Anda di halaman 1dari 44

BRYOPHYTA /

TUMBUHAN LUMUT
Kelompok 1 :
Ade Ayu Chusnul M
Anggi Klaritasari
Benedektio J.C
Dwi Anggraeni Putri
Rizky Zidni
Rosita
1. Fotosintesis dan mutiselular
2. Hidup di daerah basah (hidrofit) dan lembab (higrofit)
3. Tidak mempunyai akar tetapi mempunyai rhizoid (akar semu) yang berfungsi untuk
melekat pada tempat tumbuh (epifit) serta menyerap unsur dan hara dengan cara imbibisi
dilanjutkan dengan difusi.
4. Tidak mempunyai akar, batang dan daun sejati (talus/thallophyta).
5. Tidak berpembuluh (tidak memiliki xilem dan floem / a-tracheophytha)
6. Pada lumut hati (Hepaticopsida) dan lumut tanduk (Anthoceratopsida) tanpa batang dan
tanpa pembuluh angkut, tubuh berupa talus.
Irisan melintang talus :
a. Selapis sel epidermis atas
b. Jaringan parenkim, tempat asimilasi
c. Selapis epidermis bawah, ada yg menjadi rizoid
7. Merupakan bentuk peralihan antara tumbuhan ber-Talus (Thallophyta) dengan
tumbuhan ber-Kormus / telah memiliki akar, batang dan daun sejati
(Cormophyta).
8. Pada permukaan luar tubuh terdapat lapisan lilin untuk menahan masuknya
air.
9. Dinding sel tidak diperkuat oleh lignin.
10. Lumut daun memiliki batang sederhana dg pembuluh angkut tunggal. Daun
sederhana hanya dimiliki lumut daun dan berbentuk pipih
11. Mengalami metagenesis, yaitu suatu pergiliran keturunan antara fase sporofit
dan gametofit.
12. Fase gametofit lebih dominan daripada sporofit.
Struktur Bryophyta
Daur Hidup Lumut
Klasifikasi Bryophyta

Bryopsida/ Hepaticopsida Anthocirotopsida


moss Lumut Hati Lumut Tanduk
Hepaticopsida (Lumut Hati)
Ciri Hepaticopsida
Talus berbentuk lembaran, dan tidak dapat
dibedakan akar, batang dan daunnya.
Terdapat rizoid berfungsi untuk menempel
dan menyerap zat-zat makanan.
Lumut hati banyak ditemukan menempel di
bebatuan, tanah, atau dinding tua yang
lembab, oleh sebab itu tubuhnya
mempunyai struktur higromorf, xeromorf dan
epifit.
Diantara lumut hati ada yang tidak
mempunyai klorofil yaitu yang tergolong
dalam marga Cryptothallus dan hidup
sebagai saprofit.
Protonema lumut hati kebanyakan
berkembang menjadi suatu bulhb yang
pendek.
1. Riccia
Sistematika :

1. Divisi : Bryophyta
2. Klas : Hepaticopsida
3. Bangsa : Marchantiales
4. Suku : Riccia
5. Marga : Riccia
Periode Gametofit
Struktur Dalam Sruktur Luar
Reproduksi Vegetatif Reproduksi Seksual
Daur Hidup Riccia
Marchantia , sp.
Kingdom Plantae

Divisi Marchantiophyta

Kelas Marchantiopsida

Ordo Marchantiales

Famili Marchantiaceae

Genus Marchantia
Fase Gametofit
Struktur Gammae (Reproduksi) Marchantia
Struktur Arkegonium Struktur Anteridium
Fase Sporofit
Daur Hidup
Marchantia
LUMUT DAUN
Bryophyta
Lumut sejati atau disebut juga Lumut daun atau Bryophyta juga
nama lainnya yaitu Musci adalah anggota tumbuhan tidak
berpembuluh dan tumbuhan berspora yang termasuk dalam
superdivisi tumbuhan lumut atau Bryophyta. Lumut ini disebut
sebagai lumut sejati, karena bentuk tubuhnya seperti tumbuhan
kecil yang memiliki bagian akar (rizoid), batang, dan daun
Klasifikasi Lumut daun (Pogonatum sp) :

Kingdom : Plantae
Divisio : Bryophyta
Classis : Musci
Ordo : Bryales
Familia : Politrichaceae
Genus : Pogonatum
Species : Pogonatum sp
Ciri ciri karakteristik Musci
Gametofit tumbuh tegak atau merayap
Berkembang dari protonema
Mempunyai daun, batang dan rhizoid multiseluler
Daun hanya terdiri dari satu lapis sel dengan rusuk tengah, tersusun spiral atau melingkari
batang.
Arkegonium membentuk kalipra yang menempel diatas kapsul
Kapsul bagian bawah fotosintetik dan mempunyai stomata
Kapsul mempunyai kolumela, pecah dengan gigi-gigi peristom, tidak dijumpai adanya elater.
Tangkai (seta) bertambah panjang secara perlahan selama perkembangan kapsul. Kuat dan
biasanya berwarna.

