Anda di halaman 1dari 27

TUGAS BIOLOGI PLANTAE :

Menemukan Macam – Macam Contoh Plantae

OLEH:
NI KOMANG WIDYA ASTI MAYANG SARI
29/ X MIPA 5

SMA N 4 DENPASAR
JL. Gunung Rinjani No. 1, Tegal Harum
Tahun Ajaran 2020/2021
KINGDOM PLANTAE
Pengertian Kingdom Plantae:
Kingdom Plantae atau yang lebih dikenal dengan tumbuhan ialah salah satu organisme eukariotik
multiseluler yang mempunyai dinding sel dan klorofil. Klorofil yaitu zat hijau daun yang
fungsinya untuk fotosintesis yang sehingga tumbuhan mampu membuat makanannya sendiri atau
yang sifatnya autotrof. Inilah yang membedakan antara Kingdom Plantae dan Kingdom
Animalia. Perbedaan lainnya dari Kingdom Plantae tidak bisa bergerak bebas seperti Kingdom
Animalia.

Ciri-Ciri Kingdom Plantae (Tumbuhan):

Kingdom Plantae mempunyai ciri-ciri khusus yang menjadikan Kingdom yang satu ini berbeda
dengan Kingdom Animalia. Ciri-ciri tersebut yaitu sebagai berikut :

 Pada dinding sel yang tersusun oleh selulosa.


 Mempunyai klorofil yang fungsinya untuk fotosintesis.
 Karena mempunyai klorofil, oleh karena itu kingdom plantae yang bersifat autotrof (bisa
membuat makanan sendiri) dengan bantuan cahaya sinar matahari.
 Eukariot
 Bersifat Multiseluler
 Dapat menyimpan cadangan makanan dalam bentuk amilum (pati)
 Dapat mengalami pergiliran keturunan dalam siklus hidupnya.

Klasifikasi Kingdom Plantae (Tumbuhan):

Kingdom Plantae mempunyai klasifikasinya sendiri. Klasifikasi ini membantu kita untuk bisa
membedakan antara spesies yang satu dengan spesies yang lain dalam Kingdom Plantae.

1. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)

Tumbuhan lumut yaitu suatu kumpulan tumbuhan kecil, yang hidup di darat dan biasanya
tumbuh ditempat lembab, tidak mmepunyai akar, batang dan daun sejati, serta tidak mempunyai
pembuluh pengangkut (xilem dan floem), merupakan sebuah tumbuhan peralihan antara
tumbuhan ber-talus (Talofita) dengan tumbuhan ber-kormus (kormofita) dan mengalami suatu
pergiliran keturunan
Ciri-Ciri Tumbuhan Lumut (Bryophyta)

 Talofita yaitu tumbuhan yang tidak bisa dibedakan antara akar, batang dan daun.

 Kormofita yaitu suatu tumbuhan yang sudah bisa dibedakan antara akar, batang dan daun

 Tumbuhan lumut disebut juga dengan tumbuhan peralihan karena ada berupa tumbuhan
yang masih berupa talus (lembaran, yakni lumut hati), tetapi ada juga yang sudah
mempunyai struktur tubuh mirip dengan akar, batang dan daun sejati (lumut daun).

 tumbuhan lumut juga merupakan suatu tumbuhan pelopor (vegetasi perintis), yang
tumbuh disuatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh

 Tumbuhan ini berukuran : makroskopis 1-2 cm, dan ada juga yang mencapai 40 cm.

 Tumbuhan ini tubuh nya berbentuk : mempunyai dua bentuk generasi, yakni generasi
Gametofit dan generasi Sporofit.

2. Tumbuhan Paku (Pterydophyta)

Tumbuhan Paku ialah suatu tumbuhan yang sudah mempunyai akar, batang dan daun sejati, yang
berkembang biak dengan spora (kormofita berspora), dan mempunyai pembuluh angkut xilem
dan floem, mempunyai klorofil juga, berakar serabut dan mengalami suatu pergiliran keturunan

Ciri-Ciri Tumbuhan Paku (Pterydophyta)

 Pada akar, batang, dan daun bisa di bedakan

 Spora yang dihasilkan pada sporofil, terutama pada bawah daunnya

 Daun muda nya tumbuh menggulung


BERIKUT ADALAH TUMBUHAN PAKU YANG SAYA TEMUI:

1. Paku Tanduk Rusa

Klasifikasi:

- Kingdom : Plantae
- Divisi : Pteridophyta
- Kelas : Pteridopsida
- Ordo : Polypodiales
- Famili : Polypodiaceae
- Genus : Platycerium
- Spesies : Platycerium bifurcatum

Morfologi: Daun paku tanduk rusa bertipe perisai, mongering dan bewarna kecoklatan, dari
daun ini akan tumbuh yang menjuntai kebawah menyerupai tanduk rusa berwarna hijau. Batang
paku tanduk rusa yaitu berupa rimpang. Akar paku tanduk rusa tumbuh berumbai dari rimpang
pendek yang dikarenakan dari daun basal dan daun subur.

Habitat: Habitat asli paku ini adalah hutan, terutama hutan hujan tropis seperti di Indonesia.
Paku tanduk rusa hidup menempel pada batang tumbuhan lain.

Reproduksi: Paku tanduk rusa ini berkembang biak melalui spora. Spora yang terlepas dari
kotak spora atau sporangium, jika jatuh pada tempat lembab dan cocok akan berkecambah
membentuk tumbuhan baru generasi gametofit yang disebut protalus atau protalium.

Manfaat: Paku tanduk rusa bermanfaat sebagai tanaman hias untuk mempercantik rumah dan
juga berrmanfaat sebagai obat demam, gondok, penyubur kandungan, dan juga sebagai obat haid
yang tidak teratur.
2. Paku Kawat

Klasifikasi:

- Kingdom : Plantae
- Divisi : Pteridophyta
- Kelas : Lycopodinae
- Ordo : Lycopodiales
- Famili : Licopodiacdeae
- Genus : Lycopodium
- Spesies : Lycopodium squarrosum

Morfologi: 1)      Akar

 Akar bercabang menggarpu, terletak di sepanjang bagian bawah dari rimpang.


