Anda di halaman 1dari 51

BRYOPHYT

A
Oleh kelompok 6
Pendidikan Biologi C
Anggota kelompok

01 4401419085
Muh Rizqimaulana
03 4401419085
Umi Munichatul Hidayah

02 4401419086
Misbakhul Anam
Subaktiar 04 4401419088
Frengki Saputra
Pengertian
Seperti namanya, Bryophyta merupakan lumut atau tumbuhan non vaskuler. Lumut dapat dibedakan dari
yang serupa liverworts ( Marchantiophyta atau Hepaticae) dengan multisellular mereka rhizoid. Lain
perbedaan bukanlah universal untuk semua lumut dan semua liverworts, yang
membedakan batang dan daun-daun, ketiadaan
daun-daun yang terbagi-bagi atau berlekuk, dan
ketidakhadiran daun-daun diatur dalam tiga
golongan, semua menunjuk tumbuhan lumut.
Sebagai tambahan terhadap kekurangan suatu
sistem vaskuler, lumut mempunyai gametophyte-
dominant siklus hidup, yaitu sel haploid untuk
kebanyakan siklus hidupnya. Sporophytes (diploid)
berumur pendek dan dependen pada atas
gametophyte.
Ciri umum
• Lumut mempunyai klorofil sehingga sifatnya autotrof.
• Akar dan batang pada lumut tidak mempunyai pembuluh angkut (xilem dan floem).
• Merupakan peralihan antara Thallophyta dan Cormophyta
• Pada tumbuhan lumut terdapat Gametangia (alat-alat kelamin). Jantan disebut Anteridium sedang betina
disebut Arkegonium
• Merupakan peralihan antara Thallophyta dan Cormophyta
• Jika kedua gametangia terdapat dalam satu individu disebut berumah satu (Monoesius). Jika terpisah pada
dua individu disebut berumah dua (Dioesius).
• Sporogonium adalah badan penghasil spora, dengan bagian - bagian :Vaginula (kaki), Seta (tangkai),
Apofisis (ujung seta yang melebar), Kotak Spora : Kaliptra (tudung) dan Kolumela (jaringan dalam kotak
spora yang tidak ikut membentuk spora). Spora lumut bersifat haploid.
• Lumut mengalami keturunan (metagenesis). Dalam daur hidupnya, lumut mengalami duafase kehidupan,
yaitu fase gametofit (haploid) dan fase sporofit (diploid)
Pembagian Bryophyta

Bryophyta

Anthocerotopsid
a Hepaticopsida Bryopsida
01
Antheceratopsi
da
Tempat Hidup
Dijumpai di tepi-tepi sungai atau danau dan seringkali di
sepanjang selokan, di tepi jalan yang basah atau lembab.

Susunan Tubuh
Tubuh utama berupa gametofit yang mempunyai talus
berbentuk cakram dengan tepi bertoreh, biasanya melekat pada
tanah dengan perantaraan rizoid.
Susunan talusnya masih sederhana sel-selnya hanya
mempunyai satu kloroplas dengan satu pirenoid besar. Pada
sisi bawah talus terdapat stoma dengan dua sel penutup
berbentuk ginjal.
Sporofit umumnya berupa kapsul yang berbentuk silinder
dengan panjang antara 5 sampai 6 cm. Pangkal sporofit
dibungkus dengan selubung dari jaringan gametofit.
Ciri – ciri umum Lumut tanduk
• Tubuhnya mirip lumut hati, tetapi berbeda pada sporofitnya.
• Gametofit berupa talus yang sederhana, yaitu berbentuk cakram dengan tepi bertoreh, dorsiventral, tidak
ada rusuk tengah dan tidak ada percabangan menggarpu, tumbuh melekat pada tanah dengan perantara
rizoid.
• Gametofitnya berupa talus yang lebar dan tipis dengan tepi yang berlekuk, berbentuk lembaran
Sporongium terdiri atas kaki dan kapsul saja
• Rizoid berada pada bagian ventral.
• Pangkal sporofit dibentuk dengan selubung dari jaringan gametofit.
• Berdasarkan analisis asam nukleat, ternyata lumut ini masih berkerabat paling dekat dengan tanaman
berpembuluh dibanding kelas lain pada tumbuhan lumut.
• Struktur anatomi talus (gametofit) homogen, tiap sel mengandung satu kloroplas dengan satu pirenoid
yang besar.
• Pada sisi ventral dari talus terdapat stoma dengan dua sel penutup yang berbentuk ginjal.
Cara Berkembang Biak Lumut
Tanduk
Pada kelas ini dijumpai cara berkembang biak secara aseksual dan
seksual seperti pada umut hati, yaitu :

