Anda di halaman 1dari 49

Kingdom Plantae

SMA Negeri Unggulan Mohammad Husni Thamrin

1
Pteridophyta
Memiliki pembuluh (Xylem dan Floem)

Tracheophyta

Plantae
Spermatophyta

Atracheophyta Bryophyta
Tidak memiliki pembuluh (Xylem dan floem)

2
Ciri-ciri Umum Plantae
♥ Organisme eukariotik
♥ Organisme multiseluler yang selnya telah
terdeferensiasi
♥ Memiliki dinding sel dari selulosa
♥ Memiliki klorofil (organisme fotosintetik)

3
Bryophyta
Tumbuhan Lumut

4
Karakteristik Bryophyta
∏ Bryophyta  Bryon/ Bryum (Lumut) dan Phyta (Tumbuhan)
∏ Habitat Tempat lembab, teduh dan basah.
∏ Cara Hidup Tumbuhan lumut (gametofit) mensintetis makanannya
sendiri (fotoautotrof). Air dan mineral yang dibutuhkan diperoleh dengan
cara imbibisi dan didistribusikan dengan cara difusi.
∏ Ukuran  Makroskopik. Tinggi rata-rata 1-2cm. Lumut tertinggi
berukuran 40cm.
∏ Tumbuhan lumut merupakan peralihan dari thallophyta ke cormophyta
karena tumbuhan lumut belum memiliki akar sejati (akar masih
berbentuk rhizoid).
∏ Tumbuhan perintis. 5
Struktur Tubuh Sporofit Lumut
Struktur sporofit tubuh lumut terdiri dari :
 Vaginula  Kaki yang diselubungi sisa dinding arkegonium
 Seta atau tangkai  Untuk memperoleh air dan mineral.
 Apofisis  Ujung seta yang agak melebar yang merupakan
peralihan antara setadan kotak spora.
 Kaliptra atau tudung  berasal dari dinding arkegonium sebelah
atas menjadi tudungkotak spora.
 Kolumela  jaringan yang tidak ikut mengambil bagian dalam
pembentukan spora.
 Operculum  sebagai penutup ujung sporangium (di dalamnnya
terdapat sel induk spora
6
Struktur Tubuh Gametofit Bryophyta
Struktur gametofit lumut terdiri dari :

• Akar  Akar semu yang disebut rizoid.

Berfungsi untuk melekat pada tempat tumbuh

(substrat) serta menyerap air dan unsur hara.

• Daun  Secara umum, lumut memiliki daun

yang masih sederhana.

7
• Batang

Struktur batang tumbuhan lumut

sebagai berikut.

 Lumut hati dan lumut tanduk

tidak berbatang dan tidak

mempunyai pembuluh angkut.

Tubuhnya berbentuk lembaran.


8
Struktur Tambahan
Gemma Cup (Kuncup) adalah struktur
tambahan pada lumut hati, contohnya
Marchantia sp. Gemma dapat terlepas
dan tersebar oleh air, kemudian menjadi
lumut baru. Pembentukan gemma
merupakan salah satu reproduksi
aseksual Marchantia sp selain dengan
spora (n).
9
Reproduksi Tumbuhan Lumut

10
Metagenesi
s
Metagenesis adalah pergiliran
keturunan antara generasi gametofit
(n) dan generasi sporofit (2n).

11
Klasifikasi Bryophyta
A. Lumut Hati (Hepaticopsida)

B. Lumut Tanduk (Anthoceratopsida)

C. Lumut Daun (Bryopsida/Musci)

12
A. Lumut Hati (Hepaticopsida)
• Lumut hati berbentuk talus, diperkirakan mencapai
6500 spesies.
• Talus lumut hati berlobus, seperti lobus hati manusia.
• Bersifat heterotalus (anteridium dan arkegonium
terpisah)
• Marchantia dan Lunularia memiliki struktur khas pada
gametofitnya, berupa mangkok yang mengandung
kumpulan lumut kecil yang disebut gemma cup
(kuncup)
• Contoh : Riccia nutans, Marchantia dan Lunularia.

13
B. Lumut Tanduk
(Anthocerotopsida)

• Bersifat Homotalus (Anteredium


dan arkegonium berada dalam satu
individu).
• Berbentuk seperti lumut hati,
tetapi sporofitnya berbentuk kapsul
memanjang seperti tanduk dan
mengandung kutikula.
• Contoh : Anthoceros sp

14
15
c. Lumut Daun (Bryopsida/
Musci)
 Lumut sejati  Lumut yang sudah bisa dibedakan

antara daun akar dan batang.


 Jumlahnya paling banyak ditemukan
 Tubuh lumut daun seperti tumbuhan kecil yang
tumbuh tegak.
 Bersifat homotalus.
 Ukuran kurang dari 10cm.

16
Polytrichum juniperinum

Sphagnum squarossum
17
Pemanfaatan Lumut
• Marchantia polymorpha  Obat
hepatitis
• Sphagnum  Bahan pembalut dan
bahan bakar.
• Lumut juga dapat menahan erosi,
menyerap air, dan menyediakan
sumber air pada saat musim kemarau.
• Menyediakan oksigen untuk
lingkungan
• Tumbuhan Perintis 18
Pteridophyta
Tumbuhan Paku
Psilotum sp.

Lycopodium sp.
Asplenium nidus Equisetum ramosissimum
19
Karakteristik Tumbuhan Paku

• Pteridophyta  Pteron (bulu), phyton(tumbuhan)


• Biasa disebut pakis
• Organisme fotoautotrof
• Tubuhnya sudah berbentuk kormus (cormophyta)
• Tumbuhan Vaskuler  Memiliki pembuluh floem dan xylem.
• Bersifat epifit, higrofit dan hidrofit.
• Ukuran  Bervariasi, 15m-40m, ada yang hanya berukuran
beberapa cm.
20
Struktur Sporofit Tumbuhan Paku

 Sorus  Sporangium yang berkelompok.


 Daun
 Sporofil (Daun fertil)
 Tropofil (Daun steril)
 Batang tumbuhan paku disebut rizom (Ada di dalam
tanah)
 Akarnya serabut
 Indusium  Selaput yang melindungi sorus.

21
Struktur Gametofit Paku
Struktur gametofit paku
terpisah dari sturktur
sporofitnya. Struktur
gametofit paku mempunyai
anteredium dan
arkegonium untuk
reproduksi seksual paku.
22
23
Reproduksi Pteridophyta

Mengalami metagenesis (pergiliran


keturunan antara generasi gametofit
(penghasil sel gamet) dan sporofit
(penghasil spora)
a) Aseksual : spora aseksual
b) Seksual : penyatuan sel gamet
• Generasi dominan pada lumut :
generasi Sporofit
24
Klasifikasi Pteridophyta
A. Psilopsida (Paku Purba)

B. Lycopsida (Paku Kawat)

C. Sphenopsida/Equisetopsida (Paku Ekor Kuda)

D. Pteropsida (Paku Sejati)

25
A. Psilopsida (Paku Purba)
• Psilopsida  Psilos (Telanjang)

• Sebagian anggotanya sudah punah.

• Diduga hidup antara zaman Silurian


dan Devonian.
• Struktur tubuh sederhana, ukuran
30-100cm
26
• Batang Rizom  Dikelilingi rizoid.

• Daun  Mikrofil
• Tangkai daun  bercabang
dikotomus, berklorofil, memiliki
sistem vaskuler.
• Sporium dibentuk di ketiak ruas
tangkai daun, menghasilkan satu
jenis spora yang identik, atau
homospora 27
28
• Contoh yang belum punah: Psilotum
sp, Rhynia sp, Tmesipteris sp.

29
B. Lycopsida (Paku
Kawat)
• Ground pine (pinus tanah), tapi bukan

merupakan pinus

• Sudah ada sejak masa Devonian, tumbuh

melimpah selama masa Karboniferus dengan

ukuran 3m yang hidup di rawa-rawa.

• Lycopsida berukuran besar punah saat rawa-

rawa tersebut mengering. Kemudian

berubah menjadi endapan batubara.


30
• Lycopsida berukuran kecil bertahan hidup
sampai sekarang
• Habitat  Hutan tropis, tumbuh di tanah,
epifit pada kulit pohon.
• Generasi sporofitnya makroskopis dan
tersusun dari sel berklorofil.
• Daun seperti rambut atau sisik.
• Batang  Seperti kawat
• Ujung batang terdapat sporofil
(mengandung sporangium) 31
Contoh :
Lycopodium sp  Heterospora.

Selaginella sp  Homospora.
Lycopodium sp.

