Anda di halaman 1dari 158

MACAM-MACAM MAJAS

Kelompok Nama
No. Penjelasan Contoh
Majas Majas

Aliterasi ialah sejenis gaya bahasa yang berwujud perulangan


Gaya Bahasa Kau keraskan kalbunya. Bagai batu membesi
1   Aliterasi konsonan pada suatu kata atau beberapa kata, biasanya terjadi pada
benar. Timbul telangkai bertongkat urat
Perulangan puisi. 

Asonansi ialah sejenis gaya bahasa refetisi yang berjudul perulangan Segala ada menekan dada. Mati api di dalam
2  Asonansi vokal, pada suatu kata atau beberapa kata. Biasanya dipergunakan hati. Harum sekuntum bunga rahasia. Dengan
dalam puisi untuk mendapatkan efek penekanan hitam kelam.

Antanaklasis ialah sejenis gaya bahasa yang mengandung perulangan Karena buah penanya itu menjadi buah bibir
3 Antanaklasis
kata dengan makna berbeda. orang.

Kiasmus ialah gaya bahasa yang berisikan perulangan dan sekaligus


Ia menyalahkan yang benar dan membenarkan
4 Kiasmus merupakan inversi atau pembalikan susunan antara dua kata dalam
yang salah.
satu kalimat.

Epizeukis ialah gaya bahasa perulangan yang bersifat langsung.


Ingat kami harus bertobat, bertobat, sekali lagi
5 Epizeukis Maksudnya kata yang dipentingkan diulang beberapa kali berturut-
bertobat.
turut.

Tautotes ialah gaya bahasa perulangan yang berupa pengulangan Aku adalah kau, kau adalah aku, kau dan aku
6 Tautotes
sebuah kata berkali-kali dalam sebuah konstruksi. sama saja.
Kelompok Nama
No. Penjelasan Contoh
Majas Majas

Kucari kau dalam toko-toko. Kucari kau karena


Anafora ialah gaya bahasa repetisi yang merupakan perulangan kata cemas karena sayang. Kucari kau karena sayang
7 Anafora
pertama pada setiap baris atau kalimat. karena bimbang. Kucari kau karena kaya mesti
diganyang

Epistrofa Epistrofa ialah gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan kata Ibumu sedang memasak di dapur ketika kau tidur.
8 (efifora) pada akhir baris atau kalimat berurutan. Aku mencercah daging ketika kau tidur.

Ada selusin gelas ditumpuk ke atas. Tak pecah.


Simploke ialah gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan awal Ada selusin piring ditumpuk ke atas. Tak pecah.
9 Simploke
dan akhir beberapa baris (kalimat secara berturut-turut). Ada selusin barang lain ditumpuk ke atas. Tak
pecah.

Mesodiplosis ialah gaya bahasa repetisi yang berupa pengulangan Pendidik harus meningkatkan kecerdasan
10 Mesodiplosis kata atau frase di tengah-tengah baris atau kalimat secara berturut- bangsa. Para dokter harus meningkatkan
turut. kesehatan masyarakat.

Epanalepsis ialah gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan kata


11 Epanalepsis
pertama pada akhir baris, klausa, atau kalimat.
Saya akan berusaha meraih cita-cita saya.

Anadiplosis ialah gaya bahasa repetisi yang kata atau frase terakhir Dalam raga ada darah. Dalam darah ada tenaga.
12 Anadiplosis dari suatu kalimat atau klausa menjadi kata atau frase pertama pada Dalam tenaga ada daya. Dalam daya ada
klausa atau kalimat berikutnya. segalanya

Simile ialah padanan kata yang berarti seperti. Secara eksplisit jenis
Gaya Bahasa
1 Simile. gaya bahasa ini ditandai oleh pemakaian kata: seperti, sebagai, ibarat, Seperti air dengan minyak.
Perbandingan umpama, bak, laksana, serupa.
Kelompok Nama
No. Penjelasan Contoh
Majas Majas

Metafora ialah gaya bahasa yang membandingkan dua hal secara


2 Metafora
implisit.
Aku adalah angin yang kembara.

Personifikasi ialah gaya bahasa yang melekatkan sifat-sifat insani


3 Personifikasi pada barang atau benda yang tidak bernyawa ataupun pada ide yang Bunga ros menjaga dirinya dengan duri.
abstrak.

Depersonifikasi ialah gaya bahasa yang melekatkan sifat-sifat suatu


Depersonifika benda tak bernyawa pada manusia atau insan. Biasanya
4 si memanfaatkan kata-kata: kalau, sekiranya, jikalau, misalkan, bila,
Kalau engkau jadi bunga, aku jadi tangkainya.
seandainya, seumpama.

Alegori ialah gaya bahasa yang menggunakan lambang-lambang. a)   Fabel, contoh: Kancil dan Buaya. b)
5 Alegori
Yang termasuk dalam alegori antara lain: Parabel, contoh: Cerita Adam dan Hawa

Antitesis ialah gaya bahasa yang mengandung gagasan-gagasan


6 Antitesis
yang bertentangan.
Dia gembira atas kegagalanku dalam ujian.

Pleonasme adalah penggunaan kata yang mubazir yang sebesarnya


7 Pleonasme
tidak perlu.
Capek mulut saya berbicara.

adalah gaya bahasa yang menggunakan kata atau frase yang searti
8 Tautologi
dengan kata yang telah disebutkan terdahulu.
Apa maksud dan tujuannya datang ke mari?

Perifrasis ialah gaya bahasa yang dalam pernyataannya sengaja


Wita telah menyelesaikan sekolahnya tahun 1988
9 Perifrasis menggunakan frase yang sebenarnya dapat diganti dengan sebuah
(lulus).
kata saja.
Kelompok Nama
No. Penjelasan Contoh
Majas Majas

Antisipasi ialah gaya bahasa yang dalam pernyataannya


Antisipasi Aku melonjak kegirangan karena aku
10 (prolepsis)
menggunakan frase pendahuluan yang isinya sebenarnya masih akan
mendapatkan piala kemenangan.
dikerjakan atau akan terjadi.

Koreksio ialah gaya bahasa yang dalam pernyataannya mula-mula


Koreksio
11 (epanortosis)
ingin menegaskan sesuatu. Namun, kemudian memeriksa dan Silakan Riki maju, bukan, maksud saya Rini!
memperbaiki yang mana yang salah.

Merupakan majas yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra
12 Sinestesia
yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.
Bau makanan itu lezat sekali.

Merupakan penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain
13 Antonomasia
sebagai nama jenis.
Si gemuk sudah datang!

Hiperbola merupakan pengungkapan yang melebih-lebihkan


kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk
akal.Hiperbola ialah gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang Hujan serasa membanjiri dunia.Pemikiran-
14 Hiperbola
berlebih-lebihan baik jumlah, ukuran, ataupun sifatnya dengan tujuan pemikirannya tersebar ke seluruh dunia.
untuk menekan, memperhebat, meningkatkan kesan dan
pengaruhnya.
Asosiasi adalah perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun
15 Asosiasi
dinyatakan sama.
Saya telah sampai di kaki gunung.

Aptronim adalah pemberian nama yang sesuai dengan sifat atau


16 Aptronim
pekerjaan orang.
Selamat pagi Pak Dokter!

Litotes ialah majas yang berupa pernyataan yang bersifat mengecilkan


17 Litotes
kenyataan yang sebenarnya.
Selamat datang di gubuk saya.
Kelompok Nama
No. Penjelasan Contoh
Majas Majas

Perifrasis adalah gaya bahasa yang menggantikan suatu kata atau Ayah berangkat kerja saat ufuk berada di sebelah
18 Perifrasis
kelompok kata dengan kata atau kelompok kata lain. timur. (pagi hari)

Tropen adalah penggunaan kata atau istilah lain dengan makna


19 Tropen
sejajar.
Pikirannya melambung tinggi

Gaya Bahasa Ironi ialah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang isinya
1 Ironi
bertentangan dengan kenyataan yang sebenarnya.
Bagus benar rapormu Bar, banyak merahnya.
Pertentangan

Oksimoron ialah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang di


Olahraga mendaki gunung memang menarik
2 Oksimoron dalamnya mengandung pertentangan dengan menggunakan kata-kata
walupun sangat membahayakan.
yang berlawanan dalam frase atau dalam kalimat yang sama.

