Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KIMIA ORGANIK II

AMIDA DAN NITRIL

DOSEN PENGAMPU : Ir. Titi Susilowati, MT

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
Arya Mustofa (20031010147)
Wasila Rochmawati (20031010146)
Adila Silmi Nuraini (20031010156)
Ivenda Sasquea (20031010158)
Dwi Nur Arinal Khaq (20031010161)
Suriyanto (20031010172)

PARALEL D
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
TAHUN 2021
i

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberika nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat,
menyelesaikan makalah mata kuliah “KIMIA ORGANIK II”. Kemudian,
shalawat serta salam selalu terlimpahkan keapada Nabi besar kita Muhammad
SAW yang telah memberikan pedoman hidup bagi kita semua.
Dalam menyelesaikan tugas ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Ir. Titi Susilowati, MT selaku dosen pengampu mata kuliah Kimia
Organik II.
2. Teman-teman yang ikut berpartisispasi dalam pengerjaan makalah ini,
dan
3. Doa orang tua yang selalu menyertai tiap langkah kami.
Berkat beliaulah makalah ini dapat diselesaikan dengan baik
Penulis menyadari sepenuh hati bahwa dalam pembuatan makalah yang
penulis buat masih jauh dari kata sempurna yang diharapkan oleh semua pihak,
khususnya pembaca. Untuk itu penulis membutuhkan saran dan kritik dari
pembaca, agar makalah yang dibuat oleh penulis menjadi sempurna dan
bermanfaat bagi semua.

Surabaya, 08 September 2021

Penulis
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
I.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
I.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1
I.3 Tujuan ....................................................................................................... 1
I.4 Manfaat ..................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 3
II.1 Amida ....................................................................................................... 3
II.2 Tata Nama Senyawa Amida ..................................................................... 3
II.3 Pembuatan Senyawa Amida ..................................................................... 4
II.4 Reaksi Pembentukan Amida .................................................................... 4
II.5 Poliamida .................................................................................................. 4
II.6 Kegunaan Amida ...................................................................................... 5
II.7 Senyawa yang Berhubungan dengan Amida ............................................ 5
II.8 Nitril ......................................................................................................... 7
II.9 Tata Nama Senyawa Nitril ....................................................................... 8
II.10 Ikatan dalam Nitril .................................................................................... 9
II.11 Pembuatan Nitril....................................................................................... 9
II.12 Reaksi Pembentukan Nitril ..................................................................... 11
II.13 Kegunaan Nitril ...................................................................................... 13
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 14
III.1 Kesimpulan ............................................................................................. 14
III.2 Saran ....................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15
1

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Asam karboksilat merupakan bagian dari senyawa hidrokarbon,
karenaasam karboksilat juga disusun oleh unsur karbon dan hidrogen. Asam
karboksilatjuga disebut asam alkanoat yang merupakan segolongan asam organik
alifatikyang memiliki gugus fungsional karboksil. Asam karboksilat merupakan
turunandari alkana dimana sebuah atom H dari alkana diganti gugus –COOH.
Rumusumum asam karboksilat adalah R-COOH atau CnH2nO2.
Semua turunan asam karboksilat ini mempunyai gugus fungsi asli (RCO-)
atau aril (ArCO-) dan bila dihidrolisis akan menghasilkan asam karboksilat. Salah
duanya adalah amida dan nitril. Amida merupakan hasil turunan dari asam
karboksilat, dimana gugus OH diganti dengan NH2 atau amoniak. Amida dapat
terbentuk dari hasil mereaksikan suatu amina karboksilat dengan suatu asil halide
dan atau anhidra asam pada kondisi yang sesuai. Sedangkan nitrilmerupakan
senyawa organik yang memiliki gugus nitril. Senyawa nitril biasanya berupa
cairan tidak berwarna dengan bau yang menyenangkan. Meskipun senyawa nitil
dikenal sebagaisenyawa sangat toksik, namun diproduksi dalam jumlah besar dan
digunakansebagai pelarut, plastik, karet sintetik, herbisida, obat-obatan. Oleh
karena itu, Makalah Kimia Organik Senyawa amida dan nitril ini dibuat unutuk
memahami pengetahuan mengenai senyama amida dan nitril.
I.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan senyawa amida dan nitril ?
2. Bagaimana tata nama senyawa amida dan nitril ?
3. Bagaimana reaksi pembentukan senyawa amida dan nitril ?
4. Apa saja kegunaan dari senyawa amida dan nitri ?
I.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu senyawa amida dan nitril
2. Mengetahui tata nama senyawa amida dan nitril
3. Mengetahui reaksi-reaksi pembentukan senyawa amida dan nitril
4. Mengetahui kegunaan senyawa amida dan nitril
I.4 Manfaat
1. Agar pembaca dapat memanfaatkan senyawa amida dan nitril dalam
kehidupan sehari-hari
2

