Anda di halaman 1dari 33

KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN PAKU

(PTERIDOPHYTA) DI KAWASAN WISATA


BRAYEUN, LEUPUNG, KECAMATAN ACEH
BESAR

OLEH :
KELOMPOK II

1. HAJRAZUL PITRI (1706103010049)


2. HERLIN TAMBUNI (1606103010053)
3. MELANI RAMADHAN (1706103010058)
4. MILLINA APRILLA (1706103010052)
LATAR BELAKANG

 Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan salah satu negara yang


memiliki keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna yang tinggi.
Diperkirakan dari seluruh jumlah flora dan fauna yang ada di dunia,
17% berada di Indonesia. Tingginya tingkat keanekaragaman hayati
tersebut dikarenakan Indonesia merupakan negara tropis dengan
tingkat curah hujan yang tinggi.

 Tumbuhan paku merupakan salah satu tanaman yang tidak lepas dari
usaha penyederhanaan obyek studi. Hal ini berkaitan dengan jumlah
dan keanekaragaman tumbuhan paku yang sangat besar di alam, yaitu
mecapai kurang lebih 9000 spesies. Tumbuhan paku merupakan
tumbuhan berpembuluh yang paling primitive daripada tanaman
berpembuluh lain.
RUMUSAN MASALAH

1. Jenis tumbuhan paku apa saja yang terdapat dikawasan


Brayen , Leupung Kecamatan Aceh Besar ?
2. Dimana habitat tumbuhan paku pada Kawasan Brayen,
Leupung Kecamatan Aceh Besar ?
3. Apa saja manfaat tumbuhan paku yang terdapat pada
Kawasan Brayen, Leupung Kecamatan Aceh Besar ?
TUJUAN OBSERVASI

1. Untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan paku yang


terdapat pada kawasan Brayen, Leupung Kecamatan Aceh
Besar.
2. Untuk mengetahui habitat tumbuhan paku yang terdapat
padakawasan Brayen, Leupung Kecamatan Aceh Besar.
3. Untuk mengetahui manfaat tumbuhan paku yang terdapat
padakawasan Brayen, Leupung Kecamatan Aceh Besar.
APA ITU TUMBUHAN PAKU ?

Pteridophyta diambil dari kata “Pteron”


yang berarti sayap, bulu dan “phyta”
yang berarti tumbuhan.
Ciri-ciri Tumbuhan Paku
1. AKAR
Fase gametofit : akar semu (rhizoid).

Rhizoid, fungsi : menyerap air dan


mineral dari dalam tanah, namun masih
memiliki struktur jaringan yang
sederhana.

Fase sporofitnya : akar sejati berupa


akar serabut.
2. BATANG

Fase gametofit : protalium berbentuk


seperti lembaran kecil.

Fase sporofit : batang sejati dengan


jaringan pembuluh angkut xilem dan
floem.
3. DAUN
Berdasarkan bentuknya, daun paku dapat
dibedakan menjadi mikrofil dan makrofil.

 Mikrofil adalah daun yang belum terdiferensiasi


berukuran kecil yang terdapat di sekitar batang
dan tulang daun paku.

 Makrofil merupakan daun sejati tempat


fotosintesis. Jaringan makrofil telah
terdiferensiasi sehingga dapat dibedakan bagian
epidermis dan mesofil daun.

 Mesofil adalah bagian di dalam epidermis yang


tersusun atas jaringan parenkim dan jaringan
pengangkut.
Berdasarkan fungsinya, daun paku dapat
dibedakan menjadi tropofil dan sporofil.

 Tropofil merupakan daun yang khusus


digunakan untuk melakukan fotosintesis.

 Sedangkan sporofil adalah daun yang selain


melakukan fotosintesis juga dapat
menghasilkan spora sebagai media
perkembangbiakan paku.
1 Habitat Tumbuhan Paku
1. Teresterial, biasanya tumbuhan paku ini
menyukai tempat yang memiliki cukup cahaya
dan naungan.

2 2. Epifit, terdiri dari tumbuhan paku yang hidup


di bawah naungan dan seringkali menempel
pada batang pohon dan menyukai tempat
terbuka.

