(HEMOFLAGELLATA)
PENDAHULUAN. Flagelata darah dan jaringan yang parasiter dan bersifat patogen bagi
manusia, termasuk ke dalam Famili Trypanosomatidae. Patogenitasnya berlainan, dari ringan
sampai berat dan serius bahkan dapat menimbulkan kematian bagi hospesnya. Hanya dua genus
yang penting yaitu genus Leishmania dan Trypanosoma. Dari kedua genera tersebut ternyata
tidak satu spesies pun yang ditemukan di Indonesia sehingga dalam uraiannya dibatasi. Secara
umum Leishmania menimbulkan Leishmaniasis sedangkan Trypanosoma menimbulkan
Trypanosomia.
Klasifikasi. Yang termasuk flagelata darah dan jaringan patogen bagi manusia memiliki
klasifikasi sebagai berikut.
Phylum Sarcomastigophora.
Subphylum Mastigophora
Klas Zoomastigophorea.
Ordo Kinetoplastida.
Famili Trypanosonatidae, terdiri dari beberapa genus, tetapi
yang penting sebagai penyebab penyakit pada manusia ialah:
Genus Leishmania.
Genus Trypanosoma.
Seperti bacaan di atas, hemoflagellata manusia meliputi genus Trypanosoma dan
Leishmania. Terdapat 2 jenis tripanosoma manusia: (1) Afrika, menyebabkan sakit tidur dan
ditularkan oleh lalat tsetse (Glossina): Trypanosoma brucei rhodesiense dan Trypanosana brucei
gambiense; dan (2) Amerika, menyebabkan penyakat Chagas dan ditularkan oleh "cone-nosed
bug" (Triatoma, dsb.): Trypanosoma (Schizotrypanum) cruzi. Spesies lain, Trypanosoma ran
geli dari Amerika Selatan, menimbulkan infeksi manusia tanpa menyebabkan penyakit). Genus
Leishmania, biasanya dibagi dalam 3 spesies yang menimbulkan infeksi manusia tetapi
penelitian yang lebih baru membaginya menjadi 13 atau lebih spesies, menyebabkan
leishmaniasis kulit (Oriental sore), mukokutan (espundia), dan viseral (kala-azar). Semua bentuk
infeksi ini ditularkan oleh agas (sandfly) (Phlebotomus di Hemisfer Timur, Lutzomya dan
Psychodopygus di Hemisfer Barat).
Genus Trypanosoma terdapat dalam darah sebagai tripomastigot, dengan badan yang
panjang yang menyokong selaput lateral bergelombang dan satu flagel yang membatasi pinggir
bebas selaput dan timbul pada ujung anterior sebagai penonjolan yang menyerupai cambuk.
Kinetoplas terdapat pada semua bentuk yang ditemukan pada manusia, adalah suatu badan
berwarna gelap yang mengandung ADN, terletak tepat berdekatan dengan nodus yang kecil
sekali (blefaroplas) dari mana flagella timbul. Bentuk perkembangan lain di antara
hemoflagellata adalah (1) stadium leishmania intrasel bulat, amastigot; (2) stadium ekstrasel
berflagel, promastigot (dahulu dinamakan leptomonas), bentuk lanset tanpa selaput gelombang
dengan kinetoplas pada ujung anterior; dan (3) epimastigot (dahulu dinamakan kritidia), stadium
ekstrasel yang lebih memanjang dengan selaput golombang yang pendek dan kinetoplas terletak
lebih ke arah posterior tetapi tetap lebih anterior terhadap inti.
Pada siklus hidup Lenhmania, hanya amastigot dan promastigot yang ditemukan, yang
terakhir terbatas pada vektor insekta. Pada T cruzi, ketiga bentuk dapat ditemukan pada
manusia, dan tripomastigot dan epimastigot dalam vektor. Pada tripanosoma Afrika, 2 stadium
berflagel yang terakhir juga terdapat pada vektor lalat tse-tse, tetapi hanya tripomastigot yang
ditemukan pada manusia - walaupun penyelidikan yang terbaru berpendapat bahwa amastigot
intrasel terdapat pada mencit percobaan dan mungkin terdapat pada manusia juga.
Hemoflagelata ini mempunyai empat stadium dalam daur hidupnya, yaitu: 1) stadium
amatigot atau leismania, berbentuk bulat atau loniong, mempunyai satu inti dengan kariosom,
satu kinetoplas di bagian anterior yang terdiri atas benda parabasal, blefaroplas dan satu
aksonema. Besarnya 2-3 mikron dan hidupnya di dalam sel (intraselular); 2) stadium promastigot
atau stadium leptomonas, berbentuk bujur memanjang, mempunyai satu inti, satu kinetoplas di
bagian anterior dan satu flagel. Bentuk ini besarnya ± 15 mikron; 3) stadium epimastigot atau
stadium kritidia dengan bentuk bujur memanjang, mempunyai satu inti, satu kinetoplas di bagian
anterior, satu flagel dan satu membran bergelombang. Besarnya 15-25 mikron dan hidup di luar
sel; 4) stadium tripomastigot atau di tripanosoma dengan bentuk bujur memanjang, mempanyai
satu inti, satu flagel yang dimulai dari bagian posterior dan keluar di bagian anterior. Besarnya
20-30 mikron dan hidupnya ekstraselular. Spesies hemoflagelata mempunyai empat stadium atau
lebih dari dua stadium.
Leishmania
Genus leishmania, tersebar luas di alam, mempunyai sejumlah spesies yang secara
morfologis hampir identik. Oleh karena itu, diferensiasi didasarkan pada sejumlah kriteria
epidemiologi dan biokimia: profil mobilitas elektroforetik pada serangkaian isoenzim (pola
zimodem); penentuan serotipe faktor ekskresi; analisis restriksi DNA kinetoplas (schizodeme);
pola konjugasi lektin pada permukaan parasit; penggunaan probe monoklonal untuk mendeteksi
antigen spesifik; pola pertumbuhan promastigot in vitro bila terdapat antiserum; ciri khas
perkembangan promastigot pada vektor lalat pasir spesifik; dan vektor, pejamu reservoit, dan
fakror epidemiologi lain. Gambaran klinis yang disebabkan oleh penyakit merupakan ciri khas
pembeda sejak dulu, tetapi banyak pengecualian yang dikenal saat ini (lihat bawah). Leishmania
visera terjadi akibat infeksi oleh anggota kompleks Leishmania donovani, yang terdiri dari
berbagai spesies atau subspesies. Bentuk leishmania di Eropa, Asia, dan Afrika dibawa oleh lalat
pasir dari genus Lutzomyia. Leishmania di Amerika dibawa oleh lalat pasir dari genus
Phlebotomus. Berbagai leishmania ini menyebabkan sejumlah ciri khas klinis dan epidemiologi
yang untuk mempermudah, digabung dalam tiga kelompok klinis: (1) leishmaniasis viseral (kala-
azar), (2) leishmaniasis kutan (Oriental sore, Baghdad boil, nyeri kulit basah, nyeri kulit kering,
ulkus chiclero, uta, dan nama-nama lain), dan (3) leishmaniasis mukokutan atau nasooral
(espundia). Namun, beberapa spesies dapat menimbulkan beberapa sindrom penyakit (misal,
leishmaniasis visera dari salah satu agen leishmaniasis kutan atau leishmaniasis kutan dari agen
leishmaniasis visera). Demikian pula, keadaan klinis yang sama dapat disebabkan oleh agen yang
berbeda.
pada genus leishmania hanya ada tiga spesies yang penting bagi manusia, yaitu 1)
leishmania donovani yang menyebabkan leismaniasis viseal atau kala azar, 2) Leishmania
tropica yang menyebabkan leismaniasis kulit atau "oriental sore" dan 3) Leishmania brasiliensis
yang menyebabkan lesmaniasis mukokutis atau Espundia.
Lalat Phlebotomus
Ketiga spesies Leishmania tersebut di atas mempunyai morfologi yang hampir sama,
tetapi berbeda dalam sifat biakkannya, menifestasi klinisnya. Penyebarannya dan sektornya.
Ketiga spesies tersebut terdiri dari sejumlah strain yan berbeda dalam virulensi, tipe besi, sifat –
sifat biologi dan adaptasi pada vektor.
Penyembuhan dari kala azar dan oriental sore memberikan kekebalan yang lama.
Keadaan malnutrisi dan debilitas merupakan predisposisi dari serangan klinis. Imunisasi
terhadap penyakit oriental sore berhasil dilakukan dengan menggunakan bahan biakan atau
bahan dari lesi manusia atau dari limpa binatang yang terinfeksi.
Leishmania donovani
Distribusi geografik
Daerah endemi penyakit ini sangat luas, yaitu berbagai negara di Asia (India), Afrika,
Eropa (sekitar Laut Tengah), Amerika Tengah dan Selatan. Di Indonesia penyakit ini belum
pernah ditemukan.
Pengobatan
Natrium antimonium glukonat, etilstibamin, diamidin, pentamidin, amfoterisin B dan
stilbamidin merupakan obat yang toksik tetapi sangat efektif untuk pengobatan penyakit ini.
Selain itu penderita memerlukan istirahat total selama menderita penyakit akut; juga memerlukan
banyak makanan yang mengandung kadar protein tinggi dan vitamin. Transfusi darah diberikan
pada penderita dengan anemia berat, edema atau perdarahan pada selaput mukosa.
Sebagai usaha penanggulangan leismaniasis maka dilakukan pengembangan vaksin
antara lain vaksin yang terbuat dari leismania mati ataupun vaksin yang terbuat dari rekayasa
genetik.
Epidemiologi
Di sekitar Laut Tengah, penyakit ini hanya terdapat pada anak balita dan disebut "kala
azar infantil". Anjing merupakan hospes reservoar dan penting sebagai sumber infeksi. Pada
anjing kelainan terdapat pada kulit, dinamakan “Hunde kala aza”. Di Eropa dan Amerika Selatan
anjing sebagai bintang peliharaan juga merupakan hospes reservoar, sedangkan di India
penularan terjadi langsung antara manusia dan manusia karena anjing tidak penting sebagai
hospes reservoar.
Leishmania tropica
Distribusi geografik
Daerah endemi penyakit ini terdapat di
berbagai negeri sekitar Laut Tengah, Laut Hitam,
Afrika, Amerika Tengah dan Selatan, negeri-negeri
Arab, India, Pakistan dan Sailan. Di Indonesia
penyakit ini belum pernah ditemukan.
Dalam penyebarannya, yang bertindak sebagai
vektor genus Phlebotomus, sedangkan sebagai hospes
reservoir tikus liar. P. papatasii merupakan
vektor paling penting dalam menyebarkan L. major di Timur Tengah. P. sergeti menyebarkan L.
tropica dan P. longipes merupakan vektor yang biasa bagi L. aethiopica. L. major tersebar luas
di daerah perkampungan Rusia (daerah selatan dan tengah), Afgänistan, Iran, Arabia, Israel,
Afrika Utara, Afrika Selatan (Sahara). L. tropica terdapat pada daerah yang sama dengan
penyebaran L. major, tersebar rata ke Turki dan Grecce tetapi lebih terbatas pada pusat
perkotaan. L. aethiopica ditemukan di dataran tinggi Ethiopia dan Kenya.
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan dengan: 1) menemukan parasit dalam sediaan apus yang diambil
dari tepi ulkus atau dari sediaan biopsi; 2) pembiakan dalam medium N.N.N., 3) reaksi
imunologi.
Pengobatan
Pada penelitian, obat-obat yang dapat menghasilkan kesembuhan pada leismaniasis kulit
adalah salep yang mengandung paromomisin, sedangkan alopurinol ternyata juga efektif pada
pengobatan leismaniasis kulit.
Pengobatan lokal dilakukan bila hanya ada satu atau dua ulkus saja. Bila terjadi luka
multipel atau luka yang sudah lanjut diberi neostibosan. Di daerah endemi bila terdapat luka di
daerah muka, dianjurkan untuk tidak diberi pengobatan sampai waktu tertentu supaya penderita
mendapat kekebalan. Akan tetapi untuk daerah non-endemik pengobatan harus segera diberikan.
Untuk menghindarkan luka dari debu serta penyebaran ke orang lain, luka ditutup serta
menjaga kebersihan luka. didapat satu/beberapa ulkus, diinfiltrasi dengan stibofen atau
kuinakrin. Jika ulkus multiple/luka lanjut, perlu diberi pengobatan sistemik. Sebagai obat pilihan,
yaitu Pentavalent antimony, Sodium Stibogluconate dengan dosis 15-20 mg/ kg/hari IM atau IV
dalam 15-20 hari. Ketoconazole yang dapat diberikan per oral, dosis untuk dewasa 400-600 mg/
hari. Keberhasilan dengan obat ini bervariasi mungkin tergantung kepada strain dari parasit
(Neva F.A., 1994).
Epidemiologi
Anjing, gerbil, tikus liar dan binatang pengerat lainnya merupakan sumber infeksi yang
penting bagi manusia. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya transmisi ántara penderita dan
vektor, dianjurkan untuk menutup luka pada penderita. Pemberantasan vektor (lalat pasir)
dilakukan dengan penyemprotan DDT secara
residual pada rumah-rumah. Juga dianjurkan
mema kai kelambu atau repelen waktu tidur agar terlindung
dari gigitan lalat. Imunisasi aktif dengan jasad hidup
dapat memberikan perlindungan yang efekif. Meskipun
imunitas tersebut baru didapat setelah beberapa
bulan.
Leishmania brasiliensis
Distribusi geograrik
Penyakit ini ditemukan di Amerika Tengah dan Selatan (mulai dari Guatemala sampai ke
Argentina bagian Utara dan, Paraguay). Di Indonesia penyakit ini belum pernah ditemukan.
Morfologi dan daur hidup
Morfologi parasit ini tidak dapat dibedakan dari L. donovani dan L. tropica. Stadium
amastigot hidup dalam sel RE di bawah kulit pada "porte d'entree" dan menyebar ke selaput
lendir (mukosa) yang berdekatan, seperti mulut, hidung dan tulang rawan telinga. Stadium
promastigot terdapat pada lalat Phlebotomus sebagai bentuk infektif. Bentuk ini ditemukan puła
dalam biakan N.N.N.
Infeksi terjadi seperti pada L. donovani dan L. tropica.
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan dengan : 1) menemukan parasit dalam sediaan apus atau sediaan
biopsi dari tepi ulkus; 2) pembiakan dalam medium N.N.N; 3) reaksi imunologi
Pengobatan
Terapi intravena dengan etilstibamin harus dilakukan dengan segera setelah diagnosis
dibuat, mengingat luka mukokutan yang destruktif. Narium antimonium tartrat dan stibofen
dapat digunakan dalam pengobatan secara berturut-turut. Amfoterisin B juga mempunyai nilai
terapeutik
Antibiotik diberikan bila terdapat infeksi sekunder oleh bakteri.
Epidemiologi
Di daerah endemi penyakit terbatas di daerah pinggiran hutan dan banyak terdapat pada
orang dewasa laki-laki yang bekerja di hutan, sedangkan di Brazil sepertiga penderitanya adalah
anak-anak. Diduga, bahwa hospes reservoar adalah binatang liar. Anjing kadang-kadang
mengandung parasit ini tetapi tidak menimbulkan kelainan pada tubuh binatang tersebut.
Di Tunisia penanggulangan leismaniasis kulit dilakukan dengan membasmi koloni gerbil
(hospes reservoar) dan menghilangkan sumber makanan gerbil dengan membuang semak-semak
serta mencegah pertumbuhannya kembali dengan cara menanami pohon di tempat tersebut. Di
Peru penanggulangan leismaniasis kulit meliputi pemakaian insektisida di daerah perumahan dan
sekitarnya yang merupakan fokus transmisi, serta memakai pakaian, gelang, topi yang telah
dicelup dalam repelen di lapangar yang merupakan fokus infeksi.
Sumber :
SUMBER BUKU “PARASITOLOGI KESEHATAN EDISI III”
PENERBIT : BALAI PENERBIT FKUI, JAKARTA
Tahun 1998
Sumber Buku “Mikrobiologi Untuk Profisi Kesehatan Edisi 16”
Drawers L. Los
CV EGC. Penerbit Buku Kedokteran
Jakarta 1986
SUMBER BUKU “PARASITOLOGI KESEHATAN EDISI Keempat”
PENERBIT : BALAI PENERBIT FKUI, JAKARTA
Tahun 2008
Disusun oleh Staf Pengajar Departemen Parasitologi, FKUI
Editor : Inge Sutanto, Is Suhariah Ismid, Pudji K. Sjarifuddin, Saleha Sungkar
SUMBER BUKU “PARASITOLOGI KEDOKTERAN: DITINJAU DARI ORGAN
TUBUH YANG DISERANG”
Penerbit : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Jakarta 2005
Editor : DJAENUDIN NATADISASTRA, dr., Sp.ParK. ; Prof. Dr. RIDAD AGOES,
MPH
sumber gambar
1. Buku MIKROBIOLOGI KEDOKTERAN JAWETZ, MELNICK, ADELBERG Ed. 23
2. https://en.m.wikipedia.org/wiki/Leishmania_infantum
3. https://microbeonline.com/laboratory-diagnosis-of-leishmaniasis-visceral-leishmaniasis-kala-azar-
part-one/
4. http://jimmyenggar.blogspot.com/2011/05/leishmania-tropica.html?m=1