerotopsida (Lumut Tanduk)
• Cara Berkembang Biak
Pada kelas ini dijumpai cara berkembang biak secara aseksual dan seksual
seperti pada umut hati, yaitu :

1. Perkembangbiakan secara aseksual


• Fragmentasi
• Pembentukan kuncup (gemma)
• Pembentukan umbi (tuber)
• Penebalan ujung (tepi) talus yang meupakan suatu cara untuk
mempertahankan diri terhadap kekeringan
• Peristiwa apospori = terbentuknya gametofit tanpa melalui pembentukan
spora. Misalnya gametofit tersebut terdiri dari beberapa sel dari sporofit
(mungkin bagian dinding sporogonium) yang dapat tumbuh dan
berkembang menjadi gametofit
A. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Anthocerotopsida (Lumut Tanduk)
• Cara Berkembang Biak
Pada kelas ini dijumpai cara berkembang biak secara aseksual dan seksual
seperti pada umut hati, yaitu :

2. Perkembangbiakan secara seksual


• Dengan membentuk arteridium dan arkegonium. Anteridium dan Arkegonium
terkumpul pada suatu lekukan sisi atas talus. Zigot mula-mula membelah
menjadi 2 sel dengan satu dinding pisah melintang. Sel yang diatas terus
membelah yang merupakan sporogonium, diikuti juga oleh sel bagian bawah
yang membelah secara terus-menerus membentuk kaki sporogonium,
sporogonium kaki berfungsi sebagai alat penghisap.
• Contoh lumut tanduk : Anthoceros punctatus, Phaeoceros laevis, Folioceros,
Leiosporoceros.
A. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Bryopsida (Lumut Daun)
• Merupakan lumut sejati.
• CIRI - CIRI :
1. Tubuh berupa talus
2. Warnanya hijau
3. Hidup berkelompok, menempel pada tembok, batu dan tanah
4. Hidup d itempat yang lembab
5. Belum mempunyai jaringan pengankut
6. Alat kelamin terdiri dari anteridium (jantan) dan arkegonium
(betina)
7. Mempunyai sifat seperti busa (menyerap dan menahan air)
A. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Bryopsida (Lumut Daun)
• Tubuh lumut daun seperti tumbuhan kecil yang tumbuh tegak.
• Tinggi pada umumnya <10cm.
• Tetapi ada yang mencapai 40 cm, misalnya Polytrichum.

Sumber : en.wikipedia.org Sumber : Serg555, pixabay.com

Polytricum commune
A. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Bryopsida (Lumut Daun)

• Tubuhnya merupakan kormus (dapat dibedakan) yang memiliki bagian


akar sederhana (rizoid), batang, dan daun.
– Rizoid : Tersusun dari dari banyak sel (multiseluler) dan
bercabang.
– Batang lumut : Bercabang-cabang, ada juga yang tidak
bercabang.
– Daun : Berukuran kecil dan tersebar di seluruh batang.
Sumber : id.wikipedia.org

Lumut Daun (Bryophyta)

Sumber : id.wikipedia.org Sumber : id.wikipedia.org

Lumut Tanduk
Lumut Hati (Hepaticophyta) (Anthocerotophyta)
A. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Peranan Bagi Kehidupan

Hiasan
KUIS
1) Apa yang dimaksud dengan gemmae cup? Dimiliki lumut jenis apa?
2) Apa yang dimaksud dengan fragmentasi
3) Apa yang dimaksud dengan metagenesis?
4) Apa yang dimaksud dengan protonema?
5) Jelaskan proses metagenesis pada lumut secara singkat!
6) Sebutkan 3 atau lebih ciri2 dari Hepaticopsida!
7) Sebutkan contoh2 dari Hepaticopsida
8) Sebutkan nama lain dari Anthocerotopsida!
9) Apa contoh dari Bryopsida (Lumut Daun)? Yang seperti apa
contohnya?
10) Apa yang dimaksud dengan kormus?
B. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
• Tumbuhan paku (fern) atau Pteridophyta (Yunani, pteron =
bulu, phyton = tumbuhan) merupakan kelompok Plantae yang
tubuhnya sudah berbentuk kormus atau sudah memiliki bagian
akar, batang, dan daun sejati.
• Susunan daun seperti bulu (menyirip).
• Tumbuhan paku dapat bereproduksi dengan spora sehingga
disebut Cormophyta berspora.
• Pteridophyta merupakan tumbuhan vaskuler (tracheophyta)
karena sudah memiliki pembuluh angkut xilem (pembuluh kayu)
dan pembuluh angkut floem (pembuluh tapis).
• Kajian evolusi menyatakan bahwa tumbuhan vaskuler berspora
(tumbuhan paku) diperkirakan sudah ada dan mendominasi
hutan selama masa Karboniferus; sekitar 360 juta tahun silam.
B. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Cara Hidup dan Habitat Tumbuhan Paku

