Anda di halaman 1dari 9

KLIPING

JENIS JENIS TANAMAN PAKU

Disusun Oleh :

Nama : Friska Faiz Hafifah

Kelas :7A

No : 12

Mapel : IPA

SMP ISLAM AL FALAH TAMBAK BANYUMAS


TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Jenis Jenis Tanaman Paku

Umumnya, tanaman paku-pakuan (pterydophyta ) merupakan tanaman dengan ciri


memiliki daun, batang, akar sejati atau istilahnya disebut cormophyta. Tanaman paku
-pakuan hidup di hampir semua wilayah/tempat di seluruh dunia. Wilayah lembab, di atas
permukaan tanah (misalnya: secara merambat, di wilayah bangunan kosong tak terawat,
pinggiran tebing), sekitar wilayah air (seperti danau, kolam), wilayah gunung berapi
kecuali daerah gurun yang kering dan daerah salju abadi.
Bagaimana cara hidup tanaman paku ?
Cara hidup tanaman paku pakuan juga beragam. Ada yang hidup secara epifit
maupun saprofit. Sebagaimana lumut, tanaman paku -pakuan juga mengalami
metagenesis. Namun, ada yang membedakan tanaman paku pakuan dari lumut, yaitu
pada tanaman paku pakuan fase yang lebih dominan adalah fase sporofit, pada
tanaman lumut fase gametofit justru lebih dominan. Ini bearti dalam sistim reproduksi,
tanaman paku pakuan berkembang biak mengunakan spora. Bentuk tanaman paku-
pakuan cukup bervariasi, ada yang berbentuk pohon, rerumputan serta berbentuk seperti
tanduk rusa.

Ciri ciri umum tanaman paku-pakuan


1. Memiliki akar, batang, daun sejati ( cormophyta). Ini berarti antara akar, batang,
dan daun sudah dapat dibedakan dengan jelas.
2. Akar pada tanaman paku-pakuan bersifat seperti serabut atau istilahnya rizoid
dengan pelindung pada ujungnya yang disebut tudung akar atau kaliptra.
3. Umumnya batang pada tanaman paku pakuan tidak terlihat, karena biasanya akar
pada tanaman paku pakuan terbenam dalam tanah dalam bentuk rimpang
(rizoma). Namun demikian, ada juga akar tanaman paku pakuan yang berdiri
tegak di atas permukaan tanah seperti Cyathea.
4. Daun muda pada tanaman paku-pakuan umumnya menggulung dan melingkar pada
ujungnya.
5. Memiliki klorofil sehingga bersifat autotrof
6. Tidak memiliki biji untuk berkembangbiak
7. Walaupun sifat akarnya seperti serabut (rizoid), tetapi telah memiliki jaringan
pengangkut yang sempurna, yaitu jaringan pengangkut xilem dan floem.
8. Memiliki tinggi yang bervariasi, dari yang tingginya 2 cm hingga 5 m (misalnya
paku tiang atau Sphaeropteris). Bahkan tanaman paku pada zaman purba
diperkirakan tingginya mencapai 15 m.
9. Siklus hidupnya terdiri dari dua generasi, yaitu generasi sporofit dan gametofit.
10. Cara hidup tanaman paku-pakuan secara epifit dan sprofit.
Setelah kita mengetahui penjelasan tanaman paku berserta ciri-ciri tanaman paku. kita
akan menjelaskan jenis-jenis jenis tanaman paku yaitu :
1. Subdivisi psilopsida (paku purba)

Tanaman paku subdivisi psilopsida merupakan salah satu tanaman paku yang
sederhana, karena susunan atau struktur tanamannya dapat dikatakan cukup
sederhana. Tanaman paku psilopsida ini hanya berupa ranting yang bercabang
cabang, tanpa daun dan akar. Adapun, struktur yang berbentuk bulu bulu halus
yang disebut rizoid atau akar semu, berfungsi seperti akar, alat untuk melekatkan diri
pada substrat dan menyerap air dan zat hara. Psilopsida hanya memiliki dua genus di
seluruh dunia yang tersebar di iklim tropis dan subtropis. Tanaman ini termasuk
tanaman sporofit atau penghasil spora. Sayangnya, tanaman subdivisi psilopsida ini
termasuk tanaman yang hampir punah keberadaannya. Contoh subdivisi psilopsida
ini adalah Psilotum nudum.
Ciri ciri psilopsida:
homospora
berdaun mikrofil dan batangnya berklorofil
tak memiliki daun sejati
hidup di daerah beriklim tropis dan subtropis
umumnya telah punah dengan perkiraan 10 hingga 13 jenis yang masih bertahan
hidup hingga saat ini.
2. Subdivisi Lycopsida
Subdivisi lycopsida merupakan tanaman paku heterospora, yaitu tanaman yang
menghasilkan dua jenis spora, mikrospora dan makrospora. Lycopsida atau disebut
juga paku rambut atau paku kawat memiliki daun yang kecil kecil dan hidup di
daerah tropis seperti Indonesia. Subdivisi lycopsida termasuk tanaman epifit atau
menumpang hidup pada tanaman lainnya. Subdivisi Lycopsida contohnya adalah
tanaman Lycopodium cernuum (paku kawat) serta Selaginella (paku rane).
Ciri ciri Lycopsida:
memiliki akar, batang, daun sejati
daunnya tersusun rapat dan bentuknya kecil kecil
memiliki dua jenis sporangium pada paku rane atau Selaginella, yaitu
makrosporangium dan mikrosporangium.
hidup di tanah ataupun menempel pada batang pohon
3. Subdivisi sphenopsida

Tidak seperti subdivisi lycopsida yang hidup di daerah tropis, sebaliknya subdivisi
sphenopsida atau yang juga disebut tanaman paku ekor kuda hidup di daerah sub
tropis, terutama di daerah rawa rawa. Subdivisi sphenopsida memiliki daun
mikrofil dan termasuk generasi sporofit, yaitu tanaman yang menghasilkan spora.
Spora haploid dihasilkan dari sporangium (kotak spora) dengan cara meiosis.
Subdivisi sphenopsida memiliki batang yang keras dan berongga, mengandung
silika. Contoh dari Subdivisi sphenopsida adalah Equisetum palustre.
Ciri ciri sphenopsida:
sering tumbuh di daerah berawa
heterospora
kandungan silika yang berlimpah pada batangnya
batangnya tumbuh di atas permukaan tanah (tegak) juga terbenam dibawah
permukaan tanah (rimpang / rhizome)
4. Subdivisi Pteropsida

Subdivisi Pteropsida (paku sejati) dikenal di Indonesia sebagai tanaman pakis.


Subdivisi Pteropsida hidup di daerah dengan iklim tropis dan sub tropis. Subdivisi
Pteropsida memiliki akar, batang, daun sejati. Daunnya cukup lebar dibandingkan
subdivisi yang lainnya dengan tulang daun yang bercabang. Pada daun muda
subdivisi Pteropsida akan menggulung di ujung. Contoh tanaman subdivisi
Pteropsida adalah Adiantum cuneatum (suplir), Marsilea crenata (semanggi), serta
Asplenium nidus (paku sarang kuda).
Ciri ciri Pteropsida:
homospora / isospora , dimana spora spora ini berkumpul dan terletak di bawah
daun
dalam fertilisasi membutuhkan bantuan air sebagai sarana bagi sperma bersilia
menuju sel telur. Sperma bersilia dan sel telur pada subdivisi Pteropsida
dihasilkan dari protalium dan protalium merupakan tahap perkembangan dari
spora Pteropsida yang jatuh ke tanah.
penyebaran spora ke berbagai daerah baru dibantu oleh angin
batangnya tumbuh di atas permukaan tanah (tegak) juga terbenam dibawah
permukaan tanah (rimpang atau rhizome)
5. Berdaun Mikrofil

Tanaman paku-pakuan yang berdaun mikrofil, yaitu tanaman paku-pakuan yang


berdaun kecil yang pada umumnya terdapat pada tumbuhan yang memiliki keunikan
sendiri dan tumbuhan paku berdaun mikrofil ini merupakan jenis tumbuhan paku
yang tidak langka sehingga mudah untuk ditemukan.
Ciri-ciri tanaman paku-pakuan berdaun mikrofil adalah:
memiliki bentuk daun seperti sisik atau rambut.
struktur daunnya tidak bertangkai
struktur daunnya tidak memiliki tulang.
biasanya tanaman paku-pakuan berdaun mikrofil ini tidak memiliki diferensiasi
sel.sponsored links
6. Berdaun Makrofil

Tanaman paku-pakuan berdaun makrofil adalah tanaman paku-pakuan yang


memiliki daun yang besar-besar. Dan tamanan paku berdaun makrofil ini juga tidak
langka sehingga muda untuk ditemukan.
Ciri-ciri tanaman paku-pakuan berdaun makrofil adalah:
memiliki bentuk daun yang besar-besar.
pada daunnya terdapat tangkai
memiliki tulang daun serta daunnya bercabang.
Selain itu, tanaman paku berdaun makrofil telah memiliki diferensiasi sel.
7. Berdaun Tropofil

Daun tropofil merupakan daun yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya


fotosintesis (proses pembuatan makanan). Yang akan membantu menyerap air yang
disalurkan melalui stomata sehingga akan terbentuknya proses fotosintesis secara
sempurna. Sehingga berfungsi dalam proses fotosintesis yang menghasilkan zat
makanan (glukosa) dan sering disebut dengan daun steril.
Tumbuhan paku berdaun tropofil ini selalu ada di setiap tumbuhan paku karena
berperan penting sekali dalam berlangsungnya fotosintesis sebuah tumbuhan yang
merupakan daun dari setiap tumbuhan paku yang akan menyerap air yang yang akan
membuat tumbuhan paku tumbuh secara sempurna dan bertahan lama.
8. Berdaun Sporofil

