DISUSUN OLEH:
A. Latar Belakang
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sudah dikenal sejak dahulu,
rumah dan perabotannya dapat ditumbuhi jamur. Hal tersebut berlaku pula
sulit diatasi. Jamur yang tumbuh pada makanan tersebut dapat memproduksi
Dengan sifat jamur yang tidak mempunyai klorofil, maka cara untuk
yang berasal oleh organisme lain, maka jamur disebut sebagai organisme
yang heterotrop. Kalau zat organik yang diperlukan jamur itu zat yang sudah
tidak dibutuhkan lagi oleh pemiliknya maka jamur semacam itu disebut
saproba. Kalau jamur itu hidup pada jasad-jasad lain yang masih hidup
sehingga akibatnya merugikan, maka jamur itu disebut parasit (Yani Suryani,
dkk 2020).
Jamur merupakan tumbuhan yang kosmopolitan sehingga tempat
hidupnya sangat luas. Udara merupakan tempat yang penuh oleh spora jamur,
B. Tujuan
pangan (Tomat)
= jamur; logos = ilmu (bahasa Yunani). Perintis ilmu jamur adalah Pier
pada tahun 1729. Penggunaan istilah umum jamur mencakup semua bentuk
yang kecil maupun besar yang disebut kapang, cendawan, lapuk, kulat dan
dari selulosa atau khitin atau keduanya dan umumnya berkembang biak
Jamur terbagi dalam dua golongan yaitu jamur yang uniseluler disebut
jamur yang membentuk tubuh buah yang terbagi lagi dalam dua golongan
yaitu jamur-jamur yang dapat dimakan atau disebut Edible mushroom; contoh
Jamur terdiri dari struktur somatik atau vegetatif yaitu thallus yang
Jamur terdiri dari dua golongan yaitu yang bersifat uniseluler dikenal
sebagai khamir atau ragi dan yang bersifat multiseluler dikenal sebagai
kapang. Sel khamir lebih besar dari pada kebanyakan bakteri dengan
spesies memiliki bentuk yang khas. Tubuh kapang pada dasarnya terdiri
Hifa yang tua mempunyai tebal yang berkisar antara 100-150 μm,
sedangkan tebalnya pada bagian apeks kurang lebih 50 um Hifa yang tua
lapisan dinding sel yang sudah ada, seperti halnya lignin pada tumbuhan
sel. Dalam hal ini fungsinya untuk melindungi sitoplasma dari radiasi
ultraviolet atau dapat juga terhadap enzim-enzim liais darl organisme lain
Menurut (Yani Suryani, dkk 2020) Bentuk Hifa ada 3 macam yaitu:
dari:
mycelium) .
lingkungan kondusif.
Anastomosis hifa yaitu pertemuan 2 ujung hifa atau ujung hifa satu
bertemu dengan bagian yang menonjol dari sel hifa lain atau pertemuan
2. Dinding Hifa
karbohidrat yang berantai panjang), zat serupa lignin dan beberapa zat
3. Membran Hifa
isi sel, yaitu membran sel. Komposisi kimia membran sel fungi diduga
dkk 2020).
enzim-enzim ekstraseluler. Selain itu ada vesikel yang sangat kecil yang
disebut kitosom, mengandung enzim kitin-sintase dan berperan dalam
misalnya pemecahan septum agar inti sel dapat bergerak dari sel satu ke
sel yang lain dan pada sel yang bersifat parasit untuk memecahkan
Nukleus / Inti jamur mempunyai inti yang lengkap yang kita sebut
terdiri dari hifa yang tidak bersekat (nonseptate), inti tersebar dimana-
mana, hifa tersebut dinamakan senosit (ceonocyt). Sedang pada hifa yang
bersekat (septate hypha), pada setiap sel terdapat satu, dua atau lebih inti
5. Haustoria
terdapat pada jamur parasit yang dapat menembus dinding sel inang
berfungsi untuk absorpsi makanan dari sel inang (Yani Suryani, dkk
2020).
6. Plectenchym
7. Stroma
8. Sklerotium
9. Spora
yaitu: spora aseksual dan spora seksual (Yani Suryani, dkk 2020).
berupa padat atau cairan. Media yang digunakan untuk pertumbuhan jamur
dalam pembiakan jamur adalah, Czapek's Dos Agar, Hay Infusion Agar,
Malt Extract Agat, Malt Yeast Agar, Oatmeal Agar, Potato Carrot Agar,
Agar.
Metode isolasi yang digunakan adalah TPC (Total Plate Count) untuk
pertumbuhan koloni untuk jamur sekitar 3–5 hari bahkan bisa lebih
dunia industri juga ada metabolit yang sifatnya racun untuk organisme lain
Adapun waktu yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu Rabu, 03
Makassar.
korek api, cawan petri, ose bulat, autoclave, erlenmeyer, gelas ukur, neraca
2. Bahan
C. Prinsip Kerja
telah di taruh pada preparat kemudian ditempatkan pada ruang dua lensa
D. Prosedur Kerja
12
a. Disiapkan alat bahan yang akan digunakan
tetes
2. Kultur
d. Dilakukan fiksasi kembali cawan petri yang sudah ditanami oleh swab
b. Diteteskan larutan lacto cotton blue pada objek glass sebanyak 1 atau
2 tetes
A. Hasil Pengamatan
No Gambar Keterangan
1
Tabel IV.2. Hasil Pengamatan Mikroskopik langsung dan Tidak Langsung
No Gambar Keteranagan
1. Mikroskopik Langsung:
2. Mikroskopik Tidak Langsung:
B. Pembahasan
Pada praktikum Mikologi yang dilaksanakan pada hari rabu, tanggal 26
pada suhu kamar, hal ini dilakukan untuk Suhu ini akan mempengaruhi reaksi
kimiawi dan reaksi enzimatis pada miroba yang berpengaruh pada
pada objek glass sebanyak 1 atau 2 tetes. Fungsi penambahan larutan KOH
ini adalah untuk menghancurkan sel non jamur. kemudian diambil 1-2 ose
sampel tomat busuk, homogenkan dan ditutup dengan objek glass, diamati di
bercabang, konidia bermuncul dari foot cell (micelium yang bengkak dan
halus tak berwarna coklat kuning. Visikel berbentuk glubosa dengan bagian
atas bagian ujung seperti batang kecil konidia kasar. Deskripsi ini sama
langsung.
buah tomat di kultur pada media PDA (Potato Dextrose Agar). Media ini
memiliki pH yang rendah yaitu 4,5 sampai 5,6 sehingga sering digunakan
diatas nyala api bunsen. Tujuan dari fiksasi adalah untuk membunuh bakteri
disamping nyala api). Dilakukan fiksasi kembali cawan petri yang sudah
ditanami oleh swab tomat busuk kemudian di inkubasi 3-5 hari pada suhu
yang tumbuh pada media memiliki ciri-ciri seperti A. Niger dan A. Flavus
yaitu koloni yang masih muda (berwana putih), sedangkan bau pada jamur
dan pinggir koloni tidak beraturan, permukaan rata dan berwarna hitam,
bulat berwarna hitam dan tersusun melingkar, konidiofor tunggal tegak lurus
hampir sama besar dari bawah sampai atas dan vesicle berbentuk bulat.
Aspergillus niger merupakan salah satu jamur yang dapat merusak buah dan
dapat berlangsung secara luas dimana-mana dan dapat diisolasi dari berbagai
memiliki tiga komponen, yaitu fenol, yang akan membunuh setiap organisme
hidup, asam laktat yang akan mempertahankan struktur jamur, dan catton
blue yang akan mewarnai kitin dalam dinding sel jamur. Pewarnaan pada
terlebih dahulu pada bunsen. Tujuan dari fiksasi adalah untuk menghilangkan
lemak atau kotoran yang ada pada objek glass sehingga tidak menggangu
pada saat pengamatan. Kemudian diambil 1-2 tetes LCB dan diletakan pada
bagian tengah objek glass. Diambil 1-2 ose isolat jamur pada media PDA.
yakni terdapat banyak spora-spora dalam cell, dimana spora-spora ini akan
bahwa jamur yang terdapat pada pangan (tomat) busuk adalah Aspergilus
Niger.
.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
`Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dengan
B. Saran
Santoso Iman dkk. 2000. Pengenalan Kapang Tropik Umum. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia.