DELA SANTIKA
SU FUN
ARNI ARNESTI
FENI RAHMA YANTI
EMA ERVIANA
DEDIY MUSTAKIM
Kingdom plantae meliputi organisme multiseluler
(bersel banyak) yang sel-selnya telah mengalami
diferensiasi, bersifat eukariotik, dan selnya
memiliki dinding yang tebal terbuat dari
selulosa.
Kingdom plantae meliputi tumbuhan lumut
(Bryrophyta), tumbuhan paku (Petridophyta),
dan tumbuhan biji (Spermatophyta).
Tumbuhan lumut (bryophyta) berasal dari
bahasa Yunani bryon yang berarti tumbuhan
lumut.
Tumbuhan lumut hanya dapat ditemukan di
tempat-tempat yang lembab, basah, dan
berair.
1. Memiliki ukuran makroskopis dengan tinggi rata-rata
1-2 cm.
2. Memiliki klorofil.
3. Belum memiliki floem dan xilem.
4. Mengalami metagenesis (pergiliran keturunan).
5. Reprpduksi dengan cara seksual (dengan penyatuan
gamet) dan aseksual ( dengan spora).
1. Lumut Daun (musci/bryopsida)
Ciri-ciri lumut daun sebagai berikut:
Merupakan lumut sejati yang memiliki akar (rizoid),
batang tegak dan bercabang, serta bberdaun kecil.
Tingginya 10 cm, namun ada yang tingginya 40 cm.
Berkembang biak secara vegetatif dengan
membentuk kuncup di cabang-cabang batang
Contoh lumut daun yaitu Sphagnum sp., Polytricum
commune, Funaria, P.juniperinum dan Andraea
petrophila.
1. Lumut Tanduk (anthocerotaceae)
Ciri-ciri lumut tanduk sebagai berikut:
Memiliki kloroplas tunggal yang berukuran
besar,lebih besar dari kebanyakan lumut.
Berhabitat di daerah yang kelembabannya tinggi.
Tingginya 10-15 cm.
Sporofitnya berbentuk kapsul memanjang
menyerupai tanduk.
Contoh lumut tanduk yaitu Anthoceros puncatatus,
Phaeoceros laevis, Folioceros, Leiosporoceros, dan
Anthoceros leavis.
3. Lumut Hati (hepaticae)
Ciri-ciri lumut hati sebagai berikut:
Tubuh yang terbagi menjadi dua lobus seperti hati
disebut talus.
Bereproduksi secara aseksual dengan sel yang
disebut gemma.
Berbentuk tips dan memipih.
Memiliki kloroplas.
Tidak memiliki batang dan daun sejati.
Contoh lumut hati yaitu Marchantia polymorpha,
Ricciocarpus natans, Lunularia, Porella.
Dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan.
Mampu merangsang pertumbuhan rambut.
Sebagai indikator lingkungan.
Mampu membantu menahan erosi.
Mampu membantu mengurangi bahaya banjir.
Mampu menyimpan cadangan air saat
kemarau.
dapat diguunakan sebagai antiseptik.
Tumbuhan paku merupakan kelompok
tumbuhan berpembuluh paling sederhana
dan merupakan tumbuhan Cormophyta
(memiliki akar, batang, dan daun).
Tumbuhan paku dapat ditemukan di tempat
yang lembab dan terkadang terlihat
menempel pada tumbuhan lain.
Memiliki klorofil dan bersifat eukariotik.
Memiliki akar, batang, dan daun sejati pada
beberapa jenis paku.
Tingginya mulai dari 10 cm-5 m.
Dinding sel tersusun atas selulosa.
Reproduksinya dengan cara vegetatif (dengan
spora) dan generatif (dengan peleburan
gamet).
1. Paku Purba(psilophyta)
Ciri-ciri tumbuhan paku purba sebagai berikut:
Hidup pada zaman purba.
Tingginya 30 cm – 1 m.
Merupakan tumbuhan paku paling sederhana(tidak
memiliki akar dan daun sejati).
Memiliki rizom yang dikelilingi rizoid.
Contoh tumbuhan paku purba yaitu Rhynia (jenis yang
sudah punah), Tmesipteris (masih ada sampai
sekarang), dan Psilotum (masih ada sampai
sekarang).
2. Paku Ekor Kuda(sphenopsida/equisetopsida)
Ciri-ciri tumbuhan paku ekor kuda sebagai berikut:
Tumbuh di daerah berpasir.
Berdau kecil dan memiliki akar dan batang sejati.
Tingginya 20 cm-1 m, pada zaman purba tingginya
bisa mencapai 15 m.
Batang berongga dan beruas-ruas.
Memiliki klorofil.
Contoh tumbuhan paku ekor kuda yaitu Equisetum sp.
Dan Calamites.
3. Paku Kawat(lycophyta/lycopodiophyta)
Ciri-ciri paku kawat sebagai berikut:
Hidup di daerah tropik dan epifit.
Batang berbentuk seperti kawat.
Sporofit tersusun dari sel-sel yang mengandung
korolofil.
Memiliki daun seperti rambut atau sisik.
Contoh tumbuhan paku kawat yaitu Lycopodium
sp.,Isoetes,dan Selaginella sp.
4. Paku sejati(pterophyta)
ciri-ciri paku sejati sebagai berikut:
Memiliki akar, batang, dan daun sejati.
Memiliki sporofil atau daun yang
menghasilkan spora .
Memiliki tropofil atau daun untuk
fotosintesis dan tidak mengandung
spora.
Contoh paku sejati yaitu Marsilea crenata,
Asplenium nidus, dan Alsophilla glauca.