2)      Batang

 Batang berupa rimpang


 Tumbuh tegak atau berbaring dengan cabang-cabang menjulang ke atas
 Cabang-cabang tertutup oleh daun
 Memilki bekas pengangkut yang masih sederhana
3)      Daun

 Berukuran kecil (isofil)


 Berbentuk garis atau jarum dan permukaanya berjarum
 Tidak bertangkai (bertulaang satu) atau mikrofil tak bercabang
 Tersusun secara spiral ataua karangan yang padat (tidak teratur)
 Panjangnya hanya 2-10 mm, ada beberapa yang dapat mencapai 2-3 cm

Habitat: Paku ekor monyet ini habitatnya berada di hutan primer di daerah yang sejuk dan juga
daerah yang lembab

Reproduksi:
Sporofil terbentuk pada bagian atas ( strobilus), berbentuk segi tiga sama sisi
 Mempumyai sporangium yang agak pipih, berbentuk ginjal
 Sporangium terletak pada sisi atas daun dekat dengan pangkalnya
 Dinding sporangium terdiri atas beberapa lapis, yakni lapisan dalam terdapat sel-sel
tapetum, yang karena isinya habis terpakai pada pembentukan spora lalu berkeriput
 Spora tersususun atas tetradehingga waktu masak
 Eksosporiumnya mempnyai rigi-rigi penebalan yang berbentuk jala
 Spora bersifat isospora
 Spora berkecambah dalam waktu 6 atau 7 tahun dan menghasilkan badan yang terdiri
atas 5 sel yang mendapat makanan   dari cadangan di dalam spora

Manfaat: Manfaat tumbuhan paku ini adalah sebagai obat telahdikenal sejak lama. Rambut yang
menutupi tangkai daun dan pucuk tumbuhnya diperdagangkan sebagai obat rematik, pendarahan
dan beberapa khasiat lain.
3. Paku Suplir

Klasifikasi:

- Kingdom : Plantae
- Divisi : Pteridophyta
- Kelas : Filicinae
- Ordo : Polypodiales
- Famili : Polypodiaceae
- Genus : Adiantum
- Spesies : Adiantum cuneatum

Morfologi: Akar tumbuhan paku ini serabut dan tumbuh dari rimpang. Batang tanaman paku
suplir hitam mengkilat berdiri tegak atau semi tegak. Batangnya bercabang dan berupa tongkat
yang terdapat banyak duan dengan tinggi sekitar 0,25 – 1,3 m. Sedangkan Daun tanaman paku
suplir ini berbentuk membulat.

Habitat: Paku suplir ini biasanya hidup di atas tanah dengan cara bergerombol. Paku ini
kebanyakan hidup di tempat yang terlindung. Tetapi ada suplir jenis lain yang dapat hidup
dilingkungan yang sedikit terbuka

Reproduksi: Siklus hidup tanaman paku ini dimulai dari tanaman yang sudah dewasa yaitu
ditandai dengan jatuhnya spora yang telah matang atau keluar dari kotak spora. Jika spora jatuh
ditempat yang cocok, maka spora akan tumbuh menjadi suatu badan / lembaran hijau yang
disebut dengan prothallium (Prothallus). Pada prothallus ini akan membentuk gametangium
yakni berupa antheridia yang menghasilkan spermatozoid dan archegenium menghasilkan sel
telur. Selanjutnya dengan perantara medium air yang berada disekitar prothallus, spermatozoid
akan bergerak menuju archegenium. Pertemuan kedua sel kelamin ini akan menghasilkan zigot.
Kemudian zigot akan terus berkembang membelah diri dan akhirnya terbentuk sporofit muda.
Sporofit muda inilah yang akan tumbuh terus menjadi tumbuhan paku suplir baru.

Manfaat: Manfaat paku ini adalah sebagai obat menetralisir gangguan ginjal, menyehatkan
kandung kemih, menstabilkan kondisi saluran kencing dan untuk melancarkan aliran air kencing

4. Paku Pedang

Klasifikasi:

- Kingdom : Plantae
- Divisi : Pteriodophyta
- Kelas : Pteridopsida
- Ordo : Polypodiales
- Famili : Dryopteridaceae
- Genus : Nephrolepis
- Spesies : Nephrolepis cordifolia

Morfologi: Akar paku pedang adalah akar serabut, merambat dibawah permukaan tanah seperti
rambut. Batang paku ini berbentuk seperti lekukan dipermukaannya sepanjang batang.
Permukaannya halus tetapi terdapat rambut rambut yang sangat halus pada batangnya. Daunnya
tersusun menyirip tunggal, mirip seperti pedang. Pada tepi daun biasanya memiliki tekstur
bergigi dan memiliki daun tegak.

Habitat: Paku ini pada umumnya hidup ditanah tetapi ada juga yang hidup secara epifit. Paku
pedang dapat ditemukan di dataran tinggi, daerah kering, daerah berair atau area yang terbuka.

Reproduksi: Paku pedang memiliki fase gametofit yang hidupnya bebas, beberapa cirri
reproduksi paku pedang yaitu ; Fase sporofit yang menghasilkan spora haploid melalui
pembelahan mitosis. Spora tersebut tumbuh melalui bagian selnya menjadi gametofit untuk
fotosintesis protalus. Gametofit tersebut menghasilkan gamet (sel sperma dan sel telur) melalui
pembelahan mitosis. Selanjutnya sperma membuahi sel telur dengan ara menggabungkan diri
pada protalus. Pembuahan sel telur menghasilkan zigot yang diploid dan berkembang melalui
pembelahan miosis sehingga menjadi sporofit (Paku pedang baru)

Manfaat: Paku pedang bermanfaat sebagai tanaman hias untuk pekarangan rumah, mampu
membersihkan udara dari polutan dan juga sebagai regulator yang baik untuk sistem saraf
sehingga membantu mengatasi stress.

5. Paku Wangi

Klasifikasi:

- Kingdom : Plantae
- Divisi : Pteridophyta
- Kelas : Pteridopsida
- Ordo : Polypodiales
- Famili : Polypodiaceae
- Genus : Phymatosorus
- Spesies : Phymatosorus scolopendria

Morfologi: Akar paku wangi berbentuk serabut yang menjalar. Batang rimpang menjalar,
bersisik kecil. Batang bersendi di rhizome dan timbul pada interval pendek. Daun berbentuk
menjari, permukaan halus, ujung daunnya meruncing panjang.

Habitat: Paku wangi dapat ditemukan di dataran rendah, dinding tua dan di dasar pohon. Paku
ini dapat tumbuh di tanah yang lembab dan berdrainase baik.
Reproduksi: Paku ini bereproduksi dengan dua cara yaitu dengan menggunakan spora dan
menggunakan sel kelamin atau gamet sehingga menghasilkan tanaman paku wangi yang baru

Manfaat: Paku wangi bermanfaat sebagai tanaman hias di pekarangan rumah

6. Paku Sayur

Klasifikasi:

- Kingdom : Plantae
- Divisi : Pteridophyta
- Kelas : Pteridopsida
- Ordo : Athyriales
- Famili : Athyriaceae
- Genus : Diplazium
- Spesies : Diplazium esculentum

