MODUL
ANTHOCEROTOPSIDA
(LUMUT TANDUK)
KELOMPOK 2
REGULER B
PENDIDIKAN IPA
UNIVESITAS NEGERI MAKASSAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lumut merupakan tumbuhan kecil, lembut. Mereka tidak mempunyai bunga atau
biji, dan daun-daun yang sederhananya menutupi batang liat yang tipis. Tumbuhan lumut
merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu
tumbuh. Ini terjadi karena tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi membentuk koloni yang dapat
menjangkau area yang luas. Jaringan tumbuhan yang mati menjadi sumber hara bagi tumbuhan
lumut lain dan tumbuhan yang lainnya. Lumut tumbuh di berbagai tempat, yang hidup pada daun-
daun disebut sebagai epifit. Jika pada hutan banyak pohon dijumpai epifit maka hutan demikian
disebut hutan lumut. Bryophyta terbagi dalam 3 golongan yaitu: Lumut hati, lumut daun dan lumut
tanduk.
Dalam makalah ini kami akan mencoba membahas mengenai lumut tanduk. Lumut
tanduk merupakan kelompok kecil yang berkerabat dengan byophyta lainnya tetapi cukup berbeda
untuk memisahkannya dalam kelas tersendiri yang mencakup kira-kira 300 spesies. Genus yang
paling dikenal ialah Anthoceros, dan spesies-spesiesnya agak umum dijumpai di tepi sungai atau
danau dan acapkali disepanjang selokan, tepi jalan yang basah atau lembab. Tubuh utama adalah
gametofitnya yang berwarna biru gelap, berlekuk-lekuk dan bentuknya agak bulat. Sel-selnya
biasanya mengandung satu kloroplas yang besar yang mencakup pirenoid, yang diduga ada
persamaan dengan pirenoid algae tertentu. Lumut tanduk atau disebut juga Anthocerotopsida
adalah anggota tumbuhan tidak berpembuluh dan tumbuhan berspora yang termasuk dalam
superdivisi tumbuhan lumut atau Bryophyta. Tumbuhan ini biasa hidup melekat di atas tanah
dengan perantara rizoidnya. Lumut tanduk mempunyai talus yang sederhana dan hanya memiliki
satu kloroplas pada tiap selnya. Pada bagian bawah talus terdapat stoma dengan dua sel penutup.
Lumut tanduk atau disebut juga Anthocerotopsida adalah anggota tumbuhan tidak berpembuluh
dan tumbuhan berspora yang termasuk dalam superdivisi tumbuhan lumut atau Bryophyta.
Tumbuhan ini biasa hidup melekat di atas tanah dengan perantara rizoidnya.
PEMBAHASAN
Bangsa ini hanya ada beberapa marga yang termasuk dalam satu golongan saja, yaitu suku
Gametofit memiliki talus berbentuk cakram dengan tepi bertore . Sel-selnya hanya memiliki satu
kloroplas dan hanya memiliki satu pirenoid besar. Pada bagian bawah talus ada stoma denga 2 sel
penutup berbentuk ginjal.Sel-sel yang tersusun oleh kaki sporogonium berbentuk sebagai rhizoid,
terlekat pada talus gametofitnya.
Sporogonium tidak memiliki tangkai, tetapi mempunyai bentuk seperti tanduk, dan panjangnya
10-15 cm.Berdasarkan asam nukleat lumut ini berkeluarga paling dekat dengan tumbuhan
berpembuluh (vaskuler) dibandingkan dari kelas lain pada tumbuhan lumuT.Tubuhnya mirip
dengan lumut hati, akan tetapi berbeda pada sporofitnya. Sporofit di lumut ini membentuk seperti
kapsul dan memanjang yang tumbuh seperti tanduk Habitatnya pada daerah yang memiliki
kelembaban cukup tinggi, Sepanjang poros sporogonium ada jaringan yg terdiri atas beberapa
urutan sel mandul ,Kolumela diselimuti oleh jaringan , yg kemudian menghasilkan spora
Arkespora juga dapat memproduksi sel-sel mandul yang disebut elatera
Keunikan lumut tanduk dibandingkan dengan lumut lain yaitu masaknya kapsul spora di bagian
sporogonium tidak bersamaan, melainkan diawali dari atas dan berturut-turut sampai bagian bawa.
Dinding sporogonium memiliki stoma dengan 2 sel penutup. Anthocerotales terdiri dari 1 suku,
yaitu Anthocerotaceae
Dalam sistem klasifikasi terbaru, seluruh lumut tanduk dimasukkan ke dalam kelas
Anthocerotopsida. Kelas ini hanya terdiri dari satu ordo saja, yaitu Anthocerotales. Ordo ini
awalnya hanya terdiri dari satu famili saja, yaitu : Anthocertaceae. Namun, karena adanya
beberapa perbedaan pada bentuk dan letak sporogoniumnya, maka genus Notohylas menurut
Muller (1940), Poskauer dan Reimers (1954) dikelompokkan ke dalam famili tersendiri, yaitu
Notothylaceae. Maka dari itu saat ini ordo Anthocerothales dibedakan kedalam dua famili yaitu
ANthocerotaceae dan Notothylaceae.
Famili Anthocerotaceae
Gametofit tipis dan mempunyai toreh yang bervariasi. Ada kemungkinan talus tersusun
saling menutupi membentuk roset kecil misalnya pada Anthoceros crispulus. Pada beberapa
contoh lumut tanduk yang dimasukkan ke dalam famili ini seperti A. halli, bagian talusnya panjang
dan bercabang menggarpu. Pada A. erectus talus tumbuhnya tegak dan pada A. himalayensis talus
terbagi dua. Permukaan dorsal talus dapat halus seperti beludru (A. crispulus), dapat licin seperti
pada A. laevis dan dapat berombak (A. fusiformis). Pada permukaan ventral talus terdapa rizoid
yang halus.
Lumut tanduk adalah kelompok lumut ( sekelompok tumbuhan tidak berpembuluh) yang
merupakan divisi Anthocerotophyta. Nama umum mengacu pada struktur seperti tanduk
memanjang, yang merupakan sporofit . Seperti pada lumut dan lumut hati , tubuh tumbuhan hijau
yang rata dari lumut tanduk adalah tumbuhan gametofit .
Klasifikasi
Kerajaan: Plantae
Klade: Embriofit
Divisi : Anthocerotophyta
Kelas :
•Leiosporocerotopsida
•Leiosporocerotales
•Anthocerotopsida
•Anthocerotales
•Dendrocerotales
•Notothyladales
•Phymatocerotales
A. Anthoceros sp
Kerajaan:Plantae
Divisi:Anthocerotophyta
Kelas:Anthocerotopsida
Ordo:Anthocerotales
Famili:Anthocerotaceae
Genus:Anthoceros
Spesies:Anthoceros sp
B. P. laevis
Kerajaan:Plantae
Divisi:Anthocerotophyta
Kelas:Anthocerotopsida
Memesan:Notothyladales
Keluarga:Notothyladaceae
Marga:Phaeoceros
Jenis:P. laevis
Lumut tanduk atau disebut juga Anthocerotopsida adalah anggota tumbuhan tidak
berpembuluh dan tumbuhan berspora yang termasuk dalam superdivisi tumbuhan lumut atau
Bryophyta. Tumbuhan ini biasa hidup melekat di atas tanah dengan perantara rizoidnya. Lumut
tanduk mempunyai talus yang sederhana dan hanya memiliki satu kloroplas pada tiap selnya. Pada
bagian bawah talus terdapat stoma dengan dua sel penutup.Lumut tanduk sering dijumpai hidup
di tepi danau, sungai atau di sepanjang selokan.
Anthoserofita tidak berbeda jauh dengan lumut hati. Perbedaan lumut tanduk dengan lumut hati
adalah sporofitnya yang membentuk kapsul memanjang dengan hamparan gametofit seperti karpet
yang lebar. Lumut tanduk berdasarkan asam nukleatnya memiliki kekerabatan hubungan yang
dekat dengan tumbuhan berpembuluh (trakeofita/tumbuhan vaskuler)
Lumut tanduk juga mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) ketika fase sporofit dan fase
gametofit terjadi secara bergiliran. Susunan sporogonium lumut tanduk lebih rumit jika
dibandingkan dengan lumut hati lainnya. Gametofitnya mempunyai cakram dan tepi bertoreh.
Sepanjang poros bujurnya terdapat sederetan sel mandul yang disebut kolumela. Kulomela
dilindungi oleh arkespora penghasil spora. Dalam askespora, selain spora, juga dihasilkan sel
mandul yang disebut elatera. Tidak seperti lumut hati lainnya, masaknya kapsul spora pada
sporogonium lumut tanduk tidak bersamaan, tetapi berurutan dari bagian atas sampai pada bagian
bawah.
Tanah pasti ada yang subur dan ada juga yang tidak subur dan kering. Yang menyebabkan
tanah itu seperti apa karena banyak faktor mulai dari udara, perawatan, dan juga tanaman –
tanaman diatasnya. Ternyata lumut tanduk yang sering menunpang diatas tanah mempunyai
manfaat yaitu untuk dapat menyuburkan tanah. Karena lumut tanduk mempunyai bahan batang
dan daun yang dapat mencegah sinar ulraviolet dari matahari yang dapat membuat tanah menjadi
tidak subur dan kering.
Polusi udara yang segar tentunya keinginan semua orang. Namun pada jaman sekarang
tentunya tidak akan mudah lagi para manusia akan mudah mengkonsumsi udara yang baik dan
segar. Namun ternyata dibalik itu semua ada tanaman yang sangat berguna untuk mencegah
terjadinya polusi udara. Ya tanaman itu adalah lumut tanduk. Tanaman ini biasanya mengolah
udara yang lewat diatasnya menjadi udara yang baru atau menjadi udara yang lebih segar. Karena
dalam kerjanya tanaman ini menangkap udara yang lewat dan disimpan dalam batang atau akarnya
lalu menghembuskan nya kembali keudara tentunya dengan udara yang lebih segar.
Sebagai hortikultura
Hortikultura seperti perkembangan dari tumbuhan tumbuhan yang lain. Jadi dalam arti
mudah nya adalah mengembangbiakan atau mengabung dengan tanaman lain. Ini biasa sering
dilakukan oleh lumut tanduk dengan menempel pada tanah dan juga tanaman yang lainya. Yang
fungsinya lumut ini nantinya akan menstablikan dan menjaga tanah agar tetap lembab dan juga
membantu proses pertumbuhan tanaman yang lainya.
Dalam tanah juga terkandung mineral yang fungsinya untuk dapat melembabkan dan
berguna sebagai proses nafas dari tumbuhan – tumbuhan. Ternyata dibalik itu semua lumut tanduk
sangat berguna untuk pendeteksi adanya mineral dalam tanah. Bagaimana bisa terjadi ? karena
dalam lumut tanduk ada bagian sistem penyaringan yang dimana fungsi utamanya adalah ketika
ada air yang menghujaninya secara tidak langsung akan menyaring air tersebut untuk dapat
merembeskan kedalam tanah.
Manfaat yang terakhir ini bisa dibilang aneh namun benar adanya. Sama seperti lumut hati
ternyata lumut tanduk juga mempunyai khasiat untuk kesehatan tubuh seseorang. Tanaman yang
biasanya sering dibuang dan hancurkan oleh orang ini ternyata memiliki manfaat didalamnya.
Mengapa tumbuhan lumut tanduk dapat dijadikan obat karena lumut tanduk adalah tanaman yang
aman untuk dikonsumsi dan tidak beracun dan dapat menangani penyakit batuk, hepatitis, dan juga
penyakit jantung. namun anda harus tetap berhati hati dalam mengkonsumsi tumbuhan lumut
tanduk ini karena tidak ada standar dan takarannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
2. Gametofitnya menyerupai lumut hati dan menempel ditanah dengan perantara riziod-
rizoidnya.
3. Lumut tanduk hidup di tepi-tepi sungai atau danau dan seringkali disepanjang selokan,
dan ditepi jalan yang basah atau lembab.
4. Cara perkembangbiakan lumut tanduk dengan cara Aseksual dan seksual. Cara aseksual
dengan pembentukan spora, dan seksualnya dengan membentuk arkegonuim dan anteridium.
5. Lumut tanduk hanya memiliki satu suku yaitu Antocerotales, dan memiliki dua genus
yaitu Antoceros dan Nothotylus.
DAFTAR PUSTAKA
Hasnunidah, Neni. 2007. Buku Ajar Botani Tumbuhan Tingkat Rendah. Lampung :
Universitas Lampung