Selaginella sp
32
C. Sphenopsida/ Equipsetopsida (Paku Ekor
Kuda)
• Tumbuh melimpah pada masa karboniferus
dengan ukuran 15m.
• Fosilnya membentuk endapan batubara.
• Yang bertahan hidup hanya 25 spesies (ukuran
tubuh rata-rata, ada pula yang 4.5m)
• Habitat  Tempat berpasir, daerah subtropis
belahan bumi utara.
• Paku peralihan 33
• Batang  Berongga dan beruas-
ruas, dinding sel tersusun atas
silika, memiliki rizom.
• Terdapat strobilus (didalamnya ada
sporangia) pada beberapa ujung
batang.
• Percabangan batang yang khas
berbentuk ulir atau melingkar
menyerupai ekor kuda. 34
• Contoh :
1. Calamites (sudah punah)

35
Equisetum arvense
Equisetum ramosissimum

36
D. Pteropsida (Paku
Sejati)
• Habitat  Hidup di tanah, air, atau epifit pada pohon.

• Ditemukan di daerah iklim sedang, hutan hujan.

• Ukuran batang bervariasi.

• Batangnya berada di bawah permukaan tanah (rizom)

• Daun  Makrofil, majemuk , tulang daun bercabang

• Daunnya menggulung ketika masih muda

37
• Mempunyai sporofil (daun yang
menghasilkan spora) dan tropofil (daun
untuk berfotosintesis yang tidak
menghasilkan spora).
• Pada sporofil terdapat sporangium yang
terdapat didalam sorus (dibawah daun).
• Gametofit  biseksual atau uniseksual.

38
Asplenium nidus

Adiantum fimbriatum Marsilea crenata

Contoh Pteridopsida
Aspidium pedatum 39
Peranan Pteridophyta
• Tanaman hias  Adiantum (suplir),

Platycerium sp (paku tanduk rusa)

• Bahan obat-obatan

 Equisetum (paku ekor kuda)

memiliki fungsi diuretik

(melancarkan pengeluaran urine)

 Selaginella plana sebagai obat luka

• Bahan makanan  Marsilea crenata

(semanggi) 40
• Pupuk hijau  Azolla pinnata
(bersimbiosis dengan Annabaena
azollae yang mampu mengikat gas
Nitrogen bebas)
• Tiang bangunan  Alsophila glauca

• Ampelas  Equisetum sp.

• Sebagai bahan pembuat petasan 


Spora Lycopodium sp.
41
42
SPERMATOPHYTA
• Ciri ciri umum spermatophyte
1. Eukariotik
2. Klorofil ----fotosintesis---parasit dan epifit….parasit (tali
putri)Cuscuta sp. (parasit obligat) 100 hidupnya tergantung
inangnya. Benalu (parasite fakultatif)----oksigen dan mineral dari
tumbuh inangnya tapi dia masih bisa melakukan fotosintesis.
3. Habitatnya ada yang didarat, di air dan menempel pada
tumbuhan lain

43
Ciri ciri spermatophyta
4. bentuk dan ukuran dari spermatophyte:Beberapa cm sampai 115 M
Dibagi menjadi 4 kelompok
5. Semak ---batangnya pendek merayap dan merumpun
contoh :rumput teki dan tanaman serai tingginya kurang dari 1 M
6. Perdu –spt pohon hanya batangnya kecil dan pendek contohnya
Bunga pukul 4 sore dan tanaman cabai
7. Pohon—batangnya besar tinggi contoh tanaman jambu, jati
8. Liana—tanaman yang merambat contoh tanaman rotan dan sirih

44
TUGAS
1. 5 ciri ciri Gymanospermae
2. Jelaskan ciri ciri masing masing kelas dari Gymnospermae (5)
3. Berikan contoh tanaman yang termasuk kelas kelas yang ada di
Gymnospermae (3)
4. Jelaskan siklus hidup dari Gymnospermae
5. 5 Ciri ciri Angispermae
6. Jelaskan 5 ciri ciri kelas Monocotylae dan Dicotylae
7. Buatlah peta konsep pembagian genus pada kelas Monocotylae dan
Dicotylae beri contoh tanaman (2)
45
• Monocotylae

Liliales

46
TUGAS
8. Jelaskan siklus hidup Angiospermae
9. Tuliskan 5 perbedaan
a. Gymnospermae dengan Angiospermae
b. Dicotylae dan Monocotylae
10. Tuliskan 5 peranan
c. Gymospermae
d. Angiospermae

47
Klasifikasi Spermatophyta
• Berdasarkan struktur dan fungsi tumbuhnya di bagi menjadi 2
• 1. Gymnospermae terbagi menjadi 4 kelas yaitu Cycadinae,
Coniferae, Gnetinae dan Ginkgoinae
• 2. Angiospermae menjadi 2 kelas yaitu Dicotylae
(Dicotyledonae) dan monocotylae (Monocotyledonae)
• Spermatophyta---Divisio--- Sub Divisio
• Melinjo (Gnetum gnemon)

48
TERIMA KASIH

49

Anda mungkin juga menyukai