KELOMPOK 3 / REGULER B
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3 / REGULER B
KHAERUNNISA
DARNIANTI
RESKI AMELIA
MIRNAWATI
NUR AINUN
NURAINUN MAULIDIAH AR
NURFADILAH S
DITA NOVELIA TANDIAN
HAMDANA DAMBE
RESKI DWI ADELIA
A. PUTRI MAHARANI
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah yang berjudul
“Pteropsida” ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada
Nabi Muhammad SAW. Makalah ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu tugas pada
mata kuliah Biosistematik.
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan dan penyelesaian makalah ini. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga menjadi pembelajaran bagi kami
agar terciptanya makalah yang lebih baik lagi. Demikian, semoga makalah ini dapat menjadi
bahan pembelajaran dan bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuhan paku termasuk tumbuhan tertua di dunia karena ditemukan sebagai fosil
dalam batu berusia 420 juta tahun. Fosil tumbuhan paku dari zaman Karbon, sekitar 360-
268 juta tahun lalu, merupakan penyusun sebagian besar batu bara. Tumbuhan paku
merupakan tumbuhan darat yang telah memilki akar, batang, dan daun sesungguhnya.
Oleh karena itu, tumbuhan paku termasuk kelompok Cormophyta berspora. Tumbuhan
paku (Pteridophyta) digolongkan tumbuhan tingkat rendah, karena meskipun tubuhnya
sudah jelas memiliki kormus serta mempunyai sistem pembuluh tetapi belum
menghasilkan biji dan alat perkembangbiakan yang utama adalah spora.
Sebagai tumbuhan tingkat rendah, Pteridophyta lebih maju daripada Bryophyta
sebab sudah ada sistem pembuluh, sporofitnya hidup bebas dan berumur panjang, sudah
ada akar sejati, dan sebagian sudah merupakan tumbuhan heterospor. Tumbuhan paku
(Pteridophyta) adalah divisi dari kingdom Plantae yang anggotanya memiliki akar, batang,
dan daun sejati, serta memiliki pembuluh pengangkut. Tumbuhan paku sering disebut juga
dengan kormofita berspora karena berkaitan dengan adanya akar, batang, daun sejati, serta
bereproduksi aseksual dengan spora. Tumbuhan paku juga disebut sebagai tumbuhan
berpembuluh (Tracheophyta) karena memiliki pembuluh pengangkut.
Tumbuhanpaku merupakan kelompok tumbuhan yang termasuk dalam divisi
Pteriodophyta dan merupakan kelompok tumbuhan yang tumbuh menempel pada pohon,
kayu mati, kayu lapuk,sersah, tanah, dan batuan. Di dalam kehidupannya, tumbuhan paku
dipengaruhi oleh faktor lingkungan Setiap jenis tumbuhan paku memerlukan kondisi
lingkungan abiotik untuk dapat hidup. Tumbuhan ini hidup subur dan banyak dijumpai
pada lingkungan yang lembab dan beriklim tropis.
Jenis tumbuhan yang dapat hidup sebagai epifit mencapai 30.000 jenis yang
merupakan sekitar 10% dari seluruh jenis tumbuhan berpembuluh di muka bumi yang
terbagi dalam 850 margadan 65 suku. Jumlah terbanyak dari suku Orchidaceae yang
mencakup 25.000 jenis, dari kelompok paku-pakuanterdapat 3000 jenis, dan kelas
dikotiledonae sekitar 3000 jenis, dan banyak lagi dari suku termasuk Gymnospermae.
Identifikasi jenis paku-pakuan epifit pada berbagai jenispohon, tingkat
pertumbuhan dan bagian. bagianpohon yang menjadi inang karena ketergantungannya
pada kondisi iklim mikro tegakan hutan, menyebabkan keberadaan sejumlah koloni paku-
pakuan epifit hanya dapat dijumpai pada jenis pohon tertentu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pteriopsida?
2. Bagaimana ciri-ciri Pteriopsida?
3. Bagaimana klasifikasi Pteriopsida?
4. Apa saja peranan Pteriopsida?
C. Tujuan
1. Mengetahuan pengertian Pteriopsida?
2. Mengetahui ciri-ciri Pteriopsida?
3. Mengetahui klasifikasi Pteriopsida?
4. Mengetahui peranan Pteriopsida?
BAB II
PEMBAHASAN
4. Osmunda regalis
Regnum : Plantae
Divisi : pteridophyta
Kelas : pteridophyta
Ordo : Osmundales
Family : Osmundaceae
Genus : Osmunda
Spesies : Osmunda regalis
5. Osmunda spectabilis
Regnum : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Pteridopsida
Ordo : Osmundale
Family : Osmundaceae
Genus : Osmunda
Spesies : Osmunda spectabilis
6. Osmunda banksiifolia
Regnum : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Pteridopsida
Ordo : Osmundales
Family : Osmundaceae
Genus : Osmunda
Spesies : Osmunda banksiifolia
7. Osmunda claytoniana
Regnum : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : teridopsida
Ordo : Osmundales
Family : Osmundaceae
Genus : Osmunda
Spesies : Osmunda claytoniana
8. Hymenophyllum tunbrigense
Regnum : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Pteridopsida
Ordo : Hymenophyllales
Famili : Hymenophyllaceae
Genus : Hymenophyllum
Spesies :Hymenophyllum tunbrigense
9. Gleichenia linearis
Regnum :Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Gleicheniopsida
Ordo : Gleicheniales
Famili : Gleicheniaceae
Genus : Gleichenia
Spesies : Gleichenia linearis
13. Metaxyaceae sp
Regnum : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Pteridopsida
Ordo : Cyatheales
Famili : Metaxyaceae
Spesies :Metaxyaceae sp
15. Thelypteris sp
Kingdom : Plantae (Tumbuhan
Divisi : Pteridophyta (paku-pakuan)
Kelas : Filicopsida
Ordo : Polypodiales
Famili : Thelypteridaceae
Genus : Thelipteris
Spesies :Thelypteris sp.