• Tumbuhan paku merupakan organisme fotoautotrof, artinya dapat


membuat makanan sendiri dengan cara berfotosintesis.
• Tumbuhan paku dapat tumbuh di berbagai habitat, terutama di
tempat yang lembab (higrofit), di air (hidrofit), permukaan batu,
tanah atau dan menempel (epifit) di kulit pohon.
• Tumbuhan paku melimpah dan tumbuh subur di daerah hutan
hujan tropis.
Sumber : fr.wikipedia.org

Cyathea cooperi Salvinia natans


(tumbuh di tanah) (hidup di air)

Platycerium
bifurcatum
(epifit di
pohon)

Sumber : commons.wikimedia.org
B. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Struktur
Tubuh Strobilus Daun steril
(tropofil) Daun fertil
Tumbuhan (sporofil)
Mikrofil
Paku
Batang Daun muda yang
Rizom
Menggulung (circinatus)

Rizom

Rizoid

Paku berdaun
besar
Rizom

Rizoid

Paku berdaun kecil

Sorus pada daun tumbuhan paku


B. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Struktur Tubuh Tumbuhan Paku
• Daun tumbuhan paku muda
itu menggulung (fiddlehead).
Disaat dewasa daun ini akan
terbuka.

Sumber : id.wikipedia.org
STRUKTUR TUBUH
BERDASARKAN SUSUNAN DAN LETAK SPORANGIUM :

SORUS
Sporangium berada di dalam
kotak terbuka/ertutup oleh
indusium. Didalam
sporangium terdapat anulus,
yaitu sejumlah sel penutup
yang berdinding tebal dan
membentuk cincin.

STROBILUS
Sporangium membentuk suatu
kerucut bersama sporofil.

SPOROKARPIUM
Dibungkus oleh daun buah
(karpelum)
Sumber : commons.wikimedia.org
Sporangium

Sorus
B. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Siklus Hidup Tumbuhan Paku
B. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Metagenesis Tumbuhan Paku
B. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Klasifikasi Tumbuhan Paku
Penggolongan paku berdasarkan spora:
a) Paku Homospora (isospora) : Menghasilkan
satu jenis spora , misalnya Lycopodium
(paku kawat).
b) Paku Heterospora
(anisospora) : Menghasilkan dua jenis
spora yanhg berlainan; yaitu mikrospora
berkelamin jantan dan makrospora (mega
spora) berkelamin betina, misalnya :
Marsilea (semanggi), Selaginella (paku
rane). Sumber : en.wikipedia.org

c) Paku Peralihan : Paku ini merupakan


peralihan antara homospora dengan
heterospora, yaitu paku yang menghasilkan
spora yang bentuk dan ukurannya sama
tetapi berbeda jenis kelaminnya, satu
berjenis kelamin jantan dan lainnya berjenis
kelamin betina, misalnya Equisetum debile
(paku ekor kuda).
B. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Klasifikasi Tumbuhan Paku
Klasifikasi Berdasarkan Ciri Tubuhnya
Berdasarkan ciri tubuhnya tumbuhan paku dapat diklasifikasikan menjadi 4
subdivisi, yaitu Psilopsida (Paku Purba), Lycopsida (Paku Kawat),
Sphenopsida atau Equisetopsida (Paku Ekor Kuda), Pteropsida (Paku
Sejati).

1.Psilopsida (Paku Purba)


• Paku purba hidup di daerah tropis dan subtropis. Sporofit paku purba
ada yang tidak memiliki akar sejati dan tidak memiliki daun sejati.
• Paku purba yang memilki daun pada umumnya berukuran kecil (mikrofil)
dan berbentuk sisik.
• Batang paku purba bercabang dikotomi dengan tinggi mencapai 30 cm
hingga 1 m. Paku purba juga tidak memiliki pembuluh pengangkut.
• Batang paku purba mengandung klorofil sehingga dapat melakukan
fotosintesis.
B. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Paku Purba (Psilopsida)
• Cabang batang mengandung mikrofil dan sekumpulan sporangium
yang terdapat di sepanjang cabang batang.
• Sporofil paku purba menghasilkan satu jenis spora (homospora).
• Gametofitnya tidak memiliki klorofil dan mengandung anteridium dan
arkegonium.
• Gametofit paku purba bersimbiosis dengan jamur untuk memperoleh
nutrisi.