Morfologi: Daun paku sayur Majemuk, menyirip, lanset, tepi bergerigi, ujun runcing, pangkal
tumpul, panjang 5-6 cm, lebar 1-2 cm, tangkai silindris, berambut, pertulangan menyirip, hijau.
Ental yang muda ditutupi oleh sisik berwarna coklat muda. Tersusun atas 15 pasang anak-anak
daun panjangnya 40 cm dan lebarnya 8 cm. Tekstur daun agak kaku dengan tepi bergigi
berwarna hijau gelap. Tangkai berwarna hijau agak halus dan berdaging dengan ental diujung,
dengan panjang 20-50 cm. Pada daun 2 – 3 pinnate, 5-3 menyirip, dan panjangnya 50-80 cm.
Yang pinnules berbentuk pisau pembedah dengan panjang 2-5 cm dan agak kasar bergerigi. Pada
sori yang dangkal, diatur di pasang di sisi pembuluh darah atau veinlets. Paku sayur memiliki
akar yang gemuk, liat akar yang sering berkumpul dapat dijual. Tangkai berwarna hijau dan
agak halus, dengan panjang 20-50 cm. Pada daun 2 – 3 pinnate, 5-3 menyirip, dan panjangnya
50-80 cm. Yang pinnules berbentuk pisau pembedah dengan panjang 2-5 cm dan agak kasar
bergerigi. Para sori yang dangkal, diatur di pasang di sisi pembuluh darah atau veinlets.
Habitat: Paku ini biasanya tumbuh di tepi sungai atau di tebing-tebing yang lembab dan teduh,
di pinggir sungai terlindung pada tanah yang kaya bahan organik. Dapat tumbuh dari ketinggian
350 m -1600 m dpl lebih. Paku ini juga banyak di temukan di pegunungan dan tempat-tempat
dataran tinggi lainnya. Tumbuhan paku ini berasal dari Amerika dan sangat terkenal karena paku
ini di gunakan untuk makanan.Tumbuhan paku ini kebanyakan berbentuk semak,akan tetapi
ketika membesar akan menyerupai pohon.

Reproduksi: Paku sayur termasuk ke dalam golongan paku homospora yaitu menghasilkan satu
jenis spora dengan bentuk dan ukuran yang sama. Paku homospora disebut juga berumah
satu karena sporanya akan tumbuh menjadi protalium pembentuk anteridium maupun
arkegonium. Sama dengan tumbuhan paku lainnya, tumbuhan paku sayur pada
perkembangbiakannya menunjukkan pergiliran keturunan, yaitu fase sporofit dan fase gametofit.
Gametofit tumbuhan paku memiliki beberapa perbedaan dengan gametofit lumut, yaitu gametofit
pada tumbuhan paku sayur dinamakan dengan protalium tetapi sama-sama bersifat haploid.
Manfaat: Perasan daun digunakan sebagai tonik untuk ibu-ibu setelah melahirkan dan sebagai
ekspektoran untuk mengobati batuk. Ekstrak daun tua digunakan sebagai lulur untuk mengobati
demam dan untuk mengurangi bau keringat. Rimpang ditumbuk dan direndam dalam air untuk
kemudian diminum sebagai obat disentri dan sumber asam lemak omega 3.

3. Gymnospremae ( Biji Terbuka)


Dalam pengertian bahasa Yunani, Gymnospermae dapat diartikan menjadi 2 (dua) suku kata
yaitu gymnos artinya telanjang dan spermae yang artinya biji. Dengan begitu, gymnospermae
dapat disebut sebagai tumbuhan yang menghasilkan biji. Beberapa spesies gymnospermae
memiliki kemampuan untuk menggugurkan daunnya pada saat musim gugur agar bisa
mempertahankan diri dari kekeringan.

Ciri Gymnospermae

Ciri-ciri yang dapat dilihat dari tumbuhan biji terbuka Gymnospermae adalah sebagai berikut

 Bakal biji tumbuh di megasporofil (daun buah)


 Habitat semak, perdu atau pohon
 Memiliki akar tunggang
 Memiliki batang tumbuh tegak lurus dan bercabang
 Memiliki bunga terpisah
 Daun pipih dan lebar/ lancip,
 Zigot dilindungi oleh biji
 Ada epidermis, mesofil dan tulang daun pada struktur dan fungsi jaringan daun
 Reproduksi secara seksual
 Batang gymnospermae memiliki penebalan sekunder
 Sporofil terpisah atau membentuk strobilus jantan dan strobilus betina
 Alat reproduksi berbeda individu atau dalam 1 (satu) individu ada 2 (dua) alat reproduksi
Klasifikasi Gymnospermae

Kalau dilihat klasifikasi taksonomi, gymnospermae termasuk dalam kingdom plantae


(Tumbuhan). Kemudian dapat dibedakan menjadi 2 (dua) subdivisi yaitu tumbuhan biji terbuka
(Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Lalu gymnospermae terbagi
menjadi beberapa kelas meliputi

 Kelas Cycadidae

Tumbuhan cycadidae memiliki penampakan yang hampir mirip dengan tumbuhan palem. Hanya
saja mereka memiliki alat reproduksi yang berbentuk seperti strobilus dan berbiji terbuka.
Cycadidae dapat tumbuh dan mudah ditemukan di amerika selatan, australia, jepang bagian
selatan dan china bagian barat, madagaskar dan india. Mereka dapat tumbuh dalam pohon atau
semak dengan pertumbuhan yang lambat karena menggugurkan daunnya.

Kalau dilihat dari letak betina pada jenis cycadidae terdapat di atas batang pohon. Tumbuhan ini
memiliki jenis tumbuhan yang dioecious. Artinya organ reproduksi antara betina dan jantan
terpisah dalam satu individu. Cycadidae memiliki karakteristik lain sepertin memiliki pembuluh
dan biasa disebut daun bersisik. Contoh tumbuhan gymnospermae yang termasuk kelas
cycadidae adalah Cycas revoluta.

Kelas Konifer

Tumbuhan konifer pada kelas gymnospermae merupakan tumbuhan yang memiliki alat
reproduksi yang terpisah antara jantan dan betina. Tumbuhan ini memiliki daun berjarum
sehingga sering disebut pohon jarum. Beberapa tumbuhan konifer biasa berbentuk pohon dan
ada sebagian yang perdu. Contoh tumbuhan gymnospermae kelas konifer adalah Pinus (Pinus sp)
dan Damar (Agathis alba).

Tanaman konifer memiliki perkembang biakan dengan rujung dan berumah satu. Pada bagian
rujung jantan memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan rujung betina. Kemudian bentuk
rujung jantang memiliki sisik penghasil serbuk sari yang kecil sedangkan pada rujung betina
memiliki sisik yang lebih besar, agak berkayu sehingga lebih banyak sisik. Tanaman konifer bisa
tumbuh dalam kondisi iklim tropis pada daerah dengan ketinggian yang cukup tinggi atau pada
daerah yang dingin dan beriklim sedang.

 Kelas Ginkodidae

Kelas ginkodidae memiliki jenis yang dioecious, pertumbuhan pohon hingga mencapai kurang
lebh 40 m, kulit batang pohon berwarna abu-abu terang atau cokelat kelabu, buahnya berbentuk
daging, menggantung. Contoh spesies jenis kelas ginkodidae adalah Ginkgo biloba.

 Kelas Gnetidae

Gnetidae banyak ditemukan dalam bentuk semak atau pohon yang ukurannya kecil, termasuk
yang tidak memiliki stipule, berbunga dengan 4-12 helai setiap ketiak cabang untuk betinanya,
biji dari gnetidae menjuntai dan dapat tumbuh di asia, afrika dan bagian utara amerika. Contoh
dari tumbuhan gymnospermae yang termasuk kelas gnetidae adalah Gnetum africanum, Gnetum
buchholzianum.

Tumbuhan Gymnospermae Yang Saya Temui:

1. Cemara

Klasifikasi:

- Kingdom : Plantae
- Divisi : Magnoliophyta
- Kelas : Magnoliopsida
- Ordo : Fagales
- Famili : Casuarinaceae
- Genus : Casuarina
- Spesies : Casuarina equisetifolia

Morfologi: Pohon tumbuh tinggi dan berbentuk kerucut. Daun berbentuk ramping dan runcing
yang berguna untuk mengurangi penguapan. Bentuk daun ini merupakan adaptasi pohon cemara
terhadap lingkungan yang panas. Warna daun pohon ini umunya hijau gelap, namun ada
beberapa spesies yang berwarna hijau terang. Pohon cemara memiliki kulit kayu halus,berwarna
coklat kehijauan dan belum mengalami keretakan. Pohon cemara tidak menghasilkan buah
melainkan pinecone atau runjung cemara. Runjung cemara adalah pucuk berbiji dan menjadi
organ reproduksi untuk berkembang biak.

Reproduksi: Cemara berkembangbiak secara vegetative alami, karena kebanyakan pohon


cemara merupakan tumbuhan monoecious tumbuhan yang organ seksual jantan dan betina
berada di satu individu yang sama, maka sangat memungkinkan proses penyerbukan pohon satu
pohon yang sama bisa saja terjadi.

Habitat: Cemara merupakan tumbuhan yang mudah dirawatdan memiliki daun yang tidak
mudah kering atau rontok. Bahkan, tanaman ini mampu hidup hingga umur ratusan tahun.
Tanaman cemara mampu beradaptasi dan tumbuh di daerah dataran tinggi hingga daerah pesisir

Manfaat: Manfaat dari pohon cemara adalah meredakan stress, mengatasi batuk, mengandung
vitamin c, sebagai bumbu masakan, mencegah abrasi.

2. Pakis Haji
Klasifikasi:

- Kingdom : Plantae
- Divisi : Cycadophyta
- Kelas : Cycadopsida
- Ordo : Cycadales
- Famili : Cycadaceae
- Genus : Cycas
- Spesies : Cycas rumpii

Morfologi:

Habitat: Habitat tanaman ini berada di dalam hutan yang memiliki tingkat kelembapan cukup
tinggi, sebab tanaman ini sangat memerlukan tempat yang memiliki tingkat kelembapan yang
tinggi.

Reproduksi: Secara umum, tanaman ini bereproduksi dengan cara aseksual atau dengan kata
lain dapat bereproduksi dengan menggunakan tunas yang disebut sebagai Bulbil.

Manfaat: Tanaman pakis haji utamanya dijadikan sebagai tanaman hias, namun disamping itu
tumbuhan berbiji terbuka ini digunakan sebagai obat sakit perut, menjaga kesehatan mata.

3. Penawar Jambe

Klasifikasi:

- Kingdom : Plantae
- Divisi : Cycadophyta
- Kelas : Cycadopsida
- Ordo : Cycadales
- Famili : Cycadaceae
- Genus : Cycas
- Spesies : Cycas revolute

Morfologi: Daun penawar jambe mempunyai rasa manis, asam, bersifat agak hangat, dan
beracun. Bunga penawar jambe berasa manis, agak hangat, dan sedikit toksik. Biji penawar
jambe berasa pahit, netral, astringent, dan bersifat toksik. Beberapa bahan kimia yang terkandung
dalam daun penawar jambe, di antaranya cycasin 0,027-0,061% (beracun dan berguna sebagai
antikanker) dan sotet-suflavone. Batang penawar jambe mengandung zat tepung 44,5 %, protein,
lemak, serta zat gula. Biji penawar jambe mengandung 0,2-0,3% neocycasin (A, B, C, D, E, F,
dan G), cryptoxanthine, dan zeaxanthine. Bunga penawar jambe mengandung protein dan zat
gula, sedangkan buahnya mengandung cycasin 0,086%. Bahan kimia yang terkandung dalam
tanaman akan masuk meridian hati dan lambung.
Habitat: Habitatnya adalah di hutan primer di daerah sejuk yang lembap dan di sana dapat
tumbuh hingga 10 m.

Reproduksi: Tanaman ini bereproduksi dengan cara aseksual atau dengan kata lain dapat
bereproduksi dengan menggunakan tunas yang disebut Bulbil.

Manfaat: Tanaman ini bermanfaat sebagai mengobati kanker, berguna sebagai obat darah tinggi,
untuk menyembuhkan penyakit TBC paruparu dengan batuk darah, dan obat sakit lambung.

4. Gelombang Cinta

Klasifikasi:

- Kingdom : Plantae
- Divisi : Tracheophyta
- Kelas : Magnoliopsida
- Ordo : Alismatales
- Famili : Araceae
- Genus : Anthurium
- Spesies : Anthurium palmatum

Morfologi: Tanaman ini memiliki perakaran yang banyak dan berwarna putih. Pertumbuhan
akan menyebar ke segala arah. Batangnya biasanya tidak terlihat karena tergolong sebagai
tumbuhan berpembuluh, hal ini disebabkan batangnya tertanamn di dalam tanah, tanaman hias
ini sering kalidisebut sebagai evergreen dan tidak mengenal fase dormansi. Batang tanamn ini
berbuku buku,tidak berkayu, dan cenderung berair. Daun tanaman ini tersusun kompak dan tebal.
Bunga yang dimiliki tumbuhan ini berumah satu dimana sel gamet betina dan jantan.

Habitat: Tanaman hias gelombang cinta ini mampu beradaptasi dengan baik mulai dari dataran
rendah hingga dataran tinggi yang memiliki ketinggian hingga mencapai 1.400 m diatas
permukaan laut. Tanaman ini membutuhkan intensitas cahaya matahari yang cukup sekitar 30-
60%. Intensitas terlalu tinggi mampu mengakibatkan tanaman menguning dan warna daun
menjadi pudar dengan bercak putih.

Reproduksi: Gelombang cinta melakukan dua jenis reproduksi yaitu generatif dan vegetative.
Dengan generatif yaitu melalui biji dengan melakukan penyilangan agar antara serbuk sari dan
putik menyatu. Dengan cara vegetative alami yaitu split, split merupakan proses pemisahan daun
beserta batang dan minimal satu mata ketiak daun yang akhirnya akan berfungsi sebagai
munculnya tunas baru.

Manfaat: Dijadikan sebagai tanaman hias yang sesuai sebagai hiasan inoor ataupun outdoor,
digunakan sebagai penyejuk ruangan sebab mampu melakukan proses fotosintesis sendiri, dan
dapat dijadikan investasi karena harganya yang terbilang cukup tinggi.
5. Pinus

Klasifikasi:

- Kingdom : Plantae
- Divisi : Spermatophyta
- Kelas : Pinopsida
- Ordo : Conifer
- Famili : Pinaceae
- Genus : Pinus
- Spesies : Pinus merkusii

Morfologi: Akar pada Tanaman Pinus merupakan akar tunggang (radix primaria) tapi juga
bercabang – cabang. Struktur akarnya kuat, mencengkeram tanah, dan berwarna cokelat.
Memiliki akar lembaga yang akan terus tumbuh menjadi akar pokok yang bercabang – cabang
dan menjadi akar – akar yang lebih kecil. Hal ini menyebabkan daerah perakaran menjadi luas
dan jangkauan penyerapan air, unsur hara juga semakin luas.Batang pada Tanaman Pinus
merupakan pohon yang mempunyai kayu yang keras. Pohon Pinus ini jika dilihat dari kejauhan
akan tampak seperti berbentuk kerucut atau lima segitiga yang memanjang. Karena batang
Pohon Pinus  ini memiliki bagian bawah yang besar dan semakin ke atas sampai puncaknya
mengecil.Bentuk batang Pohon Pinus ini membulat, memiliki tajuk pohon muda menyerupai
piramida, namun ketika sudah tua menjadi lebih mneyebar dan rata. Arah tumbuh Pohon Pinus
tegak lurus ke atas (erectus). Permukaan batang Pohon Pinus retak – retak dan berwarna
kecoklatan. Percabangan batangnya bersifat monopodial, yaitu batang pokok (utama) tampak
lebih jelas dan pertumbuhannya lebih cepat daripada batang cabang - cabangnya.Daun pada
Tanaman Pinus termasuk ke dalam daun majemuk (folium compositum). Pada daun Pinus ini
tidak ada bagian terlebar, karena pangkal dan ujung hampir sama ukurannya. Sedangkan panjang
daun sekitar 10-20 cm. Daun Pinus memiliki ujung daun (apex folii) berbentuk meruncing
(acuminatus), memiliki pangkal daun (basis folii) berbentuk rompang/ rata (truncatus) dengan
diselubungi sisik berupa selaput tipis, dan juga memiliki tepi daun (margo folii) berbentuk rata
(integer), serta ranting daun berukuran pendek dan berbentuk seperti jarum.
Bunga pada Tanaman Pinus termasuk ke dalam bunga berkelamin tunggal (unisexualis). Bunga
Pinus ini terbagi menjadi dua, yaitu bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan memiliki
bentuk silindris dengan panjang sekitar 2-4 cm.Sedangkan bunga betina memiliki bentuk
kerucut, ujungnya runcing, memiliki sisik, berwarna cokelat, dan setiap bakal biji terdapat sayap,
serta terletak di sepertiga bagian atas tajuk terutama di ujung dahan. Bunga Pinus ini pada
umumnya berwarna kuning ketika muda dan berwarna kecoklatan ketika sudah tua.Buah pada
Tanaman Pinus yaitu Buah Pinus mempunyai bentuk kerucut, namun ada juga yang silindris.
Bentuknya seperti pohon natal tapi kecil. Mempunyai panjang sekitar 5-10 cm dan lebar sekitar
2-4 cm. Buah Pinus ini pada umunya berwarna cokelat dan termasuk buah semua yang tidak
dapat dimakan.
Biji pada Tanaman Pinus berbentuk pipih dan bulat telur (oval) dan dilengkapi dengan sayap
yang dihasilkan pada setiap dasar bunga (recetaculum) atau dari sisik buah. Pada setiap sisik
buah menghasilkan dua biji, dan warna biji Pinus umumnya putih kekuningan.

Habitat: Pohon pinus umumnya tumbuh dan berkembang secara bergerombol. Kondisi tanah
yang cocok untuk pinus, yaitu tanah asam, berpasir, dan memiliki serapan air yang baik.
Kawasan hutan tersebut dapat ditemukan di daerah dataran tinggi.

Reproduksi: Pohon pinus berkembang biak melalui keruut yang menempatkan organ kelamin
laki laki ke perempuan. Pohon pinus ini sifat perkawinannya adalah monoecious.

Manfaat: Manfaat pinus adalah sebagai bahan baku furniture, bahan baku kertas dan alat tulis,
bahan baku kerajinan dan peralatan, bahan baku peti kemas.

3. Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae)


Tumbuhan biji tertutup ialah tumbuhan yang bijinya terdapat pada dalam bakal buah.
Ciri-Ciri Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae)

 Hidupnya sebagai pohon, perdu, semak, yang merambat atau herba/terna


 Daunnya berbentuk pipih dan lebar dengan susunan tulang daun menyirip, menjari,
melengkung atau sejajar
 Mempunyai bunga sejati dengan sebuah perhiasan bunga yang berupa kelopak dan
mahkota bunga dan pada alat perkembangbiakannya berupa putik dan benang sari

Tumbuhan biji tertutup terbagi menjadi dua kelas yang berdasarkan jumlah keping bijinya, yaitu:
1. Dikotil

 Mmepunyai dua daun lembaga ( dikotiledon)


 Pada batang umumnya bercabang
 Pada tulang daunnya menjari atau menyirip
 Mmepunyai kambium sehingga pada akar dan batang bertambah besar, jaringan ikat
pembuluh xilem dan floem pada akar dan batang tersususn dalam suatu lingkaran
 Mempunyai suatu sistem akar tunggang
 Bunganya mempunyai bagian – bagian dengan kelipatan 4 atau 5, yang bentuknya
beraturan dengan bunga yang mencolok
Tumbuhan Dikotil Yang Saya Temui:

1. Bunga Mawar

Klasifkasi:

- Kingdom : Plantae
- Divisi : Spermatophyta
- Kelas : Dicotyledonae
- Ordo : Rosanales
- Famili : Rosaceae
- Genus : Rosa
- Spesies : Rosa hiproida

Morfologi: Secara umum, mawar mempunyai tangkai berwarna abu-abu yang panjangnya
sekitar 2,5 km mempunyai benang sari bertangkai. Putiknya berbentuk bulat yang panjangnya
0,5 dan warnanya merah putih berbau harum. Morfologi bunga ini adalah bagian tumbuhan
diantarana batang, akar, daun, bunga klasifikasi serta manfaatnya. Bunga ini mempunyai tangkai
bulat berlapis bunga sekitar 20-25 lapis/ lebih. Hal ini bergantung dengan ukuran bunganya ini.
Bunga mawar bisa disebut dengan bunga majemuk, yang mana bunnga berkumpul jadi satu
ruang, tepat diatasnya benang sari serta putik. Daun bunga mawar termasuk majemuk, yang
mana satu cabangnya ada kurang lebih 5-9 anak daun. Daunnya berbentuk oval dan kecil yang
panjannya mencapai 2-3 cm dan mempunya gigi disekitar daun. Manfaat tumbuhan ini bisa
melakukan proses fotosintesis tumbuhan. Biji bunga mawar bisa kita jumpai di bagian bunganya.
Namun sangat tak jelas jika dilihat dalam sekejap mata. Biji bunga ini kadang dilindungi buah
khusus pembungkus biji tanaman. Adapun bentuk biji bunga mawar tersebut ialah buulat sedikit
oval dan memanjang berukuran kecil. Batang yang dipunya bunga ini tak beraturan dan panjang
beserta durinya tajam disekeliling batang ini. Fungsinya batang tumbuhan ini ialah untuk
menopang cabang serta bunganya sendiri, selain tersebut durinya yang ada dalam cabang ini
guna melindungi terhadap serangan serangga. Akar yang ada di bunga mawar ini jenis akrnya
serabut berbentuk bulat panjang dan mempunyai warna coklat mudah dengan campuran coklat
tua. Berbentuk serabut sehingga menjadi akar serabut bernama latin radix adventicia. 
Habitat: Bunga Mawar tumbuh subur di daerah beriklim sedang walaupun beberapa kultivar
yang merupakan hasil metode penyambungan (grafting) dapat tumbuh di daerah beriklim
subtropis hingga daerah beriklim tropis.

Reproduksi: Perkembangbiakan pada bunga mawar berlangsung dalam dua cara yakni generatif
(seksual) dan vegetative (aseksual). Perkembangbiakan mawar dengan cara generatif
berlangsung dengan melibatkn serbuk sari dan putik.

Manfaat: Manfaat tumbuhan bunga mawar ini adalah untuk menjaga kesehatan kulit,
menghilangkan jerawat, obat kaki bengkak dan untuk relaksasi.

2. Cabai

Klasifikasi:

- Kingdom : Plantae
- Divisi : Spermatophyta
- Kelas : Dikotiledon
- Ordo : Solanales
- Famili : Solanaceae
- Genus : Capsium
- Spesies : Capsium annum

Morfologi: Daun tanaman cabai bervariasi menurut spesies dan varietasnya. Ada daun yang
berbentuk oval, lonjong, bahkan ada yang Ian- set. Warna permukaan daun bagian atas biasanya
hijau muda, hijau, hijau tua, bahkan hijau kebiruan. Sedangkan permukaan daun pada bagian
bawah umumnya berwarna hijau muda, hijau pucat atau hijau. Permukaan daun cabai ada yang
halus adapula yang berkerut-kerut. Ukuran panjang daun cabai antara 3 — 11 cm, dengan lebar
antara 1 — 5 cm. Batang tanaman cabai merupakan tanaman perdu dengan batang tidak berkayu.
Biasanya, batang akan tumbuh sampai ketinggian tertentu, kemudian membentuk banyak
percabangan. Untuk jenis-jenis cabai rawit, panjang batang biasanya tidak melebihi 100 cm.
Namun untuk jenis cabai besar, panjang batang (ketinggian) dapat mencapai 2 meter bahkan
lebih. Batang tanaman cabai berwarna hijau, hijau tua, atau hijau muda. Pada batang-batang yang
telah tua (biasanya batang paling bawah), akan muncul wama coklat seperti kayu. Ini merupakan
kayu semu, yang diperoleh dari pengerasan jaringan parenkim. Akar tanaman cabai memiliki
perakaran yang cukup rumit dan hanya terdiri dari akar serabut saja. Biasanya di akar terdapat
bintil-bintil yang merupakan hasil simbiosis dengan beberapa mikroorganisme. Meskipun tidak
memiliki akar tunggang, namun ada beberapa akar tumbuh ke arah bawah yang berfungsi
sebagai akar tunggang semu.Bunga tanaman cabai juga bervariasi, namun memiliki bentuk yang
sama, yaitu berbentuk bintang. Ini menunjukkan tanaman cabai termasuk dalam sub kelas
Ateridae (berbunga bintang). Bunga biasanya tumbuh pada ketiak daun, dalam keadaan tunggal
atau bergerombol dalam tandan. Dalam satu tandan biasanya terdapat 2 — 3 bunga saja.
Mahkota bunga tanaman cabai warnanya bermacam-macam, ada yang putih, putih kehijauan,
dan ungu. Diameter bunga antara 5 — 20 mm. Bunga tanaman cabai merupakan bunga
sempuma, artinya dalam satu tanaman terdapat bunga jantan dan bunga betina. Pemasakan bunga
jantan dan bunga betina dalam waktu yang sama (atau hampir sama), sehingga tanaman dapat
melakukan penyerbukan sendiri. Namun untuk mendapatkan hasil buah yang lebih baik,
penyerbukan silang lebih diutamakan. Karena itu, tanaman cabai yang ditanam di lahan dalam
jumlah yang banyak, hasilnya lebih baik dibandingkan tanaman cabai yang ditanam sendirian.
Pernyerbukan tanaman cabai biasanya dibantu angin atau lebah. Kecepatan angin yang
dibutuhkan untuk penyerbukan antara 10 — 20 km/jam (angin sepoi-sepoi). Angin yang ter lalu
kencang justru akan merusak tanaman. Sedangkan penyerbukan yang dibantu oleh lebah
dilakukan saat lebah tertarik mendekati bunga tanaman cabai yang menarik penampilannya dan
terdapat madu di dalamnya. Buah cabai merupakan bagian tanaman cabai yang paling banyak
dikenal dan memiliki banyak variasi. Buah cabai terbagi dalam 11 tipe bentuk, yaitu serrano,
cubanelle, cayenne, pimento, anaheim chile, cherry, jalapeno, elongate bell, ancho, banana, dan
blocky bell. Hanya ada 10 tipe bentuk buah cabai, di mana tipe elongate bell dan blocky bell
dianggap sama. 

Habitat: Tanaman cabai hidup pada tanah yang kaya humus, gembur dan sarang, serta tidak
tergenang air ; pH tanah yang ideal sekitar 5-6.

