I. Tujuan
Untuk menunjukkan adanya senyawa keton dalam urin.
II. Prinsip
a. Reaksi antara natrium nitroprusida dengan asam aseto asetat atau aseton akan
membentuk cincin ungu.
III. Bahan Uji
1. Urin normal
2. Urin patologis
IV. Pereaksi
1. Amonium sulfat kristal
2. Larutan natrium nitroprusida 5% segar
3. Amonium hidroksida pekat (NH3)
V. Metode
1. Sebanyak 5 mL urin ditambahkan amonium sulfat kristal hingga jenuh.
2. Menambahkan 2-3 tetes larutan natrium nitroprusida 5% segar kemudian di
campur, dan menambahkan 1-2 mL amonium hidroksida pekat. Campur perlahan-
lahan.
3. Mengamati perubahan yang terjadi.
VI. Hasil Pengamatan
Keterangan
Negatif (-) = Tidak terbentuknya warna permanganate
Positif (+) = Terbentuknya warna permanganate
VII. Pembahasan
Uji Rothera Nitroprusida bertujuan untuk mengetahui keberadaan badan keton
dalam urin. Badan keton terdiri dari 3 senyawa yaitu aseton, asam asetoasetat, dan
asam beta hidroksibutarat, yang merupakan produk metabolisme lemak dan asam
lemak yang berlebihan. Badan keton diproduksi ketika karbohidrat tidak dapat
digunakan untuk menghasilkan energi yang disebabkan oleh gangguan metabolisme
karbohidrat, kurangnya asupan karbohidrat (kelaparan, diet tidak seimbang), gangguan
absorbsi karbohidrat , atau gangguan mobilisasi glukosa, sehingga tubuh mengambil
simpanan asam lemak untuk dibakar.
VIII. Kesimpulan
Dari hasil praktikum uji rothera nitroprusida dapat disimpulkan bahwa, urin
normal menghasilkan hasil yang positif. Karena natrium natrium nitroprusida dengan
asam aseto asetat atau aseton bereaksi dengan baik sehingga dapat membentuk cincin
ungu.