Contoh tumbuhan paku purba yaitu :


1)Paku purba tidak berdaun (Rhynia)
2)Paku purba berdaun kecil (Psilotum)

Sumber : en.wikipedia.org
B. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Paku Kawat (Lycopsida)
• Paku kawat mencakup 1.000 spesies tumbuhan paku, terutama dari
genus Lycopodium dan Selaginella.
• Paku kawat banyak tumbuh di hutan-hutan daerah tropis dan subtropis.
• Paku kawat menempel di pohon atau hidup bebas di tanah. Anggota
paku kawat memiliki akar, batang, dan daun sejati.
• Daun tumbuhan paku kawat berukuran kecil dan tersusun rapat.
Sporangium terdapat pada sporofil yang tersusun membentuk strobilus
pada ujung batang.
• Strobilus berbentuk kerucut seperti konus pada pinus. Oleh karena itu
paku kawat disebut juga pinus tanah.
• Pada paku rane (Selaginella) sporangium terdiri dari dua jenis, yaitu
mikrosporangium dan megasporangium.
• Contoh tumbuhan paku kawat:
Lycopodium sp.; Selaginella sp.
B. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Paku Ekor Kuda (Equisetopsida atau Sphenopsida )
• Paku ekor kuda saat ini hanya tinggal
sekitar 25 spesies dari satu genus, yaitu
Equisetum.
• Equisetum terutama hidup pada habitat
lembab di daerah subtropis.
• Equisetum yang tertinggi hanya mencapai
4,5 m sedangkan rata-rata tinggi Equisetum
kurang dari 1 m.
• Equisetum memiliki akar, batang, dan daun
sejati.
• Batangnya beruas dan pada setiap ruasnya
dikelilingi daun kecil seperti sisik.
• Equisetum disebut paku ekor kuda karena
bentuk batangnya seperti ekor kuda.
• Batangnya yang keras disebabkan dinding Sumber : pl.wikipedia.org
selnya mengandung silika.
B. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Paku Ekor Kuda (Equisetopsida atau Sphenopsida )
• Sporangium terdapat pada strobilus.
• Sporangium menghasilkan satu jenis spora, sehingga Equisetum
digolongkan pada tumbuhan paku peralihan.
• Gametofit Equisetum hanya berukuran beberapa milimeter tetapi
dapat melakukan fotosintesis.
• Gametofitnya mengandung anteridium dan arkegonium sehingga
merupakan gametofit biseksual.
• Sphenopsida tumbuh melimpah pada masa Karboniferus, dengan
ukuran besar dan tingginya mencapai 15 m.
• Merupakan pembentuk endapan batubara.

Sumber : www.flickr.com
Daun berbentuk sisik

Ruas batang
B. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Paku Sejati (Pteropsida)
• Paku sejati mencakup jenis tumbuhan paku yang paling sering dilihat.
• Tempat tumbuh paku sejati sebagian besar di darat pada daerah tropis dan
subtropis.
• Paku sejati diperkirakan berjumlah 12.000 jenis dari kelas Filicinae.
• Filicinae memiliki akar, batang, dan daun sejati.
• Batang dapat berupa batang dalam (rizom) atau batang di atas permukaan
tanah.
• Daun Filicinae umumnya berukuran besar dan memiliki tulang daun
bercabang.
• Daun mudanya memiliki ciri khas yaitu tumbuh menggulung (circinnatus).
• Contoh jenis paku yang termasuk paku sejati (Pteropsida) yaitu
1) Semanggi (Marsilea crenata),
2) Paku tanduk rusa (Platycerium bifurcatum),
3) Paku sarang burung (Asplenium nidus)
4) Paku suplir (Adiantum cuneatum)
5) Paku sawah / paku air (Azolla pinnata)
Semanggi (Marsilea crenata)

Paku tanduk rusa Paku sarang burung Semanggi (Marsilea


Sumber : en.wikipedia.org (Platycerium bifurcatum) (Asplenium nidus) crenata)
Paku suplir (Adiantum cuneatum)

Azolla pinnata

Sumber : commons.wikimedia.org
Manfaat Pteridophyta :
Sebagai • Platycerium nidus (paku tanduk rusa)-
Asplenium nidus (paku sarang burung)
tanaman - Adiantum cuneatum (suplir)-
hiasan Selaginella wildenowii (paku rane)

Sebagai bahan
• Asipidium filix-mas- Lycopodium
penghasil clavatum
obat-obatan

• Marsilea crenata (semanggi)- Salvinia


Sebagai natans (paku sampan = kiambang)
sayuran

• Azolla pinnata >>


Sebagai
bersimbiosis
pupuk hijau dengan anabaena
azollae (gangang
biru)

Sebagai
pelindung • Gleichenia linearis
tanaman di
persemaian
Sumber : de.wikipedia.org
KUIS
1. Sebutkan ciri-ciri dari tumbuhan paku!
2. Apa perbedaan dari reproduksi lumut dan paku?
3. Apa perbedaan reproduksi dari paku homospora, heterspora, dan
peralihan!
4. Sebutkan bentuk-bentuk sporangium pada tumbuhan paku dan
jelaskan
5. Apa saja peranan tumbuhan paku dalam kehidupan sehari-hari?
6. Apa perbedaan dari makrospora dan mikrospora?
7. Dimanakan proses generatif/seksual dalam reproduksi tumbuhan
paku?
8. Mengapa fase sporofit lebih dominan dari fase gametofit?
9. Mengapa tumbuhan paku disebut Tumbuhan Vaskuler
(Tracheophyta)?
10. Mengapa tumbuhan paku termasuk ke dalam tumbuhan Cormophyta?
C. Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)

• Tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma = biji,


phyton = tumbuhan) meliputi semua tumbuhan berpembuluh
yang bereproduksi secara generatif dengan membentuk biji.

• Di dalam biji terdapat calon individu baru (embrio sporofit atau


lembaga) beserta cadangan makanan (endosperma) yang
terbungkus oleh lapisan pelindung.
C. Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
Cara Hidup dan Habitat Tumbuhan Berbiji
1. Cara Hidup
Pada umumnya Spermatophyta bersifat fotoautotrof karena
memiliki klorofil untuk berfotosintesis. Contohnya,

Eucalyptus sp. Amorphophallus sp.


Sumber : id.wikipedia.org
C. Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
Cara Hidup dan Habitat Tumbuhan Berbiji

Cuscuta sp. Sumber : commons.wikimedia.org Dendrophthoe vitellina


Ada pula Spermatophyta yang
tidak memiliki klorofil
sehingga hidup parasit pada
tumbuhan lainnya untuk
mendapatkan zat organik,
Rafflesia arnoldii contohnya yang berparasit
Sumber : id.wikipedia.org penuh dan setengah parasit.
C. Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
Cara Hidup dan Habitat Tumbuhan Berbiji
2. Habitat
Spermatophyta merupakan kelompok tumbuhan yang baradaptasi
dengan baik di darat maupun di air. Contoh Spermatophyta yang
hidup di air

Sumber : ku.wikipedia.org

Nymphaea odorata Eichhornia crassipes


C. Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
Cara Hidup dan Habitat Tumbuhan Berbiji
Spermatophyta yang hidup di darat dapat hidup bebas di tanah, epifit di
pohon, atau parasit pada tumbuhan lainnya. Contoh Spermatophyta
yang epifit di pohon.

Sumber : upload.wikimedia.org
Coelogyne pandurata (anggrek hitam)
C. Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
Ciri-ciri Tubuh Tumbuhan Berbiji
1. Bentuk dan Ukuran Tubuh
Spermatophyta
• Spermatophyta tergolong Cormophyta
karena dapat dibedakan dengan jelas
bagian-bagian tubuhnya meliputi akar,
batang, dan daun.
• Tubuhnya makroskopis dengan ukuran
bervariasi.
• Ada yang hanya berukuran beberapa
sentimeter misalnya rumput-rumputan
(Gramineae/Poaceae).
• Ada pula yang berukuran besar hingga
berdiameter 7m dengan tinggi 115 m,
misalnya redwood (Sequoiadendron
giganteum)
Sumber : commons.wikimedia.org
C. Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
Ciri-ciri Tubuh Tumbuhan Berbiji
Bentuk tubuh Spermatophyta dapat dibedakan menjadi:
• Semak (berbatang pendek, merayap, berumpun), contohnya
rumput teki (Cyperus Rotundus) dan serai (Andropogon
nardus).
• Perdu (Berbentuk seperti pohon tetapi batangnya kecil dan
pendek), contohnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) dan
cabai (Capsicum annuum).
• Liana (berbentuk seperti tali tanbang dan tumbuh melilit pada
pohon lain), contohnya rotan (Calamus rotang) dan sirih (Piper
betle).
• Pohon (berbatang besar dan tinggi), contohnya jambu air
(Euginia aquae) dan jati (Tectona grandis).
C. Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
Ciri-ciri Tubuh Tumbuhan Berbiji
2. Struktur dan Fungsi Tubuh Spermatophyta
• Tumbuhan berbiji yang kita lihat merupakan generasi sporofit (2n).
• Bentuk sporofit tumbuhan berbiji memiliki akar, batang , dan daun.
• Akar dapat berbentuk serabut atau tunggang.
• Batang ada yang berkambium, ada pula yang tidak berkambium.
• Daun memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi.
• Tulang daun berbentuk lurus, menyirip, atau menjari.
• Tumbuhan berbiji memiliki xilem dan floem, pada akar, batang,
maupun daunnya.
• Spermatophyta memiliki alat perkembangbiakan generatif berupa
strobilus atau bunga.
• Strobilus dimiliki oleh Gymnospermae, sedangkan bunga dimiliki oleh
Angiospermae.
C. Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
Klasifikasi Tumbuhan Berbiji