Daun sporofil merupakan daun yang berfungsi sebagai penghasil spora. Spora
disimpan didalam kotak spora yang disebut sporangium. Pada daun sporofil inilah
kumpulan sporangium (yang disebut sorus) berada, biasanya terletak pada bagian
bawah daun dan berupa bintik-bintik berwarna kuning, cokelat, atau cokelat
kehitaman.
Sorus-sorus yang masih muda dilindungi oleh membran tipis yang disebut indisium.
Dan sporofil memiliki peran penting dalam tumbuhan paku karena merupakan akar
dari setiap tumbuhan paku yang akan menghasilkan spora yang akan melengkapi
struktur tanaman paku sehingga akan menghasilkan tanaman paku yang sempurna
9. Homospora

Tanaman paku homospora atau isospora adalah tanaman paku yang menghasilkan
satu macam ukuran spora sebagai alat perkembangbiakan (reproduksi) sehingga
daun ini memiliki sebutan daun fertil (subur).
Tanaman paku ini terlihat berwarna hijau yang menyegarkan karena merupakan
kelompok plantae yang bisa melakukam fotosintesis dan pada tanaman ini pada
daunnya terdapat alat reproduksi atau perkembangbiakkan yang disebut dengan
spora yang terdapat pada permukaan bawah dari daun. Tanaman paku ini
berkembangbiak secara vegetatif dengan spora dan terjadi fertilisasi secara silih
berganti sehingga memiliki kemampuan metagenesis.
Contoh : Lycopodium sternum (paku kawat).
10. Heterospora

Tanaman paku heterospora atau anisospora memiliki ukuran spora yang berbeda,
yaitu mikrospora (spora berukuran kecil dan bekelamin jantan) serta makrospora
(spora berukuran besar dan berkelamin betina). Mikrospora berukuran lebih kecil
dibandingkan dengan makrospora.
Jenis tanaman paku heterospora ini merupakan jenis tanaman paku yang termasuk
langka dan sulit untuk ditemukan dan hanya berada di tempat-tempat tertentu karena
tak banyak ukuran spora yang berbeda.
Contoh dari tanaman paku heterospora adalah Marsilea crenata (semanggi) dan
Selaginella (paku rane).
11. Peralihan

Tanaman paku peralihan merupakan tanaman paku-pakuan yang menghasilkan spora


dengan bentuk dan ukuran yang sama, jenis kelamin berbeda namun tetap diantara
jenis kelamin betina dan jantan.
Namun ketika spora itu jatuh ditempat yang sesuai ternyata dapat menghasilkan
prothalium yang berbeda, sehingga masing-masing prothalium akan ada yang bisa
menghasilkan Antheridium dan akan ada pula yang bisa menghasilkan archegonium.
Contoh tanaman paku peralihan adalah Equisetum debile (paku ekor kuda).
Manfaat tanaman paku-pakuan
Tanaman paku-pakuan ternyata memiliki banyak manfaat bagi kehidupan makhluk
sekitarnya. meskipun tanaman paku tidak terlalu banyak yang menyukai, namun masih
banyak manusia yang memelihara tanaman paku.
Banyak manfaat tanaman paku-pakuan yaitu :
Banyak yang memanfaatkan tanaman paku sebagai tanaman hias yang digunakan
untum menghias di halaman rumah, atau tempat yang digunakan sebagai tempat-tempat
tanaman hias.
Berikut adalah jenis-jenis tanaman paku yang digunakan sebagai tanaman hias :
Paku tanduk rusa(platycerium bifurcatum)
Paku tanduk rusa sering dipakai sebagai tanaman hias karena daunnya tersusun rapi,
saling bertumpuk tetapi terlihat indah. Paku tanduk rusa termasuk tanaman epifit yang
menempel pada tanaman lain, seperti pohon, tanpa menganggu nutrisi tanaman yang
ditumpanginya. Tanaman ini termasuk salah satu tanaman yang menyukai tempat
tumbuh yang tak langsung terkena sinar matahari.
Paku sarang burung (Asplenium sp)
Paku sarang burung sering dipakai sebagai tanaman hias karena warna hijaunya yang
sangat cerah, sehingga menyejukkan mata. Warnanya akan berubah sedikit
kekuningan apabila terkena cahaya matahari langsung. Daunnya besar dan panjang,
hampir menyerupai daun pohon pisang.
Suplir (Adiantum sp)
Tanaman suplir biasanya disimpan di dalam pot teras rumah untuk mempercantik
rumah. Tanaman ini memiliki daun yang berwarna hijau muda dengan bentuk yang
hampir menyerupai trapesium. Tanaman suplir menyukai tempat yang teduh, tak
langsung terkena sinar matahari.

http://dosenbiologi.com/tumbuhan/jenis-jenis-tanaman-paku

Anda mungkin juga menyukai