Paranomasia ialah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang berisi


3 Paranomosia
penjajaran kata-kata yang sama bunyinya, tetapi berlainan maknanya.
Bisa ular itu bisa membunuhmu.

Zeugma ialah gaya bahasa yang menggunakan dua konstruksi


rapatan dengan cara menghubungkan sebuah kata dengan dua atau
Zeugma dan Kami sudah mendengar berita itu dari radio dan
4 Silepsis
lebih kata lain. Dalam zeugma kata yang dipakai untuk membawahkan
surat kabar.
kedua kata berikutnya sebenarnya hanya cocok untuk salah satu dari
padanya.
Kelompok Nama
No. Penjelasan Contoh
Majas Majas

Jemu aku dengan bicaramu. Kemakmuran,


Satire ialah gaya bahasa sejenis argumen atau puisi atau karangan
keadilan, kebahagiaan. Sudah sepuluh tahun
5 Satire yang berisi kritik sosial baik secara terang-terangan maupun
engkau bicara. Aku masih tak punya celana.
terselubung.
Budak kurus pengangkut sampah

Inuendo ialah gaya bahasa yang berupa sindiran dengan mengecilkan


6 Inuendo
kenyataan yang sebenarnya.
Dia memang baik, cuma agak kurang jujur.

Antifrasis ialah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang


menggunakan sebuah kata dengan makna kebalikannya. Berbeda
dengan ironi, yang berupa rangkaian kata yang mengungkapkan Antifrasis: Lihatlah sang raksasa telah tiba
7 Antifrasis
sindiran dengan menyatakan kebalikan dari kenyataan, sedangkan (maksudnya si cebol).
pada antifrasis hanya sebuah kata saja yang menyatakan kebalikan
itu.

Paradoks ialah gaya bahasa yang mengandung pertentangan yang Teman akrab adakalanya merupakan musuh
8 Paradoks
nyata dengan fakta-fakta yang ada. sejati.

Klimaks ialah gaya bahasa yang berupa susunan ungkapan yang


Hidup kita diharapkan berguna bagi saudara,
9 Klimaks makin lama makin mengandung penekanan atau makin meningkat
orang tua, nusa bangsa dan negara.
kepentingannya dari gagasan atau ungkapan sebelumnya.
Kelompok Nama
No. Penjelasan Contoh
Majas Majas

Antiklimaks ialah suatu pernyataan yang berisi gagasan-gagasan yang Bahasa Indonesia diajarkan kepada mahasiswa,
10 Anti klimaks
disusun dengan urutan dari yang penting hingga yang kurang penting. siswa SLTA, SLTP, dan SD.

Apostrof ialah gaya bahasa yang berupa pengalihan amanat dari yang Wahai dewa yang agung, datanglah dan
11 Apostrof
hadir kepada yang tidak hadir. lepaskan kami dari cengkraman durjana.

Anastrof ialah gaya bahasa retoris yang diperoleh dengan


Anastrof atau Diceraikannya istrinya tanpa setahu saudara-
12 inversi
membalikkan susunan kata dalam kalimat atau mengubah urutan
saudaranya.
unsur-unsur konstruksi sintaksis.

Apofasis ialah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang tampaknya Sebenarnya saya tidak sampai hati mengatakan
13 Apofasis
menolak sesuatu, tetapi sebenarnya justru menegaskannya. bahwa anakmu kurang ajar.

Histeron Histeron Proteran ialah gaya bahasa yang isinya merupakan kebalikan Jika kau memenangkan pertandingan itu berarti
14 Proteran dari suatu yang logis atau kebalikan dari sesuatu yang wajar. kematian akan kau alami.

Hipalase ialah gaya bahasa yang berupa sebuah pernyataan yang


15 Hipalase menggunakan kata untuk menerangkan suatu kata yang seharusnya Ia duduk pada bangku yang gelisah.
lebih tepat digunakan kata yang lain.
Kelompok Nama
No. Penjelasan Contoh
Majas Majas

Sinisme ialah gaya bahasa yang merupakan sindiran yang berbentuk


Anda benar-benar hebat sehingga pasir di gurun
16 Sinisme kesangsian yang mengandung ejekan terhadap keikhlasan atau
sahara pun dapat Anda hitung.
ketulusan hati.

Sarkasme ialah gaya bahasa yang mengandung sindiran atau olok-


17 Sarkasme
olok yang pedas atau kasar.
Kau memang benar-benar bajingan.

Okupasi adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan, tetapi


18 Okupasi
diberi penjelasan.
Dulunya dia bandel, tapi sekarang baik.

kata yang dipergunakannya itu secara gramatikal benar, tetapi kata


19 Silepsis tadi diterapkan pada kata lain yang sebenarnya mempunyai makna Ia sudah kehilangan topi dan semangatnya.
lain.

Gaya Bahasa Metonimia ialah gaya bahasa yang menggunakan nama barang,
1 Metonimia Parker jauh lebih mahal daripada pilot.
Pertautan orang, hal, atau ciri sebagai pengganti barang itu sendiri.

Pars prototo: Pengungkapan sebagian dari objek


untuk menunjukkan keseluruhan objek. Contoh
Sinekdoke pars pro toto: Lima ekor kambing telah
Sinekdoke ialah gaya bahasa yang menyebutkan nama sebagian dipotong pada acara itu.satu lawan Malaysia.
2 Sinekdoke
sebagai nama pengganti barang sendiri. Sinekdoke ada dua: Totem proparte: Pengungkapan keseluruhan
objek padahal yang dimaksud hanya sebagian.
Contoh Sinekdoke totem pro parte: Dalam
pertandingan itu Indonesia menang
Kelompok Nama
No. Penjelasan Contoh
Majas Majas

Alusio ialah gaya bahasa yang  menunjuk secara tidak langsung ke


3 Alusio
suatu peristiwa atau tokoh yang telah umum dikenal/ diketahui orang.
Apakah peristiwa Madiun akan terjadi lagi di sini?

Eufimisme ialah ungkapan yang lebih halus sebagai pengganti


4 Eufimisme ungkapan yang dirasa lebih kasar yang dianggap merugikan atau Tuna susila sebagai pengganti pelacur.
yang tidak menyenangkan.

Eponim ialah gaya bahasa yang menyebut nama seseorang yang


Dengan latihan yang sungguh saya yakin Anda
5 Eponim begitu sering dihubungkan dengan sifat tertentu sehingga nama itu
akan menjadi Mike Tyson.
dipakai untuk menyatakan sifat itu.

Antonomasia ialah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang Kepala sekolah mengundang para orang tua
6 Antonomasia
menggunakan gelar resmi atau jabatan sebagai pengganti nama diri. murid.

Epitet ialah gaya bahasa yang berupa keterangan yang menyatakan Putri malam menyambut kedatangan remaja yang
7 Epitet
sesuatu sifat atau ciri yang khas dari seseorang atau suatu hal. sedang mabuk asmara.

Erotesis ialah gaya bahasa yang berupa pertanyaan yang tidak Tegakah membiarkan anak-anak dalam
8 Erotesis
menuntut jawaban sama sekali. kesengsaraan?
Kelompok Nama
No. Penjelasan Contoh
Majas Majas

Bukan saja perbuatan itu harus dikutuk, tetapi


Paralelisme ialah gaya bahasa yang berusaha menyejajarkan
juga harus diberantas. Bukan saja  perbuatan itu
9 Paralelisme pemakaian kata-kata atau frase-frase yang menduduki fungsi yang
harus dikutuk, tetapi juga harus memberantasnya
sama dan memiliki bentuk gramatikal yang sama.
Ini contoh yang tidak  baik.

Mereka ke Jakarta minggu lalu (perhitungan


prediksi). Pulangnya membawa oleh-oleh banyak
Elipsis ialah gaya bahasa yang di dalamnya terdapat penanggalan
sekali (Penghilangan subyek). Saya sekarang
10 Elipsis atau penghilangan salah satu atau beberapa unsur penting dari suatu
sudah mengerti ( Penghilangan Keterangan) Mari
konstruksi sintaksis.
makan! (penghilangan subyek dan obyek).Saya
akan berangkat (penghilangan unsur .obyek).

Kita harus membangun, membangun jasmani dan


Gradasi ialah gaya bahasa yang mengandung beberapa kata
11 Gradasi
(sedikitnya tiga kata)  yang diulang dalam konstruksi itu.
rohani, rohani yang kuat dan tangguh, dengan
ketangguhan itu kita maju.

Asindenton ialah gaya bahasa yang berupa sebuah kalimat atau


Ayah, ibu, anak merupakan inti dari sebuah
12 Asindeton suatu  konstruksi yang mengandung kata-kata yang sejajar, tetapi
keluarga.
tidak dihubungkan dengan kata-kata penghubung.

Polisindenton ialah gaya bahasa yang berupa sebuah kalimat atau Pembangunan memerlukan sarana dan
13 Polisindeton sebuah konstruksi yang mengandung kata-kata yang sejajar dan prasarana juga dana serta kemampuan
dihubungkan dengan kata-kata penghubung. pelaksana.
Kata Imbuhan Dalam Bahasa Indonesia

Kata Imbuhan: Awalan, Akhiran, Sisipan, Imbuhan Gabung.

Imbuhan yang ada dalam bahasa Indonesia adalah :


1. Akhiran : -kan, -i, –nya, -in, -at, -is, -isme, -man, -wan, -ah, -us,-wi.
2. Awalan : ber-, per-, me-, di-, ter-, ke-, se-, dan pe-
3. Sisipan : -el, -em, dan –er
4. Imbuhan gabung : ber-kan, ber-an, per-kan, per-I, me-kan, me-I, memper-, memper-kan, memper-I, di-kan, di-I, diper-, d

JENIS IMBUHAN NAMA IMBUHAN


1. Akhiran 1. Akhiran -kan

2. Akhiran –i

3. Akhiran –AN

4. Akhiran -NYA

2. Awalan 5. Awalan ber-


6. Imbuhan Gabung
ber-kan
7. Imbuhan gabung
BER-AN

8. Awalan PER
9. Imbuhan Gabung
PER-kan

10. Imbuhan
gabung PER-I

11. Awalan ME
12. imbuhan me-
-kan

Yang dimaksud
dengan imbuhan
me- -kan adalah
awalan me- dan
akhiran –kan yang
digunakan secara
bersama-sama pada
sebuah kata dasar
atau sebuah bentuk
dasar.
Pengimbuhannya
dilakukan secara
bertahap, mula-
mula pada sebuah
kata dasar atau
sebuah bentuk
dasar diimbuhkan
akhiran –kan.
Setelah itu
diimbuhkan awalam
me-.
Contohnya pada
kata dasar baca
mula-mula
diimbuhkan akhiran
–kan sehingga
menjadi bacakan.
Setelah itu
diimbuhkan awalam
me- sehingga
menjadi
membacakan.
13. Imbuhan
gabung me- - i

Yang dimaksud
dengan imbuhan
gabung me- -i
adalah awalan me-
dan akhiran –i yang
digunakan
bersama-sama pada
sebuah kata dasar
atau sebuah bentuk
dasar.
Pengimbuhannya
dilakukan secara
bertahap. Mula-
mula pada sebuah
kata dasar atau
sebuah bentuk
dasar diimbuhkan
akhiran –i setelah
itu diimbuhkan
awalam me-.
Contohnya pada
kata dasar tanam
diimbuhkan akhiran
–i sehingga menjadi
Tanami. Setelah itu
diimbuhkan pula
awalan me-
sehingga menjadi
menanami.
14. Imbuhan
gabung memper-

yang dimaksud
dengan imbuhan
memper- adalah
awalan me- dan
awalan per- yang
digunakan secara
bersama-sama pada
sebuah kata dasar
atau sebuah bentuk
dasar.

15. Imbuhan
gabung memper-
-kan
yang dimaksud
dengan imbuhan
gabung memper-
-kan adalah awalam
me-, awalan per-,
dan akhiran –kan
yang digunakan
secara bersama-
sama pada sebuah
kata dasar , atau
pada sebuah
bentuk dasar.
16. Imbuhan
gabung memper- -i

imbuhan gabung
memper- -i adalah
awalan me-, awalan
per-, dan akhiran –i,
yang digunakan
secara bersama-
sama pada sebuah
kata dasar atau
sebuah bentuk
dasar.

17. Awalan di-

awalan di- tidak


mempunyai variasi
bentuk. Bentuknya
untuk posisi dan
kondisi mana pun
sama saja. Hanya
perlu diperhatikan
adanya di- sebagai
awalan dan di-
sebagai kata depan.
di- sebagai awalan
dilafalkan dan
dituliskan serangkai
dengan kata yang
diimbuhinya.
Sedangkan di-
sebagai kata depan
dilafalkan dan
dituliskan terpisah
dari kata yang
mengikutinya.

18. Imbuhan
gabung di- -kan

19. Imbuhan
gabung di- -i

imbuhan gabung di-


-i berfungsi
membentuk kata
kerja pasif, sebagai
kebalikan dari kata
kerja aktif
berimbuhan gabung
me- -i.

contoh kata kerja


pasif berimbuhan
gabung di- -i

20. Imbuhan
gabung diper-
21. Imbuhan
gabung diper- -kan

semua kata kerja


aktif berimbuhan
gabung memper-
-kan adalah kata
kerja transitif. Oleh
karena itu setiap
kata kerja
berimbuhan gabung
memper- -kan ada
kebalikannya dalam
bentuk kata kerja
pasif berimbuhan
gabung diper- -kan.

22. Imbuhan
Penge-

23. Awalan PE-


Catatan:

(1) Kata kerja


berawalan PE-
mempunyai
hubungan dengan
kata kerja
berawalan ME-,
kata kerja
berimbuhan gabung
ME- -kan, dan kata
kerja berimbuhan
gabung ME- -I. Oleh
karena itu maka:

(a) Kaidah
persengauan yang
berlaku pada
awalan PE-, berlaku
juga pada awalan
ME-. Umpamanya
seperti terdapat
pada kata-kata
berikut:

perawat - merawat
pembaca -
membaca
pemotong -
memotong
(b) Arti yang dimilki
kata benda
berawalan PE- ada
hubungannya
dengan arti yang
dimilki kata kerja
berawalan Me-.
Umpamanya:
perawat berarti
‘yang merawat’
pemotong berarti
‘yang memotong’
penggali berarti
‘yang menggali’

Dalam
perbendaharaan
kata bahasa
Indonesia dewasa
ini setiap kata
benda berawalan
PE- ada
pasangannya kata
kerja berawalan
ME-, kata kerja
berimbuhan gabung
Me- - KAN, atau
berimbuhan gabung
ME- -I. Tetapi
sebaliknya tidak
setiap kata kerja
berawalan ME-,
berimbuhan gbaubg
ME- -kan, atau ME-
-I, mempunyai
pasangan kata
benda berawalan
PE-. Umpamanya,
kata-kata
berawalan PE-
berikut tidak ada:
membiasakan - *
pembiasa

merestui - * perestu
melirik - * pelirik
(c) Karena ada tiga
macam bentuk kata
kerja yang
mempunyai
hubungan dengan
awalan PE-, yaitu
kata kerja
berawalan ME-,
kata kerja
berimbuhan gabung
ME- -kan, adan kata
kerja berimbuhan
gabung ME- -I,
maka ada
kemungkinan
sebuah kata benda
berawalan PE-
mempunyai
hubungan makna
dengan lebih dari
sebuah kata kerja
itu. Umpamanya
seperti yang
dipunyai kata
benda berikut:
pendengar, dapat
berarti : (a) yang
mendengar, atau
(2) yang
mendengarkan

(2) Kata benda


berawalan PE- yang
mempunyai
hubungan dengan
kata berawalan
BER-. Oleh karena
itu, maka:
(a) Kata benda
berawalan PE- yang
mempunyai
hubungan dengan
kata kerja
berawalan BER- ini
tidak mengalami
proses
persengauan.
Malah mempunyai
variasi benda yang
mirip dengan variasi
bentuk yang ada
pada awalan BER-.
Umpamanya seperti
terdapat pada kata-
kata berikut:
pekerja - bekerja

peternak - beternak
pelajar - belajar

(b) Arti yang dimiliki


kata benda
berawalan PE-
tersebut ada
hubungannya
dengan arti yang
dimilki kata kerja
berawalan BER-.
Umpamanya:
pekerja, berarti
‘yang bekerja’
peternak, berarti
‘yang beternak’
pelajar, berarti
‘yang belajar’
Dalam
perbendaharaan
kata bahasa
Indonesia dewasa
ini setiap kata
benda berawalan
PE- ada
pasangannya kata
benada berawalan
BER-. Tetapi
sebaliknya tidak
setiap kata kerja
berawalan BER-
mempunyai
pasangan kata
benda berawalan
PE-. Umpamanya
kata-kata benda
berawalan PE-
berikut tidak ada..
bersepeda - *
pesepeda
berkarya - *
pekarya
bermimpi - *
pemimpi

