Anda di halaman 1dari 13

Laporan Praktikum MKW.

23P
Kimia Farmasi Kuantitatif
Pratikum III
Penentuan Asiditas Dan Alkalinitas Dalam Sampel

Dosen Pengampu : Amelia Andriani, S.Pd., M.Si

Kelompok 8 :

Falaqi ahya luadi (202103278)


M. Rafis Suyitra Yunior (202103237)
Ratna Sari Dewi (202103246)
Suci Cindra Kasih (202103267)

Tanggal Percobaan : 06 April 2023

Laboratorium Kimia
Program Studi S-1 Farmasi
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Adila
Bandar Lampung
2023
I. JUDUL PERCOBAAN
Penentuan Asiditas Dan Alkalinitas Dalam Sampel

II. TUJUAN PERCOBAAN


Melakukan analisis sampel menggunakan titrasi asidimetri dan alkalimetri

III. DASAR TEORI


Analisis kuantitatif adalah analisis untuk menentukan jumlah atau
kadar absolut atau rekatif dari suatu elemen spesies yang ada didalam
sampel, misalnya terhadap bahan-bahan atau sedian yang didalam farmasi,
obat didalam jaringan tubuh dan sebagainya. Analisis titrimetri dilakukan
dengan menitrasi suatu sampel tertentu dengan larutan standar, yaitu
larutan yang sudah diketahui konsentrasi nya. Perhitungan didasarkan pada
volume titran yang diperoleh hingga tercapai titik ekuivalen titrasi.
Analisis titrimetri yang didasarkan pada volume titran yang diperoleh
hingga tercapai titik ekuivalen titrasi. Analisis titrimetri yang didasarkan
pada terjadinya reaksi asam dan basa antara sampel dengan larutan standar
disebut asidi-alkalimetri apabila larutan yang bersifat asam maka analisis
yang dilakukan adalah analilis asidimetri sebaliknya jika digunakan suatu
basa sebagai larutan standar analisis tersebut sebagai analisis alkalimetri.
(keenan 1991).
Standarisasi dapat dilakukan dengan titrasi, titrasi merupakan
proses penentuan konsentrasi suatu larutan yang sudah ditentukan
konsentrasinya (larutan standar) (syukri 1999). Proses penentuan
konsentrasi suatu larutan dipastikan dengan tepat dienal dengan
standarisasi. Suatu larutan standar dapat disiapkan dengan menggunakan
suatu sampel zat terlarut yang diinginkan yang ditimbang dengan tepat
dalam volume larutan yang diukur dengan tepat. Zat yang memadai dalam
hal ini disebut standar primer. Larutan standar sekunder adalah larutan
yang dipersiapkan dengan menimbang dan melarutkan suatu zat tertentu
dengan kemurnian relatif rendah sehingga konsentrasi diketahui dari hasil
standarisasi (day underwood, 1998).
Alkalinitas adalah gambaran kapasitas air untuk menetralkan asam,
atau dikenal dengan acid neutralizing capacity (ANC) atau kuantitas anion
dalam air yang dapat menetralkan kation hydrogen. Alkalinitas juga
diartikan sebagai kapasitas penyangga (buffer capacity) terhadap
perubahan pH perairan. Alkalinitas secara umum menunjukan konsentrasi
basa atau bahan yang mampu menetralisir kemasaman dalam air. Secara
khusus, alkalinitas sering disebut sebagai besaran yang menunjukan
kapasitas pem-buffer-an dari ion bikarbonat dan sampai ahap tertentu ion
karbonat dan hidroksida dalam air. Ketiga ion tersebit akan bereaksi dalam
air akan bereaksi dengan ion hidrogen sehingga menurunkan kemasaman
dan menaikan pH. Alkalinitas biasanya dinyatakan dalam satuan ppm
(mg/L) kalsium karbonat (CaCO3). Air dengan kandungan kalsium
karbonat lebih dari 100 ppm disebut dengan alkalin, sedangkan air dengan
kandungan kurang dari 100 ppm disebut sebagai lunak atau tingkat
alkalinitas sedang. Pada umumnya lingkungan yang baik bagi kehidupan
ikan adalah dengan nilai alkalinitas diatas 20 ppm (Y yulviperius,2018).
Asiditas adalah kapasitas air untuk menetralkan OH-. Pada
dasarnya,asiditas (keasaman) tidak sama dengan pH.•Asiditas
menggambarkan kapasitas kuantitatif air untuk menetralkanbasa sampai
pH tertentu, yang dikenal dengan base neutralizingcapacity(BNC).
(hepyansori, 2018)

IV. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini
Alat : Bahan :
1. Corong 1. Air keran
2. Buret 50 mL 2. NaOH 0,02 N
3. Statif dan klem 3. HCl 0,02 N
4. Erlenmeyer 4. Indikator PP
5. Gelas beaker 5. Indikator metil orange
6. Pipet tetes
V. Cara Kerja
1. Penentuan alkalinitas dalam sampel air

Disiapkan 100 mL air keran dalam gelas ukur

Dimasukan sampel tersebut erlenmeyer

Ditambahkan 2-3 tetes indkator metil orange

Dipasang buret pada statif dan klem

Dituang 50 mL HCL 0,02 N kedalam gelas kimia

Dipindahkan HCL tersebut kedalam buret dengan menggunakan


corong kaca

Dipastikan bagian bawah buret tidak ada gelembung dan pastikan


miniskus ditepat angka 0

Di titrasi sampel air tersebut dengan larutan HCL sampai terjadi


perubahan warna

Catat volume HCL yang di gunakan

Ulangi pekerjaan di atas sampai 2 kali pengulangan

2.Hitung kadar rata-rata


Penentuan asiditas alkalinitas
dalam sampeldalamair
sampel air sampai dua angka
dibelakang koma dalam satuan mg/L
2. Penentuan asiditas dalam sampel air
3.
Disiapkan 100 mL air keran dalam gelas ukur

Dimasukan sampel tersebut erlenmeyer

Ditambahkan 2-3 tetes indkator Fenolftalein

Dipasang buret pada statif dan klem

Dituang 50 mL NaOH 0,02 N kedalam gelas kimia

Dipindahkan NaOH tersebut kedalam buret dengan menggunakan


corong kaca

Dipastikan bagian bawah buret tidak ada gelembung dan pastikan


miniskus ditepat angka 0

Di titrasi sampel air tersebut dengan larutan NaOH sampai terjadi


perubahan warna

Catat volume HCL yang di gunakan

Ulangi pekerjaan di atas sampai 2 kali pengulangan

Hitung kadar rata-rata alkalinitas dalam sampel air sampai dua angka
dibelakang koma dalam satuan mg/L
VI. DATA PENGAMATAN
a. Kadar alkalinitas dalam percobaan I
A x N x BE x 1000
kadar alkalinitas = V sampel
8 x 0,022 x 18 x 1000
= 100 mL

= 31,68 mg/mL

b. Kadar alkalinitas dalam percobaan II


𝐴 𝑥 𝑁 𝑥 𝐵𝐸 𝑥 1000
kadar alkalinitas = 𝑉 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
8 𝑥 0,022 𝑥 18 𝑥 1000
= 100 𝑚𝐿

= 31,68 mg/mL

c. Kadar asiditas dalam percobaan I


𝐴 𝑥 𝑁 𝑥 𝐵𝐸 𝑥 1000
kadar alkalinitas = 𝑉 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
3 𝑥 0,0142 𝑥 18 𝑥 1000
=
100 𝑚𝐿

= 76,68 mg/mL

d. Kadar asiditas dalam percobaan II


𝐴 𝑥 𝑁 𝑥 𝐵𝐸 𝑥 1000
kadar alkalinitas = 𝑉 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
3 𝑥 0,0142 𝑥 18 𝑥 1000
= 100 𝑚𝐿

= 76,68 mg/mL

VII. PEMBAHASAN
Telah dilakukan praktikum kimia farmasi kuantitatif dengan judul
percobaan Penentuan Asiditas dan Alkalinitas dalam sampel. Yang
bertujuan untuk melakukan analisis sampel menggunakan titrasi
asidimetri dan alkalimetri. Prinsip pada praktikum alkalinitas adalah
menentukan alkalinitas air sampel dengan metode titrasi asam basa yang
yang ditambahkan indikator PP atau metil jingga dengan asam kuat yang
digunakan untuk menetralisir ion zat-zat alkalimetri yang merupakan zat
basa hingga titik akhir titrasi tanpa menurunkan pH larutan. Titik akhir
titrasi adalah titik pada saat titrasi diakhiri/dihentikan.
Asiditas dalam air disebabkan oleh karbon dioksida (CO2) asam
mineral. Adanya asiditas dalam air ditunjukkan oleh pH air tersebut di
bawah 8,5. Air dengan pH < 4,5 hanya mengandung asam mineral (kuat).
Asiditas oleh CO2 dan asam mineral ini ditentukan dengan menggunakan
larutan baku asam.
Pada perobaan ini terjadi reaksi netralisasi pada titrasi Netralisasi
adalah reaksi antara asam dan basa menghasilkan air dan garam. Reaksi
netralisasi terjadi antara ion hidrogen dari larutan asam dengan ion
hidroksida dari larutan basa dan membentuk air yang bersifat netral.
Kemudian idikator yang digunakan pada percobaan ini ada dua indikator
pada penentuan alkalinitas menggunakan indikator metil orange dan
penentuan asiditas menggunakan indikator PP. Indikator fenolftalein (pp)
dipilih karena biasanya basa yang digunakan sebagai larutan standarnya,
dan asam adalah larutan yang dititrasi sehingga berubah warna di sekitar
titik ekivalen dan dikatakan merupakan indikator yang sesuai dan Metil
orange digunakan untuk mentitrasi asam mineral dan basa kuat,
menentukan alkalinitas dari air tetapi tidak dapat digunakan untuk asam
organik.
Pereaksi yang digunakan dalam metode asiditas yaitu NAOH
dimana pada saat titrasi menggunakan metode ini ada ion yang
terkandung yaitu ion natrium Na+ dan anion hidroksida OH-.Pada
percobaan ini menggunakan indikator fenolftalein karena NaOH
merupakan larutan basa kuat yang memiliki pH diatas 7,dan indikator
fenolftalein memiliki nilai pH sekitar 8,5-10 karena sifat nya yang
bersifat basa.Pereaksi yang digunakan dalam metode alkalinitas yaitu
HCL dimana pada titrasi menggunakan metode ini yang terkandung ion
H+ dan ion CL-.Pada percobaan ini menggunakan indikator metil orange
karena HCL merupakan larutan asam kuat yang memiliki pH dibawah
5,dan indikator metil orange memiliki pH sekitar 3.1-4,4 karena sifat nya
yang bersifat asam.
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu corong,
buret, statif dan klem, erlenmeyer,gelas beaker, gelas ukur, aie keran,
NaOH 0,02 N, dan HCl 0,02 N. setelah alat dan bahan disiapkan lakukan
percobaan titrasi sampel yang pertama untuk menentukan alkalinitas
dalam sampel air keran dengan cara 100mL air keran didalam erlenmeyer
ditambahkan 2-3 indikator metil orange. Kemudian dilakukan titrasi
dengan titran yang digunakan yaitu HCl 0,02 N dan volume yang
dibutuhkan untuk mencapai titik akhir titrasi yaitu sebanyak 8mL dan
setelah dilakukan dua kali titrasi didapat hasil volume HCl yang
digunakan sama yaitu sebanyak 8 mL. sehingga nilai rata- rata volume
titran (HCl) yang digunakan yaitu sebanyak 8mL.
Percobaan selanjutnya titrasi sampel yang kedua untuk
menentukan asiditas dalam sampel air keran cara nya sama dengan
percobaan titrasi yang pertama yaitu menggunakan 100mL air keran
tetapi pada percobaan ini menggunakan NaOH sebagai titran dan
indikator yang digunakan yaitu indikator PP, volume NaOH yang
dibutuhkan untuk mencapai titik akhir titrasi yaitu sebanyak 3mL dan
setelah dilakukan dua kali titrasi didapat hasil volume NaOH yang
digunakan sama yaitu sebanyak 3mL. sehingga nilai rata-rata volume
titran (NaOH) yang digunakan yaitu sebanyak 3mL.
Prinsip analisa air yang digunakan adalah metode indikator warna
dan secara umum termasuk kedalam analisa volumetrik. Biasanya air
mengandung zat-zat kimia dalam kadar tertentu, baik organik maupun
anorganik. Apabila kandungan zat-zat kimia tersebut terlalu banyak
jumlahnya didalam air, maka air tersebut dapat menjadi sumber bencana
yang dapat merugikan kelangsungan hidup semua mahluk disekitarnya.
Pada sistem perairan alami, asiditas adalah kapasitas air untuk
menetralkan OH-. Istilah asiditas tidak dipergunakan sesering alkalinitas
dan umumnya tidak mempunyai arti yang penting seperti alkalinitas pada
perairan yang tidak tercemar. Penentuan asiditas lebih sukar dibandingkan
alkalinitas. Hal ini disebabkan oleh adanya dua zat utama yang berperan
yaitu CO, dan HS yang keduanya mudah menguap, yang mudah hilang
dari sampel yang diukur. Hal tersebut berakibat terjadinya kesukaran
dalam pengawetan contoh air yang baik terhadap adanya gas-gas tersebut
untuk dianalisa (Achmad, 2004). Alkalinitas mampu menetralisir
keasaman di dalam air, secara khusus alkalinitas sering disebut sebagai
besaran yang menunjukkan kapasitas pembufferan dari ion bikarbonat,
dan tahap tertentu ion karbonat dan hidroksida dalam air. Ketiga ion
tersebut dalam air akan bereaksi dengan ion hidrogen sehingga
menurunkan kemasaman dan menaikkan pH. Alkalinitas optimal pada
nilai 90-150 ppm. Alkalinitas rendah diatasi dengan pengapuran dosis 5
ppm. Dan jenis kapur yang digunakan disesuaikan kondisi pH air
sehingga pengaruh pengapuran tidak membuat pH air tinggi, serta
disesuaikan dengan keperluan dan fungsinya.

VIII. KESIMPULAN
Dari hasil dari percobaan praktikum kali ini dapat disimpulkan
bahwa praktikan dapat melakukan analisis sampel air keran
menggunakan titrasi asidimetri dan alkalimetri.

IX. DAFTAR PUSTAKA


Andriaini Amelia. 2023. Penuntun Praktikum Kimia Analisis Kualitatif
Program Studi S1 Farmasi. Stikes Adila Bandar Lampung.

Y Yulviperius. 2018. Pengaruh Alkalinitas Terhadap Kelangasungan


Hidup Dan Pertumbuhan Ikan Lalawak. Universitas Jedral
Soedirman Jawa Tengah.

Hepiyansori. 2018. Analisa Kadar Alkalinitas, Asiditas Dan Klorida Pada


Air PDAM Di Desa Talang. STIKes Al-Fatah Bengkulu.
X. LAMPIRAN
a. Penentuan alkalinitas dalam sampel air keran

Hasil titrasi pertama volume awal titran volume akhir titran


(HCl) (HCl)

Hasil titrasi kedua volume awal titran volume akhir titran


(HCl) (HCl)

b. Penentuan asiditas dalam sampel air

Hasil titrasi pertama volume awal titran volume awal akhir


(NaOH) (NaOH)
Hasil titrasi kedua volume awal titran Volume akhir titran
(NaOH) (NaOH)

Anda mungkin juga menyukai