Anda di halaman 1dari 3

Bryophyta

A. PENGERTIAN BRYOPHYTA (TUMBUHAN LUMUT)


Bryophyta berasal dari dua kata “bryon” dan “phyta”. Bryon berarti lumut
dan phyta berarti tumbuhan. Jadi bryophyte dapat diartikan sebagai tumbuhan lumut.
Tumbuhan lumut merupakan divisi tumbuhan yang hidup didarat , tidak berpembuluh,
umumnya berukuran kecil (dapat berukuran mikroskopik atau tidak terlihat jika tanpa
bantuan mikroskop) dan berwarna hijau.  Divisi bryophyta ini termasuk kedalam anggota
kingdom plantae (tumbuhan). Lumut mempunyai sel-sel plastid yang menghasilkan klorofil
a dan b sehingga dapat melakukan melakukan fotosintesis. Oleh karena itu, lumut bersifat
autrotrof karena dapat membuat makanan sendiri.

Lumut merupakan peralihan anatara tumbuhan bertalus (belum memiliki akar, batang dan
daun sejati) dengan tumbuhan berkormus (sudah memiliki akar, batang dan daun sejati).
Lumut tudak berpembuluh dan tidak berakar, namun memiliki rizoid (bulu-bulu akar)
sebagai pengganti akar.  Melalui rizoid lumut dapat menempel dan menyerap air dan
mineral. Setelah air masuk ketubuh lumut kemudian didistribusikan keseluruh bagian tubuh
dengan cara difusi, dengan daya kapilaritas maupun aliran sitoplasma. Hal inilah yang
menyebabkan lumut hanya dapat hidup ditempat yang teduh dan dirawa. Lumut tidak dapat
tumbuh tinggi dan besar seperti tumbuhan lain, pada umumnya ukurannya tidak lebih 20
cm.

B. Klasifikasi Bryophyta
Dalam klasifikasi, bryophyta termasuk ke dalam tumbuhan kingdom plantae, divisio yaitu
bryophyta, dan terbagi menjadi 3 class yaitu Hepaticopsida (Hepaticae), Anthocerotopsida
(Anthocerotae) dan Bryopsida (Musci).

 Hepaticopsida terdapat beberapa ordo sebanyak 7 yaitu Takakiales, Calobryales,


Jungermanniales, Metzgeriales, Marchantiales, Sphaerocarpales dan Monocleales.
 Anthocerotopsida, hanya ada 1 (satu) ordo yaitu Anthocerotales.
 Bryipsida memiliki 5 Sub-class yaitu Spagnidae, Andreacidae, Buxbaumidae,
Bryidae dan Polytrichadae. Sedangkan ordo meliputi Spagnales, Andreacales,
Buxbaumiales, Fissidentales, Discranales, Pottiales, Grimmiales, Funariales,
Schistostegales, Tetraphidales, Eubryales, Isobryales, Hookeriales, Hypnobryales,
Polytrichadae, Polytrichales dan Dawsoniales.

Sistem klasifikasi bryophyta ini mengadopsi dari Takhtajan (1953), Schuster (1953),
Parihar (1965) dan Udar (1976). Ketiga klasifikasi dari bryophyta memiliki
karakteristiknya sendiri yaitu:

Hepaticopsida (Lumut Hati)


Lumut hati memiliki karakteristik berikut ini

 Ada 6500 spesies Hepaticopsida


 Struktur tubuhnya terbagi atas lobus yang menyerupai lobus hati pada manusia.
 Memiliki dinding tebal untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, gameto
 Gametofit terkadang memiliki kutikula
 Siklus hidup gametofit lebih dominan
 Sistem reproduksi secara generatif (oogami) dan vegeatif (fragmentasi, tunas,
kuncup eram)
 Tidak memiliki jaringan meristematik
 Sporofit tumbuh terbatas

Anthocerotopsida (Lumut Tanduk)


Lumut tanduk memiliki karakteristik sebagai berikut

 Ada 100 spesies Anthocerotopsida


 Struktur tubuh berbentuk kapsul menyerupai tanduk
 Bentuk tubuh thallus
 Sel pada anthocerotopsida terdiri dari kloroplas dan pyrenoid
 Siklus hidup lebih didominasi gametofit
 Rhizoid hanya terdapat 1 jenis saja
 Sporogonium memiliki panjang 10-15 cm
 Kandungan asam nukleat dekat dengan tumbuhan berpembuluh
 Habitat di daerah kelembaban tinggi
 Dinding sporogonium mempunyai stoma dengan 2 sel penutup
 Kolumela diselubungi jaringan yang menghasilkan spora
Bryopsida (Lumut Daun)
Lumut daun memiliki rupa spiral berwarna hijau muda sampai kecoklatan jika sudah mati.
Tumbuhan ini tidak melekat pada substratnya melainkan nagian akar yang melekat pada
tempat tumbuhnya. Adapun bryopsida memiliki karakteristik yang berbeda dengan
Hepaticopsida dan Anthocerotopsida seperti berikut ini

 Terdiri dari 14.500 spesies Bryopsida


 Terdiri dari bagian-bagian tumbuhan lumut seperti batang, daun dan rhizoid
 Siklus hidup gametofit lebih mendominasi
 Tidak berpembuluh
 Struktur tubuh relatif kecil
 Tidak mempunyai sel/akar
 Reproduksi vegetatif degan spora

Anda mungkin juga menyukai