D. Peranan Tumbuhan Paku Sejati
Peranan tumbuhan paku sejati, antara lain:
1. Untuk tanaman hias, misalnya Platycerium bifurcatum (paku tanduk rusa), Asplenium
nidus (paku sarang burung), Adiantum cuneatum (suplir), Selaginella wildenowii
(paku rane).
2. Untuk bahan obat-obatan, misalnya Aspidium felixmas, dan Lycopodium clavatum
(paku kawat).
3. Untuk sayuran (dapat dimakan), misalnya Marsilea crenata (paku semanggi).
4. Sebagai pupuk hijau, misalnya Azolla pinnata dan Anabaena azollae.
5. Sebagai pelindung tanaman pertanian, misalnya Gleichenia linearis.
6. Sebagai bahan bangunan (batang tua).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam bahasa sehari-hari, paku sejati dikenal sebagai tumbuhan paku/pakis yang
sebenarnya atau paku sejati, mempunyai daun-daun besar (makrofil), bertangkai,
mempunyai banyak tulang, pada waktu masih muda daun itu tergulung pada ujungnya,
dan pada sisi bawah mempunyai banyak sporangium. Paku ini banyak tumbuh di tempat-
tempat yang teduh/lembap, sehingga di tempat yang terbuka dapat mengalami kerusakan
akibat penyinaran matahari.
Bangsa dari paku sejati terdiri dari Osmundales, Hymenophyllales, Gleicheniales,
Schizaeales, Salviniales, Cyatheales, Polypodiales (termasuk Pteridales, Blechnales).
Peranan tumbuhan paku sejati, antara lain:
1. Untuk tanaman hias, misalnya Platycerium bifurcatum (paku tanduk rusa), Asplenium
nidus (paku sarang burung), Adiantum cuneatum (suplir), Selaginella wildenowii
(paku rane).
2. Untuk bahan obat-obatan, misalnya Aspidium felixmas, dan Lycopodium clavatum
(paku kawat).
3. Untuk sayuran (dapat dimakan), misalnya Marsilea crenata (paku semanggi).
4. Sebagai pupuk hijau, misalnya Azolla pinnata dan Anabaena azollae.
5. Sebagai pelindung tanaman pertanian, misalnya Gleichenia linearis.
6. Sebagai bahan bangunan (batang tua).
B. Saran
Sebelum membuat modul tersebut diharapkan kepada mahasiswa untuk terlebih
dahulu mengetahui dan memahami konsep-konsep tentang Paku Sejati (Pteridophyta).
KUNCI DETERMINASI PAKU SEJATI
1. a. Tumbuhan hidup di air, atau mengambang (tidak termasuk yang hidup di bantaran
sungai dan kadang terbenam saat banjir
b. Tumbuhan tidak hidup di air
2. a. Tumbuhan yang berakar dalam lumpur
b. Tumbuhan yang mengambang di air
3. a. Anak daun 4, sporangia dalam sporokarp di pangkal tangkai daun
b. Anak daun banyak, tersusun menyirip, sporangia pada daun yang berukuran
lebih sempit dengan tepi menggulung/melekuk ke dalam
4. a. Daun kecil, banyak, keseluruhan tumbuhan hanya berukuran panjang 2 cm
b. Daun sepanjang 1 – 2 cm, seluruh tumbuhan jauh lebih besar
5. a. Sporangia tenggelam atau menumpang pada tangkai khusus yang keluar
(biasanya tegak = spike) dari pangkal lamina
b. Sporangia pada permukaan atau tepi dari daun majemuk (frond), atau jika pada
tangkai khusus biasanya tangkai tersebut adalah lamina yang berukuran kecil dan
sporangia ada pada ujung atau tepi lamina
6. a. Tumbuhan yang sangat besar dengan rizoma besar, stipula yang berdaging pada
dua sisi pangkal tangkai daun (kadang seperti karang), sporangia besar,
bersambung dalam 2 baris sepanjang tiap vena, dekat tepi anak daun
b. Selain demikian
7. a. Paku memanjat (sangat tinggi) biasanya berakar di tanah dengan daun 1x
menyirip (pinnatus) kemungkinan merayap di batu
b. Tidak memanjat tinggi
8. a. Paku mangrove terestrial besar
b. Epifit
DAFTAR PUSTAKA
Musriadi, Jailani dan Armi. (2017). “Identifikasi Tumbuhan Paku (Pteridophyta) Sebagai
Bahan Ajar Botani Tumbuhan Rendah di Kawasan Tahura Pocut Menurah Intan
Kabupaten Aceh Besar”. Jurnal Biologi. 5 (1): 28.