Berdasarkan letak bakal biji atau bijinya, Spermatophyta


dikelompokkan menjadi dua divisi, yaitu sebagai berikut:
• Gymnospermae (Pinophyta): kelompok tumbuhan yang bakal
bijinya tidak terlindungi oleh daun buah (karpel) atau bijinya berada
pada bilah-bilah strobilus berbentuk sisik.
• Angiospermae (Magnoliophyta): kelompok tumbuhan yang bakal
bijinya terlindung daun buah. Daun buah merupakan ovarium
(megsporofil) yang sudah matang dan dindingnya menebal atau
berdaging.
D. Tumbuhan Berbiji Tebuka (Gymnospermae)

Gymnos: terbuka
Sperma: biji

Gymnospermae

Dikenal dengan istilah konifer.


Konifer berasal dari struktur pada
tumbuhan tersebut yang
merupakan kumpulan sporofil
berbentuk sisik.
D. Tumbuhan Berbiji Tebuka (Gymnospermae)
Ciri Tubuh Tumbuhan Berbiji Terbuka

• Bakal bijinya tumbuh dan terletak di luar megasporofil


(ovarium)
Megasporofil  sisik pendukung bakal biji yang terkumpul
dalam bentuk strobilus (runjung) berkayu (kecuali pada
Cycas)
• Sporofil jantan dan betina terpisah sehingga dapat
dibedakan ciri fisiknya.
• Gymnospermae berumah dua -> hanya punya 1 strobilus
(jantan atau betina)
Gymnospermae berumah satu -> punya 2 jenis strobilus
D. Tumbuhan Berbiji Tebuka (Gymnospermae)
Ciri Tubuh Tumbuhan Berbiji Terbuka

• Tumbuhan tahunan yang berkayu, bentuk bervariasi.

• Sistem perakaran: tunggang atau serabut.

• Batangnya memiliki trakeid yang tersusun dari sel


berbentuk memanjang dan runcing yang berfungsi untuk
mengangkut air dari bawah keatas atau dari akar ke daun.

• Daunnya memiliki bentuk bervariasi


D. Tumbuhan Berbiji Tebuka (Gymnospermae)
Siklus Hidup Tumbuhan Berbiji Terbuka

• Generasi yang dominan adalah sporofit.


• Gymnospermae bereproduksi secara generatif (seksual)
dengan membentuk biji.
• Alat reproduksi berupa strobilus (terbentuk ketika tumbuhan
sudah dewasa)
• Penyerbukan terjadi dengan bantuan angin (Anemogami)
• Gymnospermae mengalami pembuahan tunggal.
Siklus Hidup
Tumbuhan Berbiji Terbuka
D. Tumbuhan Berbiji Tebuka (Gymnospermae)
Cycadinae

Disebut palem sagu karena mirip palem tapi bukan palem sejati.
Ciri-ciri:
 Batang pendek dan tidak bercabang (pertumbuhannya sangat
lambat)
 Daun majemuk berbentuk dengan helaian daun menyirip (tersusun
spiral rapat disekililing batang)
 Berumah 2 (diesis) karena mikrospora (jantan) dan megaspora
(betina) berasal dari tumbuhan yang berbeda
 Tumbuh di daerah tropis dan sub-tropis
D. Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae)

Cycadinae

Palem sagu (cycas rumphii) Sumber : th.wikipedia.org


D. Tumbuhan Berbiji Tebuka (Gymnospermae)
Coniferae

Merupakan kelompok tumbuhan konifer, tumbuhan dominan


penyusun hutan konifer di belahan bumi utara, sebagian di
pegunungan tropis.
Ciri-ciri:
 Berupa pohon yang tinggi
 Daun berbentuk kecil, tebal, seperti jarum/sisik
 Evergreen (tumbuhan yang selalu hijau)
 Berumah satu ( memiliki 2 jenis konus, jantan dan betina, namun
biasanya ada di cabang yang berbeda)
Konus jantan berukuran lebih kecil dari konus betina.
Konus jantan tumbuh bergerombol.
D. Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae)
Coniferae

Pinus merkusii Sumber : mdf.wikipedia.org


D. Tumbuhan Berbiji Tebuka (Gymnospermae)
Gnetinae

Tumbuhan berbentuk pohon atau liana.


Ciri-ciri:
 Batang bercabang atau tidak bercabang
 Memiliki daun tunggal berbentuk lembaran (susunan daun
berhadapan tulang daun menyirip)
 Tidak berbentuk kerucut
 Tumbuhan berumah dua (berkelamin tunggal)
D. Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae)
Gnetinae

Ephedra sinica Sumber : commons.wikimedia.org


D. Tumbuhan Berbiji Tebuka (Gymnospermae)
Ginkgoinae

Tumbuhan berbentuk pohon dengan tinggi 30 m – 40m


Ciri-ciri:
 Batang bercabang, tunas pendek
 Daun berbentuk kipas, tangkai panjang, tulang daun
bercabang, daun mudah gugur
 Tumbuhan berumah dua
 Dapat bertahan hidup pada lingkungan berpolusi udara tinggi
D. Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae)
Ginkgoinae

Ginkgo biloba Sumber : simple.wikipedia.org


D. Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae)
Manfaat Tumbuhan Berbiji Terbuka

oBahan industri kertas


Contoh: Podocarpus, Pinus
oObat-obatan oTanaman hias
Contoh: Ginkgo biloba, Pinus Contoh: Cycas, Dioon edule
oKosmetika oBahan industri terpentin
Contoh: Ginkgo biloba Contoh: Pinus
oBahan makanan oBahan kayu bangunan
Contoh: Gnetum gnemon Contoh: Podocarpus, Sequoia,
Agathis
D. Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae)

• Angiospermae atau anthophyta memiliki biji tertutup


(dibungkus kulit buah) sudah mulai hidup sekitar akhir
zaman kretaseus.
• Ciri-ciri Angiospermae:
a) Bakal biji berada di dalam megasporofil
b) Bunga sebagai alat reproduksi generatif
c) Mahkota biasanya berwarna cerah
d) Kelopak umumnya berwarna hijau
Struktur Bunga
D. Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae)
Siklus Hidup Tumbuhan Berbiji Tertutup
1. Bunga pada keadaan sporofit memiliki benang sari yang ada
sel induk mikrospora
2. Sel induk mikrospora mengalami miosis dan menghasilkan
mikrospora haploid.
3. Mikrospora mengalami mitosis & menghasilkan serbuk sari
haploid
4. Pada bakal biji sel induk megaspora yang membelah dan
menghasilkan 1 sel yg hidup
5. Megaspora yang hidup akan membentuk gametofit betina
6. Kemudian terjadi penyerbukan dan pembuahan
7. Tumbuh tanaman spermatophyta yang baru.
D. Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae)
Klasifikasi Tumbuhan Berbiji Tertutup

A. Dikotiledon
(magnoliopsida)
a. Keping biji terbelah dua
b. Batang bercabang,
berakar tunggang
c. Batang & akar punya Sumber : commons.wikimedia.org
kambium
1) Ordo Casuarinales
Berbentuk pohon, memiliki
ranting & daun jarum contoh;
cemara gunung & laut
Casuarina_equisetifolia
2) Ordo Caprales
Berbentuk liana, perdu dan pohon,
daun menjari baik
tunggal/majemuk, buah berbentuk
kapsul memanjang. contoh: caper
(jenis herba; Capparis spinosa)
3) Ordo Malvales
Berbentuk perdu atau pohon, daun
tunggal / majemuk contoh; kapas,
kembang sepatu
4) Ordo Myrtales
Berbentuk perdu atau pohon, daun
selalu hijau dan beraroma jika
diremas. Contoh; cengkeh,
eucalyptus

Sumber : commons.wikimedia.org
5) Ordo Fabales
a) Famili Leguminosae:
Berbentuk perdu atau pohon,
memiliki bintil akar dan memili sub
family yaitu Mimosoidae,
Caesalpinioidae, Faboidae .
6) Ordo Gentianales
a) Famili Apocynaceae
Berbentuk perdu atau pohon atau
liana, bunga mencolok, bau harum
dan ukurannya besar batang
bergetah putih. Contoh; alamanda,
tapak dara.
b) Famili Compositae
Berbentuk perdu atau pohon, bunga
bonggol berbentuk tabung contoh;
selada & chrysanthum.