(3) Kata benda


berawalan PE-
selain mempunyai
hubungan dengan
kata kerja
berawalan ME- dan
kata kerja BER- juga
mempunyai
hubungan dengan
kata kerja dasar
atau kata sifat
dasar. Dalam hal ini:
(a) kaidah
persengauan yang
berlaku pada kata
benda berawalan
PE- itu sesuai
dengan kaidah yang
berlaku untuk
awalan PE-, yang
berhubungan
dengan awalan
ME-. Umpamanya
seperti terdapat
pada kata-kata
berikut :

pendatang – datang

pemberani – berani
penakut – takut

(b) arti kata benda


yamh dimiliki kata
benda berawalan
PE-, ada
hubungannya
dengan arti yang
dimiliki kata kerja
atau kata sifat dasar
itu. Umpamanya :

pendatang, berarti
“yang datang”

pemberani, berarti
“yang berani”
penakut, berarti
“yang takut”
(4) Oleh karena
sebuah kata benda
yang berawalan PE-,
mempunyai
kemungkinan
berhubungan
dengan kata kerja
berawalan ME-,
atau kerja yang
berawalan BER-
atau juga kata kerja
atau kata sifat
dasar, maka ada
kemungkinan
makna yang dimiliki
oleh sebuah kata
benda berawalan
PE- menajdi lebih
dari sebuah.
Umpamanya kata-
kata benda berikut :

Penakut berarti (a)


‘orang yang takut’
atau (b) ‘alat untuk
menakuti’ seperti
pada penakut
burung.

Pembesar berarti
(a) ‘orang besar
(pemimpin)’, atau
(b) ‘alat untuk
membesarkan’,
seperti pada kata
pembesar.
membentuk kata
benda yang
mempunyai
hubungan dengan
kata kerja
berawalan ME- atau
dengan kata kerja
atau kata sifat
dasar. Sedangkan
awalan PE- tanpa
sengau digunakan
untuk emmbentuk
kata benda yang
mempunyai
hubungan dengan
kata kerja
berawalan BER-.
Oleh karena itu,
perbedan arti yang
pokok diantara
keduanya adlah PE-
dengan sengau
berarti ‘yang me..’,
sedangkan PE-
tanpa sengau
mempunyai arti
yang ber..’. Jadi
pengajar adalah
‘orang yang
mengajar’, pelajar
adlah ‘orang yang
belajar’. Peninju
adalah ‘orang yang
meninju’ sedangkan
peninju berarti
‘orang yang
bertinju’

Berdasarkan konsep
dasar di atas, kini
dalam
perbendaharaan
kata bahasa
Indonesia sebagai
hasil proses
analogo, kita jumpai
pemakaian kedua
bentuk awalan PE-
itu dengan arti yang
berbeda.
Kata-kata itu antara
lain :

Penyuruh x pesuruh
Penunjuk x
petunjuk

Pengasih x pekasih
Penatar x petatar

24. Imbuhan
Gabungan PE-AN

Imbuhan gabung
PE-AN adalah
awalan PE- dan
akhiran –AN
yangdiimbuhkan
secara bersamaan
pada sebuah kata
dasar atau sebuah
bentuk dasar.

Imbuhan gabung
PE-AN mempunyai
enam macam
bentuk, yaitu Pe-an,
Pem-an, Pen-an,
Peny-an, Peng-an,
dan Peng-an.

(1) Pe-an digunakan


pada kata-kata yang
mulai dengan
konsonan l, r, w, y,
m, n, ng, dan ny.
Misalnya seperti
terdapat pada kata-
kata :
Pelarian
Perawatan
Pewarisan
Peyakinan
(2) Pem-an
digunakan pada
kata-kata yang
mulai dengan
konsonan b dan p,
konsonan b tetap
diwujudkan,
sedangkan
konsonan p tidak
diwujudkan tetapi
disenyawakan
dengan bunyi
sengau dari
imbuhan itu.
Misalnya seperti
terdapat pada kata-
kata berikut :
Pembinaan
Pembacaan
Pemotongan
Pemisahan

(3) Pen-an
digunakan pada
kata-kata yang
mulai dengan
konsonan d dan r,
konsonan d tidak
diwujudkan
sedangkan
konsonan t tidak
diwujudkan tetapi
disenyawakan
dengan bunyi
sengau dari
imbuhan itu.
Misalnya seperti
terdapat pada kata-
kata :
Pendirian
Pendapatan
Penentuan
Penembakan
Selain itu, sesuai
dengan system
ejaan yang berlaku,
bentuk Pen-an
digunakan juga
pada kata-kata yang
mulai dengan
konsonan c dan j.
Misalnya seperti
terdapat pada kata-
kata :
Pencarian
Pencegahan
Penjualan
Penjernihan

Padahal secara
fonetis kata-kata di
atas dilafalkan :
(penycarian)
(penycegahan)
(penyjualan)
(penyjernihan)

(4) Peny-an
digunakan pada
kata-kata yang
mulai dengan
konsonan s, dan
konsonan s itu
disenyawakan
dengan bunyi
sengau dari
imbuhan itu.
Misalnya seperti
terdapat pada kata-
kata :
Penyaringan
Penyetoran
Penyusunan
(5) Peng-an
digunakan pada
kata-kata yang
mulai dengan
konsonan k, kh, h,
g, serta a, u, I, e,
dan o. Konsonan k
disenyawakan
dengan bunyi nasal
dari imbuhan itu.
Sedangkan
konsonan kh, h, dan
g, serta vocal a, I, u,
e dan o, tetap
diwujudkan.
Misalnya seperti
terdapat pada kata-
kata berikut :
Pengiriman
Pengurangan
Pengkhianatan
Penghabisan

(6) Penge-an
digunakan pada
kata-kata yang
hanya bersuku satu.
Misalnya terdapat
pada kata-kata :
Pengetikan
Pengesahan
Pengecatan
Pengelasan

Imbuhan gabung
PE-AN berfungsi
membentuk kata
benda. Sedangkan
makna yang didapat
sebagai hasil
pengimbuhan
adalah :
(1) menyatakan hal
atau peristiwa
(2) menyatakan
proses
(3) menyatakan
tempat

(4) menyatakan alat

Aturan
pengimbuhannya
adalah :

a). Untuk
mendapatkan
makna ‘hal atau
peristiwa’ imbuhan
gabung PE-AN
harus diimbuhkan
pada kata kerja,
kata benda, atau
kata sifat tertentu
Contoh :

Pembinaan bahasa
Indonesia perlu
ditingkatkan.
Pembinaan artinya
‘hal membina’

Pekan penghijauan
dipusatkan di Jawa
Tengah.
Penghijauan artinya
‘hal menghijaukan

Pemasaran barang-
barang itu tidak
lancar. Pemasaran
artinya ‘hal
memasarkan’
b). untuk
mendapatkan
makna ‘proses’
imbuhan gabung
PE-AN harus
diimbuhkan pada
kata kerja, kata
benda, atau kata
sifat tertentu.
Contoh :

Pembayaran
dilakukan
bertahapa.
Pembayaran artinya
‘proses membayar’

Penulisan buku itu


memerlukan waktu
dua tahun.
Penulisan artinya
‘proses menulis’

Pengadilan
terhadao koruptor
itusudah berjalan
lima tahun.
Pengadilan artinya
‘proses mengadili’

c). Untuk
mendapatkan
makna ‘tempat’
imbuhan gabung
PE-AN harus
diimbuhkan pada
kata kerja, kata
benda, dan kata
sifat tertentu.
Contoh :

Ayah bekerja di
pelelangan ikan.
Peleangan artinya
‘tempat melelang’
Jenazahnya
dikuburkan di
pemakaman umum.
Pemakaman artinya
‘tempat
memakamkan’

d). Untuk
mendapatkan
makna ‘alat’
mbuhan gabung PE-
AN harus
dibutuhkan pada
kata kerja tertentu.
Contoh :

Ibu membeli
penggorengan baru.
Penggorengan
artinya ‘alat untuk
menggoreng’

Walupun usianya
sudah lanjut tetapi
penglihatannya
masih baik.
Penglihatan artinya
‘alat untuk melihat’

Pembakaran arkue
ini mmerlukan
listrik 200 watt.
Pembakaran artinya
‘alat untuk
membakar’
Catatan :

(1) Imbuhan gabung


PE-AN digunakan
juga pada kata
jadian dan pada
kata gabung,
dengan arti seperti
yang berlaku untuk
kata dasar.
Contoh :

