Tondano,maret 2024
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 4
1.1 1.1LATAR BELAKANG ................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................. 5
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................................ 5
BAB II .............................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................... 5
1.4 2.1 PENGERTIAN............................................................................................................. 5
1.5 2.2FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFLASI DAN SUKU BUNGA ....... 7
1.6 2.3FUNGSI SERTA RUMUS INFLASI DAN SUKU BUNGA ......................................... 9
1.7 2.4JENIS-JENIS ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN ......................... 10
1.8 2.5PENGARUH SUKU BUNGA TERHADAP PEREKONOMIAN ................................ 10
1.9 2.6KEBIJAKAN SUKU BUNGA OLEH BANK SENTRAL ........................................... 11
BAB III ........................................................................................................................................... 13
PENUTUP ...................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
Inflasi secara umum dapat terjadi karena jumlah uang yang beredar lebih banyak dari pada yang
dibutuhkan. Inflasi merupakan suatu gejala ekonomi yang tidak pernah dapat dihilangkan dengan
tuntas, usaha-usaha yang dilakukan biasanya hanya sampai sebatas mengurangi dan
mengendalikannya. Suku bunga merupakan imbalan balas jasa atas pinjaman uang, imbalan jasa ini
merupakan suatu kompensasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat kepada bank atas manfaat
kedepan dari uang pinjaman tersebut apabila di investasikan.
Inflasi dan suku bunga merupakan dua konsep penting dalam ilmu ekonomi yang saling berkaitan
erat. Inflasi didefinisikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dalam periode waktu
tertentu, sedangkan suku bunga adalah biaya meminjam uang yang dibebankan kepada peminjam oleh
pemberi pinjaman.Kedua konsep ini memiliki pengaruh signifikan terhadap stabilitas ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat. Inflasi yang tinggi dapat menyebabkan daya beli masyarakat menurun,
sementara suku bunga yang tinggi dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.
Oleh karena itu, memahami hubungan antara inflasi dan suku bunga menjadi penting bagi para
pembuat kebijakan, pelaku bisnis, dan masyarakat umum.
.
Makalah ini akan mencoba mengangkat permasalahan mengenai inflasi dan suku bunga:
BAB II
PEMBAHASAN
A. INFLASI
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue)
berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor,antara lain, konsumsi
masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan
spekulasi,sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.Inflasi juga
merupakan masalah yang dihadapi setiap perekonomian. Masalah ini berbeda antara satu waktu ke
waktu yang lain, dan berbeda pula dari satu negara ke negara lain. Tingkat inflasi yaitu presentase
kenaikan harga – harga dalam suatu tahun tertentu, biasanya digunakan sebagai ukuran untuk
menunjukkan sampai dimana buruknya masalah ekonomi yang dihadapi. Dalam perekonomian yang
pesat, berkembang inflasi yang rendah tingkatannya, dimana inflasi ini dinamakan inflasi merayap
yaitu inflasi yang kurang dari sepuluh persen setahun.
Teori ini berfokus pada peran uang beredar dalam mendorong inflasi. Menurut teori ini, inflasi terjadi
ketika jumlah uang beredar di masyarakat meningkat lebih cepat daripada pertumbuhan produktivitas.
2. Teori Keynesian
Teori ini menekankan peran permintaan agregat dalam mendorong inflasi. Ketika permintaan agregat
(total permintaan untuk barang dan jasa) melebihi output agregat (total produksi barang dan jasa),
inflasi akan terjadi.
3. Teori Biaya-Dorongan
Teori ini berfokus pada peran kenaikan biaya produksi dalam mendorong inflasi. Kenaikan harga
bahan baku, upah tenaga kerja, dan nilai tukar mata uang dapat menyebabkan inflasi.
Teori ini menekankan peran ekspektasi inflasi dalam menentukan inflasi aktual. Ketika masyarakat
dan pelaku ekonomi memperkirakan inflasi akan tinggi di masa depan, mereka akan menyesuaikan
perilaku mereka, sehingga inflasi menjadi kenyataan.
5. Teori Strukturalis
Teori ini berfokus pada struktur ekonomi dan kelembagaan dalam menjelaskan inflasi. Inflasi di
negara berkembang, menurut teori ini, dapat disebabkan oleh struktur ekonomi yang terdistorsi,
seperti monopoli dan pasar tenaga kerja yang tidak efisien.ri sepuluh persen setahun
B. SUKU BUNGA
Suku bunga dipandang sebagai pendapatan yang diperoleh dari melakukan tabungan. Rumah
tangga akan membuat lebih banyak tabungan apabila suku bunga tinggi karena lebih banyak
pendapatan dari penabung akan diperoleh. Pada suku bunga yang rendah orang tidak begitu suka
membuat tabungan karena mereka merasa lebih baik melakukan pengeluaran konsumsi dari
menabung. Dengan demkian pada tingkat bunga yang rendah masyarakat cenderung menambah
pengeluaran konsumsi.
Suku bunga adalah tanggunggan pada pinjaman uang, yang biasanya dinyatakan dalam
presentase dari uang yang dipinjamkan.Suku bunga adalah tingkat bunga yang dinyatakan dalam
persen,jangka waktu tertentu (perbulan atau pertahun). Suku bunga
merupakan suatu ukuran harga sumber daya yang digunakan oleh debitur yang harus dibayarkan
kepada kreditur. Menurut Teori Klasik, teori tingkat suku bunga merupakan teori permintaan
penawaran terhadap tabungan. Teori ini membahas tingkat suku bunga sebagai suatu faktor
pengimbang antara permintaan dan penawaran dari pada investable fund yang bersumber dari
tabungan. Suku bunga dibedakan menjadi dua, yaitu :
a) Suku bunga nominal adalah rate yang dapat diamati pasar.
b) Suku bunga riil adalah konsep yang mengukur tingkat bunga yang sesungguhnya, suku bunga
riil sama dengan suku bunga nominal dikurangi dengan laju inflasi yang
diharapkan.Sebagaimana rumus dibawah ini:
r=i-µ
Dimana: r = suku bunga riil
i = suku bunga nominal
µ = laju inflasi
TEORI SUKU BUNGA
Teori ini menjelaskan bahwa suku bunga ditentukan oleh keinginan masyarakat untuk
memegang uang tunai dibandingkan dengan aset lainnya. Masyarakat lebih memilih uang
tunai karena lebih likuid. Suku bunga bertindak sebagai kompensasi bagi masyarakat yang
bersedia menahan uang dan meminjamkannya kepada orang lain.
Teori ini menjelaskan bahwa suku bunga ditentukan oleh produktivitas marjinal modal dalam
suatu perekonomian. Suku bunga akan sama dengan produktivitas marjinal modal dalam
keadaan seimbang. Ketika produktivitas marjinal modal meningkat, permintaan untuk dana
pinjaman meningkat, dan suku bunga juga akan meningkat.
Teori ini menjelaskan bahwa suku bunga ditentukan oleh interaksi antara penawaran dan
permintaan dana pinjaman di pasar uang. Penawaran dana pinjaman berasal dari tabungan
masyarakat dan investasi dari luar negeri. Permintaan dana pinjaman berasal dari kebutuhan
masyarakat dan perusahaan untuk meminjam uang. Ketika permintaan dana pinjaman
melebihi penawaran, suku bunga akan naik.
Teori ini menjelaskan bahwa suku bunga nominal (suku bunga yang tidak memperhitungkan
inflasi) ditentukan oleh suku bunga riil (suku bunga yang memperhitungkan inflasi) dan
ekspektasi inflasi di masa depan. Suku bunga nominal akan naik ketika ekspektasi inflasi
meningkat.
Inflasi dan suku bunga merupakan dua fenomena ekonomi yang saling terkait dan memiliki
dampak signifikan terhadap stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Memahami
faktor-faktor yang mempengaruhinya menjadi penting bagi para pembuat kebijakan, pelaku
bisnis, dan masyarakat umum.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Inflasi:
1. Tekanan Biaya:
3. Kebijakan Moneter:
Kebijakan moneter ekspansif, seperti peningkatan jumlah uang beredar, dapat mendorong
inflasi.
4. Ekspektasi Inflasi:
5. Faktor Lainnya:
Bencana alam
Gangguan rantai pasokan
Spekulasi
1. Tingkat Inflasi:
2. Risiko Kredit:
Suku bunga yang lebih tinggi biasanya dibebankan kepada peminjam dengan risiko kredit
yang lebih tinggi.
3. Kebijakan Moneter:
Bank sentral dapat menggunakan kebijakan moneter, seperti operasi pasar terbuka dan
perubahan tingkat diskonto, untuk mempengaruhi suku bunga.
4. Ekspektasi Inflasi:
6. Faktor Lainnya:
Stabilitas politik
Kondisi ekonomi global
Fungsi inflasi:
Mengukur tingkat kenaikan harga barang dan jasa secara umum dalam jangka waktu tertentu.
Rumus:
(Indeks Harga Konsumen (IHK) periode sekarang - IHK periode sebelumnya) / IHK periode
sebelumnya x 100%
(IHK bulan sekarang - IHK bulan sebelumnya) / IHK bulan sebelumnya x 100%
Contoh:
Jika IHK pada bulan Januari 2023 adalah 100 dan IHK pada bulan Desember 2023 adalah
110, maka inflasi tahunan untuk periode tersebut adalah:
Biaya meminjam uang yang dibebankan kepada peminjam oleh pemberi pinjaman.
Kompensasi bagi pemberi pinjaman atas risiko dan waktu yang hilang.Alat kebijakan
moneter yang digunakan bank sentral untuk mengendalikan inflasi dan stabilitas ekonomi.
Rumus:
Contoh:
Jika suku bunga nominal adalah 8% dan ekspektasi inflasi adalah 4%, maka suku bunga
riil adalah:
8% - 4% = 4%
Kebijakan moneter adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh bank sentral untuk
mengatur jumlah uang beredar dan suku bunga dalam suatu perekonomian. Kebijakan ini
bertujuan untuk mencapai stabilitas ekonomi, salah satunya dengan mengendalikan inflasi
dan suku bunga.
Operasi pasar terbuka: Bank sentral dapat membeli atau menjual surat berharga di
pasar terbuka untuk menambah atau mengurangi jumlah uang beredar.
Tingkat diskonto: Bank sentral dapat mengubah tingkat diskonto, yaitu suku bunga
yang dikenakan kepada bank-bank ketika mereka meminjam uang dari bank sentral.
Cadangan wajib minimum: Bank sentral dapat mengubah cadangan wajib minimum,
yaitu persentase dari deposito nasabah yang harus disimpan bank di bank sentral.
Pengaruh Kebijakan Moneter terhadap Inflasi dan Suku Bunga:
Pengaruh Positif:
Mendorong Menabung: Suku bunga yang tinggi dapat mendorong masyarakat untuk
menabung lebih banyak karena imbal hasil yang ditawarkan lebih menarik.
Menarik Investasi Asing: Suku bunga yang tinggi dapat menarik investor asing untuk
berinvestasi di negara tersebut karena imbal hasil yang ditawarkan lebih tinggi.
Mengendalikan Inflasi: Suku bunga yang tinggi dapat membantu mengendalikan
inflasi dengan mengurangi jumlah uang beredar di masyarakat.
Meningkatkan Nilai Tukar Mata Uang: Suku bunga yang tinggi dapat meningkatkan
nilai tukar mata uang karena permintaan terhadap mata uang tersebut meningkat.
Pengaruh Negatif:
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Inflasi dan suku bunga merupakan dua konsep penting dalam ilmu ekonomi yang saling
berkaitan erat. Memahami hubungan antara inflasi dan suku bunga menjadi penting bagi
para pembuat kebijakan, pelaku bisnis, dan masyarakat umum.Kebijakan moneter,
kebijakan fiskal, dan kebijakan struktural dapat digunakan untuk mengendalikan inflasi
dan suku bunga.
3.2 SARAN
Berdasarkan pembahasan di atas, beberapa saran berikut dapat diajukan:Bank sentral perlu terus
memantau perkembangan inflasi dan suku bunga dan mengambil langkah-langkah yang
diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi.serta Pemerintah perlu bekerja sama dengan bank
sentral untuk mengendalikan inflasi dan suku bunga.dan Masyarakat perlu memahami hubungan
antara inflasi dan suku bunga dan bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi kesejahteraan
mereka.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Pages/sp_253823.aspx
https://www.bi.go.id/id/fungsi-utama/moneter/default.aspx
Krugman, Paul R., and Robin Wells. Economics. Worth Publishers, 2017.
Mishkin, Frederic S. The Economics of Money, Banking, and Financial Markets. Pearson
Education, 2016.