Sumber : id.wikipedia.org
7) Ordo Piperales
Berbentuk perdu atau semak,
daun memiliki bau khas atau
agak pedas. Contoh ; sirih, lada
8) Ordo Rosales
Merupakan kelompok mawar,
berduri tempel, berkayu. Sumber : igetpic, pixabay.com

Contoh: mawar, apel.


9) Ordo Solanales
Kelompok terong-terongan
berbentuk perdu atau semak
basah, bunganya terompet.
Contoh; kecubung, Tomat
(Solanum lycopersicum).

Sumber : pixel2013, pixabay.com


10) Ordo Magnoliales
Berbentuk pohon atau perdu ,
kelopak dan mahkota tidak
dapat dibedakan dengan jelas.
Contoh; cempaka atau kantil.
11) Ordo Caryophyllales
Berdaun tunggal, berbentuk
pohon atau perdu. Contoh;
Bougenville, Mirabilis jalapa.
12) Ordo Nymphaeales
Tumbuhan air atau rawa, daun
tenggelam atau mengapung.
Contoh; teratai
13) Ordo Sapindales
Berbentuk pohon atau perdu,
daun memiliki kelenjar minyak.
Contoh; jeruk bali, kemuning

Sumber : Josch13, pixabay.com


D. Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae)
Klasifikasi Tumbuhan Berbiji Tertutup
B. Monocotiledoneae (liliopsida)
Sesuai namanya, Monocotyledoneae adalah tumbuhan monokotil (berkeping satu).
Monocotyledoneae mempunyai ciri sbb:
1. Keping biji tunggal
2. Berkas Vaskuler (pembuluh angkut) pada batang bertipe kolateral tertutup
(tidak ada kambium diantara floem & xilem)
3. Umumnya tidak ada kambium pada batang & akar
4. Umumnya batang tidak bercabang, memiliki rambut-rambut halus, dan ruas –
ruas pada batang tampak jelas
5. Berakar serabut
6. Ujung akar dilindungi KOLEORIZA dan ujung batang dilindungi KOLEOPTIL
7. Berdaun tubggal (kecuali kelompok palem) urat daub sejajar atau melengkung
dan berpelepah daun
8. Bagian bunga berjumlah 3 atau kelipatan 3
Berikut adalah contoh famili dalam suatu ordo pada kelas
monocotyledonae :
Ordo Liliales

Ordo Asparegales

Ordo Arecales

Ordo Poales

Ordo Zingiberales

Ordo Caryophyllales

Ordo Pandanales
E. Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae)
Klasifikasi Tumbuhan Berbiji Tertutup

1. Ordo Liliales
Famili Liliaceae
Liliaceae merupakan semak basah.
Ciri-cirinya: ada yang memanjat ;
memiliki akar rimpang, umbi/umbi lapis
Contoh : bunga tulip, bunga lili
Sumber : ADD, pixabay.com
D. Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae)
Klasifikasi Tumbuhan Berbiji Tertutup
2. Ordo Asparagales
a. Famili Amaryllidianceae
Merupakan semak basah menahun.
Ciri-cirinya:memiliki umbi, umbi lapis, atau akar
teripang
Contohnya : Polianthes tuberosa (Bunga sedap
malam), Zephyranthes rosa (Kembang coklat)
b. Famili Orchidaceae
Sumber : id.wikipedia.org
Merupakan kelompok anggrek yang merupakan
tumbuhan semak menahun.
Ciri-cirinya : hidup epifit, memiliki akar rimpang,
daun berdaging
Contohnya : Vanda tricolor
Spathoglottis plicata (Anggrek
Tanah)
D. Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae)
Klasifikasi Tumbuhan Berbiji Tertutup
3. Ordo Arecales
Famili Palmae
Ciri – ciri : Palmae berbentuk pohon atau memanjat, terdapat bekas
daun berbentuk cincin, daun menyirip atau berbentuk kipas,
pangkal pelepah daun melebar
Contoh :
Sumber : http://ditjenbun.pertanian.go.id/

