Anda di halaman 1dari 39

Gymnospermae

TUMBUHAN BERBIJI TERBUKA (TELANJANG)

Dr. Dra. Nunik Sri Ariyanti, M.Si.

Divisi Ekologi dan Sumberdaya Tumbuhan


Departemen Biologi FMIPA
IPB University – Bogor – Indonesia
2021
Spermatophytes (Tumbuhan Berbiji)

Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka)


---- Biji ----
• Inovasi yang paling dramatik
dalam evolusi tumbuhan
berpembuluh
• Melindungi embrio, menyimpan
Angiospermae (Tumbuhan berbiji tertutup) makanan untuk pertumbuhan
embrio
• Bertanggung jawab atas
persebaran dan kelimpahan
• Memberi keuntungan selektif
Gymnospermae (Tumbuhan Berbiji Terbuka)

Pokok Bahasan
• Persamaan dan perbedaan Gymnospermae
dengan tumbuhan paku
• Karakteristik Gymnospermae
• Keanekaragaman Gymnospermae dan
Cycas revolute ♂
potensi pemanfatannya
• Persamaan dan perbedaan Gymnospermae
dengan Angiospermae

Lepidozamia peroffskyana ♀
Persamaan Gymnospermae dengan Tumbuhan Paku
Sporofit
paku Cycas
• hidup bebas
• terdiferensiasi menjadi akar, batang,
dan daun
• jaringan pembuluh berkembang dengan
baik, xilem terdiri dari trakeid saja,
tanpa unsur pembuluh kayu (trakea)

paku Ginkgo
• daun majemuk dan daun
muda menggulung (pada
Cycas)
• daun dengan pertulangan
dikotom (Ginkgo)
Persamaan Gymnospermae dengan Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku
Gametofit
• gametofit jantan menghasilkan gamet jantan motil
(sperma berflagel) (pada Cycad dan Ginkgo)
• gametofit betina menghasilkan gamet betina dalam
arkegonium (kecuali Gnetales)

Multi-ciliated spermatozoid of cycads


Perbedaan Gymnospermae dengan Tumbuhan Paku

Pembanding Gymnospermae Tumbuhan Paku


Sistem perakaran tunggang serabut
Tipe stele pada batang Monostele: eustele bervariasi (protostele,
actinostele, siphonostele,
solenostele, dictyostele,
polystele)

Pertumbuhan sekunder ada tidak ada


Spora semua heterospora homospora, heterospora
Gametofit betina tetap dalam megaspora, hidup bebas
tergantung pada sporofit

Biji ada tidak ada


Karakteristik Gymnospermae

Bakal biji pada permukaan megasporofil –


tidak didalam carpel
Biji terbuka – tidak dilidungi jaringan buah
Karakteristik – Siklus Hidup Gymnospermae
Sporofit (diploid = 2n)
• berperawakan pohon, perdu atau liana
berkayu dan evergreen, tidak ada herba Siklus Hidup Tumbuhan Heterospora
• memiliki akar tunggang
• semua anggota mengalami pertumbuhan
sekunder
• struktur reproduksi (sporangium
heterospora) tersusun dalam strobilus
(kerucut=runjung)
• strobilus jantan (= kumpulan mikrosporofil),
menghasilkan mikrospora (haploid = n, melalui
pembelahan sel induk mikrospora di dalam
mikrosporangium)
• strobilus betina (=kumpulan megasporofil),
menghasilkan bakal biji yang didalamnya terdapat
megaspora (haploid = n, hasil pembelahan
meiosis sel induk megaspore di dalam
megasporangium)
Karakteristik sporofit Gymnospermae – contoh pada pinus (Pinus merkusii)

strobilus jantan

Daun jarum mikrosporangio mikrosporofil

Strobilus betina

Megasporofil (sisik-sisik)

Biji-bersayap
Perawakan pohon
Bakal biji (ovul, di dalamya terdapat
megasporangium)
Sisik-sisik keras (berkayu)
struktur srobilus/kerucut jantan – contoh pada pinus

strobilus jantan (= kumpulan mikrosporofil)


struktur srobilus/kerucut betina – contoh pada pinus

Irisan membujur
strobilus betina:
1 sisik steril,
2 sisik megasporofil,
3 integumen,
4 megasporangium,
5 micropil

Irisan melintang ovul dengan sel telur:


1 integumen, 2 Megagametofit, 3 arkegonium, Ovul: (integument+megasporangium+megaspore)
4 inti sel telur, 5 sisa megasporangium (nuselus) pada permukaan megasporofil
Gametofit jantan (haploid =n)
• Mikrospora (di dalam mikrosporangium) berkembang menjadi
serbuksari (polen) = gametofit jantan

• Serbuksari dibebaskan keluar dari mikrosporangium dan


dibawa angin untuk menyerbuk sel telur

• Gametofit jantan (mikrogametofit) terdiri atas 4 sel = 2 sel


protalia, 1 sel generatif (menghasilkan 2 sperma), dan 1 sel
tabung serbuksari

Gambar kiri: detil serbuk sari dengan 1 kantong udara, 2 sel generatif
Gambar kanan: detil perkecambahan serbuksari dengan 1 kantong
udara, 2 sel generatif, 3 tabung serbuksari, 4 inti tabung serbuksari
Gametofit betina (haploid = n)
• Megasporangium (dalam bakal biji) menghasilkan 4 megaspora
• Satu megaspora berkembang menjadi gametofit betina (3 sel lainnya
terdegenerasi)
• Gametofit betina (megagametofit) menghasilkan satu atau lebih arkegonium
• Setiap arkegonium mengandung satu sel telur
Fertilisasi (fusi sel telur dan sperma)
• Interval waktu antara penyerbukan dengan
fertilisasi sangat panjang
• Bakal biji mensekresikan cairan disebut tetes
penyerbukan (pollination drop)
• Hasil fertilisasi = zigot, berkembang menjadi
embrio di dalam bakal biji
• Bakal biji berkembang menjadi biji
• Biji terbuka, tidak diselubungi oleh ovary/daun
buah/karpel Pollination drop
Pohon Filogeni Tumbuhan Berbiji
Selang Geologi dan Kekerabatan Gymnospermae

Progymnospermae
- Bentuk antara tumbuhan
berpembuluh tanpa biji
dan berbiji
- Menghasilkan spora
- Memiliki xilem dan floem
sekunder → kemajuan
evolusi yang penting
- Contoh Archaeopteris
pada periode Devonian,
370 jtl
Selang Geologi dan Kekerabatan Gymnospermae

Gymnospermae yang Punah


• Pteridospermales = tumbuhan paku berbiji
• Cordaitales, Cycadofilicales
• Bennettitales: daun seperti palem dan Cycas,
struktur reproduksi seperti bunga
Keanekaragaman
Gymnospermae saat ini
• Cycadophyta
• Ginkgophyta
• Coniferophyta (Pinophyta):
Pinaceae, Araucariaceae, Taxodiaceae,
Podocarpaceae, Cupressaceae,
Cephalotaxaceae, Taxaceae
• Gnetophyta
Cycadophyta
• Habitus seperti palem, daun majemuk Pakis haji (Cycas rumphii)
menyirip (pinnate atau bipinnate), daun
muda menggulung Daun majemuk

• Dioecious, kerucut besar, terminal


• Sperma berflagel Skerucut jantan

• Ada akar khusus disebut akar coralloid


(seperti koral laut)→ terdapat
Cyanobakteri yang mampu fiksasi
nitrogen
Daun muda menggulung

• Semua bagian tumbuhan beracun, paling


tinggi pada biji yang mengandung cycasin
(carcinogenic and neurotoxic glucoside)
• Persebaran: Madagaskar, Afrika, Asia
Tenggara, malesia, Australia, Polynesia.
• Habitat: hutan dan savanna Skerucut betina

• Pemanfaatan: tanaman hias

• Keanekaragaman: ± 9 genus, ± 100 spesies: Cycas, Zamia, Bowenia, Strangeria, Dioon, Ceratozamia,
Macrozamia, Encephalartos
Keanekaragaman Cycadophyta – Cycadaceae

https://s2.lite.msu.edu/res/msu/botonl/b_online/cycads/ident.html
Bowenia spectabilis (Australia), Macrozamia moorei (Australia).
Keanekaragaman Cycadophyta
– Zamiaceae

Encephalartos lebomboens Lepidozamia peroffskyana Stangeria eriopus (Africa).