Pemberhentian bis
terletak di dekat
simpang jalan itu.
Pemberhentian
artinya ‘tempat
memberhentikan’

Penyeragaman
pakaian kerja
dimulai bulan
depan.
Penyeragaman
artinya ‘proses
menyergamkan’

(2) Kata benda


berimbuhan gabung
PE-AN mempunyai
hubungan dengan
kata kerja
berawalan ME-,
kata kerja
brimbuhan gabung
ME-kan, atau kata
kerja berimbuhan
gabung ME-I. Oleh
karena itu, maka:

(a) Kaidah
persengauan yang
berlaku pada
awalan ME- berlaku
pula pada imbuhan
gabung PE-AN.
Umpamanya seperti
terlihat pada kata-
kata berikut :
Merawat -
perawatan
Membaca -
pembacaan
Memotong -
pemotongan
(b) Makna yang
dimiliki imbuhan
gabung PE-AN ada
hubungannya
dengan makna yang
dimilki awalan ME-,
imbuhan gabung
ME-kan, atau ME-I.
Umpamanya:

Perawatan berarti
‘hal atau proses
merawat’

Penemuan berarti
‘hal atau proses
menemukan’

Pemotongan berarti
‘hal atau proses
memotong’

(3) Dalam
perbendaharaan
kata bahasa
Indonesia dewasa
ini setiap kata
benda berimbuhan
gabung PE-AN ada
pasangannya kata
kerja berawalan
ME-, berimbuhan
gabung ME-kan
atau yang
berimbuhan gabung
ME-I. Tetapi
sebaliknya tidak
setiap kata kerja
berawalan ME-,
berimbuhan gabung
ME-kan, atau
berimbuhan gabung
ME-I ada
pasangannya kata
benda berimbuhan
gabung PE-AN.
Umpamanya kata-
kata berimbuhan
gabung PE-AN yang
berikut tida ada.
Menari - *penarian
Mencoba -
*pencobaan
Membisikkan -
*pemisikan

(3) Karena ada tiga


macam bentuk kata
kerja yang
mempunyai
hubungan dengan
kata benda
berimbuhan gabung
PE-AN, yaitu kata
kerja berawalan
ME-, kata kerja
berimbuhan gabung
ME-kan, dan kata
kerja berimbuhan
gabung ME-I, maka
ada kemungkinan
sebuah kata benda
berimbuhan gabung
PE-AN mempunyai
hubungan maka
dengan lebih dari
sebuah kata kerja
itu. Umpamanya
seperti yang
dipunyai kata
benda berikut :

Penyamanan dapat
berarti (a) ‘hal
menyamakan’ atau
(b) ‘hal menyamai’

Pencangkolan dapat
berarti (a) ‘hal
mencangkok’ atau
(b) ‘hal
mencangkokkan’

25. Imbuhan
Gabung PER- -AN
Imbuhan gabung
PER- -AN adalah
awalan PER- dan
akhiran –AN yang
diimbuhkan secara
sekaligus pada
sebuah bentuk
dasar.

Imbuhan gabung
PER- -AN
mempunyai tiga
macam bentuk.
Yaitu per-an, pe-
-an, dan pel- -an.

Aturan
penggunaannya
adalah:
(1) Per-an
digunakan pada:

(a) kata dasar kata


kerja dan kata sifat ,
yang kata kerja
berimbuhannya
berawalan BER-,
berimbuhan gabung
MEMPER,
berimbuhan gabung
MEMPER- -kan,
atauberimbuhan
gabung MEMPER- -I
Umpamanya seperti
terdapat pada kata-
kata berikut:

Perdagangan (kata
kerja : berdagang)
Pertanian (kata
kerja : bertani)

Perbaikan (kata
kerja: memperbaiki)
(b) kata benda
dalam arti ‘tentang
masalah’.
Umpamanya seperti
terdapat pada kata-
kata berikut :
perminyakan

(2) Pe- -an


digunakan pada:

a). kata- kata


tertentu yang kata
kerjaberimbuhanny
a berawalan BER-
dalam bentuk BE-
contohnya:
pekerjaan (kata
kerja : bekerja)

b) kata benda yang


menyatakan
tempat, wilayah,
atau daerah.
Contohnya:
pekuburan,
pedesaan, dll.

(3) Pel- -an hanya


terdapat padakata
ajar, yaitu menjadi
kata pelajaran.
Tidak ada kata yang
lain.
Imbuhan gabung
PER- -AN berfungsi
membentuk kata
benda. Sedangkan
makna yang didapat
dari
pengimbuhannya
adalah:
menyatakan “hal
melakukan”.
Menyatakan “hal
tentang atau
masalah”.
Menyatakan
“tempat kejadian”,
menyatakan
“kawasan, wilayah,
dan daerah”.
Aturan
pengimbuhannya
adalah:

a). Untuk
mendapatkan
makna “hal
melakukan”
imbuhan gabung
PER- -AN harus
diimbuhkan pada
kata kerja tertentu.

Contoh: Perbaikan
mobil ini
membutuhkan
waktu dua hari.

Perbaikan artinya
“hal memperbaiki”
b). Untuk
mendapatkan
makna”hal,
tentang, masalah”
imbuhan gabungan
PER- -AN harus
diimbuhkan pada
kata benda yang
menyatakan
tempat.

Contoh: Usaha
perhotelan
diindonesia cukup
baik.

Perhotelan artinya
“tentang atau
mengenai hotel”.

c). untuk
mendapatkan
makna “ Tempat
kejadian”imbukan
harus digabungkan
pada kata kerja
tertentu.

Contoh: Rumah-
rumah
peristirahatan
banyak terdapat
didaerah itu.

Peritirahatan
artinya “tempat
beristirahat”.

d). Untuk
mendapatkan
makna “ daerah,
wilayah, dan
kawasan”imbuhan
harus diimbuhkan
pada kata benda
yang menyatakan
tempat.
Contoh : Mereka
tinggal
dipegunungan

Pegunungan artinya
daerah yang
bergunung.

26. Sisipan –EL,


-EM, dan –ER

a). Untuk
mendapatkan
makna “bermacam-
macam” sisipan ini
harus diimbuhkan
pada kata benda
tertentu, contohnya
yaitu: temali, gerigi,
dsb.

b). Untuk
mendapatkan
makna “intensitas”
sisipan ini harus
diimbuhkan pada
kata benda
tertentu, contohnya
seperti: gemetar,
gemuruh, dll.
c). Untuk
mendapatkan
makna “yang
melakukan” sisipan
ini harus
diimbuhkan pada
kata kerja tertentu,
contohnya seperti:
pelatuk, telapak,
dan telunjuk.

Karena sisipan ini


tidak produktif lagi,
maka
penggunaanya
terbatas pada
contoh yang sudah
ada saja.

DAFTAR PUSTAKA

Chaer,Abdul. 1998. Tata bahasa praktis bahasa Indonesia, Rineka cipta, Jakarta
Anton M. mulyono, Departemen kebudayaan, Tata bahasa baku bahasa indosesia, Perumbalai pu
Kusno budi santoso, Problematika bahasa Indonesia sebuah analisis praktis bahasa baku, Rineka c
Masnur Muslich, Problematika bahasa indomesia, Bumi aksara, Jakarta: 1990.
Sugono Dendi, Bahasa Indonesia dengan benar, PT. Priastu, Jakarta: 1991
Haryatmo sri, Buku panduan mata kuliah bahasa Indonesia. Universitas Negri Yogyakarta : 2009.
asa Indonesia

Sisipan, Imbuhan Gabung.

Indonesia adalah :
-is, -isme, -man, -wan, -ah, -us,-wi.
r-, ke-, se-, dan pe-

r-an, per-kan, per-I, me-kan, me-I, memper-, memper-kan, memper-I, di-kan, di-I, diper-, diper-kan, diper-I, ter-kan, ter-I, ke-an, se-nya

VARIASI BENTUK FUNGSI


-

Kedua : -nya sebagai akhiran.

membentuk kata kerja


intransitive.
membentuk kata kerja
intransitif dasarnya.
membentuk kata kerja
intransitif dasarnya.

Fungsi awalan PER adalah


membentuk kata kerja
perintah, yang dapat
Awalan PER mempunyai tiga macam bentuk, yaitu PER, PE, dan PEL digunakan dalam
PER digunakan pada kata-kata yang tidak dimulai dengan konsonan r,
seperti: peristri, percepat, dan perketat.
PE digunakan pada kata-kata yang dimulai dengan konsonan r, seperti
peringan dan perendah.

PEl digunakan pada kata ajar, menjadi pelajar. Tidak ada contoh lain.
Imbuhan gabung PER-kan
berfungsi membentuk kata
kerja yang digunakan:

a) Dalam kalimat predikatnya


berpola aspek + pelaku + kata
kerja.

b) Sebagai keterangan
tambahan pada subjek atau
objek yang berpola: yang +
aspek + pelaku + kata kerja.

c) Dalam kalimat perintah

1). Me- digunakan pada kata-kata yang mulai dengan konsonan r, l, w. Fungsi awalan Me- adalah
dan y; serta konsonan sengau m, n, ny, dan ng. umpamanya terdapat membentuk kata kerja aktif
pada kata-kata. transitif dan intransitif.

2). Mem- digunakan pada kata-kata yang dimulai dengan konsonan b,


p, f, dan v. umpamanya seperti terdapat dalam kata-kata:
3). Men- digunakan dengan kata-kata yang dimulai dengan konsonan
d dan t. konsonan d tetap diwujudkan; sedangkan konsonan t tidak
diwujudkan, melainkan disenyawakan dengan bunyi asal dari awalan
itu. Contohnya seperti terdapat dalam kata-kata berikut:

4). Meny- digunakan pada kata- kata yang dimulai dengan konsonan s;
dan konsonan s itu tidak diwujudkan, melainkan disenyawkan dengan
bunyi asal dari awalan itu. Contoh:

5). Meng- digunakan pada kata- kata yang mulai dengan konsonan k,
g, h, dank kh; serta vocal a, I, u, e, dan o. konsonan k tidak
diwujudkan, tetapidisenyawakan dengan bunyi asal dari awalan
itu.sedangkan konsonan lainnya tetap diwuudkan. Contohnya seperti :
6). Menge- digunakan pada kata- kata yang hanya bersuku satu.
Contohnya seperti:
Fungsi imbuhan gabung me-
-kan adalah membentuk kata
kerja aktif transitif.
fungsi imbuhan gabung me- -i
adalah membentuk kata kerja
transitif aktif. Sedangkan
makna yang didapat sebagai
hasil pengimbuhan, antara
lain menyatakan:

1. membuat jadi yang disebut


kata dasarnya pada
2. memberi atau membubuhi
pada
3. melakukan pada

4. melakukan berulang-ulang
5. merasa pada
Fungsi imbuhan gabung
memper- adalah membentuk
kata kerja aktif transitif.
Sedangkan makna yang
didapatkan sebagai hasil
pengimbuhannya, antara lain
menyatakan :

Fungsi imbuhan gabung


memper- -kan adalah
membentuk kata kerja aktif
transitif. Sedangkan makna
yang dimiliki sebagai hasil dari
proses pengimbuhannya,
antara lain, menyatakan:
Fungsi imbuhan gabung
memper- -i adalah
membentuk kata kerja aktif
transitif,

Fungsi awalan di- adalah


membentuk kata kerja pasif.
Maka makna yang didapat
sebagai hasil
pengimbuhannya merupakan
kebalikan dari makna kata
kerja aktif transitif, yakni kata
kerja berawalan me- yang
transitif.
imbuhan gabung di- -kan
berfungsi membentuk kata
kerja pasif, sebagai kebalikan
dari kata kerja aktif
berimbuhan gabung me- -kan.
Semua kata kerja aktif
berimbuhan gabung di- 0kan
adalah kata kerja transitif.

imbuhan gabung diper-


berfungsi membentuk kata
kerja pasif, sebagai kebalikan
dari kata kerja aktif transitif
berimbuhan gabung memper-
imbuhan gabung diper- -kan
berfungsi membentuk kata
kerja pasif, sebagai kebalikan
dari kata kerja aktif
berimbuhan gabung memper-
-kan

digunakan pada kata-kata


yang hanya bersuku satu.
Umpamanya seperti terdapat
pada kata-kata berikut:

Fungsi awalan PE- adalah


membentuk kata benda.
dul. 1998. Tata bahasa praktis bahasa Indonesia, Rineka cipta, Jakarta
. mulyono, Departemen kebudayaan, Tata bahasa baku bahasa indosesia, Perumbalai pustaka, 1992 Jakarta.
di santoso, Problematika bahasa Indonesia sebuah analisis praktis bahasa baku, Rineka cipta, Jakarta: 1990
Muslich, Problematika bahasa indomesia, Bumi aksara, Jakarta: 1990.
Dendi, Bahasa Indonesia dengan benar, PT. Priastu, Jakarta: 1991
o sri, Buku panduan mata kuliah bahasa Indonesia. Universitas Negri Yogyakarta : 2009.
per-I, ter-kan, ter-I, ke-an, se-nya, pe-an, per-an

MAKNA CARA
a. Sebabkan jadi

b. sebabkan jadi berada


c. lakukan…
d. lakukan untuk orang lain
e.bawa masuk ke…
a. berkali-kali
b. Tempat
c. merasa sesuatu pada
d. Memberi atau membubuhi
e. Menjadi atau menganggap
f. Sebabkan jadi
a. Hasil
b. Alat
c. Bemda atauhal yang dikenai pekerjaan
d. Tempat
digunakan pada kata benda yang menyatakan
e. Tiap-tiap waktu atau satuan ukuran
f. Mengandung banyak hal diimbuhkan pada kata benda tertentu

g. himpunan bilangan atau jumlah digunakan pada kata bilangan


h. bersifat yang disebut kata dasarnya digunakan pada beberapa kata sifat
diimbuhkan pada beberapa kata kerja yang
a. Untuk membentuk kata benda menyatakan keadaan atau kata sifat
b. Untuk memberi penekanan pada bagian
kalimat diimbuhkan pada kata benda.
c. Untuk membentuk kata keterangan diimbuhkan pada beberapa kata tertentu

a. mempunyai atau memiliki harus diimbuhkan pada kata benda umum.

diimbuhkan pada kata benda yang menyatakan


b. Memakai pakaian atau perhiasan. Contoh :
diimbuhkan pada kata benda yang menyatakan
c.mengendarai, menaiki, atau menumpang kendaraan atau alat angkutan. Contoh : setiap hari
bersepeda ke kantor dia bersepeda ke kantor

d.mengeluarkan” atau “menghasilkan dibidang harus diimbuhkan pada kata benda yang
seni. menyatakan hasil perbuatan atau kejadian.
diimbuhkan pada kata benda yang menyatakan zat.
e. “berisi atau mengandung Contoh :
f. “mengusahakan atau melakukan sebagai diimbuhkan pada kata benda yang menyatakan
mata pencaharian” bidang usaha. Contoh :
diimbuhkan pada beberapa kata ganti dan kata
g. memanggil, menyebut, atau menyapa yang menyatakan tali perkerabatan.
diimbuhkan pada Kata benda yang menyatakan
h. melakukan atau mengerjakan kegiatan.

diimbuhkan pada Beberapa kata kerja


diimbuhkan pada Sejumlah bentuk dasar
praktegonal yang menyatakan tindakan

diimbuhkan pada kata sifat yang menyatakan


a) merasakan, mengalami, atau dalam keadaan’ keadaan batin.
b) kelompok atau himpunan yang terdiri dari
yang disebut kata dasarnya diimbuhkan pada kata bilangan utama.

Pengimbuhannya dilakukan secara bertahap. Mula-


mula diberi awalan ber- kemudian diberi akhiran
menjadikan yang disebut pelenglkapnya -kan.
1) banyak serta tidak teratur mengacu pada
pekerjaan atau keadaan
2)saling atau berbalasan diimbuhkan pada kata kerja tertentu.
diimbuhkan pada beberapa kata kerja yang
3) saling berada di menyatakan letak atau jarak.

a) Kalimat perintah

b) Kalimat yang predikatnya berbentuk : (aspek)


+pelaku+kata kerja.

c) Keterangan tambahan pada subjek atau objek


yang berbentuk: yang+ aspek+pelaku+kata kerja.
Adapun aturan pengimbuhan dengan awalan
PER- antara lain menyatakan
1). Untuk mendapatkan makna “jadikan lebih”
- Jadikan lebih awalan PER- harus diimbuhkan pada kata sifat.

2). Untuk mendapatkan makna “jadikan atau


anggap sebagai” awalan PER- harus diimbuhkan
pada beberapa kata benda, yang dikenal dengan
- Anggap sebagai sifatnya.

3). Untuk mendapatkan makna “jadikan atau bagi”


awalan PER- harus diimbuhkan pada beberapa kata
- Bagi bilangan.

1) Untuk mendapatkan makna “jadikan bahan”


imnbuhan gabungan PER-kan harus diimbuhkan
1) jadikan bahan pada kata kerja tertentu

2) Untuk mendapatkan makana “jadikan supaya”


imbuhangabungan PER-kan harus diimbuhkan pada
2) jadikan supaya beberapa kata sifat tertentu

3) Untuk mendapatkan makna lakukan imbuhan


gabung PER-kan harus diimbuhkan pada beberapa
3)lakukan kata kerja tertentu

4) Untuk mendapatkan makna “jadikan me”


imbuhan gabung per-kan harus diimbuhkan pada
4) jadikan me beberapa kata kerja tertentu

5) Untuk mendapatkan makana “jadikan ber”


imbuhan gabung per-kan harus diimbuhkan pada
5) jadikan ber- kata kerja tertentu

a) supaya jadi per-i harus diimbuhkan pada kata sifat tertentu


b) lakukan yang disebut kata dasarnya pada
objeknya per-i harus diimbuhkan pada kata kerja tertentu

Sedangkan makna yang didapat sebagai proses


pengimbuhannya antara lain menyatakan:
melakukan, bekerja dengan alat, membuat
barang, bekerja dengan bahan, memakan
meminum menghisap, menuju arah,
mengeluarkan, menjadi, menjadikan lebih,
menjadi atau berlaku seperti, menjadikan
menganggap atau memberlakukan seperti, dan
memperingati. - merasa (me + rasa)

- melihat (me + lihat)


- mewarisi (me + warisi)

- meyakinkan (me + yakinkan)


- memerah (me + merah)

- menanti (me + nanti)

- menyanyi (me + nyanyi)


- menganga (me + nganga)
- membawa (mem + bawa)
- memilih (mem + pilih)
- memfitnah (mem + fitnah)
- memvonis (mem + vonis)

a). untuk mendapatkan makna “melakukan


perbuatan yang disebutkan dasarnya” awaln
Me- harus diimbuhkan pada kata dasar kata
kerja. - mendengar (me + dengar)

b). Untuk mendapatkan makna “bekerja dengan


alat yang disebutkan kata dasarnya” awalan me-
harus diimbuhkan dengan kata benda yang
menyatakan alat atau perkakas. - menarik (me + tarik)

c). untuk mendapatkan makna “membuat


baraang yang disebut kata dasarnya” awalan
me- harus diimbuhkan pada kata benda yang
menyatakan hasil olahan atau kerajinan. - menyingkir (me + singkir)

d). untuk mendapatkan makna “bekerja dengan


bahan yang disebut kata dasarnya” awalan ME-
harus diimbuhkan pada kata benda yang
menyatakan bahan. - menyingkat (me + singkat)

e). untuk mendapatkan makna “mamakan,


meminum, dan menghisap” awaln me harus
diimbuhkan pada kata benda yang menyatakan
makanan atau minuman.  - mengirim (me + kirim)
- menggali (me + gali)
- menghitung (me + hitung)
- mengkhayal (me + khayal)
- mengambil (me + ambil)
- mengiris (me + iris)
- mengutus (me + utus)
- mengekor (me + ekor)
- mengolah (me + olah)
- mengetik (me + tik)
- mengebom (me + bom)

Sedangkan makna yang didapat sebagai hasil


pengimbuhannya, antara lain menyatakan:

1. untuk mendapatkan makna yang


“menyebabkan jadi yang disebut kata dasarnya”
imbuhan gabung me- -kan harus diimbuhkan
pada: a. kata sifat
b. kata kerja yang menyatakan keadaan

c. kata benda yang mempunyai ciri khas

d. kata keterangan yang menyatakan derajat

Untuk mendapatkan makna ‘menyebabkan atau


membuat jadi’ imbuhan gabung me- -kan dapat
juga diimbuhkan pada: 1. kata kerja keadaan yang berbentuk kata jadian

2. kata kerja keadaan atau kata sifat yang


berbentung gabungan kata

2. Untuk mendapatkan makna “melakukan


untuk orang lain” imbuhan gabung me- -kan
harus diimbuhkan pada kata kerja yang sudah
transitif .

3. Untuk mendapatkan makna “menjadikan


berada di…”, imbuhan gabung me- -kan harus
diimbuhkan pada kata dasar yang menyatakan
lokasi, wadah, atau ruang.
4. Untuk mendapatkan makna “melakukan yang
disebutkan bentuk dasarnya” imbuhan gabung
me- -kan harus diimbuhkan pada kata kerja
yang menyatakan tindakan.

1) untuk mendapatkan makna ‘membuat jadi


yang yang disebut kata dasar pada objeknya’
imbuhan gabung me- -i harus digunakan pada
kata sifat.
2) Untuk mendapatkan makna ‘memberi atau
membubuhi yang disebut kata dasarnya pada
objeknya’ imbuhan gabung me- -i harus
diimbuhkan pada kata benda yang menyatakan
zat, atau bahan.

3) Untuk mendapatkan makna ‘melakukan atau


berbuat sesuatu pada atau di’imbuhan gabung
me- -i harus diimbuhkan pada kata kerja
tertentu.

4) Untuk mendapatkan makna ‘melakukan


berulang-ulang’ imbuhan gabung me- -i harus
diimbuhkan pada kata kerja yang menyatakan
tindakan.
5) Untuk mendapatkan makna ‘merasa sesuatu
pada’ imbuhan gabung me- -i harus diimbuhkan
pada kata kerja yang menyatakan emosi atau
sikap batin.

a. untuk mendapatkan makna ‘membuat jadi lebih’


imbuhan gabung memper- harus diimbuhkan pada
1. membuat jadi lebih kata sifat.

b. Untuk mendapatkan makna ‘menjadikan atau


menganggap sebagai’ imbuhan gabung memper-
2. menjadikan atau menganggap sebagai harus diimbuhkan pada kata benda tertentu.

a. untuk mendapatkan makna ‘menjadikan sebagai


bahan’ imbuhan gabung memper- -kan harus
1. menjadikan bahan diimbuhkan pada kata kerja tertentu.
b. Untuk mendapatkan makna ‘menjadikan supaya’
imbuhan gabung memper- -kan harus diimbuhkan
pada kata sifat dan kata kerja yang menyatakan
2. menjadikan supaya keadaan.

c. Untuk mendapatkan makna ‘melakukan per- -an’


imbuhan memper- -kan harus diimbuhkan pada
beberapa bentuk dasar yang memiliki kata benda
3. melakukan per- -an berbentuk per- -an.

d. Untuk mendapatkan makna ‘menjadikan dapat


di…’ imbuhan memper- -kan harus diimbuhkan
4. menjadikan dapat di- pada beberapa bentuk dasar kata kerja.

e. Untuk mendapatkan makna ‘menjadikan ber…’


imbuhan memper- -kan harus diimbuhkan pada
beberapa bentuk dasar yang memiliki kata kerja
5. menjadikan ber- berbentuk ber-.
a. untuk mendapatkan makna ‘membuat supaya
objeknya menjadi atau menjadi lebih’ imbuhan
sedangkan makna yang didapat sebagai hasil gabung memper- -i harus diimbuhkan pada
proses pengimbuhan adalah: beberapa kata sifat tertentu.

b. Untuk mendapatkan makna ‘melakukan yang


disebut kata dasarnya pada objeknya’ imbuhan
gabung memper- -i harus diimbuhkan pada kata
kerja tertentu.
a). Untuk mendapatkan makna’ orang yang
melakukan atau berbuat’ awalan PE- harus
(1) orang yang melakukan atau yang berbuat diimbuhkan pada kata kerja tertentu.

b). Untuk mendapatkan makna’orang yang


pekerjaannya’ awalan PE- harus diimbuhkan pada
(2) orang yang pekerjaannya kata kerja tertentu.
c), Untuk mendapatkan makna ‘orangyang suka,
gemar, atau seringkali melakukan yang disebut kata
(3) orang yang suka, gemar, atau acapkali dasarnya’ awalan PE- harus diimbuhkan pada kata
melakukan kerja tertentu.

d).Untuk mendapatkan makna ‘orangyang bersifat’


(4) orang yang bersifat awalan PE- harus diimbuhkan pada kata sifat.

e).Untuk mendapatkan makna ‘alat untuk


mengerjakan sesuatu’ awalan PE- harus
(5) alat untuk mengerjakan sesuatu diimbuhkan pada kat akerja tertentu.
Pengimbuhannya dilakukan dengan cara
Arti yang yang dikandung oleh ketiga sisipan itu menyisipkan diantara konsonandan volal suku
adalah: pertama pada sebuah kata dasar.