2. Agar pembaca dapat memahami turunan senyawa asam karboksilat,


yaitu amida dan nitril
3. Agar pembaca dapat memahami pembentukan senyawa amida dan nitril
4. Agar pembaca dapat membaca struktur senyawa amida dan nitril
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Amida
Amida merupakan turunan dari asam karboksilat yang paling tidak reaktif,
amida yang paling penting adalah protein. Amida merupakan suatu jenis senyawa
kimia yang bisa mempunyai dua pengertian. Jenis pertama yaitu gugus fungsional
organik yang mempunyai gugus karbonil (C=O) yang berikatan dengan suatu
atom nitrogen (N), atau suatu senyawa yang berisi gugus fungsional ini. Jenis
kedua yaitu suatu bentuk anion nitrogen.
II.2 Tata Nama Senyawa Amida
Suatu amida diberi nama dari asam karboksilat dengan mengganti akhiran –
oat atau -at dari nama asamnya dengan akhiran amida. Amida (R-CO-NH2) diberi
tambahan kata "-amida", atau "-karboksamida" bila karbon di dalam gugug amida
tidak termasuk dalam rantai utama. Imbuhan kata di depan pada umumnya diberi
kata "karbamol-" dan "amido-".

Senyawa Amida

a b
Berdasarkan Tata Nama IUPAC :
a. Etanamida
b. Butanamida
Berdasarkan Tata Nama Trivial :
a. Asetamida
b. Butiramida
Selain itu jika termasuk amida sekunder dan tersier akan dinamai sama
dengan amina: ranai alkana yang terhubung dengan atom nitrogen diperlakukan
kepada substituen dengan letak gugus alkil diberi prefiks N: HCON(CH3)2
dikatan N,N-dimetilmetanamida.
4

II.3 Pembuatan Senyawa Amida


Pembuatan amida dapat dilakukan dengan cara :
a. Asam karboksilat melalui reaksi pembuatan garam amoniumnya
2CH3COOH + (NH4)2CO3 → 2CH3COONH4 + H2O +
CO2
as.asetat garam ammonium asetat
kemudian garam ini dipanaskan hingga terjadi pembentukan amida:
CH3COONH4 → CH3CONH2 + H2O
asetamida
b. Dari asil klorida yang direaksikan dengan amonia:
CH3COCl + 2NH3 → CH3CONH2 + NH4Cl
II.4 Reaksi Pembentukan Amida
Hidrolisa amida, seperti ester, mengalami hidrolisa apabila dipanaskan
dengan larutan asam atau basa. Dengan asam nitrit akan terbentuk gas N2 dan
alkohol Dehidratasi senyawa amida akan terbentuk senyawa nitril.
 Hidrolisis dengan suasana asam ataupun basa
1. Asam : direaksikak dengan asam sulfat atau HCl encer akan
menghasilkan as.asetat dan amonium
CH3CONH2 + H2O + H⁺→ CH3COOH + NH4
2. Basa : direaksikan dengan NaOH encer akan menghasilkan natrium
asetat dan amonia
CH3CONH2+NaOH→CH3COONa+NH3
 Dehidrasi menggunakan P4O10
P4O10
CH3CONH2 ---- CH3C≡N + H2O
asetamida asetonitril
II.5 Poliamida
Poliamida paling penting adalah protein. Contoh poliamida buatan manusia
adalah poliamida sintetik nilon 6,6, yang dibuat dari asam adipat (suatu dwiasam)
dan heksametilenadiamina (suatu diamina). Seperti dalam sintests poliester
Dacron, hasil reaksi dua macam molekul bifungsional adalah suatu polimer linear.
5

Nilon 6,6 hanyalah satu anggota dari keluarga nilon sintetik. Nilon 6,6
dibuat dari suatu dwiasam berkarbon-enam dan diamina berkarbon-enam.
Sebaliknya Nilon 6 terbuat dari kaprolaktam, suatu monomer yang mengandung
gugus asam dan gugus amina dalam molekul yang sama (dengan enam karbon).
Dalam reaksi ini, kaprolaktam mengalami pembukaan cincin oleh air, kemudian
pada polimerisasi, air dieliminasi (Fessenden, 1982).
II.6 Kegunaan Amida
Kegunaan senyawa amida ini cukup luas baik dalam dunia industri,
pertanian, farmasi, bahan makanan, minuman, kosmetik, dan industri lainnya.
Dalam industri farmasi khususnya dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan
(Daniel, 2018).
Senyawa amida memiliki kegunaan yang luas dalam kehidupan antara lain
dapat berguna dalam pembuatan obat-obatan seperti sulfoamida yang digunakan
untuk melawan infeksi dalam tubuh manusia, sebagai zat antara pembuatan
amina, sebagai bahan awal dalam pembuatan suatu polimer seperti palmitamida
yang digunakan sebagai bahan penyerasi pada penguatan karet alam dengan silika
(Mufidah, 2014).
II.7 Senyawa yang Berhubungan dengan Amida
Beberapa tipe senyawa yang berhubungan dengan amida:
6

Urea merupakan salah satu dari saudara amida yang paling penting.
Kelebihan nitrogen dari metabolisme protein dibuang oleh hewan tingkat tinggi
dalam bentuk urea. Beberapa hewan tingkat rendah mengeksresikan (membuang)
amonia sebagai kotoran, sedangkan reptil dan burung mengeksresikan guanidina.
Baik guanidina, urea, maupun amonia, digunakan secara meluas sebagai pupuk
nitrogen sebagai bahan awal untuk polimer sintetik dan obat-obatan.

Urea Guanidina
Urea digunakan untuk sintesis barbiturat (digunakan sebagai sedatif) oleh
reaksi dengan dietil malonat tersubstitusi-α. Reaksi ini serupa dengan reaksi suatu
ester dengan amina untuk menghasilkan suatu amida.
O O
‖‖ ‖‖
Suatu imida, senyawa dengan gugus -CNHC- adalah analog nitrogen dari
anhidrida asam. Seperti amida, imida dapat dibuat dari amonia dan suatu
anhidrida asam. Suatu karbonat (carbamate) atau uretan (urethane), adalah suatu
senyawa dengan gugus -NH2, -NHR, atau -NR2 terikat pada gugus karbonil ester.
Suatu karbamat dihubungkan dengan struktur karbonat, dengan satu O digantikan
oleh N.
Satu jalan untuk membuat karbamat ialah dengan mereaksikan suatu alkohol
atau fenol pada sebuah isosianat, suatu senyawa yang mengandung gugus -
N=C=O. Reaksi yang bersifat analog digunakan untuk membuat poliuretan
(misalnya untuk busa poliuretan sebagai penyekat panas). Seperti dalam
pembuatan polimer, bahan awal yang harus digunakan adalah bifungsional. (Efek
pembusaan dalam busa poliuretan dicapai dengam menambahkan cairan yang
mudah menguap seperti diklorometana, yang menguap selama polimerisasi).
Obat-obatan sulfa adalah sulfoamida, senyawa dalam nama nitrogen terikat
pada suatu gugus sulfonil, bukannya gugus asil. Suatu sulfonamida dibuat dengan
mereaksikan suatu arilsulfonil klorida pada amonia atau pada amina primer atau
sekunder.
Banyak ρ-aminosulfonamida merupakan zat bakteriostatik efektif.
Meskipun sifat bakteriologis salah satu sulfonamia telah ditemukan pada tahun
1909, senyawa-senyawa ini baru digunakan melawan infeksi dalam tubuh
manusia sekitar tahun 1940.
7

