Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH HEMATOLOGI I

Pembentukan Trombosit

Disusun oleh :
Kristiana Devi Yuliani (P27834118042)
Alifiyah Yunanda Primadiani (P27834118043)
Muhammad Sholakhuddin Al-Ayubi (P27834118044)
Anindya Hani Isnasari (P27834118045)
Deva Berliana Subandi (P27834118047)
May Nurdita Prayitno (P27834118049)
Alifia Intan Rizdianto (P27834118050)
Indah Suci Islamy Astid Puteri (P27834118051)

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
PROGRAM STUDI D4 ANALIS KESEHATAN SURABAYA
TAHUN 2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan dengan segala kerendahan hati atas kehadirat Allah Yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini
dengan judul “PEMBENTUKAN TROMBOSIT”.
Penyusunan Makalah ini sebagai salah satu tugas untuk memenuhi jam mata kuliah.
Makalah ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang terlibat baik
berupa materi, moral dan spiritual. Tak lupa kepada semua pihak semoga mendapat imbalan
dari Allah SWT atas segala yang telah dilakukan demi terselesainya Makalah ini. Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan Makalah ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu apabila ada ktitik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan Makalah ini penulis menerima dengan tangan terbuka. Akhirnya penulis
berharap Makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca
umumnya dan perkembangan dunia pendidikan di Akademi pada masa yang akan datang.

Surabaya, 14 Oktober 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah.....................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
2.1 Definisi dan Fungsi Trombosit..................................................................3
2.2 Struktur Trombosit....................................................................................4
2.3 Proses Pembentukan Trombosit (Trombopoiesis)....................................6
2.4 Ciri-Ciri Sel Trombosit beserta gambarnya..............................................8
2.5 Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Trombosit......................................11
2.6 Faktor Pengendali Trombopoiesis...........................................................13
BAB III PENUTUP..............................................................................................15
3.1 Kesimpulan..............................................................................................15
3.2 Saran........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Trombosit adalah fragmen sitoplasma megakariosit yang tidak berinti dan terbentuk di
sumsum tulang yang bisa terjadi pada vena maupun arteri.
Asal – usul trombosit yaitu :
Semula banyak pendapat yang dikemukakan mengenai asal trombosit. Beberapa
pendapat yang pernah dikemukakan adalah trombosit berasal dari :
1. Plasma darah
2. Endotel pembuluh darah
3. Sel darah merah atau intinya
Hipotesa dari J.W.Weight (1906) : trombosit merupakan bagian dari sitoplasma
megakariosit. Teori ini disokong oleh hasil observasi dari Bunting, Downey dan lain –
lain yang dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Trombosit dan megakariosit pada foetus ditemukan bersamaan
2. Percobaan idukasi trombositosis memperlihatkan adanya peningkatan jumlah
megakariosit.
3. Ada persamaan sitokimia dan komposisi antigenik antara trombosit dan
megakariosit.
4. Pemberian radio-isotop dalam megakariosit ternyata kemudian dijumpai juga dalam
trombosit.
5. Observasi secara langsung: trombosit dihasilkan dari megakariosit.
Adapun fungsi trombosit yaitu mencegah kehilangan darah, pembekuan darah,
melawan virus, dan mempermudah penyembuhan luka. Kelainan jumlah atau fungsi
trombosit dapat menghambat koagulasi darah. Keadaan yang ditandai dengan trombosit
berlebih (>400 103/µL) disebut dengan trombositosis (Price, 2004). Faktor yang
mengendalikan aktivitas trombopoiesis berupa suatu hormone glikoprotein, yang
disebut trombopoietin (TPO yang berfungsi untuk menstimulasi produksi dan
diferensiasi megakariosit yang nantinya akan berkembang menjadi trombosit.