1. Menyatakan banyak dan bermacam- macam.


2. Menyatakan intensitas.
3. Menyatakan yang melakukan yang disebut
kata dasar.
CONTOH
Contoh : tenangkan dulu anak-anak itu!
Contoh : hubungan telepon telah mereka putuskan
Contoh : daerah itu harus kita hutankan kembali
Pinggirkan dulu mobil itu!
Lemparkan bola itu kesini!
Tolong ambilkan buku itu!
Asramakan saja anak-anak itu.
Pencuri itu mereka pukuli sampai babak belur.
Jangan duduki kursi itu.
Hormatilah gurumu!
Tolong nasihati anak-anak itu!
Jangan kalian budaki anak itu!
Lengkapi dulu syarat-syaratnya!
Tulisan adik sudah bagus.
Keranjangnya ada tetapi pikulannya tidak ada.
Makanan ini lezat sekali
Di tengah sawah itu ada kubangan kerbau.

Majalah bulanan ini terbit di Jakarta.


Ayah sudah ubanan

Yang diundang banyak tetapi yang dating hanya belasan orang.


Dia tak mau membeli barang murahan

Tenggelamnya kapal Tampomas banyak menelan korban.

Saya ingin mandi, airnya tidak ada.


Agaknya dia tidak akan dating.

Anak itu sudah tidak berayah lagi


Berayah artinya “mempunyai ayah”

Orang yang berdasi itu bukan paman saya


Bersepeda artinya “mengendarai” sepeda

beliau sudah banyak berkarya dibidang seni.

Bahan makanan ini cukup bergizi

Banyak orang beternak ayam di daerah Bogor

Sejak dulu dia berkakak kepada saya.


Contoh : kita harus berolah raga untuk menjaga kesehatan.
Berolah raga artinya melakukan olah raga.
Contoh : lebih baik kita berdamai saja dengan dia. Berdamai
artinya melakukan perbuatan damai.

Mereka berkelahi di kelas kemarin


Kami akan bertempur melawan musuh
Saya tidak dapat bergaul dengan mereka

Contoh: kalau kamu lulus ujian, sayapun ikut bergembira.

Contoh: kami berdua tidak dapat hadir.

Cntoh: pemuda-pemuda pada waktu itu berani melawan


belanda wlaupun hanya bersenjatakan bamboo runcing.
Contoh: mereka berlarian kesana –sini untuk menyelamaykan
diri
Contoh: kedua jalan itu berpotongan dibalik bukit itu,

Contoh: kami duduk bersebelahan didalam kereta pai itu.

Contoh: persingkat saja acaranya!

Pensempit dulu masalahnya!

Contoh: penjagaan akan saya perketet nentimalam

Contoh: saluran yang telah kami perdalam telah dangkal lagi.


Contoh: pertegas aturannya!

Contoh: jangan kalian perbudak anak-anak itu

Contoh: uang sebanyak ini kita perdua saja

Contoh: jangan perdebatkan lagi masalah itu!

Contoh: bahan-bahannya akan segera kami persiapkan

Contoh: pertahankan benteg ini sekuat tenaga kalian

Contoh: nanti akan kami perlihatkan kepadamu

Contoh: akan kita perhubungkan daerah-daerah itu dengan


jalan-jalan baru

Contoh: mereka kami perlengkapi dengan alat-alat pertanian

Contoh: jangan kamu perturuti terus permintaannya


Contoh: ayah membaca Koran.
Contoh: siapa yang sedang menggergaji itu?
Contoh: adik menggambar dengan spidol.
Contoh: siapa yang mengecat rumah ini?

contohnya:
Pemerintah akan melebarkan jalan didepan sekolah kami.
contohnya:
Kapal perang Inggris dengan mudah menenggelamkan kapal
perang Argentina itu.
Menenggelamkan artinya ‘membuat jadi tenggelam’
contohnya:
Kami akan membukukan hasil seminar itu.
Membukukan artinya ‘menjadikan buku’
contohnya:
Kami berhasil menyamakan kedudukan kami.
Menyamakan artinya ‘menjadikan sama’

contoh:

Gubernur akan menyeragamkan pakaian semua sopir taksi.


Menyeragamkan artinya ‘membuat jadi seragam’

contoh:

Pemerintah bertekad untuk melipatgandakan produksi pangan.


Melipatgandakan artinya ‘membuat jadi berlipat ganda’

Contoh:
Saya membelikan rokok untuk ayah.
Membelikan artinya ‘membeli untuk (ayah)

Contoh:
Pilot mendaratkan pesawatnya dengan baik.
Mendaratkan artinya ‘menyebabkan jadi berada di darat’
Contoh:
Jangan mengharapkan bantuan lagi.
Mengharapkan artinya ‘mengharap akan (bantuan-nya)

Contoh:

Bulan menerangi bumi.


Menerangi artinya ‘membuat jadi terang pada (bumi)’.

Contoh:
Siapa yang menggarami laut?
Menggarami artinya ‘memberi atau membubuhi garam pada
(laut).

Contoh:
Mereka menanami halaman rumahnya dengan berbagai
tanaman hias.
Menanami artinya ‘melakukan pekerjaan tanam di(halaman
rumah).

Contoh:
Mereka memukuli pencuri itu sampai babak belur.
Memukuli artinya ‘berilang kali memukul’
Contoh:
Kami tidak menyukai sikap anak itu.

Menyukai artinya ‘merasa tidak suka pada (sikap anak itu)’.

Contoh:

Jalan layang dibuat untuk memperlancar lalu lintas.


Memperlancar artinya ‘membuat lebih lancar’.

Contoh:

Mereka memperbudak tawanan itu dengan sewenang-wenang.


Memperbudak artinya ‘menjadikan sebagai budak.

Contoh:
Tidak baik mempermainkan orang tua seperti itu.
Mempermainkan artinya ‘menjadikan (orang tua seperti itu)
sebagai bahan permainan.

Contoh:
Saya ingin memperkenalkan kamu pada ayahku.
Memperkenalkan artinya ‘menjadikan (kamu) supaya
berkenalan’.

Contoh:
Trans 7 akan mempersembahkan kesenian daerah.
Mempersembahkan artinya ‘melakukan persembahan’.

Contoh:
Saya akan memperlihatkan naskah aslinya.
Memperlihatkan artinya ‘menjadikan dapat dilihat’.

Contoh:
Janganlah kau mempersekutukan Tuhan.
Mempersekutukan artinya ‘menjadikan bersekutu’.
Contoh:

Saya akan memperbaiki dulu rumah itu.

Memperbaiki artinya ‘membuat agar (rumah ini) menjadi baik.

Contoh:
Siapa yang harus memperturuti kata hatinya akan celaka.
Memperturuti artinya ‘melakukan agar segala(kata hatinya)
dituruti’

Contoh:
Dia ditangkap polisi.(di- sebuah awalan)
Adik belajar di perpustakaan.(di- sebuah kata depan)

Contoh kata kerja pasif berimbuhan di- -kan


- digunakan
- disamakan

- diawasi

- ditemani

contoh kata kerja pasif berimbuhan gabung diper-


- dipercepat
- diperbesar

Contoh kata kerja pasif berimbuhan gabung diper- -kan


- dipergunakan

- dipertemukan

pengetik (kata dasar: tik)


pengecat (kata dasar: cat)
pengelas (kata dasar: las)
pengelem (kata dasar: lem)

Contoh: - Siapa penulis buku ini?


Penulis artinya ‘orang yang menulis’

Contoh: - Ibunya seorang pelukis terkenal


Pelukis artinya’ornagyang pekerjaannya melukis’
Contoh: - Jangan berteman dengan pendusta itu.
Pendusta artinya ‘orang yang sering kali berdusta’

Contoh : - Hanya pemalas yang tidak ikut bekerja.


Pemalas artinya ‘orang yang malas’

Contoh: - Tolong bersihkan papan tulis ini dengan penghapus


itu.
Penghapus artinya ‘alat untuk menghapus’
Contoh : -EL + tapak – telapak, -ER + gigi – gerigi, -EM + tali –
temali.

Anda mungkin juga menyukai