Obat sulfa mengahalangi pertumbuhan dan perkembangbiakan bebeapa tipe


bakteri, yang memerlukan asam ρ-aminobenzoat (PABA) untuk membiosintesis
asam-asam folet. Obat-obatan sulfa dihidrolisis in vivo menjadi sulfanilamida
yang oleh enzime bakter tertentu “disangka” PABA. Bila berasosiasi dengan
sulfanilamida, enzime ini terhalangi untuk mengkatalis pemasukan PABA
kedalam molekul asam folat. Proses ini disebut penghambatan kompetitif terhadap
reaksi berkataliskan-enzime. Tidak terhadap semua bakteri obar sulfa itu efektif,
karena bebeapa jenis (strain) tidak memerlukan PABA dan beberapa jenis
mensistensis sendiri PABA itu, yang berhasil bersaing dengan sulfonamida dalam
memperebutkan posisi pada enzime.

(Fessenden, 1982)
II.8 Nitril
Nitril adalah senyawa organik yang memiliki gugus fungsional−C≡N
(IUPAC,1997). Awalan cyano- digunakan secara bergantian dengan istilah
nitril dalam literatur industri. Nitril ditemukan dalam senyawa yang banyak
berguna, termasuk metil sianoakrilat, digunakan dalam lem super, dan karet nitril,
nitril yang mengandung polimer yang digunakan dalam lateks laboratorium dan
sarung tangan medis. Karet nitril juga banyak digunakan pada otomotif dan segel
lainnya karena tahan terhadap bahan bakar dan minyak. Senyawa organik yang
mengandung beberapa gugus nitril dikenal sebagai siano karbon. Senyawa
anorganik yang mengandung gugus −C≡N tidak disebut nitril, tetapi sianida
(IUPAC Gold Book). Meskipun nitril dan sianida dapat berasal dari garam
sianida, sebagian besar nitril nyaris tidak beracun. Geometri N−C−C linear
dalam nitril, mencerminkan hibridisasi sp dari karbon rangkap tiga. Jarak C−N
pendek pada 1.16Å, yang konsisten dengan rangkap tiga (NCBL-MeSH). Nitril
adalah polar, seperti yang ditunjukkan oleh momen dipolnya yang tinggi.
Sebagai cairan, nitril memilikikonstanta dielektriktinggi, biasanya 30-an. Gugus
8

siano memiliki ikatan rangkap tiga-stau ikatan signa dan dua ikatan pi. Meskipun
nitrogen mempunyai sepasang elektron menyendiri, suatu nitril hanya basa
yang sangat lemah. pKb nitril adalah sekitar 24, sedangkan pKb NH3 sekitar 4,5
(berbeda sepuluh pangkat 20). Kurangnya kebasaan suatu gugus –CN:
disebabkan oleh beradanya elektron menyendiri dalam suatu orbital sp
(dibandingkan dengan karakter s dalam orbital sp2atau sp3)berarti bahwa
elektron-elektron sp lebih erat diikat sehingga kurangtersedia untuk mengikat
proton(Fessenden,2006).
II.9 Tata Nama Senyawa Nitril
1. Nama IUPAC
Secara IUPAC senyawa Nitril diberi nama sebagai berikut :
“nama alkana + nitril”
Nama alkananya diberi nama sesuai dengan jumlah atom karbon yang terdapat
pada gugus –R + satu karbon pada gugus -CN nya. Contoh :
a. CH3CN = etana nitril
b. CH3CH2CH2CN = butana nitirl
Jika gugus R nya adalah senyawa benzene, maka karbon pada gugus -CN tidak
dihitung sebagai alkana, melainkan disebutkan saja sebagai “karbo.” Contoh :

Jika senyawa nitirl memiliki cabang, maka untuk menamainya kita harus
tentukan terlebih dulu rantai induknya yaitu rantai terpanjang yang mengandung
gugus CN. Lalu, penomoran dimulai dari atom C gugus CN. Contoh :

Nama : 4-metil-heksananitril
2. Nama Trivial
Sedangkan nama trivial dari senyawa nitril mengikuti nama trivial dari asam
karboksilatnya tetapi dengan menghilangkan kata asam dan mengganti akhiran -at
dengan -onitril. Contoh :
a. CH3CN = asetonitril
b. CH3CH2CH2CN = butironitril
9

c.
II.10 Ikatan dalam Nitril
Gugus siano mengandung ikatan rangkap tiga – satu ikatan sigma dan dua
ikatan pi. Meskipun nitrogen mempunyai sepasang elektorn menyendiri, suatu
nitril hanyalah basa yang sangat lemah. pKb nitril adalah sekitar 24, sedangkan
pKb NH3 sekitar 4,5 (bberbeda sekitar 10 pangkat 20). Kurangnya kebasaan suatu
gugus – CN : disebabkan oleh beradanya elektron menyendiri dalam suatu orbital
sp. Lebih banyaknya karakter s dalam suatu orbital sp (dibandingkan karakter s
dalam orbital sp2 atau sp3) berarti bahwa elektron – elektron sp lebih erat diikat
sehingga kurang tersedia untuk mengikat proton.
II.11 Pembuatan Nitril
1. Pembuatan senyawa nitril dari halialkana (alkilhalida)
Ketika senyawa haloalkana (alkil halida) dipanaskan dalam refluks bersama
larutan natrium atau kalium sianida dalam etanol maka atom halogen dari
senyawa haloalkanan tersebut akan digantikan oleh gugus – CN membentuk
senyawa nitril.
Sebagi contoh, kita akan membuat senyawa nitril butana nitril dari 1-
bromopropana. Reaksi yangterjadi adalah sebagai berikut :
CH3CH2CH2Br + CN- ==> CH3CH2CH2CN + Br-
1-bromo propana buatana nitril

Selain menggunakan reaksi ion diatas, kita juga bisa membuatreaksi lengkapnya
dengan mencario senyawa sianida yang sesuai. Misalnya kita reaksikan 1-kloro
etana dengan kalium sianida (KCN).
CH3CH2Cl + KCN ==> CH3CH2CN + KCl
1-kloro etana propana nitril
Membuat senyawa nitril dengan cara ini biasanya digunakan oleh orang untuk
memperpanjang rantai karbon padasenyawa senyawa nitril tersebut.
2. Pembuatan senyawa nitril dari amida
Untuk membuat senyawa nitril dari amida, kita bisa menggunakan reaksi
dehidrasi (reaksi penghilangan molekul air) amida. Amida didehidrasi dengan
cara memanaskan campuran padat dari amida dan phosfor(V)oksida, P4O10.
Setelah air dari molekul amidanya ditarik maka akan dihasilkan senyawa nitril
10

yang mengandung gugus CN. Senyawa nitril yang dihasilkan biasanya berbentuk
cair dan bisa dikumpulkan dengan cara mendestilasinya.
Sebagai contoh, jika kita ingin membuat etana nitril, maka amida yang harus
didehidrasi adalah etanamida. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

P4O10
CH3CONH2 =====> CH3CN
-H2O

3. Pembuatan senyawa nitril dari aldehid dan keton


Aldehida dan keton bisa digunakan untuk membuatsenyawa nitril yaitu
dengan cara merekasikannya dengan hidrogen sianida. Reaksi ini akan
menghasilkan senyawa hidroksinitril (sianohidrin) dimanan gugusCN akan terikat
pada atom C karbonil dan H nya akan terikat pada O karbonil.
Perhatikanlah reaksi berikut agarlebih mudah dipahami.
Dari aldehida :

Dari keton :

Reaksi pembentukan senyawa hidroksi nitril diatas secara normal belumlah


selesai hanya dengan menggunakan hidrogen sianida (HCN) karena senyawa ini
merupakan gas yang sangat beracun. Untuk itu, aldehida dan keton yang
digunakan akan dicampur terlebih dahulu dengan larutan natrium atau kalium
sianida dalam air dengan sedikit penambahan asam sulfat.
Hal ini membuat pH larutan dapat disesuaikan menjadi sekitar4 – 5 dan akan
membuat reaksi berlangsung lebih cepat. Reaksi juga dapat berlangsung pada
suhu ruangan.
Campuran senyawa diatas akan menghasilkan gas hidrogen sianida yaitu hasil
reaksi antara natrium atau alium sianida dengan asam sulfat dan beberapa ion
sianida bebas. Reaksi ini sangat berguna karena dapat memperbanyak jumlah
rantai karbon dalam senyawa nitril yang dihasilkan.
11

Senyawa nitril yang dihasilkan dengan metode ini juga bisa digunakan untuk
membuat senyawa lain yang strukturnya mirip dengan hidroksi nitril. Hanya saja
kita tinggal mengganti – ganti gugus OH atau CN nya melalui serangkaian reaksi.
Contoh :
Dari senyawa hidroksinitril yang dihasilkan dari reaksi HCN dengan aldehida,
kita bisa dengan mudah membuat 2 molekul asam amino penyusun protein.
Caranya berlangsung dalam beberapa tahap berikut :
1. Mengganti gugus OH padasenyawa hidroksi nitril dengan – Cl
2. Mereaksikan senyawa yangterbentuk padalangkah pertama dengan alkil
halida dan ammonia
3. Menghidrolisis senyawa yang terbentuk padareaksi 2.
Reaksi secara keseluruhannya adalah sebagai berikut :

II.12 Reaksi Pembentukan Nitril


Nitril dikelompokkan dalam derivate asam karbosilat karena hidrolisisnya
menghasilkan asam karbosilat . Hidrolisis suatu nitril dapat dilaksanakan dengan
memanaskannya dengan asam atau basa berair.

Dalam hidrolisis asam, nitrogen basa lemah itu diprotonkan dan kemudian
air menyerang atom karbon yang elektropositif. Reaksi berlangsung lewat amida,
yang terhidrolisis lebih jauh menjadi asam karboksilat dan ion amonium. Karena
pembentukan ion NH4+ (dari NH3, dan H+ ini), haruslah digunakan asam
berlebih dalam hidrolisis nitril.
12

Hidrolisis basa berlangsung dengan serangan nukleofilik pada karbon


positif parsial dan gugus nitril. Reaksi ini juga menghasilkan amida, yang
dihidrolisis lebih lanjut menjadi karboksilat dan amonia. Asam bebas diperoleh
bila larutan diasamkan.
Dalam basa :
13

Reduksi. Nitril dapat direduksi menjadi amina primer dari tipe RCH2 NH2,
baik dengan hidrogenasi katalitik atau dengan litium aluminium hidrida.

II.13 Kegunaan Nitril


Senyawa-senyawa nitril (R-CN) merupakan kelompok senyawa yang sangat
toksik, namun secara komersial banyak digunakan dalam industri, misalnya pada
industri pertambangan, cat, pelapisan logam, fotografi, pestisida dsb. Nitril adalah
bagian dari produk alami, yang ditemukan dalam almond pahit, di tulang berbagai
buah, pada hewan laut, tumbuhan, dan bakteri.
Kelompok CN-nya membentuk struktur lipid sianogenik dan glikosida,
biomolekul yang memecah pelepasan hidrogen sianida, HCN, gas yang sangat
beracun. Oleh karena itu, mereka memiliki penggunaan biologis yang dekat untuk
makhluk tertentu.
Sebelumnya dikatakan bahwa kelompok CN memberikan banyak polaritas
pada molekul, dan pada kenyataannya mereka tidak luput dari perhatian ketika
mereka hadir dalam senyawa dengan aktivitas farmakologis. Obat nitril semacam
itu telah digunakan untuk memerangi hiperglikemia, kanker payudara, diabetes,
psikosis, depresi, dan gangguan lainnya.
Selain memiliki peran dalam biologi dan kedokteran, mereka secara industri
membuat beberapa plastik nitril, yang dengannya sarung tangan bedah dan
laboratorium, segel suku cadang otomotif, selang dan gasket dibuat karena
ketahanannya terhadap korosi dan gemuk, bahan-bahan seperti tupperware, alat
musik, atau blok Lego.
14

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
III.1 Kesimpulan
Berdasarkan paparan di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Amida merupakan turunan dari asam karboksilat yang paling tidak reaktif,
amida yang paling penting adalah protein. Nitril adalah senyawa organik
yang memiliki gugus fungsional−C≡N.
2. Amida (R-CO-NH2) diberi tambahan kata "-amida", atau "-karboksamida"
bila karbon di dalam gugug amida tidak termasuk dalam rantai utama.
Imbuhan kata di depan pada umumnya diberi kata "karbamol-" dan
"amido-". Sedangkan senyawa Nitril diberi nama sebagai berikut “nama
alkana + nitril”.
3. Hidrolisa amida, seperti ester, mengalami hidrolisa apabila dipanaskan
dengan larutan asam atau basa. Dengan asam nitrit akan terbentuk gas N2
dan alkohol Dehidratasi senyawa amida akan terbentuk senyawa nitril.
4. Kegunaan senyawa amida ini cukup luas baik dalam dunia industri,
pertanian, farmasi, bahan makanan, minuman, kosmetik, dan industri
lainnya. Dalam industri farmasi khususnya dapat digunakan sebagai bahan
obat-obatan. Selain memiliki peran dalam biologi dan kedokteran, mereka
secara industri membuat beberapa plastik nitril, yang dengannya sarung
tangan bedah dan laboratorium, segel suku cadang otomotif, selang dan
gasket dibuat karena ketahanannya terhadap korosi dan gemuk, bahan-
bahan seperti tupperware, alat musik, atau blok Lego.
III.2 Saran
Amida dan nitril memiliki kegunaan yang sangat bermanfaat di bidang
Kesehatan, dimana amida berguna dalam pembuatan obat – obatan seperti
sulfoamida. Sehingga, sebaiknya pengetahuan mengenai amida dan nitril harus
benar-benar dipahami untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan dan sifat-sifat
dari senyawa amida dan nitril baik fisika maupun kimia agar tidak terjadi suatu
penyalahgunaan dan dapat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.
15

DAFTAR PUSTAKA
Daniel, Magdaleni, AR & Koesnarpadi, S 2018, „Sintesis Surfaktan Turunan
Amida yang Diperoleh dari Rekasi Meth Risinoleat dan Etilendiamina‟,
Jurnal Kimia Mulawarman, vol. 15, no. 2, hh. 94-98.
Fessenden, F 1982, Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 2, PT. Gelora Aksara
Pratama, Erlangga
Mufidah, I 2014, „Amina dan Amida‟, diakses pada 06 September 2021,
https://www.slideshare.net/indanamgrangerkitty/kimia-organik-36224479
Supriyati, D 2001, „Pemanfaatan Berbagai Senyawa Nitril dan Produk
Degradasinya Sebagai Substrat Untuk Pertumbuhan Isolat Bakteri TP‟,
Bogor: Berita Biologi, Volume 5, No. 4.
Tim dosen 2021. Derivat Asam Karboksilat.Uhamka
Vernandes, A 2017, Senyawa Nitril dan Sifat – Sifatnya, avkimia.com, dilihat
pada 6 September 2021, https://www.avkimia.com/2017/07/senyawa-
nitril-dan-sifat-sifat-fiskanya.html
Wiadnyani,S.I 2021. Kimia Dasar(Organik).Universitas Udayana.

Anda mungkin juga menyukai