Sumber : id.wikipedia.org

Metroxylon sagu (Sagu) Cocos nucifera (Kelapa)


D. Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae)
Klasifikasi Tumbuhan Berbiji Tertutup
4. Ordo Poales
a. Famili Gramineae
Gramineae merupakan kelompok
rumput-rumputan.
Ciri-ciri : Berbentuk silindris, agak pipih,
persegi, berongga. Daun tunggal dan
berpelepah, bunga tersusun dalam bulir,

Sumber : commons.wikimedia.org
berbiji satu, dan batang berbuku-buku.
Contohnya : Imperata cylindria (Alang-
alang)
Oryza sativa (Padi)
b. Famili Bromiliaceae
Termasuk kelompok nanas-nanasan
yang berbentuk semak basah.
Contohnya : Ananas Comosus (Nenas)
D. Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae)
Klasifikasi Tumbuhan Berbiji Tertutup
5. Ordo Zingiberales
a. Famili Musaceae
Merupakan kelompok pisang-
pisangan.
Ciri-ciri : memiliki bentuk
semak/pohon, berbatang semu
yang terdiri dari pelepah daun, anak
tulang daun menyirip, dan bunga
membentuk karangan.
Contohnya : Musa paradisiaca
(Pisang)
b. Famili Zingiberaceace
Merupakan kelompok jahe-jahean.
Ciri-ciri : berbentuk semak basah
menahun, batang tegak, daun
berpelepah yang memeluk batang.
Contohnya : Zingiber officinale
Sumber : PDPics, pixabay.com
(Jahe), Alpina galanga (Lengkuas)
D. Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae)
Klasifikasi Tumbuhan Berbiji Tertutup
6. Ordo Caryophyllales
Famili Cactaceae
Merupakan kelompok kaktus.
Ciri-cirinya : Memiliki batang
yang menyimpan air (sukulen),
daunnya kecil
berbentuk sisik
(rambut) atau
berbentuk duri
tempel.
Contohnya : Opuntia elatior
(Kaktus yang buah/bunganya
bisa dimakan)
Sumber : commons.wikimedia.org
D. Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae)
Klasifikasi Tumbuhan Berbiji Tertutup
7. Ordo Pandanales
Famili Pandanacea
Pandanaceae berbentuk pohon, perdu, atau semak.
Ciri-cirinya : Daun terkumpul rapat dan bertulang daun sejajar, daun
yang
rontok meninggalkan bekas cincin pada batangnya.
Contohnya : Pandanus tectorius (pandan)

Sumber : commons.wikimedia.org
D. Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae)
Klasifikasi Tumbuhan Berbiji Tertutup

Klasifikasi Angiospermae sistem terbaru, yaitu sistem APG III


(Angiosperm Phylogeny Group III) tahun 2009, mengelompokan
Angiospermae berdasarkan filogenetik (hubungan kekerabatan
evolusioner). Angiospermae dikelompokan menjadi beberapa klad
(kelompok taksonomi yang anggotanya merupakan tumbuh –
tumbuhan dengan leluhur yang sama).

Sisem klasifikasi ini telah memindahkan beberapa kelompok tumbuhan


monokotil menjadi dikotil.

Contoh : Hydatellaceae dari kelompok Poales sekarang lebih dekat


hubungannya dengan Nympheales.
D. Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae)
Peranan Tumbuhan Berbiji Tertutup

Peran Menguntungkan :
• Sebagai makanan pokok : Padi, Jagung, Singkong
• Bahan sayuran : Bayam, Katuk, Labu siam
• Obat – obatan : Kina, Smabiloro, Kunyit, Jahe

Peran Merugikan :
• Rumput liar yang mengganggu pertumbuhan tumbuhan pertanian
KUIS
1. Apa pengertian dari Spermatophyta? (Jawaban lengkap!)
2. Bagaimana cara Spermatophyta yang tidak memiliki klorofil dapat
bertahan hidup?
3. Gymnospermae apakah yang bisa dijadikan tanaman hias?
4. Jelaskan siklus hidup Pinus merkusii!
5. Apa yang dimaksud dengan Cormophyta?
6. Sebutkan ciri-ciri Angiospermae? (min3)
7. Apa yang dimaksud dengan dikotil itu?
8. Sebutkan apa saja perbedaan angiospermae dan gymnospermae
dengan singkat, padat dan jelas!
9. Jelaskan peranan merugikan dari angiospermae!
10. Sebutkan 3 ciri tumbuhan monokotil!

Anda mungkin juga menyukai