Contohnya :
Polytrichum, Rhizogonium,Rhodobryum, Leucobryum, Hypopterygium, Hypnodendron,
Pogonatum, Macromitrium, Spagnum
Ciri Ciri Luecobrium
Lumut ini memiliki batang tertutup daun yang tumbuh lebat.
Apabila kering atau kekurangan air akan berwarna putih
Batang bercabang, daun sangat sempit, bentuk lancet tapi rata.
Kapsul bulat, bertangkai muncul di ketiak daun.
Habitat lumut daun
Lumut daun dapat tumbuh di tanah-tanah gundul yang secara
periodik mengalami kekeringan, di atas pasir bergerak, di antara
rumput-rumput, di atas batu cadas, batang pohon, di rawa-rawa, dan
sedikit yang terdapat di dalam air.
LUMUT TANDUK
Anthocerotopsida
Klasifikasi
KINGDOM : Plantae
DIVISION : Anthocerotophyta
CLASS : Anthocerotopsida
ORDER : Anthocerotales
FAMILY : Anthocerotaceae
GENUS : Anthoceros
Lumut tanduk berbentuk seperti lumut hati (Hepaticopsida) namun bentuk
sporofitnya tampak seperti tanduk (kapsul memanjang) dan mengandung
kutikula.
Setelah sporofit masak, maka bagian ujung akan terbuka atau pecah dengan arah
membujur seperti buah polongan.
Sporagonium memiliki benang-benang elater yang mengatur pengeluaran spora.
Terdapat stomata pada kapsulnya (sporangium).
Spogoronium terdiri atas kaki dan kapsul (tidak ada seta), dinding sporogonium
termasuk epidermis terdiri atas sel-sel yang mengandung kloroplas dan sel-sel
epidermis yang mempunyai stomata.
Cara Berkembang Biak

Pada kelas ini dijumpai cara berkembang biak secara aseksual dan seksual
seperti pada umut hati, yaitu :

Perkembangbiakan secara aseksual

Fragmentasi
Pembentukan kuncup (gemma)
Pembentukan umbi (tuber)
Penebalan ujung (tepi) talus yang meupakan suatu cara untuk
mempertahankan diri terhadap kekeringan
Peristiwa apospori.
Pembentukan umbi (tuber)
Umbi memiliki lapisan pelindung / luar yang kuat dan dapat bertahan dalam
kondisi sangat kering. Mereka dapat tetap hidup bahkan setelah kematian thallus.
Dengan kelembaban yang cukup, mereka berkecambah dan menimbulkan tanaman
baru.
Penebalan ujung (tepi) talus
Penebalan ujung (tepi) talus yang meupakan
suatu cara untuk mempertahankan diri terhadap
kekeringan yang sangat ekstrim.
Seluruh bagian thallus akan mengering kecuali
pada bagian apikal kemudian akan tumbuh
menjadi tumbuhan lumut yang baru
Pembentukan kuncup (gemma)

Beberapa spesies seperti A. glandulosus, A. formaosae dan A. fusiformis mempunyai


gemmae (kuncup) pada struktur permukaannya.
Perkembangbiakan secara seksual

Dengan membentuk arteridium dan arkegonium. Anteridium dan


Arkegonium terkumpul pada suatu lekukan sisi atas talus.
Zigot mula-mula membelah menjadi 2 sel dengan satu dinding pisah
melintang.
Sel yang diatas terus membelah yang merupakan sporogonium, diikuti
juga oleh sel bagian bawah yang membelah secara terus-menerus
membentuk kaki sporogonium, sporogonium kaki berfungsi sebagai alat
penghisap.
Klasifikasi Anthocerotopsida
Anthocerotopsida hanya terdiri dari satu bangsa yaitu Anthocerotales. Bangsa ini semula hanya
terdiri dari satu suku saja yaitu Anthocerotaceae. Tetapi adanya perbedaan pada bentuk dan letak
sporogoniumnya, maka marga Notothylas dikelompokkan dalam suku tersendiri yaitu Notothylaceae.
Maka Anthocerotales dibedakan dalam 2 suku yaitu Anthocerotaceae dan Notothylaceae.

1. Suku anthocerotaceae
ciri-cirinya :
Sporogoniumnya panjang, silindris dan tumbuh tegak di permukaan talus.
Bagian pangkal dari sporogonium diselubungi oleh involukrum.
Sel-sel dinding kapsul mengandung kloroplas, dan terdapat stomata.
Di dalam kapsul spora terdapat kolumela.
Suku ini terdiri dari 4 marga, yaitu :
Anthoceros, Phaeoceros, Megaceros, Dendroceros.
Anthoceros punctatus Anthoceros agrestis
2. Suku Notothylaceae

Ciri-cirinya :
Sporogonium pendek, tumbuh horizontal, dan
terdapat pada tepi talus.
Dinding kapsul tidak ada sel-sel yang mengandung
kloroplas, dan tidak ada stomata.
Ada jenis-jenis yang mempunyai kolumela tetapi
ada juga yang tidak mempunyai kolumela.
Bagian pangkal sporogonium tidak diselubungi
involukrum.
Suku ini hanya terdiri dari satu marga yaitu :
Notothylas. Contohnya yaitu Notothylas indica.
TERIMAKASIH
Kelompok 1

Anda mungkin juga menyukai