1. Perkembangbiakan secara aseksual


 Fragmentasi dan pembentukan kuncup (gemma)
 pembentukam kuncuo (Genma)
 Pembentukan umbi (Tuber)
 Penebalan ujung talus yang merupakan cara untuk
memepertahankan idri terhadap kekeringan
 Peristiwa Apospori
2. Perkembangan secara seksual
Dengan membentuk arteridium dan
arkegonium. Anteridium dan Arkegonium
terkumpul pada suatu lekukan sisi atas talus.
Zigot mula-mula membelah menjadi 2 sel
dengan satu dinding pisah melintang. Sel
yang diatas terus membelah yang merupakan
sporogonium, diikuti juga oleh sel bagian
bawah yang membelah secara terus-menerus
membentuk kaki sporogonium, sporogonium
kaki berfungsi sebagai alat penghisap.
Siklus Hidup Lumut
Tanduk
 Secara seksual, dengan membentuk anteridium dan arkegonium. Anteridium dan
arkegonium terkumpul pada suatu lekukan pada sisi atas talus.
 Zigot mula-mula membelah menjadi dua sel dengan satu dinding pisah melintang.
 Sel diatas terus membelah yang merupakan sporogonium yang diikuti oleh sel bagian
bawah yang membelah terus menerus membentuk kaki yang berfungsi sebagai alat
penghisap.
 Bila sporogonium masak maka akan pecah seperti buah polongan, dan menghasilkan
jaringan yang terdiri dari beberapa deretan sel-sel mandul yang dinamakan kolumela.
 Sel-sel mandul ini diselubungi oleh sel jaringan yang kemudian menghasilkan spora,
yang disebut arkespora.
1. Fase Sporofit (2n)
a. Sel sperma (n) dari antheridium menuju sel telur (n) yang berada di arkegonium, lalu
terjadi fertilisasi dan menghasilkan zigot (2n).

b. Zigot tumbuh menjadi embrio dan embrio akan berkembang menjadi sporofit (2n).

c. Sporofit ini memiliki sporangium yang nantinya akan dihasilkan spora haploid hasil
dari pembelahan secara meiosis.
2. Fase Gametosit
a. Spora yang dihasilkan dari fase sporofit membentuk protonema dan akan tumbuh
menjadi arkegonium yang berbentuk seperti payung menjari dan anteridium yang
berbentuk seperti lingkaran berlekuk .

b. Antheridium menghasilkan sperma (n), sedangkan Arkegonium menghasilkan sel


telur (n).

c. Sel sperma akan menuju sel telur dengan bantuan lingkungan sekitar (mis. Air hujan)
sehingga terjadi fertilisasi yang menghasilkan zigot (2n).
Embriogenesis
 Gametofit mempunyai talus berbentuk cakram dengan tepi bertoleh, biasanya melekat pada
tanah dengan perantaraan rizoid-rizoid. Susunan talusnya masih sederhana. Sel-selnya hanya
mempunyai satu kloroplas dengan satu pirenoid yang besar. Pada sisi bawah talus terdapat
stoma dengan dua sel penutup yang berbentuk ginjal.
 Stoma itu hampir kemudian selalu terisi dengan lendir. Zigot mula- mula membelah menjadi
dua sel dengan suatu dinding pemisah melintang. Sel-sel yang menyusun kaki sporogonium
berbentuk sebagai rizoid, melekat pada talus gametofitnya. Jika telah masak pecah seperti
buah polongan. Sepanjang poros bujurnya terdapat jaringan yang terdiri atas beberapa
deretan sel-sel mandul yang dinamakan kolumela.
 Kolumela itu diselubungi oleh jaringan yang kemudian akan menghasilkan spora, yang
disebut arkespora. Selain spora, arkespora juga menghasilkan sel-sel mandul yang dinamak
anelatera. Dinding sporogonium mempunyai stoma dengan dua sel penutup, dan selain itu
sel-selnya mengandung kloroplas.
Sporogenesis
Contoh Spesies Kerajaan : Plantae
Divisi : Anthocerotophyta
Kelas : Anthocerotopsida
Ordo : Anthocerotales
Famili : Anthocerotaceae
Genus : Anthoceros
Spesies : Anthoceros sp.
02
Hepaticopsid
a
Adalah lumut yang kebanyakan hidup
Hepaticopsida
(Lumut hati)
pada lingkungan yang lembab. Tumbuh
merayap pada permukaan tanah,
bebatuan lembab, ataupun pada kayu
yang melapuk. Disebut lumut hati karna
bentuknya menyerupai lobus hati.
Sebagian besar hidup didarat, beberapa
spesies hidup di air. Ukuran kecil lebar
antara 2-20 mm dengan tinggi kurang
dari 10  cm. Memiliki ciri bentuk thallus
pipih dan ujung thallus melengkung.
Cara Reproduksi
Seksual aseksual
dengan penyatuan dengan spora, memiliki alat
gamet jantan dan penghasil spora dengan kaki
betina. pendukung yang disebut seta
dan dilindungi oleh struktur
yang disebut elater.
Hepaticopsida (Lumut hati)