(Africa) (eastern Australia)
Keanekaragaman Cycadophyta – Zamiaceae

Zamia pumila - Zamiaceae


Cycadophyta

• Habitus seperti palem, daun


majemuk menyirip (pinnate atau Daun majemuk

bipinnate), daun muda menggulung


• Dioecious, kerucut besar, terminal kerucut jantan

• Sperma berflagel
• Persebaran: Madagaskar, Afrika,
Asia Tenggara, malesia, Australia,
Polynesia. Daun muda menggulung

• Habitat: hutan dan savanna


• Keanekaragaman: ± 9 genus, ±
100 spesies
• Contoh: Cycas, Zamia, Bowenia,
Strangeria, Dioon, Ceratozamia,
kerucut betina Perawakan menyerupai palem
Macrozamia, Encephalartos
• Pemanfaatan: tanaman hias
Pakis haji (Cycas rumphii)
Keanekaragaman Cycadophyta – Cycadaceae, Zamiaceae
Ginkgophyta
• Habitus berupa pohon, tinggi ± 30 m
• Daun tunggal, lebar seperti kipas,
pertulangan dikotom
• Dioecious:
–strobilus jantan aksilar, bulir, 2
ruang mikrosporangium, sperma
berflagel Perawakan pohon Daun seperti kipas Biji ginkgo

–strobilus betina dengan 2 bakal biji


• Biji keras, kuning, ± sebesar
kelereng, berbau tidak enak
• Mengandung flavonoids (glycosides)
dan terpenoids (ginkgolide,
Strobilis jantan
bilobalide) → antioksidan Biji Strobilus betina
Herbali ginkgo

• Manfaat: pohon peneduh, tanaman Ginkgo biloba


hias, obat, biji dimakan
• Keanekaragaman: 1 spesies (Ginkgo biloba),
• Persebaran: daratan China kebanyakan jenis lainnya telah punah
Coniferophyta (Pinophyta)
Ciri-ciri umum:
• Klasifikasi: 7 famili (Pinaceae,
Araucariaceae, Podocarpaceae,
Taxodiaceae, Cupressaceae,
Taxaceae, Cephalotaxaceae)
• Habitus pohon, dioecious atau
monoceous
• Daun tunggal atau dalam berkas;
lanset, seperti jarum, atau sisik
• Keragaman tinggi di belahan bumi
utara
• Coniferophyta di tropik lebih banyak di
pegunungan
Coniferophyta (Pinophyta) - Pinaceae
• Nama umum: conifer
• Habitus pohon, tinggi > 20 m
• Daun bentuk jarum, berkarang 2, 3, 5
• Menghasilkan resin
• Strobilus jantan beruang 2 mikrosporangium per
mikrosporofil
• Strobilus betina → 2 bakal biji per sisik
megasporofil matang berkayu
• Keanekaragaman: 9 genera,  210 spesies; di
Indonesia → Pinus merkusii, P. insularis, P. radiata
• Persebaran: tropik sampai temperate (lebih
banyak di belahan bumi utara), pantai sampai
ketinggian 4000 m dpl.
• Pemanfaatant conifer:
• kayu untuk bangunan, bahan pembuatan Pinus asli indonesia =
kertas, furniture, alat musik pinus dari sumatera
(P. merkusii)
• resin diproses untuk menghasilkan terpentin
dan gondorukem
Pinus merkusii
• Merupakan tumbuhan asli Indonesia
• Nama umum: pinus/tusam sumatra
• Daun jarum tersusun dalam berkas
• Monoceous

Daun jarum

Strobilis jantan

Strobilis betina
Coniferophyta (Pinophyta) - Podocarpaceae
• Habitus pohon, tinggi > 30 m
• Daun persisten, alternate/opposite, lanset/sisik
• Dioecious (berumah dua)
• Strobilus jantan terminal/aksilar, beruang 2
mikrosporangium per mikrosporofil
Dacrydium cupressium – strobilus betina
• Strobilus betina soliter, kulit biji dengan epimatium,
tangkai biji menebal berdaging disebut reseptakel, biji
dengan 2 kotiledon

• Keanekaragaman: 7 genera , 100


spesies (Dacrydium, Phyllocladus,
Dacrycarpus, Falcatifolium, arillus bentuk
mangkok
Decusiocarpus, Podocarpus)
• Contoh spesies :Podocarpus
neriifolius, Podocarpus imbricatus,
Podocarpus gracilior
• Pemanfaatan: tanaman hias, penuduh,
sumber kayu
Phyllocladus aspleniifolius Dacrycarpus dacrydioides
Podocarpus spp.
Ki pitri (Podocarpus neriifolia)

mikrosporofil

Perawakan pohon Daun bentuk garis Pohon jantan dengan strobilus jantan

reseptakel Strobilus jantan


tersusun atas
banyak
mikrosporofil,
setiap mikrosporofil
dengan 2
reseptakel mikrosporangium
Biji terlindung
megagmetofit dalam
epimatium

Strobilus betina
tersusun atas satu
embrio
bakal biji (ovul)
melekat pada
permukaan
(reseptakel)
epimatium Pohon betina dengan strobilus betina
Coniferophyta (Pinophyta) - Araucariaceae
• Habitus pohon, tinggi > 30 m, percabangan simetris
• Daun dimorfik, lanset/sisik
• Dioecious (berumah dua) atau monoceous
(berumah satu),
• strobilus jantan aksilar beruang 2
mikrosporangium per mikrosporofil
• strobilus betina besar, bulat, 1 bakal biji per sisik
(megasporofil),
• Keanekaragaman: 2 genera,  32 spesies
(Araucaria, Agathis)
• Contoh spesies Agathis:
– A. dammara (sin. A. celebica) → Maluku;
– A. borneensis (sin. A. alba) → Kalimantan,
– A. philipinensis → Sulawesi

• Persebaran: di belahan bumi selatan


• Pemanfaatan: penghasil kayu, resin=damar=kopal
Agathis spp.

Biji

sayap

Megasporofil/sisik Strobilus betina


Pohon Daun ellitic-lanceolate

Mikrosporofil/sisik
Strobilus jantan

Strobilus betina Strobilus jantan Strobilus betina


Perawakan pohon Cabang + daun
Coniferophyta (Pinophyta) - Cupresaceae
Ciri-ciri umum:
• Habitus semak/pohon
• Daun persisten,
alternate/opposite/
berkarang,bentuk sisik
• Monoceous/dioecious Juniperus californica - ♀ Juniperus osteosperma - ♂

• Stribilus jantan: 2 - 9 Mikrosporangia


mikrosporangia per Mikrosporofil
mikrosporofil
• Strobilus betina: sisik bentuk
perisai, 2 bakal biji per sisik,
biji kecil tanpa sayap
• Keanekaragaman: Cupressus, Strobilus jantan_
Strobilus betina_
Juniperus communis
Chamaecyparis, Juniperus, Juniperus communis
Cupressus papuana
Thuja (cemara papua / pua pua) →

Biji
Coniferophyta (Pinophyta) - Taxaceae
Ciri-ciri umum: Taxus sp.
• Habitus semak/pohon
biji
• Daun persisten, alternate/2 deret,
bentuk garis, garis-lanset
• Monoceous/dioecious arilus

• Strobilus jantan:kecil/soliter, aksiler, strobilus betina


mikrospora bentuk perisai
• Srobilus betina soliter, terminal, biji
berarillus dan kotiledon 2
• Keanekaragan: 3 genus, 13 spesies
Torreya, Taxus, Austrotaxus

mikrosporofil

Strobilus jantan
Gnetophyta
• Habitus pohon/liana, semak, tanpa saluran
damar
• Daun tunggal, berhadapan, pertulangan
menyirip atau paralel
• Strobilus uniseksual dioecious atau biseksual
tidak lengkap, bakal biji tanpa arkegonia
• Anggota: 3 famili→
o Gnetaceae, Gnetum
o Ephedraceae, Ephedra
o Welwitchiaceae Welwitchia

Welwitchia
• Pemanfaatan:
Herbal, biji melinjo
dimakan, dibuat
emping, daun muda
disayur, dll.
Ephedra, contoh pemanfaatanya
Melinjo (Gnetum gnemon)

Strobilus jantan dengan kantong sari, ovule steril, dan Strobilus betina dengan ovule Strobilus betina dengan biji yang sudah
pollination drop fertil dan pollination drop masak

Kulit biji perkembangan


dari perianth

Daun

Megagametofit=ca
dangan makanan

Kulit biji perkembangan dari


integumen
Perawakan pohon
Bagian-bagian biji
Gnetum spp.

Kerucut Integumen luar


betina
perhiasan
nucellus

Integumen
dalam

Bakal biji
terreduksi

Kantong
sari

Kerucut jantan kantong sari & bracteola


Welwitschia mirabilis

Welwitschia mirabilis, endemic to the Namib desert within Namibia and Angola.

Welwitschia sp
Ephedra sp.
• Daun berhadapan atau melingkar,
seperti sisik, disatukan dipangkal
oleh pelepah, daun gugur
• Deciduous
• Kerucut jantan 2-8 seri bractea
berhadapan, paling ujung terdapat
2-10 mikrosporangia bertangkai
• Kerucut betina 2-10 seri braktea,
paling ujung sepasang braktea
bersatu melingkari satu biji
Ephedra has been used in traditional
Chinese medicine for more than 2,000
years. Native Americans and Mormon
pioneers drank a tea brewed from other
Ephedra species, called "Mormon
tea”(E. nevadensis, does not contain
ephedrine, an unsafe stimulant) and "Indian
Ephedra sinica Kerucut jantan Kerucut betina
tea".

Anda mungkin juga menyukai