Anda di halaman 1dari 5

ANALISA ANION METODE AgNO

3
Analisis kualitatif anion lebih
sederhana dibandingkan dengan analisis
kation, tetapi analisis anion memerlukan
ketelitian dalam melakukan observasi dari
gejala-gejala yang timbul.
Diagram alir untuk analisis kation
lebih sistematis dibandingkan dengan diagram
alir analisis anion.
Pengujian terhadap anion relatif lebih
sederhana karena penggunaan dari ion-ion
lain yang ada dalam larutan dapat (minimal)
dapat diabaikan
Sampel X + Larutan AgNO3 Endapan Putih
Carbonat (CO
3
=
)
Hidrogen Carbonat (HCO
3
-
)
Sulfit (SO
3
=
)
Nitrit (NO
2
-
)
Thiosianat (SCN
-
)
Ferrosianida (Fe(CN)
6
4-
)
Klorida (Cl
-
)
Boraks (B
4
O
7
=
)
Oksalat (C
2
O
4
=
)
Sianida (CN
-
)
Sampel X + Larutan AgNO3 Endapan
Kuning
Bromida (Br
-
)
Iodida (I
-
)
Posfat (PO
4
3-
)
Hidrogen Posfat (HPO
4
2-
)

Sampel X + Larutan AgNO
3
endapan putih
kuning coklat hitam :
Thiosulfat (S
2
O
3
=
)
Sampel X + Larutan AgNO
3
endapan hitam
Sulfida (S
=
)
Sampel X + Larutan AgNO3 Endapan
Merah Coklat
Kromat (CrO
4
2-
)
Bikromat (Cr
2
O
7
2-
)
Sampel X + Larutan AgNO
3
tidak terjadi
perubahan
Permanganat (MnO
4
-
)
Sulfat (SO
4
=
)
Nitrat (NO
3
-
)
Secara sistematis


Membedakan endapan putih
Ion CO
3
2-
dan HCO
3
-
1. CO
3
2-
+ AgNO
3
putih Ag
2
CO
3

2. HCO
3
-
+ AgNO
3
putih Ag
2
CO
3

Ion Karbonat dan bikarbonat
(CO
3
2-
dan HCO
3
-
)
Sampel X + Larutan HCl berlebih gas
Zat X +
AgNO3
Terjadi
endapan
Endapan putih
Endapan kuning
Endapan merah coklat
Endapan putih-kuning-
coklat-hitam
Endapan hitam
Tidak terjadi
perubahan
Gas tersebut dialirkan ke dalam tabung B
larutan Ba(OH)
2
, dengan cara tabung yang
menghasilkan gas dituang ke dalam tabung
yang berisi larutan Ba(OH)
2
.
Tabung B dikocok keruh putih, jika
endapan diberi larutan HCl berlebih larut
Kesimpulan : sampel X mengandung ion HCO
3
-

atau CO
3
=

Reaksi CO
3
=
dan HCO
-
dengan HCl :
CO
3
=
+ 2H
+
H
2
CO
3
H
2
O + CO
2

CO
2
+ Ba(OH)
2
BaCO
3
( putih) +
H
2
O
BaCO
3
+ 2H
+
+ Ba
2+
+ H
2
O + CO
2

Membedakan Ion Bikarbonat (HCO
3
-
)
dengan Karbonat (CO
3
2-
)
1. Sampel + vit. C + FeSO
4
+ H
2
O aduk
- Coklat : Karbonat
- Ungu : Bikarbonat
2. Sampel + MgSO
4

Mg(HCO
3
)
2
larut dalam air
didihkan ( putih) MgCO
3

Bikarbonat


Langsung terjadi ( putih) MgCO
3

Karbonat
3. Sampel + HgCl
2

Tidak bereaksi HCO
3
-

Endapan Coklat Merah (Hg
4
O
3
CO
3
)
CO
3
2-


R/ 4CO
3
2-
+ 4Hg
2+
Hg
4
O
3
CO
3
+ 3CO
2

Ion Karbonat / CO
3
2-
1. CO
3
2-
+ AgNO
3
putih Ag
2
CO
3
+ 2NO
3
-

2. CO
3
2-
+ Ba(OH)
2
keruh ( BaCO3)
3. CO
3
2-
+ lar BaCl
2
/CaCl
2
putih
BaCO
3
/CaCO
3

4. CO
3
2-
+ Fenol ptalein merah muda
5. CO
3
2-
+ Mg(SO
4
)
2
MgCO
3
(putih) + 2 SO
4
2-

Ion Sulfit (SO
3
2-
)
1. SO
3
2-
+ AgNO
3
putih Ag
2
SO
3

2. Dengan HCl/H
2
SO
4
encer, SO
3
2-
akan
terurai terutama bila dipanaskan
gas SO
2

a. Bau Belerang dibakar
SO
3
2-
+ 2H
+
SO
2
+ 2H
2
O
b. Kertas saring dibasahi dengan larutan
K
2
Cr
2
O
7
hijau
2SO
2
+ Cr
2
O
7
2-
+ 2H
+
hijau Cr
2
(SO
4
)
3
+ H
2
O
c. Kertas saring diberi lar. kanji dan lar. KIO
3

Biru
2IO
3-
+ 5SO
2
+ 4H
2
O I
2
+ 2HSO
4
-
+ 3H
2
SO
4

Ion Nitrit (NO
2
-
)
1. NO
2
-
+ AgNO
3
putih AgNO
2

2. Dengan HCl encer dingin larutan
biru muda (HNO
2
) dan uap coklat
(NO
2
)
3. Dengan lar FeSO4 coklat
sampel diasamkan dengan H
2
SO
4
/Hac
lalu ditambahkan dengan FeSO
4
cincin
coklat
3. Dengan lar KI + H
2
SO
4
biru hitam
kertas KI-amylum diasamkan dengan
sedikit asam encer lalu dicelupkan pada
larutan zat warna biru jika terdapat NO
2
-

Ion Tiosianat (CNS
-
)
1. CNS
-
+ FeCl
3
Fe(CNS)
2+
(larutan
merah darah). Warna ini dapat
dihilangkan dengan F
-
, HgCl
2
dan
oksalat
2. CNS
-
+ CoNO
3
Co(CNS)
4
3-
(larutan
biru tanpa endapan). Pada CN
-
larutan
biru dengan endapan

2. Dengan larutan BaCl
2
/SrCl
2
putih
BaSO
3
/SrSO
3

a. Endapan larut dalam HCl.
b. Jika didiamkan akan dioksidasi oleh
udara BaSO
4
yang sukar larut. Endapan ini
juga tidak larut dalam asam mineral encer.
3. Dengan lar. Pb.asetat putih PbSO
3

a. Larut dalam HNO
3
encer dingin, bila
dididihkan akan timbul kembali.

Ion Ferrosianida (Fe(CN)
6
4-
)
1. Fe(CN)
6
4-
+ AgNO
3
putih Ag
4
Fe(CN)
6

endapan ini tidak larut dalam NH
4
OH,
larut dalam KCN dan Na
2
S
2
O
3

2. Fe(CN)
6
4-
+ FeCl
3
FeFe(CN)
6
-

reaksi berlangsung dalam suasana
netral/asam, dan akan terurai oleh alkali
dengan membentuk endapan coklat Fe(OH)3
3. Fe(CN)
6
4-
+ CuSO
4
coklat Cu
2
(Fe(CN)
6

endapan tidak larut dalam HAc, dan
terurai dalam larutan alkali
Ion Klorida (Cl-)
1. Cl
-
+ AgNO
3
putih AgCl
2. Dengan K
2
Cr
2
O
7
+ H
2
SO
4

zat padat + K
2
Cr
2
O
7
dalam tabung +
H
2
SO
4
pekat, dipanaskan uap merah
(Chromyl chlorida) dialirkan ke lar. NaOH
larutan kuning (Na
2
CrO
4
) diasamkan dg
H
2
SO
4
+ 2 tetes amil alkohol + H
2
O
2
kocok
pada lapisan pelarut organik biru.
Reaksi ion Cl
-
K
2
Cr
2
O
7
+ 4Cl
-
+ H
2
SO
4
2 CrO2Cl2 +
2KHSO4 + 3H2O.
CrO2 + 4NaOH Na2CrO4 + 2NaCl +
2H2O
K2Cr2O7 + 6 NaCl + 7 H2SO4
K2SO4 + 3Cl2 + 3Na2SO4 + Cr(SO4)2 +
7H2O
Ion Boraks (B
4
O
7
2-
)
1. B
4
O
7
2-
+ 2AgNO
3
+ H
2
O putih AgNO
2

+ H
3
BO
3
+ 2NO
2

2. Reaksi nyala api
sedikit zat padat + H
2
SO
4
+ 5 ml
metanol dalam cawan porselin nyalakan
nyala biru hijau.

Logam Cu dan Ba mengganggu karena
memiliki nyala sama, maka dilakukan :
Zat + CaF + H
2
SO
4
pekat, dari
campuran diambil sedikit dgn batang
pengaduk bakar dengan lampu bunsen
nyala hijau BF
3
. BF
3
lebih mudah menguap
daripada Florida Ba dan Cu
Ion Oksalat (C
2
O
4
2-
)
1. C
2
O
4
2-
+ AgNO
3
putih Ag
2
C
2
O
4

Endapan tidak larut dalam Hac, larut
dalam HNO
3
dan HCl
2. C
2
O
4
2-
+ CaCl
2
putih CaC
2
O
4

3. C
2
O
4
2-
+ KMnO
4
dalam suasana asam dan
suhu 80-90
o
C warna ungu KMnO
4
hilang

Membedakan endapan kuning
Ion Sianida (CN-)
1. Prussian Blue Test
CN
-
+ NaOH + FeSO
4
didihkan
Fe(CN)
2
+ HCl jernih + FeCl
3
biru berlian
FeFe(CN)
6
-

2. Fe (CNS)
2+
test
CN
-
+ amonium sulfida keringkan
diatas water bath residu mengandung
alkali amonium tiosianat dan sisa polisulfida
(dihilangkan dengan penambahan HCl)
diteteskan 2 tetes FeCl
3
merah darah
CN
-
+ S
2-
CNS
-
+ S
2-

CNS
-
+ Fe
3+
Fe(CNS)
2+
merah darah
Bromida (Br-)
1. Br- + AgNO3 AgBr
2. Br- dioksidasi menjadi Br2 oleh PbO2
dalam HAc
1 tts sampel + bubuk PbO2 + HAc
panaskan uap ditangkap dengan kertas
saring yang telah dibasahi larutan flouresen
50% dalam alkohol Noda merah. Cl- dan I-
mengganggu reaksi, maka harus dihilangkan.
Br
-
+ PbO
2
+ 4NH
3
COOH
Pb(NH
3
COOH)
2
+ 2CH
3
COO
-
+ Br
2
+ 2H
2
O
Iodida (I-)
dan analisa differensiasi Br
-
dengan I
-
1. I
-
+ AgNO
3
kuning AgI
-

2. Br
-
dan I
-
dapat teroksidasi menjadi
Br
2
dan I
2
. Br
2
berwarna coklat dan I
2
violet
yang larut dalam CHCl
3
, CCl
4
dan Cs
2

prosedur:
sampel + Cs
2
/CHCl
3
/CCl
4
+ HCl +
diteteskan Na.hipoklorit/kaporit kocok
- Br
-
coklat/jingga
- I
-
violet
Reaksi Br- / I- dengan kaporit
1. Br
-
+ Cl
2
Cl
-
+ Br
2

Cl
2
+ Br
2
+ 2H
2
O 2HOBr + 2HCl
5Cl
2
+ Br
2
+ 6H
2
O 2HBrO
3
+ 10HCl
2 Br + HOCl + HCl 2Cl + Br
2
+ H
2
O
Br
2
+ 5HOCl + H
2
O 2HBrO
3
+ 5HCl
2. I
-
+ Cl
2
Cl
-
+ I
2

Cl
2
+ I
2
+ 2H
2
O 2HOI + 2HCl
5Cl
2
+ I
2
+ 6H
2
O 2HIO
3
+ 10HCl
2 I + HOCl + HCl 2Cl + I
2
+ H
2
O
I
2
+ 5HOCl + H
2
O 2HIO
3
+ 5HCl
Ion posfat (PO
4
3-
)
PO
4
3-
+ AgNO
3
( kuning) Ag
3
PO
4

Endapan larut dalam larutan NH
4
OH pelarut
HNO
3

1. PO
4
3-
+ BaCl
2
( putih) BaHPO
4

dalam suasana netral. Endapan larut
dalam asam mineral dan asam asetat.
2. PO
4
3-
+ amm. Molibdat ( kristal
kuning) amm. Fosfomolibdat dalam
suasana HNO
3
kuat.
katalisator : pemanasan 40
o
C +
NH
4
NO
3

Endapan putih kuning coklat hitam
Tiosulfat (S
2
O
3
2-
)
S2O32- + AgNO3 p-k-c-h Ag2O3
1. Dengan HCl encer S terpisah
kekeruhan + HCl koloid, jika
dipanaskan SO
2

2. Dengan Lar. Asam kuning karena
pemisahan S
3. Dengan Pb asetat putih PbS2O3
dipanaskan hitam PbS.
Endapan hitam sulfida (S
2-
)
S
2-
+ AgNO
3
hitam Ag
2
S
1. S
2-
+ H
2
SO
4
/HCl encer
menghitamkan kertas Pb asetat.
2. S
2-
+ larutan Pb asetat hitam PbS
3. S
2-
+ FeCl
3
FeS (hitam) + HNO
3

Membedakan endapan merah coklat
kromat dan bikromat
CrO
4
2-
+ AgNO
3
( merah
kecoklatan) Ag
2
CrO
4

endapan larut dlm HNO3 encer dan
dlm amonia, tetapi tidak larut dalam asam
asetat

Cr
2
O
7
2-
+ AgNO
3
( merah
kecoklatan) Ag
2
Cr
2
O
7

terbentuk dgn larutan pekat suatu
dikromat, jk dipanaskan akan menjadi Ag
kromat yang lebih kelarutan rendah.
1. Penambahan HCl encer larutan
Orange
pada saat pemanasan, klor dilepaskan
dan dihasilkan suatu larutan yang
mengandung ion kromium (III) :
2K
2
CrO
4
+ 16HCl 2Cr
3+
+ 3Cl
2
+ 4K
+
+ 10Cl
-
+
8H
2
O
K
2
Cr
2
O
7
+ 16HCl 2Cr
3+
+ 3Cl
2
+ 2K
+
+ 8Cl
-

+7H
2
O
2. Penambahan H2SO4 encer + H2O2
larutan kromium pentoksida (CrO5) yang
berwarna biru tua. Larutan biru tua ini sangat
tidak stabil dan segera terurai, menghasilkan
oksigen dan larutan garam kromium (II) yang
hijau:
CrO
4
2-
+ 2H
+
+ 2H
2
O
2
CrO
5
+ 3H
2
O
Cr
2
O
7
2-
+ 2H
+
+ 2H
2
O
2
CrO
5
+ H
2
O
Tidak terjadi perubahan
MnO
4
2-
MnO
4
2-
+ AgNO
3
tidak terjadi
perubahan
1. MnO
4
2-
+ KOH pekat, dipanaskan
larutan hijau + H2O + H
2
SO
4
encer
larutan warna ungu
2. MnO
4
2-
+ H
2
SO
4
encer + H
2
O
2
ungu
hilang karena terbentuk oksigen dan
air.
SO
4
2-
Sampel diasamkan dengan HCl + Cd(NO
3
)
2

kuning (S
2-
) filtrat + BaCl
2
putih (SO
4
2-
)
NO
3
-
NO
3
-
+ AgNO
3
tidak terjadi
perubahan
1. NO
3
-
+ FeSO
4
jenuh yang diasamkan
dengan H
2
SO
4
+ H
2
SO
4
cincin coklat
[Fe(NO)]
2+

2. NO
3
-
+ serbuk Zn + NaOH, dipanaskan
gas amonia. Deteksi dengan bau
spesifik atau kertas lakmus merah
menjadi biru atau terbentuk kabut
putih pada saat batang pengaduk
yang dibasahi HCl didekatkan dimulut
tabung.

Anda mungkin juga menyukai