3 3. Hidrofit, merupakan tumbuhan paku yang


hidup di daerah perairan.
Hasil dan Pembahasan
1. Achrotiscum aureum (Paku laut)

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom: Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Pteridopsida
Ordo : Pteridales
Famili : Pteridaceae (Polypodiaceae)
Genus : Acrostichum
Spesies : Acrostichum aureum
Deskripsi
1. Hidup di area rawa - rawa, ditanah (Teresterial).
2. batang pendek dan bersisik.
3. Daun berbentuk lembaran besar.
4. tidak membentuk sorus untuk perkembang biakannya,
namun membentuk sporangia yang tersebar pada bagian
bawah daunnya.
5. Terdapat 5 - 8 helai daun yang fertil dan dapat
membentuk sporangia, sementara sisanya steril (tidak
membentuk sporangia.
6. Rimpang  berwarna coklat kehitaman dan berserabut.
7. Daun majemuk menyirip tunggal berhadapan.
8. Tekstur daun tebal dan keras.
9. Bagian permukaan atas daun licin dan berwarna hijau
tua sedangkan bagian bawah daun berwarna hijau muda.
10.Ujung daun  runcing, tepinya rata, pangkalnya runcing.
2. Asplenium nidus (Paku sarang burung)

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Polypodiopsida
Ordo : Polypodiales
Famili : Aspleniaceae
Genus : Asplenium
Spesies : Asplenium nidus
1. Habitat epifit (menempel pada pohon).
2. Akar: Rimpang dan menempel pada tumbuhan inang.
3. Batang: tidak nyata karena menyatu dengan tulang
daun.
4. Daun: tunggal, warna hijau, menyirip, tangkai daun
sangat pendek hampir tidak tampak karena tertutup
oleh bulu-bulu halus, ujung daun meruncing, tepinya
rata dengan permukaan yang berombak dan mengkilat.
sorus terletak dipertulangan rusuk daun bagian
bawah.
3. Diplazium esculentum (Paku sayur)

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom: Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Pteridopsida
Ordo : Athyriales
Famili : Athyriaceae
Genus : Diplazium
Spesies : Diplazium esculentum
1. Habitat teresterial
2. Tinggi 55 cm
3. Akar rimpang tegak
4. Daun majemuk, menyirip, tepi bergerigi, ujung runcing,
dan pangkal tumpul.
5. Tangkai silindris, berambut dan bewarna hijau
6. Urat daun sejajar berdekatan rapat.
4. Nephrolepis sp. (Paku pedang)

Klasifikasi ilmiah

Kingdom: Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Polypodiopsida/Pteridopsida
Ordo : Polypodiales
Famili : Polypodiaceae
Genus : Nephrolepis
Spesies : Nephrolepis sp.
1. Habitat teresterial (hidup ditanah).
2. Batang berbentuk bulat, tetapi pada spesies ini
terdapat seperti lekukan dipermukaannya sepanjang
batang tersebut.
3. Umumnya merupakan tanaman kecil dengan sedikit daun,
4. Tingginya Batang sekitar 56 cm berwarna kecoklatan
5. Permukaan batang terdapat rambut-rambut yang
sangat halus.
6. Akar serabut.
7. Daun pada species ini terdapat percabangan pada tulang
daun.
8. Pada ujung urat daun terdapat sporangium yang tertata
dengan rapi disepanjang tepi daun.
9. Adapun manfaat dari paku ini sebagai tanaman hias.
5. Polypodium vulgare (Paku sejati)

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Polypodiopsida/Pteridopsida
Ordo : Polypodiales
Famili : Polypodiaceae
Genus : Polypodium
Species : Polypodium vulgare
1. Habitat hidup di tanah (Teresterial), terdapat pada
daerah pegunungan hutan basah (lembab).
2. Bangun daun yaitu linier bentuk ujungnya meruncing dan
tepi daun beringgit.
3. Warna daun hijau muda, urat daun menyirip.
4. Tulang daun tipe makrofil, yakni tulang daunnya
bercabang dari pangkal ke ujung dan daun tipe sporofil,
karena terdapat spora sebagai alat reproduksi dan tipe
tropofil yakni sebagai tempat fotosintesis.
5. Batang berupa rimpang (batang saling mengait),
berbentuk bulat beralur dan berusuk secara longitudinal.
6. Permukaan batangnya halus ramenta yakni terdapat
rambut-rambut atau sisik berwarna hitam, atau merah
kecoklatan.
7. Tinggi batang berkisar antara 64 cm.
8. Sistem perakaran serabut yang bercabang secara
dikotom.
6. Pteris vittata (Pakis lidah kolam)
Klasifikasi ilmiah