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by
Freepik
Please keep this slide for attribution
Hepaticopsida (Lumut hati)
Hepaticopsida (Lumut hati)
Hepaticopsida (Lumut hati)
Hepaticopsida (Lumut
hati)
Berdasarkan bentuk talusnya, lumut hati dibagi menjadi dua kelompok: yaitu lumut hati
berdaun, dan lumut hati bertalus. Daun yang ada pada lumut hati bukanlah tipe daun sejati.
Daun tidak memiliki pelepah dan hanya terdiri dari susunan sel berjajar yang sederhana dan
menebal.
Hepaticopsida (Lumut hati)

Lumut hati terbagi menjadi dua ordo yaitu Marchantiales dan


Jungermaniales.
Ordo
Marchantiales
adalah lumut hati yang mempunyai susunan talus yang terspesialisasi
rumit menyerupai petak-petak dengan bagian bawah terdapat sisik
perut atau sisik ventral (selapis sel-sel yang menyerupai daun dan
terdapat dinding sel mengalami penebalan ke arah dalam berbentuk
sekat-sekat yang tidak sempurna).
Ordo
Marchantiales
Lumut hati ini bereproduksi secara generatif dan vegetatif:
Ordo
Marchantiales
Gamet jantan dan betina dihasilkan oleh struktur vertikal yang
berbentuk payung, yang secara terpisah disebut antheridiophores dan
archegionophores (dan yang secara umum disebut gametangiophores).
Ordo Marchantiales
Ordo Marchantiales
Ordo
Marchantiales
Pada beberapa lumut hati, termasuk Marchantia, terdapat struktur
khusus untuk reproduksi vegetatif yang dinamakan Gemma. Gemma
tumbuh pada struktur seperti mangkuk disebut cupule atau kupula.
Jika gemma melekat pada bagian pipih di tanah, maka dari bagian
bawahnya keluar rhizoid lalu thallus yang baru akan berkembang.
Contoh spesies
Divisi : Bryophyta
Class: Hepaticopsida
Ordo : Marchantiales
Famili : Marchantiaceae
Genus : Marchantia
Spesies : Marchantia polymorpha
Marchantia polymorpha
adalah jenis lumut hati dioseus yang artinya jantan dan
betina terdapat pada tumbuhan yang berbeda
Daur hidup Marchantia polymorpha
Ordo Jungermanniales
bangsa lumut hati yang memiliki ciri-ciri talusnya
kecil, hidupnya di atas tanah, batang-batang
pohon, dan juga di temukan sebagai epifit pada
daun pepohonan. Memiliki bentuk talus seperti
pita, sempit, dan bercabang seperti menggarpu
yang hampir sama dengan marchantia. Contoh
tipikal dari ordo ini adalah Pellia yang tumbuh
secara dikotomik seperti pada Marchantia tapi
memiliki bentuk yang berbeda.
Ordo Jungermanniales
Reproduksi seksual Jungermanniales mirip dengan
Marchantiales kecuali bahwa gametangiophore
khusus tidak pernah dihasilkan. Antheridia yang
awalnya berada di permukaan biasanya muncul
sendiri dan berada pada lubang di permukaan
talus. Spermatozoid pada dasarnya mirip
Marchantia dengan perbedaan detailnya terletak
pada struktur multi-lapis dan pita microtubular.
03
bryopsida
Bryopsida atau lumut daun juga
Bryopsida/
Lumut Daun
disebut dengan lumut sejati atau
sering juga kita dengar dengan
sebutan Musci. Lumut ini disebut
dengan lumut sejati karena bentuk
tubuhnya seperti tumbuhan kecil
yang memiliki bagian akar(rizoid),
batang, dan daun.
Ciri - ciri
● Gametofit dari lumut daun umumnya dibedakan dalam 2 tingkatan, yaitu protonema dan
gametofora
● Memiliki bagian menyerupai akar (rizhoid), batang, dan daun sehingga disebut lumut
sejati.
● Berwarna hijau, mempunyai daun yang sederhana, mengandung kloroplas.
● Batang dari lumut daun adalah semu yang tegak dengan lembaran daun yang tersusun
spiral, reproduksi vegetatif dengan membentuk kuncup pada cabang batang.
● Gametofit tumbuh tegak.
● Spora terdiri dari 2 lapisan, yaitu endospore dan eksospora, habitatnya pada tempat
lembab.
● Reproduksi vegetative dengan spora, generative dengan arkegonium yang menghasilkan
ovum dan anteridium yang menghasilkan spermatozoid
Struktur Tubuh

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by
Freepik
Reproduksi
Reproduksi terjadi secara seksual dan aseksual.

• Secara seksual dengan penyatuan gamet jantan


dan betina.

• Secara aseksual dengan pembebasan spora dari


kapsu sehingga spora jatuh ditempat yang sesuai
, spora akan tumbuh menjadi protonema
Life Cycle
Metagenesis in Moses
Bryopsida dalam sistematik dibedakan dalam
beberapa ordo
BRYOPSID
A

Spaghnales Andreales Bryales


Infographics Mars
Despite being red,
Mars is a cold place
full of iron oxide dust

Jupiter
It’s a gas giant and the
biggest planet in the
Solar System Venus
Venus has a beautiful
name and is the second
from the Sun
Contoh spesies
Spora bersifat fototrop positif, banyak bercabang-cabang, dan
terlihat seperti hifa cendawan yang berwarna hijau. Alat kelamin
terkumpul di ujung batang atau cabang, dan dikelilingi oleh daun-
daun yang letaknya di paling atas. Hidup di tempat-tempat
berawa-rawa dan membentuk rumpun atau bantalan, pada bagian
bawah yang ada di dalam air mati dan berubah menjadi gambut.

Protonema merupakan suatu badan berbentuk daun kecil, tepinya


bertoreh-toreh dan hanya terdiri dari satu sel saja. Batangnya Divisi : Bryophyta
bercabang-cabang dan membentuk roset pada ujungnya. Setelah Classis : Musci
pembuahan, kaki selau memanjang seperti tangkai dan dinamakan Ordo : Sphagnales
pseudopodium. Kapsul spora mempunyai tutup yang akan Famili : Sphagnaceae
membuka, jika spora sudah masak. Genus : Sphagnum
Species : Sphagnum
fimbriatum
Contoh spesies
Tumbuh di atas tanah-tanah gundul yang periodik mengalami
kekeringan, bahkan diatas pasir yang bergerak pun dapat tumbuh.
Dapat ditemui di antara rumput-rumput, di atas batu-batu cadas,
pada batang dan cabang pohon,di rawa-rawa, tetapi jarang di
dalam air.

Spora bersifat fototrop positif, banyak bercabang-cabang, dan


terlihat seperti hifa cendawan yang berwarna hijau. Alat kelamin
terkumpul di ujung batang atau cabang, dan dikelilingi oleh daun- Divisi : Bryophyta
daun yang letaknya di paling atas. Protonema berbentuk pita yang Classis : Musci
bercabang-cabang. Kapsul spora mula-mula diselubungi oleh Ordo : Andreaeales
kaliptra yang bentuknya seperti kopyah bayi. Jika sudah masak Famili : Andreaeaceae
pecah dengan 4 katup-katup. Kolumela diselubungi oleh jaringan Genus : Andreaea
sporogen. Species : Andreaea petrophila
Contoh spesies
Sporogoniumnya mempunyai satu tangkai yang elastis, disebut seta. Kaliptra melebar seperti perut
dan berguna sebagai penimbunan air bagi sporogonium yang masih muda. Gigi peristom tipis
seperti selaput, berasal dari satu lapis sel sporogonium. Gigi mempunyai garis-garis melintang dan
bersendi. Masuk dalam kelompok Eubryales acrocarpi.

Divisi : Bryophyta
Classis : Musci
Ordo : Bryales
Famili : Funariaceae
Genus : Funaria
Species : Funaria hygrometrica
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai