Anda di halaman 1dari 13

INFLASI, PENGANGGURAN, DAN PERTUMBUHAN EKONOMI

PENGANTAR ILMU EKONOMI


Dosen : Nindya eka sobita, M.SI

Disusun oleh :

Miftaqhul zannah (2251010102)


Yulia sinta (2251010173)
Arrawidha ratri cahyaningtyas (2251010195)
Arjuna (2251010194)
Atikah nurul huda (2251010197)
Zadli rahma ilahi (2251010174)

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI RADEN INTAN LAMPUNG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PRODI EKONOMI SYARIAH

TAHUN AKADEMIK 2022/2023

1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. Wb

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat karunianya
makalah yang berjudul

Tentang Infalsi, pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi dapat diselesaikan dengan


tepat waktu.Tak lupa pula kita panjatkan shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari kehidupan yang gelap gulita ke kehidupan
yang terang benderang seperti saat ini

Penulis mengucakan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah
memberikan dukungan, saran, kritik serta yang turut membantu dalam penyusunan makalah
ini terutama dosen pembimbing yang telah membimbing dalam penyusunan makalah ini.
Semoga dengan selesainya makalah ini dapat mempermudah pembacauntuk memperoleh
penambahan pengetahuan dan berharap agar pembaca dapat mudah memahami materi yang
telah penulis buat yang ada di dalam makalah ini.

Bandar Lampung, 9 November 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... 2


BAB I ................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................................ 4
1. Latar Belakang .......................................................................................................................... 4
2. Rumusan masalah ..................................................................................................................... 4
3. Tujuan ....................................................................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ................................................................................................................................... 5
A. Pengertian inflasi ...................................................................................................................... 5
a) Jenis-jenis Inflasi................................................................................................................... 5
b) Dampak Inflasi ...................................................................................................................... 7
c) Data Inflasi ............................................................................................................................ 8
B. Pengertian Penganguran ............................................................................................................ 8
a) Pengolongan angguran .......................................................................................................... 9
b) Data Pengangguran Indonesia ............................................................................................... 9
C. Pertumbuhan Ekonomi .............................................................................................................. 9
a) Pengertian Pertumbuhan Ekonomi ........................................................................................ 9
b) Cara menghitung pertumbuhan ekonomi ............................................................................ 10
c) Data Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ............................................................................... 10
BAB III ............................................................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ............................................................................................................................. 11
B. Saran ....................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................... 13

3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dua indikator kinerja perekonomian yang terus-menerus diamati adalah inflasi
danpengangguran. Bagaimana kedua ukuran kinerja perekonomian ini dapat saling berkaitan? Kita
melihat bahwa tingkat pengangguran alamiah bergantung pada berbagai ciri pasar tenaga kerja, seperti
peraturan upah minimum, kekuasaan pasar serikat pekerja, peranan upah efisiensi dan seberapa
efektifnya proses pencarian kerja. Sebaliknya tingkat inflasi terutama sekali bergantung pada jumlah
uang yang beredar yang dikendalikan oleh bank sentral, oleh sebab itu, pada jangka panjang, inflasi
dan pengangguran secara garis besar bukanlah dua masalah yang saling berkaitan.

Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa kebijakan moneter dan kebijakan fiskal dapat
menggeser kurva permintaan agregat. Oleh sebab itu, kebijakan moneter dan fiskal dapat
memindahkan perekonomian sepanjang kurva phillips. Kenaikan jumlah uang yang beredar,
peningkatan pengeluaran pemerintah atau pemotongan pajak meningkatkan permintaan agregat dan
memindahkan perekonomian ke suatu titik pada kurva phillips dengan tingkat pengangguran yang
lebih rendah dan inflasi yang lebih tinggi. Dan begitu juga sebaliknya. Dengan pemahaman ini kurva
phillips menawarkan pilihan-pilihan kombinasi antara inflasi dan penangguran kepada para pembuat
kebijakan (Mankiw, 2006:364).

2. Rumusan masalah
Dalam pembahasan materi mengenai “Inflasi, Pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi ” kami
mengangkat rumusan masalah yaitu:
a. Pengertian inflasi, jenis-jenis inflasi, dampak inflasi dan data inflasi Indonesia 5 tahun terakhir
(Sumber BPS)
b. Pengertian pengangguran, penggolongan pengangguran,data pengangguran Indonesia 5 tahun
terakhir (Sumber BPS)
c. Pengertian pertumbuhan ekonomi, menghitung pertumbuhan ekonomi, data pertumbuhan
Indonesia 5 tahun terakhir (Sumber BPS)

3. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu :

1. Untuk memahami tentang Inflasi


2. Untuk memahami tentang Pengangguran
3. Untuk memahami tentang Pertumbuhan Ekonomi

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian inflasi
Inflasi adalah suatu kejadian yang menunjukkan kenaikan tingkat harga secara
umum dan berlangsung secara terus menerus. Dari definisi tersebut ada tiga kriteria yang
perlu diamati,untuk melihat telah terjadinya inflasi, yaitu kenaikan harga, bersifat umum,
dan terjadi terus menerus dalam rentang waktu tertentu. Apabila terjadi kenaikan harga
satu barang , yang tidak mempengaruhi harga barang lain, sehingga tidak naik secara
umum, kejadian seperti itu bukanlah inflasi. Kecuali bila yang naik itu seperti harga
BBM, ini berpengaruh terhadap harga-harga lain sehingga secara umum semua produk
hampir mengalami kenaikan harga. Bila kenaikan harga itu terjadinya sesaat kemudian
turun lagi, itu pun belum bisa dikatakan inflasi, karena kenaikan harga yang
diperhitungkan dalam konteks inflasi mempunyai rentang waktu minimal sebulan. Dari
definisi ini, ada tiga komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan telah terjadi
inflasi:
1. Kenaikan harga
Harga suatu komoditas dikatakan naik jika jadi lebih tinggi daripada harga periode
sebelumnya.
2. Bersifat umum
Harga suatu komoditas belum dapat dikatakan inflasi jika kenaikan tersebut tidak
menyebabkan harga-harga secara umum naik.
3. Berlangsung terus-menerus
Kenaikan harga yang bersifat umum juga belum akan memunculkan inflasi, jika
terjadinya hanya sesaat. Karena itu perhitungan inflasi dilakukan dalam rentan waktu
minimal bulanan sebab dalam sebulan akan terlihat apakah kenaikan harga bersifat
umum dan terus-menerus. Rentan waktu yang lebih panjang adalah triwulanan dan
tahunan. Jika pemerintah melaporkan bahwa inflasi tahun ini adalah 10%, itu berarti
akumulasi inflasi adalah 10% per tahun. Inflasi triwulan rata-rata 2,5% (10%:4),
sedangkan inflasi bulanan sekitar 0,83 % (10%: 12).

a) Jenis-jenis Inflasi
a. Inflasi menurut sifatnya

5
Berdasarkan sifatnya, inflasi dibagi menjadi 3 kategori utama yaitu: Inflasi
merayap/rendah (creeping Inflation) yaitu inflasi yang besarnya kurang dari 10% pertahun
inflasi menengah (galloping inflation) besarnya antara 10- 30% pertahun, Inflasi ini
biasanya ditandai oleh naiknya harga-harga secara cepat dan relatif besar. Angka inflasi
pada kondisi ini biasanya disebut inflasi 2 digit, misalnya 15%, 20%, 30% dan
sebagainya. Inflasi berat (High Inflation), yaitu inflasi yang besarnya antara 30-100%
pertahun. Dalam kondisi ini harga-harga secara umum naik dan bahkan /menurun istilah
ibu-ibu rumah tangga harga berubah Inflasi sangat tinggi (hyper inflation) yaitu inflasi
yang ditandai oleh naiknya harga secara drastis hingga mencapai 4 digit (di atas 100% ).
Pada kondisi ini 4 masyarakat tidak ingin lagi menyimpan uang, karena nilainya merosot
sangat tajam, sehingga lebih baik ditukarkan dengan barang.

b. Inflasi berdasarkan sebabnya


Demand Pull Inflation. Inflasi ini timbul karena adanya permintaan keseluruhan yang
tinggi disatu fihak, difihak lain kondisi produksi telah mencapai kesempatan kerja penuh
(full employment), akibatnya adalah sesuai dengan hukum permintaan, bila permintaan
banyak sementara penawaran tetap maka harga akan naik. Dan bila hal ini berlangsung
secara terus menerus akan mengakibatkan inflasi yang berkepanjangan, oleh karena itu
untuk mengatasinya diperlukan adanya pembukaan kapasitas produksi baru dengan
penambahan tenaga kerja baru Cost Push Inflation. Inflasi ini disebabkan turunnya
produksi karena naiknya biaya produksi (naiknya biaya produksi dapat terjadi karena
tidak efisiennya perusahaan, nilai kurs mata uang negara yang bersangkutan
jatuh/menurun, kenaikan harga bahan baku industri, adanya tuntutan kenaikan upah dari
serikat buruh yang kuat dan sebagainya) Akibat naiknya biaya produksi maka dua hal
yang bisa dilakukan oleh produsen yaitu: pertama, langsung menaikan harga produknya
dengan jumlah penawaran yang sama, atau harga produknya naik (karena tarik menarik
permintaan dan penawaran ) karena penurunan jumlah produksi.
c. Berdasarkan Asalnya.
Berdasarkan asalnya inflasi dibagi menjadi dua yaitu pertama inflasi yang berasal dari
dalam negeri (domestic inflation) yang timbul karena terjadinya defisit dalam pembiayaan
dan belanja negara yang terlihat pada anggaran belanja negara. Untuk mengatasinya
biasanya pemerintah mencetak uang baru. Selain itu harga-harga naik dikarenakan musim
paceklik (gagal panen), bencana alam yang berkepanjangan dan lain sebagainya. Kedua
inflasi yang berasal dari luar negeri. Karena negara negara yang menjadi mitra dagang

6
suatu negara mengalami inflasi yang tinggi, dapatlah diketahu bahwa hargaharga barang
dan juga ongkos produksi relatif mahal, sehingga bila terpaksa 5 negara lain harus
mengimpor barang tersebut maka harga jualnyanya di dalam negeri tentu saja bertambah
mahal.

b) Dampak Inflasi
Inflasi umumnya memberikan dampak yang kurang menguntungkan dalam
perekonomian, akan tetapi sebagaimana dalam salah satu prinsip ekonomi bahwa dalam
jangka pendek ada trade off antara inflasi dan pengangguran menunjukan bahwa inflasi
dapat menurunkan tingkat pengangguran, atau inflasi dapat dijadikan salah satu cara
untuk menyeimbangkan perekonomian negara, dan lain sebagainya, Secara khusus dapat
diketahui beberapa dampak baik negatif maupun positif dari inflasi adalah sebagai
berikut:

1) Bila harga barang secara umum naik terus menerus maka masyarakat akan panik,
sehingga perekonomian tidak berjalan normal, karena disatu sisi ada masyarakat yang
berlebihan uang memborong barang sementara yang kekurangan uang tidak bisa
membeli barang, akibatnya negara rentan terhadap segala macam kekacauan yang
ditimbulkannya.
2) Sebagai akibat dari kepanikan tersebut maka masyarakat cenderung untuk menarik
tabungan guna membeli dan menumpuk barang sehingga banyak bank di rush
akibatnya bank kekurangan dana berdampak pada tutup atau bangkrut, atau rendahnya
dana investasi yang tersedia.
3) Produsen cenderung memanfaatkan kesempatan kenaikan harga untuk memperbesar
keuntungan dengan cara mempermainkan harga di pasaran, sehingga harga akan terus
menerus naik.
4) Distribusi barang relatif tidak adil karena adanya penumpukan dan konsentrasi produk
pada daerah yang masyarakatnya dekat dengan sumber produksi dan yang
masyarakatnya memiliki banyak uang.
5) Bila inflasi berkepanjangan maka produsen banyak yang bangkrut karena produknya
relatif akan semakin mahal sehingga tidak ada yang mampu membeli
6) Jurang antara kemiskinan dan kekayaan masyarakat semakin nyata yang mengarah
pada sentimen dan kecemburuan ekonomi yang dapat berakhir pada penjarahan dan
perampasan

7
7) Dampak positif dari inflasi adalah bagi pengusaha barang-barang mewah (High end)
yang mana barangnya lebih laku pada saat harganya semakin tinggi (masalah prestise)
8) Masyarakat akan semakin selektif dalam mengkonsumsi, produksi akan diusahakan
seefisien mungkin dan konsumtifisme dapat ditekan.
9) Inflasi yang berkepanjangan dapat menumbuhkan industri kecil dalam negeri menjadi
semakin dipercaya dan tangguh
10) Tingkat pengangguran cenderung akan menurun karena masyarakat akan tergerak
untuk melakukan kegiatan produksi dengan cara mendirikan atau membuka usaha.

c) Data Inflasi

B. Pengertian Penganguran
Pengangguran merupakan penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan atau
sedang mempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena sudah
diterima bekerja tetapi belum mulai bekerja. Tidak sama dengan tidak bekerja seseorang yang tidak
mau bekerja tidak dapat dikatakan sebagai pengangguran.

Sebab jika dia mencari pekerjaan (ingin bekerja), mungkin dengan segera mendapatkannya. Kalau
begitu, mengapa ia tidak mungkin bekerja. Mungkin karena sudah kaya Misalnya, tabungannya sudah
mencapai Rp 5 miliar. Jika tingkat bunga deposito bersih (setelah dipotong pajak) 1% per bulan (12%
per tahun), maka tanpa bekerja pun penghasilannya mencapai rp 50 juta perbulan. Penghasilan itu
sudah lebih dari cukup baginya. Alasan-alasan lain yang membuat orang tidak mau bekerja antara lain

8
adalah ibu-ibu yang harus mengasuh anak, atau remaja/pemuda yang harus sekolah atau kuliah
dahulu.

a) Pengolongan angguran
1) Pengangguran Struktual
Tidak tersedia ditempatkan, menolak pekerjaan dengan alasan pendidikan yang tinggi
atau mau bekerja meskipun tidak sesuai dengan pendidikan dengan keterampilan
2) Pengangguran Terpaksa
Beralasan bahwa pengangguran terjadi karena adanya kebijakan pemerintah, sehingga
banyak perusahaan yang mem PHK karyawannya
3) Pengangguran Penuh
Belum memiliki pekerjaan atau sedang mencari pekerjaan.
4) Setengah Pengangguran
Orang yang bekerja tetapi tenaganya tidaklah proposional dengan pekerjaan yang
seharusnya dikerjakan.

b) Data Pengangguran Indonesia

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA


8.00%
7.07%
7.00% 6.49%
6.00% 5.34% 5.28%
5.00%

4.00%

3.00%

2.00%

1.00%

0.00%
2018 2019 2020 2021 202200.00%

C. Pertumbuhan Ekonomi

a) Pengertian Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi merupakan pembangunan yang ingin dicapai oleh setiap
negara. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan perkembangan
ekonomi suatu negara. Oleh karena itu setiap negara maju maupun negara yang sedang
berkembang, selalu berusaha untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Istilah pertumbuhan

9
ekonomi digunakan untuk menggambarkan terjadinya kemajuan atau perkembangan
ekonomi dalam suatu negara. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan, jika
produk barang dan jasanya meningkat atau dengan kata lain terjadi perkembangan GNP
potensial suatu negara. Pertumbuhan ekonomi harus mencermikan pertumbuhan output
per kapita. Dengan pertumbuhan perkapita, berarti terjadi pertumbuhan upah riil dan
meningkatnya standar hidup.

b) Cara menghitung pertumbuhan ekonomi


Cara menghitung laju pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
PE = (PDBt – PDt-1) x100%
PDBt-1
Dimana :
PE = Pertumbuhan Ekonomi
PDB = Produk Domestik Bruto
T = Periode Tertentu
t-1 = Periode Sebelumnya

c) Data Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

6.00%
5.00%
4.00%
3.00%
2.00%
1.00%
0.00%
-1.00% 2017 2018 2019 2020 2021 2022

-2.00%
-3.00%

10
BAB III
A. Kesimpulan
Inflasi adalah suatu kejadian yang menunjukkan kenaikan harga secara umum dan
berlangsung terus menerus. Dari definisi tersebut ada tiga kriteria yang perlu diamati,untuk
melihat terjadinya inflasi, yaitu kenaikan harga, bersifat umum, dan terjadi terus menerus dalam
rentang waktu tertentu. Jika terjadi kenaikan harga satu barang , yang tidak mempengaruhi harga
barang lain, sehingga tidak naik secara umum, kejadian seperti itu tidak terjadi inflasi. televisi bila
yang naik itu seperti harga BBM, ini berpengaruh terhadap harga-harga lain sehingga secara
umum semua produk hampir mengalami kenaikan harga. Bila kenaikan itu terjadi sewaktu-waktu
kemudian turun lagi, itu juga tidak bisa dikatakan inflasi, karena kenaikan harga yang
diperhitungkan dalam konteks inflasi akan disesuaikan dengan rentang waktu minimal. Jenis-jenis
inflasi Menurut berdasarkan kenaikan inflasi dibagi menjadi 3 utama yaitu: Inflasi inflasi yang
rendah (inflasi merayap) yaitu kategori inflasi yang besarnya kurang dari 10% pertahun inflasi
menengah (inflasi yang meningkat) besarnya antara 10-30% pertahun, Inflasi ini biasanya
ditandai oleh naiknya harga secara cepat dan relatif besar. Angka inflasi pada kondisi ini biasanya
disebut inflasi 2 digit, misalnya 15%, 20%, 30% dan sebagainya. Inflasi berat (High Inflation),
yaitu inflasi yang besarnya antara 30-100% pertahun. Dalam kondisi ini harga-harga secara umum
dan bahkan menurun istilah ibu-ibu rumah tangga harga berubah Inflasi sangat tinggi (hiper
inflasi) yaitu inflasi yang ditandai oleh naiknya harga secara drastis hingga mencapai 4 digit (di
atas 100% ). Pada kondisi ini masyarakat tidak ingin lagi menyimpan uang, karena nilainya sangat
tajam, sehingga lebih baik ditukarkan dengan barang. Berdasarkan Sebabnya Demand Pull
Inflation. Inflasi ini timbul karena adanya permintaan total yang tinggi di satu fihak, difihak lain
kondisi produksi telah mencapai kesempatan kerja penuh, akibatnya adalah sesuai dengan hukum
permintaan, bila permintaan banyak sementara penawaran tetap maka harga akan naik. Dan bila
hal ini berlangsung terus menerus akan mengakibatkan peningkatan yang berkepanjangan, oleh
karena itu diperlukan peningkatan kapasitas produksi baru dengan penambahan tenaga kerja baru
Cost Push Inflation. Inflasi ini timbul karena adanya permintaan total yang tinggi di satu fihak,
difihak lain kondisi produksi telah mencapai kesempatan kerja penuh, akibatnya adalah sesuai
dengan hukum permintaan, bila permintaan banyak sementara penawaran tetap 11 maka harga
akan naik. Dan bila hal ini berlangsung terus menerus akan mengakibatkan peningkatan yang
berkepanjangan, oleh karena itu diperlukan peningkatan kapasitas produksi baru dengan
penambahan tenaga kerja baru Cost Push Inflation. Inflasi ini timbul karena adanya permintaan
total yang tinggi di satu fihak, difihak lain kondisi produksi telah mencapai kesempatan kerja
penuh, akibatnya adalah sesuai dengan hukum permintaan, bila permintaan banyak sementara
penawaran tetap maka harga akan naik. Dan bila hal ini berlangsung terus menerus akan

11
mengakibatkan peningkatan yang berkepanjangan, oleh karena itu diperlukan peningkatan
kapasitas produksi baru dengan penambahan tenaga kerja baru Cost Push Inflation.

B. Saran
Kami menyadari, dalam pembuatan makalah ini jauh dari kata sempurna oleh karena itu, kami
sebagai penyusun berharap ada kritik dan saran dari semua pihak terutama kepada dosen. Kami
hanyalah manusia biasa jika ada kesalahan, itu datangnya dari kami sendiri. Dan jika ada
kebenaran itu datangnya dari allah SWT.

12
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik

Hambarsari, Dwi Puspa, and Kunto Inggit. "Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,

Pertumbuhan Penduduk dan Inflasi Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Jawa


Timur Tahun 2004-2014. 1 (2), 257–282." (2016).

Iskandar, Putong. 2018. “Pengantar mikro dan makro”. Mitra wacana media. Jakarta

https://berkas.dpr.go.id/puskajianggaran/formula/file/formula-7

13

Anda mungkin juga menyukai