Kingdom : Plantae
Divisi : Pterydophyta
Kelas : Filicopsida
Ordo : Polipodiales
Famili : Pteridaceace
Genus : Pteris
Spesies : Pteris vittata
1. Habitat hidup di tanah (Teresterial)
2. Daun majemuk, tepi daun rata, bentuk daun memanjang.
3. Daun muda menggulung dan akan membuka jika telah
dewasa.
4. Permukaan bawah daun terdapat sorus
5. Batang berbentuk bulat beralur secara longitudinal,
beruas-ruas panjang dan kaku, permukaan batang halus.
6. Batang tidak di terdapat rambut.
7. Warna batang hijau kecoklatan.
8. Letak akar yaitu pada pangkal rimpang yang tegak dan
bentuk akarnya tipis, kasar, dan warnanya coklat tua.
9. Tinggi tumbuhan ini sekitar 56 cm.
7. Tectaria crenata (Paku kikir)
Klasifikasi ilmiah

Kingdom: Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Polypodiopsida/Pteridopsida
Ordo : Polypodiales
Famili : Tectariaceae
Genus : Tectaria
Spesies : Tectaria crenata cav.
1. Habitat di tanah (teresterial) dan juga di bebatuan.
2. Memiliki rimpang yang ramping dan panjang, berakar
dalam tanah, memanjat pohon tetapi tidak epifit.
3. Daun muda menggulung dan terbuka jika telah dewasa.
4. Daun majemuk menyirip.
5. Spora terletak di bawah permukaan daun tersusun
dalam satu dereten sepanjang anak-anak tulang daun.
6. Permukaan daun kasar berwarna hijau tua sedangkan
bawah permukaan berwarna lebih muda.
7. Permukaan batang halus, berwarna coklat, tanpa ada
pecabangan karena batang pada akar nya langsung
keluar dari atas tanah.
8. Tangkai daun berbulu halus dan berwarna coklat.
9. Tinggi tumbuhan ini sekitar 31 cm.
Tabel. Jenis-jenis tumbuhan paku yang dimanfaatkan

Jenis Pemanfaatan
No. Bahan
Spesies Tanaman Tumbuhan
Makanan
Hias Obat
(Sayuran)
1. Achrotiscum aureum        
2. Asplenium nidus        
3. Diplazium esculentum       
4. Nephrolepis sp       
5. Polypodium vulgare        
6. Pteris vittata       
7. Tectaria sp.       
Kesimpulan
1. Terdapat 6 jenis tumbuhan paku yang hidup teresterial
yaitu Achrotiscum aureum, Diplazium esculentum,
Nephrolepis sp, Polypodium vulgare, Pteris vittata, Tectaria
sp, dan terdapat pula satu jenis tumbuhan paku yang hidup
epifit yaitu Asplenium nidus.

Habitat Paku

teresterial epifit
Kesimpulan Lanjutan
2. Pemanfaatan tumbuhan paku yaitu sebagai bahan makanan
(sayuran) yang terdapat pada tumbuhan paku Acrostichum
aureum, Diplazium esculentum, dan Polypodium vulgare.
Tumbuhan paku yang bermanfaat sebagai tanaman hias
yaitu Asplenium nidus, Nephrolepis sp, Polypodium vulgare
dan Tectaria sp. Dan yang bermanfaat sebagai tumbuhan
obat yaitu Acrostichum aureum, Asplenium nidus dan Pteris
vittata.

Manfaat Tumbuhan Paku

30% 30% Bahan Makanan


Tanaman Hias
Tumbuhan Obat

40%
Kesimpulan Lanjutan

3. Dari empat famili yang ditemukan, famili


Polypodiaceae merupakan famili yang
memiliki jenis terbanyak karena mempunyai
kemampuan adaptasi yang tinggi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai