Anda di halaman 1dari 17

BOTANI TUMBUHAN RENDAH

“LUMUT DAUN”

OLEH

NAMA : L.M FAATIH BASMALAH (E1A 015 025)

L. RAFTHA PATECH (E1A 015 026)

MERY ROSINTA (E1A 015 033)

VALERIA GIFRIDUS (E1A 015 062)

KELAS : B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2017

1 Makala BotaniTumbuhan Rendah-Lumut Daun


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi kita
taufiq dan hidayah-Nya sehingga tugas makalah yang berjudul “Lumut Daun
(Musci)” ini dapat terselesaikan tanpa suatu halangan dan rintangan yang cukup
berarti.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad


SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah membimbing kita dari jalan
kegelapan menuju jalan Islami.

Tak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada


semua pihak yang telah bersusah payah membantu hingga terselesaikannya penulisan
makalah ini.Semoga semua bantuan dicatat sebagai amal sholeh di hadapan Allah
SWT.

Kami menyadari walaupun kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam


menyusun karya tulis sederhana ini, tetapi masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, segala tegur sapa sangat kami harapkan demi perbaikan tugas ini. Kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.Amin.

Mataram, 29 Mei 2017

Penyusun

2 Makala BotaniTumbuhan Rendah-Lumut Daun


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………….………………………………………………..

B. Rumusan Masalah…………………...…………………………………………..

C. Tujuan Penulisan………………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Musci (Lumut Daun)………………………………………………

B. Ciri-Ciri Musci (Lumut Daun)…………………………………………………..

C. Klasifikasi Musci (Lumut Daun)………………………………………………

D. Reproduksi Musci (Lumut Daun)……….……………………………………

E. Siklus Hidup Musci (Lumut Daun)………………………………………………………..

F. Manfaat Musci (Lumut Daun)………………………………………………..

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN…………………………………………………………….

B. SARAN……………………….………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..

3 Makala BotaniTumbuhan Rendah-Lumut Daun


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lumut adalah tumbuhan kecil yang sering kita lihat menempel di


pepohonan, bebatuan atau di atas tanah.Umumnya lumut berwarna hijau
dengan bulu-bulu halus yang terdapat disetiap bagian tumbuhnya.Sebagian
orang mungkin menganggap tumbuhan lumut sebagai tumbuhan penggangu
yang tidak berguna mengingat tumbuhnya sering di tempat-tempat yang tidak
layak. Padahal sadar atau tidak ternyata manfaat tumbuhan lumut cukup
banyak baik bagi tumbuhan lain, lingkungan di sekitarnya, bahkan untuk
manusia khususnya untuk pengobatan.

Biasanya tumbuhan lumut ini tumbuh lebih dulu di suatu tempat


sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh di area tersebut, itu sebabnya lumut
disebut tumbuhan pelopor. Lumut yang berukuran kecil ini hidup dengan
membentuk koloni dan dapat menjangkau area yang cukup luas.Manfaat
tumbuhan lumut yang sudah mati adalah sebagai unsur hara dan pupuk bagi
tumbuhan lain disekitarnya termasuk untuk lumut yang masih hidup.

Banyak sekali jenis tumbuhan lumut di dunia, terdapat sekitar 4.000


spesies tumbuhan lumut (termasuk lumut hati), 3.000 di antaranya tumbuh di
Indonesia. Dalam ekosistem tumbuhan lumut berperan sebagai penyimpan
air, dan sebagai penyerap polutan. Disamping itu tumbuhan lumut dapat hidup
di wilayah-wilayah dimana tumbuhan lain tidak tumbuh.

4 Makala BotaniTumbuhan Rendah-Lumut Daun


B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :

1. Apa yang dimaksud Musci (lumut daun)?


2. Bagaimana ciri-ciri dan sifat umum Musci (lumut daun)?
3. Dimanakah habitat Musci (lumut daun)?
4. Bagaimana sistematika Musci (lumut daun) ?
5. Bagaimana reproduksi dan siklus hidup Musci (lumut daun)?
6. Bagaimana manfaat Bryophyta (lumut daun)?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dalam makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengertian Musci (lumut daun).


2. Untuk mengetahui ciri-ciri dan sifat umum Musci (lumut daun).
3. Untuk mengetahui Habitat Musci ( Lumut daun)
4. Untuk mengetahui sistematika Musci (lumut daun).
5. Untuk mengetahui cara reproduksi dan siklus hidup Musci (lumut daun).
6. Untuk mengetahui manfaat Musci (lumut daun).

5 Makala BotaniTumbuhan Rendah-Lumut Daun


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lumut Daun

Lumut sejati atau disebut juga Lumut daun atau Bryophyta juga nama lainnya
yaitu Musci adalah anggota tumbuhan tidak berpembuluh dan tumbuhan berspora yang
termasuk dalam superdivisitumbuhan lumut atau Bryophyta. Lumut ini disebut sebagai
lumut sejati, karena bentuk tubuhnya seperti tumbuhan kecil yang memiliki bagian akar
(rizoid), batang, dan daun. Lumut ini merupakan kelompok lumut terbanyak
dibandingkan lumut lainnya, yaitu sekitar 10 ribu species. Kurang lebih terdapat 12.000
jenis lumut daun yang ada di alam ini. Lumut daun merupakan tumbuhan kecil yang
mempunyai batang semu dan tumbuhnya tegak. Lumut ini tidak melekat pada
substratnya, tetapi mempunyai rizoid yang melekat pada tempat tumbuhnya. Bentuk
daunnya berupa lembaran yang tersusun spiral. Contoh species lumut daun yang terkenal
adalah lumut gambut atau Sphagnum sp. Menutup paling tidak 30% permukaan daratan
di bumi, dengan kerapatan tertinggi terdapat di kutub utara. Gambut pada lapisan tanah
gambut yang tebal dapat mengikat senyawa karbon organik dan mekanisme ini sangat
penting untuk menstabilkan konsentrasi karbondioksida di atmosfer bumi, sehingga
mengurangi dampak efek rumah kaca.

Tumbuhan ini mempunyai thalus seperti daun yang kecil-kecil sehingga sering
disebut lumut daun. Daunnya terdiri atas beberapa lapisan sel yang pada lapisan atasnya
mengandung banyak klorofil dan tersusun menurut panjang daun serta merupakan
jaringan asimilasi. Pogonatum sp. ini termasuk dalam bangsa Bryales dan termasuk
dalam Subordo Nematodanteae berdasarkan sifat gigi-gigi peristomnya, dan termasuk ke
dalam Politrichaceae karena memiliki banyak rambut, mungkin maksudnya kaliptranya
banyak ditutupi rambut.

Untuk kebanyakannya lumut daun yang umur daunnya lebih dari setahun
biasanya mempunyai daun-daun yang sempit pada sisi perut tulang daun seringkali
terdapat lamella yang membujur. Kapsul spora tegak atau ada juga yang membujur.

6 Makala BotaniTumbuhan Rendah-Lumut Daun


Lumut ini tidak berakar tetapi pada setiap pangkal batang terdapat rhizoid yang berupa
filamen yang bersel banyak dan bercabang yang berfungsi sebagai akar sehingga lumut
daun dikatakan belum memiliki akar sejati. Oleh karena itu, pengangkutan air ke atas
berlangsung dengan sistem kapiler yang terdiri atas batang dan daun-daun yang terkulai.
Pangkal tiap batang tertancap di tanah oleh filamen bersel banyak. Pristom dari lumut
daun ini biasanya terdiri atas 32-64 gigi. Kapsul sporanya telah mencapai differensiasi
yang paling mendalam. Sporangiumnya mempunyai tangkai yang elastis atau disebut
juga seta. Tangkai dan kaki sporangium tertanam dalam tumbuhan gametofitnya.Pada
ujung tangkai terdapat kapsul yang di bagian atasnya diselubungi oleh operculum yang
bisa membuka atau menutup pada saat pengeluaran spora. Gametofit yang haploid dan
menghasilkan anteridium dan arkegonium mempunyai inang sporofit yang diploid.
Sporofit disebut juga sporogonium, hidup sebagai parasit pada gametofitnya.
Perkembangan sporofit diakhiri dengan pembelahan reduksi yaitu pembentukan spora.

B. Ciri-ciri Lumut Daun

Ciri-ciri Karakteristik/Sifat Umum Lumut Daun :

1. Gametofit tumbuh tegak atau merayap


2. Berkembang dari protonema
3. Mempunyai daun, batang dan rhizoid multiseluler
4. Daun hanya terdiri dari satu lapis sel dengan rusuk tengah, tersusun spiral atau
melingkari batang.

7 Makala BotaniTumbuhan Rendah-Lumut Daun


5. Arkegonium membentuk kalipra yang menempel diatas kapsul
6. Kapsul bagian bawah fotosintetik dan mempunyai stomata
7. Kapsul mempunyai kolumela, pecah dengan gigi-gigi peristom, tidak dijumpai
adanya elater.
8. Tangkai (seta) bertambah panjang secara perlahan selama perkembangan kapsul.
Kuat dan biasanya berwarna
9. Tubuhnya masih berupa talus
10. Warna hijau, mempunyai klorofil a dan b tetapi tidak ada variasi dalam bentuk
plastidanya
11. Lumut yg masih primitif tubuhnya berupa lembaran yg merayap, tatapi untuk yg lebih
maju, talusnya menyerupai tumbuhan tingkat tinggi
12. Daun-daun (filoid) terdiri atas satu lapis sel dan mempunyai rusuk tengah
13. Di bagian tengah terutama dekat rusuk tengah daun selalu terdiri atas lebih dari satu
lapis sel, tetapi belum ada daging daun (mesofil)
14. Terdapat pembagian pekerjaan dalam talusnya, ada seperti jaringan asimilasi dan
jaringan penyimpan cadangan makanan
15. Mempunyai liang udara yang berfungsi seperti stoma
16. Dinding sel terdiri atas selulosa
17. Alat kelamin terdiri atas anteridium (jantan) dan arkegonium (betina)
18. Arkegonium berbentuk seperti botol, bagian yg lebar disebut perut dan yang sempit
disebut leher, mempunyai dinding sel yang terdiri dari selapis sel Anteridium
berbentuk bulat atau seperti gada, mempunyai dinding sel yang terdiri dari selapis sel
steril, di dalamnya terdapat spermatozoid sel telur yang telah dibuahi akan
membentuk embrio lalu tumbuh menjadi suatu badan kecil yang akan menghasilkan
spora yaitu sporogonium yg tetap menempel pada induknya.

19. Contoh : Rhizogonium,Rhodobryum, Leucobryum, Hypopterygium, Pogonatum,


Spagnum

8 Makala BotaniTumbuhan Rendah-Lumut Daun


C. Habitat Lumut Daun

Lumut daun dapat tumbuh di tanah-tanah gundul yang secara periodik mengalami
kekeringan, di atas pasir bergerak, di antara rumput-rumput, di atas batu cadas, batang
pohon, di rawa-rawa, dan sedikit yang terdapat di dalam air. Kebanyakan lumut ini
tumbuh di rawa-rawa yang membentuk rumpun atau bantalan yang dari tiap-tiap tahun
tampak bertambah luas sedangkan bagian bawah yang ada dalam air mati berubah
menjadi gambut yang membentuk tanah gambut. Jenis tanah ini bermanfaat untuk
menggemburkan medium pada tanaman pot dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar.
Karena habitatnya sangat luas, maka tubuhnya pun mempunyai struktur yang bermacam-
macam.

Di daerah kering, badan lumut ini dapat berbentuk seperti bantalan, sedangkan yang
hidup di tanah hutan dapat berbentuk seperti lapisan permadani. Lumut di daerah lahan
gambut dapat menutupi tanah sampai beribu kilometer.

Lumut ini hampir tidak pernah mengisap air dari dalam tanah, tetapi justru banyak
melindungi tanah dari penguapan air yang terlalu besar. Lumut daun merupakan
tumbuhan yang berdiri tegak, kecil, dan letak daunnya tersusun teratur mengelilingi
tangkainya seperti spiral.

Secara singkat habitat lumut daun

 Lumut daun dapat tumbuh diatas tanah-tanah yang gundul yang peiodik mengalami
masa kekeringan, bahkan diatas pasir yang bergerakpun tumbuhan ini dapat hidup.
 Lumut daun dapat pula kita temukan diantara rumput-rumpt, diatas cadas, pada
batang-batang dan cabang-cabang, bahkan ada yang pada daun-daun,pohon-pohon, di
rawa-rawa, tetapi jarang didalam air.
 Lumut daun/lumut sejati dapat ditemukan di daerah kutub, tropis atau gurun.

9 Makala BotaniTumbuhan Rendah-Lumut Daun


D. Sistematika Musci ( Lumut Daun)

Musci dibedakan menjadi 3 subkelas yaitu :

1. Sub Kelas Spanobrya (Sphagnidae)

Merupakan sub kelas yang paling primitive dalam kelas Bryopsidae bangsa ini hanya
terdiri atas 1 ordo yaitu Spagnales. Yang tergolong 1 famili yaitu Spagnaceae dan 1
genus yaitu Spagnum. Marga ini meliputi sejumlah besar jenis lumut yang kebanyakan
hidup ditempat-tempat yang berawa dan membentuk rumpun/bantalan yang dari atas
tiap-tiap tahun tampak bertambah luas. Sedang bagian-bagian bawah yang ada dalam
air mati dan berubah menjadi gambut.

Ciri-cirinya :

a. Protonema berbentuk daun kecil, tiap protonema hanya akan membentuk


gametopora,
b. gametopora terdiri dari batang-batang yang bercabang dengan daun-daun dan
gametopora tidak mempunyai rizoid.
c. sporangium mempunyai kaki yang lebar, seta hanya berupa lekukan antara kaki dari
kapsul. Tidak terdapat peristom pada kapsul
2. Sub Kelas Andreaobrya : Andreaeaidea

Bangsa ini hanya terdiri dari 1 ordo saja yaitu ordo Andreaeales dan 1 famili yaitu
famili Andreaeaceae dengan 2 genus yaitu Andreaea Neuroloma

Ciri-cirinya:

a. Protonema berbentuk seperti batang / pita yang bercabang


b. Daun-daun tersusun spiral rapat dan menutupi batang
c. Gametangium terdapat pada ujung cabang terdiri anteridium dan arkegonium terdapat
cabang yang berbeda
d. Sporangium terdiri dari kaki dan kapsul
e. Kolumua diselubungi oleh jaringan sporogen.

10 Makala BotaniTumbuhan Rendah-Lumut Daun


3. Sub Kelas Eurbya : Brydea

Merupakan sub kelas terbesar dari lumut dan sering dinamakan lumut sejati

Cirri-ciri:

a. Protonema hampir selalu berbentuk benang yang bercabang berwarna hijau,


protonema mengeluarkan rizoid yang tidak berwarna
b. Gametafora selalu dengan jelas dapat dibedakan antara batang dengan daun-daun.
c. Sporangium terdiri dari kapsul, kaki dan seta.
d.

Menurut cara pertumbuhanya Bryidea dibedakan atas 2 type yaitu:

1. Tumbuh Ortotrop

2. Tumbuh Plagiotrop

Antara kedua golongan itu selain cara tumbuhnya yang berlainan masih pula
perbedaan-perbedaan lain:

1) Pada yang tumbuh ortotrop pertumbuhanya diakhiri dengan pertumbuhan


arkegorium dan sporogonium yang terdiri dari arkegonium itu berdiri pada ujung
batang lumut, oleh sebab itu lumut itu dinamakan lumut yang akrokrap.
2) Pada yang tumbuh plagiotrop, batang pokonya mempunyai pembentukan yang
tidak terbatas dan arkegonium serta arkegoniumnya terdapat pada cabang-
cabang pendek, lumut-lumut ini juga disebut lumut yang Plerokarp.

Dalam mengkalasifikasikan Bryales lebih lanjut, bentuk kapsul spora, prestom,


operculum dan kalipatra merupakan tanda-tanda pengenal yang penting.
Sporangium mempunyai kaki yang lebar serta hanya berupa lekukan antara kaki
dari kapsul.Tidak dapat peristom pada kapsul.

Kulit batang sphasnum terdiri atas sel lapis, sel-sel yang telah mati dan kosong
jaringan kulit bersifat seperti spon, dapat menghisap banyak air, dinding-dinding
yang membujur maupun yang melintang mempunyai liang-liang yang bulat juga

11 Makala BotaniTumbuhan Rendah-Lumut Daun


dalam daunya terdapat sel-sel yang menebal berbentuk cincin atau spiral dan
merupakan ideobias dari sel-sel lainya yang membentuk susunan seperti jaka,
terdiri atas sel-sel hidup, berbentuk panjang dan mengandung banyak klorofil,
susunan yang merupakan aparat kapilar itu berguna untuk memenuhi keperluan
akan air dan garam-garam makanan.

Cabang-cabang batang ada yang mempunyai bentuk dan warna khusus yaitu
cabang yang menjadi pendukung atas sel-sel kelamin.Cabang-cabang ♂
mempunyai anteridium yang bulat dan bertangkai di ketiak-ketiak daunya.
Cabang ♀ mempunyai arkegonium pada ujungnya, cabang pendukung
arkegonium itu tidak mempunyai sel pemula yang berbentuk limas pada
ujungnya, jadi seperti lumut hati berbeda pada lumut daun pada umumnya
sporogonium hanya membentuk tangkai pendek dengan kaki yang membesar dan
sampai lama diselubungi oleh dinding arkegonium, akhirnya dinding arkegonium
itu pecah pada kaki sporogonium. Kapsul spora berbentuk bulat didalamnya
terdapat kolumela berbentuk setengah bola yang diselubungi oleh jaringan
sporogen. Arkespora pada sphagnum tidak berasal dari endotesium, tetapi berasal
dari lapisan terdalam amfitesium, kapsul spora mempunyai tutup yang akan
membuka, jika spora sudah masak, sporogonium dengan kakinya yang melebar
dan merupakan taustorium terdapat dalam suatu perpanjangan ujung batang.
Sehabis pembuahan kaki lalu memanjang dan dinamakan pseudopodium. Contoh,
lumut gambut ialah sphagnum fimoriatum.

12 Makala BotaniTumbuhan Rendah-Lumut Daun


E. Reproduksi Lumut Daun (Musci)

a. Reproduksi Seksual

Reproduksi seksual (generatif) lumut daun denga cara peleburan antara sel gamet
jantan (spermatozoid) dan gamet bertina (ovum). Spermatozoid diproduksi oleh alat
kelamin jantan (anteridium) sedangkan ovum dihasilkan oleh alat kelamin betina
(arkegonium). Pada lumut daun, alat kelaminnya terkumpul pada ujung batang atau ujung
cabang-cabangnya dan dikelilingin oleh daun-daun yang letaknya paling atas. Ada lumut
daun yang bersifat banci atau berumah satu, yaitu jika terdapat anteridium dan
arkegonium terpisah tempatnya. Apabila anteridium ini sudah masak, maka akan
membuka pada ujungnya, hal ini terjadi karena sel-sel dinding yang letaknya di ujung
menjadi berlendir dan mengembang sehingga kutikulahnya pecah. Hal tersebut terjadi
pada arkegonium yang sel telurnya telah siap untuk dibuahi. Pada arkegonium, tepi
bagian dindingnyaterbuka dan akan membengkok ke luar dan berbentuk seperti corong.
Apabila ada hujan, airnya sangat membantu spermatozoid menuju sel telur dan sel telur
ini akan menghasilkan sakarose untuk menarik spermatozoid dan gerakannya disebut
gerak kemotaksis. Setelah terjadi pembuahan, akan terbentuk zigot, yang selanjutnya
akan berkembang menjadi embrio kemudian berkembang menjadi saprofit. Pada tempat
yang sesuai, spora akan berkecambah membentuk protonema. Protonema ini terdiri atas

13 Makala BotaniTumbuhan Rendah-Lumut Daun


benang berwarna hijau, fototrof, bercabang-cabang dan dapat dilihat dengan matabiasa
karena mirip seperti hifa cendawa. Dari protonema, muncul rizoid yang masuk ke dalam
tanah. Pada keadaan cukup cahaya, protonema akan membentuk kuncup yang dapat
berkembang menjadi tumbuhan lumut. Terjadinya kuncup diawali dengan adanya
tonjolan ke samping pada cabang protonema. Lama-kelamaan pada ujungnya akan terjadi
sel berbentuk piramida yang merismatik. Jika sel piramida terputus, akan tumbuh anakan
baru dari sel tersebut.

b. Reproduksi Aseksual

Perkembangbiakan lumut daun secara aseksual (vegetatif) memperbanyak diri


dengan spora, lumut daun juga melakukan perkembangbiakan vegetatif dengan kuncup
eram. Perkembangbiakan ini dapat terjadi dengan bermacam-macam cara, pada
protonema, talus dan bagian-bagian lainnya pada lumut. Kuncup eram dapat melepaskan
diri dari induknya dan tumbuh menjadi lumut daun yang baru.

F. Peranan/Manfaat Lumut Daun (Musci)

Secara umum lumut daun memiliki peranan sebagi :

1. Dalam ekosistem yang masih alami, lumut merupakan tumbuhan perintis karena
dapat melapukan batuan sehingga dapat ditempati oleh tumbuhan lain.
2. Lumut dapat menyerap air yang berlebih, sehingga dapat mencegah terjadinya
banjir(karena sifat selnya yang menyerupai spons).
3. Lumut jenis Marchantia polymorpha dapat digunakan sebagai obat radang hati.
4. Lumut Sphagum dapat dijadikan sebagai bahan pengganti kapas dalam industri
tekstil.
5. Sebagai media tanam benih tumbuhan bahan bakar.
6. Sebagai pupuk penyubur tanah.
7. Produsen
8. Mencegah erosi
9. Sebagai penyedia oksigen
10. sebagai ornamen tata ruang.

14 Makala BotaniTumbuhan Rendah-Lumut Daun


BAB III
PENUTUP

B. Kesimpulan

1. Lumut daun (Pogonatum sp dan Sphagnum) merupakan bentuk thallus seperti


tumbuhan kecil yang mempunyai batang semu tegak dan lembaran daun tersusun
spiral.
2. Hidupnya berkelompok, menempel pada tembok, batu dan tanah atau banyak
ditemukan pada tempat yang lembab atau basah.
3. Lumut daun (Pogonatum sp dan Sphagnum) generasi gametofitnya terbentuk dari
protonema yang tumbuh menyerupai tumbuhan tingkat tinggi, yang dapat dibedakan
bentuk daun, batang dan akarnya.
4. Organ pada tumbuhan Pogonatum sp terdiri atas daun semu, batang semu, dan akar
semu (rhizoid).
5. Lumut daun (Pogonatum sp dan Sphagnum) ini mempunyai bagian yang menyerupai
batang dan daun berklorofil.
6. Baik batang maupun daun belum mempunyai jaringan pengangkut.
7. Daunnya berwarna hijau, karena mengandung klorofil yang berguna untuk
berfotosintesis, bentuknya kecil dan tersusun selapis sel yang kecil, sempit dan
panjang seperti jala.
8. Diantaranya terdapat sel-sel mati yang berbentuk spiral berfungsi sebagai tempat
persediaan air.
9. Batang pada Lumut daun (Pogonatum sp dan Sphagnum) berbentuk silindris, belum
terdapat jaringan pembuluh, sel-sel batang tersusun memanjang,
10. Pada ujung/pucuk tumbuhan terdapat alat perkembangbiakan seksual berupa kotak
spora (spora) yang terdiri dari anteridium dan arkogenium.
11. Pada ujung batang terlihat adanya sporangium, yaitu kapsul yang mencuat ke atas
pada arkogenium, sebagai tempat pembelahan meosis terjadi dan spora haploid
berkembang.

15 Makala BotaniTumbuhan Rendah-Lumut Daun


12. Alat kelaminnya terkumpul pada ujung batang atau pada ujung cabangnya,
13. Sel telur dan sel spermatozoid yang diproduksi oleh antheridium dan arkhigenium
14. Zigot akan membelah beberapa kali sehingga terbentuk embrio yang tumbuh menjadi
sporongium (badan penghasil spora) atau tumbuhan penghasil spora (sporofit).

C. Saran
------

16 Makala BotaniTumbuhan Rendah-Lumut Daun


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. Manfaat Tumbuhan Lumut Bryophyta Dan Perannya. Diakses dari
http://www.artikelsiana.com.

Gradstein, S.R., 2003. Ecology of Bryophyta. A Handout Lecture of Regional Training


Course On Biodeversity and Conservation of Bryophytes and Lichens. Bogor:
Indonesia.
Hasan, M. dan Ariyanti, N. S. 2004, Mengenal Bryophyta (Lumut) Taman Nasional Gunung
Gede Pangrango Volume 1. Balai Taman Nasional Gunung Gede Pangrango:
Cibodas.
Rmhbaca, 2012. Manfaat Lumut Sebagai Tanaman Obat.
http://rmhbaca.wordpress.com/2012/08/01/manfaat-lumut-sebagai-obat/.html, di
akses tanggal 29 Mei 2017.
Sudjadi Bagdad, dkk. 2005. Biologi Sains dalam Kehidupan. Percetakan Ghalia: Indonesia.
Tan, B.C., 2003. Bryophytes (Mosses). A Handout Lecture of Regional Training Course On
Biodeversity And Conversation of Bryophytes And Lichen. Bogor: Indonesia.
Tjitrosoepomo, G., 1989, Taksonomi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Usman, Saswin, 2012. Lumut (pengertian,ciri-ciri,klasifikasi,siklus dan manfaat lumut).
http://saswinhtml.blogspot.com/2012/04/bryophyta-lumut.html, di akses tanggal 29
Mei 2017.

17 Makala BotaniTumbuhan Rendah-Lumut Daun

Anda mungkin juga menyukai