JAMUR ROTI
Rhizopus stolonifer
A. Judul
Mengidentifikasi Jamur Roti
B. Tujuan
Melalui kegiatan pengamatan terhadap jamur roti mahasiswa dapat
mendeskripsikan struktur, klasifikasi ilmiah, ciri-ciri, kerugian, persebaran,
dan habitat jamur roti dengan baik.
C. Landasan Teori
Taksonomi tumbuhan rendah merupakan disiplin ilmu yang mengkaji
berbagai jenis tumbuhan berupa tallus, tidak memiliki akar, batang dan
daun sejati. Dalam dunia taksonomi tumbuhan rendah dikenal berbagai
divisi yang termasuk kedalam tumbuhan rendah antara lain : Schyzophyta
(tumbuhan belah), Thallophyta (tumbuhan tahlus), Bryophyta (tumbuhan
lumut), Pteridophyta(tumbuhan paku).
Tumbuhan nonvaskulerlumut daun, lumut hati, dan lumut tanduk-
dikelompokkan bersama dalam satu divisi tunggal, Bryophtya(Bahasa
Yunani bryon, lumut). Bryophyta kebanyakan hidup di darat dan sel-
selnya telah mempunyai dinding yang terdiri atas selulosa.
Pteridophyta merupakan suatu golongan tumbuhan yang mempunyai
daur perkembangan dengan pergiliran keturunan yang
beraturan. Tumbuhan ini juga banyak ditemukan di darat, biasanya juga
menempel pada substrat.Fungi hidup sebagai saprofit atau parasit, ada yang
dalam air, tetapi lebih banyak yang hidup didaratan. Sedangkan di dalam
laut jarang sekali didapatkan. Kebanyakan jamur yang hidup saprofit dapat
dipelihara pada substrat buatan.
Dengan demikian untuk lebih mengetahui secara langsung ciri
morfologi, struktur tubuh dan kondisi lingkungan habitat dari berbagai jenis
tumbuhan tingkat rendah yang dimaksud, khususnya jenis tumbuhan lumut,
tumbuhan paku, dan jamur, maka dilakukanlah praktikum lapangan untuk
mengamati langsung spesimen yang dimaksud.
Fungi adalah heterotrof yang mendapatkan nutriennya melalui
penyerapan (absorption). Dalam cara nutrisi ini, molekul-molekul organic
kecil diserap dari mdium sekitarnya. Fungi akan mencerna makanan di luar
tubuhnya dengan cara mensekresikan enzim-enzim hidrolitik yang sangat
ampuh pada ke dalam makanan tersebut. Enzim-enzim itu akan
menguraikan molekul kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana
yang dapat diserap dan digunakan oleh fungi (Campbell, 1999 : hal 159).
Ciri-ciri jamur lendir adalah sebagai berikut :
1. Bentuk tubuh seperti lendir (plasmodium) yang merupakan massa
protoplasma tidak berdinding;
2. Berinti banyak, bersel satu atau bersel banyak
3. Struktur tubuh vegetatif menyerupai Amoeba, berbentuk seperti lendir
(plasmodium), tetapi cara berkembang biaknya menyerupai Fungi;
4. Berkembang biak secara aseksual dan seksual. Pencernaan makanan
yang dilakukan pada fase vegetatif (aseksual) dilakukan menyerupai
Amoeba. Pada tingkat dewasa, Plasmodium akan membentuk kotak
spora seperti pada Fungi. Setelah matang, kotak spora ini akan pecah
dan mengeluarkan spora. Spora yang berkecambah akan membentuk sel
gamet yang menyerupai Amoeba. Sel-sel gamet ini bersifat haploid dan
akan melakukan singami atau peleburan dua gamet dengan ukuran yang
sama dan tidak dapat dibedakan antara sel jantan dan betina yang akan
menghasilkan zigot.
5. Biasa hidup di hutan-hutan basah, tanah lembap, batang kayu yang
membusuk, kayu lapuk, atau sampah basah. (Zubaidah, 2000 : hal 110).
Bryophyta adalah tumbuhan darat berklorofil yang tumbuh di empat-
tempat yang lembap. Tumbuhan lumut mempunyai pergiliran generasi dari
sporofit diploid dengan gametofit yang haploid. Meskipun safropit secara
morfologi dapat dibedakan dari gametofit (heteromorf), tetapi safropit ini
tidak pernah merupakan tumbuhan mandiri yang hidup bebas. Sporofit
tumbuhnya selalu dalam ikatan dengan gametofit, yang berupa tumbuhan
mandiri, menyediuakannutrisi bagi sporofit. Pada lumut gametofitlah yang
dominan. Beberapa tumbuhan lumut masih mempunyai talus, tidak
mempunyai akar, batang dan daun, lumut belum memiliki akar sejati hanya
memiliki akar semu yang disebut dengan rhizoid. (Birsyam, 2004 : hal 98)
Tumbuhan lumut (Bryophyta) dibedakan dalam 2 kelas dengan ciri-
ciri jelas yaitu : 1. Hepaticae (lumut hati), dan 2. Musci (lumut daun).