Reproduksi: Cabai berkembangbiak dengan cara generatif. Generatif artinya melalui proses
fertilisasi, yaitu peleburan sel gamet jantan dan sel gamet betina. Cabai biasanya ditanam dari
biji yang disemaikan, setelah tumbuh tanaman muda kemudian dipindahkan ke polibag atau
persemaian.

Manfaat: Manfaat dari cabai adalah obat untuk mencegah kanker, penyakit jantung, serangan
stroke, dan mencegah tekanan darah tinggi.

3. Jeruk Nipis

Klasifikasi:

- Kingdom : Plantae
- Divisi : Magnoliophyta
- Kelas : Magnoliopsida
- Ordo : Sapindales
- Famili : Rutaceae
- Genus : Citrus
- Spesies : Citrus aurantifolia

Morfologi: Akar Tanaman jeruk nipis memiliki sistem perakaran tunggang. Batang tanaman
jeruk nipis berkayu, ulet dan keras. Warna permukaan kulit luar tua dan kusam. Daunnya
majemuk, berbentuk elips dengan pangkal membulat, ujung tumpul, dan tepi beringgit. Panjang
daunnya mencapai 2,5-9 cm dan lebarnya 2-5 cm. Tulang daunnya menyirip dengan tangkai
bersayap, hijau dan lebar 5-25 mm (Rukmana, 1996).Bunga, Daun mahkotanya berwarna putih
kuning. Kelopak berjumlah 4 – 5, bersatu atau lepas. Mahkota berjumlah 4-5, berdaun lepas
lepas. Benang sari 4 5 atau 8-10, kepala ruang sari beruang 2. Tonjolan dasar bunga beringgit
atau berlekuk. Bunga beraturan, berkelamin 2, bentuk aak payung, tandan atau malai (Steenis et
al., 2006). Buah jeruk nipis berbentuk seperti bola pingpong berdiameter 3,5-5 cm. Kulit jeruk
nipis memiliki ketebalan 0,2-0,5 cm dan berwarna hijau sampai dengan kekuningan. Warna
daging buahnya berwarna hijau kekuningan

Habitat: Tanaman jeruk nipis umumnya menyukai tempat tempat yang dapat memperoleh sinar
matahari langsung.

Reproduksi: Tumbuhan jeruk dapat berkembang biak dengan cara generatif melalui penyebaran
biji dan vegetatif buatan seperti okulasi dan cangkok.

Manfaat: Manfaat dari jeruk nipis ini adalah meremajakan kulit, memerangi infeksi, membantu
penurunan berat bada, menurunkan gula darah, mengurangi resiko penyakit jantung, mencegah
kanker, mengurangi peradangan.

4. Kaktus

Klasifikasi:

- Kingdom : Plantae
- Divisi : Spermatophyta
- Kelas : Dicotyledonae
- Ordo : Cactales
- Famili : Cactaceae
- Genus : Mammillaria
- Spesies : Mammillaria xantina

Morfologi: Akar tanaman kaktus tunggang, bercabang, dan juga memiliki serabut, namun ada
beberapa perakaran dari tanaman ini memiliki sifat yang menempel dari tanaman satu ketanaman
lainnya yang disebut epifit. Perakaran ini memiliki panjang mencapai 6-10 meter bahkan lebih
dan menyerap luas agar tanaman dapat menyerap air yang ada disekitarnya atau didalam
tanah.Batang tanaman kaktus memiliki kandungan air yang banyak atau disebut Sukulen, selain
itu air yang disimpan didalam batang memiliki bentuk lendir dan juga tidak menguap. Batang
tanaman ini berawarna kehijauan muda hingga tua, abu-abu dan juga berlapis lilin. Bentuk
batang tanaman kakkus ini bulat, silindris dan juga memiliki ukaran yang sangat bervariasi yang
mencapai 20 meter bahkan lebih.Daun tanaman kaktus ini tunggas yang memiliki tangkai
pendek dan juga memiliki ukuran besar, selain itu daun ini memiliki peran untuk melakukan
proses fotosintesis. Namun, dari beberapa penemuan dan juga berdasarkan sub famili tanaman
ini tidak memiliki daun, sehingga proses fotosintesis dilakukan pada bagian batangnya.Tanaman
ini juga memiliki Bunga berbentuk corng, dengan ukuran dan juga bentuk yang sangat beragam
tergantung dengan varietesnya. Bunga ini memiliki warna mahkota merah, kuning, dan juga
keorangean. Bunga kaktus ini bermerakan pada malam dan siang hari yang akan mengeluarkan
bau khasnya.Buah pada tanaman kaktus ini berbentuk bulat menajang atau lonjong dan juga
memiliki daging yang tebal. Selain itu, buah ini bergerombol dibagian pangkal ujung batang
yang ditutupi duri – duri tajam. Buah yang dihasikan dari tanaman ini mencapai 100-200buah
per tanaman kaktus. Sedangkan biji yang dihasilkan dalam buah ini berbentuk kecil, berkulit
tipis dan juga keras. Selain itu, biji ini memiliki permukaan yang mengkilap berwarna kecoklatan
hingga kehitaman.

Habitat: Hanya seperempat dari keseluruhan total spesies kaktus yang hidup di daerah
gurun. Sisanya hidup pada daerah semi-gurun, padang rumput kering, hutan meranggas, atau
padang rumput. Umumnya, tumbuhan ini hidup di daerah beriklim tropis dan subtropis.

Reproduksi: Kaktus berkembang biak secara seksual dengan biji yang dihasilkan oleh
penyerbukan bunga kaktus yang dibantu hewan penyerbuk seperti lebah dan kelelawar. Kaktus
dapat juga berkembang biak secara aseksual bila batang kaktus jatuh ke tanah dan membentuk
tunas.

Manfaat: Manfaat tumbuhan kaktus adalah sebagai tanaman hias, kaya kandungan nutrisi,
memperlancar pencernaan, membantu mengendalikan gula darah, menurunkan resiko kanker dll.
Batang yang berkayu(lignosus) yang biasanya keras dan kuat karena sebagian besar terdiri dari
kayu yang terdapat pada pohon dengan bentuk batangnya yang bulat. Tumbuhan ini termasuk ke
dalam tanaman berdaun majemuk, bagian yang terlebar yang berada di tengah tengah helaian
daunnya berbentuk jorong.

5. Tanaman Anthurium

Klasifikasi:

- Kingdom : Plantae
- Divisi : Spermatophyta
- Kelas : Monocotyledonae
- Ordo : Alismatales
- Famili : Araceae
- Genus : Anthurium
- Spesies : Anthurium andraeanum

Morfologi: Tanaman ini memiliki perakaran yang banyak dan berwarna putih, serta
pertumbuhannya menyebar kesegala arah. Memiliki batang yang tidak terbenam di dalam tanah
atau media tanam. Batang tanaman ini berbuku buku, tidak berkayu, dan cenderung berair.

Habitat: Habitat asli untuk tanaman Anthurium adalah bonggol kayu sisa tebangan atau kayu
roboh yang sudah membusuk.

Reproduksi: Bunga Anthurium berkembangbiak dengan cara generatif melalui biji. Dengan
menggunakan jentik, bunga sari diambil dan dioleskan sampai rata di bagian lender pada bunga
betina. Sekitar 2 bulan kemudian, bunga yang dihasilkan sudah masak, di dalamnya terdapat
banyak biji anthurium. Biji terebut di kupas dan dicuci hingga bersih, kemudaian ditabur pada
medium tanah halus.

Manfaat: Tanaman anthurium digunakan sebagai tanaman hias untuk relaksasi mengobati
bengkak pada tenggorokan dan mulut, mengobati diabetes, mengobati gangguan pada ginjal, dan
juga penghilang stress.

2. Monokotil

 Mempunyai satu daun lembaga (kotiledon)

 Pada batangnya tidak bercabang atau bercabang sedikit, ruas-ruas batang jelas

 Pada Daunnya biasanya berpelepah dan berupa daun tunggal


 Mempunyai tulang daun sejajar ataumelengkung

 Tidak berkambium, pada jaringan xilem dan floem pada akar dan batang tersusun
tersebar

 Mempunyai suatu sistem akar serabut

 Bunga nya mempunyai bagian-bagian dengan jumlah yang berkelipatan 3, bentuknya


tidak beraturan, warna tidak mencolok

Tumbuhan Monokotil Yang Saya Temui:

1. Anggrek

Klasifikasi:

- Kingdom : Plantae
- Divisi : Spermatophyta
- Kelas : Monocotyledoneae
- Ordo : Orchidales
- Famili : Orhidaceae
- Genus : Dendrobium
- Spesies : Dendrobium macrophylumm

Morfologi: Memiliki perakaran berserabut, dan juga berjenis epifit yaitu mengembang akat
sekulen dan melekat pada bagian bangan pohon tempat tumbuhnya, namun tidak juga merugikan
sel inangnya. Akar tanaman ini memiliki warna putih dan berbentk bulat memanjang serta
memiliki daging halus. Daun berbentuk oval memanjang dengan tulang daun memanjang juga,
khas daun monokotil. Daun bunga ini juga tebal dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan air,
bentuk daun roset yang menjepit batang atau pangkal daun pada bagian atasnya. Tanaman
anggrek ini termasuk tanaman epifit dan memiliki batang yang tumbuh dengan baik, batang ini
bersifat memanjang ( monopodial ) yaitu memiliki satu batang dan satu titik tumbuh saja. Bunga
tersusun dari majemuk, muncul pada ketiak daun yang memiliki tangkai yang memanjang.
Bunga ini simetri bilateral, memiliki helaian kelopak bunga (spel ) biasanya berwara mirip atau
menyerupai mahkota bunga ( tepal ). Satu helaian mahkota bunga yang sudah termodifikasi
membentuk hampit lidah yang melindungi suatu struktur aksesoris yang membawa benang sari
dan putik. Benang sari memiliki tangkai pendek dengan dua kepala benang sari berbentuk
cakram kecil ( pollinia ) dan terlindung oleh struktur kecil yang dibuka oleh hewan atau serangga
dan membawa serbuk sari ke mulut putik, biasanya bunga ini memiliki diameter 10 cm.

Habitat: Anggrek merupakan jenis tanaman hias sekulen dengan struktur organ yang menebal.
Habitat tersebar di darah beriklim tropis, sedang dan dingin.

Reproduksi: Proses perkembangbiakan pada tanaman anggrek dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu cara generatif dan vegetative. Perkembangbiakan secara generatif meliputi proses
penyerbukan.

Manfaat: Manfaat dari anggrek ini adalah sebagai tanaman hias, penghilang stress, mengatasi
gangguan stress, menyembuhkan demam dan nyeri sendi.

2. Lidah Buaya

Klasifikasi:

- Kingdom : Plantae
- Divisi : Magnoliopsida
- Kelas : Liliopsida
- Ordo : Asparagales
- Famili : Xanthorrhoeaceae
- Genus : Aloe
- Spesies : Aloe vera

Morfologi: Akar aloe vera berupa akar serabut yang pendek dan berada dipermukaan tanah.
Panjang akar berkisar antara 50-100 cm. Untuk pertumbuhannya tanaman menghendaki tanah
yang subur dan gembur dibagian atasnya.
Aloe vera berbatang pendek, tertutup oleh daun-daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam
tanah, melalui batang ini akan muncul tunas-tunas yang menjadi anakan. Aloe vera bertangkai
panjang juga muncul dari batang melalui celah-celah atau ketiak daun.peremajaan tanaman ini
dilakukan dengan memangkas habis daun dan batangnya, kemudian dari sisa tunggul batang ini
akan muncul tunas baru atau anakan. Aloe vera berbentuk pita dengan helainya yang memanjang
agak runcing berbentuk taji, tebal, getas, tepinya bergerigi/berduri kecil, permukaan berbintik-
bintik, panjang 15-36 cm, lebar 2-6 cm. Daunnya berdaging tebal, tidak bertulang, berwarna
hijau keabu-abuan, bersifat sukulen atau banyak mengandung air, getah atau lendir. Aloe vera
dibentuk oleh epidermis tebal yang ditutup oleh kutikula diseluruh mesofil dapat dibedakan
menjadi sel klorenkim dan sel-sel berdinding tipis membentuk parenkim atau fillet. Sel-sel
parenkim berisi agar mucilaginous transparan yang disebut sebagai gel aloe vera. Aloe vera
tahan tehadap kekeringan karena didalam daun banyak tersimpan cadangan air yang dapat
dimanfaatkan pada waktu kekurangan air, bentuk daun berduri lemas dipinggirnya. Panjang daun
dapat mencapai 50-75 cm dengan berat 0,5-1 kg.
Bunga aloe vera berwarna kuning atau kemerahan berbentuk pipa yang mengumpul, keluar dari
ketiak daun. Bunga berukuran kecil, tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan dan panjangnya
bisa mencapai 60-100 cm, bunga biasanya muncul bila aloe vera ditanam dipegunungan.(10, 11,
12)

Habitat: Di daerah dengan musim dingin, lidah buaya harus ditanamn di dalam pot dengan
media tanam berupa campuran tanah yang dibuat khusu untuk tanaman sukulen/tanaman yang
habitat aslinya adalah daerah kering dan tidak dapat tumbuh besar.

Reproduksi: Secara vegetatif dapat melalui stek batang ataupun anakan yang tumbuh disekitar
induk. Selain itu juga dapat melalui kultur jaringan

Manfaat: Manfaat tumbuhan ini adalah untuk mempercepatkan penyembuhan luka bakar,
mengatasi iritasi kulit, meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi berat badan.

Anda mungkin juga menyukai