PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
itu lumut tidak mempunyai akar sejati, lumut melekat pada substrat dengan
menggunakan rhizoid. Siklus hidup lumut dan tumbuhan berpembuluh juga
berbeda (Hasan dan Ariyanti, 2004).
Ukuran tumbuhan lumut relatif kecil dan jarang ada yang mencapai
15 cm, bahkan ada yang tingginya hanya beberapa millimeter saja. Bentuk
tubuhnya pipih sepereti pita dan ada pula seperti batang dengan daun-daun
kecil. Tumbuh tegak atau mendatar pada substratnya dengan perantaraan
rhizoid. Lumut memiliki dua macam alat reproduksi, yaitu anteridium yang
menghasilkan spermatozoid dan arkegonium yang menghasilkan ovum.
Tangkai anteridium disebut anteridiofor, sedangkan tangkai arkegonium
3
disebut arkegoniofor. Berdasarkan letak alat kelaminnya (gametangia), lumut
dibedakan menjadi dua golongan, yaitu lumut berumah satu, bila anteridium
dan arkegonium terletak pada satu individu dan lumut berumah dua, bila
anteridium dan arkegonium terletak pada individu yang berlainan.
Kingdom : Plantae
Divisi : Hepaticopsida
Kelas : Jungermannidae
Ordo : Calobryales
Famili : Haplomitriaceae
Genus : Haplomitria
4
Spesies : Haplomitrium sp.
2. Lumut Daun (Musci)
Lumut daun adalah tumbuhan kecil yang berklorofil yang tumbuh
di hutan lembab dan rawa. Mereka berkembang dengan jarak yang rapat
sehingga membentuk karpet. Lumut daun termasuk tumbuhan pertama
yang tumbuh di terra firma.Seperti leluhurnya, alga mereka bergantung
pada air dalam beberapa hal, terutama untuk reproduksi.
Lumut daun memiliki daun dan tangkai sederhana. Daun memiliki
klorofil yang memungkinkan mereka memproduksi makanan sendiri
melalui fotosintesis. Tidak seperti tumbuhan yang berkembang, lumut
daun tidak memiliki akar atau jaringan khusus untuk mengangkat air dan
substansi nutrisi. Mereka menyediakan makanan sendiri dengan
menyerap air dan mineral langsung melalui tangkai, daun dan rhizoidnya.
Lumut daun tidak memiliki bunga. Terdapat sekitar 15.000 spesies lumut
daun.Umumnya, lumut daun ditemukan di tanah yang lembab, karang
atau batang pohondan kadang-kadang di air tawar.
Klasifikasi Tumbuhan Lumut Daun :
5
majemuk. Lumut tanduk merupakan spesies pertama mengolonisasi
wilayah terbuka dengan tanah lembab.
Bentuk tubuh lumut tanduk sepertilumut hati yaitu berupa talus
tetapi sporofitnya berupa kapsul memanjang. Sel lumut tanduk hanya
mempunyai satu kloroplas. Hidup ditepi sungai, danau, atau sepanjang
selokan.
Klasifikasi Tmbuahan Lumut Tanduk
Kingdom : Plantae
Divisi : Bryophita
Kelas : Anthocerotopsida
Ordo : Anthocerothales
Famili : Anthocerothaceae
Genus : Anthocerota
Spesies : Anthoceros sp.
6
Metagenesis Lumut
Spora Sporangium
Protonema
Sporogonium
Gametofit
Sporofit
Anteridium Arkegonium
7
dan betina dapat dihasilkan pada tanaman yang sama (monoceous) atau pada
tanaman berbeda (dioceous) (Gradstein, 2003).
8
dapat dimanfaatkan sebagai indikator ekologi, indikator pencemaran air dan
udara dan indikator deposit mineral (Ahirra, 2014).
9
BAB III
PEMBAHASAN
Talus sporofit lumut bersifat diploid (2n) yang mempunyai ciri-ciri umur
hidupnya pendek, hidup menempel pada talus gametofit untuk memperoleh
nutrient. Pangkal sporofit tertanam pada gametofit. Sporofit tidak bercabang
dan membentuk sporangium tunggal (atau beberapa) pada ujungnya.Talus
gametofit lumut bersifat haploid (n) yang mempunyai ciri-ciri umur hidupya
lama, dominan pada talus, hidup pada substrat misalnya tanah. Gametofit
berasal dari hasil perkecambahan spora yang membentuk protonema (stadium
muda lumut). Gametofit ini membentuk struktur akar atau rhizoid, batang, dan
daun. Gametofit menghasilkan anterizoid berflagel 2 (whiplash) dan sel telur.
10
Proses siklus hidup lumut sebagai berikut :
1.Antheridium yang masak akan mengeluarkan sel-sel sperma, kemudian sel
sperma berenang menuju arkhegonium untuk membuahi ovum (pembuahan
terjadi apabila kondisi basah)
2.Ovum yang terbuahi akan tumbuh sporofit yang tidak mandiri, karena
hidupnya masih disokong oleh gametofit. Sporofit ini bersifat diploid (x = 2n)
serta berusia pendek (± 3-6 bulan untuk mencapai tahap kemasakan)
3.Sporofit akan membentuk kapsula yang disebut sporongonium pada bagian
ujung
4.Sporogonium berisi spora haploid yang dibentuk melalui meiosis.
Sporogonium yang masak akan mengeluarkan atau melepaskan spora
5. Spora tumbuh menjadi suatu berkas yang disebut dengan protonema, berkas
ini akan tumbuh meluas dan pada tahap tertentu akan menumbuhkan gametofit
baru.
11
BAB IV
SIMPULAN
Bryophyta adalah nama lain dari tumbuhan lumut yaitu tumbuhan dengan
struktur tubuh yang sel-sel penyusunnya sudah terspesialisasi, termasuk
kelompok tumbuhan kecil yang tumbuh menempel pada berbagai jenis
substrat. Bryophyta merupakan organisme multiseluler dan eukariotik. Belum
memiliki akar, daun, dan batang yang jelas (Thallophyta), namun ada yang
sudah memiliki akar, batang, dan daun yang jelas (Kormophyta). Sehingga
sering disebut sebagai tumbuhan peralihan antara Thallophyta dan
Kormophyta.
Menurut Carl von Linne (Latin : Carolus Linnaeus), tumbuhan lumut
dibedakan dalam tiga kelas, yaitu Kelas Hepaticae (lumut hati), Kelas Musci
(lumut daun) dan Kelas Anthocerotae (lumut tanduk). Bryophita mengalami
siklus hidup diplobiontik dengan pergantian generasi heteromorfik.
Kelompok tumbuhan ini menunjukkan pergiliran generasi gametofit dan
sporofit yang secara morfologi berbeda.
Berdasarkan data yang ada, lumut dapat digunakan sebagai bahan untuk
hiasan rumah tangga, obat-obatan, bahan untuk ilmu pengetahuan dan sebagai
indikator biologi untuk mengetahui degradasi lingkungan.
12
DAFTAR PUSTAKA
13