Kedua kelas itu berbeda dalam bentuk susunan tubuhnya
dan perkembangan gametangium serta sporogoniumya. Keduanya selalu
berwarna hijau, autotrof dan sebagai hasil
asimilasi telah terdapat zat tepung. Kebanyakan lumut hati hidup di
tempat-tempat yang basah, oleh sebab itu tubuhnya mempunyai struktur
yang higromorf. Bentuk lain jarang ditemukan, meskipun adapula yang
terdapat pada tempat-tempat yang amat kering, misalnya pada kulit-kulit
pohon, diatas tanah atau batu cadas, sehingga tubuhnya perlu mempunyai
struktur yang xeromorf. (Tjitrosoepomo, 2005 : hal 186).
Lichenes (Lumut kerak) merupakan simbiosis antara jamur dan
ganggang. Lichenes(lumut kerak) hidup sebagai epifit pada pepohonan.
Lumua ini juga tumbuh di atas tanah, terutama daerah tundra di sekitar
kutub utara. Selain itu lumut kerak dapat hidup di segala ketinggian di atas
batu cadas, di tepi pantai sampai gunung-gunung yang tinggi. Lumut kerak
dapat berperan dalam pembentukan tanah dan menghancurkan batu-batu
yang cadas sehingga lumut ini disebut juga sebagai tumbuhan
perintis. (Yudianto, 1992 : 120).
Komponen yang berupa fungi disebut mikobion, sedangkan
komponen yang berupa alga disebut fikobion. Miobionnya sebagian besar
adalah ascomycetes hanya beberapa saja yang basidiomycetes, sebagian
besar lichenes yang askomisetik funginya adalah dari golongan
discomycetes. Fikobion umumnya terdiri dari chlorophyceae yang bersel
tunggal atau dari cyanophyceae. Talus berdasarkan distribusi sel-sel alga di
antara hifa fungi terdapat 3 tipe talus. Yaitu Krustosa, Foliosa, dan
Fruktikosa. (Suradinata, 1998 : 96).
Bryophyta adalah tumbuhan darat berklorofil yang tumbuh di tempat-
tempat lembab. Tumbuhan lumut mempunyai pergiliran generasi dari
sporofit diploid dengan gametofit yang haploid. Meskipun sporofit secara
morfologi dapat dibedakan dari gametofit (heteromorf), tetapi sporofit ini
tidak pernah merupakan tumbuhan mandiri yang hidup bebas. Sporofit
tumbuhnya selalu dalam ikatan dengan gametofit, yang berupa tumbuhan
mandiri, menyediakan nutrisi bagi sporofit. Pada lumut, gametofitlah yang
dominan. Beberapa tumbuhan lumut masih mempunyai talus, tidak
mempunyai akar, batang, dan daun. Bryophyta yang dapat dibedakan
batang, dan daunnya, belum mempunyai akar sejati, hanya ada rhizoid
(Birsyam, 2004 : hal 112).
Tumbuhan paku merupakan komponen vegetasi yang lebih menonjol
dari pada lumut, walaupun kelompok tersebut jumlah jenisnya jauh lebih
besar (sekitar 20.000 jenis). Diduga tumbuhan paku merupakan tumbuhan
yang menghuni daratan bumi. Fosilnya dijumpai pada batu-batuan zaman
Karbon, yaitu kira-kira 345 juta tahun yang lalu. Tumbuhan paku ada yang
hidup di air (hidrofit), hidup di tempat lembab (higrofit), hidup menempel
pada tumbuhan lain (epifit), dan ada yang hidup pada sisa-sisa tumbuhan
lain atau sampah-sampah (saprofit). Paku tersebar di seluruh dunia, tetapi
terbanyak di daerah tropic lembab. Kebanyakan paku memiliki perawakan
yang khas, sehingga tidak mudah keliru dengan macam tumbuhan lain.
Sebagian dari kekhasan itu adalah adanya daun muda yang bergelung yang
akan membuka jika dewasa, cirri yang hamper unik ini disebut vernasi
bergelung. Ukuran dan bentuk paku sangat bervariasi yang berkisar dari
paku pohon yang dapat mencapai tinggi sekitar 5 meter sampai paku mini
berlapis tipis yang daunnya hanya selapis sel dan sering tertukar dengan
lumut (Loveless, 1989 : hal 134).
Daur hidup tumbuhan paku mengenal pergiliran keturunan, yang
terdiri dari dua fase utama: gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku yang
mudah kita lihat merupakan bentuk fase sporofit karena menghasilkan
spora. Bentuk generasi fase gametofitnya dinamakan protalus(prothallus)
atau protalium(prothallium), yang berwujud tumbuhan kecil yang berupa
lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati, tidak berakar(tetapi memiliki
rizoid sebagai penggantinya), tidak berbatang, tidak berdaun. Prothallium
tumbuh dari spora yang jatuh di tempat yang lembab. Dari prothallium
berkembang anteredium(antheredium, organ penghasil spermatozoid atau
sel kelamin jantan) dan arkegonium(archegonium, organ penghasil ovum
atau sel telur). Pembuahan mutlak memerlukan bantuan air sebagai media
spermatozoid berpindah menuju archegonium. Ovum yang dibuahi
berkembang menjadi zigot, yang pada gilirannya tumbuh menjadi
tumbuhan paku baru(Anonim, 2006:hal )
No Spesimen Jenis Ciri morfologi Deskripsi
1 Fungi Jamur kayu Tubuh buah Fungi kayu adalah fungi dari
(Ganoderm menyerupai suku polyporaceae , tubuh
a kipas, warna buah membentuk kipas,
applanatum coklat, dapat berumur beberapa
) tahun dengan membentuk
lpisan-lapisan tubuh buah
baru. Hidup sebagai saprofit
dan banyak terdapat pada
kayu-kayu yang lapuk.
2 Bryophyt Musci Memiliki akar, Lumut daun dapat tumbuh
a (lumut batang dan pada tempat yang lembap.
daun)Pogon daun.Akarnya Berwarna hijau karena
atum berupa memiliki klorofil. Untuk
cirrhatum rizoidBatang menyerap unsur hara dan
mendistribusikan nutrien
dan daunnya dan air dari bagian bawah
semu. tumbuhan ke bagian atas
Berwarna hijau, digunakan suatu pembuluh
memiliki yang disebut midrib. Lumut
sporangium. daun dalam kehidupannya
memiliki pergiliran
keturunan yaitu generasi
sporofit dan gametofit dan
berkembang biak dengan
vegetatif dan generatif.
3 Pterydop Nothochlae -Daun majemuk Semua jenis pterydophyta
hyta na hirsuta menjari.- yang kami temukan berasal;
Batang sejati.- dari anak
Arah tumbuh kelas pilices. Tumbuhan ini
batang tegak paling banyak terdapat pada
lurus daerah tropika meliputi
percabangan jenis-jenis paku dari yang
Glechenia pada batang. terkecil (hanya beberapa mm
lineralis -Akar serabut. saja) sampai yang terbesar
-daun-daun (berupa pohon). Paku yang
panjang dengan berupa pohon batangnya
bagian yang dapat mencapai besar asatu
menyirip dan lengan atau lebih, umumnya
menjari. tidak bercabang, pada
-terdapat ujungnya terdapat suatu
sporangium, roset daun. Daun daun itu
batang sejati. menyirip ganda sampai
Nephrolepis -akar serabut. beberapa kali, [panjangnya
biserrata -Akar serabut, dapat mencapai 3 meter, dan
daun makrofil jika telahgugur
-batang sejati meninggalkan berkas-berkas
yang jelas pada batang.
Batang mengeluarkan
banyak akar, tetapi jika tidak
dapat masuk ke dalam tanah
maka akar itu akan tidak
bertambah panjang dan
karena rapatnya satu sama
lain seakan-akan akar itu
menyelubungi batang.
Kekuatan batang di peroleh
dari berkas-berkas
pengangkut yang masing-
masing mempunyai susunan
konsentris .
4 Lichenes FruktikosaK -Talus kompleks Lichenes merupakan
rustosa dan menyerupai tumbuhan yang terdiri dari 2
batang yang komponen yaitu jamur yang
menggantung, disebut mikobion dan
melekat pada ganggang yang disebut
substrat, struktur fikobion. Komponen jamur
talus bulat bulat lebih banyak menyusun
atau pipih, lichen. Lichen memiliki
bercabang atau habitat dan bentuk yang
tidak, berwarna berberda dengan komponen-
hijau dan putih.- komponen penyusunanya.
Talus disertai Lichen dapat tumbuh pada
pembentukan habitat yang bervariasi,
korteks sering kali tumbuh pada
atas, terdapat dinding, atap rumah, daun
hipotalus yang dan kulit pohon. Umumnya
berwarna hitam lichen bersifat xerofit. Talus
dan nampak lichen yang paling sederhana
seperti lingkaran nampak seperti
tipis, ada lapisan tonjolan kecil mengering
putih yang tumbuh di tanah, batu-
dipermukaan batuan. Ataupun di kulit
talus kayu. Pada susunan tertinggi
talus lichen banyak tersusun
atas hfa yang susunanya
teratur hampir menyerupai
susunan jaringan pada
tumbuhan tingkat tinggi.
Dengan demikian talus
mempunyai bentuk khusus
seperti tubuh buah.