1
1.2 Tujuan

1. Memenuhi tugas kuliah teori hematologi


2. Menambah pengetahuan tentang hal yang berkaitan dengan pembentukan trombosit
3. Menambah perbendaharaan sumber pengetahuan yang tercipta dari sumber yang
relevan.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan trombosit dan strukturnya ?
2. Apa fungsi dari trombosit ?
3. Bagaimana proses pembentukan trombosit ?
4. Apa yang mengendalikan proses pembentukan trombosit ?
5. Apa saja factor yang mempengaruhi jumlah trombosit ?
6. Apa saja faktor pengendali trombopoiesis?

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi dan Fungsi Trombosit

Megakariosit dan trombosit dari apusan


sumsum tulang

Trombosit adalah fragmen sitoplasma megakariosit yang tidak berinti dan terbentuk di
sumsum tulang. Trombosit matang berukuran 2-14 µm, berbentuk cairan bikonveks.
Setelah keluar dari sumsum tulang , sekitar 20-30 % trombosit mengalami sekuestrasi
di limpa (Kosasih, 2008).

Trombosit merupakan sel kecil yang berdiameter rata-rata 1,5-3 µm. Trombosit
dihasilkan dan dilepas dari megakariosit yang ada di sumsum tulang dengan waktu
maturasi 4-5 hari dan masa hidup dari sirkulasi 9-10 hari. Jumlah trombosit dalam
darah vena orang dewasa normal rata-rata 200.000-500.000/µL darah.

3
Trombosit merupakan suatu sel dalam plasma darah yang memiliki bentukan yang kecil
dan bundar. Sama halnya dengan sel darah merah (eritrosit) dan sel darah putih
(leukosit), trombosit diproduksi di sumsum tulang dan memiliki peranan yang vital
dalam proses pembekuan darah di dalam tubuh.

Apabila terdapat suatu jaringan yang luka atau perdarahan, maka trombosit akan
langsung ke bagian tersebut dan membentuk suatu formasi yang dapat menghentikan
perdarahan. Ada tiga cara tahapan trombosit di dalam melakukan proses pembekuan
darah, antara lain:

 Dengan menempel langsung pada bagian yang luka


 Melakukan agregasi/ penggumpalan secara bersama-sama dengan trombosit lainnya
 Melepaskan suatu senyawa kimia dengan tujuan untuk merangsang agregasi lebih
lanjut pada trombosit lainnya.
Adapun fungsi dari trombosit antara lain :

1. Mencegah Kehilangan Darah

Fungsi trombosit yang pertama adalah untuk menyumbat pembuluh darah yang
rusak untuk mencegah kehilangan darah. Ya, dalam kondisi normal, trombosit
bergerak melalui pembuluh darah dalam keadaan yang tidak aktif.

2. Pembekuan Darah

Fungsi trombosit yang kedua adalah sebagai sarana yang digunakan untuk
melakukan pembekuan darah. Tidak jauh berbeda dengan fungsi leukosit, trombosit
memiliki fungsi yang sama layaknya sel darah putih pada umumnya.

3. Melawan Virus

4
Fungsi trombosit lainnya adalah sebagai sarana untuk melawan virus yang masuk ke
dalam tubuh yang bisa mengakibatkan seseorang akan terjangkut suatu penyakit
tertentu.

4. Mempermudah Penyembuhan Luka

Fungsi trombosit lainnya adalah sebagai sarana yang digunakan oleh tubuh untuk
mempermudah penyembuhan luka pada bagian tubuh. Apabila seseorang sedang
mengalami luka di bagian tubuh, trombosit akan berkumpul ke tempat luka tersebut
kemudian memicu pembuluh darah untuk mengkerut atau yang berfungsi untuk
menahan darah agar tidak banyak yang keluar.

2.2 Struktur Trombosit

Trombosit berukuran sekitar 1-4 mikron, bagian selnya membentuk seperti piringan dan
tidak memiliki inti sel. Walaupun tidak memiliki inti sel, trombosit masih dapat
melakukan sintesis protein karena memiliki kandungan RNA di dalam sitoplasmanya.
Diameter selnya berkisar 2-3 mikro.

Trombosit memiliki sistem membran tiga lapis (trilaminar) dan sistem membran yang
memilik ruang (kanalikuli). Membran ini berfungsi sebagai pelindung trombosit dari
lingkungan luar sel. Membran trombosit ini kaya akan fosfolipid yang akan membantu

5
dalam proses pembekuan darah. Pada bagian submembran trombosit terdapat
komponen mikrofilamen yang disebut trombastin. Komponen ini memiliki fungsi
seperti aktomiosin yang berperan dalam kontraksi otot.

Gambaran diafragmatis utrastruktur trombosit

Permukaan membran sel trombosit terdapat lapisan glikoprotein yang menyebabkan


trombosit menghindari perlekatan pada endotel normal dan melekat pada dinding
pembuluh darah yang terluka, teruta sel-sel endotel yang rusak dan bahkan melekat
pada jaringan kolagen yang terbuka di bagian pembuluh darah. Membran sel trombosit
juga mengandung banyak fosfolipid yang berperan dalam mengaktifkan berbagi hal
dalam proses pembekuan darah (Guyton dan Hall, 2008).

6
2.3 Proses Pembentukan Trombosit (Trombopoiesis)

Trombosit dibentuk di sumsum tulang dari megakariosit, yaitu sel yang sangat besar
dalam susunan hemopoietik dalam susunan tulang belakan yang memecah trombosit
baik dalam sumsum tulang atau segera setelah memasuki darah, khususnya ketika
mencoba untuk memasuki kapiler paru. Konsentrasi normal trombosit dalam darah
adalah antara 150.00-350.000/µL.

Proses trombopoiesis sebagai berikut :

1. Perkembangan trombosit di sumsum tulang


Morfologi trombopoiesi sangat berbeda dari eritopoesis dan granulopoesis karena
tidak terjadi sebagai suatu perkembangan sel fungsional matang dari prekursor yang
belum matang dengan perbedaan kriteria morfologis yang nyata dan melalui
pembelahan pematangan yang terjadi selanjutnya. Pada trombopoesis, terjadi prose
poliploidisasi berulang kali, yang menimbulkan berbagai tipe sel 2N-32N (64N)
melalui endoreduplikasi DNA, yang setara dengan berbagai tahapan fungsi terdapat
tiga macam bentuk sel yang dapat dikenali, antara lain :
a. Megakarioblast
Badan sel biasanya lebih besar daripada badan sel proeiritroblas. Perbandingan
antara inti dan sitoplasma berubah karena inti menjadi lebih besar. Kepadatan
kromatid berbeda-beda. Nukleulus sebagian besar tertutup, tetapi terdapat dalam
jumlah besar pada penyatuan inti yang mencolok. Terdapat sel yang berinti dua
hingga empat. Sitoplasma tampat nasofilik kuat, terbebas dari granulasasi dan di

7
bagian tepi kadang-kadang terlihat sedikit menjuntai. Sering terdapat trombosit
yang melekat.

b. Promegakariosit
Promegakariosit adalah megakariosit yang setengah matang. Produk poliploidasi
megakarioblas yang berdemensi besar. Inti sel sangat besar dan sedikit berlobus
selain bentuk dengan kecenderungan segmentasi (berlobus) yang dapat dikenali
dengan jelas. Kromatin inti sebagian besar teranyam rapat, nukleolus yang ada
kebanyakan terselubungi. Sitoplasma tampak basofilik dengan beberapa
azurofilik, yang menunjukkan permulaan aktivitas trombopoesis. Luas sitoplasma
bertambah secara nyata. Di tepi sel, terdapat trombosit yang melekat.
c. Megakariosit

Sel terbesar yang dijumpai pada hematopoiesis di sumsum tulang dalam kondisi
normal. Serangkaian gumpalan (haustra) inti yang khas terbentuk dari sitoplasma
azurofilik ditutupi bintik-bintik halus, sebagai perwujudan terakhir pembentukan
trombosit yang aktif. Perluasan dan penonjolan bagian sitoplasma azurofilik
menandakan suatu persiapan pelepasan trombosit.

Sebagian kecil megakariosit (di bawah 10%) menunjukkan inti tunggal atau
ganda yang berbentuk bulat-oval dan kecil (yang lebih dikenal sebagai
mikromegakariosit) pada pengecilan diameter sel. Elemen-elemen ini juga
memiliki aktivitas trombopoetik. Suatu fenomena yang dikenal sebagai
empiropolesis, yaitu penggambaran granulosit matang melalui sitoplasma
megakariosit tanpa menggangu integrasi sel, yang tidak mengindikasikan suatu
proses fagositosis.

Trombosit dihasilkan di dalam sumsum tulang dengan cara melepaskan diri


(fragmentasi) dari perifer sitoplasma sel induk (megakariosist) melalui rangsangan
trombopoetin. Megakariosist berasal dari megakarioblast yang timbul dari proses
diferensiasi sel asal hemapoetik precursor mieloid paling awal yang membentuk
megakariosit. Megakariosit matang dengan proses replikasi endomiotik inti secara

8
sikron, volume sitoplasmanya bertambah besar pada waktu jumlah inti bertambah dua
kali lipat, sitoplasma menjadi granular dan selanjutnya trombosit dibebaskan.
Trombosit yang dihasilkan oleh tiap megakariosit adalah 4000 trombosit. Interval
waktu dari diferensiasi sel asal sampai dihasilkan trombosit pada manusia dibutuhkan
waktu kurang lebih 10 hari. Umur trombosit normal 10 hari, diameter trombosit rata-
rata 1-2 µm dan volume sel rerata 5,8 fl. Hitung trombosit normal sekitar 150-400 x
103/ µL

2.4 Ciri-Ciri Sel Trombosit beserta gambarnya

Gambar diperoleh dari sumsum tulang melalui aspirasi sumsum tulang.


Sel Ciri Ciri Gambar
Megakarioblas Bentuk: bulat, kadang-
kadang oval
Warna sitoplasma: biru
tua, sitoplasma basofilik
kuat tanpa granul
Bentuk inti: bulat, oval or
slightly tidak teratur
Tipe kromatin:
gelap, homogen
Nukleolus: biasanya
tak terlihat
darah:
tidakada
sumsum
tulang:<0.1%
Inti mungkin terbagi
menjadi dua lobus
Promegakariosit Bentuk: oval, kadang-
kadang bulat
Warna sitoplasma: biru
dengan bintik merah
jambu, kadang-kadang
sitoplasma berisi vakuola
besar Granularitas:
mulai tampak halus,
granulasi merah jambu
Bentuk inti: tidak teratur,
berlobus
Tipe kromatin: padat
Rasio

9
inti/sitoplasma:
rendah
Nukleolus: tak
terlihat
darah: tidak ada
sumsum tulang: < 0.5 %
Megakariosit Bentuk: oval, kadang-
kadang bulat
Warna sitoplasma:
merah jambu
Tipe kromatin: padat
Nukleolus: tak terlihat
darah: tidak ada
sumsum tulang: < 0.5 %

Mikromegak- Bentuk: oval, kadang-


Ariosit kadang bulat
Warna sitoplasma:
merah jambu
Granularitas: halus,
merah jambu Bentuk
inti: multilobular, tidak
teratur
Tipe kromatin: padat
Rasio
inti/sitoplasma:
sedang Nukleolus: tak
terlihat Distribusi:
darah: normal tidak ada
sumsum tulang: < 0.5 %
Giant platelet Bentuk: bulat atau oval,
dengan
pinggir tidak rata
Warna sitoplasma:
biru Granularitas:
granul ungu halus
yang mengisi bagian
tengah trombosit
Pinggir tipis tanpa granul
pada bagian tepi dari sel
Distribusi: dalam film
darah tepi hanya satu
giant plateklet

10
Trombosit Bentuk: bulat atau oval,
hipogranular dengan
pinggir tidak rata
Warna sitoplasma: biru
Granularitas: granul
ungu halus mengisi bagian
tengah trombosit Pinggir
tipis tanpa granul pada
bagian tepi sel. Granul
yang sedikit atau tidak ada
di dalam trombosit
merupakan suatu anomali
morfologis.
Inti: tidak ada

2.5 Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Trombosit

Kelainan jumlah atau fungsi trombosit dapat menghambat koagulasi darah. Keadaan
yang ditandai dengan trombosit berlebih (>400 103/µL) disebut dengan trombositosis
sedangkan keadaan yang ditandai dengan trombosit kurang dari normal adalah
trombositopenia.

 Trombositopenia
Faktor-faktor mempengaruhi trombositopenia seperti leukemia, penyakit hati,
perdarahan yang memanjang akibat trauma ringan ekimosis yang bertambah,
splenomegaly, peningkatan autoantibodi igG (Price, 2004). Selain itu penyakit
atau kelainan yang menyerang sumsum tulang juga akan menurunkan

11
kemampuan produksi platelet dan kondisi dimana platelet digunakan atau
dihancurkan lebih cepat dari normal. Obat-obatan seperti aspirin dan ibuprofen,
beberapa jenis antibiotik, colchine dan indomethacine. H2-blocking agents,
hydralazine, isoniazid, quinidine, tiazide diuretics, dan tolbutamide merupakan
contoh obat yang dapat menurunkan jumlah trombosit (labtesonline, 2015)
Gejala dan tanda-tanda dari trombositopenia biasanya tergantung pada jumlah
trombosit di dalam darah Anda. Jika jumlah trombosit hanya 10 ribu sampai 50
ribu mikroliter (mcL), artinya Anda mengalami trombositopenia ringan. Kondisi
ini biasanya akan menimbulkan perdarahan dalam seperti memar. Sementara
bila trombosit yang berada di bawah 10.000 mcL dapat menunjukkan tanda-
tanda seperti purpura (memar pada kulit), pendarahan mendadak, dan petechiae
(bintik-bintik kecil pada kulit). Beberapa kemungkinan gejala umum
trombositopenia meliputi:
o Memar atau purpura
o Muncul bintik-bintik merah atau ungu (petechiae)
o Pendarahan yang tak kunjung berhenti, bahkan hanya karena luka kecil
o Mimisan
o Pendarahan pada gusi
o Pendarahan menstruasi lebih banyak dari biasanya
o Pendarahan dari rektum (anus)
o Terdapat darah pada tinja atau kencing
o Kelelahan
Pada kasus yang lebih serius, Anda dapat mengalami pendarahan dalam
(internal). Gejala dari pendarahan internal adalah:

o Terdapat darah pada kencing (misalnya kencing berwarna merah darah


atau coklat kehitaman seperti cola)

o Terdapat darah pada tinja (misalnya tinja berwarna merah darah atau hitam
seperti aspal)

o Muntah darah atau berwarna gelap

12
 Trombositosis

Trombositosis bisa disebabkan oleh berbagai hal. Mulai dari gangguan pada
tulang dan sumsum tulang, infeksi, hingga kondisi lainnya. Berikut beberapa
jenis trombositosis, di antaranya:

o Trombositosis sekunder atau trombositosis reaktif. Trombositosis jenis ini


lebih sering disebabkan infeksi atau penyakit lain yang pernah atau sedang
diidap.

o Trombositosis primer atau trombositosis esensial. Trombositosis ini


disebabkan oleh gangguan pada sumsum tulang. Trombositosis primer
merupakan kondisi yang sering menyebabkan penggumpaan darah. Penyebab
pasti yang mendasari gangguan pada sumsum tulang tersebut belum diketahui.

Trombositosis sekunder merupakan salah satu reaksi berlebih terhadap kondisi


yang dialami tubuh dan dapat disebabkan oleh beberapa kondisi lain. Contohnya
seperti reaksi alergi, serangan jantung, latihan fisik, infeksi (misalnya
tuberkulosis), kekurangan zat besi, kekurangan vitamin, hingga kanker. Ketika
tubuh mengalami trombositosis sekunder, reaksi berlebihan ini bisa memicu
pelepasan sitokin-sitokin yang menyebabkan meningkatnya produksi trombosit.
Beberapa penyebab lainnya, termasuk juga beberapa golongan obat seperti
epinephrine, heparin sodium, tretinoin, dan vincristine sulfate. Penyebab
trombositosis primer cenderung berbeda. Jenis ini disebabkan oleh banyaknya
trombosit yang diproduksi oleh sumsum tulang ke dalam darah. Jumlah trombosit
yang tinggi ini pada akhirnya bisa meningkatkan risiko terjadi pengumpalan
darah, atau bahkan memicu terjadi pendarahan.

Seseorang yang mengalami trmobositosis bisa mengalami berbagai keluhan pada


tubuhnya. Umumnya pengidapnya akan mengalami sakit kepala, sakit dada,
pingsan, pusing, kelehahan, kesemutan pada tangan dan kaki, hingga
terganggunya penglihatan (sementara). Namun, dalam beberapa kasus,
trombositosis sekunder tidak menunjukkan gejala sama sekali.

13
Gejala trombositosis sekunder umumnya berkaitan dengan gejala dari kondisi
pemicunya, sehingga pemeriksaan darah rutin ataupun pemeriksaan lainnya akan
diperlukan untuk menentukan diagnosis trombositosis sekunder. Gejala
trombositosis primer lain lagi. Trombositosis ini lebih umum dialami oleh wanita
dan orang di atas 50 tahun. Meski begitu, kondisi ini juga bisa terjadi pada mereka
yang lebih muda. Gejala trombositosis primer sebenarnya tak berbeda jauh dengan
sekunder, dengan penambah gejala seperti:

o Kemerahan, rasa sakit yang membakar, serta denyutan di area tangan dan kaki.

o Kehilangan fungsi penglihatan sementara.

o Pembesaran limpa.

o Pendarahan yang terjadi dapat berupa mimisan, gusi berdarah, timbul memar
di kulit, dan kotoran yang disertai darah.

Penggumpalan darah dapat dialami pengidap di area tangan dan kaki serta otak,
sehingga dapat menyebabkan stroke atau transient ischemic attack (TIA).

14
2.6 Faktor Pengendali Trombopoiesis

Faktor yang mengendalikan aktivitas trombopoiesis berupa suatu hormone glikoprotein,


yang disebut trombopoietin (TPO). Hormon ini diproduksi terutama di hati dan di ginjal
yang berfungsi untuk menstimulasi produksi dan diferensiasi megakariosit yang
nantinya akan berkembang menjadi trombosit. Diferensiasi sel adalah proses yang
bertanggung jawab untuk spesialisasi fungsional sel untuk melakukan target tertentu.

Trombopoietin merupakan stimulus yang sangat penting untuk perkembangan sel


progenitor hematopoietik yang akan berkembang menjadi megakariosit. Sel progenitor
adalah sel biologis yang memiliki kecenderungan untuk berdiferensiasi menjadi jenis
sel tertentu, tetapi sudah lebih spesifik dan didorong untuk berdiferensiasi menjadi sel
"target". Sedangkan Hematopoietic Stem Cell (HSC)) adalah sel-sel sumsum tulang
yang memproduksi sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah. Jadi sel
progenitor hematopoietik adalah sel yang memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi
menjadi sel sel dalam darah.

Hormon ini juga bersinergi dengan sitokin hematopoietik yang lain, termasuk SCF, IL-
11, dan eritropoietin untuk menginduksi proliferasi sel-sel progenitor darah (Broudy

15
dan Kaushansky., 1995). Proliferasi sel adalah proses yang bertanggung jawab untuk
peningkatan jumlah sel.

Hormon ini juga menyebabkan pematangan trombosit, menurunkan level ADP,


kolagen, dan trombin yang dibutuhkan untuk proses agregasi megakariosit (Oda, 1996),
fibrinogen
serta meningkatkan adhesi trombosit ke dan fibronektin (van Oset al., 1996).
Faktor-faktor lain, disebut faktor -faktor perangsang koloni (CSF)
adalah glikoprotein yang disekresikan dan berikatan dengan protein
reseptor pada permukaan sel induk hemopoietik , sehingga
mengaktifkan jalur sinyal intraseluler yang dapat menyebabkan
sel berkembang biak dan berdiferensiasi menjadi jenis sel darah
tertentu. Tiga CSF adalah CSF granulosit-makrofag (GM-CSF), CSF granulosit (G-
CSF) dan CSF makrofag (M-CSF). Ini merangsang pembentukan granulosit dan aktif
pada sel progenitor atau sel produk akhir.

Trombosit mempunyai reseptor untuk trombopoietin yang bernama C-MPL. Trombosit


akan mengeluarkan C-MPL ke sirkulasi darah jika jumlah trombosit dalam darah
kurang. Adanya reseptor dalam darah akan membuat trombopoietin untuk menstimulasi
pembuatan trombosit pada sumsum tulang. Kadar trombopoietin rendah pada
trombositopenia akibat aplasia sumsum tulang dan sebaliknya.

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Trombosit adalah fragmen sitoplasma megakariosit yang tidak berinti dan terbentuk di
sumsum tulang. Trombosit matang berukuran 2-14 µm, berbentuk cairan bikonveks.
Setelah keluar dari sumsum tulang , sekitar 20-30 % trombosit mengalami sekuestrasi
di limpa. Trombosit merupakan sel kecil yang berdiameter rata-rata 1,5-3 µm.
Trombosit dihasilkan dan dilepas dari megakariosit yang ada di sumsum tulang dengan
waktu maturasi 4-5 hari dan masa hidup dari sirkulasi 10 hari. Jumlah trombosit dalam
darah vena orang dewasa normal rata-rata 200.000-500.000/µL darah. Ada tiga cara
tahapan trombosit di dalam melakukan proses pembekuan darah, antara lain:

 Dengan menempel langsung pada bagian yang luka


 Melakukan agregasi/ penggumpalan secara bersama-sama dengan trombosit lainnya
 Melepaskan suatu senyawa kimia dengan tujuan untuk merangsang agregasi lebih
lanjut pada trombosit lainnya.

Trombosit dihasilkan di dalam sumsum tulang dengan cara melepaskan diri


(fragmentasi) dari perifer sitoplasma sel induk (megakariosist) melalui rangsangan
trombopoetin. Megakariosist berasal dari megakarioblast yang timbul dari proses
diferensiasi sel asal hemapoetik precursor mieloid paling awal yang membentuk
megakariosit. Megakariosit matang dengan proses replikasi endomiotik inti secara
sikron, volume sitoplasmanya bertambah besar pada waktu jumlah inti bertambah dua
kali lipat, sitoplasma menjadi granular dan selanjutnya trombosit dibebaskan.

Kelainan jumlah atau fungsi trombosit dapat menghambat koagulasi darah. Keadaan
yang ditandai dengan trombosit berlebih (>400 103/µL) disebut dengan trombositosis
(Price, 2004).

17
Faktor yang mengendalikan aktivitas trombopoiesis berupa suatu hormone glikoprotein,
yang disebut trombopoietin (TPO). Hormon ini diproduksi terutama di hati dan di ginjal
yang berfungsi untuk menstimulasi produksi dan diferensiasi megakariosit yang
nantinya akan berkembang menjadi trombosit.

3.2 Saran
Dengan ditulisnya makalah ini, diharapkan kepada penulis dan para pembaca senantiasa
meningkatkan kemampuan dalam memahami dan mengerti mengenai materi-materi
yang telah disampaikan tersebut diatas.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/6313711/Trombopoesis

http://id.scribd.com/doc/9441738/Granulopoesis-Dan-Trombopoesis

http://respository.unimus.ac.id/463/3/BAB.II%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/24560/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y

http://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/da7e45e1f41fb752553884d48320b2e4.pdf

http://digilib.unila.ac.id/20654/15/BAB%20I.pdf

http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/JF/article/download/366/338

https://rumusbilangan.com/struktur-trombosit/

https://media.neliti.com/media/publications/65902-ID-perbandingan-nilai-agregasi-trombosit-
pa.pdf

https://e-journal.unair.ac.id/IJCPML/article/download/769/538

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Hemostasis_SC.pdf

19

Anda mungkin juga menyukai